Daya Saing Berbasis Potensi Daerah.

Pikiran Rakyat C~ :::':,,"';)
__J

o Senin
1

'I

17

2

18

OJan
;:

3

0
4


19

~OPeb

.

Selasa
5

20

6

7

21

OMar


"

0

Rabu

22

B

9

23

10

24

OMei OJun


8Apr

0

Kamis

h

25

Jumat

0

11

12

26


13

27

OJul 0 Ags OSep
~

0

Sabtu
_

Minggu
14

28

OOkt

H___.___._____..____._____


15
@---

29

ONov

~
16_

30

31

ODes

Daya
Potensi l!~e.r:~!t
- - - Saing

- -- ~Berbasis
.--

.

-,

-

-..

..------

Oleh UNA AULINA
EPERTI kita pahami bersama bahwa Jawa_Barat memiliki nilai-nilai
dasar yang disepakati bersama, yaitu gemah ripah repeh rapih, dan nilai nilai
budaya masyarakat dimana nilai- nilai dasar tersebut merupakan modal awal dalam
rangka mewujudkan visi dan misi kebersamaan. Masyarakat yang gemah ripah repeh
rapih yang bagaimana? Tentu yang berdaya saing tinggi dan jika dimaknai secara
harfiah masyarakat tersebut dibangun atas

tiga pilar. Pertama, pembangunan pemerintahan (good gQvernance) untuk menciptakan kondisi rapih (well organized).
Kedua, pembangunan politik dan keamanan serta supremasi hukum untuk menciptakan kondisi-repeh (peace). Ketiga, pembangunan ekonomi dengan pendekatan
kesejahteraan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat untuk menciptakan kondisi
gemah ripah (prosperity).
Visi yang baru dicanaI1gkan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat adalah tercapainya
masyarakat Jawa Barat yang mandiri, dinamis, dan sejahtera 2013. Tersirat dari visi
tersebut bahwa Jabar haruslah dapat memenangkan persaingan sehingga tercipta
masyarakat yang dinamis dan sejahtera juga terbentuk masyarakat dengan kemandirian yang tangguh. Dalam suatu hubungan
persaingan, tidak mungkin kita memenangkan persaingan, bila tidak mempunyai
, daya saing (competitive). Daya saing yang
dimiliki itu harus mampu memberikan keuntungan dan manfaat dari globalisasi bagi masyarakat Jabar khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya sehingga masyarakat Jawa Barat tidak hanya menjadi
pasar bagi produk-produk luar negeri dan
. cenderung menjadi korban neo-imperialisme ekonomi.
Pemberitaan cukup menyesakkan dada
berkaitan dengan J abar belakangan ini, di
tengah-tengah suasana hiruk pikuk pesta
demokrasi dan bencanajebolnya Situ Gintung, adalah membanjirnya produk impor
yang menghiasi sudut media cetak di J.abar. Mulai dari sektor peternakan sampai

batik, kondisi tersebut jelas membuat napas kehidupan usaha-usaha yang ada di Jabar cukup sesak khususnya produk-produk
yang harus bersaing dengan produk impor
tersebut. Berdasarkan sumber BPS, lima
besar negara asal barang impor nonmigas
adalah Cina (14, 92%), Jepang (13,50 %),
Singapura (11,58%), Amerika Serikat
. (11,08%), Korsel (5,77%).
Bagaimana kondisi ini dapat disikapi?
Hal yang perlu kita pahami adalah bagaimana upaya memperkuat daya saing Jabar
yang sepertinya mulai melemah. Pertama,
dengan adanya permasalahan krisis finansial global, meskipun saat ini jabar belum
merasakan dampaknya secara langsung, tetapi kondisi tersebut diduga mengakibatkan Jabar dibanjiri produk-produk impor,
sehingga perlu dipikirkan upaya menjadikan produk- produk d9mestik Jabar agar_

S

Dalam istilah pemasaran daerah, diperlukan penyelamatan
potensi sektor ekonomi terlebih dahulu.
Hal itu dalam rangka
pengembangan yang

lebihefektif dalam
mendukung efektivi-

tas pemasarannya
berkaitan dengan pertumbuhan ekonominya, terutama'berhubungan dengan usaha
menarik investor baru
ke Jawa Barat.

,-_.~_.

-----

Klip i n 9 Humes

Unpod

2009

-----.--.


memiliki daya saing. Seperti kata Keti:la"Kadin Jabar bahwa kata kuncinya adalah meningkatkan daya saing produk.
Kedua, Jabar merupakan provinsi yang
memilikijumlah penduduk besar, kurang
lebih 40,74 juta orang (Bappeda, "Jabar
Dalam Angka",2oo7), sehingga sumber daya manusia yang tersedia sesungguhnya
masih harus diberdayakan dalam rangka
mencapai pengoptimalan penyerapan tenaga kerja, apalagi d~khawatirkan dengan
masukllya produk-produk impor tadi ancaman peningkatan pengangguran dan kemiskinan mungkin saja akan terjadi.
Ketiga, diferensiasi yang dimiliki J abar
sebagai provinsi yang mempunyai potensi
dan karateristik yang spesifik di Indonesia.Karateristik yang dimaksud adalah fisik,
sosial ekonomi, keanekaragaman sumber
daya, dan posisi geografis, yang berbatasan
dengan ibu kota negara merupakan daya
.

tarik tumbuhnya aktivitaskehidupan yang

daya saing yang tinggi, diperlukan empat
prasyarat utama, yaitu kondisi di mana semua program peningkatan daya saing dijalankan.

Pertama, ketahanan daerah, yaitu kemampuan suatu daerah dalam menangkal
serangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik langsung maupun tidak langsung, bersifat temporer maupun permanen, yang timbul dalam.pelaksanaan proses pembangunan.
Kedua, pelayanan berkualitas, yaitu jasa
utama yang diberikan oleh lembaga peme- .
rinfahan, lembaga swadaya masyarakat,
perguruan tinggi, dan dunia usaha dalam
rangka memenuhi kepuasan pelanggan/pengguna jasa.
Ketiga, kemitraan domestik dan global,
yang dibangun dengan landasan kemandirian yang kokoh, artinya kemandirian yang
terjadi bukan menciptakan ketergantungan
(dependency), tetapi pola hubungan kesetaraan, saling mengisi, sinergi, dan saling
ketergantungan (interdependency). Intinya, terjadi win and win. Hal ini dapat dilakukan salah satunya denganjalan melakukan aktivitas pemasaran daerah.
Berkaitan dengan pemasaran daerah, satu hallagi yang dapat ditambahkan sebagai
pelengkap atau pendukung dari daya saing
tersebut adalah informasi, xaitu sistem informasi pemasaran yang terpadu, karena informasi merupakan salah satu unsur strategis
dalam meningkatkan kinerja perekonomian
suatu daerah. Dengan informasi ini diharapkan tercipta optimalisasi jaringan informasi
perdagangan, sehingga para pengambil keputusan di daerah dapat mengoptimalkan
perannya dalam memasarkan semua potensi yang dimilikinya baik lokal, regional, nasional, ataupun intemasional.
Keempat, adalah partisipasi masyarakat.
Mengenai indikator daya saing, berbagai
literatur secara ringkas menyimpulkan
sembilan indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur daya saing suatU daerah,
yaitu perekonomian daerah, keterbukaan,
sistem keuangan, infrastruktur dan sumber
daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber daya mamisia, kelembagaan,

beragam. Kondisi tersebut membutuhkan
balutan pemasaran daerah yang efektif.
Yang akan dikaitkan di sini adalah pemasaran daerah yang berbasis potensi daerah
sehingga memiliki daya saing yang patut
dipertimbangkan.
Selanjutnya , bagaimana agar daya saing
bisa dioptimalkan? Indikator-indikator apa
yang bisa digunakan untuk meningkatkan
daya saing tersebut? Membangun masa depan Jabar yang berdaya saing tinggi tidak
berarti serta merta kita mampu menjadi
masyarakat yang kapitalis yang ditandai
dengan persaingan antarindividu dalam
mengejar ambisi dantujuan pribadi.
World Economic Forum (WEF), lembaga dunia yang secara rutin menerbitkan
"Global Competitiveness Report" mendefinisikan daya saing nasional sebagai "kemampuan perekonomian nasional.untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dan berkelanjutan".Sedangkan daya
saing yang menjadi fokus kita adalah daya
saing yang berbasis potensi daerah. Kata
kuncinya terletak pada, "bagaimana suatu
daerah melakukan penggalian atas sumber-sumber yang dimiliknya, sehingga daerah tersebut memiliki kemampuan untuk
good governance dan kebijakan pemerinmenjadi unggul, terlebih lagi jika disertai
tah, serta manajemen dan ekonomi mikro.
inovasi dalam menggarap pasar global".
Indikator-indikatortersebut,
mungkin
Jadi, pengertian daya saing Jawa Barat
dapat dijadikan sebagai acuan pelengkap
adalah kemampuan daerah Jabar, masyadalam usaha melakukan upaya peningkatrakat, dan pemerintah dalam mencapai
an daya saing Jabar, sehingga aktivitas pepertumbuhantingkat
kesejahteraan yang
masaran daerah dengan terlebih dahulu
tinggi dan berkelanjutan dengan terbuka
pada persairigan domestil< dan intemasiomenciptakan daya saing yang berbasis potensi daerah, dapat betul-betul memberinal serta kemampuan untuk lebih mengopkan kontribusi sangat besar terhadap pemtimalkan lagi sumber daya alam agar lebih
bangunan daerah Jawa Barat. Akhimya ditergali dan berpotensi, sehingga pengetaharapkan Jawa Barat menjadi provinsi
huan dan keunggulan komparatif Jabar dayang berdaya saing tertinggi dan mampu
pat digunakan para pengambil kebijakan
menciptakan nilai tambah dalam berbagai
untuk mendorong perubahan struktur perekonomian daerah ke arah sektor yang mekemitraan global dan domestik bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Jawa Barat
miliki keunggulan kompetitif. Adapun 'podan kejayaan Indonesia.***
tensi daerah tersebut meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber
daya buatan yang dapat dimanfaatkan sePenulis, pemerhati ekonomi dan "marbagai kemampuan daerah dalam rangka
keting", pengurus Indonesia Marketing
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Association ([MA) Jabar, Kadin Jabar,
Untuk mewuj~kan dan me!1ingkatka~osen
FI~IP Unpad;.