PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA N 1 KISARAN T. P 2014/2015.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK

LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SM A N 1 K ISARAN T. P 2014/2 015

Oleh :

Hani Diana Sipayung NIM 4111121008

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP H A S I L B E L A J A R S I S W A P A D A M A T E R I

L I S T R I K DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA N 1 KISARAN T.P 2014/2015

HANI DIANA SIPAYUNG (NIM: 4111121008) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Berdasarkan Masalah terhadap hasil belajar fisika siswa kelas X Semester II pada materi pokok Listrik Dinamis di SMA Negeri 1 Kisaran T.P 2014/2015.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran yang terdiri dari sepuluh kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X2 (sebagai kelas kontrol) dan kelas X3 (sebagai kelas eksperimen) yang masing-masing berjumlah 30 orang yang ditentukan dengan cara Simple

Random Sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar

siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk essay tes dengan jumlah 8 soal.

Hasil penelitian ini memperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 24,93 dan kelas kontrol adalah 25,50. Pengujian normalitas pada kelas eksperimen diperoleh data Lhitung = 0,1731 dan Ltabel = 0,1870, untuk kelas kontrol dengan Lhitung = 0,1739, dan Ltabel = 0,1870, sehingga diperoleh Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,17 dan Ftabel = 1,86 sehingga Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Perlakuan yang diberikan untuk kedua kelas diberikan berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran berdasarkan masalah dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional, setelah pembelajaran selesai diberikan diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 66,00 dengan standar deviasi 14,48 dan kelas kontrol 57,04 dengan standar deviasi 12,25. Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa kelas eksperimen adalah 73,5 termasuk kategori baik, untuk kelas kontrol diperole rata-rata 54,3 dengan kategori cukup. Hasil uji t diperoleh thitung = 2,59 dan ttabel = 2,39, sehingga thitung > ttabel (2,59 >2,39) maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh bahwa ada pengaruh menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis Di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015.


(3)

vi

DAFTAR ISI

halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 7

1.7 Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1 Kerangka Teoritis 9

2.1.1 Belajar 9

2.1.2 Hasil Belajar 9

2.1.3 Aktivitas Belajar 10

2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 12

2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12 2.1.6 Ciri-Ciri Khusus Pembelajaran Berbasis Masalah 13

2.1.7 Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah 14


(4)

2.1.9 Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 15 2.1.10 Lingkungan Belajar dan Sistem Manajemen Model PBM 17

2.1.11 Pengertian Media 17

2.1.12 Power Point Dalam Media Pembelajaran 18

2.1.13 Pengertian Pendekatan Saintifik 18

2.1.14 Penilaian dan Evaluasi Model PBM 19

2.1.15 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 20

2.1.16 Pembelajaran Konvensional (Model Pembelajaran Langsung) 21

2.1.17 Materi Pembelajaran 23

2.2 Kerangka Konseptual 29

2.3 Hipotesis 29

BAB III METODE PENELITIAN 30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.2.1 Populasi Penelitian 30

3.2.2 Sampel Penelitian 30

3.3 Variabel Penelitian 30

3.3.1 Variabel Bebas 30

3.3.2 Variabel Terikat 30

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 30

3.4.1 Jenis Penelitian 30

3.4.2 Desain Penelitian 31

3.5 Prosedur Penelitian 31

3.6 Teknik Pengumpulan Data 32

3.6.1 Pretes 32

3.6.2 Postes 32

3.7 Instrumen Penelitian 32

3.7.1 Angket Siswa 32

3.7.2 Wawancara Guru 33


(5)

viii

3.7.4 Tes Hasil Belajar 33

3.7.5 Validitas Perangkat Instrumen oleh Validator 34

3.8 Pengamatan Aktivitas Siswa 34

3.9 Teknik Analisis Data 35

3.9.1 Mentabulasi Data 35

3.9.2 Menentukan Rata – Rata (Mean) dan Simpangan Baku 35

3.9.3 Uji Normalitas 36

3.9.4 Uji Homogenitas 36

3.9.5 Uji Hipotesis 37

3.9.6 Analisis Korelasi 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40

4.1. Hasil Penelitian 40

4.2. Pembahasan 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 53

5.2. Saran 53

DAFTAR PUSTAKA 55


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Taksonomi Bloom Revisi 10

Tabel 2.2. Sintaksis untuk pembelajaran berbasis masalah 15

Tabel 2.3. Sintaksis Model Konvensional 22

Table 3.1. Two Group Pretes – Posttes Design 31 Table 3.2. Tabel Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 33 Tabel 3.3. Tabel Interpretasi Aktivitas Siswa 35 Tabel 3.4. Tabel Pedoman Interpretasi Korelasi 39

Tabel 4.1. Hasil pretes kelas eksperimen 40

Tabel 4.2. Hasil Pretes Kelas Kontrol 41

Tabel 4.3. Hasil postes kelas eksperimen 42

Tabel 4.4. Hasil Postest Kelas Kontrol 43

Tabel 45. Ringkasan Hasil Perhitungan Mean dan Simpangan Baku 44 Tabel 4.6.Ringkasan Hasil Uji Normalitas 45 Tabel 4.7.Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kedua Kelas 45 Tabel 4.8.Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Pretes Siswa 46 Tabel 4.9. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes Siswa 46

Tabel 4.10. Koefisien Korelasi 47

Tabel 4.11. Rata-Rata Aktivitas Kelas Eksperimen dan Kontrol 48


(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Alat Ukur Arus Listrik 23

Gambar 2.2. Alat Ukur Tegangan 24

Gambar 2.3. Alat Ukur Hambatan 24

Gambar 2.4. Diagram Hubungan V-I 25

Gambar 2.5. Hambatan kawat 26

Gambar 2.6. Rangkaian Seri 26

Gambar 2.7. Rangkaian Paralel 27

Gambar.4.1. Nilai Pretes Kelas Eksperimen 41

Gambar.4.2. Nilai Pretes Kelas Kontrol 42

Gambar.4.3. Nilai Postes Kelas Eksperimen 43

Gambar.4.4. Nilai Postes Kelas Kontrol 44

Gambar.4.5. Peningkatan Aktivitas Siswa 48


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 57 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 88 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 117

Lampiran 4. Bahan Diskusi 146

Lampiran 5. Instrumen Tes Hasil Belajar 148

Lampiran 6. Tes Hasil Belajar 157

Lampiran 7. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksprimen 159 Lampiran 8. Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 160 Lampiran 9. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postest Kelas Eksprimen 161 Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Jawaban Postest Kelas Kontrol 162 Lampiran 11. Perhitungan Rata-Rata, Varians dan Standar Deviasi 163

Lampiran 12. Uji Normalitas 165

Lampiran 13. Uji Homogenitas 167

Lampiran 14. Uji Hipotesis 170

Lampiran 15. Analisis Korelasi 174

Lampiran 16. Data Pretest dan Postest Kelas Eksperimen 176 Lampiran 17. Data Pretest dan Postest Kelas Kontrol 177 Lampiran 18. Lembar Penilaian Afektif Kelas Eksperimen 178 Lampiran 19. Lembar Penilaian Afektif Kelas Kontrol 180 Lampiran 20. Lembar Penilaian Psikomotorik Kelas Eksperimen 182 Lampiran 21. Tabel Pengamatan Aktivitas Kelas Eksperimen 184 Lampiran 22. Tabel Pengamatan Aktivitas Kelas Kontrol 185 Lampiran 23. Tabel Analisis Korelasi Kelas Eksperimen 186 Lampiran 24. Tabel Analisis Korelasi Kelas Kontrol 187 Lampiran 25. Tabel Rata-Rata Penilaian Aktivitas 188 Lampiran 26. Nilai Kognitif Postes Kelas Eksprimen dan Kontrol 189 Lampiran 27. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 190 Lampiran 28. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 191 Lampiran 29. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 192 Lampiran 30. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi t 194


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Pada hakekatnya menciptakan pendidik dan tenaga pendidik yang profesional merupakan kewajiban semua pemangku kepentingan dan semua pihak yang peduli dengan mutu pendidikan di Indonesia, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten atau kota.

Salah satu masalah yang dihadapi dalam pendidikan di indonesia adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran siswa tidak dituntut untuk kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di kelas lebih mengarah kepada kemampuan siswa menghafal bahan ajar tetapi tidak diikuti dengan pemahaman menghubungkannya dengan kehidupan sehari – hari. Dengan kata lain, proses pendidikan tidak dirancang untuk membentuk siswa yang cerdas, mampu menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari – hari sehingga terbentuk siswa – siswa yang inovatif dan kreatif. Keberhasilan proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang merupakan produk yang dapat di ukur dari kegiatan pembelajaran.

Fisika sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam merupakan pelajaran yang tidak efektif jika hanya dipelajari secara teori dan matematisnya saja, tetapi juga harus ditekankan pada penguasaan konsep dan aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga siswa mampu menyelesaikan semua bentuk soal fisika dan mampu menyelesaikan masalah yang siswa temukan dalam kehidupan sehari – hari.

Hasil observasi awal peneliti di sekolah SMA Negeri 1 Kisaran juga dapat memberikan keisimpulan bahwa kegiatan pembelajaran yang diterapkan dikelas masih cenderung berpusat pada guru (teacher-centered), sehingga siswa menjadi pasif dan belum dapat menciptakan pembelajaran yang berpusat kepada siswa (


(10)

Permasalahan tersebut menyebabkan hasil belajar siswa kelas sepuluh masih tergolong rendah. Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi diperoleh nilai ujian tengah semester untuk mata pelajaran fisika siswa hanya mencapai nilai rata- rata 50.

Hasil wawancara dengan Ibu Yanti sebagai guru fisika kelas X juga membenarkan permasalahan diatas. Beliau juga sangat menyayangkan rendahnya hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika tersebut. Ibu Yanti sendiri menyadari bahwa ada masalah dengan hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika di kleas X, kemudian sulitnya menetapkan model, metode, dan strategi pembelajaran yang sesuai untuk tiap-tiap materi yang akan diajarkan. Beliau juga memberikan pernyataan yang sesuai dengan data angket yang diperoleh dari siswa bahwa untuk semester ganjil tahun ajaran ini. Beliau belum pernah melakukan praktikum di kelas dikarenakan alat dan bahan di laboratorium yang kurang memadai. Selain itu beliau juga kesulitan dalam membagi waktu -untuk menuntaskan semua materi fisika satu semester. Praktikum dilakukan dalam satu semester hanya satu kali untuk satu materi biasanya pada materi suhu dan kalor.

Peneliti merasa diperlukan salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas yakni dengan mengembangkan model pembelajaran yang efektif, yang dapat menarik perhatian siswa, membangkitkan motivasi siswa, melibatkan siswa secara aktif,dan memperhatikan kemampuan siswa. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan menciptakan suasana pembelajaran yang langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran berdasarkan masalah-masalah adalah salah satu upaya solusinya, model pembelajaran ini dirancang dengan tujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan mengembangkan kemampuan dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari sehingga siswa lebih paham terhadap konsep fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Pemaparan tentang penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya: (Lubis, 2014), di SMA N 1 Hinai Kabupaten Langkat mendapat nilai pretest kelas eksperimen adalah 14,83 setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah maka hasil belajar fisika siswa


(11)

3

meningkat dengan nilai rata-rata postes 67,5. Hasil penelitian (Pohan, 2012), yang juga menerapkan model pembelajaran berbasis masalah di SMP N 5 Pematang Siantar pada materi listrik dinamis diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 35,29 dan setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah maka diperoleh niali rata-rata postes 60,43. Kemudian hasil penelitian sebelumnya oleh (Husna, 2012), di SMA N 1 Labuhan Deli diperoleh nilai pretes siswa di kelas eksperimen 46,14 dan setelah menerima perlakuan nilai hasil postes siswa mengalami peningkatan menjadi 68,14. Dan Penelitian oleh (Husnah, 2013), diperoleh data hasil penelitian dimana nilai rata-rata pretes siswa kelas eksperimen sebesar 42,8 dan setelah menerima perlakuan model pembelajaran berbasis masalah diperoleh nilai rata – rata postes yang mengalami peningkatan menjadi 72,2.

Hasil penelitian di atas menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa, karena pada pembelajaran berdasarkan masalah siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian menganalisis dan mencari solusi dari permasalahan yang ada. Pembelajaran berdasarkan masalah mengorientasikan siswa kepada masalah, multidisiplin, menuntut kerjasama dalam penelitian, dan menghasilkan karya.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan (Lubis, 2014) dalam mengajar yaitu, a) menyampaikan tujuan pembelajaran, b) memberikan orientasi terhadap masalah yang akan dipecahkan oleh siswa, c) menyampaikan materi, d) membagi siswa kedalam kelompok – kelompok, e) membimbing siswa melakukan percobaan, f) siswa mempresentasikan hasil karya, g) mengevaluasi pemecahan masalah yang ditemukan oleh siswa. Kelemahan penelitian ini adalah menejemen waktu dan pengelolaan kelas yang kurang baik sehingga peneliti mengalami kesulitan dalam melaksanakan semua langkah – langkah pembelajaran sesuai dengan model PBL.

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan (Pohan, 2012) yaitu a) menyampaikan tujuan pebelajaran, b) memotivasi siswa, c) menyampaikan


(12)

masalah, d) melaksanakan pretest, e) menjelaskan materi, f) membagi siswa kedalam kelompok, g) membimbing siswa melakukan percobaan, h) menyimpulkan hasil percobaan. Kelemahan penelitian ini adalah peneliti kesulitan dan kurang membimbing siswa pada saat siswa melakukan praktikum dan menyajikan hasil karya.

(Husna, 2012) melakukan pembelajaran berbasis masalah dengan cara a) memotivasi siswa untuk membangkitkan minat bekajar, b) menyampaikan masalah-masalah berupa pertanyaan, c) melaksanakan pretest, d)membagi siswa kedalam kelompok dan memberikan LKS, e) membimbing siswa melakukan percobaan, f) guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan, g) guru menyimpulkan materi pembelajaran. Kelemahan penelitian ini adalah kurang efektifnya pembeljaran karena penggunaan waktu yang kurang efisien dan kurang tepat dalam memilih masalah yang diberikan kepada siswa.

(Husnah, 2013) melakukan pembelajaran berbasis masalah dengan cara a) orientasi siswa kepada msalah, b) melakukan pretest, c) membimbing siswa melakukan percobaan dan membuat kesimpulan. Kelemahan penelitian ini adalah kesulitan dalam mengkondusifkan kelas, penggunaan media pembelajaran yang kurang efisien dan kurang cermat mengalokasikan waktu.

Peneliti selanjutnya adalah (Khairuddin, 2012) di SMA N 1 Ngaglik menyatakan bahwa terdapat pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap peningkatan hasil belajar fisika kelas X untuk materi listrik dinamis dengan hasil yang cukup signifikan.

Hasil penelitian di atas memberikan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based

Learning sehingga dalam penelitian ini ditawarkan; a) memberikan masalah –

masalah yang bersifat nyata kepada siswa, b) menjelaskan materi, c) melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan kegiatan pembelajaran 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan), d) membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 7 siswa, e) mengarahkan siswa membuat hipotesis, f) melakukan tanya jawab


(13)

5

kepada siswa g) membimbing siswa untuk membuktikan hipotesis siswa melalui percobaan dengan memberikan LKS, h) membimbing siswa membuat kesimpulan dari hasil percobaan, sehingga judul penelitian ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Untuk Kelas X Semester Genap Di SMA Negeri 1 Kisaran T.P 2014/2015.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang terjadi yaitu :

1. Hasil belajar fisika siswa rata-rata masih rendah. 2. Keaktifan siswa dalam belajar fisika masih rendah.

3. Siswa hanya mempelajari materi – materi fisika secara teori tanpa mengamatinya langsung dengan cara praktikum.

4. Pembelajaran yang masih bersifat analisis matematis pada penurunan rumus – rumus fisika.

5. Siswa menganggap fisika sebagai pelajaran yang sulit.

6. Guru lebih dominan menyajikan materi dengan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif dan kurang termotifasi untuk mempelajari fisika.

7. Pembelajaran yang masih bersifat teacher center. 1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Menerapkan model pembelajaran berbasis masalah di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa SMA Negeri 1 Kisaran kelas X semester II T.P 2014/2015.

3. Materi pelajaran fisika kelas X semester II di SMA Negeri 1 Kisaran hanya pada materi Listrik Dinamis .

4. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek kognitif yang disertai pengamatan aktivitas.


(14)

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas ekperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok listrik dinamis. Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015?

2. Bagaimana hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis. Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015? 3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis. Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015?

4. Bagaimana perbedaan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan menggunakan model konvensional pada materi pokok listrik dinamis. Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok listrik dinamis. Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis. Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis. Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015.


(15)

7

4. Untuk mengetahui perbedaan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan menggunakan model konvensional pada materi pokok listrik dinamis. Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015.

1.5. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui hasil belajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok listrik dinamis. Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015.

2. Mengetahui hasil belajar siswa di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis. Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015.

3. Mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis. Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015.

4. Mengetahui perbedaan aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran berbasis masalah dan menggunakan model konvensional pada materi Pokok Listrik Dinamis kelas X semester II di SMA Negeri 1 Kisaran T.P. 2014/2015.

1.4. Defenisi Operasional

Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini adalah :

1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi, memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri Arends dalam( Hosnan, 2014 : 295)


(16)

2. Pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran interaksi dengan siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan yang diberikan guru dan guru cenderung lebih aktif dibanding siswa.

3. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku akibat proses belajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan ukuran untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai materi yang diajarkan.


(17)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh beberapa kesimpulan antara lain :

1. Hasil belajar fisika siswa kelas X semester I SMA Negeri 1 Labuhan Deli tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok listrik dinamis adalah X1 = 66,00.

2. Hasil belajar fisika siswa kelas X semester I SMA Negeri 1 Kisaran tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis adalah X1 = 57,04. 3. Ada pengaruh antara hasil belajar fisika siswa menggunakan model

pembelajaran berdasarkan masalah dengan hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMAN 1 Kisaran T.P 2014/2015, dengan thitung = 2,59 > ttabel = 2,39.

4. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah untuk tiga pertemuan dengan dua observer diperoleh hasil rata-rata 73,5 dengan kategori baik sehingga lebih tinggi dari kelas kontrol dengan rata-rata 54,4 dan kategori cukup, maka model pembelajaran berbasis masalah terbukti dapat membuat siswa menjadi lebih aktiv dalam kegiatan pembelajaran.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran berdasarkan masalah sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.


(18)

2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama sebaiknya lebih memahami dengan jelas masalah yang diberikan kepada siswa ataupun masalah yang dibicarakan kepada siswa serta lebih menguasai tahapan dalam model pembelajaran ini. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan masalah, disarankan pada peneliti selanjutnya untuk memilih sampel yang kemampuannya di atas rata-rata dan jumlah siswa dalam satu kelas tidak terlalu banyak.


(19)

55

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I. (2008). Learning To Teach Edisi Ketujuh. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Penerbut Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran Edisi Revisi. Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajara., Penerbit Erlangga, Bandung.

Gora, W dan Sunarto. (2009). PAKEMATIK Strategi Pembelajaran Inovatif

Berbasisi TI., Penerbit Elexmedia Komputindo, Jakarta.

Hosnan. (2014). Perdekatan Sainstifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21. Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Husna, L. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 Di Sma Negeri 1 Labuhan Deli Tahun Pelajaran 2011/2012. Unimed. Medan.

Husnah, M. (2013). Pengaruh Model Pembelajran Berdasarkan Masalah

Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013. Unimed,

Medan.

Kanginan, M. (2007). Fisika untuk SMA Kelas X. Penerbit Erlangga, Jakarta. Longman, A. W. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran,

dan Asesmen. Agung Prihantoro, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Lubis, R. H. (2014). Efek Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Dikelas X Semester II SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat T.A.2013/2014. Unimed,

Medan.

Pohan, A. F.(2012). .Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dan

Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP Negeri 5 P.Siantar T.P 2012/2013. Unimed,

Medan.


(20)

Sadirman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sudjana, N. (2005). Metoda Statistika. Tarsito, Bandung.

Subagya, H ., Agus T. (2007). Sains Fisika 1 SMA/MA Kelas X. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

http://www.scribd.com/doc/224122225/Model-Pembelajaran-Berbasis-Masalah#scribd, (Senin 26 januari 2015 , 23 : 04)

http://www.wawasanpendidikan.com/2013/08/model-dan-sintaks-pembelajaran-konvensional.html, (Senin 27 januari 2015 : 0 : 11)


(21)

ii

RIWAYAT HIDUP

Hani Diana Sipayung lahir di Padangsidimpuan, pada tanggal 10 Juni 1993. Ayah bernama Jhon Sudisman Sipayung dan Ibu bernama Nurhanifah Harahap dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri 0707 Aliaga 1 Kec. Huta Raja Tinggi, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMPN 1 Hutaraja Tinggi dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.


(1)

2. Pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran interaksi dengan siswa tampak pasif dan menerima pengetahuan sesuai dengan yang diberikan guru dan guru cenderung lebih aktif dibanding siswa.

3. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku akibat proses belajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan ukuran untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai materi yang diajarkan.


(2)

53 kesimpulan antara lain :

1. Hasil belajar fisika siswa kelas X semester I SMA Negeri 1 Labuhan Deli tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok listrik dinamis adalah X1 = 66,00.

2. Hasil belajar fisika siswa kelas X semester I SMA Negeri 1 Kisaran tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis adalah X1 = 57,04. 3. Ada pengaruh antara hasil belajar fisika siswa menggunakan model

pembelajaran berdasarkan masalah dengan hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X SMAN 1 Kisaran T.P 2014/2015, dengan thitung = 2,59 > ttabel = 2,39.

4. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah untuk tiga pertemuan dengan dua observer diperoleh hasil rata-rata 73,5 dengan kategori baik sehingga lebih tinggi dari kelas kontrol dengan rata-rata 54,4 dan kategori cukup, maka model pembelajaran berbasis masalah terbukti dapat membuat siswa menjadi lebih aktiv dalam kegiatan pembelajaran.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran berdasarkan masalah sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar siswa, serta meningkatkan hasil belajar siswa.


(3)

2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin melakukan penelitian yang sama sebaiknya lebih memahami dengan jelas masalah yang diberikan kepada siswa ataupun masalah yang dibicarakan kepada siswa serta lebih menguasai tahapan dalam model pembelajaran ini. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan masalah, disarankan pada peneliti selanjutnya untuk memilih sampel yang kemampuannya di atas rata-rata dan jumlah siswa dalam satu kelas tidak terlalu banyak.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I. (2008). Learning To Teach Edisi Ketujuh. Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Penerbut Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran Edisi Revisi. Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Dahar, R. W. (2006). Teori-Teori Belajar dan Pembelajara., Penerbit Erlangga, Bandung.

Gora, W dan Sunarto. (2009). PAKEMATIK Strategi Pembelajaran Inovatif

Berbasisi TI., Penerbit Elexmedia Komputindo, Jakarta.

Hosnan. (2014). Perdekatan Sainstifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran

Abad 21. Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor.

Husna, L. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 Di Sma Negeri 1 Labuhan Deli Tahun Pelajaran 2011/2012. Unimed. Medan.

Husnah, M. (2013). Pengaruh Model Pembelajran Berdasarkan Masalah

Berbantuan Komputer Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 16 Medan T.P 2012/2013. Unimed,

Medan.

Kanginan, M. (2007). Fisika untuk SMA Kelas X. Penerbit Erlangga, Jakarta. Longman, A. W. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran,

dan Asesmen. Agung Prihantoro, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Lubis, R. H. (2014). Efek Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Dikelas X Semester II SMA Negeri 1 Hinai Kabupaten Langkat T.A.2013/2014. Unimed,

Medan.

Pohan, A. F.(2012). .Pengaruh Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dan

Konvensional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX SMP Negeri 5 P.Siantar T.P 2012/2013. Unimed,

Medan.


(5)

Sadirman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sudjana, N. (2005). Metoda Statistika. Tarsito, Bandung.

Subagya, H ., Agus T. (2007). Sains Fisika 1 SMA/MA Kelas X. Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

http://www.scribd.com/doc/224122225/Model-Pembelajaran-Berbasis-Masalah#scribd, (Senin 26 januari 2015 , 23 : 04)

http://www.wawasanpendidikan.com/2013/08/model-dan-sintaks-pembelajaran-konvensional.html, (Senin 27 januari 2015 : 0 : 11)


(6)

RIWAYAT HIDUP

Hani Diana Sipayung lahir di Padangsidimpuan, pada tanggal 10 Juni 1993. Ayah bernama Jhon Sudisman Sipayung dan Ibu bernama Nurhanifah Harahap dan merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri 0707 Aliaga 1 Kec. Huta Raja Tinggi, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMPN 1 Hutaraja Tinggi dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 8 Padangsidimpuan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.