Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Spindle Utama Mesin CNC dengan PC Base Mach 3 T1 612012805 BAB V

BAB V
PENUTUP

1.1
1.1.1

Kendala dan Penyelesaian
Pemesanan V-Belt
V-Belt yang digunakan untuk transmisi spindel yang pesan ke logistik ATMI
Surakarta mengalami kesalahan ukuran.

mengukur panjangnya belt yang

dibutuhkan dengan mengukur keliling yang melingkari antara puli motor induksi
dengan puli yang masuk ke transmisi gear spindel. Akhirnya memutuskan untuk
membeli sendiri V-Belt dengan ukuran panjang yang sesuai dengan keliling luar
dari belt yang dibutuhkan.
1.1.2

Pengujian Spindel Saat Dirangkai Total
Kendala baru muncul saat pengujian sistem spindel yang meliputi rangkaian

breakout board, inverter dan motor induksi. Beberapa kendala yang muncul yaitu:

1. Frekuensi yang keluar dari inverter menjadi tidak stabil menjadikan putaran motor
tidak konstan pula. Ada beberapa parameter yang belum tepat untuk mengatur
putaran motor. Parameter inverter dan parameter spindel pada program Mach3
diperbaiki sampai menemukan titik dimana putaran motor dapat berputar dengan
konstan .
2. Putaran motor menjadi tidak stabil saat kecepatan motor yang di input kan rendah,
berkisar antara 0-300 rpm.
3. Rasio roda gigi untuk putaran spindel yaitu 1:5, dengan kata lain bahwa spindel
akan berputar dalam 1 putaran penuh jika motor induksi telah berputar sebanyak 5
putaran penuh.
Untuk mengatasi kendala tersebut,

melakukan beberapa percobaan untuk

mendapatkan solusi terbaik diantaranya :
1. Kecepatan putaran motor yang pada awalnya tidak konstan diberi rangkaian
tambahan dimana untuk memberikan input frekuensi pada inverter harus sesuai
dengan tegangan yang dibutuhkan. Pengaturan pada inverter juga diperbaiki

dengan memberikan nilai pada parameter yang dibutuhkan, yaitu parameter tetang
pulse train input .
1

2. Untuk masalah perbandingan antara putaran motor induksi dan spindel bisa diatasi
dengan cara mengubah rasio roda gigi dari 1:5 menjadi 1:1. Roda gigi spindel dapat
di-setting agar rasio roda gigi nya menjadi 1:1 dengan sistem hidrolik dari mesin
Aciera F5. Pergantian posisi roda gigi dilakukan saat spindel tidak berputar.
1.2
1.2.1

Kemungkinan Pengembangan
Mengaktifkan Sumbu Ke-4
Mesin CNC merupakan mesin yang dikendalikan oleh komputer dengan
menggunakan bahasa numerik. Mesin CNC memiliki ketelitian, ketepatan,
fleksibilitas dan cocok untuk produksi masal jika dibanding dengan mesin perkakas
yang sejenis. Untuk pengerjaan profil benda kerja yang lebih rumit, dibutuhkan
beberapa sumbu agar memperoleh tingkat kesulitan dari profil yang diinginkan.
Sumbu ke-4 dari mesin Aciera ini merupakan sumbu putar chuck yang opsional
jika dibutuhkan. Mengingat bahwa perbaikan mesin terdahulu dimana sumbu ke-4

tidak diaktifkan, maka dengan pengaktifan sumbu ke-4 ini akan mempermudah
pengerjaan benda kerja.

1.2.2

Mengaktifkan Pompa Coolant
Proses pengerjaan benda kerja dengan mesin milling CNC ataupun mesin
perkakas lainnya pasti akan mengakibatkan suhu dari benda kerja dan alat potong
menjadi meningkat sangat tinggi. Tingginya suhu akibat gesekan antara material
benda kerja dan alat potong dapat mengakibatkan keausan pada alat potong yang
menyebabkan kehalusan dari benda kerja yang dikerjakan tidak terpenuhi. Oleh
sebab itu, coolant diperlukan untuk menurunkan suhu saat proses pengerjaan benda
kerja tersebut. Pengaktifan sistem coolant ini membutuhkan beberapa komponen
yang saat ini belum dapat penuhi dan kerjakan. Pengembangan ini dapat dilakukan
dengan menambahkan motor pompa khusus untuk coolant, tangki penyimpanan
coolant, dan pipa/selang untuk mengalirkan cairan tersebut.

1.3
1.3.1


Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan

1. Kembali memberi daya guna pada mesin yang sudah tidak dapat beroperasi
2. Biaya perbaikan yang relatif lebih murah jika dibanding dengan perbaikan
menggunakan kontroler dari pabrikan.
2

3. Dengan adanya software Mach3 sebagai pengendali utama, pengerjaan benda kerja
dapat dilakukan hanya dengan memasukkan gambar desain yang memiliki ekstensi
( .plt ) yang kemudian dapat diubah menjadi G-Code.
4. Sistem mekanik mesin yang masih bagus dan kokoh.
1.3.2

Kelemahan
Berikut beberapa kelemahan dari mesin Aciera F5 ini :

1. Belum memiliki feedback untuk mengetahui kecepatan putar motor karena
rangkaian mengunakan tipe open loop.
2. Software yang digunakan belum memiliki lisensi resmi dari vendornya.


3

1.4

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari skripsidengan judul “Sistem Spindle
Utama Mesin CNC dengan PC Base Mach 3” ini antara lain yaitu :

1. Hasil pengujian yang dilakukan untuk spindle mesin aciera F5 , kondisi horintal
mesin mengahsilkan error sebesar maksimal 2.69 % saat dilakukan perintah
berputar searah jarum jam.
2. Kondisi horizontal mesin saat diputar spindle berlawanan arah jarum jam
mengalami penyimpangan atau error sebesar maksimal 4.37% , error yang terjadi
sedikit lebih besar dari perintah putaran searah jarum jam.
3. Hasil pengujian vertikal mesin , saat putaran searah jarum jam mengalami
penyimpangan sebesar maksimal 3.09% dari perintah kecepatan yang diinginkan.
4. Penyimpangan sebesar 9.08% terjadi saat spindle diputar berlawanan arah jarum
jam.
5. Hasil kajian akan mesin milling CNC F5 aciera error yang terjadi masih dalam

range batasan yang diijinkan , batas maksimal yang diijinkan sebesar 10% dari
perintah yang dilakukan.

4