STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA Strategi Pembelajaran Matematika Pada Anak Autis Di Sekolah Luar Biasa (Studi Kasus di Sekolah Mitra Ananda Colomadu Karanganyar).

(1)

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA

(Studi Kasus di Sekolah Mitra Ananda Colomadu Karanganyar)

NASKAH PUBLIKASI Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

YUSUF NARENDRA A 410 070 153

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013


(2)

(3)

STRATEGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA

(Studi Kasus di Sekolah Mitra Ananda Colomadu Karanganyar) Oleh

Yusuf Narendra

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, Laeztrendra@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan umum dari penelitian ini untuk memaparkan strategi pembelajaran matematika pada anak autis di Sekolah Luar Biasa Mitra Ananda Colomadu

Surakarta. Tujuan khusus memaparkan perencanaan pembelajaran,

pengorganisasian materi pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran matematika di Sekolah Mitra Ananda Colomadu Karanganyar. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan kasus. Informan adalah kepala sekolah, dan guru Sekolah Mitra Ananda Colomadu Karanganyar. Tehnik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara interaktif. Keabsahan data digunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian: (1) Perencanaan pembelajaran matematika, guru sebelum memulai pelajaran menyiapkan materi dan media atau alat peraga, dan pembelajaran berjalan secara teratur, efektif dan kondusif. (2) Pengorganisasian Materi Pembelajaran mengacu pada tiga aspek yaitu isi, penataan urutan isi, dan penyajian. Pada aspek pemilihan isi meliputi ilmiah, relevan, memadai, aktual dan konseptual, fleksibel. Pada penataan urutan isi mencakup konsisten dan bermakna. Penyajiannya dari konkret-abstrak, sederhana-komplek dan bermakna. Dikatakan bermakna karena guru dapat memilih kegiatan pembelajaran yang ada kaitannnya dengan materi pembelajaran. (3) Pelaksanaan pembelajaran sangat baik dan terencana, dengan menerapkan tiga metode yang mudah di pahami. Metode tersebut yaitu konsentrasi, merangsang berpikir dan kepatuhan, dan untuk evaluasi pembelajaran mengunakan tiga tahap yaitu pre test, post test, dan test sumartif. Untuk evaluasi ini tidak menggunakan tolok ukur nilai, tetapi hanya menggunakan kelancaran dan untuk yang gagal maka diadakan remidi. Dan remidi dilakukan dua kali, atau empat kali.

Kata Kunci : sekolah luar biasa, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,


(4)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Secara umum tujuan diberikannya pelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan umum adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang yaitu melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien. Strategi pembelajaran yang di gunakan sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran. Anak sebagai calon generasi muda bangsa yang sangat berharga akan berperan dalam pembangunan masa mendatang. Begitu pula anak autis, kondisi mereka yang berbeda-beda dengan anak normal memerlukan penanganan yang berbeda pula. Untuk menerima materi pelajaran, mereka mengalami kesulitan apalagi menerima pendidikan matematika yang banyak memerlukan logika dan pemikiran yang kritis dalam menyelesaikan permasalahan yang bersifat ilmu pasti.

Berdasarkan fenomena tersebut di atas, maka strategi pembelajaran yang bagaimana dan tepat untuk anak autis yang perlu dikaji secara mendalam. Yaitu diuraikan menjadi tiga sub fokus : 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran matematika siswa autis di Sekolah Luar Biasa Mitra Ananda Colomadu Karanganyar, 2) Bagaimana pengorganisasian materi pembelajaran matematika siswa autis di Sekolah Luar Biasa Mitra Ananda Colomadu Karanganyar, 3) Bagaimana pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran matematika di Sekolah Luar Biasa Mitra Ananda Colomadu Karanganyar.

Guru sebagai pemegang peran penting dalam pembuat desain pengalaman belajar berkewajiban memberikan iklim yang kondusif, salah satunya melalui metode yang bervariasi. Interaksi eduktif tak jarang membuat anak menemui berbagai kesulitan, setiap anak tumbuh dan berkembang dalam berbagai irama dan variasi sesuai kodrat yang ada padanya. Ia belajar dengan cara sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan potensi serta keterampilan yang ada padanya. Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran yang di gunakan sangat mempengaruhi dalam proses pembelajaran. Strategi pembelajaran yang menyenangkan dan variasi metode pembelajaran akan memberikan dampak yang


(5)

positif bagi diri siswa khususnya dalam hal penguasaan materi dan suasana yang terjadi akan lebih menyenangkan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan teori studi kasus. Dalam penelitian ini yang diamati adalah strategi. Dengan digunakan penelitian kualitatif, maka data yang didapatkan akan lebih lengkap, lebih mendalam dan bermakna sehingga tujuan dari penelitian ini akan tercapai.

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Mitra Ananda Colomadu Karanganyar.Pelaksanaan penelitian dimulai Maret 2011 sampai Oktober 2011. Klinik ini mulai berdiri pada tanggal 5 Agustus 2003. Perkembangannya yang belum ada 1 tahun ini belum banyak merekrut siswa. Klinik yang didirikan oleh Drs. Pardiyo dan Yuliana Amd, OT ini mulai launching pada tanggal 17 Januari 2004 dengan menggelar seminar sehari tentang “Problematika dan Penanganan Gangguan Perilaku dan Komunikasi Pada Anak”. Nama “Mitra Ananda” dipilih sebagai nama klinik ini setelah melalui beberapa seleksi nama-nama yang ditawarkan. Hal itu karena nama tersebut dianggap sesuai dengan tema yang ingin diimplementasikan dalam program layanan. “Mitra” mempunyai arti sahabat atau teman dan “Ananda” artinya anak. Jadi Mitra Ananda diharapkan mampu menjadi teman atau sahabat anak dalam segala hal. Mitra Ananda berada dalam satu lokasi dengan wisma RBM, tepatnya di desa Paulan Jl. LU Adisucipto km 7 Colomadu Surakarta. Secara administratif daerah ini masuk wilayah karanganyar namun secara geografis daerah ini masuk wilayah Solo.

Jenis Data yaitu Jenis data primer berupa kutipan hasil dialog peneliti dengan sumber data pada saat wawancara dan observasi dan Data sekunder berupa dokumen. Dan sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian yaitu tentang strategi pemebelajaran di Sekolah. Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitinnya. Dalam penelitian ini data sekundernya adalah berupa dokumen-dokumen atau data laporan yang telah tersedia yang mendukung dalam penelitian (Sugiyono, 2008: 308-309)


(6)

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode dokumentasi, observasi dan wawancara. Wawancara penelitian ini menggunakan tehnik first order understanding (meminta peneliti untuk menanyakan kepada pihak yang diteliti guna mendapatkan penjelasan yang benar) (Subadi, 2004: 70). Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar (Arikunto, 2002: 197). Dalam hal ini observasi yang dilakukan adalah turut mengawasi berlangsungnya proses belajar mengajar di Sekolah Luar Biasa Mitra Ananda Colomadu Karanganyar . Peneliti secara langsung terlibat dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan data, baik pada saat wawancara ataupun observasi. Teknik analisis data ini juga mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman mengemukakan aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya sampai jenuh. Keabsahaan Data dalam penelitian ini disahkan melalui teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2006 : 256). Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik, dan sumber data.

Prosedur penelitian dalam penelitian ini menggunakan tiga langkah yaitu studi persiapan, studi eksplorasi umum, dan studi eksplorasi khusus.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Perencanaan Pembelajaran Matematika

Disekolah Mitra Ananda sebelum pembelajaran di mulai setiap guru menyiapkan perencanaan pembelajaran baik berupa media atau materi pembelajaran. Hasil observasi peneliti bahwa:

“Sebelum pembelajaran dimulai guru mempersiapkan materi dan alat peraga yang akan diajarkan.”

Observasi tersebut didukung dengan hasil wawancara dengan pak Adam yang mengatakan bahwa:

“Sebelum pembelajaran di mulai, saya selalu menyiapkan materi dan alat peraga terlebih dahulu “.(wawancara 23-08-2011).


(7)

Untuk materi pembelajaran siswa sekolah mitra ananda ini, menggunakan materi sesuai dengan silabus pembelajaran tetapi ada pengembangan dan tidak harus berpatokan dengan silabus. Hasil wawancara dengan bapak Adam yang mengatakan bahwa:

“Materi yang kami ambil sesuai dengan silabus, supaya dapat disamakan dengan yang lain”.(wawancara 23-08-2011)

2. Pengorganisasian Materi Pembelajaran Matematika

Pada dasarnya, pengorganisasian materi pembelajaran sebagai metode untuk mengorganisasikan isi bidang studi yang telah dipilih dalam pembelajaran yang mengacu pada tiga aspek yaitu pemilihan isi, penataan urutan isi, dan penyajian. Pada aspek pemilihan isi meliputi ilmiah.

Strategi pengorganisasian materi pembelajaran matematika di sekolah mitra ananda ini dikatakan ilmiah. Hal ini sesuai dengan observasi bahwa:

“Materi dan kegiatan yang di laksanakan menyangkut dalam silabus yang telah di buat tetapi ada pengembangan, hal ini di tunjukan dalam belajar berhitung, mengenal angka-angka yang materi tersebut sesuai dengan silabus yang ada tetapi ada pengembangan”.

Hal ini di dukung dengan wawancara pak Pardiyo, beliau mengatakan bahwa;

“Materi di sekolah ini menyangkut dalam silabus tetapi mengingat siswa kami yang berkebutuhan khusus, maka harus di kembangkan kembali guna pembelajaran yang efektif nantinya.”(wawancara 23-08-2011).

Untuk komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. Hal ini sesuai dengan observasi bahwa:

“Dalam penyampaian materi berhitung disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran, penilaian alokasi waktu maupun sumber belajar mengacu pada silabus dengan tujuan mencapai indikator pencapaiannya “.

Materi pelajaran disekolah ini disusun secara logis dan sistematis, sehingga mudah dipelajari anak. Hal ini di dukung dalam wawancara pak Adam bahwa:

“Pada urutan bahan pelajaran di susun sesuai dengan kadar kesulitan materi yang ada sehingga dalam pelaksanaannya tidak membinggungkan dan mudah di mengerti. Materi yang ada dirinci dan


(8)

dalam penyunsunan kegiatannya sistematis dan logis”. (wawancara 23-08-2011).

3. Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran Matematika

Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran/ pembelajaran yang sudah dibuat. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pada sekolah Mitra Ananda bahwa;

“Di sekolah Mitra Ananda setiap siswa memiliki guru pendamping masing-masing, dan berguna sebagai fasilitator untuk pendekatan individu atau personil guna menuju ke pembelajaran yang baik.”

Hal ini di dukung dengan wawancara bersama bapak Adam selaku guru matematika atau pembimbing. Beliau mengatakan:

“Siswa yang belajar di sekolah mitra ananda ini tidak hanya berasal dari sekitar sekolah tersebut, tetapi banyak juga yang berasal dari luar jawa dimana sekolah mitra ananda ini berada dengan latar belakang keluarga dan tingkat ekonomi yang berbeda. Siswanya tidak semua sama tingkat berfikirnya, dengan kata lain ada juga siswa yang mengalami keterlambatan(slowner). Hal ini tidak menjadi suatu hambatan maka dengan ada guru bantu setiap siswa memiliki 1 guru pribadi dengan itu guru bisa melakukan pendekatan secara personil atau individu dan pembelajaran akan berjalan dengan baik.”(wawancara 23-08-2011).

Dalam suatu pendidikan untuk mengetahui perkembangan peserta didiknya maka diadakan evaluasi, dan di sekolah ini untuk evaluasi menggunakan ada 3, yaitu pre tes, pos tes, dan test sumartif. Hal ini didukung dengan wawancara pak Adam, beliau mengatakan; “Tujuan dari mengadakan evaluasi yaitu untuk mengetahui pemahaman siswa autis tentang materi.”(wawancara 23-08-2011)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Perencanaan Pembelajaran Matematika

Di sekolah luar biasa Mitra Ananda sebelum mulai pembelajaran, guru menyiapkan materi dan alat peraga atau media yang nantinya dalam proses pembelajaran berjalan secara teratur.


(9)

2. Pengorganisasian Materi Pembelajaran Matematika

Keseluruhan materi dan kegiatan di sekolah Mitra Ananda dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Hal ini di dukung dengan kegiatan pengenalan cara berhitung dengan media puzzell dan kereta bergambar angka dan kapur berwarna. Mereka harus berfikir kritis dan ilmiah.

3. Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran Matematika

Pelaksanaan pembelajaran disekolah Mitra Ananda sangat baik dan evaluasi pembelajaran yang ada di sekolah Mitra Ananda ini, yaitu pre test, post test dan tes sumatif. Dalam sekolah Mitra Ananda Colomadu Karanganyar menggunakan evaluasi tidak menggunakan tolok ukur, tetapi menggunakan kelancaran siswa, karena mengingat kondisi setiap siswa berbeda-beda.

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Perencanaan Pembelajaran Matematika

Sebelum pembelajaran dimulai guru di sekolah Mitra Ananda ini terlebih dahulu menyiapkan materi atau bahan, menyiapkan alat peraga atau media, dan juga menyiapkan latihan-latihan soal yang akan membuat siswa berfikir secara kritis dan juga logis.

2. Pengorganisasian Materi Pembelajaran Matematika

Pengorganisasian materi pembelajaran pada aspek pemilihan isi meliputi ilmiah, relevan, memadai, aktual dan konseptual. Pada penataan urutan isi mencakup konsisten dan bermakna. Dikatakan bermakna karena guru dapat memilih kegiatan pembelajaran yang ada kaitannnya dengan materi pembelajaran.

3. Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran Matematika

Pelaksanaan pembelajaran yang ada di sekolah Mitra Ananda sangat baik dan terencana. evaluasi pembelajaran, terlihat dari pelaksanaan evaluasi sejak dari awal proses pembelajaran sampai akhir satu periode pembelajaran ada pre tes, post tes, tes sumatif.


(10)

B. Implikasi

Kesimpulan butir pertama memberikan implikasi bahwa dengan adanya persiapan materi pembelajaran, dan menyediakan alat peraga atau media, maka pembelajaran akan terarah dan dapat menciptakan pembelajaran yang efektif.

Kesimpulan butir ke dua memberikan implikasi bahwa untuk dalam pemilihan isi, penataan urutan isi dan penyajian telah memberikan pengaruh yang baik dan positif dalam kelangsungan proses pembelajaran.

Kesimpulan butir ke tiga memberikan implikasi bahwa dengan adanya pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode yang baik maka akan terjadi hubungan timbal balik yang baik antara guru dengan siswa. Dan dengan evaluasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.

C. Saran

1. Kepada kepala sekolah setidaknya menambai alat peraga dan guru yang berkompeten dalam bidangnya, supaya ddapat memperlancar kegiatan belajar mengajar yang berlangsung.

2. Kepada guru hendaknya memberikan metode-metode yang lebih bervariasi lagi.

3. Peneliti yang akan datang selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian serupa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Seri Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Subadi, Tjipto. 2004. Mobilitas Penduduk Masyarakat Tegalombo Sragen. Kartasura: ZIE.

Sugiono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: anggota Ikatan Penerbit Indonesia.


(1)

positif bagi diri siswa khususnya dalam hal penguasaan materi dan suasana yang terjadi akan lebih menyenangkan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan teori studi kasus. Dalam penelitian ini yang diamati adalah strategi. Dengan digunakan penelitian kualitatif, maka data yang didapatkan akan lebih lengkap, lebih mendalam dan bermakna sehingga tujuan dari penelitian ini akan tercapai.

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Mitra Ananda Colomadu Karanganyar.Pelaksanaan penelitian dimulai Maret 2011 sampai Oktober 2011. Klinik ini mulai berdiri pada tanggal 5 Agustus 2003. Perkembangannya yang belum ada 1 tahun ini belum banyak merekrut siswa. Klinik yang didirikan oleh Drs. Pardiyo dan Yuliana Amd, OT ini mulai launching pada tanggal 17 Januari 2004 dengan menggelar seminar sehari tentang “Problematika dan Penanganan Gangguan Perilaku dan Komunikasi Pada Anak”. Nama “Mitra Ananda” dipilih sebagai nama klinik ini setelah melalui beberapa seleksi nama-nama yang ditawarkan. Hal itu karena nama tersebut dianggap sesuai dengan tema yang ingin diimplementasikan dalam program layanan. “Mitra” mempunyai arti sahabat atau teman dan “Ananda” artinya anak. Jadi Mitra Ananda diharapkan mampu menjadi teman atau sahabat anak dalam segala hal. Mitra Ananda berada dalam satu lokasi dengan wisma RBM, tepatnya di desa Paulan Jl. LU Adisucipto km 7 Colomadu Surakarta. Secara administratif daerah ini masuk wilayah karanganyar namun secara geografis daerah ini masuk wilayah Solo.

Jenis Data yaitu Jenis data primer berupa kutipan hasil dialog peneliti dengan sumber data pada saat wawancara dan observasi dan Data sekunder berupa dokumen. Dan sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian yaitu tentang strategi pemebelajaran di Sekolah. Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitinnya. Dalam penelitian ini data sekundernya adalah berupa dokumen-dokumen atau data laporan yang telah tersedia yang mendukung dalam penelitian (Sugiyono, 2008: 308-309)


(2)

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode dokumentasi, observasi dan wawancara. Wawancara penelitian ini menggunakan tehnik first order

understanding (meminta peneliti untuk menanyakan kepada pihak yang diteliti guna

mendapatkan penjelasan yang benar) (Subadi, 2004: 70). Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar (Arikunto, 2002: 197). Dalam hal ini observasi yang dilakukan adalah turut mengawasi berlangsungnya proses belajar mengajar di Sekolah Luar Biasa Mitra Ananda Colomadu Karanganyar . Peneliti secara langsung terlibat dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan pengumpulan data, baik pada saat wawancara ataupun observasi. Teknik analisis data ini juga mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman mengemukakan aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas dan datanya sampai jenuh. Keabsahaan Data dalam penelitian ini disahkan melalui teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2006 : 256). Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik, dan sumber data.

Prosedur penelitian dalam penelitian ini menggunakan tiga langkah yaitu studi persiapan, studi eksplorasi umum, dan studi eksplorasi khusus.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Perencanaan Pembelajaran Matematika

Disekolah Mitra Ananda sebelum pembelajaran di mulai setiap guru menyiapkan perencanaan pembelajaran baik berupa media atau materi pembelajaran. Hasil observasi peneliti bahwa:

“Sebelum pembelajaran dimulai guru mempersiapkan materi dan alat peraga yang akan diajarkan.”

Observasi tersebut didukung dengan hasil wawancara dengan pak Adam yang mengatakan bahwa:

“Sebelum pembelajaran di mulai, saya selalu menyiapkan materi dan alat peraga terlebih dahulu “.(wawancara 23-08-2011).


(3)

Untuk materi pembelajaran siswa sekolah mitra ananda ini, menggunakan materi sesuai dengan silabus pembelajaran tetapi ada pengembangan dan tidak harus berpatokan dengan silabus. Hasil wawancara dengan bapak Adam yang mengatakan bahwa:

“Materi yang kami ambil sesuai dengan silabus, supaya dapat disamakan dengan yang lain”.(wawancara 23-08-2011)

2. Pengorganisasian Materi Pembelajaran Matematika

Pada dasarnya, pengorganisasian materi pembelajaran sebagai metode untuk mengorganisasikan isi bidang studi yang telah dipilih dalam pembelajaran yang mengacu pada tiga aspek yaitu pemilihan isi, penataan urutan isi, dan penyajian. Pada aspek pemilihan isi meliputi ilmiah.

Strategi pengorganisasian materi pembelajaran matematika di sekolah mitra ananda ini dikatakan ilmiah. Hal ini sesuai dengan observasi bahwa:

“Materi dan kegiatan yang di laksanakan menyangkut dalam silabus yang telah di buat tetapi ada pengembangan, hal ini di tunjukan dalam belajar berhitung, mengenal angka-angka yang materi tersebut sesuai dengan silabus yang ada tetapi ada pengembangan”.

Hal ini di dukung dengan wawancara pak Pardiyo, beliau mengatakan bahwa;

“Materi di sekolah ini menyangkut dalam silabus tetapi mengingat siswa kami yang berkebutuhan khusus, maka harus di kembangkan kembali guna pembelajaran yang efektif nantinya.”(wawancara 23-08-2011).

Untuk komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. Hal ini sesuai dengan observasi bahwa:

“Dalam penyampaian materi berhitung disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran, penilaian alokasi waktu maupun sumber belajar mengacu pada silabus dengan tujuan mencapai indikator pencapaiannya “.

Materi pelajaran disekolah ini disusun secara logis dan sistematis, sehingga mudah dipelajari anak. Hal ini di dukung dalam wawancara pak Adam bahwa:

“Pada urutan bahan pelajaran di susun sesuai dengan kadar kesulitan materi yang ada sehingga dalam pelaksanaannya tidak membinggungkan dan mudah di mengerti. Materi yang ada dirinci dan


(4)

dalam penyunsunan kegiatannya sistematis dan logis”. (wawancara 23-08-2011).

3. Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran Matematika

Pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran/ pembelajaran yang sudah dibuat. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pada sekolah Mitra Ananda bahwa;

“Di sekolah Mitra Ananda setiap siswa memiliki guru pendamping masing-masing, dan berguna sebagai fasilitator untuk pendekatan individu atau personil guna menuju ke pembelajaran yang baik.”

Hal ini di dukung dengan wawancara bersama bapak Adam selaku guru matematika atau pembimbing. Beliau mengatakan:

“Siswa yang belajar di sekolah mitra ananda ini tidak hanya berasal dari sekitar sekolah tersebut, tetapi banyak juga yang berasal dari luar jawa dimana sekolah mitra ananda ini berada dengan latar belakang keluarga dan tingkat ekonomi yang berbeda. Siswanya tidak semua sama tingkat berfikirnya, dengan kata lain ada juga siswa yang mengalami keterlambatan(slowner). Hal ini tidak menjadi suatu hambatan maka dengan ada guru bantu setiap siswa memiliki 1 guru pribadi dengan itu guru bisa melakukan pendekatan secara personil atau individu dan pembelajaran akan berjalan dengan baik.”(wawancara 23-08-2011).

Dalam suatu pendidikan untuk mengetahui perkembangan peserta didiknya maka diadakan evaluasi, dan di sekolah ini untuk evaluasi menggunakan ada 3, yaitu pre tes, pos tes, dan test sumartif. Hal ini didukung dengan wawancara pak Adam, beliau mengatakan; “Tujuan dari mengadakan evaluasi yaitu untuk mengetahui pemahaman siswa autis tentang materi.”(wawancara 23-08-2011)

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Perencanaan Pembelajaran Matematika

Di sekolah luar biasa Mitra Ananda sebelum mulai pembelajaran, guru menyiapkan materi dan alat peraga atau media yang nantinya dalam proses pembelajaran berjalan secara teratur.


(5)

2. Pengorganisasian Materi Pembelajaran Matematika

Keseluruhan materi dan kegiatan di sekolah Mitra Ananda dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Hal ini di dukung dengan kegiatan pengenalan cara berhitung dengan media puzzell dan kereta bergambar angka dan kapur berwarna. Mereka harus berfikir kritis dan ilmiah.

3. Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran Matematika

Pelaksanaan pembelajaran disekolah Mitra Ananda sangat baik dan evaluasi pembelajaran yang ada di sekolah Mitra Ananda ini, yaitu pre test, post test dan tes sumatif. Dalam sekolah Mitra Ananda Colomadu Karanganyar menggunakan evaluasi tidak menggunakan tolok ukur, tetapi menggunakan kelancaran siswa, karena mengingat kondisi setiap siswa berbeda-beda.

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Perencanaan Pembelajaran Matematika

Sebelum pembelajaran dimulai guru di sekolah Mitra Ananda ini terlebih dahulu menyiapkan materi atau bahan, menyiapkan alat peraga atau media, dan juga menyiapkan latihan-latihan soal yang akan membuat siswa berfikir secara kritis dan juga logis.

2. Pengorganisasian Materi Pembelajaran Matematika

Pengorganisasian materi pembelajaran pada aspek pemilihan isi meliputi ilmiah, relevan, memadai, aktual dan konseptual. Pada penataan urutan isi mencakup konsisten dan bermakna. Dikatakan bermakna karena guru dapat memilih kegiatan pembelajaran yang ada kaitannnya dengan materi pembelajaran.

3. Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran Matematika

Pelaksanaan pembelajaran yang ada di sekolah Mitra Ananda sangat baik dan terencana. evaluasi pembelajaran, terlihat dari pelaksanaan evaluasi sejak dari awal proses pembelajaran sampai akhir satu periode pembelajaran ada pre tes, post tes, tes sumatif.


(6)

B. Implikasi

Kesimpulan butir pertama memberikan implikasi bahwa dengan adanya persiapan materi pembelajaran, dan menyediakan alat peraga atau media, maka pembelajaran akan terarah dan dapat menciptakan pembelajaran yang efektif.

Kesimpulan butir ke dua memberikan implikasi bahwa untuk dalam pemilihan isi, penataan urutan isi dan penyajian telah memberikan pengaruh yang baik dan positif dalam kelangsungan proses pembelajaran.

Kesimpulan butir ke tiga memberikan implikasi bahwa dengan adanya pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode yang baik maka akan terjadi hubungan timbal balik yang baik antara guru dengan siswa. Dan dengan evaluasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.

C. Saran

1. Kepada kepala sekolah setidaknya menambai alat peraga dan guru yang berkompeten dalam bidangnya, supaya ddapat memperlancar kegiatan belajar mengajar yang berlangsung.

2. Kepada guru hendaknya memberikan metode-metode yang lebih bervariasi lagi.

3. Peneliti yang akan datang selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian serupa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Seri Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Subadi, Tjipto. 2004. Mobilitas Penduduk Masyarakat Tegalombo Sragen. Kartasura: ZIE.

Sugiono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: anggota Ikatan Penerbit Indonesia.