Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Spindle Utama Mesin CNC dengan PC Base Mach 3 T1 612012805 BAB I

(1)

i

Sistem Spindle Utama Mesin CNC

dengan PC Base Mach 3

Oleh:

Rudi Kristianto NIM: 612012805

Tugas Akhir

Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh Ijasah Sarjana Teknik Elektro

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA


(2)

ii

Sistem Spindle Utama Mesin CNC dengan PC Base Mach 3

Oleh:

Rudi Kristianto NIM: 612012805

Skripsiini telah diterima dan disahkan Sebagai salah satu persyaratan guna mencapai

SARJANA TEKNIK ELEKTRO dalam

Program Studi Teknik Elektro

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

Disahkan Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Gunawan Dewantoro, M.Sc.Eng Tanggal : ……….

Ir. F. Dalu Setiaji, M. T. Tanggal :………


(3)

iii

INTISARI

Mesin CNC Aciera F5 adalah mesin CNC milling, mesin ini mengalami kerusakan pada sistem kendali dan penggeraknya. Sistem penggerak yang mengalami kerusakan meliputi sistem penggerak sumbu dan sistem spindel. Mekanik unit mesin ini masih memenuhi syarat untuk digunakan sehingga mesin ini sangat memungkinkan untuk diperbaiki. Sistem kendali yang digunakan untuk memperbaiki mesin ini yaitu sistem kendali dengan berbasis komputer personal menggunakan software Mach3. Sistem kendali berbasis komputer personal ini mempunyai kelebihan mudah ditemukan dipasaran dengan harga yang terjangkau. Software Mach3 memiliki kelebihan yaitu program G-Code dapat dibuat berdasarkan gambar desain yang dimasukkan ke software Mach3 yang selanjutnya diubah menjadi program G-Code. Komunikasi yang terjadi antara personal komputer dengan sistem penggerak sumbu dan spindel menggunakan parallel port yang dipisahkan oleh rangkaian breakout board sebagai pengamannya. Sistem penggerak yang meliputi motor spindel, inverter, motor penggerak sumbu dan driver merupakan komponen yang diganti dengan komponen baru. Motor spindel diganti dengan motor induksi yang mempunyai putaran motor dan daya motor yang lebih rendah dari motor induksi yang digunakan terdahulu. Software Mach3 akan mengeluarkan signal perintah yang kemudian masuk ke breakout board untuk diolah menjadi signal keluaran pulsa dan signal masukan ke inverter untuk mengatur putaran motor. Motor akan berputar sesuai dengan program yang dijalankan software Mach3, sehingga mesin CNC akan membuat profil benda kerja sesuai dengan gambar kerja.


(4)

iv

ABSTRACT

Aciera F5 is a CNC milling machine, this machine suffered damage on the control and actuator systems. The actuator system’s damages include axis actuator and spindle systems. The mechanical parts on this machine still qualified to be used, so this machine has high possibility to be repaired. Control system that is used to repair this machine is a personal computer-based control system using Mach3 software. This personal computer-based control system is easily found in the market with reasonable price. The advantage using Mach3 software is it can convert picture with specific format to be G-code command. Communication from computer to actuator drivers is using parallel port and breakout board as a safety circuit. The replaced actuator system includes spindle motor, inverter, axis actuators, and axis actuator drivers. The spindle motor is using induction motor that have lower motor rotation and motor power than the previous motor. Stepper motors are used to replace the DC servo motor as the axis actuators in order to make it more easily synchronized with Mach3 software. Mach3 software transmits command signals which are then transferred into the breakout board to be processed to be input signals for inverter and actuator drivers to .control the motor rotation. Motors will work according to the programs that executed by Mach3 software, so the CNC machine will make the workpiece accordance with the drawings.


(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan bimbingan-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat kelulusan dari Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Program Studi Teknik Elektro Universitas Kristen Satya Wacana.

Semua usaha yang lakukan tentu tidak akan berarti tanpa bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. dalam kesempatan ini ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan moril dan motivasi serta kasih saying kepada kami .

2. Anak dan Istri tercinta yang telah memberikan dorongan serta motivasi tanpa henti kepada kami .

3. Bapak Dr. Iwan Setiawan, M.T, selaku Dekan Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan kesempatan kepada untuk menyelesaikan skripsi.

4. Bapak Gunawan Dewantoro, M.Sc.Eng., selaku pembimbing I yang telah bersedia memberikan pengarahan dan bimbingan selama melaksanakan tugas akhir.

5. Bapak Ir. F. Dalu Setiaji, M. T. selaku pembimbing II yang telah bersedia memberikan pengarahan dan bimbingan selama melaksanakan tugas akhir.

6. Romo T. Agus Sriyono SJ, M.A, M.Hum. yang telah memberikan bantuan berupa dana selama belajar di Universitas Kristen Satya Wacana

7. Bapak Y.V. Yudha Samodra HM, ST.,M.Eng. yang telah memberikan kesempatan kepada untuk belajar di Universitas Kristen Satya Wacana

8. Rekan-rekan instruktur Program Studi Teknik Mekatronika Politeknik ATMI Surakarta yang telah memberikan dorongan kepada kami.


(6)

vi

Banyak pihak yang mungkin tidak disebutkan disini karena keterbatasan ruang, untuk itu mohon maaf sebesar-besarnya.

Akhir kata, menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga an skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Salatiga, 22 September 2015


(7)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... I LEMBAR PENGESAHAN ... II INTISARI ... III ABSTRACT ... IV KATA PENGANTAR ... V DAFTAR ISI ... VII DAFTAR GAMBAR ... IX DAFTAR TABEL ... XI

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

LATAR BELAKANG ... 1

1.1 RUMUSAN MASALAH ... 4

1.2 BATASAN MASALAH ... 4

1.3 TUJUAN ... 7

1.4 METODE PENGERJAAN ... 7 BAB II ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. DASAR TEORI ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

2.1 RUMUS PERHITUNGAN POWER MESIN DAN POWER MOTOR ... ERROR!

BOOKMARK NOT DEFINED.

2.2 BREAKOUT BOARD ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

2.3 MOTOR INDUKSI 3FASA ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. 2.4 INVERTER ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

2.5 SOFTWARE MACH3 ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

2.6 KOMPONEN ARUS KUAT ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.


(8)

viii

2.8 POWER SUPPLY UNIT ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB III ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. PERANCANGAN SISTEM... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

3.1 SISTEM SECARA KESELURUHAN ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

3.2 SISTEM HARDWARE ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

3.3 SISTEM SOFTWARE MACH3 ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. BAB IV ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. PENGUJIAN DAN ANALISIS ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

4.1 PENGUJIAN ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. 4.1 ANALISA ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB V ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. PENUTUP ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

5.1 KENDALA DAN PENYELESAIAN ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. 5.2 KEMUNGKINAN PENGEMBANGAN ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. 5.3 KESIMPULAN ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. 5.4 KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

DAFTAR PUSTAKA ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. LAMPIRAN ... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1 MESIN F5, ACIERA ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 1.2 BAGIAN MAIN SPINDLE ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED.

GAMBAR 2.1 BREAKOUT BOARD MESIN ACIERA F5 ... 18

GAMBAR 2.2 MOTOR INDUKSI ... 18

GAMBAR 2.3 INVERTER TOSHIBA ... 19

GAMBAR 2.4 TAMPILAN MACH3 ... 20

GAMBAR 2.5 CARA PEMBACAAN G-CODE ... 21

GAMBAR 2.6 ELCB 25A ... 25

GAMBAR 2.7 MCB ... 26

GAMBAR 2.8 S-N11 KONTAKTOR ... 26

GAMBAR 2.9 THERMAL OVERLOAD RELAY ... 27

GAMBAR 2.10 RELAY 24V ... 28

GAMBAR 2.11 FUSE DILENGKAPI DENGAN HOLDER FUSE ... 30

GAMBAR 2.12 POWER SUPPLY 24V ... 31

GAMBAR 2.13 FLOW CHART SISTEM MESIN ACIERA F5 ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. GAMBAR 3.1 MOTOR INDUKSI 3 FASA ... 34

GAMBAR 3.2 INVERTER VF-S15–4037PL-W ... 35

GAMBAR 3.3 RANGKAIAN OPTOCOUPLER UNTUK INVERTER ... 36

GAMBAR 3.4 BREAKOUT BOARD ... 38

GAMBAR 3.5 TAMPILAN INTERFACE MACH3 ... 39

GAMBAR 3.6 FILE INSTALLER MACH3 ... 39

GAMBAR 3.7 TAMPILAN AWAL INSTALLER MACH3 ... 40

GAMBAR 3.8 LICENCE AGREEMENT ... 40

GAMBAR 3.9 LETAK FOLDER PENYIMPANAN HASIL INSTALASI ... 41

GAMBAR 3.10 FITUR-FITUR MACH3 YANG DIINSTAL ... 41

GAMBAR 3.1PROFIL MACH3 YANG DAPAT DIPILIH ... 42

GAMBAR 3.11 TAMPILAN KONFIRMASI INSTALASI MACH3 ... 42

GAMBAR 3.12 INSTALASI DRIVER PARALLEL PORT ... 43


(10)

x

GAMBAR 3.14 LOAD SCREEN MACH3 ... 44

GAMBAR 3.15 FILE SCREEN THEME ... 44

GAMBAR 3.16 BUKA FILE SCREEN ... 45

GAMBAR 3.17 HASIL DARI LOAD SCREEN ... 45

GAMBAR 3.18 KONFIGURASI PORTS DAN PINS ... 46

GAMBAR 3.19 TAB KONFIGURASI MOTOR OUTPUT ... 47

GAMBAR 3.20 KONFIGURASI STEP DAN PIN MOTOR OUTPUT ... 47

GAMBAR 3.21 KONFIGURASI INPUT SIGNALS ... 47

GAMBAR 3.22 KONFIGURASI SPINDEL SETUP ... 48

GAMBAR 3.23 SETTING RASIO PULLEY... 48

GAMBAR 3.24 KONFIRMASI PERUBAHAN SETTING ... 49

GAMBAR 4.1 PERINTAH SPINDLE SEARAH ATAU BERLAWANAN ARAH JARUM JAM ... 51

GAMBAR 4.2 STRUKTUR PROGRAM ... 51


(11)

xi

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 KEADAAN MESIN YANG DIPERBAIKI ... 6

TABEL 1.2SPESIFIKASI KOMPUTER ... 7

TABEL 2.1PENJELASAN G-CODE ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. TABEL 3.1SPESIFIKASI INVERTER VF-S15–4037PL-W ... ERROR!BOOKMARK NOT DEFINED. TABEL 3.2PARAMETER SETTING INVERTER ... 37

TABEL 4.1KONFIGURASI PIN PARALLEL PORT YANG DIGUNAKAN ... 52

TABEL 4.2HASIL PENGUJIAN OUTPUT TEGANGAN PARALLEL PORT ... 53

TABEL 4.3HASIL PENGUJIAN OUTPUT FREKUENSI UNTUK MOTOR SPINDEL ... 53

TABEL 4.4HASIL PENGUJIAN KECEPATAN PUTAR MOTOR INDUKSI DAN PUTARAN HORISONTAL SPINDEL YANG DIDAPAT ... 55

TABEL 4.5HASIL PENGUJIAN KECEPATAN PUTAR MOTOR INDUKSI DAN PUTARAN VERTICAL SPINDEL YANG DIDAPAT ... 55

TABEL 4.6HASIL PENGUJIAN POMPA OLI ... 57 TABEL 4.7JENIS MATERIAL YANG DAPAT DIKERJAKAN OLEH MESIN CNCACIERA F5 . 60


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Saat ini kebutuhan akan tenaga ahli dalam hal pengoperasian, perawatan dan perbaikan serta retrofiting terutama mesin CNC masih belum banyak terpenuhi, sedangkan di Indonesia, kebutuhan akan tenaga ahli dalam hal tersebut semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini menuntut lembaga pendidikan untuk menghasilkan lulusan-lulusan baru dengan kualitas dan kuantitas yang dapat memenuhi permintaan industri. Seiring dengan peningkatan tersebut, dibutuhkan pula penambahan kuantitas mesin untuk sarana pendidikan.

Pengadaan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan praktek maupun kebutuhan produksi tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu, banyak pelaku usaha maupun lembaga pendidikan yang memilih untuk mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan mesin produksinya. Salah satu alternatif yang banyak diminati adalah me-retrofit mesin CNC yang memiliki kontrol yang rusak atau tidak dapat berfungsi mengganti dengan sistem kontrol yang lebih baru dan menghidupkan mesin tersebut supaya dapat dipergunakan kembali.

Studi kasus yang dilaksanakan di Politeknik ATMI Surakarta menunjukan bahwa biaya yang diperlukan untuk perbaikan mesin lama, tidak mencapai seperempat biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan sebuah mesin baru. Politeknik ATMI surakarta memiliki mesin CNC yang rusak secara sistem dan elektronik , tetapi dalam sistem mekaniknya masih bagus. Dalam hal ini kami akan melakukan retrofiting mesin Aciera F5 CNC 3000 untuk bagian main spindle serta mengganti controller dengan control baru yang berbasis PC dengan menggunakan

software Mach3. Biaya yang dikeluarkan tidak begitu banyak jika dibandingkan

dengan membeli mesin baru, dengan cara mengganti motor untuk main spindle dan


(13)

2 Gambar 1.1 Mesin F5 , Aciera

Salah satu rancangan main spindle yang akan dilakukan adalah mengganti motor yang lama dengan motor type yang baru dengan motor induksi 3 phase serta dengan pengendali putaran menggunakan fungsi inverter. Controller juga akan kita ganti dengan controller berbasis PC menggunakan software Mach3, hal ini disebabkan biaya dari controller tersebut murah dengan kapasitas serta kemampuan yang tidak kalah dengan controller mesin industri pada umumnya, Mesin Milling

CNC merupakan suatu mesin yang dimana fungsi utamanya meliputi main spindle

serta axis atau penggerak lainnya , serta yang tidak kalah utama yaitu system


(14)

3 Gambar 1.2 bagian main spindle

Mesin CNC Politeknik ATMI Surakarta yang mengalami kerusakan secara sistem dan elektronika , tetapi secara fungsi mekanik masih bagus. Baik secara pengoperasian, perawatan dan perbaikan mesin CNC belum banyak dilakukan. Khususnya di politeknik ATMI surakarta. Kondisi tersebut menuntut lembaga pendidikan untuk menghasilkan lulusan baru dengan kualitas dan kuantitas yang dapat memenuhi permintaan industri. Sehingga lembaga pendidikan perlu untuk menambahkan kuantitas mesin CNC untuk sarana belajar mengajar seiring dengan peningkatan tersebut.

Pengadaan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan praktek maupun kebutuhan produksi membutuhkan biaya cukup besar. Oleh sebab itu, politeknikATMI surakarta memilih untuk mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan mesin cnc milling sebagai sarana proses pembelajaran mahasiswa. Salah satu alternatif yang banyak diminati adalah memperbaiki mesin dengan sistem mekanik yang masih bagus tetapi sistem yang lama dan rusak diganti dengan teknologi yang lebih baru serta memadai.

Studi kasus yang dilaksanakan di Politeknik ATMI Surakarta bahwa biaya yang diperlukan untuk perbaikan mesin lama, tidak lebih mahal dari biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan sebuah mesin baru. Biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki mesin lama, rata-rata hanya untuk mengganti motor dan driver-nya, komputer sebagai pengendali utamanya serta biaya jasa perbaikan mesin tersebut.


(15)

4 Mesin CNC Aciera F5 merupakan mesin milling CNC yang mengalami kerusakan pada sistem kendali dan sistem penggeraknya. Sistem kendali sebelumnya menggunakan Siemens Sinumerik FMNC NCU570.2. Sistem penggerak yang meliputi motor servo DC dan motor spindel mengalami kerusakan sehingga mesin tidak dapat digunakan untuk pembelajaran.

Bagian mekanik unit mesin Aciera F5 tersebut masih memenuhi syarat untuk digunakan karena konstruksi mesin masih bagus walau usia mesin sudah tua. Berdasarkan alasan ini, mesin CNC Aciera F5 tersebut sangat memungkinkan untuk dilakukan tindakan perbaikan.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut rumusan-rumusan masalah yang ada :

1.2.1 Kurangnya kuantitas mesin CNC untuk mendukung pertumbuhan tenaga-tenaga ahli dalam hal pengoperasian, perawatan dan perbaikan mesin CNC

1.2.2 Pengadaan mesin CNC baru lebih mahal daripada memperbaiki mesin CNC yang rusak

1.3 Batasan Masalah

Dalam proses pembuatan skripsi ini diperlukan adanya batasan-batasan masalah, supaya konsep yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan tetap fokus dalam satu permasalahan. Berikut batasan-batasan yang berikan :

1.3.1 Pembahasan hanya menjelaskan mengenai bagian spindle utama pada mesin aciera F5

1.3.2 Mengganti bagian dudukan mekanik pada motor spindlenya

1.3.3 Pengendali mesin milling CNC yang dipakai berupa pengendali berbasis komputer personal dengan software Mach3.

1.3.4 Pergerakan yang dapat dilakukan oleh mesin dengan pengendali pada spindle utama diganti dengan motor induksi 3 phase serta inverter sebagai variable speed


(16)

5 1.3.5 Keadaan mesin yang akan diperbaiki yaitu :

Kompone

n mesin Nama Tipe Spesifikasi

Motor sumbu Motor Servo DC FDE T4C4 B R050 5

Torsi motor 8 Nm Arus

maksimal 125 A

Arus

nominal 12,8 A

Kecepatan putar motor maksimal 2700 rpm Driver motor sumbu Heldt+R ossi 17750 /175 Kendali CNC Sinumeri k FMN C NCU 570.2 Pelumasa n Bijur Delimon D299 0

Volume Oli per siklus 2,5-5 cm3 Waktu siklus 30meni t Kapasitas

tangki 1 liter

Motor

induksi 1 fasa

Tegangan input 115-230V Frekuensi input 50/60 Hz


(17)

6 Daya motor 3 Watt

Hidrolik Maagtec

hnic

Tekanan 80 bar

Motor

induksi 3 fasa

Tegangan

input 380V

Putaran motor maksimum

2800 rpm Cos φ motor 0,77 Arus

nominal motor

0,73A

Daya motor 0,25 kW Tabel 1.1 Keadaan Mesin yang Diperbaiki


(18)

7 1.3.6 Mesin milling CNC yang diperbaiki untuk spindle horizontal 2000rpm dan pada

spinlde vertical 1500rpm

1.3.7 Komunikasi dari komputer ke mesin menggunakan USB. 1.3.8 Spesifikasi komputer yang digunakan :

Operating System Windows XP 32bit

CPU 1 GHz

Memori 512 MB

VGA 32MB RAM

Tabel 1.2 Spesifikasi Komputer

1.4 Tujuan

Tujuan dalam pembuatan Skripsiini adalah:

1.4.1 Rebuilding / retrofit mesin lama dengan pengendali baru berbasis komputer personal untuk menghemat biaya dibanding dengan pembelian mesin CNC baru. 1.4.2 Menambah jumlah mesin CNC yang bisa digunakan mahasiswa untuk praktek atau

produksi.

1.4.3 Menambah pengalaman dalam hal perbaikan mesin CNC.

1.5 Metode Pengerjaan

Pada bab ini akan dijelaskan beberapa metode dalam pengerjaan skripsidengan judul “Sistem Spindle Utama Mesin CNC dengan PC Base Mach 3”. Berikut adalah metode yang gunakan untuk menyelesaikan tugas akhir.

1.5.1 Perencanaan Kerja

Dalam metode perencanaan kerja ini terdapat beberapa tahapan yang dilaksanakan sebagai berikut.

1.5.1.1 Tahap Pencarian Data

Tahap pencarian data ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai kondisi awal mesin dan kemungkinan komponen yang akan dipilih.


(19)

8 Mesin Aciera F5 yang menjadi obyek penelitian dalam skripsiini sudah pernah mengalami perbaikan. Mesin tersebut diperbaiki karena adanya kerusakan pada sistem kendali dan tidak berfungsinya encoder yang digunakan sebagai

feedback untuk mengetahui kerja dari motor sumbu dan spindel.

PT CNC Indonesia telah melakukan perbaikan yang pertama dengan mengganti pengendali utamanya menjadi CNC Control Type LNC controller yang dilaksanakan pada tahun 2007. Perusahaan tersebut melakukan commissioning dan PT CNC Indonesia tidak berhasil dalam retrofit tersebut.

Dalam skripsiyang berjudul “Sistem Spindle Utama Mesin CNC dengan PC

Base Mach 3” ini, perbaikan mesin akan dilakukan dengan mengganti motor

spindel, dan sistem kendali mesin dengan berbasis komputer personal.

1.5.1.2 Penelitian dan Pemilihan Komponen

Dalam pemilihan komponen untuk penggerak sumbu, memilih menggunakan motor induksi 3 phase sebagai penggeraknya. Motor induksi 3 phase dipilih karena cocok dengan software Mach3 sebagai kendali berbasis komputer personal. Disamping itu, harga motor induksi 3 phase juga lebih murah dibandingkan dengan motor servo spindle.

Pemilihan komponen juga dilakukan untuk komponen arus kuat yang digunakan sebagai kendali dari pendistribusian arus listrik. Pemilihan komponen arus kuat berdasarkan besarnya arus dan tegangan yang akan didistribusikan apakah mencukupi dari spesifikasi masing-masing komponen atau tidak.


(20)

9

1.5.1.3 Perancangan Rangkaian Arus Kuat

Membuat rangkaian arus kuat yang digunakan untuk mengendalikan aktuator beserta pengaman untuk rangkaian aktuator. Pemilihan komponen berdasarkan pada perhitungan komponen arus kuat. Perhitungan komponen arus kuat ditentukan melalui spesifikasi aktuator yang sudah ditentukan dari awal.

1.5.1.4 Perancangan Panel Box

Membuat rancangan panel box yang digunakan untuk tempat peletakan rangkaian pengendali arus kuat dan arus lemah. Terdapat rangkaian breakout

board, wiring mesin dan rangkaian pengaman. Perancangan layout letak komponen

juga diperlukan agar semua komponen yang digunakan untuk rangkaian kendali dapat semua masuk ke dalam panel box dengan susunan yang rapi.

1.5.1.5 Perancangan Dudukan Motor

Membuat rancangan dudukan motor sebagai tempat diletakkannya motor atau aktuator sesuai dengan ukuran motor dan tempat yang tersedia pada mesin. Untuk dudukan motor, sudah tersedia dari kerangka dudukan motor yang terdahulu, dan perlu sedikit modifikasi untuk dapat digunakan.

1.5.1.6 Mencoba Komunikasi Antara Sistem Pengendali dengan Motor Tanpa Beban

Sistem kendali berupa komputer personal yang akan digunakan untuk mengendalikan aktuator yang berada di mesin. Sebelum menuju ke mesin, sinyal pengendali melewati breakout board yang berfungsi sebagai pengaman. Bila terjadi sesuatu yang salah pada mesin/aktuator tidak akan merusak sistem kendalinya.

Percobaan ini dilakukan sebelum memasangkan motor pada mesin (tanpa beban). Hal ini ditujukan untuk mengetahui apakah motor dapat berputar atau tidak. Putaran motor sesuai dengan masukan dari Mach3 atau tidak. Jika tidak sesuai maka dilakukan parameter ulang sampai putaran motor sesuai dengan yang diinginkan. Apabila sudah sesuai dengan putaran motor yang diinginkan dapat dilanjutkan ke tahap yang selanjutnya.


(21)

10

1.5.1.7 Pemasangan Motor Spindel

Pemasangan motor dapat dilakukan setelah dudukan motor selesai dibuat, tentu saja dengan memperhitungkan penyesuaian-penyesuaian yang ada seperti transmisi yang digunakan.

1.5.1.8 Penggabungan Total

Penggabungan total dilakukan dengan menghubungkan antara komputer pengendali, aktuator pada mesin, rangkaian pengendali serta rangkaian pengaman yang sudah ada pada panel box sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

1.5.1.9 Trial dan Cek Ulang

Memastikan mesin berjalan dengan lancar dan melakukan cek ulang apakah bagian aktuator sudah berjalan seperti apa yang diperintahkan oleh sistem pengendali. Pengujian diawali dengan mencoba mengkomunikasikan antara perintah dari komputer ke mesin. Bagian pertama yaitu mencoba memutar motor induksi, mengukur kecepatan putar motor induksi dan membandingkannya dengan kecepatan putar spindel mesin. Jika terjadi selisih putaran yang besar antara motor induksi dengan spindel mesin, maka dilakukan parameterisasi kembali sampai putaran mendekati sama.

Percobaan juga dilakukan untuk mengerjakan raw material, apakah hasil pengerjaan menggunakan mesin tersebut memiliki kepresisian yang baik sehingga menjadi benda kerja yang sesuai dengan yang diharapkan.


(1)

5 1.3.5 Keadaan mesin yang akan diperbaiki yaitu :

Kompone

n mesin Nama Tipe Spesifikasi

Motor sumbu Motor Servo DC FDE T4C4 B R050 5

Torsi motor 8 Nm Arus

maksimal 125 A Arus

nominal 12,8 A Kecepatan

putar motor maksimal 2700 rpm Driver motor sumbu Heldt+R ossi 17750 /175 Kendali CNC Sinumeri k FMN C NCU 570.2 Pelumasa n Bijur Delimon D299 0

Volume Oli per siklus 2,5-5 cm3 Waktu siklus 30meni t Kapasitas

tangki 1 liter Motor

induksi 1 fasa Tegangan input 115-230V Frekuensi input 50/60 Hz


(2)

6 Daya motor 3 Watt

Hidrolik Maagtec hnic

Tekanan 80 bar Motor

induksi 3 fasa Tegangan

input 380V

Putaran motor maksimum

2800 rpm Cos φ motor 0,77 Arus

nominal motor

0,73A

Daya motor 0,25 kW Tabel 1.1 Keadaan Mesin yang Diperbaiki


(3)

7 1.3.6 Mesin milling CNC yang diperbaiki untuk spindle horizontal 2000rpm dan pada

spinlde vertical 1500rpm

1.3.7 Komunikasi dari komputer ke mesin menggunakan USB. 1.3.8 Spesifikasi komputer yang digunakan :

Operating System Windows XP 32bit

CPU 1 GHz

Memori 512 MB

VGA 32MB RAM

Tabel 1.2 Spesifikasi Komputer

1.4 Tujuan

Tujuan dalam pembuatan Skripsiini adalah:

1.4.1 Rebuilding / retrofit mesin lama dengan pengendali baru berbasis komputer personal untuk menghemat biaya dibanding dengan pembelian mesin CNC baru. 1.4.2 Menambah jumlah mesin CNC yang bisa digunakan mahasiswa untuk praktek atau

produksi.

1.4.3 Menambah pengalaman dalam hal perbaikan mesin CNC.

1.5 Metode Pengerjaan

Pada bab ini akan dijelaskan beberapa metode dalam pengerjaan skripsidengan judul “Sistem Spindle Utama Mesin CNC dengan PC Base Mach 3”. Berikut adalah metode yang gunakan untuk menyelesaikan tugas akhir.

1.5.1 Perencanaan Kerja

Dalam metode perencanaan kerja ini terdapat beberapa tahapan yang dilaksanakan sebagai berikut.

1.5.1.1 Tahap Pencarian Data

Tahap pencarian data ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai kondisi awal mesin dan kemungkinan komponen yang akan dipilih.


(4)

8 Mesin Aciera F5 yang menjadi obyek penelitian dalam skripsiini sudah pernah mengalami perbaikan. Mesin tersebut diperbaiki karena adanya kerusakan pada sistem kendali dan tidak berfungsinya encoder yang digunakan sebagai feedback untuk mengetahui kerja dari motor sumbu dan spindel.

PT CNC Indonesia telah melakukan perbaikan yang pertama dengan mengganti pengendali utamanya menjadi CNC Control Type LNC controller yang dilaksanakan pada tahun 2007. Perusahaan tersebut melakukan commissioning dan PT CNC Indonesia tidak berhasil dalam retrofit tersebut.

Dalam skripsiyang berjudul “Sistem Spindle Utama Mesin CNC dengan PC Base Mach 3” ini, perbaikan mesin akan dilakukan dengan mengganti motor spindel, dan sistem kendali mesin dengan berbasis komputer personal.

1.5.1.2 Penelitian dan Pemilihan Komponen

Dalam pemilihan komponen untuk penggerak sumbu, memilih menggunakan motor induksi 3 phase sebagai penggeraknya. Motor induksi 3 phase dipilih karena cocok dengan software Mach3 sebagai kendali berbasis komputer personal. Disamping itu, harga motor induksi 3 phase juga lebih murah dibandingkan dengan motor servo spindle.

Pemilihan komponen juga dilakukan untuk komponen arus kuat yang digunakan sebagai kendali dari pendistribusian arus listrik. Pemilihan komponen arus kuat berdasarkan besarnya arus dan tegangan yang akan didistribusikan apakah mencukupi dari spesifikasi masing-masing komponen atau tidak.


(5)

9

1.5.1.3 Perancangan Rangkaian Arus Kuat

Membuat rangkaian arus kuat yang digunakan untuk mengendalikan aktuator beserta pengaman untuk rangkaian aktuator. Pemilihan komponen berdasarkan pada perhitungan komponen arus kuat. Perhitungan komponen arus kuat ditentukan melalui spesifikasi aktuator yang sudah ditentukan dari awal.

1.5.1.4 Perancangan Panel Box

Membuat rancangan panel box yang digunakan untuk tempat peletakan rangkaian pengendali arus kuat dan arus lemah. Terdapat rangkaian breakout board, wiring mesin dan rangkaian pengaman. Perancangan layout letak komponen juga diperlukan agar semua komponen yang digunakan untuk rangkaian kendali dapat semua masuk ke dalam panel box dengan susunan yang rapi.

1.5.1.5 Perancangan Dudukan Motor

Membuat rancangan dudukan motor sebagai tempat diletakkannya motor atau aktuator sesuai dengan ukuran motor dan tempat yang tersedia pada mesin. Untuk dudukan motor, sudah tersedia dari kerangka dudukan motor yang terdahulu, dan perlu sedikit modifikasi untuk dapat digunakan.

1.5.1.6 Mencoba Komunikasi Antara Sistem Pengendali dengan Motor Tanpa Beban

Sistem kendali berupa komputer personal yang akan digunakan untuk mengendalikan aktuator yang berada di mesin. Sebelum menuju ke mesin, sinyal pengendali melewati breakout board yang berfungsi sebagai pengaman. Bila terjadi sesuatu yang salah pada mesin/aktuator tidak akan merusak sistem kendalinya.

Percobaan ini dilakukan sebelum memasangkan motor pada mesin (tanpa beban). Hal ini ditujukan untuk mengetahui apakah motor dapat berputar atau tidak. Putaran motor sesuai dengan masukan dari Mach3 atau tidak. Jika tidak sesuai maka dilakukan parameter ulang sampai putaran motor sesuai dengan yang diinginkan. Apabila sudah sesuai dengan putaran motor yang diinginkan dapat dilanjutkan ke tahap yang selanjutnya.


(6)

10

1.5.1.7 Pemasangan Motor Spindel

Pemasangan motor dapat dilakukan setelah dudukan motor selesai dibuat, tentu saja dengan memperhitungkan penyesuaian-penyesuaian yang ada seperti transmisi yang digunakan.

1.5.1.8 Penggabungan Total

Penggabungan total dilakukan dengan menghubungkan antara komputer pengendali, aktuator pada mesin, rangkaian pengendali serta rangkaian pengaman yang sudah ada pada panel box sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

1.5.1.9 Trial dan Cek Ulang

Memastikan mesin berjalan dengan lancar dan melakukan cek ulang apakah bagian aktuator sudah berjalan seperti apa yang diperintahkan oleh sistem pengendali. Pengujian diawali dengan mencoba mengkomunikasikan antara perintah dari komputer ke mesin. Bagian pertama yaitu mencoba memutar motor induksi, mengukur kecepatan putar motor induksi dan membandingkannya dengan kecepatan putar spindel mesin. Jika terjadi selisih putaran yang besar antara motor induksi dengan spindel mesin, maka dilakukan parameterisasi kembali sampai putaran mendekati sama.

Percobaan juga dilakukan untuk mengerjakan raw material, apakah hasil pengerjaan menggunakan mesin tersebut memiliki kepresisian yang baik sehingga menjadi benda kerja yang sesuai dengan yang diharapkan.