PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG DENPASAR GAJAH MADA.

(1)

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG DENPASAR

GAJAH MADA

Oleh:

NAVITRI INDAH PURWANTI NIM: 1306013012

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR


(2)

i

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG DENPASAR

GAJAH MADA

Oleh:

NAVITRI INDAH PURWANTI NIM: 1306013012

Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan studii pada Program Studi Diploma III Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar


(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal: 01 JUNI 2016

Tim Penguji : Tanda Tangan

1. Ketua : Dr. I G.A. Nym Budiasih., SE., Msi.,Ak ………... 2. Sekretaris : I Dewa Nyoman Wiratmaja, SE., MM., Ak ………...

Ketua Program Diploma Pembimbing

Komang Ardana, MM. Dr. I G. A. Nym Budiasih., SE., Msi.,Ak NIP.19561012 198403 1 003 NIP. 19690115 199402 2 001


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penuis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penuis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi yang berjudul, “Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada.”

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Bapak Drs. Komang Ardana, MM., Selaku Ketua Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Bapak Made Karya Utama, SE., M.Com., Ak., Selaku Koordinator Program Studi Akuntansi Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

5. Ibu Dr. I G A Nym Budiasih., SE., M.Si., Ak., Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sampai dengan selesainya Tugas Akhir Studi ini.

6. Bapak I Dewa Nyoman Wiratmaja, SE., MM., Ak., Sebagai Pembimbing Akademik (PA) selama penulis menjalankan kuliah pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Seluruh dosen pengajar di Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Bapak I. B. Oka Purwitha, Selaku Pimpinan Cabang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada yang telah memberikan penulis kesempatan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

9. Seluruh pegawai dan staff PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada yang telah memberikan pengarahan kepada penulis selama melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

10. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan material serta doa restu sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi ini.

11. Sahabat penulis serta teman-teman di Program Diploma III kelas Ak1 angkatan 2013 yang telah memberikan banyak bantuan serta informasi-informasi kepada penulis selama melakukan studi.

12. Semua Pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam melaksanakan studi dan Tugas Akhir Studi ini.


(5)

iv

Penulis menyadari sepenuhnya nahwa dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang disebabkan karena terbatasnya kemampuan serta pengalaman penulis untuk menyempurnakan laporan ini. Namun demikian diharpakan Tugas Akhir Studi ini bisa memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, Mei 2016


(6)

v

Judul : PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG DENPASAR GAJAH MADA

Nama : Navitri Indah Purwanti NIM : 1306013012

ABSTRAK

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian KUR di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada. Metode pengamatan yang digunakan adalah deskriptif dengan mengembangkan konsep Kredit Usaha Rakyat. Sumber data yang digunakan meliputi sumber data primer yaitu data diperoleh langsung dari Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada dan sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari referensi buku. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa prosedur KUR terdiri dari beberapa tahap yaitu: tahap permohonan kredit, tahap peninjauan dan analisa kredit, tahap pemberian keputusan kredit, tahap perjanjian kredit dan tahap pencairan kredit. Seluruh prosedur tersebut telah dapat dilaksanakan dengan baik oleh petugas administrasi kredit Bank BRI. Akan lebih baik jika Bank BRI tidak berhenti untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal keahlian dan keterampilan dalam pengoperasian peralatan kantor dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam menghadapi nasabah dan masalahnya sehingga nasabah akan merasa puas.


(7)

vi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

ABSTRAK... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Tujuan Penelitian... 3

1.3 Kegunaan Penelitian... 3

1.4 Sistematika Penulisan... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori... 7

2.1.1 Pengertian Prosedur... 7

2.1.2 Pengertian Kredit... 7

2.1.3 Unsur Kredit... 8

2.1.4 Jenis-Jenis Kredit... 10

2.1.5 Prinsip Pemberian Kredit... 13

2.1.6 Tujuan Kredit... 15

2.1.7 Aspek-aspek Penilian Kredit... 15

2.1.8 Pengertian Bank... 18

2.1.9 Fungsi Bank... 18


(8)

vii

2.1.11 Pengertian KUR... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian... 23

3.2 Objek Penelitian... 23

3.3 Jenis dan Sumber Data... 23

3.3.1 Jenis Data... 23

3.3.2 Sumber Data... 23

3.4 Metode Pengumpulan data... 24

3.5 Teknik Analisis Data... 25

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 27

4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan... 27

4.1.2 Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk... 29

4.1.3 Produk-Produk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk... 30

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 31

4.2.1 Prosedur Pemberian KUR... 31

4.2.2 Formulir yang digunakan... 38

4.2.3 Bagian yang Terlibat... 40

4.2.4 Catatan Akuntansi yang digunakan... 40

4.2.5 Alur Pemberian KUR... 41

4.2.6 Tahap-Tahap Pengajuan Pemberian KUR... 43

BAB V PEMBAHASAN HASIL PEMBELIAN 5.1 Simpulan... 47

5.2 Saran... 48

DAFTAR RUJUKAN... 49 Lampiran


(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

NO. Gambar Halaman


(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Instruksi Pencairan Kredit

Lampiran 2 Surat Penawaran Putusan Kredit Lampiran 3 FormulirRevewDokumen

Lampiran 4 Surat Keterangan Permohonan Pinjaman Lampiran 5 Laporan Kunjungan Nasabah

Lampiran 6 Memorandum Analisis Kredit Lampiran 7 Formulir Putusan Penolakan Kredit Lampiran 8 Putusan Kredit


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Kualitas hidup yang mencakup semua aspek kehidupan yang berhubungan dengan kemakmuran dan kesejahteraan manusia. Bukan hanya untuk golongan tertentu saja, tetapi kemakmuran dan kesejahteraan untuk semua golongan. Peningkatan kualitas hidup diantaranya dapat diwujudkan dengan meningkatkan pendapatan melalui berbagai sektor kegiatan perekonomian.

Dari berbagai jenis usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup, diperlukan salah satunya adalah modal usaha yang akan mendukung jalannya usaha tersebut. Sarana yang mempunyai peran penting dalam penambahan modal ini adalah Bank. Bank sebagai sebuah lembaga yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat yang mempunyai peran yang strategis dalam mendukung pelaksanaan pembangunan nasional yang berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Akan tetapi, terjadinya krisis global yang terjadi pada penghujung tahun 2008 mengakibatkan melemahnya perekonomian dunia yang juga berimbas pada Indonesia. Sektor perekonomian Indonesia yang sedang merangkak menaiki tangga kestabilan menjadi labil akibat krisis global. Hal ini mempengaruhi kinerja usaha-usaha yang dijalankan masyarakat bahkan tidak sedikit yang gulung tikar.

Dalam kondisi perekonomian yang semakin sulit ini, kata kredit bukanlah suatu hal asing bagi masyarakat. Sebagai lembaga yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, Bank dapat membantu memulihkan perekonomian Indonesia yang


(12)

2

memburuk akibat krisis global dengan cara memberikan kredit bagi pengusaha. Suntikan dana dari Bank tersebut dapat menghidupkan kembali usaha mereka yang sedang dalam keadaan terpuruk.

Kredit selain mempunyai fungsi dalam membantu masyarakat, merupakan jantung dan urat nadi sebuah Bank, tulang punggung bagi kehidupan usaha bank tersebut, karena pendapatan terbesar dari sebuah bank diperoleh dari jasa kredit itu sendiri. Sehingga setiap bank selalu berusaha meningkatkan mutu fasilitas kreditnya.

Seperti halnya Bank Rakyat Indonesia yang meluncurkan kredit bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan koperasi berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan kehadiran Kredit Usaha Rakyat, pemerintah kembali memberikan berbagai kemudahan bagi UMKM. Beberapa di antaranya adalah penyelesaian kredit bermasalah UMKM dan pemberian kredit UMKM hingga Rp 500 juta. Penyaluran pola penjaminan difokuskan pada lima sektor usaha, seperti pertanian, perikanan dn kelautan, koperasi, kehutanan, serta perindutrian dan perdagangan. Karena salah satu misi peluncuran produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini adalah untuk pemerataan. Semakin "kecil" plafond maksimalnya, diharapkan semakin banyak pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang bisa "disentuh" tadi. Ini juga terkait dengan dana APBN yang disalurkan kepada

lembaga penjamin kredit sebagai pendukung dari converage agunan.

Keunggulan utama program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah pemerintah menjamin kredit pengusaha sebesar 70 persen dan 30 persen ditanggung bank. Dengan demikian, beban pengusaha dalam memperoleh KUR lebih ringan dibandingkan kredit pada umumnya.


(13)

3

Dari uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkannya dalam bentuk laporan tugas akhir dengan rumusan masalah bagaimana prosedur pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

1.3. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1) Kegunaan Teoristis

(1) Tugas Akhir Studi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi di Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

(2) Sebagai dasar perbandingan antara teori yang didapat dibangku kuliah


(14)

4

2) Kegunaan Praktis

(1) Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta dapat mendukung penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian terkait dengan kinerja perbankan.

(2) Bagi Investor

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi investor, debitur, kreditur serta masyarakat umum pengguna jasa perbankan dalam menganalisis kesehatan bank sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai dasar pengambilan keputusan investasinya.

1.4. Sistem Penulisan

Penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun secara berurutan dan sistematis sehingga bab yang satu dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang sistematis. Adapun sistematika penyajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Dalam bab ini menjelasakn tentang latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan serta kegunaan penelitian dan pada bagian akhir bab ini disajikan pula sistematika penulisan.


(15)

5

BAB II Kajian Pustaka

Pada bab ini membahas mengenai landasan teori yang menunjung akan digunakan dalam penelitian untuk memperjelas pembahasan yang akan dilakukan mengenai penilaian kinerja keuangan suatu bank dan pembahasan hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelum yang diperlukan mengenai penilaian kinerja keuangan suatu bank dan pembahasan hasil penelitian yang sudah dilalukan sebelum yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian yang akan dibahas dalam laporan ini.

BAB III Metode Penelitian

Pada bab ini disajikan mengenai lokasi penelitian dilakukan, objek yang diteliti dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang digunakan, metode pengumpulan data yang digunakan, metode pengumpulan data yang digunakan dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini.


(16)

6

BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bab ini dijelaskan mengenai pembahasan mengenai beberapa materi seperti gambaran umum lokasi penelitian maupun deskripsi hasil penelitian yang terkait dan mengacu pada landasan teori yang telah dijabarkan pada Bab II, sehingga segala permasalahan yang dikemukakan dalam Bab I dapat terselesaikan.

BAB V Simpulan dan Saran

Pada bab ini disajikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan menyajikan saran-saran dari hasil pembahasan yang sesuai dengan tujuan penelitian.


(17)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori

Landasan teori menjabarkan teori-teori yang mendukung rumusan masalah serta sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi pemaparan teori serta argumentasi yang disusun sebagai tuntunan dalam memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

2.1.1. Pengertian Prosedur

Menurut Baridwan (2002:3) prosedur dapat didefinisikan sebagai suatu urutan pekerjaan, biasanya melibatkan beberapa orang atau lebih yang disusun untuk menjamin adanya pelaku yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.

2.1.2. Pengertian Kredit

Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 ayat 11 adalah kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.


(18)

8 2.1.3. Unsur Kredit

Berbicara tentang kredit, ada beberapa unsur yang terkandung dalam setiap pemberian fasilitas kredit. Adapun unsur-unsur tersebut meliputi:

1) Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan baik berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, karena sebelum dana dilucurkan, sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan yang mendalam tentang nasabah. Penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membayar kredit yang disalurkan.

2)Kesepakatan

Disamping unsur kepercayaan, di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara pemberi kredit dan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masingmasing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masingmasing. Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang ditangani oleh kedua belah pihak yaitu pihak bank dan nasabah.


(19)

9

3) Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu.

4) Risiko

Faktor risiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya pada hal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak tertagih dikarenakan adanya suatu tenggang waktu pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit, semakin besar risikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

5) Balas Jasa

Akibat dari pemberian fasilitas kredit bank tentu mengharapkan suatu keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu kredit barang atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bagi bank prinsip konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan utama bank.

2.1.4. Jenis-Jenis Kredit

Pada prinsipnya kredit itu hanya satu macam saja, yaitu uang bank yang dipinjamkan kepada nasabah dan akan dikembalikan pada suatu waktu tertentu dimasa yang akan dating, disertai dengan suatu kontra prestasi berupa bunga. Berdasarkan


(20)

10

keperluan usaha serta berbagai unsur ekonomi yang mempengaruhi bidang usaha para nasabah, maka jenis kredit menjadi beragam. Ada beberapa jenis kredit yang dikemukakan oleh Kasmir dalam bukunya Manajemen Perbankan (2010: 76), diantaranya:

1) Dilihat dari Segi Kegunaan

(1) Kredit Investasi

kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.

(2) Kredit Modal Kerja

Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.


(21)

11

2)Dilihat dari Segi Tujuan

(1) Kredit Produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan menghasilkan barang dan kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian, kredit pertambangan menghasilkan bahan tambang atau kredit industri akan menghasilkan barang industri.

(2) Kredit Konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.

(3) Kredit Perdagangan

Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan untuk membeli aktivitas perdagangannya seperti untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar. contoh kredit ini misalnya kredit ekspor dan impor.


(22)

12

3)Dilihat dari Segi Jangka Waktu

(1) Kredit Jangka Pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Contohnya untuk peternakan, misalnya kredit peternakan ayam atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.

(2) Kredit Jangka Menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi. Sebagai contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan ayam.

(3) Kredit Jangka Panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 sampai 5 tahun. Biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur.

4)Dilihat dari Segi Jaminan

(1) Kredit dengan Jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal senilai jaminan atau untuk kredit tertentu jaminan harus melebihi jumlah kredit yang diajukan calon debitur.


(23)

13

(2) Kredit Tanpa Jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta loyalitas atau nama baik calon debitur selama berhubungan dengan bank atau pihak lain.

2.1.5. Prinsip Pemberian Kredit

Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka bank harus merasa yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Kriteria penilaian kredit yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukam dengan analisis.

Adapun penilaian kredit dengan metode analisis 5C Menurut Kasmir (2008:95), yaitu :

1) Character

Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit harus dapat dipercaya yang tercemin dari latar belakang nasabah baik latar belakang yang bersikap pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti : cara hidup yang dianutnya, keadaan keluarga, hobi dan kehidupan sosialnya.


(24)

14

2) Capacity

Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya mencari laba. Sehingga akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.

3) Capital

Penggunaan modal yang efektif dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca

dan laporan laba rugi). Capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber

pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.

4) Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah, jaminan yang dititipkan dapat dipergunakan secepat mungkin.

5) Condition

Kondisi ekonomi pada masa sekarang dan yang akan datang harus dinilai sesuai dengan sektor masing-masing. Prospek usaha dari sektor yang dijalankan oleh nasabah juga harus dinilai. Penilaian prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut bermasalah relatif kecil.

2.1.6. Tujuan Kredit


(25)

15

penggunaan pencairan kredit tersebut. Dengan demikian persetujuan kredit merupakan hal yang paling vital dalam alokasi pencairan dana itu sendiri. Secara umum tujuan kredit di bank meliputi hal-hal berikut:

1)Mencari Keuntungan

Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil yang didapatkan dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.

2)Membantu usaha nasabah

Adalah bertujuan untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja.

3)Membantu pemerintah

Dalam hal ini, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh bank, maka akan semakin baik, karena hal ini berpengaruh pada peningkatan pembangunan dalam berbagai sektor.


(26)

16 2.1.7. Aspek-aspek dalam Penilaian Kredit

Penilaian dengan seluruh aspek yang ada dikenal dengan nama studi kelayakan usaha. Penilaian dengan model ini biasanya digunakan untuk proyek-proyek yang bernilai besar dan berjangka waktu panjang.

Aspek-aspek yang dinilai antara lain sebagai berikut :

1) Aspek Yuridis/Hukum

Yang kita nilai dalam aspek ini adalah masalah legalitas badan usaha serta izin-izin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit. Penilaian dimulai dengan akte pendirian perusahaan sehingga dapat diketahui siapa saja pemilik dan besarnya modal masing-masing pemilik. Kemudian juga diteliti keabsahannya seperti:

(1) Surat Izin Usaha Industri (SIUI) untuk sektor industri,

(2) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk sektor perdagangan,

(3) Tanda Daftar Perusahaan (TDP),

(4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),

(5) Keabsahan surat-surat yang dijaminkan misalnya sertifikat tanah,


(27)

17

2) Aspek Pemasaran

Dalam aspek ini yang kita nilai adalah bagaimana prospek permintaan terhadap produk yang dihasilkan sekarang dan di masa yang akan datang. Yang perlu diteliti dalam aspek ini adalah:

(1) Pemasaran produknya minimal tiga bulan yang lalu atau tiga tahun yang

lalu.

(2) Rencana penjualan dan produksi minimal tiga bulan yang akan datang

atau tiga tahun yang akan datang.

(3) Peta kekuatan pesaing yang ada.

(4) Prospek produk secara keseluruhan.

3) Aspek Keuangan

Aspek yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai usahanya dan bagaimana penggunaan dana tersebut.

4) Aspek Teknis/Operasi

Aspek ini membahas masalah yang berkaitan dengan produksi seperti

kapasitas mesin yang digunakan, masalah lokasi, layout ruangan dan


(28)

18

5) Aspek Manajemen

Untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pengalaman sumber daya manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai proyek yang ada dan pertimbangan lainnya.

6) Aspek Sosial Ekonomi

Menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat umum seperti :

(1) Meningkatkan ekspor barang,

(2) Mengurangi pengangguran atau lainnya,

(3) Meningkatkan pendapatan masyarakat,

(4) Tersedianya sarana dan prasarana,

(5) Membuka isolasi daerah tertentu.

7) Aspek Amdal

Menyangkut analisis terhadap lingkungan baik darat, air, atau udara jika proyek atau usaha tersebut dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam apakah apabila kredit tersebut disalurkan, maka proyek yang dibiayai akan mengalami pencemaran lingkungan di sekitarnya.


(29)

19 2.1.8. Pengertian Bank

Menurut Kasmir (2008:2) berpendapat Bank merupakan Lembaga Keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Definisi Bank menurut Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

2.1.9. Fungsi bank

Menurut Budisantoso (2006:9) secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai

agent of trust, agent of development, dan agent of services. 1) Agent Of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.


(30)

20

2) Agent Of Development

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3) Agent Of Services

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian secara luas. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.


(31)

21 2.1.10. Jenis-Jenis Bank

Menurut Undangan-Undangan RI nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan:

1)Jenis Bank Menurut Fungsinya

(1) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan seluruh fungsi perbankan yaitu: menghimpun dana, menempatkan dana dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.

(2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran giral, penghimpunan dana hanya boleh dilakukan dalam bentuk tabungan dan giro.

2)Jenis Bank dari Segi Kepemilikannya

(1) Bank Milik Pemerintah

Bank yang dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan dimiliki oleh pemerintah.

(2) Bank Milik Swasta Nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk swasta juga.


(32)

22

(3) Bank Milik Koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

2.1.11 Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas

Penjaminan Kredit Usaha Rakyat, pengertian KUR adalah “kredit atau pembiayaan

kepada UMKM-K (Usaha Mikro, Kecil, Menengah-Koperasi) dalam bentuk pemberian

modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif”.

Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjelaskan bahwa Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Pasal 6 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menerangkan kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :

1)Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2)Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).


(33)

23

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit atau pembiayaan yang diberikan oleh

perbankan kepada UMKM-K yang feasible tapi belum bankable. Maksudnya adalah

usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memilikikemampuan untuk mengembalikan. Usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM-K) yang diharapkan dapat mengakses KUR adalah yang bergerak disektor usaha prodiktif antara lain: pertanian, perikanan, dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan pinjam.


(1)

5) Aspek Manajemen

Untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang dimiliki serta latar belakang pengalaman sumber daya manusianya. Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai proyek yang ada dan pertimbangan lainnya.

6) Aspek Sosial Ekonomi

Menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat umum seperti :

(1) Meningkatkan ekspor barang,

(2) Mengurangi pengangguran atau lainnya, (3) Meningkatkan pendapatan masyarakat, (4) Tersedianya sarana dan prasarana, (5) Membuka isolasi daerah tertentu. 7) Aspek Amdal

Menyangkut analisis terhadap lingkungan baik darat, air, atau udara jika proyek atau usaha tersebut dijalankan. Analisis ini dilakukan secara mendalam apakah apabila kredit tersebut disalurkan, maka proyek yang dibiayai akan mengalami pencemaran lingkungan di sekitarnya.


(2)

2.1.8. Pengertian Bank

Menurut Kasmir (2008:2) berpendapat Bank merupakan Lembaga Keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Definisi Bank menurut Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

2.1.9. Fungsi bank

Menurut Budisantoso (2006:9) secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai

agent of trust, agent of development, dan agent of services.

1) Agent Of Trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri


(3)

2) Agent Of Development

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.

3) Agent Of Services

Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian secara luas. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.


(4)

2.1.10. Jenis-Jenis Bank

Menurut Undangan-Undangan RI nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan: 1)Jenis Bank Menurut Fungsinya

(1) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan seluruh fungsi perbankan yaitu: menghimpun dana, menempatkan dana dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.

(2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran giral, penghimpunan dana hanya boleh dilakukan dalam bentuk tabungan dan giro.

2)Jenis Bank dari Segi Kepemilikannya (1) Bank Milik Pemerintah

Bank yang dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan dimiliki oleh pemerintah. (2) Bank Milik Swasta Nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula


(5)

(3) Bank Milik Koperasi

Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi.

2.1.11 Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat, pengertian KUR adalah “kredit atau pembiayaan kepada UMKM-K (Usaha Mikro, Kecil, Menengah-Koperasi) dalam bentuk pemberian modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif”. Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjelaskan bahwa Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Pasal 6 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menerangkan kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :

1)Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

2)Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).


(6)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit atau pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada UMKM-K yang feasible tapi belum bankable. Maksudnya adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memilikikemampuan untuk mengembalikan. Usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM-K) yang diharapkan dapat mengakses KUR adalah yang bergerak disektor usaha prodiktif antara lain: pertanian, perikanan, dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan pinjam.