PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA DI DESA AEK HITETORAS KECAMATAN MARBAU KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA.

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERKAWINAN POLIGAMI
MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA
DI DESA AEK HITETORAS KECAMATAN MARBAU
KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

RAMAYUNI
308311064

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERKAWINAN POLIGAMI
MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA
DI DESA AEK HITETORAS KECAMATAN MARBAU
KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA


SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

RAMAYUNI
308311064

FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK
RAMAYUNI, NIM. 308311064. PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP
PERKAWINAN POLIGAMI MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM
PERDATA DI DESA AEK HITETORAS KECAMATAN MARBAU
KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Masyarakat Terhadap Perkawinan
Poligami Menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata Di Desa Aek Hitetoras

Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif
kualitatif. Untuk memperoleh data, penulis menggunakan alat pengumpulan data
yaitu: observasi, angket, dan wawancara. Penelitian ini dilakukan di desa Aek
Hitetoras Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara. Yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat desa Aek Hitetoras yang
berjumlah300 KK.Maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 10% dari
300 KK yaitu 30 keluarga yang akan diteliti.
Teknis analisis data yang yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
deskriftif yang di ujikan dalam bentuk tabel frekuensi setelah data terkumpul, maka
peneliti mengolah data dengan menabulasi jawaban responden.
Dari hasil penelitian di lapangan setelah data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis,
maka menghasilkan temuan penelitian yaitu persepsi masyarakat terhadap
perkawinan poligami ditinjau dari hukum Islam dan hukum Perdata di desa Aek
Hitetoras Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara adalah tidak setuju,
meskipun masyarakat menjawab kurang setuju namun dikarenakan perkawinan
poligami itu sah menurut hukum Islam dan Hukum Perdata, akan tetapi msyarakat
cendrung lebih tidak menyetujui dikarenakan perkawinan poligami itu lebih banyak
mudharadnya daripada manfaatnya.


KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirrohim,
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT, karena atas berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Skripsi penelitian ini.
Adapun maksud dan tujuan penulisan Skripsi ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat bagi mahasiswa program S-1 dalam menyelesaikan studi guna
meraih gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Skripsi ini berjudul “Persepsi Masyarakat Terhadap Perkawinan
Poligami Menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata Di Desa Aek Hitetoras
Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara”.
Dalam penyusunanSkripsi ini terdapatberbagai kendala dan hambatan,
Sehingga sejak perencanaan sampai selesainya Skripsi ini, penulis telah banyak
menerima masukan dan bantuan berupa bimbingan, motivasi, tenaga dan waktu
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor
Universitas Negeri Medan (UNIMED).
2. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)

UNIMED.
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

4. Bapak Drs. Sugiharto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu
Sosial (FIS) UNIMED.
5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Ilmu Sosial (FIS) UNIMED
6. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).
7. Bapak Parlaungan G Siahaan SH.M Hum selaku Seketaris Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn).
8. Ibu Dra. Siti Bunga Sitohang, M. Hum selaku dosen Pembimbing
penulis.
9. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH sebagai dosen Pembimbing Akademik
dan pembimbing penulis.
10. Ibu Lemta Tarigan, SH. M. Hum sebagai penguji sekripsi penulis.
11. Bapak Suady Husin, SH, MS sebagai penguji skripsi penulis.
12. Bapak/Ibu Dosen jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis

selama dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.
13. Kepada Kepala Desa Aek Hitetoras Kecamatan Marbau yaitu bapak
Budiman.
14. Kepada masyarakat Desa Aek Hitetoras Kecamatan Marbau yang telah
memberikan sedikit waktunya dalam perolehan data dilapangan untuk
kesempurnaan skripsi ini.

15. Yang teristimewa kepada orang tua penulis, Ayahanda Salam dan
Ibunda tersayang Suratmi yang paling saya cintai karena berkat selama
ini selalu memberikan dukungan semangat dan doa serta moril dan
materil kepada penulis.
16. Buat Kakak dan Abang serta sepupu-sepupu tercinta yang telah
memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
17. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Aby tercinta Bripka
Syafa’ad Syafi’i Adlin, SH (yang tersayang Umi, kak Eva, Dhika dan
Yanti) yang telah memberikan support untuk kelancaran skripsi ini.
18. Buat teman-teman PPLT di SMK N 2 Pematang Siantar yaitu Vero,
Ulan, Tiur, Putra, Dongan, Albert, Nico, Reza, Auldra dan Lylys yang
telah memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini
19. Kepada sahabat dan teman-temanku yang telah banyak membantu

penulis khususnya Husna, Unah, Shita, Devi, Zahrina, Fauziah, Rico,
Gia, adek Aisyah USU, Kak Srik, Wiyah, dan kepada semua teman
yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Didalam penulisan ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis
menerima masukan dan dukungan yang membangun, karena kesempurnaan
adalah milik Allah SWT dan kekurangan adalah milik kita manusia dan akhir kata
penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Medan,

Mei 2012

Ramayuni
NIM. 308311064

DAFTAR TABEL

Tabel

Judul


Hal

Tabel 1.

Pengetahuan responden mengenai perkawinan poligami .................. 27

Tabel 2.

Pengetahuan responden tentang perkawinan poligami itu baik
atau tidak ............................................................................................ 28

Tabel 3.

Pengetahuan responden tentang bahwa perkawinan adalah untuk
membentuk perkawinan yang bahagia dan kekal berdasarkan
ketuhanan YME yang tertuang dalam hukum perdata dan hukum
islam ................................................................................................... 29

Tabel 4.


Pendapat responden yang menyatakan bahwa perkawinan yang
dijalani merupakan ikatan lahir dan bathin ........................................ 31

Tabel 5.

Pendapat responden perkawinan yang dilaksanakan berdasarkan
hukum islam ....................................................................................... 32

Tabel 6.

Pendapat responden menyatakan bahwa penyrbab perkawinan
poligami adalah merupakan kesalahan dari istri ................................ 33

Tabel 7.

Pendapat responden bahwa penyebab perkawinan poligami
terjadi dikarenakan hasrat seksual suami yang tinggi ........................ 34

Tabel 8.


Pendapat responden bahwa korban dari perkawinan poligami
adalah anak-anak ................................................................................ 35

Tabel 9.

Yang paling tersiksa akibat perkawinan poligami adalah istri........... 37

Tabel 10. Pendapat responden bahwa perkawinan poligamimembawa
dampak negatif bagi anak .................................................................. 38
Tabel 11. Pernyataan bahwa poligami dibenarkan dalam hukumIslam ............. 39
Tabel 12. Pendapat responden yang mengetahui sah atau tidaknya
perkawinan poligami menurut hukum Perdata .................................. 40
Tabel 13. Pendapat responden bahwa apakah memilih cerai daripada di
poligami ............................................................................................. 41

Tabel 14. Jawaban responden apabila poligami dihapuskan ............................ 42
Tabel 15. Poligami merupakan ikatan yang salah atau tidak ............................. 43
Tabel 16. Masyarakat yang memahami syarat-syarat untuk melakukan
poligami ............................................................................................. 44
Tabel 17. Pengahsilan suami yang layak untuk melakukan poligami................ 45

Tabel 18. Pendapat responden apabila seorang istri yang tidak mempunyai
keturunan apakah akan memberikan izin suaminya untuk
berpoligami ........................................................................................ 46
Tabel 19. Jawaban responden apabila istri yang tidak mempunyai
keturunan apakah seorang suami akan melakukan poligami ............. 47

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Daftar Angket

2.

Daftar Wawancara

3.

Nota tugas


4.

Surat Mengadakan Penelitian dari Jurusan

5.

Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas

6.

Surat Penelitian dari Tempat Penelitian

7.

Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari Jurusan

8.

Surat Keterangan Bebas Perpustakaan dari UNIMED

9.

Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian Mahasiswa Jurusan PP-Kn

10. Kartu Bimbingan Skripsi
11. Pernyataan Keaslian Tulisan
12. Daftar Riwayat Hidup

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkawian poligami ialah perkawian yang lebih dari satu istri. Menurut
Hukum Islam poligami diatur dalam Al-Qur’an surah An-Nissa’ ayat 3
(Q.IV:3) yang maksudnya, ‘Dan jika kamu takut tidak dapat beraku adil
terhadap (hak-hak) wanita yatim (jika kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga atau empat. Kemudian jika
kamu takut tidak dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja’. Kata adil
dimaksudkan dapat memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya, sandang
pangan, tempat kediaman, giliran mengunjungi, pemeliharaan dan pendidikan
anak-anak, budi pekerti dan agama mereka tanpa ada kericuhan secara terusmenerus.
Hukum perkawinan yang baik seharusnya adalah hukum perkawinan
yang bisa menjamin dan memelihara hakekat perkawinan yaitu untuk
menghadapi segala keadaan yang terjadi atau mungkin akan terjadi nantinya.
Kesepakatan antara suami istri untuk saling setia dan menjaga keharmonisan
rumah tangga yang utuh adalah dambaan dan keinginan untuk kesempurnaan
rohani tiap individu. Akan tetapi, kesempurnaan rohani tidak dapat dipaksakan
oleh kekuatan hukum. Keutamaan disini bukan dimaksudkan bahwa suami
mencukupkan diri untuk beristri satu, karena ketidakmampuannya untuk
beristri dua atau tiga, keutamaan disini maksudnya adalah bahwa apabila
seorang suami yang mampu untuk beristri lebih dari satu akan tetapi Ia tidak
mau berpoligami, dengan demikian Ia mempunyai kesadaran bahwa

kebahagiaan spiritual atau keimanan yang baik dalam cara pandangnya yaitu
terletak dari sikapnya yang berusaha menjauhkan diri dari poligami.
Perkawinan poligami menurut hukum islam adalah monogami, yaitu
seorang laki-laki hanya diperbolehkan mempunyai seorang istri, akan tetapi
tidak menutup kemungkinan dengan adanya suatu sebab tertentu maka laik-laki
diperbolehkan untuk mempunyai istri lebih dari satu, tentunya harus dengan
syarat-syarat yang ada dalam syari’at Islam dan peraturan perundangundangan.
Sedangkan poligami dalam hukum Perdata adalah dalam pasal 27
(dalam waktu yang sama seorang laki-laki hanya diperbolehkan mempunyai
satu orang perempuan sebagai istrinya, dan seorang perempuan mempunyai
satu orang laki-laki sebagai suaminya) dan dalam pasal 28 ( asas perkawinan
menghendaki adanya kebebasan kata sepakat antara kedua calon suami-istri).
KUH Perdata tempaklah bahwa asas perkawinan adalah monogami serta
menganut adanya asas kebebasan kata sepakat diantara para calon suami istri
melarang adanya poligami.
Pada umumnya apabila ditinjau mengenai perkawinan poligami, maka
yang lebih diunggulkan yaitu pada laki-laki dan menguntungkan laki-laki juga
dikarenakan boleh menikah lagi dengan dua, tiga atau empat istri. Meskipun
perkawinan poligami yang dilakukan suami sesuai dengan syarat dan
ketentuan, akan tetapi yang paling dirugikan yaitu perempuan. Masyarakat
memandang poligami merendahkan martabat perempuan. Apabila seorang lakilaki yang sudah menikah, maka Ia menikah lagi terlebih dikarenakan

kekurangan dari sang istri maka disini kedudukan istri sangat terhina. Belum
lagi dampak dari poligami yaitu anak menjadi kurang kasih sayang. Dengan
demikian dampak dari poligami sangat banyak sekali.
Pekawinan poligami seharusnya bukan dilakukan oleh orang yang
mempunyai keimanan dan ilmu yang tinggi, melainkan dilakukan oleh orang
yang kurang memahami bagaimana cara memahami dan menghargai hak asasi
wanita dengan mencari jalan keluar apabila terdapat kekurangan didalam suatu
perkawinan dan melengkapinya tanpa ada yang tersakiti. Dengan adanya latar
belakang masalah diatas, maka hal tersebut mendorong penulis untuk
melakukan penelitian mengenai : “Persepsi Masyarakat Pada Perkawinan
Poligami Terhadap Tanggung Jawab Penuh Suami Menurut Hukum
IslamDan Hukum Perdata Di Desa Aek Hitetoras Kec. Marbau Kab.
Labuha Batu Utara.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latarbelakang penelitian tersebut

maka dapat

di

identifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Persepsi masyarakat tentang perkawinan poligami.
2. Perkawinan yang sah pada umumnya dimata Hukum.
3. Poligami menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata.
4. Syarat-syarat melakukan perkawinan poligami.
5. Faktor-faktor yang menghambat berlangsungkannya pekawinan
poligami.

C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan agar permasalahan lebih spesifik dan
terarah. Arikunto dalam prosedur penelitian suatu pendekatan praktek (2006:
49) menyatakan bahwa “Pembatasan masalah sering diartikan sebagai
pembatasan pengertian perlu ditambahkan pada rancangan penelitian untuk
pedoman kerja bagi peneliti sendiri dan bagi orang lain yang akan membantu
untuk memudahkan atau menyederhanakan masalah”.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka yang menjadi pembatasan
masalah dalam penelitian ini yaitu:
a. Persepsi masyarakat terhadap perkawinan poligami.
b. Perkawinan poligami menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata.
D. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah syarat-syarat melakukan perkawinan poligami.
2. Bagaimanakah

faktor-faktor

yang

menghambat

berlangsungnya

perkawinan poligami.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap
perkawinan poligami menurut hukum islam dan hukum perdata di desa Aek
Hitetoras Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat bermanfaat
untuk :
1. Bahan masukan dan sekaligus pemikiran bagi masyarakat terhadap
poligami menurut hukum islam dan hukum perdata di desa Aek
Hitetoras Kecamatan Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara.
2. Bahan masukan bagi mahasiswa dalam meneliti masalah yang sama
pada lokasi yang berbeda.
3. Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berpikir penulis,
khususnya dalam bidang penelitian.
4. Sebagai sumbangsih bagi pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia
dalam bidang pendidikan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Melalui hasil penelitian dan pengolahan data serta pengkajian lebih
dalam mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Perkawinan Poligami Terhadap
Hukum Islam dan Hukum Perdata di desa Aek Hitetoras Kecamatan Marbau
Kabupaten Labuhan Batu Utara adalah tidak setuju, meskipun jawaban responden
terkadang masih ada yang mengatakan kurang setuju dikarenakan dalam hukum
Islam dan Hukum Perdata juga sah sehingga tidak dapat dipungkiri lagi akan
tetapi secara bathiniyah masyarakat tidak setuju, hal ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Perkawinan poligami adalah perkawinan yang dilakukan oleh seorang
suami dimana seorang suami tersebut beristrikan lebih dari satu orang
dalam waktu yang bersamaan.
2. Perkawinan yang sah adalah perkawinan yang sah di muka Hukum Islam
atau agamanya dan di mata hukum, yaitu menyatakan bahwa syarat-syarat
mendapatkan sahnya suatu perkawinan, ialah: Kedua belah pihak harus
telah mencapai umur yang ditetapkan dalam Undang-undang, yaitu untuk
seorang lelaki 18 tahun dan untuk seorang perempuan 15 tahun, Harus ada
persetujuan bebas antara kedua belah pihak, Untuk seorang perempuan
yang sudah pernah kawin harus lewat 300 hari dahulu sesudahnya putusan
perkawinan pertama, Tidak ada larangan bagi Undang-undang bagi kedua
belah pihak, Untuk pihak yang masih dibawa umur, harus ada izin dari
orang tua atau walinya.

3. Poligami menurut hukum Islam adalah perkawinan yang sah dengan syarat
seorang suami dapat berlaku adil dan mampu menafkahi istrinya tanpa ada
berat sebelah, sedangkan perkawinan poligami menurut hukum perdata
juga sah asalkan telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan yaitu
yang lebih utama adalah persetujuan dari sang istri.
4. Syarat melakukan poligami menurut hukum Islam yaitu menyatakan
bahwa persyaratan bila seorang ingin menikah lebih dari seorang istri
yaitu: Dia memiliki kemampuan kekayaan yang cukup untuk membiayai
berbagai kebutuhan dengan bertambahnya istri yang dinikahinya itu. Dia
harus memperlakukan semua istrinya itu dengan adil. Setiap istri
diperlakukan secara sama dalam memenuhi hak perkawinan mereka serta
hak-hak lainnya. Sedangkan menurut Hukum Perdata yaitu Istri tidak
dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri, Istri mendapat cacat badan
atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan Istri tidak dapat
melahirkan keturunan.
5. Faktor penghambat terjadinya perkawinan poligami yaitu ada atau
tidaknya persetujuan isteri, baik persetujuan lisan maupun tertulis, apabila
persetujuan itu merupakan persetujuan lisan maka persetujuan itu harus
diucapkan di depan sidang pengadilan dan ada atau tidaknya kemampuan
suami untuk menjamin keperluan hidup isteri-isteri dan anak-anak dengan
memperhatikan surat-surat keterangan mengenai penghasilan suami yang
ditandatangani oleh bendahara tempat bekerja, atau surat keterangan pajak

penghasilan; atau surat keterangan lain yang dapat diterima oleh
pengadilan
B. Saran
Dengan penelitian yang telah dilaksanakan di desa Aek Hitetoras Kec.
Marbau Kabupaten Labuhan Batu Utara mengenai perkawinan poligami maka
harapan yang paling mendalam bahwa agar semua masyarakat yang membaca
skripsi ini untuk lebih mengerti bahwa perkawinan yang baik dan yang paling
di idam-idamkan semua orang itu adalah perkawinan yang sekali kemudian
kekal sampai maut memisahkan. Dan janganlah sebagai kaum pria untuk
melakukan poligami apabila istri tidak memberikan keikhlasan, dikarenakan
begitu sakitnya apabila hak seorang istri itu diperlakukan sedemikian
rupa.Sebagai manusia yang terlahir di zaman yang berkembang tetntu saya
mengahrapkan pemikiran yang lebih jauh lebih dari hati.

DAFTAR PUSTKA
Arto, Mukti / Praktek Perkara Perdata (Pada Pengadilan Agama). Penerbit Pustaka
Pelajar Offset. Yogyakarta. 2000.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: P.T. Rineka Cipta.P
Akbar, Purnomo. Pengantar Statistik. 2000. Pengantar Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Dradjad, Zakiah. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Handikusuma, Hilman. 2007. Hukum Perkawinan Indonesia. Penerbit: Mandar
Maju. Bandung.
Martinus, S. 2001. Kamus Kata Serapan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
Ramulyo.Mohd.Idris.2004. Hitam Putih Poligami Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Sarong, A. 2005. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia. Penerbit: Yayasan Pena
Divisi Penerbitan P. O BOX 93. Banda Aceh.
Sudarsono,1991 & 1994.Hukum Perkawinan Nasional. Penertbit: Rineka Cipta.
Subekti. 1995. Pokok-pokok Hukum Perdata. Jakarta. Penerbit: Intermasa
.
Slameto.2010. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sukardi, Ph.D, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Tuti, Titik Triwula. 2007. Poligami Persfektif Perikatan Nikah Telaah Konteksual
Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun
1974. Jakarta: Prestasi Pustaka.