Perancangan Media Promosi Museum Sri Baduga Bandung

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MUSEUM SRI

BADUGA BANDUNG

DK 26313/Tugas Akhir

Semester II 2009/2010

Oleh:

Ato

NIM:

52107033

Program Studi Desain Grafis

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MUSEUM SRI

BADUGA BANDUNG

DK 26313/Tugas Akhir

Semester II 2009/2010

Oleh:

Ato

NIM:

52107033

Program Studi Desain Grafis

Disahkan oleh:

Pembimbing

M. Syahril Iskandar, S.Sn.

4127 32 06 012

Koordinator Tugas Akhir

Kankan Kasmana, S.Sn.


(3)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Ato

Umur : 22 Thn

Jenis Kelamin : Pria

Tempat Tanggal Lahir : Garut 04 Mei 1988 Status Perkawinan : Belum Kawin

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMU Kartika Siliwangi 3-III Bandung Alamat : Jl Laswi Gang, Cinta Asih Utara

No Tlp : 088218195252

II. Orang Tua

Nama Bpk : Enad Kurniawan

Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Ibu : Isah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat :Jln Pasirwangi Kampung Talaga Gede Des,

Talaga,Kec Pasirwangi Kab.Garut.

III. Pendidikan Formal

1. SDN Talaga I (Berijazah)

2. SMPN I Pasirwangi (Berijazah)

3. SMU Kartika 3-III (Berijazah)

Hormat Saya

(Ato)


(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Jawa Barat merupakan wilayah yang sebagian besar didiami oleh orang sunda. Sebab itu sering disebut tanah pasundan atau tatar sunda. Dalam perjalanan sejarah dan lingkup geografi budaya, wilayah Jawa Barat secara umum berada pada lingkungan kebudayaan sunda dan sebagai kebudayaan daerah yang menunjang pembangunan kebudayaan nasianal.

Tinggalan budaya yang bernilai tinggi banyak tersebar dikawasan jawa barat, baik yang hampir punah maupun yang masih berkembang hingga kini, Perkembangan budaya Jawa Barat berlangsung sepanjang masa sesuai dengan pasang surut pola kehidupan, Dalam garis perkembanganya tidak sedikit pengaruh budaya yang masuk, hal ini disebabkan wilayah jawa barat berada pada posisi yang setrategis dari berbagai aspek mobilitas penduduk yang cukup tinggi. Pengaruh budaya luar cenderung mempercepat kepunahan budaya asli Jawa Barat terutama Bandung, kehawatirnya terhadap ancaman erosi budaya Jawa Barat, maka pemerintah mendirikan sebuah museum. Namun bila ditelaah lebih dalam, museum cukup signifikan dalam pengembangan wawasan dan pengetahuan, khususnya dibidang ke budayaan.

Berdasarkan etimologi kata museum berasal dari bahasa yunani klasik yaitu Muze yang diartikan sebagai kumpulan sembilan dewi yang melambangkan ilmu dan kesenian atau pusat pengetahuan dan kesenian. Simbol tersebut menandakan bahwa sebuah museum pada dasarnya merupakan pusat ilmu pengetahuan dan budaya. Keberadaan museum ditengah masyarakat berawal dari adanya kesenangan orang dalam memiliki dan menitimpan benda yang menarik.

Adanya rasa ketertarikan manusia terhadap benda-benda dikarnakan beberapa hal antara lain; unik, langka, indah, dianggap memiliki kandungan


(5)

2 magis atau di pandang bernilai komersial dengan motivasi dan tujuan tertetu pula, benda-benda tersebut disimpan dan ditata dalam suatu ruangan khusus agar dapat digunakan sewaktu-waktu diperlihatkan untuk kalangan tertentu. Yaitu Obyek Wisata Museum Sri Baduga Bandung yang di kenal sebagai obyek wisata sejarah kebudayaan yang mempunyai kelebihan dari segi kebersihan ke amanan, ke aslian benda benda koleksi, fasilitas dan pelayanan, dan terdapat beberapa ruang pameran tetap, tempoler, auditorium, perpustakaan, laboratorium koservasi dan lainya.

Pendirian sejak tahun 1974 dengan mengambil model bangunan tradisional Jawa Barat, berbentuk bangunan suhunan panjang dan rumah panggung yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern. Tanah seluas 8.415,5 m² dahulunya adalah areal bekas kawedanan Tegallega.

Dan memang merupakan salah satu objek wisata sejarah kebudayaan milik Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga berada di bawah Pemerintah Propinsi Jawa Barat, di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Wisata Museum Sri Baduga terletak di Jalan BKR, nomor 185, Bandung, Jawa Barat, Telepon 022-5210976 Faksimile: 022-5223214 Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astana anyar, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.

Wisata Museum Sri Baduga mempunyai tugas melaksanakan, mengupulkan, perawatan, pengawetan, penyajian, penelitian koleksi dan penerbitan hasil serta memberikan bimbingan edukasi kultural dan penyajian evokatif benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah yang bersifat regional.

Museum Sri Baduga mempunyai koleksi 4.624 namun sayangnya tidak semuanya koleksi di pamerkan secara bergantian itupun hanya 1 tahun sekali. Kuranya medua informasi tentang koleksi dan tidak ada media promosi yang mempromosikan Museum Sri Baduga bahwa betapa pentingnya sejarah kebudayaan. Dibutuhkan strategi promosi dengan menggunakaan bebagai macam alternatif media promosi yang mengena


(6)

3 terhadap targetnya. Strategi promosi adalah salah satu masalah objek wisata Museum Sri Baduga. Promosi yang telah dilakukan oleh pihak Obyek Wisata Museum Sri Baduga sendiri saat ini kurang menemukan hasil yang baik, kurangnya apresiasi masyarakat akan pentingnya kebudayaan. Dan dilatar belakang masalah ini penulis mencoba untuk mengangkat pembahasan tentang perancangan media promosi. Sesuai dengan tema yang diangkat penulis yaitu ”Perancangan Media Promosi Obyek Wisata Museum Sri Baduga Bandung”

1.2. Identifikasi Masalah

Obyek Wisata Museum Sribaduga Bandung memiliki keunikan serta merupakan obyek wisata sejarah budaya, seni budaya Jawa Barat, biologi, etnografi, arkeologi, numismatik, filologi, dermatologi, seni murni dan teknologi Indonesia terdiri dari berbagai macam suku kebudayaan. yang memiliki nilai nilai kebudayaan daerah. dari koleksi benda benda yang ada di museum sri baduga bandung. Namun ada beberapa permasalahaan yaitu tidak adanya media promosi yang mempromosikan objek wisata Museum Sri Baduga Bandung.

Objek Wisata Museum Sri Baduga Bandung dibawah ini adalah beberapa permasalahan yang ada :

- Kurangnya apresiasi masyarakat akan budaya.

- Masih ada masyarakat Bandung yang belum mengetahui Museum Sri Baduga sebagai meseum kebudayaan Jawa Barat.

- Kurangnya media informasi tentang museum dari fungsi kebudayaan yang mempunyai nilai bagi kehidupan masyarakat Bandung.

- Tidak adanya media promosi yang mempromosikan hal yang menarik dari Museum Sri Baduga.


(7)

4 1.3. Fokus Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka permasalahan dapat difokuskan pada:

Mempromosikan Museum Sri Baduga Bandung sebagai daya tarik priwisata sejarah kebudayaan Jawa Barat

1.4. Batasan Masalah

Penulis tidak membahas keseluruhan tentang Museum Sri Baduga Bandung tetapi lebih membahas tentang mempromosikan Museum Sri Baduga dikota Bandung yang saat ini mulai dilupakan oleh masyarakat sunda.

1.5. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan yang telah dilakukan oleh penulis adalah.

- Mempromosikan Museum Sri Baduga Bandung sebagai daya tarik pariwisata sejarah kebudayaan Bandung.

- Menjaga dan memperkenal kebudayaan Jawa Barat dan sebagai kelestarian keberadaan Museum Sri Baduga Bandung

- Memberikan informasi mengenai Obyek Wisata Museum Sri Baduga Bandung.

1.6. Kata Kunci

Adapun kata kunci untuk Museum Sri Baduga Bandung yaitu: Promosi, Pariwisata, Kebudayaan, Museum dan Media.


(8)

5

BAB I

PENDAHULUAN

AB II

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MUSEUM SRI BADUGA

BANDUNG

2.1. Pariwisata

2.1.1. Pengertian Pariwisata

Kata ‘pariwisata’ berasal dari bahasa sansekerta, yang terdiri atas dua kata, yaitu ‘pari’ dan wisata’. ‘Pari’ berarti banyak, berkali-kali dan ‘wisata’ berarti perjalanan, bepergian. Atas dasar itu, pariwisata diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali, dari suatu tempat ke tempat lain.

Pariwisataan adalah sebuah perjalanan di mana seseorang dalam perjalananya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembalilagi ke tempat asal di mana ia mulai melakukan perjalanan (menurut Homby AS). Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU Republik Indonesia No. 9 Th.1990 Tentang Kepariwisataan).

Dari sumber sumber di atas maka pariwisata dapat di simpulkan bahwa pariwisata adalah berbagai perjalanan yang di lakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, yamg bersifat sementara, untuk menikmati objek dan aktraksi di tempat tujuan, wisata adalah sebuah perjalanan, namun tidak semua perjalanan dapat di katakan sebagai wisata,


(9)

6 dengan kata lain melakukan wisata berarti melakukan perjalanan, tetapi melakukan perjalanan belum tentu melakukan wisata

Untuk membedakannya dengan perjalanan pada umunya maka wisata memiliki karakteristik sebagai berikut

1. Bersifat sementara bahwa dalam jangka pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat asalnya.

2. Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transfortasi, restorant, objek wisata.

3. Memiliki tujuan tertentu yang intinya mendapatkan kesenangan. 4. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek dan aktraksi wisata sejarah daerah.

2.1.2. Produk Pariwisata

Dalam kamus besar bahasa Indonesia di sebutkan bahwa yang di maksud dengan produk adalah barang atau jasa yang di buat dengan di tambah gunanya atau dilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dari proses produksi itu. Dari pengertian ini tampak bahwa produk itu bukanlah sekedar barang atau jasa, tetapi ia adalah barang atau jasa yang tidak memiliki nilai tambah Karena adanya proses produksi. Dari gambaran umum di atas dapat di simpulkan bahwa wisata itu juga merupakan suatau produk. Wisata disusun dengan menggabungkan berbagai komponen wisata yang selanjutnya di olah dan pada akhirnya menghasilkan produk yang disebut wisata.

Beberapa faktor-faktor pariwisata produk diantaranya

- Tidak terwujud

- Tidak memiliki ukuran kuantitatip

- Tidak tahan lama dan mudah kadaluarsa

- Tidak dapat di simpan melibatkan kosumen dalam proses produksinya


(10)

7 2.2. Promosi

2.2.1. Promosi

Sejak beberapa abad yang lalu penduduk dunia belum sepadat zaman sekarang, teknik dari pada produk dan pengangkutan masih bersifat sederhana, dalam keadaan demikian kemanapun memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masih sangat terbatas. Dengan perkataan lain dapat juga dikatakan bahwa waktu itu jumlah barang dan jasa yang ditawarkan jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah permintaan terhadap barang dan jasa tersebut, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan akan laku terjual. Dengan melaksanakan kegiatan promosi seseorang akan memperkenalkan dan menjelaskan kegunaan barang atau jasanya termasuk keinginan konsumen atas barang dan jasa memuaskan dirinya.

2.2.2. Definisi Promosi

Walaupun promosi seiring dihubungkan dengan penjualan tetapi kenyataanya promosi mempunyai arti yang lebih luas dari pada penjualan karena penjualan hanya berhubungan dengan pertukaran hak milik yang dilakukan oleh tenaga penjual, sedangkan promosi adalah setiap aktiviatas yang ditujukan untuk memberitahukan, membujuk atau mempengaruhi konsumen untuk tetap menggunakan produk dan jasa yang dihasilkan tersebut.

Adapun definisi/pengertian promosi adalah sebagai berikut:

- Promosi adalah semua yang dilakukan untuk membnatu penjualan suatu produk atau jasa ditiap tempat jaringan penjualan, mulai dari bahan-bahan presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran hingga siaran niaga di TV atau iklan surat kabar yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh kesan yang menyenangkan.


(11)

8

- Promosi adalah kegiatan pengenalan atau penyebarluasan informasi suatu barang dan jasa untuk menarik minat beli konsumen terhadap barang atau jasa yang akan diperdagangkan (Undang-undang perlindungan konsumen, 2000)

- Promosi adalah bersangkutan dengan metode komunikasi yang ditujukan kepada pasar yang menjadi target tentang produk yang tepat yang dijual pada tempat yang tepat yang dengan harga yang tepat.

Promosi meliputi semua alat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk promosi merupakan suatu proses komunikasi dari penyampaiaan amanat atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjualan kepada para pembeli potensial (konsumen). Pada prakteknya walaupun pelaksanaan promosi ini umumnya dilakukan oleh para penjual/produsen, pihak pembeli atau calon pembeli kadang-kadang ada kalanya secara sadar atau tidak sadar juga melakukan promosi.

Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan yang dihasilkan untuk menyampaikan berita tentang produk yang dihasilkan ataupun untuk menyampaikan berita tentang produk tersebut dengan jalan mengadakan komunikasi dengan para pendengar (audience) yang sifatnya membujuk (Kasali, 1998).

Dari berbagai pihak pemikiran yang berbeda beda dan mempunyai definisi yang berbeda pula mengenai pengertian promosi namun pada dasarnya mempunyai satu kesamaan yaituh bahwa promosi merupakan suatu usha untuk memperkenalalkan suatu produk. Atau pun jasa kepada satu pihak sehingga pihak tersebut mengenal produk atau jasa yang di tawarkan dan mempunyai ketertarikan terhadap produk atau jasa tertentu. Beberapa definisi yang baik beda merupakan suatau yang baik di bandingkan hanya satu definisi sudut pandang saja.


(12)

9 Tujuan dasar dilaksanakannya promosi adalah untuk mempengaruhi konsumen membeli produk yang dihasilkan penjual (Kasali, 1998).

Tujuan dari pada promosi masing-masing tidak sama rata dengan yang lainnya, akan tetapi pada umumnya suatu promosi mempunyai tujuan antara lain :

a. Penampakan

Salah satu tujuan penting dari promosi adalah promosi tersebut harus dapat menyampaikan pesan pada sejumlah calon pembeli yang ditargetkan. Dalam rangka penampakan ini perlu diprhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

• Menentukan calon pembeli yang ditargetkan. • Menentukan jumlahnya calon pembeli yang dituju.

• Memilih media yang paling sesuai untuk dapat mencapai calon pembeli.

b. Perhatian

Promosi harus dapat menarik perhatiaan konsumen atau calon pembeli yang dituju, namun seringkali sangat sukar untuk menarik perhatiaan calon pembeli terhadap promosi yang kita lakukan, adapun cara yang dapat kita lakukan untuk menarik perhatian calon pembeli misalnya memberikan sponsor untuk suatu acara tertentu, penggunaan orang yang sudah populer dimata masyarakat dan menonjolkan keistimewaan produknya yang tidak ada pada produk lain. Pemahaman Tujuan promosi lainnya dari promosi ialah pemahaman yang dicapai pada waktu calon pembeli menginterpresentasikan pesan yang sampai kepadanya.

c. Perubahan sifat

Setelah promosi dapat dipahami oleh calon pembeli, agar pembeli mengalihkan pembeliannya dari produk lain ke produk yang kita promosikan.

d. Tindakan


(13)

10 penjualan produk/barang yang di promosikan, maka tujuan promosi yang paling penting adalah untuk dapat menimbulkan tindakan dari calon pembeli yang ditujukan karena hal ini menandakan berhasil atau tidaknya suatu promosi.

2.2.4. Bentuk-Bentuk Promosi

Banyak cara promosi yang sering dilakukan banyak orang dalam rangka meningkatkan hasil penjualannya, antara lain:

a. Advertensi

Pengertian dari advertensi adalah suatu bentuk dorongan yang tidak bersifat untuk meningkatkan permintaan atas suatu barang, jasa atau lembaga penjualan melalui surat-surat langsung atau memakai media sebagai media perbandingan.

Pengertian Advertensi adalah suatu bentuk penyajian dan promosi yang sifatnya umum/bukan pribadi dari barang, jasa dan ide, yang dibayar oleh sponsor yang dikenal, Philip Kotler (1987).

Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka advertensi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Advertensi bersifat non personal, yang berarti bahwa advertensi ditujukan kepada konsumen dengan menggunakan suatu media, sehingga antara promotor dengan audience tidak dapat berdialog dengan langsung.

Advertensi mempromosikan dengan barang dan jasa. • Advertensi menunjukkan adanya sponsor yang dikenal. • Advertensi memerlukan biaya (harus dibayar).

b. Personal selling

Personal selling adalah penjualan oleh perorangan dapat didefinisikan sebagai suatu penyajian secara lisan dalam bentuk percakapan dengan satu atau lebih calon pelangganan dengan maksud mengadakan penjualan, Philip Kotler (1987).


(14)

11 Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa personal selling dilakukan secara lisan dalam dalam bentuk percakapan antara tenaga penjual dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan tujuan akhir melakukan penjualan. Cara ini merupakan satu-satunya cara promosi yang dapat menggungah hati pembeli dengan segera serta pada tempat dan waktu itu juga diharapkan calon konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli barang atau mengunakan jasa tersebut.

c. Publicity

Publisitas adalah merupakan dorongan yang bersifat tidak perorangan terhadap permintaan suatu produk, jasa yang sifatnya komersial didalam media yang dipublikasikan atau penyajiannya secara tepat Melalui televisi, radio yang tidak dibayar oleh sponsor, Philip Kotler (1987).

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa publisitas merupakan keterangan tentang suatu produk tertentu yang disebutkan dalam bentuk berita, hal mana merupakan keuntungan karena dalam pelaksanaanya tidak dibayar oleh sponsor.

d. Sales promosi

Promosi penjualan adalah suatu istilah yang dipakai untuk menyatakan aktivitas-aktivitas yang melengkapi baik penjualan perorangan maupun advertensi dan membuatnya efektif, Converse (1989).

Definisi promosi penjualan merupakan kegiatan-kegiatan pemasaran selain penjualan oleh perorangan, advertensi dan publisitas yang mendorong konsumen untuk membeli dan mendorong keberhasilan penjualan, Philip Kotler (1987).

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang mendorong pembelian suatu penjulan untuk kembali apa yang disajikan pada penjualan yang dilaksanakan.


(15)

12 1. Promosi Konsumsi yaitu merupakan aktifitas pemasaran, pengiklanan dan promosi penjualan yang mengarahkan konsumen untuk melakukan pembelian ulang terhadap suatu produk

2. Promosi Niaga yaitu kegiatan promosi yang khusus di tunjukan untuk meningkatkan volume nilai perdagangan suatu produk.

3. Promosi Penjualan yaitu kegiatan, bahan, sarana dan teknik yang di gunakan untuk mendukung upaya periklanan dengan usaha penjualan pribadi berupa lotre, kupon, diskon, kontes pembelian hadiah dan potongan harga

4. Promosi Prorangan yaitu upaya promosi yang berpangkal pada upaya untuk menjual suatu produk atas dasar penonjolkan kepribadian seseorang tokoh yang terkenal (celebrity promotion).

5. Promosi Produk yaitu usaha promosi yang di lakukan di dalam toko

6. Promosi terpadu yaitu perpaduan antara beberapa cara promosi untuk memberikan dampak yang lebih luas terhadap pemasaran produk atau penjualan-penjualan produk dalam setiap paket penjualan

2.2.6. Fungsi Promosi

Menurut Terence A. Shimp (2000) Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting bagi suatu perusahaan/lembaga. Di antaranya:

- Informing (memberikan informasi)

Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa.

- Persuading (Membujuk)

Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan.

- Reminding (Mengingatkan)

Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.


(16)

13 Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai tambah bagi penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan kualitas, atau mengubah persepsi konsumen.

- Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)

Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang prospektif.

2.3. Perancangan

2.3.1. Definisi Perancangan

Perancangan memiliki banyak definisi, karena setiap orang mempunyai definisi yang berbeda-beda. Tetapi intinya memiliki maksud yang sama, sejumlah definisi tentunya sangat berguna dalam memandang definisi perancangan secara luas. Perancangan adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis. Analisis sendiri adalah suatu kegiatan dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan atau kasus yang terjadi.

2.4. Komunikasi

2.4.1. Pengertian Komunikasi

Menurut kusrianto, (2007) komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau prilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media.

Macam-macam komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Komunikasi Verbal, adalah komunikasi yang berasal dari bunyi ataupun ucapan-ucapan dengan bahasa lain yang dapat dimengerti. Komunikasi verbal ini dapat berarti kegiatan pertukaran lambang-lambang yang mengandung arti melalui penggunaan bahasa.


(17)

14 2. Komunikasi Non Verbal, adalah komunikasi yang merupakan bagian dari komunikasi visual yang disampaikan secara visual melalui tulisan tanpa kata.

Komunikasi non verbal mencakup semua rangsang dalam suatu setting atau keadaan komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim pesan atau penerima pesan. Komunikasi non verbal sangat diutamakan pada kampanye ini, karena komunikasi ini jangkauannya sangat luas sehingga mudah dilihat dan diingat.

2.4.2. Komunikasi Visual

Komunikasi visual adalah komunikasi yang menggunakan bahasa visual, dimana bahasa visual merupakan kekuatan paling utama yang dapat dilihat dan dapat digunakan untuk menyampaikan suatu pesan yang memiliki arti, makna, pesan dan maksud tertentu.

2.4.3. Desain Komunikasi Visual

Menurut Leonardo widya dan Indarsyah dalam pengantar DKV, (2007) “Desain Komunikasi Visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna, layout (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan.

2.5 Kebudayaan

Kata “kebudayaan” brasal dari kata sanskerta budhayah, yaituh bentuk jamak dari budhi yang berarti “budi” atau “akal” dengan demikian kebudayaan dapat di artikan hal hal yang bersangkutan dengan akal, sedangkan kata budaya merupakan perkembangan majemuk dari “budi daya” yang berupa cipta, karsa dan rasa.


(18)

15 Kebudayaan merupakan aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuanya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya dan kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret biasa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada yang bergerak (Munandar Soelaeman: 1992)

Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku, pikiran, perasaan dan reaksi yang di peroleh dari dan terutama di turunkan oleh symbol-simbol menyusun pencapaian sercara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda benda materi; pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham, dan terutama terhadap nilai-nilai.

Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengadung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan pembawaan lainya yang dibawaan lainya yang di peroleh dari anggota masyarakat (taylor ; 1987)

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa Budaya adalah berbagai pola, bertingkah laku, pikiran,perasaan dan reaksi masarakt local, diwariskan secara turun temurun yang didalamnya terkandung unsur peralatan hidup yang meliputi tempat tinggal (rumah). Peralatan rumah tangga, religi, system pengetahuan, teknologi dan bahasa.

2.6. Museum

2.6.1. Definisi Museum

Museum merupakan suatu badan tetap, tidak tergantung kepada siap pemiliknya melainkan harus tetap ada. Museum bukan hanya merupakan tempat kesenangan, tetapi juga untuk kepentingan studi dan penelitian. Museum terbuka untuk umum dan kehadiran serta fungsi-fungsi museum adalah untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat. Museum berasal dari


(19)

16 kata mousa, yang berati pengetahuan ruang atas tempat menyimpan benda benda seni dan pengetahuan.

Museum dalam kaitanya dengan warisan budaya adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti materil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa (Pasal 1. (1).PP.No.19Tahun1995). Namun museum dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan kebudayaan pada umumnya mempunyai arti yang sangat luas. Koleksi museum merupakan bahan atau obyek penelitian ilmiah. Museum bertugas mengadakan, melengkapi dan mengembangkan tersedianya obyek penelitian ilmiah itu bagi siapapun yang membutuhkan. Selain itu museum bertugas menyediakan sarana untuk kegiatan penelitian tersebut bagi siapapun, di samping museum bertugas melaksanakan kegiatan penelitian itu sendiri dan menyebar luaskan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu pengetahuan umumnya.

Berdasarkan Definisi yang diberikan International Council of Museums, adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengkomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. (Definisi menurut ICOM = International Council of Museeum/ Organisasi Permuseuman Internasional dibawah Unesco). Museum merupakan suatu badan yang mempunyai tugas dan kegiatan untuk memamerkan dan menerbitkan hasil-hasil penelitian dan pengetahuan tentang benda-benda koleksi yang memiliki manfaat bagi kehiduapm, kebudayaa dan ilmu pengetahuan.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka ditarik kesimpulan bahwa Definisi museum adalah merupakan bagian atau gedung yang di gunakan untuk sarana penyimpanan, merawat, memamerkan dan meriset


(20)

17 benda benda yang mempunyai nilai nilai tertentu sepertu nilai sejarah dan budaya.

2.6.2. Fungsi Museum

1. Pusat Dokumentasi dan Penelitian llmiah 2. Pusat penyaluran ilmu untuk umum 3. Pusat penikmatan karya seni

4. Pusat perkenalan kebudayaan antar daerah dan antar bangsa 5. Obyek wisata

6. Media pembinaan pendidikan kesenian dan llmu Pengetahuan 7. Suaka Alam dan Suaka Budaya

8. Cermin sejarah manusia, alam dan kebudayaan

9. Sarana untuk bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan YME

2.7. Museum Sri Baduga Bandung

2.7.1. Sejarah Berdirinya Museum Sri Baduga Bandung

Pembangunan fisik museum (gedung museum) di rintis sejak tahun 1974 dengan mengambil model pembangunan tradisional Jawa Barat, berbentuk suhunan panjang dan rumah panggung yang di padukan dengan gaya arsitektur modern. Gedung dibangun di atas tanah yang dahulunya merupakan areal kantor kewedanaan tegallega seluas 8.415,5 m. bangunan bekas kantor kewedanaan tetap di pertahankan, sebagai bangunan cagar budaya dan di fungsikan sebagai salah satu ruang perkantoran. Gedung museum ini terletak di jalan BKR nomor 185 (sebelumnya bernama jalan oto Iskandardinata Nomor 638), di hadapanya atau sebelahnya utara adalah tugu bandung lautan api yang berada di lapangan tegalega. Pembangunan tahap pertama selesai pada tahun 1980 dan di resmikan pada tangggal 5 juni 1980 oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Dr daoed Yoesoef. Sepuluh tahun kemudian terdapat penambahan nama bagi museum propinsi jawa barat yaitu “Sri Baduga”, Di ambil dari seorang gelar seorang Raja Pajajaran yang memeritah pada tahun 1482-1521 masehi. Dengan demikian nama


(21)

18 lengkap museum waktu itu adalah Museum Negri Propinsi Jawa Barat “Sri Baduga”.

Bangunan di buat sesuai dengan kebutuhan museum, yang terbagi atas bangunan pokok dan penunjang bangunan pokok terdiri dari ruang pameran tetap, ruang pameran khusus (tempoler), auditorium, kantor administrasi, perpustakaan dan ruang rapat , laboratorium konservasi, studio preparasi, stroge (ruang penyimpanan koleksi) sedangkan bangunan penujang terdiri dari tempat penjualan tiket dan pos jaga (keamanan), penitipan barabf dan kios cendramata, lobby atau ruang istirahat dan toilet.

Gambar. 2.1. Museum Sribaduga Bandung Lokasi Museum

Jalan BKR, nomor 185, Bandung, Jawa Barat, telepon 022-5210976 faksimile: 022-5223214

Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astana anyar, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.


(22)

19 Gambar. 2.2. Peta Museum Sri Baduga Bandung.

Transportasi

- Jarak dari Bandar udara 3 km (Bandara Husein Sasatranegara) - Jarak dari stasiun KA 2 km (stasiun KA Bandung)

- Jarak dari terminal bis 750 m (terminal Bus Leuipanjang) Organisasi

Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga berada di bawah Pemerintah

Propinsi Jawa Barat, di bawah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Koleksi

Koleksi Museum Sri Baduga terdiri dari 10 jenis koleksi, yaitu: - Geologika/geografika

- Biologika - Etnografika - Arkeologika - Historika

- Numismatika/heraldika - Filologika- Keramologika - Senirupa

- Teknologika Program Museum


(23)

20 - Pemanduan pengunjung

- Sosialisasi - Pameran keliling - Pameran temporer - Ceramah/seminar - Lomba-lomba Jadwal Kunjungan

Buka pada Hari Senin - Minggu, kecuali hari libur nasional museum tutup. Museum buka dari pukul 08.00-15.00.

Harga Tiket

- Dewasa: Rp 3000 - Anak-anak: Rp 1500

- Rombongan dewasa Rp 3000 - Rombongan/mahasiswa: Rp 2000 - Pelajar/anak-anak: Rp 1500 - Mahasiswa: Rp Rp 3000

- Rombongan lebih 40 orang ada diskon 10%

2.7.2 Fungsi Dan Tugas Museum Sri Baduga Bandung

Museum sribaduga mempunyai tugas melaksanakan pengupulan, perawatan, pengawetan, penyajian, penelitian koleksi dan penerbitan hasilnya serta memberikan bimbingan edukatif, kultural dan penyajia benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah yang bersifat regional.

- Melakukan pengupulan dan perawatan lalu menyajikan benda yang mempunyai nilai budaya dan ilmiah

- Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah

- Memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian koleksi benda yang mempunyai nilai budayadan lmiah

- Melakukan bimbingan edukatif

- Melakukan urusan tata usaha


(24)

21 - Ruang pameran tetap

- Ruang pameran temporer

- Ruang auditorium

- Ruang perpustakaan

- Ruang laboratorium/konservasi

- Toilet

- Ruang storage

- Ruang bengkel/preparasi

- Ruang administrasi

- Ruang keamana

2.8. Analisis SWOT

Analisis SWOT dimaksudkan untuk memperjelas semua kekuatan dan kelemahan yang dapat diidentifikasi guna memberikan suatu rekomendasi pengembangan berdasarkan potensi-potensi yang tersedia.

1. Analisis Faktor Internal

- Kekuatan

Ke aslian benda yang kaya akan nilai sejarah ke budayanya

Selalu ikut serta dalam kegiatan rutin setiap tahunya dengan mengikuti pameran pariwisata permiseumanya se- Indonesia

Kegiatan Pameran keliling yang rutin setiap 6 bulan sekali dan pameran tetap yang dilakuakan setiap 4 tahun dan menampilkan pergantian koleksi dari koleksi sebelumnya.


(25)

22 Fasilitas sejarah kebudayaan yang indah dan eksotis.

- Kelemahan

Kurangnya penyebaran media promosi mengenai berbagai fasilitas yang menarik

Tidak adanya media promosi yang mempromosikan museum tersebut sehingga menimbulkan surutnya pengujung

Banyaknya anggapan bahwa museum adalah tempat yang membosankan

2. Analisis Faktor Eksternal

- Peluang

Obyek wisata museum sribaduga adalah salah satu asset pemda dan setiap tahunnya mengikuti pameran pariwisata seajarah di seluruh Indonesia sebagai strategi promosinya adalah salah satu asset pemda dan setiap tahunnya mengikuti pameran keliling di seluruh pelosok Indonesia sebagai strategi promosinya.

Mempunyai lokasi yang sangat tepat untuk wisata sejarah yang karena lokasinya srategis di tengah tengah jantung kota bandung sehingga banyak di lalui oleh angkot dan bis

Pengunjung yang datang tidak hanya dari dalam kota tapi juga dari luar kota.

- Ancaman

Kurangnya minat pengunjung dikarenakaan museum adalah tempat yang membosankan


(26)

23 Munculnya tempat hiburan seperti moll dan tempat lainya

Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sejarah

2.8.1. Analisis 5 w + 1 H

Analisis ini digunakan untuk mengetahui lebih jelas kemana arah perancangan media promosi ini ditunjukan. Analisis bersifat subjektif berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan oeh penulis. Analisis yang dilakukan yaitu :

What

Museum sribaduga bandung yang berada di jln bkr tegallega-Bandung, Jawa Barat.

Who

Target sasaran dari informasi ini ditujukan kepada Pengunjung wisata terutama remaja dan mahasiswa.

Why

Media promosi pada area wisata sejarah sangatlah penting, karena suatu informasi yang memperomosikan tempat wisata sangat membantu para pengunjung agar bisa semakin mengenal bahwa sejarah kebudayaan adalah hal yang layak untuk di pelajari atau sebagai rekreasi kebudayaan jawa barat .

Where

Media promosi disebarkan dengan mempertimbangkan jangkauan dari target sasaran itu sendiri.

When

Penyebaran media promosi di sebarkan di tempat yang ramai


(27)

24 Media promosi yang dirancang bertujuan untuk dimengeti oleh targetnya, mudah dipahami dan menarik secara visual.

2.7 Target Sasaran

Target sasaran dari perancangan media promosi

1. Segmentasi dari promosikan ini adalah remaja remaja, yang notabene merupakan generasi penerus. Remaja remaja diharapkan sejak usia 15 tahun telah mempunyai ketertarikan terhadap sejarah kebudayaan dulu sehingga kebudayaan warisan leluhur ini bisa di lestari dalam lingkungan modern tempat remaja tersebut tinggal. Sasaran penyampaian Promosi ini adalah untuk mendukung melestarikan kebudayaan jawa barat di Meseum Sri Baduga Bandung.

Segmentasi

Remaja umur 15 sampai 25 tahun keatas Di usia ini

termasuk kedalam usia yang memiliki suatu usaha dalam mewujudkan keinginan di antaranya mengejar sebuah cita citanya. 1. Demografis ( Jenis / Tipe orang )

Pelajar Pria dan wanita berumur 15 - 25 tahun, pelajar dan mahasiswa.

2. Geografis ( berdasarkan lokasi)

Target sasaran secara geografis objek wisata ini adalah mereka ( pelajar dan para pengujung remaja ) yang tinggal di wilayah Bandung dan sekitarnya.

3. Behavioural (prilaku)

Menyukai kebudayaan sendiri, ingin cari tahu, hobby, penasaran dengan sejarah kebudayaan jawa barat, (kegemaran).


(28)

25 4. Psikologis (sifat / karakteristik)

Dilihat dari segmentasi yang terurai diatas maka dapat disimpulkan bahwa target sasaran (audience) dari perancangan media promosi adalah para remaja dengan kisaran usia 15 -25 tahun yang mempunyai kegiatan, setiap harinya belajar dan Peduli akan kelestarian budaya bangsa.

5. Sosial Ekonomi Status Pelajar dan mahasiswa


(29)

25

BAB III

SRATEGI KONSEP DAN PERANCANGAN VISUAL

3.1.

Strategi Perancangan

Berdasarkan beberapa masalah yang telah dituliskan diatas, maka ditetapkan media promosi cetak sebagai media yang cocok sebagai alternatif solusi penyelesaian masalah yang ada. Dengan memunculkan karya visual yang mengandung unsur kebudayaan tradisional Indonesia jaman kerajaan dulu yang kuat berguna untuk membangun citra yang kuat pula bagi Museum Sri Baduga sebagai salah satu museum kebudayaan di Indonesia yang ikut serta menjaga dan melestarikan kebudayaan dari generasi ke generasi.

3.1.1. Tujuan Perancangan

Media promosi yang dibuat mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

1. Agar masyarakat luas mengetahui akan keberadaan kebudayaan Jawa Barat

2. Meningkatkan jumlah kunjungan ke museum.

3. Memberikan alternatif pilihan tempat dalam rekreasi atau berlibur.

3.2. Strategi Kreatif

Strategi kreatif lebih ditekankan pada proses pengolahan media visual yang dikemas secara maksimal yaitu dengan memadukan elemen-elemen estetis seperti beberapa aksen batik yang diambil dari motif awan mendung dan pilihan warna kuning kecoklatan dari tekstur yang disajikan. Semuanya berguna untuk membangun kesan seni, klasik, tradisional Indonesia yang kuat dan mampu memunculkan citra khas kebudayaan dan ditunjang dengan pemilihan jenis huruf yang telah disesuaikan dengan elemen-elemen tersebut.


(30)

26 3.2.1. Pendekatan Kreatif

Pendekatan kreatif dimulai dari visual yang memunculkan Kereta Paksi Naga Liman sebagai icon Museum Sri Baduga Museum Kebudayaan Jawa Barat yang merupakan termasuk kategori koleksi tertua. Oleh karena itu museum sri baduga berupaya mengajak seluruh minat masyarakat baik wisatawan Bandung maupun luar Bandung untuk menelaah kebudayaan kebudayaa Jawa Barat jaman dulu yang memiliki arti nilai yang positif dan senantiasa dengan cara mencantumkan pesan berupa tagline yang berbunyi “Hanya satu hari jelajahi kebudayaan jawa barat” hampir dikeseluruhan media dibuat.

3.3. Strategi Media

Media yang digunakan dalam mempromosikan Museum Sri Baduga Bandung ini adalah media promosi cetak, sebab media ini mudah disampaikan ke setiap orang atau masyarakat luas. Media promosi cetak ini sangatlah cocok dan efektif untuk mengatasi masalah yang ada serta mudah diakses dimanapun terutama di tempat-tempat pusat di Kota Bandung terutama di temat yang ramai.

3.3.1. Pemilihan Media

Pemilihan media akan dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan dan juga efektifitas, baik waktu pembuatan maupun visual yang ditampilkan agar dapat mudah dimengerti oleh masyarakat:

a. Media Utama

Media utama yang digunakan dalam perancangan promosi ini adalah: Poster merupakan media utama yang digunakan oleh penulis untuk memperkenalkan rekreasi kebudayaan yang berisi, tag line promosi dan ajakan untuk menjelajahi kebudayaan Jawa Barat, kepada kepada masayarakat Bandung


(31)

27 Tujuannya memakai media poster adalah dapat mencakup informasi lebih banyak mudah diakses dimanapun oleh masyarakat luas.

b. Media Pendukung

- Spanduk adalah salah satu alat yang cukup banyak digunakan orang atau perusahaan untuk menginformasikan segala sesuatu tentang iklan atau produk yang akan dipromosikan dan mudah diakses.

- Cover/Mantel Ban mobil adalah Pemasangannya dipasang dibelakang mobil.Biasanya diberikan sebagai hadiah bagi pelanggan dalam bentuk pembelian atau bisa juga digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikanya dan mudah dilihat masyarakat.

- Flyer atau biasa disebut dengan selebaran ini mudah diakses dan mudah sekali disebarluaskan karena memiliki ukuran yang kecil dan simple namun memuat pesan yang cukup pula.

- Neon Box adalah reklame yang terbuat dari seng, plat aluminium, alat penyinar, atau bahan lain yang sejenis. Dipasang pada tempat yang disediakan atau digantung / dibuat pada bangunan tembok, pagar, pohon, tiang, dan sebagainya baik bersinar, disinari dan mudah juga untuk diakses sebagai identitas.

- Pembatas Jalan merupakan media yang terbuat dari plat/seng, berguna untuk membatasi jalan dan memudahkan masyarat untuk melihatnya karena ditempatkan di jalan umum.

- Stiker One Way Angkot merupakan media promosi yang mudah untuk dilihat oleh masyarakat karena angkot sendiri berpindah ke satu tempat ketempat lain.

- Umbul-Umbul merupakan media promosi untuk menginformasikan segala sesuatu tentang iklan atau produk yang akan dipromosikan dan mudah diakses dan mudah dilihat masyarakat karena ditempatkan disepanjang jalan.


(32)

28

- Baliho adalah reklame yang terbuat dari papan kayu/tripleks atau bahan lain yang sejenis dipasang pada tiang atau kontruksi lain yang sifatnya tidak permanen dan berguna memperkuat citra atau identitas promosi dari museum itu sendiri dan mudah dilihat masyarakat karena ditempatkan ditempat umum.

- Billboard adalah Berasal dari kata bill yang artinya poster. Billboard berguna memperkuat identitas promosi dari museum kebudayaan itu sendiri walaupun dengan mencakup pesan yang singkat tapi jelas bisa tersampaikan.

- Billboard harus menggunakan kata-kata yang simple yang mengandung point utama yang dapat ditangkap dengan cepat oleh konsumen yang melihatnya.

- Stiker/pelekat, tempelan adalah gambar pada kertas perekat yang dapat diletakkan pada benda lain ( kertas, kaca, kain, dan sebagainya ) merupakan media yang mudah sekali diakses juga membantu dalam hal pemasaran.

- Kalender merupakan media promosi yang sangat berguna sebab kemungkinan besar media ini selalu akan dilihat oleh masyarakat luas karena berhubungan dengan waktu.

- Papan Nama/Toko adalah reklame yang terbuat dari seng, plat alumunium atau bahan lain sejenis, dipasang pada tempat yang ditanam/ditancapkan ditanah.

- Mug merupakan mudah diakses oleh setiap orang yang hendak menggunakannya.

- T-Shirt merupakan salah satu cinderamata yang diberikan atas ketentuan tertentu sebagai alat promosi untuk menarik minat masyarakat untuk kembali datang ke museum di masa yang akan datang.

- Pin merupakan salah satu cinderamata yang mudah diakses walaupun dengan ukurannya yang kecil.

- X-Banner merupakan media pendukung yang berguna untuk memperkuat akan keberadaan museum.


(33)

29 3.3.2. Pertimbangan Dasar Penyebaran Media

Dalam menyusun strategi penyebaran media promosi perlu dipertimbangkan apa saja hal-hal yang mendasari atas dipromosikannya Museum Sri Baduga. Letak Lokasi Museum Sri Baduga berada di daerah tegal lega Bandung letaknya yang strategis, shingga mudanya penyebaran di lakukan. Penyebaran promosi akan dilakukan di daerah lokasi Museum Sri Baduga sendiri yaitu disekitaran daerah tegallega, sebagai sosialisasi untuk masyarakat sekitar. Setelah dilakukan penyebaran media dilakukan di daerah lokasi, maka akan dilakukan pula promosi kembali secara bertahap keluar dari tegallega menuju daerah keramaian, tempat sekolah dan universitas, pusat keramaian kota Bandung seperti di Jalan Ir. H Juanda (Dago), daerah Bandung Indah Plaza, Braga, jalan Merdeka, Gasibu, tempat Sekolah dan Universitas yang ada di kota Bandung.

3.3.3. Jadwal Penyebaran Media

Penyebaran media promosi dilakukan sepanjang bulan Juli hingga bulan Desember dengan harapan kunjungan meningkat dikarenakan adanya liburan sekolah.

3.4. Konsep Visual

Konsep visual yang dimaksud adalah memadukan ilustrasi berupa aksen kereta paksi naga liman dengan warna kuning kecoklatan dari tekstur serta pemilihan jenis huruf yang disesuaikan. Semua berguna untuk membangun kesan sejarah kebudayaan jaman dulu Di antaranya dalam perancangan media promosi kain Museum Sri Baduga yang bersegmentasi terhadap, Remaja (pelajar dan mahasiswa), konsep visual yang dipilih penulis adalah penggabungan antara kereta paksi naga liman dengan motif batik motif awan mendung disesuaikan dengan karakter dari kebudaya sejarah jaman dulu.


(34)

30 3.4.1. Format Desain

Format desain media promosi secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

3.4.1.1. Tata Letak

Elemen motif batik awan mendung

Kereta paksi naga liman

Beground

Tifografi

Gambar 3.1 Stuktur tata letak media

Komposisi dan tata letak dalam sebuah desain sangat berpengaruh terhadap baik atau tidaknya sebuah desain itu dibuat. Sebuah ilustrasi yang baik kemungkinan besar bisa menarik perhatian konsumen. Bagaimana cara mengarahkan mata seseorang ke suatu arah yang hendak dituju tergantung pada penempatan komposisi dan tata letak sehingga komposisi yang ingin ditampilkan bisa lebih menonjol dan menjadi satu kesatuan visual yang solid sehingga dapat menyebabkan para pengujung untuk memilih apa yang akan pertama dibaca atau dilihat dan seterusnya.


(35)

31 3.4.1.2. Tipografi

Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf dan cara pengolahannya. Berikut ini adalah beberapa huruf yang dipakai dalam perancangan media, baik media utama maupun media pendukung.

a. Harrington dan Forte

Huruf ini digunakan pada kalimat “ hanya 1 hari Jelajah kebudayan jawa barat” merupakan tagline promosi yang dipilih dengan maksud dalam berkunjung ke museum hanya 1 hari atau hanya sebentar saja tetapi dalam kita sadar kita telah menjelajahi kebudayaan dari jaman dulu hingga sekarang dengan di mulai dari lantai satu yang menyuguhkan kebudayaan jaman purbakal dan lantai dua tentang kebudayaan sakral atau kebudayaan pernikahan dan lantai tiga kebudayaan alat musik jaman dulu.

Gambar 3.2 Tag line promosi Museum Sri Baduga

Jenis huruf yang digunakan adalah Harrington dan Forte, karena struktur huruf ini dan tebal, lentur, Namun tingkat keterbacaannya pun masih terlihat jelas dan cocok dengan ilustrasi visual yang ada.

b. Magneto


(36)

32 Jenis huruf Magneto memiliki struktur yang sangat cocok untuk melengkapi visual dalam parancangan media tersebut.

c. Arial

Huruf ini digunakan pada keterangan media promosi, Jenis huruf Arial memiliki struktur yang sederhana, mudah dibaca walaupun dalam ditempatkan pada ukuran kecil sekalipun, huruf ini memiliki cukup medium huruf yang tebal digunakan pada keterangan di media promosi Museum Sri Baduga

3.4.1.3. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu bagian penting dalam merancang sesuatu, karena ilustrasi bisa menjadi unsur utama sekaligus unsur pelengkap dalam hal merancang. Ilustrasi yang diambil adalah sebagai berikut

a. kereta paksi naga liman

Gambar 3.3 Kereta paksi naga liman

kereta yang sudah ada kemudian diseleksi kembali sesuai dengan kebutuhan dirancang. Secara sederhana sehingga Seperti yang ada dibawah ini


(37)

33

Gambar 3.4 Kereta paksi naga liman yang telah di seleksi

Kereta paksi naga liman ini menandakan bahwa pesan atau informasi kebudayaan yang hendak disampaikan pada audience sangat berhubungan berfungsi sebagai unsur pendukung dalam perancangan media.

3.4.1.4. Warna

Warna merupakan salah satu unsur desain yang mempengaruhi pesan. Pemilihan warna dalam konsep ini berdasarkan kepada kesan yang ingin disampaikan dan kepada siapa pesan ini ditujukan. Penulis memilih warna – warna yang di terapkan warna kayu ukiran kereta paksi naga liman yaitu :


(38)

34 Gambar 3.5 Studi Warna

1. Coklat muda adalah Warna coklat muda warna yang di terapkan pada perancangan media promosi di ambil dari warna kayu ukiran kereta paksi naga liman.

2. Cokelat adalah warna coklat yang di terapkan melambangkan tradisional.

3. Cokelat tua Adalah Warna coklat tua di ambil dari warna kereta paksi naga liman yang di dominasi oleh warna ciklat tua.


(39)

- Anonim. (198/199). Museum Di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

- Direktorat Permuseuman, (1995). Pedoman Klasifikasi Museum

Umum Negeri Propinsi. Jakarta: Direktorat Permuseuman Depdikbud.

- Edi, S. Ekajati, (1984). Masyarakat Sunda Dan Kebudayaanya. Jakarta: Girimukti Pusaka.

- Gobe, marc. (2005). Emotional Branding. Jakarta : Erlangga.

- Kasali, Rheinald. (1998). Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

- Kusrianto, Adi. (2007). Pengertian Komunikasi. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.

- Kotler, Philip. (1987). Marketing Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

- Shimp, Terence, A. (2000). Periklanan Promosi, Jakarta: Erlangga.

- Soelaeman, Munandar. (1992). Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT Eresco.

- Suyitno. (2001). Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius.

- Moeljono, Djokosantoso. (1998). Cultured. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

- Widya, Indarsyah. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Bandung : Gramedia Pustaka Utama.

- Arifah, E N. (2009). Pariwisata dan Kebudayaan: dinas pariwisata bandung html (7 nov 2010)


(1)

30 3.4.1. Format Desain

Format desain media promosi secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

3.4.1.1. Tata Letak

Elemen motif batik awan mendung

Kereta paksi naga liman

Beground

Tifografi

Gambar 3.1 Stuktur tata letak media

Komposisi dan tata letak dalam sebuah desain sangat berpengaruh terhadap baik atau tidaknya sebuah desain itu dibuat. Sebuah ilustrasi yang baik kemungkinan besar bisa menarik perhatian konsumen. Bagaimana cara mengarahkan mata seseorang ke suatu arah yang hendak dituju tergantung pada penempatan komposisi dan tata letak sehingga komposisi yang ingin ditampilkan bisa lebih menonjol dan menjadi satu kesatuan visual yang solid sehingga dapat menyebabkan para pengujung untuk memilih apa yang akan pertama dibaca atau dilihat dan seterusnya.


(2)

31 3.4.1.2. Tipografi

Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang huruf dan cara pengolahannya. Berikut ini adalah beberapa huruf yang dipakai dalam perancangan media, baik media utama maupun media pendukung.

a. Harrington dan Forte

Huruf ini digunakan pada kalimat “ hanya 1 hari Jelajah kebudayan jawa barat” merupakan tagline promosi yang dipilih dengan maksud dalam berkunjung ke museum hanya 1 hari atau hanya sebentar saja tetapi dalam kita sadar kita telah menjelajahi kebudayaan dari jaman dulu hingga sekarang dengan di mulai dari lantai satu yang menyuguhkan kebudayaan jaman purbakal dan lantai dua tentang kebudayaan sakral atau kebudayaan pernikahan dan lantai tiga kebudayaan alat musik jaman dulu.

Gambar 3.2 Tag line promosi Museum Sri Baduga

Jenis huruf yang digunakan adalah Harrington dan Forte, karena struktur huruf ini dan tebal, lentur, Namun tingkat keterbacaannya pun masih terlihat jelas dan cocok dengan ilustrasi visual yang ada.

b. Magneto


(3)

32 Jenis huruf Magneto memiliki struktur yang sangat cocok untuk melengkapi visual dalam parancangan media tersebut.

c. Arial

Huruf ini digunakan pada keterangan media promosi, Jenis huruf Arial memiliki struktur yang sederhana, mudah dibaca walaupun dalam ditempatkan pada ukuran kecil sekalipun, huruf ini memiliki cukup medium huruf yang tebal digunakan pada keterangan di media promosi Museum Sri Baduga

3.4.1.3. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu bagian penting dalam merancang sesuatu, karena ilustrasi bisa menjadi unsur utama sekaligus unsur pelengkap dalam hal merancang. Ilustrasi yang diambil adalah sebagai berikut

a. kereta paksi naga liman

Gambar 3.3 Kereta paksi naga liman

kereta yang sudah ada kemudian diseleksi kembali sesuai dengan kebutuhan dirancang. Secara sederhana sehingga Seperti yang ada dibawah ini


(4)

33

Gambar 3.4 Kereta paksi naga liman yang telah di seleksi

Kereta paksi naga liman ini menandakan bahwa pesan atau informasi kebudayaan yang hendak disampaikan pada audience sangat berhubungan berfungsi sebagai unsur pendukung dalam perancangan media.

3.4.1.4. Warna

Warna merupakan salah satu unsur desain yang mempengaruhi pesan. Pemilihan warna dalam konsep ini berdasarkan kepada kesan yang ingin disampaikan dan kepada siapa pesan ini ditujukan. Penulis memilih warna – warna yang di terapkan warna kayu ukiran kereta paksi naga liman yaitu :


(5)

34

Gambar 3.5 Studi Warna

1. Coklat muda adalah Warna coklat muda warna yang di terapkan pada perancangan media promosi di ambil dari warna kayu ukiran kereta paksi naga liman.

2. Cokelat adalah warna coklat yang di terapkan melambangkan tradisional.

3. Cokelat tua Adalah Warna coklat tua di ambil dari warna kereta paksi naga liman yang di dominasi oleh warna ciklat tua.


(6)

- Anonim. (198/199). Museum Di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

- Direktorat Permuseuman, (1995). Pedoman Klasifikasi Museum

Umum Negeri Propinsi. Jakarta: Direktorat Permuseuman Depdikbud.

- Edi, S. Ekajati, (1984). Masyarakat Sunda Dan Kebudayaanya.

Jakarta: Girimukti Pusaka.

- Gobe, marc. (2005). Emotional Branding. Jakarta : Erlangga.

- Kasali, Rheinald. (1998). Membidik Pasar Indonesia. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

- Kusrianto, Adi. (2007). Pengertian Komunikasi. Jakarta: PT Elek Media Komputindo.

- Kotler, Philip. (1987). Marketing Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

- Shimp, Terence, A. (2000). Periklanan Promosi, Jakarta: Erlangga.

- Soelaeman, Munandar. (1992). Ilmu Budaya Dasar. Bandung:

PT Eresco.

- Suyitno. (2001). Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius.

- Moeljono, Djokosantoso. (1998). Cultured. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

- Widya, Indarsyah. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual.

Bandung : Gramedia Pustaka Utama.

- Arifah, E N. (2009). Pariwisata dan Kebudayaan: dinas pariwisata

bandung html (7 nov 2010)