“Analisis Kinerja Pelayanan Publik (Studi kasusu Pada SKPD Kabupaten Sukoharjo)” Analisis Kinerja Pelayanan Publik (Studi kasusu Pada SKPD Kabupaten Sukoharjo).

(1)

“Analisis Kinerja Pelayanan Publik (Studi kasusu Pada SKPD

Kabupaten Sukoharjo)”

Evi Prismawati

B200080176

Fakultas EKONOMI Program Jurusan Akuntasi

ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja pelayanan pada SKPD Kabupaten Sukoharjo berdasarkan perbandingan pendapat antara masyarakat dengan dinas Pemerintahan Daerah.

Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak antara pendapat masyarakat dengan dinas Pemerintahan Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah dengan cara membandingkan pendapat antara masyarakat yang merasakan pelayanan dengan dinas-dinas pada SKPD Kabupaten Sukoharjo. Oenelitian ini terdiri dari dua sampel yaitu : masyarakat (umum), yaitu dengan kriteria pernah merasakan pelayanan di masing-masing dinas Pemerintahan dan Dinas-dinas pada SKPD Kabupaten Sukoharjo sebagai pihak pelaksana pelayanan publik dengan kriteria yang memiliki acuan standart pelayanan minimal yang dikeluarkan oleh kementrian.

Hasil analisis data yang di hiting menggunakan uji independent T Test

menunjukan bahwa dari lima dinas pada SKPD Kabupaten Sukoharjo dalam penelitian ini keseluruhan dinas tidak ada yang memiliki perbedaan pendapat dengan masyarakat umum, karena keseluruhan hasil perhitungan memiliki nilai sig> 0,05.


(2)

(3)

PENDAHULUAN

Pelayanan publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar sesuai hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan yang terkait dengan kepentingan publik. Penyelenggara pelayanan publik adalah lembaga dan petugas pelayanan publik baik Pemerintah Daerah maupun Badan Usaha Milik Daerah yang menyelenggarakan pelayanan publik. Penerima Layanan Publik adalah perseorangan atau sekelompok orang dan atau badan hukum yang memiliki hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan publik.

Pelayanan publik menjadi suatu tolok ukur kinerja Pemerintah yang paling kasat mata. Masyarakat dapat langsung menilai kinerja pemerintahberdasarkan kualitas layanan publik yang diterima, karena kualitas layanan publik dirasakan masyarakat dari semua kalangan, dimana keberhasilan dalam membangun kinerja pelayanan publik secara profesional, efektif, efisien, dan akuntabel akan mengangkat citra positif Pemerintah Kabupaten Sukoharjo di mata warga masyarakatnya.

Untuk mengetahui Harapan apa yang di inginkan oleh masyarakat, sejauh mana pelayanan publik telah diberikan dan bagaiman tingkat kepuasan masyarakat Kabupaten Sukoharjo mengenai pelayanan publik khususnya di SKPD Kabupaten Sukoharjo. Maka penulis mengambil judul dalam sekripsi ini adalah :“Analisis Kinerja Pelayanan Publik (Studi Kasus Pada SKPD


(4)

TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1. Pelayanan Publik.

Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan (KEPMENPAN NO. 63 / KEP / PAN / 7 / 2003). Penyelenggara pelayanan publik adalah lembaga dan petugas pelayanan publik baik Pemerintah Daerah maupun Badan Usaha Milik Daerah yang menyelenggarakan pelayanan publik. Penerima Layanan Publik adalah perseorangan atau sekelompok orang dan atau badan hukum yang memiliki hak dan kewajiban terhadap suatu pelayanan publik.

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa pemerintahan pada hakekatnya adalah pelayanan terhadap masyarakat, Ia tidaklah diadakan untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota masyarakat mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya demi mencapai tujuan bersama (Rasyid, 1998).

2. Sistem Pengukuran Kinerja.

Berdasrkan PP No.105 Tahun 2005 tentang aturan-aturan yang berkaitan dengan pengukuran kinerja,ada empat proksi sebagai alat (sistem) pengukuran kinerja pemda: Standar pelayanan, standar analisa belanja,kriteria kinerja dan analisis biaya. Dalam penelitian ini pengukuran kinerja pelayanan publik pada Pemerintahan Daerah Kabupaten Sukoharjo


(5)

dinilai dari Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh masing-masing bidang kementrian. Standar Pelayanan Minimal yang digunakan sebagai instrumen penelitian dalam penelitian ini terdiri atas lima bidang yaitu Pemerintahan Dalam Negeri, Ketahanan Pangan,Lingkungan Hidup, Pendidikan, dan Sosial. Pelayanan dasar dari masing-masing bidang tersebut kemudian dibuat butir-butir pertanyaan.

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji parametrik Independent-Sample T Test apabila data berdistribusi normal, sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka pengujian dilakukan menggunakan analisis non parametrik Mann Whitney Test yaitu pengujian terhadap dua sample bebas, apakah rata-rata dari satu grup sample berbeda atau tidak secara signifikan dengan grup sample lainnya. Pengujian akan dilakukan dengan dua sisi (two-tailed test) pada level of significant 5%. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak antara pendapat masyarakat dengan dinas Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah. Dinas yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Dinas Pemerintahan Dalam Negeri (H1a), Dinas Ketahanan Pangan (H1b), Dinas Lingkungan Hidup (H1c), Dinas Pendidikan (H1d), Dinas Sosial (H1e).


(6)

Hipotesis statistik :

Ho : Tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan dinas Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah..

Ha : Terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan dinas Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah.

Jika Sig > 0.05 = Ho diterima Jika Sig < 0.05 = Ho ditolak.

METODE PENELITIAN

Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli/ tidak melalui media perantara. Data di kumpulkan dengan metode : Dokumentasi (dengan melihat buku-buku panduan dan data-data yang dibukukan dan diarsipkan oleh pemerintah daerah di Kabupaten Sukoharjo), Questionnaires (Sejumlah pertanyaan dan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden mengenai pribadi, sikap, dan pendapatnya terhadap beberapa variabel yang menjadi topic)


(7)

Teknik Analisis

1. Pengujian Kualitas Data

Pengujian kualitas data dilakukan dengan menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas dengan tujuan untuk memperoleh sebuah instrument penelitian yang baik atau memenuhi standar sehingga data yang diperoleh representatif dengan masalah penelitian.

a. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi alat ukurnya (Saifuddin Azwar, 2000: 5). Ada dua unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam prinsip validitas yaitu kejituan dan ketelitian. Kejituan adalah seberapa jauh alat pengukur dapat dengan jitu mengukur gejala atau bagian-bagian gejala yang hendak diukur, sedangkan ketelitian adalah seberapa jauh alat ukur mendapatkan hasil yang diteliti, dapat menunjukkan dengan sebenarnya status akan keadaan gejala atau bagian gejala yang diukur.

Validitas hasil tiap-tiap item pertanyaan dalam kuesioner diketahui dengan membandingkan koefisien korelasi tiap-tiap item pertanyaan dengan nilai kritis rtabel yang telah ditetapkan pada taraf

signifikansi 5%. Apabila koefisien korelasi tiap-tiap pertanyaan lebih besar dari nilai kritis, maka pertanyaan tersebut adalah valid.


(8)

Adapun metode pengujian yang akan digunakan adalah metode korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut (Suharsimi, Arikunto, 2002: 136):

rxy =

2 2 2 2 ) )( ( ) ( y y n x x n y x xy n keterangan:

rxy : koefisien korelasi antara skor item dan skor total

n : jumlah subyek peneliti

xy : jumlah hasil kali skor item dan skor total 2

x : jumlah dari skor item kuadrat 2

y : junlah skor total kuadrat x : jumlah tiap item

y : jumlah tiap total item b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah pengujian yang menunjukkan sejauh mana pengukuran ini dapat memberikan hasil yang relatif sama atau tidak berbeda (relatif konsisten) bila dilakukan pengulangan pengukuran terhadap subyek yang sama (Saifuddin Azwar, 2000: 6). Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien alpha cronbach, yang dirumuskan sebagai berikut (Suharsimi, Arikunto, 2002: 142)


(9)

r11 =

rt ri n

n 2

1 1 keterangan:

r11 : reliabilitas yang dicari

n : jumlah butir pertanyaan ri : jumlah variasi seluruh butir

rt : variasi total

Tingkat reliabilitas kuesioner diukur dengan cronbach alpha

yang digunakan untuk kuesioner yang berbentuk angket. Suatu instrument dapat disebut reliabel apabila memiliki cronbach alpha

lebih besar dari 0,60 (Nunnally dalam Imam Ghozali, 2001: 148)

2. Uji Normalitas Data

Sebelum data dianalisis, maka perlu diuji terlebih dahulu kenormalan distribusinya untuk mengetahui alat analisis apa yang akan digunakan. Asumsi normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah yang berdistribusi normal. Pengujian ini dilakukan dengan memakai uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua sisi (two-tailed test) yaitu membandingkan p-value yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang telah ditentukan. Level of significant yang digunakan adalah 0,05. Jika nilai p-value lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal, begitu pula sebaliknya. Pengujian normalitas data dalam penelitian iini digunakan untuk mengetahui apakah data yang


(10)

digunakan untuk menilai akuntabilitas sistem pengukuran kinerja dan pengelolaan anggaran pemerintah daerah normal atau tidak.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji parametrik Independent-Sample T Test apabila data berdistribusi normal, sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka pengujian dilakukan menggunakan analisis non parametrik Mann Whitney Test yaitu pengujian terhadap dua sample bebas, apakah rata-rata dari satu grup sample berbeda atau tidak secara signifikan dengan grup sample lainnya. Pengujian akan dilakukan dengan dua sisi (two-tailed test) pada level of significant 5%. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak antara pendapat masyarakat dengan dinas Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah. Dinas yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Dinas Pemerintahan Dalam Negeri (H1a), Dinas Ketahanan Pangan (H1b), Dinas Lingkungan Hidup (H1c), Dinas Pendidikan (H1d), Dinas Sosial (H1e).

Hipotesis statistik :

Ho : Tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan dinas Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah..

Ha : Terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan dinas Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah.


(11)

Jika Sig > 0.05 = Ho diterima Jika Sig < 0.05 = Ho ditolak.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis pelayanan bidang Pemerintahan Dalam Negeri diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,054 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar Pelayanan Minimal bidang Pemerintahan Dalam Negeri. 2. Hasil analisis pelayanan bidang Ketahanan Pangan diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,836 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar Pelayanan Minimal bidang Ketahanan Pangan.

3. Hasil analisis pelayanan bidang Lingkungan Hidup diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,105 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup.

4. Hasil analisis pelayanan bidang Pendidikan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,408 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar Pelayanan Minimal bidang Pendidikan.


(12)

5. Hasil analisis pelayanan bidang Sosial diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,063 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar Pelayanan Minimal bidang Sosial.

Penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian ini baru menggunakan lima bidang standar pelayanan minimal saja.

2. Jumlah sampel masyarakat terbatas, hanya 150 responden karena keterbatasan waktu dan dana, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan.

3. Penelitian ini hanya dilakukan di Kabupaten Sukoharjo saja sehingga hasil penelitiannya kemungkinan besar tidak berlaku atau tidak sama apabila obyek penelitian di Kabupaten lain.

Saran yang diajukan adalah sebagai berikut:

Bagi penelitian di masa mendatang hendaknya menambah jumlah sampel dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik. Serta melakukan pengamatan lebih dari satu Kabupaten, agar kinerja antara kabupaten satu dengan yang lain bisa dibandingkan.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Joel. 2003. Pengembangan SPM bagi Pemerintah Daerah :

Senior Urban Policy Advisor USAID.

Gunarto. 2010. Mengukur Kinerja dengan SPM. Salatiga: UKSW.

Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Jogiyanto. 2004. Metode Penelitian Bisnis: Salah kaprah dan pengalaman-pengalaman.Yogyakarta: BPFE

Karyana,Yana.2004. ”Korupsi APBD:Ekses Negatif Otonomi Daerah

(Pentingnya Kebijakan Transparansi Pengelolaan Anggaran

dalam APBD)”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol 8. No 1

Keputusan Menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 129a/U/2004.

Krina P,Loina Lalolo. 2003. Indikator&Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi&Partisipas. jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan nasional

Mahsun, Muhammad.2006. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE Mardiasmo. 2000. Reformasi Pengelolaan Keuangan Daerah:

Implementasi Value for Money Audit Sebagai Antisipasi

Terhadap Tuntutan Akuntabilitas Publik. JAAI. Vol 4. No 1 Mardiasmo. 2002. Assessing Accountability of Performance Measurement

System and Local Government Budgetary Management. Gajah Mada International Journal of Business. Vol 4. No 3. pp 373-395


(14)

Nuh,M Fadillah. 2004. Proses Penyusunan Anggaran & Pengalokasian Belanja di PEMDA Kabupaten Wonogiri. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Indonesia. Vol 19. No 1. 27-56

Soerachmad,Winarno. 1990. Metode Penelitian. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Sularmi dan Agus Endro suwarno.2006. ”Analisis Kinerja Pemerintah

Daerah Dalam Menghadapi Otonomi Daerah Ditinjau Aspek

Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan”. Vol.5 No1. Hal 28-50

T,Yeremias Keban. 2005. Reformasi Orientasi dan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Negeri sipil: Mengapa dan Bagaimana.Jurnal

Kebijakan dan Administrasi Publik. Vol 9. No 1

Triyono.2002. ”Evaluasi Kieran Pemerintah Daerah”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 1. No.2. Hal 139-152

Witono,Banu.2002. Akuntansi Sektor Publik dan akuntabilitas Keuangan Daerah. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.1,April 2002.12-23. Zulkarnaen. 2008. Akuntabilitas Pemerintah Daerah. Pontianak: Magister

Ilmu Sosial UNTAN

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005. Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.


(1)

r11 =

rt ri n

n 2

1 1

keterangan:

r11 : reliabilitas yang dicari n : jumlah butir pertanyaan

ri : jumlah variasi seluruh butir rt : variasi total

Tingkat reliabilitas kuesioner diukur dengan cronbach alpha yang digunakan untuk kuesioner yang berbentuk angket. Suatu instrument dapat disebut reliabel apabila memiliki cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (Nunnally dalam Imam Ghozali, 2001: 148)

2. Uji Normalitas Data

Sebelum data dianalisis, maka perlu diuji terlebih dahulu kenormalan distribusinya untuk mengetahui alat analisis apa yang akan digunakan. Asumsi normalitas digunakan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah yang berdistribusi normal. Pengujian ini dilakukan dengan memakai uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua sisi (two-tailed test) yaitu membandingkan p-value yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang telah ditentukan. Level of significant yang digunakan adalah 0,05. Jika nilai p-value lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal, begitu pula sebaliknya. Pengujian normalitas data dalam penelitian iini digunakan untuk mengetahui apakah data yang


(2)

digunakan untuk menilai akuntabilitas sistem pengukuran kinerja dan pengelolaan anggaran pemerintah daerah normal atau tidak.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji parametrik Independent-Sample T Test apabila data berdistribusi normal, sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka pengujian dilakukan menggunakan analisis non parametrik Mann Whitney Test yaitu pengujian terhadap dua sample bebas, apakah rata-rata dari satu grup sample berbeda atau tidak secara signifikan dengan grup sample lainnya. Pengujian akan dilakukan dengan dua sisi (two-tailed test) pada level of significant 5%. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan atau tidak antara pendapat masyarakat dengan dinas Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah. Dinas yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Dinas Pemerintahan Dalam Negeri (H1a), Dinas Ketahanan Pangan (H1b), Dinas Lingkungan Hidup (H1c), Dinas Pendidikan (H1d), Dinas Sosial (H1e).

Hipotesis statistik :

Ho : Tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan dinas Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah..

Ha : Terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan dinas Pemerintah Daerah tentang pencapaian kinerja Pemerintah Daerah.


(3)

Jika Sig > 0.05 = Ho diterima Jika Sig < 0.05 = Ho ditolak.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis pelayanan bidang Pemerintahan Dalam Negeri diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,054 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar Pelayanan Minimal bidang Pemerintahan Dalam Negeri. 2. Hasil analisis pelayanan bidang Ketahanan Pangan diperoleh nilai

signifikansi sebesar 0,836 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar Pelayanan Minimal bidang Ketahanan Pangan.

3. Hasil analisis pelayanan bidang Lingkungan Hidup diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,105 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup.

4. Hasil analisis pelayanan bidang Pendidikan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,408 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar Pelayanan Minimal bidang Pendidikan.


(4)

5. Hasil analisis pelayanan bidang Sosial diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,063 > 0,05. Artinya tidak terdapat perbedaan pendapat antara masyarakat dengan pemerintah tentang kinerja pemerintah pada Standar Pelayanan Minimal bidang Sosial.

Penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Penelitian ini baru menggunakan lima bidang standar pelayanan minimal saja.

2. Jumlah sampel masyarakat terbatas, hanya 150 responden karena keterbatasan waktu dan dana, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan.

3. Penelitian ini hanya dilakukan di Kabupaten Sukoharjo saja sehingga hasil penelitiannya kemungkinan besar tidak berlaku atau tidak sama apabila obyek penelitian di Kabupaten lain.

Saran yang diajukan adalah sebagai berikut:

Bagi penelitian di masa mendatang hendaknya menambah jumlah sampel dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat sehingga akan diperoleh hasil yang lebih baik. Serta melakukan pengamatan lebih dari satu Kabupaten, agar kinerja antara kabupaten satu dengan yang lain bisa dibandingkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, Joel. 2003. Pengembangan SPM bagi Pemerintah Daerah : Senior Urban Policy Advisor USAID.

Gunarto. 2010. Mengukur Kinerja dengan SPM. Salatiga: UKSW.

Indrianto, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE

Jogiyanto. 2004. Metode Penelitian Bisnis: Salah kaprah dan pengalaman-pengalaman.Yogyakarta: BPFE

Karyana,Yana.2004. ”Korupsi APBD:Ekses Negatif Otonomi Daerah (Pentingnya Kebijakan Transparansi Pengelolaan Anggaran dalam APBD)”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol 8. No 1

Keputusan Menteri pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 129a/U/2004.

Krina P,Loina Lalolo. 2003. Indikator&Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi&Partisipas. jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan nasional

Mahsun, Muhammad.2006. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE Mardiasmo. 2000. Reformasi Pengelolaan Keuangan Daerah:

Implementasi Value for Money Audit Sebagai Antisipasi Terhadap Tuntutan Akuntabilitas Publik. JAAI. Vol 4. No 1 Mardiasmo. 2002. Assessing Accountability of Performance Measurement

System and Local Government Budgetary Management. Gajah Mada International Journal of Business. Vol 4. No 3. pp 373-395


(6)

Nuh,M Fadillah. 2004. Proses Penyusunan Anggaran & Pengalokasian Belanja di PEMDA Kabupaten Wonogiri. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol 19. No 1. 27-56

Soerachmad,Winarno. 1990. Metode Penelitian. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Sularmi dan Agus Endro suwarno.2006. ”Analisis Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Menghadapi Otonomi Daerah Ditinjau Aspek Keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan”. Vol.5 No1. Hal 28-50

T,Yeremias Keban. 2005. Reformasi Orientasi dan Sistem Penilaian Kinerja Pegawai Negeri sipil: Mengapa dan Bagaimana.Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik. Vol 9. No 1

Triyono.2002. ”Evaluasi Kieran Pemerintah Daerah”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 1. No.2. Hal 139-152

Witono,Banu.2002. Akuntansi Sektor Publik dan akuntabilitas Keuangan Daerah. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.1,April 2002.12-23. Zulkarnaen. 2008. Akuntabilitas Pemerintah Daerah. Pontianak: Magister

Ilmu Sosial UNTAN

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005. Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.


Dokumen yang terkait

Nepotisme Kepala Desa Pada Pelayanan Publik (Studi Analisis : Kepala Desa Purba Sinombah, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun)

5 104 116

Pengaruh Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance Terhadap Pelayanan Publik (Studi Pada Kantor Samsat Medan Selatan)

46 186 127

Pengaruh Pelaksanaan Good Governance Terhadap Pelayanan Publik (Studi Pada Kantor Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo)

81 268 85

ANALISIS PENENTUAN PENERIMAAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Penentuan Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar Di Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukoharjo).

1 5 24

ANALISIS PENENTUAN PENERIMAAN RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Penentuan Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar Di Kabupaten Sukoharjo (Studi Kasus pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukoharjo).

0 2 17

’’ ANALISIS KINERJA PELAYANAN PUBLIK (Studi Kasus Pada SKPD Kabupaten Sukoharjo)’’ Analisis Kinerja Pelayanan Publik (Studi kasusu Pada SKPD Kabupaten Sukoharjo).

3 4 15

PENDAHULUAN Analisis Kinerja Pelayanan Publik (Studi kasusu Pada SKPD Kabupaten Sukoharjo).

0 5 5

ETIKA KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN PUBLIK (Studi pada Implementasi Etika Komunikasi Dalam Pelayanan Publik di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Kabupaten Sukoharjo.

0 1 5

pelayanan sewa bus pariwisata bandung da

0 0 3

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kudus )

0 1 16