Kampanye Mengenang Kembali Jasa dan Semangat Perjuangan Dewi Sartika.

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dewi Sartika merupakan tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan, yang sudah diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966. Beliau dilahirkan dari keluarga priayi Sunda pada 4 Desember 1884. Sejak 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Pada bulan September 1929, Dewi Sartika memperingati pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun, yang kemudian berganti nama menjadi "Sakola Raden Dewi". Atas jasanya dalam bidang ini, Dewi Sartika dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda. Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya. Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Bandung. Kurangnya media informasi mengenai sosok Beliau menyebabkan banyak masyarakat yang tidak mengetahui jasa dan perjuangan Beliau.

Perancangan ini bertujuan untuk mengangkat kembali sosok Pahlawan wanita yang telah banyak berjasa untuk kaum perempuan di Bandung melalui media kampanye yang menarik dan informatif. Selain itu untuk membuat rancangan berupa media-media yang menarik karena target utamanya adalah anak-anak. Sehingga dengan rancangan media yang menarik dapat dengan mudah dimengerti dan dapat dengan mudah masuk ke dalam benak anak-anak sehingga kelak banyak masyarakat yang bisa mengenal lebih dalam sosok Dewi Sartika dan lebih menghargai perjuangan dan jasa Beliau.

Oleh karena itu dibuatlah sebuah kampanye dengan mengangkat tema “Cita-cita” dengan mengambil semangat perjuangan Dewi Sartika diharapkan selain dapat mengenalkan tokoh Dewi Sartika secara lebih mendalam, kampanye ini bertujuan agar anak-anak dapat meneladani semangat Dewi Sartika dalam mewujudkan mimpinya.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

COVER DALAM ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR DIAGRAM ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3

I.2.1 Permasalahan ... 3

I.2.2 Ruang Lingkup ... 4

I.3 Tujuan Perancangan... 4

I.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4

I.5 Skema Perancangan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Kampanye ... 7

2.1.1 Ciri-ciri Kampanye ... 7

2.1.2 Jenis-jenis Kampanye ... 8

2.1.3 Strategi Komunikasi Dalam Kampanye ... 8

2.1.4 Teknik Kampanye ... 9

2.1.5 Target Kampanye ... 11

2.2 Media Periklanan ... 11


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 15

3.1 Data dan Fakta ... 15

3.1.1 Perusahaan atau Lembaga yang Terkait... 15

3.1.1.1 Profil Yayasan Dewi Sartika ... 15

3.1.2 Wawancara dengan Yayasan Dewi Sartika ... 17

3.1.3 Kuisioner ... 17

3.1.4 Tinjauan Terhadap Kampanye Sejenis ... 20

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 21

3.2.1 Segmentasi, Targeting, Positioning ... 23

3.2.2 Teori 5 W 1 H ... 24

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 25

4.1 Konsep Komunikasi ... 25

4.2 Konsep Kreatif ... 26

4.3 Konsep Media ... 27

4.4 Hasil Karya ... 30

4.5 Biaya Media / Budgeting ... 38

BAB V KESIMPULAN ... 40

5.1 Kesimpulan ... 40

5.2 Saran Penulis ... 41

5.3 Kata Penutup ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

DAFTAR LAMPIRAN DAN LAMPIRAN ... 43

SARAN DAN KOMENTAR DOSEN PENGUJI ... 59

UCAPAN TERIMAKASIH ... 60


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.5.1 Skema Perancangan ... 6 Diagram Kuisioner 3.1.3.1 Pengetahuan Mengenai Pahlawan Wanita ... 18 Diagram Kuisioner 3.1.3.2 Pengetahuan Mengenai Asal Dewi Sartika ... 18 Diagram Kuisioner 3.1.3.3 Pengetahuan Mengenai Peringatan Hari Dewi Sartika .. 19 Diagram Kuisioner 3.1.3.4 Pengetahuan Mengenai Jasa Dewi Sartika ... 20 Diagram 4.3.1 Timeline Kampanye ... 28 Diagram 4.3.2 Budgeting Kampanye ... 39


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Yayasan Dewi Sartika ... 15

Gambar 3.2 Beberapa contoh poster R. A. Kartini ... 21

Gambar 4.1 Jenis Font ... 27

Gambar 4.2 Logo Kampanye Dewi Sartika ... 27

Gambar 4.3 Poster Kampanye ... 31

Gambar 4.4 Iklan Kampanye di Koran ... 32

Gambar 4.5 Iklan Kampanye di Majalah ... 32

Gambar 4.6 Booklet ... 33

Gambar 4.7 Flyer ... 34

Gambar 4.8 Baliho ... 35

Gambar 4.9 Spanduk ... 35

Gambar 4.10 X-Banner Event ... 36

Gambar 4.11 Iklan Website ... 36

Gambar 4.12 Desain Website... 37

Gambar 4.13 Merchandise Event ... 37


(6)

 

1 Universitas Kristen Maranatha  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Hari pahlawan kita peringati setiap tanggal 10 November setiap tahunnya. Namun pada kenyataannya, di jaman yang serba modern dan maju ini rasa nasionalisme masyarakat mulai berkurang khususnya pada anak remaja jaman sekarang. Tidak banyak pahlawan yang diketahui oleh anak remaja saat ini, khususnya pahlawan wanita. Pahlawan wanita yang banyak diketahui masyarakat adalah R. A. Kartini, karena jasa beliau dalam memperjuangkan emansipasi dan persamaan derajat wanita dimata pria. Di kota Bandung terdapat pula pahlawan wanita yang sama besar kontribusinya seperti beliau, yaitu Dewi Sartika. Akan tetapi banyak generasi muda khususnya di kota Bandung yang kurang menghargai dan menghormati jasa Dewi Sartika.

Dewi Sartika merupakan tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan, yang sudah diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966. Dewi Sartika merupakan putri dari Raden Rangga Somanagara dengan Raden Ayu Rajapermas. Dewi Sartika dilahirkan pada 4 Desember 1884, pada saat itu ayahnya menjabat sebagai Patih Afdeling Mangunreja dan tujuh tahun kemudian menjadi Patih Bandung.

Karena ayahnya menjabat sebagai Patih Bandung, maka Dewi Sartika dan saudara-saudaranya diperbolehkan mengikuti sekolah di Eerste Klasse School yakni sekolah setingkat sekolah dasar, yang sebetulnya diperuntukkan bagi anak-anak Belanda dan peranakan. Disekolah tersebut mereka mendapat kesempatan belajar bahasa Belanda dan bahasa Inggris. Keseharian Dewi Sartika agak berbeda dari anak wanita pada umumnya, dari cara bicara yang lugas dan tutur kata yang tegas dan terkadang bernada keras membuat Dewi Sartika disegani oleh teman-temannya. Sejak kecil,


(7)

 

2 Universitas Kristen Maranatha  

Dewi Sartika sudah menunjukan bakat pendidik dan kegigihan untuk meraih kemajuan. Sejak kecil, beliau sering mengajari baca-tulis, dan bahasa Belanda, kepada anak-anak pembantu di kepatihan.

Pada tahun 1902, Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, selain itu beliau mengajarkan tata cara merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis, dan lain sebagainya. Pada tanggal 16 Januari 1904, Sekolah Istri berhasil dibentuk. Dengan 3 orang tenaga pengajar yakni Dewi Sartika, Ibu Poerwa dan Ibu Oewid. Dengan menggunakan ruangan di Paseban Barat rumah Bupati Bandung sebagai tempat belajar untuk sementara. Murid yang diterima pertama kalinya adalah sebanyak 60 siswi yang sebagian besar berasal dari masyarakat kebanyakan. Pada tahun 1905 karena ruangan tidak mampu lagi menampung jumlah siswi yang terus bertambah, akhirnya sekolah tersebut dipindah ke jalan Ciguriang-Kebun Cau. Lokasi ini dibeli Dewi Sartika dengan uang tabungan pribadinya ditambah sedikit bantuan dana pribadi dari Bupati Bandung.

Perkumpulan Kautamaan Istri diresmikan pada tanggal 5 November 1910, yang dibentuk oleh Residen Periangan W.F.L. Boissevain di kediamannya (sekarang dikenal dengan dengan nama Gedung Pakuan). Tujuan dari perkumpulan ini adalah untuk mendukung pengembangan dan pembangunan sekolah wanita pribumi yang dipimpin Dewi Sartika dan tugasnya berusaha menghimpun dana dari para dermawan Belanda maupun pribumi agar dapat membantu usaha pembinaan pendidikan disekolah wanita pribumi yang dipimpin Dewi Sartika. Dalam waktu singkat perkumpulan Kautamaan Istri telah membuahkan hasil dan dari dana yang dihimpun dipakai untuk mendirikan cabang Sekolah Kautamaan Istri di daerah Sumedang, Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Purwakarta dan berbagai kota lainnya di Jawa Barat.

Pada bulan September 1929, Dewi Sartika memperingati pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun, yang kemudian berganti nama menjadi "Sakola Raden


(8)

 

3 Universitas Kristen Maranatha  

Dewi". Atas jasanya dalam bidang pendidikan, Dewi Sartika dianugerahi bintang emas oleh pemerintah Hindia-Belanda. Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya, dan dimakamkan dengan suatu upacara pemakaman sederhana di pemakaman Cigagadon-Desa Rahayu Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar, Bandung (Indonesia Media Online, Januari 2001).

Kurangnya media informasi dan keperdulian masyarakat akan jasa dan perjuangan Dewi Sartika, membuat masyarakat kurang mengetahui usaha beliau dalam merintis pendidikan untuk kaum perempuan. Padahal perjuangan beliau untuk kaum perempuan dalam dunia pendidikan sangatlah besar umumnya di Indonesia dan khususnya di Bandung.

Untuk menghadapi masalah diatas banyak cara yang dapat dilakukan, namun salah satu cara yang paling efektif adalah melalui kampanye karena melalui kampanye masyarakat dapat terlibat secara langsung sehingga penyampaian informasi mengenai Dewi Sartika dapat lebih maksimal. “Kampanye Mengenang Kembali Jasa dan Semangat Perjuangan Dewi Sartika”, adalah topik yang dipilih karena banyak masyarakat Bandung yang kurang mengetahui akan jasa dan perjuangan Dewi Sartika dalam merintis pendidikan untuk kaum perempuan.

1.2Permasalahan dan Ruang lingkup 1.2.1 Permasalahan

• Bagaimana membuat anak-anak usia 6 – 12 tahun dapat mengenal lebih dalam tokoh Dewi Sartika, sehingga ketika dewasa kelak mereka akan lebih perduli terhadap jasa dan perjuangan beliau?

• Bagaimana upaya agar jasa dan semangat perjuangan Dewi Sartika dapat masuk kedalam benak anak- anak sehingga dapat menjadi motivasi untuk meraih cita-cita serta dapat lebih menghargai jasa dan perjuangan beliau?


(9)

 

4 Universitas Kristen Maranatha  

1.2.2 Ruang Lingkup

Penulis ingin meningkatkan awareness masyarakat terhadap jasa dan perjuangan Dewi Sartika di kota Bandung melalui kampanye. Khususnya pada usia 6 – 12 tahun.

1.3 Tujuan Perancangan

• Memperkenalkan kembali tokoh Dewi Sartika atas jasa dan perjuangan beliau kepada anak-anak usia 6 – 12 tahun melalui media kampanye yang menarik dan informatif.

• Membuat rancangan berupa media-media yang menarik, informatif agar dapat menambah wawasan untuk anak-anak dan meningkatkan awareness terhadap Dewi Sartika agar jasa dan perjuangan beliau lebih dihargai.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk membahas perancangan mengenai “Kampanye Mengenang Kembali Jasa dan Perjuangan Dewi Sartika”, penulis melakukan pendekatan dan pengumpulan data :

• Observasi

Penulis mendatangi sekolah yang didirikan oleh Dewi Sartika yang bertempat di Jl Kautamaan Istri No 12.

• Wawancara

Penulis mewawancara Kepala Sekolah dan Pengurus Yayasan guna mencari informasi tentang Dewi Sartika.

• Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan cara membaca, mengumpulkan data-data, sejarah, dan kisah tentang Dewi Sartika dari buku dan internet. Selain itu buku mengenai teori kampanye dan periklanan juga dipergunakan agar informasi dapat disampaikan secara menarik dan informatif.


(10)

 

5 Universitas Kristen Maranatha  

• Kuisioner

Penulis melakukan kuisioner terhadap masyarakat Bandung. Yaitu pada usia 6 – 12 tahun dan pada masyarakat pada umumnya.


(11)

 

6 Universitas Kristen Maranatha  

1.5 Skema Perancangan


(12)

 

40 Universitas Kristen Maranatha  

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan kampanye mengenang kembali jasa dan semangat perjuangan Dewi Sartika di Kota Bandung diperlukan data yang lengkap, penentuan target yang jelas serta pesan yang ingin disampaikan pada khalayak juga harus jelas apalagi dengan adanya pembatasan target kampanye yaitu untuk anak-anak yang lebih memperhatikan visual agar mudah diterima dan dimengerti oleh anak-anak tersebut. Dengan adanya data yang diperlukan dan memahami target dalam menghadapi masalah yang terjadi tersebut membuat lebih mudah dalam membuat visual pada kampanye ini. Dengan visual dan media yang tepat pesan yang ingin disampaikan akan lebih tepat sasaran dan ceat tersampaikan.

Kesulitan dalam pembuatan kampanye Dewi Sartika ini yaitu:

- Anak-anak belum mengerti mengenai kampanye oleh karena itu pesan yang akan disampaikan selain divisualisasikan melalui media disampaikan juga melalui event.

- Kurangnya informasi yang diberikan di sekolah mengenai Pahlawan Dewi Sartika, sehingga anak-anak pun kurang mengetahui sosok beliau dan jasa serta perjuangannya.

Maka dapat disimpulkan bahwa Kampanye Mengenang Kembali Jasa dan Semangat Perjuangan Dewi Sartika di Kota Bandung ini membutuhkan waktu yang cukup lama agar Jasa dan Semangat Perjuangan Dewi Sartika dapat masuk kedalam benak anak-anak dan dapat menjadi inspirasi anak-anak-anak-anak dalam mencapai cita-citanya.


(13)

 

41 Universitas Kristen Maranatha  

5.2 Saran Penulis

• Kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat agar lebih mempublikasikan pahlawan wanita dari Bandung yaitu Dewi Sartika, karena jasa dan

perjuangannya sangat besar bagi kaum wanita di kota Bandung. Dan juga karena Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat.

• Kepada pihak Universitas Kristen Maranatha agar tetap mempertahankan semua hal yang baik agar dapat menghasilkan lulusan yang lebih baik. • Kepada diri sendiri untuk lebih tekun dalam berkarya dan dapat lebih

memanfaatkan waktu yang ada.

5.3 Kata Penutup

Diharapkan dengan dibuatnya kampanye mengenang kembali jasa dan semangat perjuangan Dewi Sartika di Kota Bandung ini dapat menjawab permasalahan masyarakat dalam menghargai pahlawan dari kota kelahirannya sendiri dengan mengetahui lebih dalam atas jasa dan perjuangan beliau yang dapat kita rasakan hingga saat ini. Akhir kata, penulis berharap kiranya karya dan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.


(14)

42 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ruslan, Rosady (2007), Kampanye Public Relations, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada

Yayasan Dewi Sartika : Catatan Kinerja Yayasan Dewi Sartika 2003 – 2008, Bandung

www.indonesiamedia.com, Senin 10 Agustus 2009, 19:45 WIB

www.bandung.detik.com, Kamis 15 Januari 2009, 07:59 WIB

www.bandung.detik.com, Kamis 15 Januari 2009, 08:12 WIB


(1)

1.2.2 Ruang Lingkup

Penulis ingin meningkatkan awareness masyarakat terhadap jasa dan perjuangan Dewi Sartika di kota Bandung melalui kampanye. Khususnya pada usia 6 – 12 tahun.

1.3 Tujuan Perancangan

• Memperkenalkan kembali tokoh Dewi Sartika atas jasa dan perjuangan beliau kepada anak-anak usia 6 – 12 tahun melalui media kampanye yang menarik dan informatif.

• Membuat rancangan berupa media-media yang menarik, informatif agar dapat menambah wawasan untuk anak-anak dan meningkatkan awareness terhadap Dewi Sartika agar jasa dan perjuangan beliau lebih dihargai.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk membahas perancangan mengenai “Kampanye Mengenang Kembali Jasa dan Perjuangan Dewi Sartika”, penulis melakukan pendekatan dan pengumpulan data :

• Observasi

Penulis mendatangi sekolah yang didirikan oleh Dewi Sartika yang bertempat di Jl Kautamaan Istri No 12.

• Wawancara

Penulis mewawancara Kepala Sekolah dan Pengurus Yayasan guna mencari informasi tentang Dewi Sartika.

• Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan cara membaca, mengumpulkan data-data, sejarah, dan kisah tentang Dewi Sartika dari buku dan internet. Selain itu buku mengenai teori kampanye dan periklanan juga dipergunakan agar informasi dapat disampaikan secara menarik dan informatif.


(2)

• Kuisioner

Penulis melakukan kuisioner terhadap masyarakat Bandung. Yaitu pada usia 6 – 12 tahun dan pada masyarakat pada umumnya.


(3)

(4)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan kampanye mengenang kembali jasa dan semangat perjuangan Dewi Sartika di Kota Bandung diperlukan data yang lengkap, penentuan target yang jelas serta pesan yang ingin disampaikan pada khalayak juga harus jelas apalagi dengan adanya pembatasan target kampanye yaitu untuk anak-anak yang lebih memperhatikan visual agar mudah diterima dan dimengerti oleh anak-anak tersebut. Dengan adanya data yang diperlukan dan memahami target dalam menghadapi masalah yang terjadi tersebut membuat lebih mudah dalam membuat visual pada kampanye ini. Dengan visual dan media yang tepat pesan yang ingin disampaikan akan lebih tepat sasaran dan ceat tersampaikan.

Kesulitan dalam pembuatan kampanye Dewi Sartika ini yaitu:

- Anak-anak belum mengerti mengenai kampanye oleh karena itu pesan yang akan disampaikan selain divisualisasikan melalui media disampaikan juga melalui event.

- Kurangnya informasi yang diberikan di sekolah mengenai Pahlawan Dewi Sartika, sehingga anak-anak pun kurang mengetahui sosok beliau dan jasa serta perjuangannya.

Maka dapat disimpulkan bahwa Kampanye Mengenang Kembali Jasa dan Semangat Perjuangan Dewi Sartika di Kota Bandung ini membutuhkan waktu yang cukup lama agar Jasa dan Semangat Perjuangan Dewi Sartika dapat masuk kedalam benak anak-anak dan dapat menjadi inspirasi anak-anak-anak-anak dalam mencapai cita-citanya.


(5)

5.2 Saran Penulis

• Kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat agar lebih mempublikasikan pahlawan wanita dari Bandung yaitu Dewi Sartika, karena jasa dan

perjuangannya sangat besar bagi kaum wanita di kota Bandung. Dan juga karena Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat.

• Kepada pihak Universitas Kristen Maranatha agar tetap mempertahankan semua hal yang baik agar dapat menghasilkan lulusan yang lebih baik. • Kepada diri sendiri untuk lebih tekun dalam berkarya dan dapat lebih

memanfaatkan waktu yang ada.

5.3 Kata Penutup

Diharapkan dengan dibuatnya kampanye mengenang kembali jasa dan semangat perjuangan Dewi Sartika di Kota Bandung ini dapat menjawab permasalahan masyarakat dalam menghargai pahlawan dari kota kelahirannya sendiri dengan mengetahui lebih dalam atas jasa dan perjuangan beliau yang dapat kita rasakan hingga saat ini. Akhir kata, penulis berharap kiranya karya dan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ruslan, Rosady (2007), Kampanye Public Relations, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada

Yayasan Dewi Sartika : Catatan Kinerja Yayasan Dewi Sartika 2003 – 2008, Bandung

www.indonesiamedia.com, Senin 10 Agustus 2009, 19:45 WIB

www.bandung.detik.com, Kamis 15 Januari 2009, 07:59 WIB

www.bandung.detik.com, Kamis 15 Januari 2009, 08:12 WIB