MODE BERBUSANA (FASHION) KALANGAN ELITE JAWA DI MAGELANG PADA AWAL ABAD XX.

MODE BERBUSANA (FASHION)
KALANGAN ELITE JAWA DI MAGELANG
AWAL ABAD XX

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan
guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh:
WANA AGI TANTRI
C. 0509030

FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016

i


MODE BERBUSANA (FASHION)
KALANGAN ELITE JAWA DI MAGELANG
AWAL ABAD XX

Disusun oleh
WANA AGI TANTRI
C. 0509030

Telah disetujui oleh pembimbing

Pembimbing

Umi Yuliati, S.S, M.Hum
NIP. 197707162003122002

Mengetahui
Kepala Program Studi Ilmu Sejarah

Tiwuk Kusuma H, SS, M.Hum
NIP. 197306132000032002


ii

MODE BERBUSANA (FASHION)
KALANGAN ELITE JAWA DI MAGELANG
AWAL ABAD XX

Disusun oleh
WANA AGI TANTRI
C. 0509030

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi
Fakultas Ilmu Budaya Univeristas Sebelas Maret
Pada Tanggal ………………………….
Jabatan

Nama

Tanda Tangan


Ketua

Dr. Susanto, M.Hum.
NIP. 195911291988031001

…………….

Sekretaris

Insiwi Febriary Setiasih, S.S.,M.A.
NIP. 198002272005012001

…………….

Penguji I

Umi Yuliati, S.S, M.Hum.
NIP. 197707162003122002

…………….


Penguji II

Tiwuk Kusuma H, S.S.,M.Hum.
NIP. 197306132000032002

…………….

Dekan
Fakultas Ilmu Budaya
Univeristas Sebelas Maret

Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D
NIP. 196003281986011001

iii

PERNYATAAN

Nama : WANA AGI TANTRI

NIM

: C. 0509030
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Mode

Berbusana (Fashion) Kalangan Elite Jawa di Magelang Awal Abad XX adalah
betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Halhal yang bukan karya saya, dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan
ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang
diperoleh dari skripsi tersebut.
Surakarta, Juni 2016
Yang membuat pernyataan,

Wana Agi Tantri

iv

MOTTO


Because at one point of someday,
everything you did would be exactly what you will be.
(Rap Monster)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahankan untuk:
1. Bapak dan Ibu Tercinta
2. Kakak dan Adikku tersayang
3. Almamater

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi
kemudahan,


kelancaran

serta

limpahan

karunia-Nya,

sehingga

dapat

terselesaikannya skripsi dengan judul “Mode Berbusana (Fashion) Kalangan
Elite Jawa di Magelang Awal Abad XX”.
Dalam pelaksanaannya, skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, baik dorongan, bimbingan, dan pengarahan yang diberikan. Untuk itu
sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed, Ph. D. selaku Dekan Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta atas kepemimpinan

Beliau yang sangat mendukung aktivitas positif mahasiswa.
2. Ibu Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M. Hum. selaku Ketua Jurusan Ilmu
Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta
atas ketegasan Beliau dalam memimpin dan menggariskan kebijakan
jurusan.
3. Ibu Umi Yuliati, S.S, M.Hum selaku pembimbing skripsi yang dengan
sabar telah mendampingi untuk menyelesaikan penyusunan karya ini.
4. Ibu Asti Kurniawati, S.S, M.Hum, selaku Pembimbing Akademik
yang telah memberikan banyak arahan, motivasi, dan dorongan.
5. Kepada dosen penguji yang telah meluangkan waktu untuk menguji
skripsi ini.

vii

6. Segenap staf dan dosen pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta, terima kasih atas ilmu
yang bermanfaat.
7. Segenap staf dan karyawan UPT Perpustakaan Universitas Sebelas
Maret, Perpustakan


Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret,

Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, Pepustakaan Monumen Pers dan Arsip Nasional Republik
Indonesia yang telah memberi kemudahan dalam penyediaan data yang
diperlukan.
8. Teristimewa untuk Bapak, Ibu dan Kakak Adik tersayang yang selalu
memberi kasih sayang dan semangat dengan tulus ikhlas serta doa
yang tak pernah putus
9. Tubagus Hafids yang telah memberikan dukungan dan motivasi
sehingga terselesaikan skripsi ini.
10. Terima kasih untuk teman-teman angkatan 2009 dan teman-teman
Inspirit, Ari, Isna, Mutia, Arni, Rahmad, Awik, Nita, Anik, Nurul, dan
Jajang serta seluruh teman-teman di Jurusan Ilmu Sejarah yang tidak
bisa disebutkan satu per satu.
11. Segenap pihak yang telah mendukung dan membantu terlaksananya
penulisan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

viii


Disadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, diharapkan akan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun, agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga
skripsi sederhana ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Surakarta, Juni 2016

Penulis

ix

DAFTAR ISI

x

xi

DAFTAR ISTILAH

Afdeling


Bagian Kabupaten

Ambtenaren

Pegawai yang digaji oleh Pemerintah kolonial
Belanda

Binneland Bestuur

Pejabat Pangrehpraja / Pamongpraja

Burgemeester

Walikota

Gemeente

Kotapraja yang dipimpin oleh seorang patih seperti
Kotamadya atau Kabupaten

Grooteweg

Jalan Besar

Hoofdenschool

Rumah Kepala Sekolah

Inlanders

Pribumi

Jarik

Kain Batik panjang yang dipakai dari daerah
pinggang sampai mata kaki

Kampuh

dodot / kain yang panjangnya bisa dua sampai tiga
kali kain biasa

Kweekschool

Sekolah pendidikan guru

Militaire Hospital

Rumah sakit Militer

Openbare

terbuka

Pantalon

Celana panjang

Pecinan

Lingkungan orang-orang Cina

Priyayi

Orang bangsawan

Sanggul

Konde,kreasi atau hiasan pada rambut perempuan

Selop

Alas kaki / sandal

Stadsgemeente

Kotapraja

Stagen

Sepotong kain yang panjang, terbuat dari kain katun
yang kuat

Staatsblad

Lembaran Negara Hindia Belanda

Vreemde Oosterlingen

Orang Timur Asing

Wiru

Lipatan hias pada bagian depan kain panjang (jarik)

xii

DAFTAR SINGKATAN

HCS

: Hollandsch Chinesse School

HIS

: Hollandsch Inlandsche School

HJS

: Hollandsch Javaansche School

HIK

: Hollandsch Inlandsche Kweekschool

KITLV

: Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-, en Volkenkunde

MOSVIA

: Midderbare Opleiding School Voor Inlandsche

MULO

: Meer Uigerbreid Loger Onderwijs

NIS

: Nederlansch Indische Spoorweg

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Macam-macam bentuk fuya .......................................................................... 45
Gambar 2. Relief di Candi Pawon................................................................................... 46
Gambar 3. Relief di Candi Sukuh ................................................................................... 47
Gambar 4. Susuhunan Pakubuwana IX berpakaian Haji sebagai pengaruh Islam
dengan turban di kepala tahun 1866................................................................................ 49
Gambar 5. Para laki-laki dalam pakaian sehari-hari tahun 1910 .................................... 56
Gambar 6. Para perempuan dan laki-laki di Magelang menggunakan pakaian
sehari-hari tahun 1927 ..................................................................................................... 56
Gambar 7. Dua anak kecil Jawa memakai pakaian dengan model Barat tahun 1920 ..... 57
Gambar 8. Seorang Ibu dengan pakaian kain panjang yang ditarik sampai dada
tahun 1910 ....................................................................................................................... 58
Gambar 9. Para siswi sekolah Hindia Belanda di Mendut Magelang tahun 1915 .......... 61
Gambar 1. Para siswa MULO Magelang tahun 1910 ..................................................... 61
Gambar 11. Johanna Gerarda berfoto bersama siswa MULO tahun 1927 ..................... 62
Gambar 12. Tim Paramedis dari Rumah Sakit Militer Magelang tahun 1910................ 63
Gambar 13. Para Guru Pengajar di OSVIA Magelang tahun 1918 ................................ 64
Gambar 14. Pakaian dinas pemerintah Kolonial . ........................................................... 65
Gambar 15. Pakaian bagi Bupati, Adipati, Pangeran, dan Tumenggung........................ 66
Gambar 16. Dua wanita Pembatik di Kedoe tahun 1910 ................................................ 68
Gambar 17. Bupati Magelang dalam acara pesta tahun 1935 ......................................... 69
Gambar 18. Langenharja ................................................................................................. 70
Gambar 19. Perjamuan makan di Kantor Residen Magelang tahun 1935 ...................... 71

xiv

Gambar 20. Raden Toemenggoeng Danoeningrat putra dari Bupati Magelang,
Raden Toemenggoeng Danoekoesoemo tahun1860 ....................................................... 76
Gambar 21. Para Siswa N.I.S di Muntilan tahun 1925 ................................................... 76
Gambar 22. Seorang Ibu dan Kedua anak laki-lakinya tahun 1926 ................................ 77
Gambar 23. Patih Magelang dan Istrinya tahun 1968 ..................................................... 78
Gambar 24. Raden Toemenggoeng Danoeningrat, Bupati Magelang dan istrinya
1871 ................................................................................................................................. 78
Gambar 25. Raden Adipati Ario Danoesoegondo van Magelang met Raden Ajoe
1930 ................................................................................................................................. 79
Gambar 26. Tempat praktek dokter J.W. Bijleveld, Magelang 1935 ............................. 81
Gambar 27. Orang-orang Belanda dalam sebuah acara resmi di Magelang tahun
1935 ................................................................................................................................. 82
Gambar 28. Para Pejabat Pribumi dalam acara Pembukaan Dewan Rakyat
(Volksraad) di Karisidenan Magelang tahun 1936 ......................................................... 84
Gambar 29. Setiap Bulan Ramadhan, Bupati Magelang memberikan “sedekah”
untuk para Pegawai tahun 1935 ...................................................................................... 85
Gambar 30. Societeit “De Eendracht” di tahun 1892 ..................................................... 86
Gambar 31. Pertemuan di Societeit “De Eendracht” 1925 ............................................. 87
Gambar 32. Pertemuan di Societeit “De Eendracht” bersama pengawal pribumi
(belakang) tahun 1925 ..................................................................................................... 87
Gambar 33. Iklan Rokok Tahun 1931 ............................................................................. 88
Gambar 34. Bioskop Alhambra Magelang ..................................................................... 90
Gambar 35. Bioscoop te Magelang 1920 ........................................................................ 90
Gambar 36. Para Pelajar sedang melakukan kegiatan wisata ke Kopeng 1935 .............. 91
xv

Gambar 37. Sunan Pakubuwono X bersama rombongan sewaktu berkunjung di
Candi Borobudur tahun 1910 .......................................................................................... 92

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Aneka Foto .............................................................................................. 91
Masyarakat Magelang menyaksikan upacara peringatan 30 tahun kekuasaan Ratu
Wilhelmina ...................................................................................................................... 91
Masyarakat Magelang menyaksikan upacara peringatan 30 tahun kekuasaan Ratu
Wilhelmina ...................................................................................................................... 91
Personel upacara peringatan 30 tahun kekuasaan Ratu Wilhelmina ............................... 92
Raden Toemenggoeng Danoeningrat, Bupati Magelang 1870 ....................................... 93
Raden Ajoe Toemenggoeng Danoeningrat bersama putranya tahun 1871 ..................... 94
Raden Mas Alwoe, Putra dari Bupati Magelang, tahun 1871 ......................................... 94
Bupati Magelang, Raden Toemenggoeng Danoekoesoemo 1860 .................................. 95
Lampiran 2. Berbagai Macam Iklan Surat Kabar .................................................... 96
Iklan Bedak dingin, tahun1933 ....................................................................................... 96
Iklan Sepatu Olympian tahun 1934 ................................................................................. 97
Iklan Ponds tahun 1932 ................................................................................................... 98
Iklan Pearl White tahun 1929.......................................................................................... 99
Lampiran 3. Ensiklopedia .......................................................................................... 100
Javanen .......................................................................................................................... 100
Javanen Kleeding .......................................................................................................... 101
Kleeding ........................................................................................................................ 105
Magelang ....................................................................................................................... 107
Lampiran 4. Dokumen ................................................................................................ 108
Staatsblad van Nederlandsch Indie tahun 1905 no. 137 ............................................... 108
Staatsblad van Nederlandsch Indie tahun 1906 No, 125............................................... 113
Besluit No. 25 tanggal 3 Januari 1927 .......................................................................... 117
Lampiran 5. Peta
Peta struktur kota Magelang pada masa kolonial .......................................................... 118

xvii

ABSTRAK

Wana Agi Tantri. C. 0509030. 2016. Mode Berbusana Kalangan Elite
Jawa di Magelang Awal Abad XX. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui kehidupan sosial-budaya
masyarakat di kota Magelang. 2) Dapat mengetahui bentuk dan perubahan
fashion atau mode busana kaum Elite Jawa yang dipengaruhi oleh kebudayaan
Barat atau setelah mengalami westerrnisasi. 3) Menganalisis pengaruh gaya hidup
Kolonial terhadap berbusana Priyayi di Magelang pada awal Abad XX.
Penelitian ini menggunakan metode historis yaitu heuristik, kritik sumber
(kritik intern dan kritik ekstern), interpretasi dan historiografis. Sumber penelitian
dikumpulkan melalui studi dokumen, arsip dan analisis foto. Sumber primer yang
digunakan antara lain arsip terkait perkembangan Kota Magelang, antara lain:
Staatsblad van Nederlands Indie dan Besluit. Sumber Foto didapatkan melalui
pencarian di situs KITLV. Adapun sumber sekunder yang digunakan antara lain
buku-buku referensi, artikel, serta penelitian terdahulu yang terkait tentang tema
yang diambil.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya Politik Etis,
Priyayi semakin terdidik dan menjadi intelektual sehingga muncul sebagai tokoh
yang membawa ide-ide baru. Dalam memainkan peranan tersebut mereka menjadi
Hominess novi (orang baru). Sebagai perannya mereka membutuhkan identitas
dan simbol baru dalam mengekspresikan dirinya. Identitas dan simbol yang
mereka pakai tercermin alam gaya hidupnya, antara lain melalui cara berpakaian.
Kesimpulan yang dapat diambil adalah pengaruh westernisasi yang telah
mempengaruhi masyarakat Indonesia hingga ke gaya berbusana. Pemakaian rok
dan blouse bagi perempuan dan jas serta celana panjang bagi laki-laki,
mencerminkan bahwa mereka mengadopsi gaya barat dalam pakaiannya baik
pakaian harian, pakaian sekolah, dan pakaian resmi. Perubahan kostum pada
masyarakat Jawa tidak hanya berkaitan dengan dunia mode, karena kostum
menggambarkan transisi dalam memahami diri, masyarakat dan Negara. Pakaian
disamping berperan dalam menentukan citra seseorang, juga merupakan cermin
dari identitas, status, hirarki, gender, arti simbolik, dan merupakan cara ekspresi.

Kata Kunci : Priyayi, Pakaian Priyayi, Magelang, Awal abad XX

xviii

ABSTRACT

Wana Agi Tantri. C. 0509030. 2016. Fashion of Javanese Elite in
Magelang City in The Beginning of The Twentieth Century. Skripsi: Program
Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
This study aims to: 1) Determine the socio-cultural life in the Magelang
City. 2) determine the changes in fashion or the fashion of the Javanesse Elite are
influenced by Western. 3) to analyze the influence of the colonial lifestyle
between Javanesse Elite dressed in Magelang at the beginning of twentieth
century.
This study used historical methods there are heuristics, criticism of sources
(internal criticism and external criticism), and historiographical interpretations.
Sources are collected through the study of documents, archives and image
analysis. Primary sources used include records related to the development of the
Magelang city, such as: Staatsblad van Nederlands Indie and Besluit. Photo
source obtained through a search on the KITLV website. The secondary sources
used include reference books, articles, and research that relevant with themes have
taken.
The results of this study showed that Ethical Policy, can make Javanese
Elite more educational and be intellectual so that it appears as a figure who brings
new ideas. In playing that role then they become Hominess novi (new people). As
the Hominess novi they need new identity and symbol are reflected in their
lifestyle, such as the wat they dress themselves up.
The Conclusion of this study is the influence of westernisation has affected
the people of Indonesia to the style of dress. Used of a skirt and blouse for women
and suits and trousers for men, reflected that they adopt the western style in their
cloth such daily clothing, school clothes, and formal wear. Therefore the change
of dressing custom in the society is not only related to mode, since dress itself
represents the transition in the image of someone’s personality, dress in fact is a
reflection of identity, status, hierarchy, gender, symbolic value, as well as an
expression of a certain way of life.

Keywords: Javanese Elite, Javanese Elite Clothing, Magelang, The Beginning of
Twentieth Century

xix