TARGETED KILLING DIHUBUNGKAN DENGAN HAK UNTUK HIDUP BERDASARKAN HUKUM HAM DAN HUKUM HUMANITER.

TARGETED KILLING DIHUBUNGKAN DENGAN HAK UNTUK HIDUP
BERDASARKAN HUKUM HAM DAN HUKUM HUMANITER
TONNY FRANGKY
110110070270
ABSTRAK

Pada bulan November tahun 2000, Israel secara resmi menyatakan
dirinya mengoperasikan kebijakan targeted killing dalam konfrontasinya
dengan militan Palestina. Kemudian paska serangan kelompok Al-Qaeda
terhadap Amerika Serikat pada tragedi 11 September, Amerika Serikat, diikuti
Rusia dan Pakistan, juga mengadopsi metode targeted killing dalam
usahanya melawan terorisme dan pemberontakan. Perkembangan ini
memicu perdebatan tentang keabsahan secara moral dan hukum mengenai
metode targeted killing, dimana pada tahun 2006, Mahkamah Agung Israel
dalam kasus The Public Committee against Torture in Israel v Israel
membahas mengenai metode ini, tetapi tidak memberikan jawaban yang
jelas mengenai keabsahan targeted killing yang dilakukan oleh Israel
dikaitkan dengan perampasan hak untuk hidup dari target militernya. Adapun
tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan dan membahas metode
targeted killing negara – negara khususnya Israel dalam kaitannya dengan
hak untuk hidup dan mengkaji respon dari hukum yang berlaku.

Penulisan ini akan dilakukan dengan bersifat deskriptif-analitis, yaitu
penulisan yang dilakukan dengan cara menggambarkan atau memberikan
data yang berkaitan dengan objek penelitian. Teknik pengambilan data yang
digunakan adalah dengan studi kepustakaan yang akan dianalisis secara
normatif kualitatif, dengan penarikan kesimpulan menggunaakan penalaran
deduksi.
Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa metode targeted killing dapat
diperbolehkan berdasarkan oleh hukum HAM apabila memenuhi beberapa
persyaratan, yaitu dikaji perlindungannya menurut pasal 6 ayat 1 ICCPR,
pengecualiannya di pasal 9 UNBPUFF, dilakukan secara proporsional, dalam
situasi yang mendesak, serta adanya tindakan peringatan. Sementara hukum
Humaniter juga mensyaratkan beberapa persyaratan seperti ditujukan
terhadap target yang sah, dilakukan dengan proporsional dan dalam situasi
mendesak. Kemudian dalam periode second intifada, targeted killing yang
dilakukan oleh Israel sudah tepat dalam pengkategorian objek militernya,
tetapi eksekusinya tidak sesuai dengan prinsip proporsionalitas.

iv

TARGETED KILLING POLICY IN RELATION WITH THE RIGHT TO LIFE

ACCORDING TO HUMAN RIGHTS LAW AND HUMANITARIAN LAW
TONNY FRANGKY
110110070270
ABSTRACT
In November 2000, Israel formally declared himself targeted killing
policy operates in confrontation with Palestinian militants. Then post the alQaeda attacks on the United States on September 11, the United States,
followed by Russia and Pakistan, also adopted the method of targeted killing
in its fight against terrorism and insurgency. This development sparked
debate about the moral and legal validity of the method of targeted killing,
where in 2006, the Israeli Supreme Court in the case of The Public
Committee against Torture in Israel v. Israel has discussed about this
method, but it did not give a clear answer to the validity of targeted killings
performed by Israel associated with deprivation of the right to life military
targets. The purpose of this minor thesis is to present and discuss methods of
targeted killing by states, especially Israel in relation to the right to life and
examine the response of the law.
The writing is done with a descriptive-analytical by way of describing or
providing data relating to the object of research. Sampling technique used is
a literature study that will be analyzed in normative qualitative inferences
using pieces of reasoning deduction.

The results of this study show that this method of targeted killing can
be allowed under the human rights law if it meets several requirements, which
assessed its protection under Article 6 paragraph 1 of the ICCPR, the
exceptions in Article 9 UNBPUFF, done proportionally, in a necessary
situation, and fulfill the precautionary measures. While humanitarian law also
requires certain conditions, such as directed against legitimate targets,
carried out proportionally, and in necessary situations. Moreover, in the
second period of the intifada, targeted killing by Israel is right in categorizing
military objects, however the execution was not in accordance with the
principle of proportionality.

v