Akrual dan Prediksi Aliran Kas Masa Depan.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Using the modified model of Dechow et. al (1998), this research investigates the role of aggregate earning, current cash flows, and accruals in predicting future cash flows. The sample consists of 61 firms listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2005 to 2009. The statistic method used to test on the research hypothesis is multiple regression.

The results show that both aggregate earning and current cash flows are good in predicting future cash flows, but current cash flows has more predictive ability. This is because aggregate earnings mask the information about the predictive ability of earning components (Barth et. al, 2001). As predicted, dissagregating earnings into cash flows and aggregate accruals increase the predictive ability of earnings. Further, by dissagregating earnings into cash flows and six accrual components— change in accounts receivable, change in accounts payable, change in inventory, depreciation, amortization, and other accruals—significantly enchances the predictive ability of earnings.

Keyword: predictive value, cash flows, aggregate earning, and disaggregate earning.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dengan menggunakan modifikasi model Dechow et. al (1998), penelitian ini meneliti peran dari laba agregat, aliran kas sekarang, dan akrual dalam memprediksi aliran kas masa depan. Sampel terdiri dari 61 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2005 sampai 2009. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi berganda.

Hasilnya menunjukkan bahwa baik laba agregat maupun aliran kas sekarang mempunyai kemampuan yang baik dalam memprediksi aliran kas masa depan, tetapi aliran kas sekarang mempunyai kemampuan prediksi yang lebih baik. Hal ini disebabkan laba agregat menutupi informasi mengenai kemampuan prediksi dari komponen-komponen laba (Barth et. al, 2001). Sesuai prediksi, dengan memecah laba ke dalam aliran kas dan akrual agregat dapat meningkatkan kemampuan prediksi dari laba. Lebih lanjut lagi, dengan memecah laba ke dalam aliran kas dan enam komponen akrual—perubahan piutang usaha, perubahan hutang usaha, perubahan persediaan, depresiasi, amortisasi, dan akrual lainnya—dapat meningkatkan kemampuan prediksi laba secara signifikan.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang .. ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 6

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4.Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Sinyal ... 8

2.2. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi ... 9

2.3. Kemampuan Prediksi Aliran Kas ... 19

2.4. Kemampuan Prediksi Laba Agregat ... 20

2.5. Kemampuan Prediksi Aliran Kas dan Laba Agregat ... 22


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Penentuan Sampel ... 25

3.2. Sumber dan Data yang Digunakan ... 25

3.3. Variabel Penelitian ... 26

3.4. Model Penelitian ... 27

3.5. Model Regresi ... 27

3.6. Perumusan Pengujian Asumsi Klasik ... 29

3.6.1. Asumsi Normalitas ... 29

3.6.2. Uji Outlier ... 29

3.6.3. Pengujian Heteroskedastisitas ... 30

3.6.4. Pengujian Autokorelasi ... 30

3.6.5. Pengujian Multikolinieritas ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif ... 32

4.2. Pengujian Asumsi Klasik ... 33

4.2.1. Asumsi Normalitas ... 33

4.2.2. Uji Outlier ... 33

4.2.3. Pengujian Heteroskedastisitas ... 34

4.2.4. Pengujian Autokorelasi ... 35

4.2.5. Pengujian Multikolinieritas ... 36

4.3. Pengujian Hipotesis ... 37

4.3.1. Laba Agregat, Aliran Kas Sekarang, dan Aliran Kas Masa Depan ... 37 4.3.2. Aliran Kas Sekarang, Akrual Agregat, dan Aliran Kas Masa


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

Depan ... 38

4.3.3. Aliran Kas Sekarang, Enam Komponen Akrual, dan Aliran Kas Masa Depan ... 39

4.4. Analisis Hasil Penelitian ... 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 43

5.2. Keterbatasan ... 44

5.3. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN ... 48


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Variabel-Variabel dalam Model Penelitian ... 32

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas... 35

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Autokorelasi ... 36

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Multikolinieritas... 37

Tabel 4.5. Hasil Regresi Laba Agregat, Aliran Kas Sekarang, dan Komponen- Komponen Laba ... 40


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 : Statistik Deskriptif ... 48 Lampiran 2 : Pengujian Asumsi Klasik ... 49 Lampiran 3 : Pengujian Hipotesis ... 63


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

SFAC No.2 menyatakan bahwa informasi akuntansi harus memenuhi karakteristik kualitas informasi akuntansi. Informasi akuntansi dikatakan berkualitas apabila memiliki nilai relevansi dan reliabilitas yang tinggi. Informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki kemampuan untuk membedakan beberapa alternatif keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah menentukan pilihan. Sedangkan informasi dikatakan memiliki nilai reliabilitas yang tinggi apabila informasi tersebut memiliki kemampuan untuk memberikan keyakinan bahwa informasi tersebut benar dan valid.

Salah satu aspek dari nilai relevansi kualitas informasi akuntansi adalah nilai prediktif. Nilai prediktif menunjukkan bahwa informasi dapat digunakan untuk memprediksi informasi di masa yang akan datang, salah satunya aliran kas masa depan. Dengan menggunakan informasi akuntansi yang tercantum dalam pelaporan keuangan (laporan aliran kas dan laba), investor sekarang dan potensial dapat melakukan prediksi terhadap aliran kas masa depan. Informasi aliran kas membantu kita menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, membayar dividen, meningkatkan kapasitas, dan mendapatkan pendanaan. Informasi aliran kas juga membantu kita menilai kualitas laba dan ketergantungan laba pada estimasi dan asumsi tentang aliran kas di masa depan.


(9)

Bab I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Beberapa penelitian telah menguji kemampuan prediksi aliran kas terhadap aliran kas masa depan. Bowen et al. (1986) menegaskan dalam hasil penelitiannya bahwa aliran kas merupakan prediktor yang baik terhadap aliran kas masa depan khususnya untuk periode prediksi satu atau dua tahun. Finger (1994) juga menunjukkan bahwa aliran kas dalam jangka pendek adalah prediktor yang baik terhadap aliran kas. Cheng et al. (1996) menunjukkan bahwa nilai tambah kandungan informasi aliran kas operasi dalam memprediksi aliran kas masa depan menunjukkan peningkatan. Supriyadi (1999) menyatakan bahwa data aliran kas memberikan informasi yang baik untuk meramalkan aliran kas masa depan. DeFond dan Hung (2001) mengindikasikan bahwa aliran kas secara signifikan memiliki kemampuan yang besar untuk memprediksi aliran kas masa depan. Kusuma (2003) juga menunjukkan bahwa aliran kas operasi mempunyai nilai tambah kandungan informasi dalam memprediksi aliran kas masa depan.

Beberapa peneliti lain juga menguji kemampuan prediksi dari komponen-komponen aliran kas terhadap aliran kas masa depan. Riyanto (2004) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa komponen-komponen aliran kas aktivitas operasi (penerimaan dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok dan karyawan, pembayaran bunga, pembayaran pajak, dan pembayaran lain-lain) merupakan prediktor yang baik atas aliran kas operasi mendatang (satu sampai dengan tiga tahun ke depan). Bandi dan Rahmawati (2005) menemukan bahwa komponen aliran kas (operasi, pendanaan, dan investasi) merupakan prediktor yang baik atas aliran kas masa depan.

Beberapa penelitian juga telah menguji kemampuan prediksi laba terhadap aliran kas masa depan. Bowen et al. (1986) tidak menemukan bahwa laba dapat memprediksi aliran kas masa depan dengan baik. Sebaliknya, Greenberg et al. (1986) menyimpulkan bahwa laba mempunyai kemampuan prediksi yang baik terhadap


(10)

Bab I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha aliran kas masa depan. Finger (1994) menemukan bahwa untuk jangka waktu yang lebih panjang, laba mempunyai kemampuan prediksi yang baik terhadap aliran kas masa depan. Cheng et al. (1996) menunjukkan bahwa kemampuan prediksi laba terhadap aliran kas masa depan menurun pada saat laba bersifat transitori. Supriyadi (1999) menyatakan bahwa laba memiliki sedikit kemampuan prediksi dalam memprediksi aliran kas masa depan dengan menggunakan. DeFond dan Hung (2001) juga mengindikasikan bahwa laba secara signifikan memiliki sedikit kemampuan prediksi untuk memprediksi aliran kas masa depan. Kim dan Kross (2002) menyatakan bahwa hubungan antara laba dan aliran kas masa depan tetap menguat. Cahyadi (2006) menemukan bukti bahwa laba sebagai variabel independen tidaklah signifikan dalam hubungannya dengan aliran kas sebagai variabel dependen. Dahler dan Febrianto (2006) menemukan bahwa kemampuan prediksi laba menguat terhadap aliran kas operasi masa depan.

Beberapa penelitian telah membandingkan kemampuan prediksi kas dan laba. Bowen et al. (1986) tidak menemukan bahwa laba dapat memprediksi aliran kas masa depan lebih baik dibandingkan aliran kas. Sebaliknya, Greenberg et al. (1986) menyimpulkan bahwa laba mempunyai kemampuan prediksi lebih baik dibandingkan aliran kas. Kemudian Finger (1994) menemukan bahwa aliran kas lebih baik dibandingkan laba untuk masa prediksi yang relatif pendek (satu sampai dua tahun), tetapi laba dan aliran kas memiliki kemampuan prediksi yang sama untuk jangka waktu yang lebih panjang. Dengan sampel yang lebih besar, Burgstahler et al. (1998) juga menemukan bahwa aliran kas mempunyai kemampuan prediksi yang lebih baik dibandingkan laba. DeFond dan Hung (2001) mengindikasikan bahwa laba secara signifikan memiliki sedikit kemampuan prediksi dan aliran kas secara signifikan


(11)

Bab I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha memiliki kemampuan prediksi yang lebih besar untuk memprediksi aliran kas masa depan.

Beberapa penelitian di Indonesia juga telah membandingkan kemampuan prediksi kas dan laba. Supriyadi (1999) menyatakan bahwa data aliran kas memberikan informasi yang lebih baik untuk meramalkan aliran kas masa depan dibandingkan dengan laba. Ia juga menegaskan bahwa laba menambah sedikit terhadap kemampuan prediksi aliran kas dalam memprediksi aliran kas masa depan. Kusuma (2003) menunjukkan bahwa laba tidak mempunyai nilai tambah kandungan informasi di luar informasi yang diberikan oleh aliran kas operasi. Aliran kas operasi mempunyai nilai tambah kandungan informasi di luar informasi yang diberikan oleh laba serta memiliki nilai tambah kandungan informasi pada saat laba mengandung komponen transitori. Cahyadi (2006) menemukan bukti bahwa laba sebagai variabel independen tidaklah signifikan dalam hubungannya dengan aliran kas sebagai variabel dependen, dibandingkan prediktor aliran kas terhadap aliran kas masa depan.

Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang tidak konsisten mengenai kemampuan prediksi laba dan aliran kas. Pada umumnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan prediksi aliran kas lebih baik dibandingkan laba. Hasil ini tidak sesuai dengan SFAC No.1 yang menyatakan bahwa laba dan komponennya merupakan prediktor yang lebih baik daripada aliran kas. Hal ini disebabkan karena penelitian sebelumnya menggunakan laba agregat dalam memprediksi aliran kas masa depan, tetapi tidak menguji bagaimana komponen-komponen dari laba mempengaruhi kemampuan prediksi laba untuk memprediksi aliran kas (Barth, 2001). Dechow et al. (1998) mengembangkan model aliran kas operasi dan proses akrual untuk menguji kemampuan prediksi laba dan aliran kas


(12)

Bab I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha dalam memprediksi aliran kas masa depan dengan memecah laba ke dalam aliran kas dan tiga komponen akrual (piutang usaha, hutang usaha, dan persediaan). Hasilnya menunjukkan bahwa laba yang merupakan gabungan dari aliran kas dan akrual lebih baik dalam memprediksi aliran kas dibandingkan aliran kas itu sendiri.

Barth et al. (2001) juga melakukan penelitian yang sama dengan memodifikasi model Dechow et al. (1998) dan memecah laba ke dalam aliran kas dan enam komponen akrual. Hasilnya menunjukkan bahwa dengan memecah laba ke dalam aliran kas dan enam komponen akrual dapat meningkatkan kemampuan prediksi laba secara signifikan. Analisis yang dilakukan Barth et al. (2001) menggunakan model Dechow et al. (1998) menunjukkan bahwa setiap komponen akrual dari laba mengandung informasi yang berbeda tidak hanya mengenai aliran kas yang tertunda, namun juga aliran kas masa depan terkait dengan aktivitas operasi dan investasi manajemen di masa yang akan datang. Laba agregat menutupi informasi ini dengan memberikan bobot yang sama terhadap setiap komponen. Penelitian Barth et al. (2001) memberikan penjelasan yang rasional mengapa hasil dari penelitian sebelumnya tidak konsisten disebabkan derajat bias dari komposisi sampel.

Berdasarkan bukti empiris sebelumnya, penulis bermaksud untuk menguji kembali kemampuan prediksi laba dan komponennya dibandingkan aliran kas terhadap aliran kas masa depan dengan menggunakan model Dechow et al.(1998) yang telah dimodifikasi oleh Barth et al. (2001). Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Barth et al. (2001) dengan menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2005-2009.


(13)

Bab I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, penulis bermaksud untuk mendapatkan bukti secara empiris mengenai:

a. Apakah aliran kas sekarang mempunyai kemampuan prediksi terhadap aliran kas masa depan?

b. Apakah laba agregat mempunyai kemampuan prediksi terhadap aliran kas masa depan?

c. Apakah pemecahan laba ke dalam aliran kas dan akrual dapat meningkatkan kemampuan prediksi laba terhadap aliran kas?

d. Apakah pemecahan laba ke dalam aliran kas dan enam komponen akrual dapat meningkatkan kemampuan prediksi laba terhadap aliran kas?

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan mendapatkan bukti secara empiris mengenai:

a. Kemampuan prediksi aliran kas sekarang terhadap aliran kas masa depan. b. Kemampuan prediksi laba agregat terhadap aliran kas masa depan.

c. Kemampuan prediksi komponen laba (aliran kas operasi dan akrual) terhadap aliran kas masa depan.

d. Kemampuan prediksi komponen laba (aliran kas operasi dan enam komponen akrual) terhadap aliran kas masa depan.


(14)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

1.4.Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: a. Akademisi.

- Memberikan bukti empiris mengenai kemampuan prediksi laba dan komponen laba dalam memprediksi aliran kas masa depan dengan menggunakan model Dechow et al. (1998) yang dimodifikasi oleh Barth et al. (2001);

- Memberikan sumbangan praktis terhadap pengembangan teori yang berkaitan dengan nilai prediksi informasi akuntansi, terutama laba dan aliran kas.

- Sebagai tambahan informasi dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.

b. Praktisi.

- Sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan informasi pelaporan keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan ekonomis di masa depan.

- Sebagai informasi untuk menilai prestasi perusahaan dengan menilai prospek perusahaan melalui peramalan kinerja perusahaan, khususnya pada aliran kas dari aktivitas operasi masa depan.


(15)

43 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan prediksi dari laba agregat, aliran kas sekarang, dan komponen-komponen laba terhadap aliran kas masa depan. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan 2009. Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah 61 perusahaan dengan jumlah observasi 186.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik laba agregat maupun aliran kas sekarang mempunyai kemampuan prediksi yang baik terhadap aliran kas masa depan. Aliran kas sekarang terbukti memiliki kemampuan prediksi yang lebih baik dibandingkan laba agregat terhadap aliran kas masa depan. Hal ini disebabkan laba agregat menutupi informasi mengenai kemampuan komponen-komponen laba dalam memprediksi aliran kas masa depan.

Pemecahan laba agregat ke dalam aliran kas dan akrual agregat terbukti dapat meningkatkan kemampuan prediksi laba terhadap aliran kas masa depan. Kemampuan prediksi laba menjadi lebih baik lagi ketika laba dipecah ke dalam aliran kas dan enam komponen akrual. Hasil ini konsisten dengan penelitian Barth et al. (2001) bahwa kemampuan prediksi laba terhadap aliran kas masa depan meningkat pada saat laba dipecah ke dalam komponen-komponen laba.


(16)

Bab IV Simpulan dan Saran 44

Universitas Kristen Maranatha

5.2. Keterbatasan

Hasil penelitian ini mampu membuktikan semua hipotesis yang telah dibangun, tetapi penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan yang terkait. Beberapa keterbatasan yang telah diidentifikasi antara lain sebagai berikut:

1. Peneliti tidak melakukan pengujian hipotesis pada jenis industri yang lain, misalnya pertambangan.

2. Peneliti tidak menggunakan variabel kontrol (misalnya ukuran perusahaan) supaya hasil penelitian mampu dijelaskan dengan baik.

3. Peneliti tidak menguji kemampuan prediksi laba, aliran kas, dan komponen-komponen laba terhadap aliran kas masa depan untuk beberapa periode lag. 4. Peneliti tidak menguji kemampuan prediksi komponen-komponen laba

terhadap variabel lain, seperti harga saham.

5.3. Saran

Berdasarkan keterbatasan hasil penelitian ini, maka ada beberapa saran untuk dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang akan datang. Beberapa saran yang terkait adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang akan datang dapat menggunakan sampel industri yang berbeda sehingga dapat memberikan tambahan informasi empiris mengenai kemampuan prediksi laba, aliran kas, dan komponen-komponen laba dengan karakteristik industri yang berbeda-beda.

2. Penelitian yang akan datang sebaiknya menggunakan beberapa variabel kontrol seperti ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, dan lain-lain.


(17)

Bab IV Simpulan dan Saran 45

Universitas Kristen Maranatha 3. Penelitian yang akan datang sebaiknya menguji kemampuan prediksi laba,

aliran kas, dan komponen-komponen laba untuk beberapa periode lag.

4. Penelitian yang akan datang dapat menguji kemampuan prediksi komponen-komponen laba terhadap variabel lainnya, seperti harga saham.


(18)

46

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bandi, dan Rahmawati. 2005. Relevansi Kandungan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Jurnal Akuntansi & Bisnis, Vol. 5. No. 1, 27—42.

Barth, M. E., Donald P. C. dan Karen K. N. 2001. “Accruals and the Prediction of Future Cash Flows”. The Accounting Review. Vol. 76, pp. 2758.

Boulding, W. dan A. Kirmani. 1992. “A Consumer-Side Experimental Examination of Signaling Theory: Do Consumers Perceive Warranties as Signals of Quality?”. Journal of Consumer Research. pp. 111—123.

Bowen, R. M., David B., dan Lane A. D.. 1986. “Evidence on The Relationship Between Earnings and Various Measures of Cash Flows”. The Accounting Review. (LXI) No. 4, pp. 713—725.

Burgstahler, D., J. Jiambalvo and Y. Pyo, 1998. “The Informativeness of Cash Flows for Future Cash Flows”. Working Paper. University of Washington.

Cahyadi, R. 2006. Kemampuan Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Earnings dan Arus Kas di Masa yang Akan Datang. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Cheng, C.S.A., C.S. Liu, dan T.F. Schaefer. 1996. “Earnings Permanence and the Incremental Information Content of Cash Flows from Operations”. Journal of Accounting Research. Vol. 34. No.1, Spring, 173181.

Dahler, Y. dan R. Febrianto. 2006. Kemampuan Prediktif Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang. Dechow, P.M., S.P. Kothari dan R.L. Watts. 1998. “The Relation Between Earnings and

Cash Flows”. Journal of Accounting and Economics 25. pp. 133—168.

DeFond, Mark dan M.Y.Hung. 2001. An Empirical Analysis of Analysts’ Cash Flow Forecast.

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=265773

Eldomiaty, T. I. 2004. “Dynamics of Financial Signaling Theory and Systematic Risk Classes in Transitional Economies: Egyptian Economy in Perspective”. Journal of Financial Management and Analysis. pp. 41—59.

FASB. 1987. Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1.

Finger, C. A. 1994. “The Ability of Earnings to Predict Future Earnings and Cash Flow”. The Journal Accounting Research. Vol. 32, No.2, Autumn. pp. 210—223.

Ghozali, H. I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Greenberg, R.R., G.L. Johnson dan K. Ramesh. 1986. “Earnings versus Cash Flow as a Predictor of Future Cash Flow Measures”. Journal of Accounting, Auditing, and Finance. pp. 266—277.


(19)

47

Universitas Kristen Maranatha Hair, J.E. Jr. R. E., Anderson, R. L. Tatham and W. C. Black, 1998. Multivariate Data

Analysis, Prentice-Hall International. Inc., New Jersey.

Hendriksen ES., and Van Breda MF., 1992. Accounting Theory, 5th Edition, Irwin, Homewood, Boston.

Jones, R. dan A. J. Murrel. 2001. “Signaling Positive Corporate Social Performance”. Business and Society. pp. 59—78.

Kim, M. S. dan W. Kross. 2002. The Ability of Earnings to Predict Future Operating Cash

Flows Has Been Increasing Not Decreasing.

http://papers.ssrn.com/sol3/Delivery.cfm/SSRN_ID303283_code0203 16500.pdf?abstractid=303283&mirid=1

Kusuma, P. D. I. 2003. “Nilai Tambah Kandungan Informasi Laba dan Arus Kas Operasi”. SNA VI, h. 304—315.

Meythi. 2007. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham dengan Persistensi Laba sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi. Vol. 11, No. 2.

Riyanto, P. 2004. Penggunaan Laba dan Komponen Arus Kas untuk Memprediksi Laba dan Arus Kas pada Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal Indonesia Periode Tahun 1999-2002. Program Studi Magister Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Supriyadi. 1999. “The Predictive Ability of Earnings Versus Cash Flow Data to Predict Future Cash Flows: A Firm-Specific Analysis”. Gadjah Mada International Journal of Business. Vol. 1, September, h. 113—132.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi-Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Wild, J. J., K. R. Subramanyam, dan R. F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Diterjemahkan oleh: Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap. Salemba Empat. Jakarta.


(1)

Bab I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

1.4.Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: a. Akademisi.

- Memberikan bukti empiris mengenai kemampuan prediksi laba dan komponen laba dalam memprediksi aliran kas masa depan dengan menggunakan model Dechow et al. (1998) yang dimodifikasi oleh Barth et al. (2001);

- Memberikan sumbangan praktis terhadap pengembangan teori yang berkaitan dengan nilai prediksi informasi akuntansi, terutama laba dan aliran kas.

- Sebagai tambahan informasi dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk mengembangkan penelitian selanjutnya.

b. Praktisi.

- Sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan informasi pelaporan keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan ekonomis di masa depan.

- Sebagai informasi untuk menilai prestasi perusahaan dengan menilai prospek perusahaan melalui peramalan kinerja perusahaan, khususnya pada aliran kas dari aktivitas operasi masa depan.


(2)

43 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan prediksi dari laba agregat, aliran kas sekarang, dan komponen-komponen laba terhadap aliran kas masa depan. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan 2009. Sampel yang terpilih dalam penelitian ini adalah 61 perusahaan dengan jumlah observasi 186.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik laba agregat maupun aliran kas sekarang mempunyai kemampuan prediksi yang baik terhadap aliran kas masa depan. Aliran kas sekarang terbukti memiliki kemampuan prediksi yang lebih baik dibandingkan laba agregat terhadap aliran kas masa depan. Hal ini disebabkan laba agregat menutupi informasi mengenai kemampuan komponen-komponen laba dalam memprediksi aliran kas masa depan.

Pemecahan laba agregat ke dalam aliran kas dan akrual agregat terbukti dapat meningkatkan kemampuan prediksi laba terhadap aliran kas masa depan. Kemampuan prediksi laba menjadi lebih baik lagi ketika laba dipecah ke dalam aliran kas dan enam komponen akrual. Hasil ini konsisten dengan penelitian Barth et al. (2001) bahwa kemampuan prediksi laba terhadap aliran kas masa depan meningkat pada saat laba dipecah ke dalam komponen-komponen laba.


(3)

Bab IV Simpulan dan Saran 44

Universitas Kristen Maranatha

5.2. Keterbatasan

Hasil penelitian ini mampu membuktikan semua hipotesis yang telah dibangun, tetapi penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan yang terkait. Beberapa keterbatasan yang telah diidentifikasi antara lain sebagai berikut:

1. Peneliti tidak melakukan pengujian hipotesis pada jenis industri yang lain, misalnya pertambangan.

2. Peneliti tidak menggunakan variabel kontrol (misalnya ukuran perusahaan) supaya hasil penelitian mampu dijelaskan dengan baik.

3. Peneliti tidak menguji kemampuan prediksi laba, aliran kas, dan komponen-komponen laba terhadap aliran kas masa depan untuk beberapa periode lag. 4. Peneliti tidak menguji kemampuan prediksi komponen-komponen laba

terhadap variabel lain, seperti harga saham.

5.3. Saran

Berdasarkan keterbatasan hasil penelitian ini, maka ada beberapa saran untuk dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang akan datang. Beberapa saran yang terkait adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang akan datang dapat menggunakan sampel industri yang berbeda sehingga dapat memberikan tambahan informasi empiris mengenai kemampuan prediksi laba, aliran kas, dan komponen-komponen laba dengan karakteristik industri yang berbeda-beda.

2. Penelitian yang akan datang sebaiknya menggunakan beberapa variabel kontrol seperti ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, dan lain-lain.


(4)

Bab IV Simpulan dan Saran 45

Universitas Kristen Maranatha 3. Penelitian yang akan datang sebaiknya menguji kemampuan prediksi laba,

aliran kas, dan komponen-komponen laba untuk beberapa periode lag.

4. Penelitian yang akan datang dapat menguji kemampuan prediksi komponen-komponen laba terhadap variabel lainnya, seperti harga saham.


(5)

46

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Bandi, dan Rahmawati. 2005. Relevansi Kandungan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Jurnal Akuntansi & Bisnis, Vol. 5. No. 1, 27—42.

Barth, M. E., Donald P. C. dan Karen K. N. 2001. “Accruals and the Prediction of Future

Cash Flows”. The Accounting Review. Vol. 76, pp. 2758.

Boulding, W. dan A. Kirmani. 1992. “A Consumer-Side Experimental Examination of

Signaling Theory: Do Consumers Perceive Warranties as Signals of Quality?”. Journal of Consumer Research. pp. 111—123.

Bowen, R. M., David B., dan Lane A. D.. 1986. “Evidence on The Relationship Between

Earnings and Various Measures of Cash Flows”. The Accounting Review. (LXI)

No. 4, pp. 713—725.

Burgstahler, D., J. Jiambalvo and Y. Pyo, 1998. “The Informativeness of Cash Flows for Future Cash Flows”. Working Paper. University of Washington.

Cahyadi, R. 2006. Kemampuan Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Earnings dan Arus Kas di Masa yang Akan Datang. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Cheng, C.S.A., C.S. Liu, dan T.F. Schaefer. 1996. “Earnings Permanence and the Incremental

Information Content of Cash Flows from Operations”. Journal of Accounting

Research. Vol. 34. No.1, Spring, 173181.

Dahler, Y. dan R. Febrianto. 2006. Kemampuan Prediktif Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang. Dechow, P.M., S.P. Kothari dan R.L. Watts. 1998. “The Relation Between Earnings and

Cash Flows”. Journal of Accounting and Economics 25. pp. 133—168.

DeFond, Mark dan M.Y.Hung. 2001. An Empirical Analysis of Analysts’ Cash Flow Forecast.

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=265773

Eldomiaty, T. I. 2004. “Dynamics of Financial Signaling Theory and Systematic Risk Classes in Transitional Economies: Egyptian Economy in Perspective”. Journal of Financial Management and Analysis. pp. 41—59.

FASB. 1987. Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1.

Finger, C. A. 1994. “The Ability of Earnings to Predict Future Earnings and Cash Flow”. The

Journal Accounting Research. Vol. 32, No.2, Autumn. pp. 210—223.

Ghozali, H. I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Greenberg, R.R., G.L. Johnson dan K. Ramesh. 1986. “Earnings versus Cash Flow as a

Predictor of Future Cash Flow Measures”. Journal of Accounting, Auditing, and


(6)

47

Universitas Kristen Maranatha Hair, J.E. Jr. R. E., Anderson, R. L. Tatham and W. C. Black, 1998. Multivariate Data

Analysis, Prentice-Hall International. Inc., New Jersey.

Hendriksen ES., and Van Breda MF., 1992. Accounting Theory, 5th Edition, Irwin, Homewood, Boston.

Jones, R. dan A. J. Murrel. 2001. “Signaling Positive Corporate Social Performance”. Business and Society. pp. 59—78.

Kim, M. S. dan W. Kross. 2002. The Ability of Earnings to Predict Future Operating Cash

Flows Has Been Increasing Not Decreasing.

http://papers.ssrn.com/sol3/Delivery.cfm/SSRN_ID303283_code0203 16500.pdf?abstractid=303283&mirid=1

Kusuma, P. D. I. 2003. “Nilai Tambah Kandungan Informasi Laba dan Arus Kas Operasi”. SNA VI, h. 304—315.

Meythi. 2007. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham dengan Persistensi Laba sebagai Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi. Vol. 11, No. 2.

Riyanto, P. 2004. Penggunaan Laba dan Komponen Arus Kas untuk Memprediksi Laba dan Arus Kas pada Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal Indonesia Periode Tahun 1999-2002. Program Studi Magister Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Supriyadi. 1999. “The Predictive Ability of Earnings Versus Cash Flow Data to Predict Future Cash Flows: A Firm-Specific Analysis”. Gadjah Mada International Journal of Business. Vol. 1, September, h. 113—132.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi-Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Wild, J. J., K. R. Subramanyam, dan R. F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Diterjemahkan oleh: Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap. Salemba Empat. Jakarta.