PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA PEROKOK DAN NON PEROKOK PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK MESIN SEMESTER 4 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

PERBED
DAAN TING
GKAT KEC
CEMASAN ANTARA
A
P
PEROKOK
K DAN
NON PER
ROKOK PA
ADA MAHA
ASISWA FA
AKULTAS TEKNIK MESIN
M
SEMESTER 4 UNIIVERSITAS
S MUHAMM
MADIYAH
H SURAKAR
RTA

S

SKRIPSI
Diajukan Kepada
K
Fakuultas Kedokteeran Universsitas Muham
mmadiyah Suurakarta
Untuk
U
Memeenuhi Sebagiian Persyarattan Mencapaai Derajat
Sarjanna Kedokteraan

Diajukan Oleh :
MOC
CHAMAD LUTFI
L
BUD
DIANTORO
O
J5000 050 018

K

Kepada
:
FAKULTA
AS KEDOKT
TERAN
UNIVERSIT
U
TAS MUHA
AMMADIY
YAH SURAK
KARTA
2009

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku merokok bukanlah hal yang aneh bagi masyarakat. Saat ini merokok merupakan
suatu kenyataan yang setiap hari dijumpai dalam kehidupan masyarakat, seperti di pasar, mall,
bus kota, kantor, kampus, jalan-jalan, bahkan rumah sakit sekalipun. Kebiasaan merokok ini

sudah dimulai sejak dahulu, hanya saja penampilan rokok pada zaman dahulu masih tergolong
sederhana.
Menurut Sarafino (Bowo, 2008), perilaku merokok dapat dikatakan sebagai kegiatan
sewaktu menghisap tembakau yang dilakukan oleh individu. Pada mulanya, perilaku mereka
kebanyakan terjadi pada saat individu berusia remaja, kebiasaan merokok ini akan terus berlanjut
sampai individu memasuki masa dewasa dan biasanya orang merokok untuk mengatasi masalah
emosional. Bagi sekelompok orang, merokok merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan
dan sekaligus dapat dijadikan teman dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang tergolong
santai, bahkan ada pula yang beranggapan bahwa merokok merupakan sebuah bantuan yang
sangat dibutuhkan untuk mengurangi kegelisahan ataupun ketegangan.
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional menunjukan bahwa penduduk lakilaki yang merokok sebesar 62,2% sedangkan perempuan yang merokok hanya 1,3%. Perokok
menyatakan bahwa kebiasaan merokok ini dilakukan di dalam rumah ketika bersama anggota
rumah tangga lainnya, dengan demikian sebagian besar anggota rumah tangga merupakan
perokok pasif. Dan juga didapatkan prevalensi merokok menurut kelompok umur 10-14 tahun
terdapat 0,7%, kelompok umur 15-19 tahun terdapat 24,2%, kelompok umur 20-24 tahun
terdapat 60,1%, kelompok umur 25-29 tahun terdapat 69,9%, kelompok umur 30-34 tahun
terdapat 70,5% (Susenas, 2001).
Penyebab individu mulai merokok bermacam-macam antara lain faktor psikologis, faktor
sosial dan faktor biologis (Bagus dan Budi, 2007). Berdasarkan survei (Kompas, 2008), sekitar


93,9 persen remaja melihat iklan rokok baik di televisi maupun acara-acara remaja dan olahraga.
Sebagian masyarakat juga berpendapat bahwa merokok sebagai hal biasa karena mereka belum
merasakan bahaya rokok bagi kesehatan.
Merokok dianggap sebagai simbol laki-laki, kegiatan menghisap asap tertentu dianggap
sebagai lambang kejantanan. Untuk wanita menghembuskan asap melalui lubang hidungnya
yang membesar merupakan suatu tanda bahwa ia adalah anggota kelompok, seorang wanita yang
menggairahkan dan tahu bagaimana membawa dirinya (Target, 1995).
Efek dari rokok itu sendiri akan memberikan gangguan daya tangkap, alam perasaan,
alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya
rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap
gawat. Banyak orang yang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya
bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok
bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak
(Mu’tadin, 2002).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
kecemasan pada mahasiswa dari perilaku yang berbeda yaitu mahasiswa perokok dan non
perokok di Fakultas Teknik Mesin Semester 4 Universitas Muhamadiyah Surakarta.

B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini

perumusan masalah yang dikemukakan sebagai berikut: Adakah perbedaan tingkat kecemasan
antara perokok dan non perokok pada mahasiswa ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan antara perokok
dan non perokok pada mahasiswa.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan akan menambah informasi dalam ilmu kedokteran jiwa tentang
tingkat kecemasan antara perokok dan non perokok pada mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
Sebagai masukan pada mahasiswa atau fakultas perlu tidaknya intervensi psikiatri untuk
mengatasi perilaku merokok pada mahasiswa.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HEART RATE VARIABILITY (HRV) antara PEROKOK dan TIDAK PEROKOK PADA MAHASISWA PSIK SEMESTER 6 dan 8 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2 10 90

PERBEDAAN HEART RATE VARIABILITY (HRV) antara PEROKOK dan TIDAK PEROKOK PADA MAHASISWA PSIK SEMESTER 6 dan 8 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

1 11 83

PERBEDAAN KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP) ANTARA LAKI-LAKI PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK DI FAKULTAS KEDOKTERAN Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kapasitas Vital Paksa (KVP) Antara Laki-Laki Perokok Dan Bukan Perokok Di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 4

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN ANTARA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 0 6

PERBEDAAN pH SALIVA ANTARA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS Perbedaan pH Saliva Antara Perokok Dan Bukan Perokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 14

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan pH Saliva Antara Perokok Dan Bukan Perokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 5

PERBEDAAN pH SALIVA ANTARA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK PADA MAHASISWA TEKNIK MESIN UNIVERSITAS Perbedaan pH Saliva Antara Perokok Dan Bukan Perokok Pada Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 12

Perbedaan Tingkat Kebugaran Jasmani Antara Perokok dan Tidak Perokok

0 0 12

PERBEDAAN SALIVA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK SEBELUM DAN SETELAH MENYIKAT GIGI PADA MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG -

0 0 86