EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA.

(1)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 1630/UN.40.2.5.2/PL/2013

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Disusun Oleh:

Muhammad Nathan Kamulyan 0809302

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI

UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA

DI MUSEUM SRI BADUGA

Oleh

Muhammad Nathan Kamulyan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Muhammad Nathan Kamulyan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

MUHAMMAD NATHAN KAMULYAN 0809302

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si NIP. 197410182008122001

Pembimbing II

Drs. Pramaputra, MM

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si. NIP. 197410182008122001


(4)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA :

Hari, tanggal : Rabu, 26 Juni 2013 Waktu : Jam 08.00 sd. selesai

Tempat : Gedung FPIPS Lantai II, Ruang Sidang. Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia Ujian Sidang terdiri dari :

Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP 19700814 199402 1 001

Sekertaris : Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

NIP 19741018 200812 2 001

Penguji : 1. Prof. Dr. H. Darsiharjo, MS. NIP : 19620921.198603.1.005

2. Drs. H. Gumelar S. Sastrayuda, CTM.

3. Agus Sudono, SE, MM. NIP : 198205082008121


(5)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Oleh :

Muhammad Nathan Kamulyan NIM : 0809302

Masalah yang dibahas adalah tentang pengelolaan koleksi di Museum Sri Baduga. Pengelolaan koleksi tersebut dievaluasi guna diketahui serta teridentifikasi hambatan atau kendala pada pengelolaan koleksi tersebut, karena sebuah koleksi dapat berpengaruh terhadap minat masyarakat berwisata budaya di Museum Sri Baduga.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskritif, yaitu penelitian yang mengarah kepada pengungkapan suatu masalah atau keadaan dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada di lapangan, walaupun kadang-kadang diberikan intepretasi atau analisis. Melalui studi deskriptif akan diidentifikasi kondisi faktual di daerah penelitian kemudian dianalisis berdasarkan data primer dan data sekunder, ini dikarenakan untuk melihat kondisi factual tentang pengelolaan koleksi di Museum Sri Baduga. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis sebelum di lapangan dan analisis data di lapangan, karena penelitian berdasarkan pada data yang bersifat fakta dan apa adanya. Teori-teori yang digunakan pada penelitian antara lain, tentang permuseuman, pengelolaan koleksi, serta meteode evaluasi. Pengumpulan data menggunakan observasi langsung ke lokasi, angket/kuisioner, wawancara sederhana, serta studi kepustakaan yang bersumber dari pengelola museum.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar prosedur pengelolaan koleksi dalam kondisi yang baik, kecuali ada tiga bagian pengelolaan dalam kondisi kurang baik. Antara lain, proses penomoran, pengklasifikasian, katalogisasi koleksi, proses identifikasi, analisis, perbaikan koleksi, dan yang terakhir adalah ruang penyimpanan koleksi. Semuanya memerlukan pembenahan serta peningkatan kinerja maupun sistem dalam pengelolaan. Hasil penelitian lainnya adalah ada beberapa hambatan atau kendala yang dihadapi, yaitu Sumber Daya Manusia yang kurang kompeten, kurangnya peralatan dan perlengkapan, serta kurang maksimalnya sarana dan prasarana di Museum Sri Baduga.


(6)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

EVALUATION OF MANAGEMENT COLLECTION EFFORTS AS CULTURAL TOURISM DEVELOPMENT IN SRI BADUGA MUSEUM

By :

Muhammad Nathan Kamulyan NIM : 0809302

Problem discussed is about the management of the collection at the Museum of Sri Baduga. The collection management evaluated to known and identified barriers or constraints on the management of the collection, because a collection can affect the public interest in the cultural traveled in Sri Baduga Museum.

The method used in this study is a descriptive analysis, the research that led to the disclosure of a problem or situation and revealed the facts that is in place, although sometimes given interpretation or analysis. Through descriptive study will be identified factual conditions in the study area were analyzed based on primary data and secondary data, is due to see the factual condition of the collection management in Sri Baduga Museum. While the data analysis techniques used in this research is in the area before the analysis and the analysis of data in the area, because the study is based on data that is fact and what is. The theories used in the study, among others, about the museum, collection management, and evaluation meteode. Data collection using direct observation locations, poll / questionnaire, a simple interview, as well as literature study derived from the management of the museum.

The results showed that the majority of collection management procedures are in good shape, except there are three sections in the management of unfavorable conditions. Among other things, the process of numbering, classifying, cataloging the collection, identification, analysis, collection improvement, and the latter is a collection of storage space. All require revamping and improving the systems performance and management. Other research results are there some barriers or obstacles faced, the Human Resources poorly trained, lack of equipment and supplies, and the lack of maximum facilities and infrastructure at the Sri Baduga Museum.


(7)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepariwisataan ... 6

B. Pariwisata ... 8

C. Wisata ... 10

D. Produk Wisata ... 12

E. Wisatawan ... 13


(8)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Definisi Museum ... 14

2. Sejarah Museum di Indonesia ... 16

3. Jenis Museum ... 20

G. Pengelolaan Museum ... 21

1. Pengelolaan Ketatausahaan ... 22

2. Pengelolaan Koleksi ... 23

a. Pengadaan koleksi ... 24

b. Registrasi dan Inventarisasi Koleksi ... 27

c. Perawatan Koleksi ... 36

d. Penyimpanan Koleksi ... 38

e. Penyajian Koleksi ... 39

H. Evaluasi ... 40

1. Tujuan dan Fungsi Evaluasi ... 42

2. Teknik Evaluasi ... 43

3. Standar Evaluasi ... 44

I. Pengembangan ... 45

J. Kerangka Pemikiran ... 47

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 48

B. Populasi dan Sampel ... 48

1. Populasi ... 48

2. Sampel ... 50

C. Metode Penelitian ... 52


(9)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Definisi Operasional ... 55

F. Variabel Penelitian ... 56

G. Teknik Pengumpulan Data ... 58

H. Teknik Analisis Data ... 61

BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Museum Sri Baduga ... 64

B. Visi dan Misi Museum Sri Baduga ... 66

C. Struktur Organisasi Museum Sri Baduga ... 66

D. Aspek Bangun dan Lokasi ... 78

E. Aspek Kegiatan dan Penyajian Koleksi Museum ... 69

1. Kegiatan Non Teknis ... 69

a. Administrasi Perkantoran ... 69

b. Perpustakaan ... 70

2. Kegiatan Teknis ... 70

a. Pengelolaan Koleksi ... 70

b. Pengadaan Koleksi ... 70

c. Dokumentasi Koleksi ... 74

d. Penelitian ... 75

e. Pelestarian Koleksi ... 77

F. Analisis Data Penelitian ... 80

1. Kriteria Pengadaan Koleksi ... 82

2. Prosedur Pengadaan Koleksi ... 83

3. Pencatatan Koleksi ... 84

4. Penomoran, Klasifikasi, Katalogisasi Koleksi ... 85


(10)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Ruang Penyimpanan Koleksi ... 87

7. Tata Pameran Tetap ... 89

8. Pameran Khusus/Temporer ... 90

9. Pameran Keliling ... 91

G. Faktor-faktor Penghambat Dalam Pengelolaan Koleksi Di Museum Sri Baduga ... 92

1. Sumber Daya Manusia ... 92

2. Kerusakan dan Pelapukan Koleksi ... 94

a. Temperatur dan Kelembaban ... 94

b. Intenitas Cahaya ... 95

c. Serangga ... 96

d. Lingkungan ... 96

e. Manusia ... 97

3. Sarana dan Prasarana ... 99

a. Ruang Penyimpanan ... 99

b. Laboratorium ... 100

c. Ruang Pameran Tetap ... 101

H. Model Pengelolaan Koleksi Museum Sri Baduga ... 101

I. Pengembangan Wisata Budaya Di Museum Sri Baduga ... 106

J. Kegiatan – kegiatan Di Museum Sri Baduga ... 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 109

B. Saran ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 112


(11)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RIWAYAT HIDUP ... 126

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 2.1 Contoh Klasifikasi Koleksi Pada Museum ... 32

3.1 Populasi Karyawan Pengelolaan Koleksi ... 49

3.2 Variabel Penelitian ... 57

3.3 Skala Likert ... 60

3.4 Penilaian dan Kelas Interval ... 61

4.1 Klasifikasi Koleksi Di Museum Sri Baduga ... 72

4.2 Penilaian Tentang Pengelolaan Koleksi ... 80

4.3 Skala Likert Tingkatan Penilaian ... 81

4.4 Penialaian dan Kelas Interval ... 82

4.5 Prasyarat Kualifikasi Personil Museum Terhadap Bidang Tugasnya ... 93

4.6 Skala Nilai UV Pada Jenis Cahaya ... 95

4.7 Sensitifitas Koleksi Terhadap Cahaya ... 96

4.8 Permasalahan yang Dihadapi Koleksi Berdasarkan Keletakannya ... 97


(12)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Alur Koleksi dalam Museum ... 23

2.2 Prosedur Administrasi Koleksi ... 27

2.3 Kerangka Pemikiran ... 47

4.1 Gedung Museum Sri Baduga ... 64

4.2 Peresmian Museum Sri Baduga ... 65

4.3 Struktur Organisasi ... 67

4.4 Lokasi Museum Sri Baduga ... 68

4.5 Denah Museum Sri Baduga ... 79

4.6 Kriteria Pengadaan Koleksi Dalam Skala Likert ... 83

4.7 Prosedur Pengadaan Koleksi Dalam Skala Likert ... 84

4.8 Pencatatan Koleksi Dalam Skala Likert ... 85

4.9 Penomoran, Klasifikasi, dan Katalogisasi Koleksi Dalam Skala Likert ... 86

4.10 Identifikasi, Analisis, dan Perbaikan Koleksi Dalam Skala Likert ... 87

4.11 Ruang Penyimpanan Koleksi Dalam Skala Likert ... 88

4.12 Tata Pameran Tetap Museum Dalam Skala Likert ... 89


(13)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.14 Pameran Keliling Museum Dalam Skala Likert ... 91 4.15 Prosedur Administrasi Koleksi Hasil Modifikasi ... 104 4.16 Bagan Alur Koleksi dalam Museum Hasil Modifikasi ... 105


(14)

1

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia memiliki paling banyak warisan budaya dibandingkan dengan negara-negara tetangga atau setidaknya di kawasan Asia Tenggara. Jawa Barat sendiri memiliki potensi sumber daya budaya yang cukup besar. Dengan memperhatikan kekuatan potensi dan peluang yang dimiliki Jawa Barat dalam bidang kebudayaan yang cukup besar, maka sepatutnyalah potensi Sumberdaya Budaya (Culture Resources) tersebut perlu kita lestarikan, kembangkan dan manfaatkan.

Di Indonesia Museum berjumlah lebih kurang 285 Museum, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, sedangkan di Jawa Barat Museum kurang lebih 30 Museum, tersebar di Kabupaten/Kota yang masing-masing memiliki kapasitas bangunan dan kekayaan koleksi yang beragam. Keberadaan Museum-Museum tersebut merupakan aset berharga bagi dunia wisata budaya Jawa Barat. Disamping sebagai upaya pelestarian potensi sumberdaya budaya sekaligus sebagai objek daya tarik wisata budaya. Museum memiliki peranan penting sebagai media edukasi dalam upaya penanaman jatidiri dan ketahanan budaya bangsa.

Kota Bandung merupakan sebuah kota dan sekaligus menjadi ibu kota dari provinsi Jawa Barat, yang mempunyai beberapa Museum yang terkenal, yaitu Museum Konferensi Asia-Afrika, Museum Sri Baduga,


(15)

2

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Museum Geologi, dsb. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu tujuan utama pariwisata dan pendidikan, Kota Bandung juga memiliki ruang publik seni seperti Museum, gedung pertunjukan, dan galeri.

Salah satu Museumnya adalah Museum Sri Baduga. Terletak di ruas Jalan B.K.R 185 Tegallega dan berhadapan langsung dengan Monumen Bandung Lautan Api, dirintis sejak 1974 dengan memanfaatkan lahan dan bangunan bekas kewedanaan Tegallega. Bangunan Museum ini berbentuk suhunan panjang dan rumah panggung khas Jawa Barat yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern. Adapun bangunan aslinya tetap dipertahankan dan difungsikan sebagai ruang perkantoran.

Museum ini memiliki koleksi yang sangat beragam, berupa barang-barang seni budaya Jawa Barat yang berhubungan dengan biologi, etnografi, arkeologi, numismatik, filologi, keramologika, seni murni dan teknologi. Di Museum ini kita bisa menyaksikan berbagai benda alam (natural material), benda budaya (cultural material), keseluruhannya ada sekitar 6.815 buah koleksi dari 10 jenis klasifikasi.

Pengelolaan Museum sangat penting dalam peningkatan kualitas Museum, terutama dalam pengelolaan koleksi Museum karena hal tersebut merupakan unsur utama dalam pengelolaan Museum, sehingga perlu penanganan dan pengelolaan koleksi yang baik dan benar. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai masalah diatas dengan judul :


(16)

3

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Evaluasi Pengelolaan Koleksi Sebagai Upaya Pengembangan Wisata Budaya Di Museum Sri Baduga”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi benda koleksi di Museum Sri Baduga?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pengelolaan koleksi di Museum Sri Baduga?

3. Bagaimana langkah-langkah dalam pengelolaan benda koleksi? 4. Bagaimana model pengelolaan dalam mengelola koleksi?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi gambaran kondisi benda koleksi di Museum Sri Baduga.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menjadi hambatan dalam pengelolaan benda koleksi di Museum Sri Baduga.

3. Mengidentifikasi langkah-langkah dalam pengelolaan benda koleksi. 4. Mengetahui standar pengelolaan benda koleksi.


(17)

4

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, dapat mengetahui dan menggali ilmu pengetahuan tentang pengelolaan sebuah Museum, khususnya dalam pengelolaan benda koleksi di Museum Sri Baduga.

2. Bagi pengelola Museum, yaitu sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam membuat perencanaan, pengawasan, pengelolaan, dan juga pelayanan dalam rangka meningkatkan kinerja dalam pengelolaan Museum. Serta memberikan sumbangan pemikiran kepada pengelola Museum Sri Baduga dalam peningkatan dalam penataan Museum Sri Baduga, khususnya pengelolaan benda koleksi.

3. Bagi masyarakat, memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat bahwa Museum merupakan salah satu media pembelajaran dan juga wisata budaya yang menarik yang harus dikembangkan. 4. Bagi penelitian yang selanjutnya, diharapkan dapat menjadi sebuah

acuan dalam bahan pustaka atau pun perbandingan khususnya dalam bidang pengelolaan Museum.


(18)

5

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Serta Sistematika Penulisan

BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang dikemukakan serta Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian, Desain Penelitian, Variabel Penelitian, Alat Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data serta Definisi Operasional.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang Temuan Penelitian serta Pembahasan Temuan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi tentang Kesimpulan serta Rekomendasi


(19)

48

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Museum Sri Baduga terletak di jalan BKR No. 185, Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar, Bandung. Museum yang didirikan pada tahun 1974 ini menggunakan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega dan bangunan tambahan baru. Museum Sri Baduga mengoleksi benda-benda alam (Natural Material) dan benda budaya (Culture Material). Hingga tahun 2012 telah berhasil mengumpulkan 6815 buah koleksi benda-benda tinggalan sejarah alam dan budaya Jawa Barat, yang dapat di kelompokan ke dalam 10 jenis klasifikasi.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009 : 115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain.

Sedangkan menurut Kuncoro (2003 : 103) mengemukakan bahwa “populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita


(20)

49

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertarik untuk mempelajarinya atau menajdi objek penelitian”. Dalam mengumpulkan dan menganalisa suatu data, menentukan populasi merupakan langkah yang penting. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek itu, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di bagian pengelolaan koleksi Museum Sri Baduga. Berikut tabel populasi dalam penelitian ini.

Tabel 3.1

Populasi Karyawan Pengelolaan Koleksi

No. Nama Bagian

1. Dra. Nita Julianita Seksi Perlindungan 2. Dadang Koswara, S.Sn Seksi Perlindungan 3. Dedi Suprayogi Seksi Perlindungan

4. U d i n Seksi Perlindungan

5. Endang Rukmana Seksi Perlindungan 6. Ace Supriatna, A.Md. Seksi Perlindungan 7. Iyus Mulyana Seksi Perlindungan 8. Dedi Mulyadi Seksi Perlindungan 9. Dra. Sri Mulyati Jabatan Fungsional 10. Dra. Meilyn WL Jabatan Fungsional 11. Susi Susilawati, M.Hum Jabatan Fungsional 12. Hj. Hodijah, S.Pd Jabatan Fungsional 13. S u w a n d i Jabatan Fungsional 14. Romulo, S.Pd, M.Hum Jabatan Fungsional 15. H e r m a n t o Jabatan Fungsional


(21)

50

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Balai Pengelolaan Museum Negeri Sri Baduga

2. Sampel

Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi dapat diteliti. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia atau pun karena hal lainnya. Oleh karena itu menurut Sugiyono (2009 : 115), peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan.

Menurut Sugiyono (2009 : 116) mengemukakan bahwa :

“Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut”.

Dalam pengambilan sampel, terdapat dua teknik sampling (Sugiono, 2006:91), yaitu :

No. Nama Bagian

16. Mumun Mulyana Jabatan Fungsional 17. S u t r e s n o Jabatan Fungsional 18. Rosala Laelawati Jabatan Fungsional 19. Daswi Karyati Jabatan Fungsional 20. Iip Sarif Hidayat Jabatan Fungsional


(22)

51

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Probability Sampling (Pengambilan sampel berdasarkan peluang) adalah metode pemilihan sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kaidah-kaidah probabilita. Terdapat empat cara sampling dalam Probability Sampling, yaitu :

1) Simple Random Sampling 2) Proportionate Stratified

3) Dispotionate Stratified Random Sampling 4) Cluster Random Sampling

b. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam non probability sampling terdapat enam cara pengambilan sampling, yaitu :

1) Sampling Sistematis 2) Sampling Kuota 3) Sampling Insidential 4) Sampling Purposive 5) Sampling Jenuh 6) Snowball Sampling

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik non probability sampling yaitu sampling jenuh, dimana menurut Sugiyono (2009 : 120) teknik non probability sampling adalah : “suatu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan


(23)

52

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sama kepada setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dikarenakan pertimbangan tertentu”.

Sedangkan Sampling Jenuh menurut Sugiyono (2009 : 122) adalah “teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Dikarenakan dari uraian diatas, jumlah populasi relatif sedikit, yaitu 20 orang, maka sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian pengelolaan koleksi dan jabatan fungsional yang berjumlah 20 orang.

C. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009 : 5) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara alamiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu. Menurut Soehartono (1995 : 9) metode penelitian adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Tika (2005 : 6) studi deskriptif adalah penelitian yang mengarah kepada pengungkapan suatu masalah atau keadaan dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada di lapangan, walaupun kadang-kadang diberikan intepretasi atau analisis. Melalui studi deskriptif akan


(24)

53

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diidentifikasi kondisi faktual di daerah penelitian kemudian dianalisis berdasarkan data primer dan data sekunder.

Metode yang digunakan adalah metode Analisis deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119). Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

D. Model Evaluasi

Dalam penelitian ini penulis menggunakan evaluasi model CIPP (Eko Putro, 2012 : 181). Model evaluasi ini merupakan model yang paling banyak dikenal dan diterapkan oleh para evaluator. Konsep evaluasi model CIPP (Context, Input, Process, Product) pertama kali ditawarkan oleh Stufflebeam pada 1965 sebagai hasil usahanya mengevaluasi ESEA (the Elementary and Secondary Education Act).

1. Evaluasi Konteks (Context Evaluation)

Evaluasi konteks membantu merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan tujuan program. Evaluasi konteks menurut Suharsimi


(25)

54

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2008 : 46) dilakukan untuk menjawab pertanyaan : a) kebutuhan apa yang belum dipenuhi oleh kegiatan program, b) tujuan pengembangan manakah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan, c) tujuan manakah yang paling mudah dicapai.

2. Evaluasi Masukan (Input Evaluation)

Evaluasi masukan membantu mengatur keputusan menentukan sumber-sumebr yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai tujuan, bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya. Komponen evaluasi masukan meliputi : a) Sumber daya manusia, b) Sarana dan peralatan pendukung, c) Dana/anggaran, dan d) berbagai prosedur dan aturan yang diperlukan.

3. Evaluasi Proses (Process Evaluation)

Evaluasi proses menekankan pada 3 tujuan yaitu, untuk mendeteksi atau memprediksi rancangan prosedur atau rancangan implementasi selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi (Worthen & Sanders 1981:137). Evaluasi proses meliputi koleksi data penilaian yang telah ditentukan dan diterapkan dalam praktik pelaksanaan program. Pada dasarnya evaluasi proses untuk mengetahui sampai sejauh mana rencana telah diterapkan dam komponen apa yang perlu diperbaiki.


(26)

55

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Evaluasi Produk (Product Evaluation)

Menurut Farida Yusuf Tayibnapis (2000 : 14) evaluasi produk untuk membantu membuat keputusan selanjutnya, baik mengenai hasil yang telah dicapai maupun apa yang dilakukan setelah program itu berjalan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa evaluasi produk merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengukur keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Data yang dihasilkan akan sangat menentukan apakah program diteruskan, dimodifikasi atau dihentikan.

E. Definisi Operasional

Suharsimi Arikunto (2004 : 1) Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.

Menurut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat dalam Pedoman Pengelolaan Museum Provinsi Jawa Barat (2010 : 20) Pengelolaan koleksi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara berurutan dan menyangkut berbagai macam aspek kegiatan, dimulai dari pengadaan koleksi, registrasi, dan inventarisasi, perawatan, penelitian


(27)

56

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sampai koleksi tersebut disajikan di ruang pamer atau disimpan pada ruang penyimpanan koleksi

Wisata Budaya adalah suatu perjalanan wisata dengan tujuan untuk mempelajari adat istiadat, budaya, tata cara kehidupan masyarakat, dan kebiasaan yang terdapat di daerah atau negara yang di kunjungi.

Museum Sri Baduga merupakan museum provinsi yang memiliki koleksi peninggalan sejarah Jawa Barat. Museum yang terletak di Jalan BKR No. 185 ini memiliki 6815 koleksi, mulai dari koleksi pada zaman pra sejarah, zaman kerajaan, hingga benda-benda kebudayaan khas Jawa Barat. Koleksi museum ini berisi segala hal yang terjadi di Jawa Barat dari masa ke masa.

F. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2009 : 58), menyatakan bahwa “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, yang kemudian ditarik kesimpulannya”.


(28)

57

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Variabel Penelitian

Sumber : Hasil Penelitian 2013 Sun Variabel Sub Variabel

Operasional Indikator

Pengadaan koleksi

- Kriteria pengadaan - Prosedur

pengadaan

- Sesuai visi & misi museum, serta dalam kondisi baik

- Membentuk tim, dan melakukan penilaian terhadap benda koleksi Registrasi & Inventarisasi koleksi - Pencatatan koleksi - Penomoran, Klasifikasi, dan Katalogisasi

- Kesesuaian label serta Kartu Registrasi

- Pengklasifikasian koleksi sesuai jenisnya

Perawatan koleksi - Identifikasi, Analisis, Perbaikan koleksi

- Koleksi yang terawat dan perlindungan terhadap koleksi Penyimpanan koleksi - Ruang penyimpanan - Kelayakan tempat/ruang penyimpanan koleksi Pameran koleksi

- Pameran tetap - Pameran

khusus/temporer - Pameran keliling

- Ideal pameran tetap

- Pemilihan tema pameran

khusus/temporer - Pemilihan sasaran

serta tempat pameran keliling


(29)

58

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Sutrisno Hadi ( 1986 ) mengemukakan bahwa, obsevasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Melalui observasi ini diharapakan dapat mengetahui kondisi eksisting yang ada di lapangan.

2. Interview/Wawanvara

Sugiyono ( 2009:194 ) mengutarakan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. 3. Dokumen

Teknik pengumpulan data dengan dokumen merupakan studi dukumen sebagai pelengkap wawancara dan observasi. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat


(30)

59

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara, akan lebih kredibel / dapat dipercaya apabila didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, disekolah, di tempat kerja, di masyarakat dan autobiografi. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada (Sugiyono, 2006 : 56).

4. Kuisioner/Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden yang menjadi anggota sampel penelitian.

Bentuk angket yang digunakan pada penelitian kali ini adalah jenis angket tertutup dimana responden hanya memilih alternatf jawaban yang tersedia yang dianggap sesuai dengan pertanyaan dan pernyataan. Responden tidak diwajibkan untuk memberikan alasan atas jawaban yang diberikan. Dalam penelitian ini juga digunakan angket dengan skala sikap kategori likert. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2010:67) bahwa: “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan sikap sesorang atau kelompok tentang fenomena sosial”. Penulis memberikan alternatif jawaban dengan skor sebagai berikut.


(31)

60

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Skala Likert

Sumber : Sugiyono 2010

Untuk Menentukan nilai tertinggi, nilai terendah dan jarak atau interval dalam skala likert digunakan rumus sebagai berikut :

Nilai tertinggi : Total responden x bobot terbesar 20 x 5 = 100

Nilai terendah : Total responden x bobot terkecil 20 x 1 = 20

Interval : (Nilai tertinggi – Nilai terendah) Banyaknya kelas penilaian : (100 – 20)

5 : 16

Jadi dalam skala likert mengenai pendapat atau penilaian karyawan terhadap pengelolaan koleksi di Museum Negeri Sri Baduga, nilai terendahnya adalah 20 dan nilai tertingginya adalah 100, dengan interval pada setiap kelas penilaian adalah 16.

Pernyataan Nilai

Sangat setuju/Selalu/Sangat baik 5

Setuju/Sering/Baik 4

Ragu-ragu/Kadang/Cukup 3

Tidak Setuju/Hampir Tidak Pernah/Kurang baik 2 Sangat tidak setuju/Tidak pernah/Sangat tidak baik 1


(32)

61

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Penilaian dan Kelas Interval

Interval Penilaian Sangat tidak baik 20 – 35

Tidak baik 36 – 51

Cukup 52 – 67

Baik 68 – 83

Sangat baik 84 - 100

Sumber : Hasil Penelitian 2012

H. Teknik Analisis Data

Analisi data merupakan sebuah proses penting dalam sebuah penelitian, analisis data digunakan untuk memproses data yang telah ditemukan oleh penulis sehingga data tersebut bisa menjadi sebuah kesimpulan yang dapat diterima secara faktual. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2012).


(33)

62

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis membagi dua proses analisis data dalam melakukan penelitian ini. pertama yaitu Analisis Sebelum di Lapangan dan Analisis Data di Lapangan.

1. Analisis Sebelum di Lapangan

Analisis ini dilakukan terhadap hasil studi pendahuluan atau data sekunder, namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang saat penulis terjun ke lapangan dengan melakukan Observasi.

2. Analisis Data di Lapangan

Analisis yang digunakan oleh penulis adalah model Miles dan Huberman, dimana analisis ini dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga menghasilkan data yang jenuh. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012) menjelaskan Aktifitas dalam analisis ini ada 3 yaitu :

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh di rangkum, lalu di pilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila perlu.


(34)

63

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dengan bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, Flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Conclusion/ Verification

Langkah selanjutnya adalah pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penulis kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.


(35)

109

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan disertai kajian-kajian teori yang mendukung tentang pengelolaan koleksi pada bab-bab sebelumnya. Maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengelolaan koleksi di Museum Sri Baduga sebagian besar berada pada kondisi yang baik. Tetapi ada beberapa tahapan yang dalam kondisi kurang atau cukup, diantaranya adalah tahap penomoran, klasifikasi dan katalogisasi koleksi yang memiliki skor 64, dan tahap identifikasi, analisis, dan perbaikan koleksi memiliki skor 56, dan juga ruang penyimpanan koleksi yang memiliki skor 56.

2. Ditemukannya beberapa hambatan atau dapat disebut juga sebuah kelemahan yang ada di Museum Sri Baduga tersebut. Diantaranya yaitu Sumber Daya Manusia atau yang disini berperan sebagai pengelola museum ini masih kurang memiliki kompetensi yang maksimal dari yang diharapkan atau kurang sesuai dengan pedoman pengolaan museum untuk bidang sumber daya manusianya. Serta faktor kerusakan dan pelapukan koleksi yang disebabkan kurangnya perawatan yang dilakukan karena kurangnya peralatan dan


(36)

110

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perlengkapan serta pengetahuan tentang perawatan koleksi. Dan yang terakhir adalah sarana dan prasarana yang masih kurang di Museum di Sri Baduga, diantaranya adalah ruang penyimpanan, ruang pameran tetap dan laboratorium. Kurang memadainya sarana dan prasarana tersebut tentu mempengaruhi kinerja pengelola, sirkulasi koleksi ataupun kondisi dari koleksi itu sendiri, terlebih ruang penyimpanan yang sangat memiliki peran penting sebagai tempat penyimpanan koleksi yang diketahui memiliki kondisi yang sangat rentan.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka saran untuk Museum Sri Baduga untuk tetap menjaga koleksi dalam kondisi yang prima, yang diperoleh dari hasil pengelolaan yang baik pula, yaitu dengan melakukan beberapa upaya untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pengelolaan koleksi, dengan upaya sebagai berikut: 1. Penulis merekomendasikan yang berkaitan dengan peningkatan

kemampuan dan keahlian para pengelola (SDM). Dengan cara memberikan pelatihan secara khusus, ikut serta dalam seminar ataupun workshop yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berkaitan tentang koleksi. Dapat pula dengan mengikuti pendidikan formal museologi yang saat ini telah diselenggarakan oleh salah satu Universitas Negeri di Bandung.


(37)

111

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengevaluasi tahapan alur pengelolaan koleksi, diutamakan yang terlihat memiliki skor paling rendah sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya.

3. Memperbaiki segala jenis hambatan atau kekurangan yang di Museum Sri Baduga terlebih untuk sarana dan prasarana. Diantaranya adalah memperluas atau menambah ruang untuk penyimpanan koleksi serta mengatur dan memperhatikan suhu, kelembaban, serta intensitas cahaya di ruang penyimpanan maupun ruang pameran. Melengkapi dan meningkatkan kualitas dari laboratorium, Serta menambah luas ruang untuk pameran tetap agar dapat menampilkan setidaknya 25% koleksi dari jumlah keseluruhan koleksi yang dimiliki museum.

4. Merancang program-program tetap ataupun temporer yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan interaksi dengan pengunjung Museum Sri Baduga.

5. Menyelenggarakan pameran keliling bersama dengan beberapa museum, untuk meningkatkan hubungan antar museum dan menjalin kemitraan dengan museum lainnya.

6. Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, selain itu dari hasil penelitian terdapat faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis berharap akan adanya penelitian selanjutnya untuk memperoleh hasil yang lebih baik.


(38)

112

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, A. (2012). Sekilas Tentang Museum Sri Baduga. [online]. Tersedia: www.anneahira.com/museum-Sri Baduga.htm [26 April 2012]

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Best, John. W. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan (Terjemahan oleh Sanapiah Faisal). Surabaya : Usaha Nasional.

Crawford, John. (2000. Ed. 2. Evaluation of Libraries and Information Services. London : Aslib, the association for information management and information management international.

Damanik, Janianto dan Helmut F. Weber. (2006). Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Andi

Departemen Pariwisata dan Kebudayaan, Direktorat Museum. (2009). Museum Sumatera, NTT, dan NTB, Jakarta: DepParBud.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995). Buku Pinter Tentang Permuseuman. Jakarta : Direktorat Permuseuman

Departemen Pendidikan Nasional. (2000). Kecil Tapi Indah, Pedoman Pendirian Museum. Jakarta : Proyek Pembinaan Permuseuman.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. (2005). Museum Sri Baduga, Jendela Informasi Budaya. Bandung

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. (2010). Pedoman Pengelolaan Museum Provinsi Jawa Barat. Bandung : DisParBud.


(39)

113

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. (2012). Pedoman Museum Indonesia. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Echols, John M. & Hassan Shadily. (1983). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta

: Gramedia.

Hadi, Sutrisno. (1986). Statistika. Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset.

Indah. (2012). Pengertian Pengelolaan [online]. Tersedia : http://carapedia.com/2012/01/02/pengertian-dan-definisi-pengelolaan/. [5 Mei 2012].

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Marpaung, H. (2002). Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : Alfabeta, Oktaviandy, Navel. (2012). Pengertian Evaluasi, Pengukuran, Dan Penilaian

Dalam Dunia Pendidikan. [online]. Tersedia : http://navelmangelep.wordpress.com/ 2012/02/14/pengertian-evaluasi-pengukuran-dan-penilaian-dalam-dunia-pendidikan/. [5 Mei 2012] Pabundu, Tika. (2005). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja

Perusahaan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Pendit, Nyoman S. (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Sederhana. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 1995 Tentang Benda Cagar Budaya di Museum.

Qomari, Rohmad. (2008). Pengembangan Instrumen Evaluasi Domain Afektif. Purwokerto : Insania.


(40)

114

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

S, Wakhinuddin. (2012). Definisi Evaluasi [online]. Tersedia : http://wakhinuddinweb/blog/definisi-evaluasi/. [ 5 Mei 2012]

Soehartono, Irawan. (1995). Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2010), Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta. Sutaarga, Moh. Amir. (1997/1998). Pedoman Penyelenggaraan dan

Pengelolaan Museum. Proyek Pembinaan Permuseuman. Jakarta : Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud.

Sutiyoso, B. (2001). Perlindungan Hukum Terhadap Benda Cagar Budaya Koleksi Museum Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Disertasi Doktor pada FH Universitas Islam Indonesia Yogyakarta: Tidak diterbitkan. Umar, Husein. (2002). Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Press


(41)

115

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Weaver, David & Oppermann, Martin. (2000). Tourism Management. Australia : John Wiley & Sons Australia, Ltd.

Widoyoko, Eko Putro. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Widoyoko, Eko Putro. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Worthen, Blaine R. & James R. Sander. (1987). Educational Evaluation, White Plains. New York : Longman, Inc.

Yoeti, Oka A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa

Yudono, J. (2012). Museum Sri Baduga Simpan 147 Naskah Kuno. [online]. Tersedia:oase.kompas.com/read/2012/04/20/15094354/Museum.Sri.B aduga.Simpan.147.Naskah.Kuno [26 April 2012]


(1)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perlengkapan serta pengetahuan tentang perawatan koleksi. Dan yang terakhir adalah sarana dan prasarana yang masih kurang di Museum di Sri Baduga, diantaranya adalah ruang penyimpanan, ruang pameran tetap dan laboratorium. Kurang memadainya sarana dan prasarana tersebut tentu mempengaruhi kinerja pengelola, sirkulasi koleksi ataupun kondisi dari koleksi itu sendiri, terlebih ruang penyimpanan yang sangat memiliki peran penting sebagai tempat penyimpanan koleksi yang diketahui memiliki kondisi yang sangat rentan.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka saran untuk Museum Sri Baduga untuk tetap menjaga koleksi dalam kondisi yang prima, yang diperoleh dari hasil pengelolaan yang baik pula, yaitu dengan melakukan beberapa upaya untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pengelolaan koleksi, dengan upaya sebagai berikut: 1. Penulis merekomendasikan yang berkaitan dengan peningkatan

kemampuan dan keahlian para pengelola (SDM). Dengan cara memberikan pelatihan secara khusus, ikut serta dalam seminar ataupun workshop yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berkaitan tentang koleksi. Dapat pula dengan mengikuti pendidikan formal museologi yang saat ini telah diselenggarakan oleh salah satu Universitas Negeri di Bandung.


(2)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengevaluasi tahapan alur pengelolaan koleksi, diutamakan yang terlihat memiliki skor paling rendah sesuai dengan yang telah dijelaskan sebelumnya.

3. Memperbaiki segala jenis hambatan atau kekurangan yang di Museum Sri Baduga terlebih untuk sarana dan prasarana. Diantaranya adalah memperluas atau menambah ruang untuk penyimpanan koleksi serta mengatur dan memperhatikan suhu, kelembaban, serta intensitas cahaya di ruang penyimpanan maupun ruang pameran. Melengkapi dan meningkatkan kualitas dari laboratorium, Serta menambah luas ruang untuk pameran tetap agar dapat menampilkan setidaknya 25% koleksi dari jumlah keseluruhan koleksi yang dimiliki museum.

4. Merancang program-program tetap ataupun temporer yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan interaksi dengan pengunjung Museum Sri Baduga.

5. Menyelenggarakan pameran keliling bersama dengan beberapa museum, untuk meningkatkan hubungan antar museum dan menjalin kemitraan dengan museum lainnya.

6. Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari sempurna, selain itu dari hasil penelitian terdapat faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis berharap akan adanya penelitian selanjutnya untuk memperoleh hasil yang lebih baik.


(3)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahira, A. (2012). Sekilas Tentang Museum Sri Baduga. [online]. Tersedia: www.anneahira.com/museum-Sri Baduga.htm [26 April 2012]

Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Best, John. W. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan (Terjemahan oleh Sanapiah Faisal). Surabaya : Usaha Nasional.

Crawford, John. (2000. Ed. 2. Evaluation of Libraries and Information Services. London : Aslib, the association for information management and information management international.

Damanik, Janianto dan Helmut F. Weber. (2006). Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta : Penerbit Andi

Departemen Pariwisata dan Kebudayaan, Direktorat Museum. (2009). Museum Sumatera, NTT, dan NTB, Jakarta: DepParBud.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1995). Buku Pinter Tentang Permuseuman. Jakarta : Direktorat Permuseuman

Departemen Pendidikan Nasional. (2000). Kecil Tapi Indah, Pedoman Pendirian Museum. Jakarta : Proyek Pembinaan Permuseuman.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. (2005). Museum Sri Baduga, Jendela Informasi Budaya. Bandung

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. (2010). Pedoman Pengelolaan Museum Provinsi Jawa Barat. Bandung : DisParBud.


(4)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. (2012). Pedoman Museum Indonesia. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Echols, John M. & Hassan Shadily. (1983). Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta

: Gramedia.

Hadi, Sutrisno. (1986). Statistika. Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset.

Indah. (2012). Pengertian Pengelolaan [online]. Tersedia : http://carapedia.com/2012/01/02/pengertian-dan-definisi-pengelolaan/. [5 Mei 2012].

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Marpaung, H. (2002). Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung : Alfabeta, Oktaviandy, Navel. (2012). Pengertian Evaluasi, Pengukuran, Dan Penilaian

Dalam Dunia Pendidikan. [online]. Tersedia :

http://navelmangelep.wordpress.com/ 2012/02/14/pengertian-evaluasi-pengukuran-dan-penilaian-dalam-dunia-pendidikan/. [5 Mei 2012] Pabundu, Tika. (2005). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja

Perusahaan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Pendit, Nyoman S. (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Sederhana. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 1995 Tentang Benda Cagar Budaya di Museum.

Qomari, Rohmad. (2008). Pengembangan Instrumen Evaluasi Domain Afektif. Purwokerto : Insania.


(5)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

S, Wakhinuddin. (2012). Definisi Evaluasi [online]. Tersedia : http://wakhinuddinweb/blog/definisi-evaluasi/. [ 5 Mei 2012]

Soehartono, Irawan. (1995). Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2010), Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta. Sutaarga, Moh. Amir. (1997/1998). Pedoman Penyelenggaraan dan

Pengelolaan Museum. Proyek Pembinaan Permuseuman. Jakarta : Direktorat Jenderal Kebudayaan, Depdikbud.

Sutiyoso, B. (2001). Perlindungan Hukum Terhadap Benda Cagar Budaya Koleksi Museum Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Disertasi Doktor pada FH Universitas Islam Indonesia Yogyakarta: Tidak diterbitkan. Umar, Husein. (2002). Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI Press


(6)

Muhammad Nathan Kamulyan, 2014

EVALUASI PENGELOLAAN KOLEKSI SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA BUDAYA DI MUSEUM SRI BADUGA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Weaver, David & Oppermann, Martin. (2000). Tourism Management. Australia : John Wiley & Sons Australia, Ltd.

Widoyoko, Eko Putro. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Widoyoko, Eko Putro. (2012). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Worthen, Blaine R. & James R. Sander. (1987). Educational Evaluation, White Plains. New York : Longman, Inc.

Yoeti, Oka A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa

Yudono, J. (2012). Museum Sri Baduga Simpan 147 Naskah Kuno. [online]. Tersedia:oase.kompas.com/read/2012/04/20/15094354/Museum.Sri.B aduga.Simpan.147.Naskah.Kuno [26 April 2012]