PENGARUH MENGINANG TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN JARINGAN PERIODONTAL PADA LANSIA DI DESA TUGU Pengaruh Menginang Terhadap Tingkat Keparahan Jaringan Periodontal Pada Lansia Di Desa Tugu Kecamatan Jumantono Kab. Karanganyar Tahun 2016.
PENGARUH MENGINANG TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN
JARINGAN PERIODONTAL PADA LANSIA DI DESA TUGU
KECAMATAN JUMANTONO KAB. KARANGANYAR
TAHUN 2016
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Fakultas Kedokteran Gigi
Oleh:
AFRINDA SHINTA GRAHARANI
J520120058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
PENGARUH MENGINANG TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN
JARINGAN PERIODONTAL PADA LANSIA DI DESA TUGU
KECAMATAN JUMANTONO KAB. KARANGANYAR
TAHUN 2016
INTISARI
Penyakit jaringan periodontal dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor lokal dan
faktor sistemik. Faktor-faktor tersebut dapat semakin diperparah dengan adanya
faktor predisposisi, seperti misalnya menginang. Menginang merupakan tradisi yang
berkembang di Indonesia dengan mengunyah campuran bahan menginang seperti
daun sirih, biji pinang, tembakau, gambir dan kapur. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh menginang terhadap tingkat keparahan jaringan periodontal
pada lansia di Desa Tugu Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun
2016. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional
dengan jumlah sampel sebanyak 50 lansia menggunakan metode Total Sampling dan
berdasarkan kriteria retriksi yang telah ditentukan. Peneliti melakukan wawancara
seputar kebiasaan menginang meliputi bahan, frekuensi dan durasi menginang
kemudian melakukan pemeriksaan PDI (Periodontal Disease Index) untuk
mengetahui tingkat keparahan jaringan periodontal. Hasil penelitian diperoleh bahwa
kebiasaan menginang berpengaruh terhadap keparahan jaringan periodontal. Bahan
menginang yang digunakan responden untuk menginang adalah sama, durasi dan
frekuensi menginang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat keparahan
jaringan periodontal. Hasil uji One Way Anova terhadap durasi menginang signifikan
(p = 0.000 (p
JARINGAN PERIODONTAL PADA LANSIA DI DESA TUGU
KECAMATAN JUMANTONO KAB. KARANGANYAR
TAHUN 2016
PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Fakultas Kedokteran Gigi
Oleh:
AFRINDA SHINTA GRAHARANI
J520120058
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
PENGARUH MENGINANG TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN
JARINGAN PERIODONTAL PADA LANSIA DI DESA TUGU
KECAMATAN JUMANTONO KAB. KARANGANYAR
TAHUN 2016
INTISARI
Penyakit jaringan periodontal dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor lokal dan
faktor sistemik. Faktor-faktor tersebut dapat semakin diperparah dengan adanya
faktor predisposisi, seperti misalnya menginang. Menginang merupakan tradisi yang
berkembang di Indonesia dengan mengunyah campuran bahan menginang seperti
daun sirih, biji pinang, tembakau, gambir dan kapur. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh menginang terhadap tingkat keparahan jaringan periodontal
pada lansia di Desa Tugu Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar Tahun
2016. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional
dengan jumlah sampel sebanyak 50 lansia menggunakan metode Total Sampling dan
berdasarkan kriteria retriksi yang telah ditentukan. Peneliti melakukan wawancara
seputar kebiasaan menginang meliputi bahan, frekuensi dan durasi menginang
kemudian melakukan pemeriksaan PDI (Periodontal Disease Index) untuk
mengetahui tingkat keparahan jaringan periodontal. Hasil penelitian diperoleh bahwa
kebiasaan menginang berpengaruh terhadap keparahan jaringan periodontal. Bahan
menginang yang digunakan responden untuk menginang adalah sama, durasi dan
frekuensi menginang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat keparahan
jaringan periodontal. Hasil uji One Way Anova terhadap durasi menginang signifikan
(p = 0.000 (p