Perancangan Multimedia Interaktif Museum Sri Baduga untuk Anak-Anak.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Cover Dalam ... i

Lembar Pengesahan………..ii

Pernyataan Orisinalitas Karya dan Laporan………iii

Pernyataan Publikasi Laporan Penelitian………iv

Kata Pengantar ...v

Daftar Isi...vii

Daftar Tabel...xi

Daftar Gambar...xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah ………..2

1.2.1 Rumusan Masalah………2

1.2.2 Ruang Lingkup………..……...2

1.3 Tujuan Perancangan ………... …………...3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………...3

1.5 Skema Perancangan….. ……….4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Museum… ………..5

2.1.1 Definisi Museum………...……...5

2.1.2 Jenis Museum………...6

2.2 Multimedia Interaktif ……….7

2.2.1 Multimedia………..….7

2.2.2 Interaktif………...8

2.2.3 Elemen-elemen Multimedia……….9

2.2.4 Kelebihan Multimedia Interaktif………..9

2.2.5 Manfaat Multimedia Interaktif………...11


(2)

Universitas Kristen Maranatha

2.2.7 Game Edukatif untuk Anak-anak………...12

2.2.8 Mendesain Multimedia………..14

2.3 Perkembangan Anak……….16

2.3.1 Perkembangan Kognitif Usia Sekolah Dasar…………...………..17

2.3.2 Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar………18

2.4 Ilustrasi………..19

2.4.1 Ilustrasi Digital………...19

2.4.2 Ilustrasi bagi Anak-anak………20

2.5 Psikologi Warna pada Anak-anak………...20

2.5.1 Arti Perlambangan Warna………..21

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga………..……….25

3.1.1 Sejarah dan Latar Belakang………...26

3.1.2 Tupoksi, Visi dan Misi………...27

3.1.3 Struktur Organisasi………28

3.1.4 Fasilitas………..31

3.1.4.1 Lantai 1………...…32

3.1.4.2 Lantai 2……….35

3.1.4.3 Lantai 3……….39

3.1.5 Data Permasalahan………...43

3.1.5.1 Wawancara dengan Pihak Museum……….43

3.1.5.2 Data Pengunjung Museum Sri Baduga……….46

3.1.6 Tinjauan terhadap Proyek Sejenis………....50

3.2 Analisis terhadap Permasalahan Data dan Fakta………...50

3.2.1 Analisis terhadap Pemasalahan Berdasarkan SWOT………...51

3.2.1 Analisis terhadap Pemasalahan Berdasarkan STP………...52

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi………...………...53

4.2 Konsep Kreatif……….54


(3)

Universitas Kristen Maranatha

4.2.3 Layout………...55

4.2.4 Musik………56

4.2.5 Permainan……….56

4.3 Konsep Media……… ……….56

4.4 Hasil Karya………..57

4.4.1 Hirarki.………...………..57

4.4.2 Pembagian pada setiap Lantai……..………58

4.4.3 Karakter………59

4.4.4 Penggunaan Unsur Motif Batik dan Ukiran………....61

4.4.4.1 Motif Batik………...61

4.4.4.1 Ukiran Kayu……….64

4.4.5 Opening………65

4.4.6 Pendahuluan……….…69

4.4.7 Logo………..70

4.4.8 Menu Utama……….……....71

4.4.9 Menu Lantai 1……….………..72

4.4.10 Menu Lantai 2………...……..73

4.4.11 Menu Lantai 3………...……..74

4.4.12 Contoh Permainan Lantai 1………74

4.4.12.1 Potensi Alam Jawa Barat……….….74

4.4.12.2 Permainan Kuis Potensi Alam Jawa Barat………76

4.4.13 Contoh Permainan Lantai 2………....77

4.4.13.1 Mencari Benda……….77

4.4.13.2 Puzzle………...78

4.4.13.3 Mewarnai……….…78

4.4.14 Contoh Permainan Lantai 3………79

4.4.14.1 Alat Musik………...80

4.4.14.2 Wayang………81

4.4.15 Menu Penutup Game………..83

4.4.16 Tombol………...83

4.4.17 Booth………..84


(4)

Universitas Kristen Maranatha

4.4.19 Budgeting………..……….87

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan………..88

5.2 Saran………....89

Daftar Pustaka……….90

Daftar Istilah………..……….91

Dafar Lampiran dan Lampiran………92

Saran dan Komentar Dosen Penguji Sidang Tugas Akhir………..99

Ucapan Terima Kasih………...100


(5)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kadar Pemahaman Manusia dari Cara Pembelajarannya...10

Tabel 3.1 Klasifikasi Koleksi di Musuem...29

Tabel 3.2 Koleksi Lantai 1………...32

Table 3.3 Koleksi Lantai 2...36

Table 3.4 Koleksi Lantai 3...39


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Museum Sri Baduga...25

Gambar 3.2 Struktur Organisasi...28

Gambar 3.3 Denah Lantai 1...32

Gambar 3.4 Denah Lantai 2...35

Gambar 3.5 Denah Lantai 3...39

Gambar 3.6 Data Pengunjung 2005-2010...46

Gambar 3.7 Data Pengunjung 2011...47

Gambar 3.8 Jumlah Pengunjung Museum Tahun 2009...47

Gambar 3.9 Jumlah Pengunjung Museum Tahun 2010...48

Gambar 3.10 Jumlah Pengunjung Museum Tahun 2011...48

Gambar 3.11 Perbandingan Pengunjung Tiga Tahun Terakhir...49

Gambar 3.12 Layout Perancangan Media Layar Sentuh Interaktif untuk Museum Sepuluh November...50

Gambar 4.1 Contoh Layout ...55

Gambar 4.2 Hirarki Multimedia Interaktif...57

Gambar 4.3 Hirarki pada Lantai 1...58

Gambar 4.4 Hirarki pada Lantai 2...58

Gambar 4.5 Hirarki pada Lantai 3...59

Gambar 4.6 Foto & Karakter Cepot ...59

Gambar 4.7 Karakter Manusia Purba...60

Gambar 4.8 Karakter Pak Petani & Foto Petani...60

Gambar 4.9 Busana pengantin Leluhur Sumedang...60

Gambar 4.10 Motif Batik Ganggeng Pentil...61

Gambar 4.11 Modifikasi Motif Batik Ganggeng Pentil...61

Gambar 4.12 Motif Batik Kawung Cimahi...62

Gambar 4.13 Aplikasi Motif Batik Kawung Cimahi ...62

Gambar 4.14 Motif Mega Mendung...62

Gambar 4.15 Motif MegaMendung yang digunakan...63


(7)

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.18 Gamelan Degung Jawa Barat...64

Gambar 4.19 Ukiran Kayu Gamelan...64

Gambar 4.20 Ukiran Kayu pada Lemari Koleksi Museum...64

Gambar 4.21 Ukiran Kayu Lemari...65

Gambar 4.22 Sequence 1...65

Gambar 4.23 Sequence 2...65

Gambar 4.24 Sequence 3...67

Gambar 4.25 Sequence 4...67

Gambar 4.26 Sequence 5...67

Gambar 4.27 Sequence 6...67

Gambar 4.28 Sequence 7...68

Gambar 4.29 Sequence 8...68

Gambar 4.30 Sequence 9...68

Gambar 4.31 Pengenalan Museum Sri Baduga...69

Gambar 4.32 Raja Sri Baduga...69

Gambar 4.33 Lukisan dan Ilustrasi Raja Sri Baduga...70

Gambar 4.34 Logo Game...70

Gambar 4.35 Menu Utama ...71

Gambar 4.36 Desain Tombol setiap Lantai...71

Gambar 4.37 Menu Lantai 1...72

Gambar 4.38 Menu Lantai 2...73

Gambar 4.39 Menu Lantai 3...74

Gambar 4.40Menu Potensi Alam Jawa Barat...75

Gambar 4.41 Informasi Potensi Alam Jawa Barat...76

Gambar 4.42 Kuis Potensi Alam Jawa Barat...76

Gambar 4.43 Game Mencari Benda...77

Gambar 4.44 Isi Informasi yang akan Muncul...77

Gambar 4.45 Game Puzzle...78

Gambar 4.46 Informasi untuk Puzzle...78

Gambar 4.47 Mengenal Busana Pengantin Jawa Barat...78

Gambar 4.48 Informasi Busana Pengantin...79


(8)

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.50 Alat Musik Gamelan Degung...80

Gambar 4.51 Alat Musik Jawa Barat...80

Gambar 4.52 Wayang Pandawa Lima...81

Gambar 4.53 Informasi Wayang...81

Gambar 4.54 Karakter Wayang...82

Gambar 4.55 Mencari Perbedaan...82

Gambar 4.56 Pop-Up Menu...83

Gambar 4.57 Desain Tombol...83

Gambar 4.58 Gambar Kerja Booth...84

Gambar 4.59 Desain Booth...84

Gambar 4.60 Berbagai Sisi Booth...85

Gambar 4.61 Pengaplikasian Booth dalam Jumlah Banyak...85

Gambar 4.62 Gantungan Kunci...86


(9)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN DAN LAMPIRAN

Lampiran A : Wawancara dengan pihak museum………..93


(10)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISTILAH

Booth : stan

Image : gambaran, bayangan

Content : isi, muatan

Multimedia interaktif : suatu multimedia (audio / suara musik, animasi, video, teks, grafik dan gambar) yang dilengkapi

dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya

Site map : peta situs, merupakan sesuatu yang menggambarkan

denah dari sebuah situs web.


(11)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bandung yang merupakan ibukota provinsi Jawa Barat sekaligus kota besar ke-3 di Indonesia, memiliki alam pemandangan yang indah, industri kreatif, dan fashion selain itu kota ini banyak menyimpan potensi sejarah yang luas. Sejarah memiliki nilai-nilai penting yang dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sekarang. Sebab sejarah merupakan cerminan masa lalu yang seharusnya tidak dilupakan begitu saja.

Sekarang ini, pendidikan sejarah lebih banyak ditekankan pada penggunaan buku teks, sedangkan pembelajaran melalui bukti sejarah masih minimal. Museum adalah satu tempat yang memiliki koleksi benda-benda beresejarah dan seharusnya bisa menjadi tempat yang representatif untuk belajar sejarah secara langsung. Perhatian anak-anak pada museum belum membanggakan karena masih adanya anggapan yang melekat bahwa museum sebagai tempat penyimpanan benda-benda usang yang tidak terpakai. Pembelajaran sejarah yang membosankan juga menjadi salah satu faktor museum kurang minat dikunjungi.

Perkembangan zaman dan teknologi berdampak pada pola pikir untuk berpikir cepat, modern dan simpel. Hal ini juga berdampak pada anak-anak yang pikirannya semakin maju dan modern. Anak-anak mulai meninggalkan kebiasaan di zaman dulu yang bersifat tradisional serta mereka kurang suka membaca buku. Mereka lebih senang mengetahui apa yang akan muncul di depan, produk-produk elektronik apa yang akan diluncurkan seperti contohnya game console.

Museum Sri Baduga yang merupakan salah satu museum yang ada di kota Bandung memiliki koleksi peninggalan sejarah ilmu, seni dan budaya yang ada di Jawa Barat. Museum ini memiliki jenis koleksi yang cukup lengkap sehingga anak-anak bisa mempelajari mengenai budaya dan sejarah sekaligus. Kekhawatiran akan masuknya budaya luar dapat membuat budaya sendiri hilang dan punah. Sehingga adanya pendidikan sejak dini terhadap anak-anak membantu agar budaya sendiri tidak hilang.


(12)

Universitas Kristen Maranatha

Pengunjung yang datang hanya senang melihat-lihat saja tanpa mengerti lebih dalam dari setiap benda-benda sejarah yang ada. Jadi ilmu-ilmu sejarah dan budaya yang terdapat di museum dilupakan begitu saja. Tak jarang pengunjung merasa bosan. Dengan media digital akan meningkatkan efisiensi dalam mengarahkan dan memberikan informasi kepada pengunjung terutama anak-anak. Informasi yang ditampilkan dalam wujud multimedia interaktif, antara lain dapat melibatkan audio, gambar, teks, grafik dan animasi sehingga penyampaian informasi lebih atraktif.

Menggunakan keterlibatan kemajuan teknologi akan sangat membantu dalam penyampaian informasi. Sejarah yang dianggap membosankan dapat disampaikan dengan cara yang lebih menarik. sehingga sedikit banyak informasi-informasi benda-benda bersejarah di museum Sri Baduga dapat lebih mudah diingat.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diidentifikasikan di atas, berikut ini akan dirumuskan pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas, diteliti dan dipecahkan yaitu sebagai berikut.

1) Bagaimana memperkenalkan budaya Jawa Barat di museum Sri Baduga yang berlokasi di Bandung sebagai aset kota Bandung kepada anak-anak SD?

2) Bagaimana merancang multimedia interaktif yang menarik dan disukai oleh anak-anak SD dengan content tentang museum?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup perancangan dibatasi pada multimedia interaktif dengan target perancangan secara umum dengan kategori :

a. Target : informasi dan pembelajaran untuk anak sekolah dasar kelas 1-6 SD usia 6-12 tahun.

b. Lokasi : meliputi area pameran koleksi museum Sri Baduga yang terdiri dari 3 lantai

c. Waktu penelitian dan perancangan: Januari – Juni 2012

Ruang lingkup dalam perancangan tugas akhir ini dirancang dengan adanya informasi serta 6 jenis interaktif. Tetapi, adanya keterbatasan waktu penyelesaian


(13)

Universitas Kristen Maranatha

serta content koleksi museum yang banyak dan terdiri dari 3 lantai maka perancangan tugas akhir ini dibuat dengan mengambil 6 jenis interaktif sebagai perwakilannya.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok persoalan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, berikut ini akan dipaparan garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah dibahas dan dipecahkan yaitu sebagai berikut :

1) Untuk mengenalkan budaya Jawa Barat di museum Sri Baduga yang berlokasi di Bandung sebagai aset kota Bandung kepada anak-anak SD.

2) Merancang multimedia interaktif yang menarik dan disukai oleh anak-anak SD dengan content tentang museum.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu melalui: 1) Observasi lapangan

Mengamati secara langsung kondisi, suasana, dan aktivitas yang terjadi di Museum Sri Baduga.

2) Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan dengan pihak yang dianggap kompeten dalam bidang permasalahan sehingga mendapatkan data yang akurat. Wawancara dilakukan pada Bapak Sutresno, selaku pengurus museum yang bertugas memandu bila ada kunjungan.

3) Studi Pustaka

Dilakukan untuk mencari dan menambah pengetahuan semua yang berkaitan dengan judul dan data-data lain yang diperlukan dengan sumber dari buku dan internet.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan

LATAR BELAKANG • Belajar sejarah lebih ditekankan pada buku teks

Image museum menyimpan benda-benda usang

• Pola pikir anak yang semakin maju dengan adanya teknologi

• Menjaga eksistensi kebudayaan sendiri

RUMUSAN MASALAH

1) Bagaimana memperkenalkan budaya Jawa Barat di museum Sri Baduga yang berlokasi di Bandung sebagai aset kota Bandung kepada anak-anak SD?

2) Bagaimana merancang multimedia interaktif yang menarik dan disukai oleh anak-anak SD dengan content tentang museum?

Observasi Lapangan

Mengamati kegiatan di museum, kegiatan pengunjung atau rombongan sekolah yang datang ke museum

Wawancara

• Pengurus Museum Sri Baduga, dan memperoleh data dari pihak pengurus

Studi Pustaka • Multimedia interaktif

• Psikologi anak

• Ilustrasi

• Teori warna

ANALISIS

Informasi untuk setiap koleksi di museum belum dikelolah dengan baik dan menarik dalam segi desain. Visual dan bahasa pada fasilitas multimedia interaktif yang disediakan belum sesuai untuk anak-anak.

TUJUAN PERANCANGAN

• Untuk mengenalkan budaya Jawa Barat di museum Sri Baduga yang berlokasi di Bandung sebagai aset kota Bandung kepada anak-anak SD.

• Merancang multimedia interaktif yang menarik dan disukai oleh anak-anak SD dengan content tentang museum.

PERANCANGAN KARYA


(15)

Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Museum Sri Baduga memiliki banyak koleksi yang berhubungan dengan sejarah Jawa Barat dan tidak hanya itu saja, museum ini juga memamerkan koleksi tentang budaya dan tradisi Jawa Barat. Museum ini memiliki banyak potensial pengetahuan yang bisa dimanfaatkan dan menjadi tempat yang representatif untuk dipelajari. Adanya pandangan masyarakat bahwa museum adalah tempat yang kuno, tempat menyimpan benda-benda usang menimbulkan image museum merupakan tempat yang membosankan. Terutama untuk anak-anak, mereka lebih menyukai hal-hal yang lucu dan sesuai dengan dunia mereka.

Pendekatan multimedia interaktif ini anak-anak SD akan dikenalkan budaya Jawa Barat di museum Sri Baduga yang berlokasi di Bandung sebagai aset kota Bandung. Anak-anak belajar mengenai sejarah dengana cara yang lebih menarik dan menyenangkan. Anak-anak tidak hanya belajar sejarah tetapi juga tradisi dan kebudayaan Jawa Barat.

Perancangan multimedia interaktif ini disajikan content dengan ilustrasi vektor sederhana dan warna-warna yang eye-cacthing karena anak-anak lebih menyukai gambar yang lucu sesuai dengan usia mereka. Pembelajaran akan menjadi sangat menyenangkan karena multimedia ini tidak hanya berisi informasi tetapi juga ada 6 interaktif berupa game edukatif antara lain kuis, puzzle, mencari benda, mencari perbedaan,mewarnai, dan mendengarkan suara. Multimedia Interaktif ini melibatkan secara visual, animasi dan audio. Seiring dengan kemajuan teknologi dan jaman penyajian multimedia interaktif dengan layar touchscreen agar pengunjung lebih tertarik dan berminat untuk datang karena sebelumnya adanya image yang melekat pada museum adalah tempat yang kuno.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Museum Sri Baduga adalah tempat yang sangat potensial dan represntatif untuk berwisata dan belajar. Museum Sri Baduga, dilihat dari bangunan dan kondisinya sudah cukup baik dan modern. Kesan kuno atau menyeramkan tidak terasa karena museum sudah direnovasi. Oleh karena itu hendaknya pihak museum memaksimalkan potensi yang ada sehingga bisa menumbuhkan minat masyarakat untuk ke museum seperti mereka mau ke mall atau tempat rekreasi lainnya.

Kepada masyarakat hendaknya mengubah pandangan mereka terhadap museum itu kuno. Karena banyak-banyak hal-hal yang kita tidak ketahui mengenai budaya dan tradisi dapat kita lihat di sana. Biaya yang sangat terjangkau untuk masuk ke museum dibandingkan tempat rekreasi lainnya tentunya bukan menjadi masalah utama.

Peranan designer juga diharapkan untuk kontribusi terhadap kota Bandung. Sebab semua hal yang dirancang, dan ditata secara menarik tentu akan disukai semua orang. Semoga bila ada perancangan multimedia interaktif di museum Sri Baduga ini dapat dikembangkan dan diinovasi lebih baik lagi sehingga museum ini terus memberikan kontribusi dalam menjaga eksistensi sejarah, budaya dan tradisi Jawa Barat.


(17)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Desmita.2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Dharmaprawira, Sulasmi.2002. Warna, Teori dan Kreativitas Penggunaanya. Bandung : Penerbit ITB

Hurlock, Elizabeth.1994. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Suyanto.2007.Multimedia untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : C.V Andi Offset

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.1994.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

http://www.scribd.com/doc/9403236/28/Teknologi-Multimedia-Interaktif , 27 Februari 2012

http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_11390.html, 19 Maret 2012

http://ebookbrowse.com/inisiasi-komputer-dan-media-pendidikan-5-pdf-d181373506 , 2 Maret 2012

http://www.digitallearning.in/articles/article-details.asp?articleid=952&typ= PERSPECTIVE, 19 Februari 2012

http://www.fsrd.itb.ac.id/?page_id=1751, 1 Maret 2012

http://blog.isi-dps.ac.id/pagehwibawa/permainan-elektronik-game-sebagai-alternative-media-pembelajaran , 2 Maret 2012


(1)

Universitas Kristen Maranatha

Pengunjung yang datang hanya senang melihat-lihat saja tanpa mengerti lebih dalam dari setiap benda-benda sejarah yang ada. Jadi ilmu-ilmu sejarah dan budaya yang terdapat di museum dilupakan begitu saja. Tak jarang pengunjung merasa bosan. Dengan media digital akan meningkatkan efisiensi dalam mengarahkan dan memberikan informasi kepada pengunjung terutama anak-anak. Informasi yang ditampilkan dalam wujud multimedia interaktif, antara lain dapat melibatkan audio, gambar, teks, grafik dan animasi sehingga penyampaian informasi lebih atraktif.

Menggunakan keterlibatan kemajuan teknologi akan sangat membantu dalam penyampaian informasi. Sejarah yang dianggap membosankan dapat disampaikan dengan cara yang lebih menarik. sehingga sedikit banyak informasi-informasi benda-benda bersejarah di museum Sri Baduga dapat lebih mudah diingat.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diidentifikasikan di atas, berikut ini akan dirumuskan pokok-pokok permasalahan yang akan dibahas, diteliti dan dipecahkan yaitu sebagai berikut.

1) Bagaimana memperkenalkan budaya Jawa Barat di museum Sri Baduga yang berlokasi di Bandung sebagai aset kota Bandung kepada anak-anak SD?

2) Bagaimana merancang multimedia interaktif yang menarik dan disukai oleh anak-anak SD dengan content tentang museum?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup perancangan dibatasi pada multimedia interaktif dengan target perancangan secara umum dengan kategori :

a. Target : informasi dan pembelajaran untuk anak sekolah dasar kelas 1-6 SD usia 6-12 tahun.

b. Lokasi : meliputi area pameran koleksi museum Sri Baduga yang terdiri dari 3 lantai

c. Waktu penelitian dan perancangan: Januari – Juni 2012

Ruang lingkup dalam perancangan tugas akhir ini dirancang dengan adanya informasi serta 6 jenis interaktif. Tetapi, adanya keterbatasan waktu penyelesaian


(2)

Universitas Kristen Maranatha

serta content koleksi museum yang banyak dan terdiri dari 3 lantai maka perancangan tugas akhir ini dibuat dengan mengambil 6 jenis interaktif sebagai perwakilannya.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok persoalan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah, berikut ini akan dipaparan garis besar hasil yang ingin diperoleh setelah masalah dibahas dan dipecahkan yaitu sebagai berikut :

1) Untuk mengenalkan budaya Jawa Barat di museum Sri Baduga yang berlokasi di Bandung sebagai aset kota Bandung kepada anak-anak SD.

2) Merancang multimedia interaktif yang menarik dan disukai oleh anak-anak SD dengan content tentang museum.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu melalui: 1) Observasi lapangan

Mengamati secara langsung kondisi, suasana, dan aktivitas yang terjadi di Museum Sri Baduga.

2) Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang dilakukan dengan pihak yang dianggap kompeten dalam bidang permasalahan sehingga mendapatkan data yang akurat. Wawancara dilakukan pada Bapak Sutresno, selaku pengurus museum yang bertugas memandu bila ada kunjungan.

3) Studi Pustaka

Dilakukan untuk mencari dan menambah pengetahuan semua yang berkaitan dengan judul dan data-data lain yang diperlukan dengan sumber dari buku dan internet.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan

LATAR BELAKANG • Belajar sejarah lebih ditekankan pada buku teks • Image museum menyimpan benda-benda usang

• Pola pikir anak yang semakin maju dengan adanya teknologi • Menjaga eksistensi kebudayaan sendiri

RUMUSAN MASALAH

1) Bagaimana memperkenalkan budaya Jawa Barat di museum Sri Baduga yang berlokasi di Bandung sebagai aset kota Bandung kepada anak-anak SD?

2) Bagaimana merancang multimedia interaktif yang menarik dan disukai oleh anak-anak SD dengan content tentang museum?

Observasi Lapangan Mengamati kegiatan di museum, kegiatan pengunjung atau rombongan sekolah yang datang ke museum

Wawancara

• Pengurus Museum Sri Baduga, dan memperoleh data dari pihak pengurus

Studi Pustaka • Multimedia interaktif • Psikologi anak • Ilustrasi

• Teori warna

ANALISIS

Informasi untuk setiap koleksi di museum belum dikelolah dengan baik dan menarik dalam segi desain. Visual dan bahasa pada fasilitas multimedia interaktif yang disediakan belum sesuai untuk anak-anak.

TUJUAN PERANCANGAN

• Untuk mengenalkan budaya Jawa Barat di museum Sri Baduga yang berlokasi di Bandung sebagai aset kota Bandung kepada anak-anak SD.

• Merancang multimedia interaktif yang menarik dan disukai oleh anak-anak SD dengan content tentang museum.

PERANCANGAN KARYA Multimedia interaktif (di dalam Museum Sri Baduga)


(4)

Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Museum Sri Baduga memiliki banyak koleksi yang berhubungan dengan sejarah Jawa Barat dan tidak hanya itu saja, museum ini juga memamerkan koleksi tentang budaya dan tradisi Jawa Barat. Museum ini memiliki banyak potensial pengetahuan yang bisa dimanfaatkan dan menjadi tempat yang representatif untuk dipelajari. Adanya pandangan masyarakat bahwa museum adalah tempat yang kuno, tempat menyimpan benda-benda usang menimbulkan image museum merupakan tempat yang membosankan. Terutama untuk anak-anak, mereka lebih menyukai hal-hal yang lucu dan sesuai dengan dunia mereka.

Pendekatan multimedia interaktif ini anak-anak SD akan dikenalkan budaya Jawa Barat di museum Sri Baduga yang berlokasi di Bandung sebagai aset kota Bandung. Anak-anak belajar mengenai sejarah dengana cara yang lebih menarik dan menyenangkan. Anak-anak tidak hanya belajar sejarah tetapi juga tradisi dan kebudayaan Jawa Barat.

Perancangan multimedia interaktif ini disajikan content dengan ilustrasi vektor sederhana dan warna-warna yang eye-cacthing karena anak-anak lebih menyukai gambar yang lucu sesuai dengan usia mereka. Pembelajaran akan menjadi sangat menyenangkan karena multimedia ini tidak hanya berisi informasi tetapi juga ada 6 interaktif berupa game edukatif antara lain kuis, puzzle, mencari benda, mencari perbedaan,mewarnai, dan mendengarkan suara. Multimedia Interaktif ini melibatkan secara visual, animasi dan audio. Seiring dengan kemajuan teknologi dan jaman penyajian multimedia interaktif dengan layar touchscreen agar pengunjung lebih tertarik dan berminat untuk datang karena sebelumnya adanya image yang melekat pada museum adalah tempat yang kuno.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Museum Sri Baduga adalah tempat yang sangat potensial dan represntatif untuk berwisata dan belajar. Museum Sri Baduga, dilihat dari bangunan dan kondisinya sudah cukup baik dan modern. Kesan kuno atau menyeramkan tidak terasa karena museum sudah direnovasi. Oleh karena itu hendaknya pihak museum memaksimalkan potensi yang ada sehingga bisa menumbuhkan minat masyarakat untuk ke museum seperti mereka mau ke mall atau tempat rekreasi lainnya.

Kepada masyarakat hendaknya mengubah pandangan mereka terhadap museum itu kuno. Karena banyak-banyak hal-hal yang kita tidak ketahui mengenai budaya dan tradisi dapat kita lihat di sana. Biaya yang sangat terjangkau untuk masuk ke museum dibandingkan tempat rekreasi lainnya tentunya bukan menjadi masalah utama.

Peranan designer juga diharapkan untuk kontribusi terhadap kota Bandung. Sebab semua hal yang dirancang, dan ditata secara menarik tentu akan disukai semua orang. Semoga bila ada perancangan multimedia interaktif di museum Sri Baduga ini dapat dikembangkan dan diinovasi lebih baik lagi sehingga museum ini terus memberikan kontribusi dalam menjaga eksistensi sejarah, budaya dan tradisi Jawa Barat.


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Desmita.2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Dharmaprawira, Sulasmi.2002. Warna, Teori dan Kreativitas Penggunaanya. Bandung : Penerbit ITB

Hurlock, Elizabeth.1994. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Suyanto.2007.Multimedia untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta : C.V Andi Offset

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.1994.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

http://www.scribd.com/doc/9403236/28/Teknologi-Multimedia-Interaktif , 27 Februari 2012

http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_11390.html, 19 Maret 2012

http://ebookbrowse.com/inisiasi-komputer-dan-media-pendidikan-5-pdf-d181373506 , 2 Maret 2012

http://www.digitallearning.in/articles/article-details.asp?articleid=952&typ= PERSPECTIVE, 19 Februari 2012

http://www.fsrd.itb.ac.id/?page_id=1751, 1 Maret 2012

http://blog.isi-dps.ac.id/pagehwibawa/permainan-elektronik-game-sebagai-alternative-media-pembelajaran , 2 Maret 2012