Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Identitas Budaya sebagai Instrumen Pembangunan Daerah T2 092013011 BAB VI

BAB VI

Kesimpulan
Eksistensi kebudayaan ditentukan oleh keinginan dan
kemampuan dari masyarakat untuk mewujudkan kecintaannya
terhadap seni dan budaya Kuda lumping, dengan bermodalkan
dukungan dari Pemerintah daerah dalam memberi ruang terhadap
pelaku seni. Disamping itu modal sosial yang dimiliki oleh paguyuban
menciptakan jejaring sosial dan pengenalan terhadap seni Kuda
lumping, serta modal ekonomi yang berperan penting terhadap
keberlanjutan paguyuban dalam perihal kebutuhan finansial.
Pengakuan eksistensi membuat seni Kuda lumping di
Temanggung menjadi salah satu seni yang diminati oleh masyarakat.
Keidentikan dan juga pengakuan daerah lain membuat seni Kuda
lumping menjadi ikon untuk daerah Temanggung. Dengan perkembangan seni kuda lumping yang signifikan, membuat seni Kuda lumping sebagai identitas budaya daerah yang terintregasi dan memiliki
dampak positif terhadap perkembangan seni dan kebudayaan daerah.
Selaras dengan terjaganya eksistensi dan pembentukan
identitas budaya tersebut, memberikan ruang tersendiri dalam
pembangunan derah. Dalam hal ini tentu saja adalah Pembangunan
pariwisata, adanya hubungan horisontal antara budaya dan juga
kehidupan sosial masyarakat membuat Pemerintah Kab. Temanggung

mulai mengenalkan pariwisata alam, dengan mengikut sertakan
masyarakat dalam mengelola dan menjaga obyek wisata tersebut.
Mengoptimalkan ketersediaan daerah dalam hal ini adalah seni budaya
dan pariwisata, membuat Temanggung memiliki potensi untuk
mempertahankan dan menguatkan identitas kebudayaan sebagai
pendukung pembangunan Pariwisata daerah di Temanggung.

97

Penelitian lanjutan
Disadari bahwa penelitian ini, baru (hanya) bersinggungan
dengan salah satu tujuan dari pembentukan identitas Kebudayaan
daerah oleh masyarakat lokal dan Pemerintah daerah Kab.
Temanggung, yang banyak di pengaruhi oleh modal sosial dan juga
modal ekonomi yang dimiliki oleh paguyuban Kuda lumping di
Temanggung. Kemungkinan aspek sosial budaya yang lebih menonjol
dalam penelitian ini, serta peranan masyarakat terkait seni Kuda
lumping.
Karena itu, berangkat dari temuan studi saat ini, masih terbuka
berbagai kemungkinan dilakukan penelitian untuk menggali dan

mendalami konsep pengembangan identitas daerah dan kaitannya
dengan pariwisata daerah secara mendalam dan menyoroti dari
berbagai aspek pembangunan lain, seperti aspek Sosial Ekonomi dan
Sosial Politik di Kab. Temanggung. Keterkaitan antara kebudayaan dan
pembangunan pariwisata sangat erat hubungannya dengan kehidupan
masyarakat jawa pada kususnya, keinginan bersentuhan dengan alam
dan seni sudah menjadi hal yang wajar di kehidupan masyarakat Jawa,
tetapi tentu saja dalam prosesnya banyak hal yang bisa dikaji perihal
hubungannya dengan Pembangunan suatu Daerah.
Temanggung menyimpan banyak dinamika sosial didalamnya
terkait dengan kehidupan sosial yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Mengharapkan adanya penelitian lanjutan yang berhubungan dengan
kehidupan sosial yang lebih luas dan berdampak pada berjalannya
proses pembentukan Identitas Kebudayaan yang sedang di lakukan
oleh masyarakat lokal dan Pemerintah Daerah Kab. Temanggung.

98