Pengaruh Attitude Toward Advertising (Aad) pada Minat Beli (Studi Kasus di SMUK YAHYA BANDUNG).

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

INTISARI xi

ABSTRACT xii

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Penelitian 1

1.2. Identifikasi Masalah 9

1.3. Tujuan Penelitian 9

1.4. Kegunaan Penelitian 10

1.5. Lingkup Penelitian 10

1.6. Kerangka Penelitian 12

1.7. Sistematika Penulisan 13

BAB II: LANDASAN TEORI 15


(2)

2.2. Bauran Promosi 17

2.3. Pengertian Periklanan 19

2.4. Faktor Personal dalam Periklanan 21

2.5. Sikap Mengarah Pada Iklan (Aad) 24

2.6. Minat Beli 33

2.6.1. Pengertian Minat Beli 33

2.6.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli

Konsumen 35

2.6.3. Tahapan Minat Beli 38

2.7. Pengaruh Aad Pada Minat Beli 40

2.8. Faktor Personal Memengaruhi Aad 44

2.9. Aad Pada Minat Beli 47

2.10. Penelitian Terdahulu 48

2.11. Model Penelitian 50

BAB III: METODE PENELITIAN 51

3.1. Desain Penelitian 51

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 52

3.3. Metode Pengambilan Sampel 52

3.4. Metode Pengumpulan Data 53

3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 55


(3)

3.6.2. Hasil Uji Squared Mahalanobis Distances (Outliers) 59

3.7. Uji Validitas 59

3.7.1. Metode Confirmatory Factor Analysis 60

3.7.2. Hasil Uji Validitas 62

3.7.3. Uji Reliabilitas 64

3.7.4. Hasil Uji Reliabilitas 64

3.8. Metode Analisis Data 66

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 68

4.1. Karakteristik Responden 68

4.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

69

4.1.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

70

4.1.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 71 4.1.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Pekerjaan 74

4.1.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Melihat Iklan 75


(4)

4.2.1. Hasil Pengujian Hipotesis Pertama 76 4.3. Pembahasan

80

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN 85

5.1. Simpulan 85

5.2. Implikasi Manajerial 86

5.3. Keterbatasan Penelitian 87

5.4. Penelitian Mendatang 87

5.5. Saran 88

DAFTAR PUSTAKA 89


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 56

Tabel 3.2. Descriptive Statistics 58

Tabel 3.3. Uji Squared Mahalanobis Distances (Outliers) 59

Tabel 3.4. KMO and Bartlett's Test 62

Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Rotated Component Matrix(a) 63

Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas 65

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 69 Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir 70

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 71 Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan 74 Tabel 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Melihat Iklan 75


(6)

Tabel 4.6. Hasil Anova Aad pada Minat Beli 77

Tabel 4.7. Hasil Regresi pada Minat Beli 78

Tabel 4.8. Hasil Adjusted R Square Aad pada Minat Beli 79

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran 12

Gambar 2.1. Model Penelitian 50


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Hasil Survey Wawancara Awal LAMPIRAN 2. Kuesioner

LAMPIRAN 3. Hasil Uji Normalitas

LAMPIRAN 4. Hasil Uji Squared Mahalanobis Distances (Outliers) LAMPIRAN 5. Hasil Karakteristik Responden

LAMPIRAN 6. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas LAMPIRAN 7. Hasil Uji Regresi Sederhana


(8)

INTISARI

Sebuah perusahaan perlu membuat suatu iklan yang menarik dan kreatif sehingga dapat memengaruhi sikap konsumen terhadap iklan (Aad). Aad yang positif sangat penting bagi pemasar karena dapat berdampak pada minat beli konsumen. Oleh karena itu, sasaran penelitian ini adalah menguji pengaruh Aad pada minat beli konsumen.

Penelitian ini dilakukan di Bandung khususnya SMUK Yahya dengan menggunakan 378 responden yang pernah melihat iklan produk handphone Nokia di televisi. Sedangkan karakteristik responden yang digunakan adalah jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan pernahkah responden melihat iklan yang bersangkutan ditayangkan di televisi. Metode analisis yang digunakan adalah metode statistik regresi sederhana dengan menggunakan SPSS versi 11.5. Selain itu instrumen penelitian diambil dari Pollay & Mittal (1993); Dodds, Monroe, Grewal (1991); Brady,Cronin & Brand (2002).

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, simpulan akhir yang dapat diambil adalah Aad memberikan pengaruh paling besar pada minat beli produk Nokia. Pengaruh Aad pada minat beli produk Nokia adalah sebesar 24% sedangkan sisanya sebesar 76% dipengaruhi oleh faktor lain selain Aad.


(9)

ABSTRACT

A company in making an advertisement needs creatively and attractively until to influence attitude toward the advertising. The positive of Aad is very important for the marketer because of to have an impact toward a consumer purchase intention. Because of that, the target of this study is to test the influence of Aad towards purchase intention.

The study is done in Bandung by putting together questionnaires given to 378 responders who have seen Nokia mobile phone advertisement on TV. The content of the questionnaire includes gender, age, last education, and a list of questions about the product itself, such as whether or not the responders have seen the advertisement and how effective the advertisement is for them. The analysis method used is simple regressive statistic method, which uses SPSS 11.5 version. Furthermore, the instrument of study is taken from Pollay & Mittal (1993); Dodds, Monroe, Grewal (1991); Brady, Cronin & Brand (2002).

Based on the hypothesis assessment, last conclusion taken is that Aad has the biggest influence towards purchase intention of Nokia product. Its influence toward the purchase intention of the product is 24%, while the rest of 76% is influenced by factors other than Aad.


(10)

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu bergerak dalam hitungan detik, pasar diwarnai oleh persaingan yang luar biasa dan bertumbuh hebat setiap tahunnya (Kotler, 2005:1). Dengan kata lain, perusahaan perlu strategi yang tepat untuk dapat terus bertahan. Salah satu strategi yang tepat untuk tetap bertahan adalah strategi promosi (Kotler, 2005).

Promosi merupakan variabel komunikasi yang memainkan peranan cukup penting bagi perusahaan. Hal ini didukung oleh Kotler (2005:266) yang menjelaskan bahwa promosi sangat berguna untuk memperkenalkan produk atau jasanya kepada masyarakat, membantu perusahaan dalam membangun citra (image), dan mengkomunikasikan keunggulan produk atau jasa perusahaan.

Kotler (2005) membagi bauran promosi menjadi: periklanan (advertising), penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation). Dalam penelitian ini, bauran promosi yang dibahas adalah periklanan. Hal ini disebabkan karena pembuatan iklan perlu diperhatikan supaya iklan tersebut dapat memengaruhi konsumen dan strategi periklanan tersebut dapat efektif dalam meningkatkan penjualan (Vakratsas & Ambler, 1999). Dengan adanya faktor


(12)

inilah peneliti membahas lebih dalam lagi mengenai periklanan. Maka dari itu, sebagai suatu perusahaan perlu memahami konsep periklanan.

Kotler (2005:277) mendefinisikan iklan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non-pribadi oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Melalui kegiatan periklanan ini, perusahaan mengharapkan agar konsumen dapat mengenal produk atau jasa yang dihasilkan dan juga dapat menarik minat beli konsumen.

Pollay & Mittal (1993) menjelaskan bahwa periklanan merupakan suatu perwujudan sosial yang merangsang kegiatan ekonomi, konsumsi dan juga suatu model gaya hidup yang berorientasi pada nilai tertentu. Selain itu, terkadang iklan juga memberikan reaksi yang kurang baik sebagai akibat dari ketidaksesuaian suatu iklan terhadap nilai-nilai sosial dan budaya setempat.

Jadi dapat diambil simpulan bahwa maksud diadakannya periklanan adalah untuk memengaruhi peningkatan hasil penjualan. Hal ini didukung oleh Kotler (2005:267) yang menjelaskan bahwa perusahaan tidak hanya memasarkan suatu produk, tetapi perlu mengkomunikasikan dengan baik dan jelas kepada konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengkomunikasikan produk dan perusahaan secara tepat kepada pasar sasaran, dengan tujuan utama untuk mempertahankan pelanggan yang loyal dan juga menarik pelanggan baru (Kotler, 2005).


(13)

Akan tetapi, besarnya pengaruh kegiatan periklanan dalam meningkatkan hasil penjualan di setiap perusahaan tentunya berbeda-beda, hal ini tergantung dari bagaimana cara perusahaan melaksanakan kegiatan periklanan tersebut (Kotler 2005). Maka dari itu, suatu perusahaan perlu mengetahui dan memahami cara melaksanakan kegiatan periklanan sehingga dapat memengaruhi respon konsumen.

Dalam melaksanakan kegiatan periklanan, perusahaan perlu terlebih dahulu mengetahui berbagai faktor dari suatu iklan yang dapat memengaruhi respon konsumen. Hal ini didukung oleh Pollay & Mittal (1993) yang mengemukakan bahwa faktor personal dalam periklanan dapat memengaruhi sikap konsumen. Faktor personal tersebut terdiri dari: informasi produk, peran dan gambaran sosial serta paham hedonik.

Informasi produk (product information / PI) merupakan pertemuan antara kebutuhan dan keinginan konsumen dengan produsen. Informasi yang diberikan kepada konsumen sangat berhubungan dengan sikap konsumen dalam mengambil keputusan untuk menanggapi iklan yang dikeluarkan oleh produsen, apakah itu keputusan membeli ataupun tidak. Hal ini didukung oleh Norris (1984) dalam Pollay & Mittal (1993) yang menjelaskan bahwa periklanan dapat memberikan informasi produk pada setiap konsumen dan pembahasan ini banyak dilakukan oleh para ekonom dan pembenaran terhadap iklan didasarkan pada peranannya sebagai penyedia informasi.

Bauer & Greyser (1968) dalam Pollay & Mittal (1993) juga menjelaskan bahwa informasi sebuah produk diukur dengan: iklan adalah


(14)

sumber informasi tentang penjualan, iklan menginformasikan tentang merek mana yang mempunyai karakteristik yang sedang dicari, dan iklan membuat konsumen tidak ketinggalan informasi tentang produk baru yang ada di pasar.

Peran dan gambaran sosial (social role and image / SRI) tentang iklan terutama pada iklan dalam negeri menekankan pada gaya hidup atau golongan sosial dan juga memberikan gengsi dan status atau reaksi untuk membeli dan menggunakannya (Pollay & Mittal, 1993). Banyak konsumen membayar dengan harga yang tinggi hanya untuk mendapatkan merek yang diinginkannya (Pollay & Mittal, 1993). Riset terbaru menunjukkan peran iklan hanya sebagai permainan perusahaan untuk menciptakan maksud atau arti (Friedmann & Zimmer, 1988; Tharp & Scott, 1990 dalam Pollay & Mittal, 1993) dan citra perusahaan (Richins, 1991 dalam Pollay & Mittal, 1993).

Menurut Pollay & Mittal (1995), peran dan gambaran sosial dapat diukur dari mempelajari iklan mengenai kehidupan sekitar dan pembelian apa yang dapat mengesankan orang lain, iklan menceritakan tentang gaya hidup seseorang untuk membeli dan menggunakan suatu produk, dan iklan akan membantu untuk mengetahui produk mana yang dapat mencerminkan kehidupan seseorang.

Hedonik atau pengalaman melihat iklan merupakan suatu kesenangan (Bauer & Greyser, 1968 dalam Pollay & Mittal 1993). Iklan dapat


(15)

suatu peristiwa yang ada dengan ditambah alunan musik yang menyentuh perasaan konsumen (Bauer & Greyser, 1968 dalam Pollay & Mittal 1993).

Hedonik dapat diukur oleh seringnya iklan yang muncul untuk menghibur konsumen, terkadang iklan yang ada lebih menarik dari produk yang diiklankan (Bauer & Greyser, 1968 dalam Pollay & Mittal 1993). Iklan yang menarik akan meninggalkan kesan yang baik pula sehingga akan membuat konsumen untuk selalu mengingatnya (Bauer & Greyser, 1968 dalam Pollay & Mittal 1993).

Berbagai faktor personal dalam periklanan ini menentukan sikap global masyarakat terhadap periklanan. Hal ini didukung oleh Reid & Soley (1982)., Sandage & Leckenby (1980) dalam Pollay & Mittal ( 1993) yang menjelaskan bahwa faktor personal menentukan sikap global masyarakat, serta memperlihatkan perbedaan penting di antara orang-orang dalam keyakinan dan sikap terhadap iklan.

Peter & Olson (2000) mendefinisikan sikap (attitude) sebagai evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang. Sedangkan evaluasi adalah tanggapan pengaruh pada tingkat intensitas dan gerakan yang relatif rendah. Selain itu, terdapat dua jenis sikap yang luas yaitu sikap terhadap objek (attitude toward object /Ao) dan sikap terhadap perilaku

(attitude toward action / Aact).

Penelitian ini lebih memfokuskan pada sikap mengarah pada objek. Hal ini disebabkan karena objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah


(16)

periklanan. Jadi penelitian ini lebih mengarahkan pada sikap terhadap periklanan (attitude toward advertising / Aad).

Sikap terhadap objek (attitude toward object /Ao) yaitu selama proses

integrasi, konsumen mengkombinasikan beberapa pengetahuan, arti, dan kepercayaan tentang produk atau merek untuk membentuk evaluasi menyeluruh (Peter & Olson, 2000). Selain itu, kepercayaan tersebut dapat dibentuk melalui proses interpretasi atau diaktifkan dari ingatan.

Respon individual terhadap iklan dijembatani oleh berbagai faktor seperti motivasi dan kemampuan untuk memproses informasi (Cacioppo dan Petty, 1985; MacInnis dan Jowaski, 1989 dalam Vakratsas & Ambler, 1999) dan sikap terhadap iklan (MacKenzie, Luts & Belch, 1986 dalam Vakratsas & Ambler, 1999). Faktor penjembantan ini dapat menyesuaikan atau secara radikal mengubah respon terhadap iklan.

Engel, Blackwell & Miniard (1995) mengatakan kemampuan iklan untuk menciptakan sikap yang menyokong terhadap suatu produk sering bergantung pada sikap konsumen terhadap iklan itu sendiri. Iklan yang disukai atau dievaluasi secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap produk. Sedangkan iklan yang tidak disukai mungkin menurunkan evaluasi produk oleh konsumen. Penelitian memperlihatkan secara berulang-ulang bahwa sikap terhadap iklan berfungsi sebagai peramal yang signifikan atas sikap terhadap produk (Mitchel & Olson, 1981 dalam Engel, Blackwell & Miniard, 1995).


(17)

Sejumlah penelitian lain telah mengindikasikan peran substantif dari pemrosesan rute-utama dalam pengaruh dan pembuatan Aad. Burton & Lichenstein (1988) dalam Lord et al (1995) menunjukkan bahwa tanda awal kognitif (dalam hal ini terkait-harga) memengaruhi dimensi kognitif maupun afektif dari Aad dan bahwa kedua komponen Aad tersebut memberi andil bagi sikap terhadap kesepakatan itu. Berdasarkan hal ini, peneliti menyimpulkan bahwa sebuah variabel yang memerlukan beberapa pemrosesan informasi kognitif (seperti klaim spesifik atau penawaran yang dibuat dalam salinan sebuah iklan) dapat memengaruhi sikap terhadap iklan tersebut.

Aad dibentuk melalui suatu proses peripheral sebagai respon terhadap petunjuk eksekusi iklan dalam konteks pesan yang luas (bukan argumen brand message) dan memengaruhi variabel-variabel keluaran seperti brand attitude dan niat untuk membeli hanya ketika motivasi atau kesempatan untuk memproses informasi itu rendah (Lord et al, 1995). Maka dari itu, dapat simpulkan bahwa Aad dapat memengaruhi minat beli konsumen sehingga sebagai perusahaan perlu memahami konsep minat beli konsumen.

Minat beli konsumen terhadap suatu produk yang ditawarkan penting bagi pemasar karena perilaku konsumen tersebut akan memengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasanya (Kotler, 2005). Pengertian minat beli adalah suatu keinginan yang muncul dari dalam diri seorang atau yang diberikan dari seseorang pencetus dalam keputusan pembelian, dimana orang tersebut yang pertama kali mengusulkan gagasan kepada orang lain untuk membeli suatu produk atau jasa (Kotler, 2005:200).


(18)

Kotler, Ang, Leong, & Tan (2000:168) mendefinisikan minat sebagai suatu keinginan yang muncul dari dalam diri seseorang atau yang akan diberikan dari seseorang pencetus dalam keputusan pembelian, yang mana orang tersebut yang pertama kali mengusulkan gagasan kepada orang lain untuk membeli sesuatu barang atau jasa.

Berdasarkan seluruh konsep faktor personal yang memengaruhi Aad serta Aad memengaruhi minat beli konsumen, maka penelitian ini menggunakan media periklanan elektronik khususnya periklanan televisi. Penggunaan media periklanan elektronik terutama televisi disebabkan karena dengan menggunakan media periklanan ini dapat menggabungkan gambar, suara, gerakan dalam satu waktu, juga dapat merangsang audiens yang sedang menontonnya, perhatian yang didapat tinggi dan jangkauan yang luas (Kotler, 2005:289).

Penelitian ini juga menggunakan sampel yaitu masyarakat khususnya di kota Bandung yang pernah melihat iklan yang ditawarkan dalam penelitian ini khususnya di SMUK Yahya. Berdasarkan acuan dari hasil survei awal yang dilakukan pada sekelompok orang sebanyak 50 orang dari lingkungan Kampus Maranatha dan luar lingkungan kampus Maranatha, hasil survei menunjukkan bahwa sekelompok orang ternyata tertarik dengan iklan handphone merek Nokia sebesar 32%. Sisanya sebesar 28% memilih produk minuman ringan Coca Cola, 16% memilih produk rokok Marlboro, 14% memilih produk mobil Honda, dan 10% memilih produk makanan


(19)

Berdasarkan berbagai uraian tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk menguji apakah sikap konsumen terhadap periklanan berpengaruh pada minat beli suatu produk atau jasa yang mana faktor personal sebagai variabel anteseden. Oleh karena itu penelitian ini memiliki tema judul: “PENGARUH ATTITUDE TOWARD ADVERTISING (Aad) PADA

MINAT BELI: FAKTOR PERSONAL SEBAGAI VARIABEL ANTESEDEN (Studi Kasus di SMUK YAHYA BANDUNG)”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk mengidentifikasikan masalahnya, adapun masalah yang dianggap penting dan menarik untuk dikaji adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh faktor personal pada Aad? 2. Apakah terdapat pengaruh Aad pada minat beli?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis mengenai : 1. Pengaruh faktor personal pada sikap terhadap periklanan (Aad).


(20)

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi pengelola bisnis atau pemasar

Memberikan wawasan baru mengenai faktor-faktor yang memengaruhi sikap konsumen terhadap periklanan pada minat beli sehingga dapat mengevaluasi dan menciptakan strategi serta meningkatkan produktifitas perusahaan.

2. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan memberikan gambaran yang berkaitan dengan faktor-faktor yang memengaruhi Aad pada minat beli

3. Bagi akademis

Diharapkan dapat memberikan pemikiran mengenai pengembangan keilmuan dalam bidang manajemen pemasaran, khususnya perilaku konsumen yang berhubungan dengan faktor-faktor yang memengaruhi sikap konsumen dalam periklanan, sehingga penerapannya dapat digunakan untuk kemajuan bisnis dunia.

1.5 Lingkup Penelitian

Penelitian ini menguji tentang pengaruh Aad pada minat beli, yang mana faktor pengaruh personal sebagai variabel anteseden. Iklan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berbagai macam iklan produk handphone Nokia yang ditampilkan di televisi.


(21)

Karakteristik responden adalah orang yang pernah melihat iklan handphone nokia di TV. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan sisi demografi yang mudah diamati seperti jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan yang dimiliki konsumen, sehingga individu sebagai responden dalam penelitian ini dapat memberikan tanggapan mengenai iklan yang dilihat di televisi setiap hari.

Variabel penelitian ini terdiri dari: pertama, faktor personal (informasi produk, peran dan gambaran sosial, paham hedonik) yang mana instrumen penelitian dikutip dari Pollay & Mittal (1993). Kedua, instrumen sikap terhadap iklan yang dikutip oleh Pollay & Mittal (1993), Ketiga minat beli yang mana instrumen penelitian ini dikutip dari Lord, Lee & Sauer (1995).

Penelitian ini dilakukan di Bandung karena kota tersebut dapat diperkirakan bahwa terdapat pengaruh Aad pada minat beli: faktor personal sebagai variabel anteseden. Selain itu, sampel penelitian lebih di khususkan di SMUK Yahya.


(22)

1.6 Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan penelitian tentang sikap konsumen terhadap periklanan pada minat beli: faktor personal sebagai variabel anteseden adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup penelitian, kerangka penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini menguraikan konsep dan teori yang relevan dengan topik penelitian serta bukti-bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya. Bab ini juga mengembangkan hipotesis-hipotesis yang perlu dipecahkan, sesuai dengan konsep dan teori.

BAB III : METODE PENELITIAN Marketing mix (promotion)

Advertising

Attitude Toward Advertising

Purchase Intention Product

Informatio n

Social & Role Image

Hedonic Personal factors


(23)

Bab ini berisi penjelasan mengenai desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, uji reliabilitas dan uji validitas dan metode analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas tentang karakteristik responden, hasil pengujian pengukuran dari uji regresi sederhana serta pemecahan masalah hipotesis yang ditawarkan dalam penelitian dan interpretasi terhadap hasil yang diperoleh.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi simpulan hasil penelitian, dan batasan penelitian, implikasi manajerial dan saran-saran.


(24)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini menganalisis mengenai ada atau tidaknya pengaruh faktor personal terhadap Aad yang memengaruhi minat beli, peneliti menggunakan metode survei dengan analisis regresi sederhana. Dimana sebelum pengujian hipotesa peneliti melakukan beberapa uji pendahuluan yang terdiri dari uji normalitas, uji outliers, uji reliabilitas dan uji validitas.

Penelitian ini menggunakan sampel secara non probability sampling yang artinya pengambilan sampel tiap anggota tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi (Crask et al, 1995 dalam Magdalena, 2005:51) dan secara purposive sampling atau metode pengambilan sampel yang memenuhi kriteria tertentu sebagai anggota sampel (Cooper & Schindler, 2003 dalam Magdalena, 2005). Dimana sampel yang diambil oleh peneliti terdiri dari siswa-siswi SMUK Yahya, para guru SMUK Yahya, dan seluruh staff dan karyawan dari SMUK Yahya.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan cara memberikan kuesioner. Responden yang dikumpulkan yaitu sebanyak 397 responden tetapi yang dinyatakan valid yaitu sebanyak 378 responden. Diantaranya yaitu: 1 orang responden tidak mengembalikan kuesioner pada saat pengisian data, 17 orang responden tidak mengisi data dengan lengkap


(25)

terpaksa dibuang karena pada saat uji outliers dengan menggunakan mahalanobis distances dinyatakan sebagai outliers.

Jadi simpulan dari pengujian hipotesis yang diuji dengan menggunakan metode regresi sederhana adalah bahwa faktor personal (informasi produk, peran dan gambaran sosial, serta paham hedonik) tidak memberikan hasil yang reliabel. Oleh karena itu, peneliti perlu membuang dimensi tersebut. Sedangkan Aad memberikan pengaruh pada minat beli yang signifikan sehingga dimensi tersebut memberikan hasil yang signifikan terhadap penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil Adjusted R Square menunjukan bahwa pengaruh Aad pada minat beli sebesar 24%.

Simpulan penelitian ini diperkuat dengan adanya artikel yang berupaya menjelaskan bagaimana iklan dapat memengaruhi minat beli. MacKenzie & Spreng (1992) dalam Lord, Lee & Sauer (1995) fokus pada peran Aad dalam pemrosesan utama dan peripheral yang mendorong brand attitude dan minat untuk membeli dalam berbagai tingkatan motivasi.

5.2 Implikasi Manajerial

Penelitian ini dapat memberikan implikasi bahwa dalam pemasaran khususnya dalam periklanan perlu untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi Aad khususnya pada dimensi minat beli konsumen. Karena faktor-faktor seperti faktor personal (yang meskipun pada akhirnya dimensi ini perlu dibuang) yang mencakup informasi produk, peran dan


(26)

gambaran sosial, paham hedonik baik secara langsung maupun tidak langsung dapat membentuk Aad yang diberikan oleh produsen.

Perlu dipertimbangkan juga oleh para produsen dalam membuat iklan khususnya media televisi apakah iklan tersebut akan memberikan hasil yang signifikan terhadap Aad dan apakah iklan tersebut dapat memberikan hasil yang signifikan terhadap minat beli konsumen.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak mengukur semua faktor yang ada yaitu faktor personal dan faktor sosial, tetapi hanya faktor personal saja. Hal ini disebabkan karena dalam artikel yang bersangkutan mengatakan bahwa faktor sosial ini telah diuji dan tidak valid. Sedangkan penelitian Aad pada minat beli peneliti juga tidak meneliti keseluruhan dari dimensi yang ada yaitu attitude toward the brand, message arguments, dan peripheral cues. Dengan kata lain penelitian ini hanya mengarah pada Aad pada minat beli.

5.4 Penelitian Mendatang

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh dimensi-dimensi attitude toward the brand, message arguments, dan peripheral cues pada minat beli sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lord, Lee & Sauer (1995) dalam jurnal “The Combined Influence Hypothesis: Central and Peripheral Antecedents of Attitude toward the Advertising”.


(27)

Selain melakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai dimensi ini, peneliti juga menyarankan sebaiknya mencari kuesioner yang lebih baik tentang dimensi yang akan diteliti sehingga mendapatkan hasil yang signifikan.

5.5 Saran

Bagi pembaca, sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh dimensi attitude toward the brand, message arguments, dan peripheral cues pada minat beli karena dengan mengetahui lebih dalam faktor-faktor tersebut merupakan hal yang cukup penting dalam hal pemasaran supaya dapat meningkatkan pengetahuan yang lebih dalam masalah periklanan dan pemasaran.

Sedangkan bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan persahaan di masa mendatang khususnya dalam mengembangkan strategi perusahaan selanjutnya dalam membuat iklan yang berkualitas dan efektif dalam meningkatkan minat beli konsumen.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Bermans & Evans, 2004. “Retail Management” (Strategic Approach), edisi kesembilan, Prentice hall Inc.

Boyd, H.W., Walker, O.C., Larreche, J.C. (2000). “Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global”, Jilid kesatu, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Brady, M.K., Cronin, J.J., Brand, R.R. (2002). “Performance-only Measurement of Service Quality: A Replication And Extension”, Journal of Business Research, Vol 55, Pg 17-31.

Dodds, W.B., Monroe, K.B., Grewal, D. (1991). “Effects of Price, Brand, and Store Information on Buyers’ Product Evaluations”, Journal of Marketing Research, Vol 28, Pg 307.

Engel, J.F., Blackwell, R.D., Miniard, P.W. (1995). “Perilaku Konsumen”, Edisi Keenam, Jilid kedua, Jakarta: Binarupa Aksara.

Ghozali, I. (2001). “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Giduanni, G. (2006). “Analisis Pengaruh Price, Store Image, Intensity of Marketing Activities, dan Price Deals Pada Citra Merek Produk Coca” , Skripsi Program Sarjana UKM (Tidak Dipublikasikan).

Grewal, D., Monroe, K.B., and Krishnan, R. (1998). “The Effects of Price-Comparison Advertising on Buyers’ Perceptions of Acquisition Value, Transaction Value, and Behavioral Intentions”, Journal of Marketing, Vol 62, Pg. 45-59.

Halim, Y. (2007). “Analisis Pengelompokkan Konsumen Berdasarkan Faktor Pengaruh Eksternal Dalam Pembelian Mode Pakaian (Studi Kasus Remaja Putri Tingkat SMP)”, Skripsi Program Sarjana UKM (Tidak Dipublikasikan).

Hamdani, L. (2006). “Analisis Pengelompokan Konsumen Berdasarkan Motivasi Berbelanja Hedonik (Studi Kasus di Mall CiWalk) Bandung”, Skripsi Program Sarjana UKM (Tidak Dipublikasikan).

Imasari, K., Sunjoyo, Meythi, Setiawan, S., Kuang, T.M., Kuswoyo, C., Magdalena, N. (2007). “Modul Statistika Penggunaan Alat Uji Statistika


(29)

Kotler, P., Armstrong, G. (2001). “ Prinsip-prinsip Pemasaran”, Jilid kesatu, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, P. (1992). “Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Pengendalian”, Jilid kesatu, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, P. (1994). “Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Pengendalian”, Jilid kedua, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, P. (2005). “Manajemen Permasaran”, Edisi Kesebelas, Jilid kesatu, terjemahan Drs. Benyamin Molan, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, P. (2005). “Manajemen Permasaran”, Edisi Kesebelas, Jilid kedua, terjemahan Drs. Benyamin Molan, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, P., Ang, S.P., Leong, S.M., Tan, C.T. (2000). “ Manajemen Perspektif Asia”, Edisi Ketiga, terjemahan Handoyo Prasetyo, SE., Yogyakarta: Penerbit Andi.

Lamb, Hair, McDaniel. (2001). “Pemasaran”, Jilid kesatu, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Lamb, Hair, McDaniel. (2001). “Pemasaran”, Jilid kedua, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Lord, K.R., Lee, M.S., and Sauer, P.L. (1995). “ The Combined Influence Hypothesis: Central and Peripheral Antecedents of Attitude toward the Ad”, Journal of Advertising, Vol. 24, Pg. 73-85.

Madjadikara, A.S. (2004). “ Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan, Bimbingan Praktis Penulisan naskah Iklan (Copywriting)”, Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama.

Magdalena, N. (2005). “Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada Perilaku Membeli Dan Mengkonsumsi Makanan Ringan”, Tesis Program Pascasarjana UGM (Tidak Dipublikasikan).

Mowen, C.J., and Minor, M. (2001). “Perilaku Konsumen”, Edisi Kelima Jilid kesatu, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mowen, C.J., and Minor, M. (2002). “Perilaku Konsumen”, Edisi Kelima Jilid kedua, Jakarta: Penerbit Erlangga.


(30)

Peter, J.P., and Olson, J.C. (2000). “Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran”, Terjemahan Damos Sihombing, MBA.. Edisi Keempat, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pollay, R.W., and Mittal, B. (1993). “Here’s the Beef: Factors, Determinants, and Segments in Consumer Criticism of Advertising”, Journal of Marketing, Vol 57, Pg. 99-114.

Schiffman, L.G., and Kanuk, L.L. (2004). “Consumer Behavior”, 8th

ed, Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Simamora, B. (2004). “Panduan Riset Perilaku Konsumen”, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sindoro, D. (2006). “Analisis Pengaruh Faktor Personal Pada Sikap Konsumen Dalam Periklanan”, Skripsi Program Sarjana UKM (Tidak Dipublikasikan).

Suyanto, M. (2005). “Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia”, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Umar, H. (1999). “Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran”, Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.

Vakratsas, D., and Ambler, T. (1999). “How Advertising Works: What Do We Really Know?”, Journal of Marketing, Vol 63, Pg. 26-43.


(1)

terpaksa dibuang karena pada saat uji outliers dengan menggunakan mahalanobis distances dinyatakan sebagai outliers.

Jadi simpulan dari pengujian hipotesis yang diuji dengan menggunakan metode regresi sederhana adalah bahwa faktor personal (informasi produk, peran dan gambaran sosial, serta paham hedonik) tidak memberikan hasil yang reliabel. Oleh karena itu, peneliti perlu membuang dimensi tersebut. Sedangkan Aad memberikan pengaruh pada minat beli yang signifikan

sehingga dimensi tersebut memberikan hasil yang signifikan terhadap penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil Adjusted R Square menunjukan bahwa pengaruh Aad pada minat beli sebesar 24%.

Simpulan penelitian ini diperkuat dengan adanya artikel yang berupaya menjelaskan bagaimana iklan dapat memengaruhi minat beli. MacKenzie & Spreng (1992) dalam Lord, Lee & Sauer (1995) fokus pada peran Aad dalam

pemrosesan utama dan peripheral yang mendorong brand attitude dan minat untuk membeli dalam berbagai tingkatan motivasi.

5.2 Implikasi Manajerial

Penelitian ini dapat memberikan implikasi bahwa dalam pemasaran khususnya dalam periklanan perlu untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi Aad khususnya pada dimensi minat beli konsumen.

Karena faktor-faktor seperti faktor personal (yang meskipun pada akhirnya dimensi ini perlu dibuang) yang mencakup informasi produk, peran dan


(2)

gambaran sosial, paham hedonik baik secara langsung maupun tidak langsung dapat membentuk Aad yang diberikan oleh produsen.

Perlu dipertimbangkan juga oleh para produsen dalam membuat iklan khususnya media televisi apakah iklan tersebut akan memberikan hasil yang signifikan terhadap Aad dan apakah iklan tersebut dapat memberikan hasil

yang signifikan terhadap minat beli konsumen.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak mengukur semua faktor yang ada yaitu faktor personal dan faktor sosial, tetapi hanya faktor personal saja. Hal ini disebabkan karena dalam artikel yang bersangkutan mengatakan bahwa faktor sosial ini telah diuji dan tidak valid. Sedangkan penelitian Aad pada minat beli peneliti

juga tidak meneliti keseluruhan dari dimensi yang ada yaitu attitude toward the brand, message arguments, dan peripheral cues. Dengan kata lain penelitian ini hanya mengarah pada Aad pada minat beli.

5.4 Penelitian Mendatang

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh dimensi-dimensi attitude toward the brand, message arguments, dan peripheral cues pada minat beli sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lord, Lee & Sauer (1995) dalam jurnal “The Combined Influence Hypothesis: Central and Peripheral Antecedents of Attitude toward the Advertising”.


(3)

Selain melakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai dimensi ini, peneliti juga menyarankan sebaiknya mencari kuesioner yang lebih baik tentang dimensi yang akan diteliti sehingga mendapatkan hasil yang signifikan.

5.5 Saran

Bagi pembaca, sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh dimensi attitude toward the brand, message arguments, dan peripheral cues pada minat beli karena dengan mengetahui lebih dalam faktor-faktor tersebut merupakan hal yang cukup penting dalam hal pemasaran supaya dapat meningkatkan pengetahuan yang lebih dalam masalah periklanan dan pemasaran.

Sedangkan bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perkembangan persahaan di masa mendatang khususnya dalam mengembangkan strategi perusahaan selanjutnya dalam membuat iklan yang berkualitas dan efektif dalam meningkatkan minat beli konsumen.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bermans & Evans, 2004. “Retail Management” (Strategic Approach), edisi kesembilan, Prentice hall Inc.

Boyd, H.W., Walker, O.C., Larreche, J.C. (2000). “Suatu Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global”, Jilid kesatu, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Brady, M.K., Cronin, J.J., Brand, R.R. (2002). “Performance-only Measurement of Service Quality: A Replication And Extension”, Journal of Business Research, Vol 55, Pg 17-31.

Dodds, W.B., Monroe, K.B., Grewal, D. (1991). “Effects of Price, Brand, and Store Information on Buyers’ Product Evaluations”, Journal of Marketing Research, Vol 28, Pg 307.

Engel, J.F., Blackwell, R.D., Miniard, P.W. (1995). “Perilaku Konsumen”, Edisi Keenam, Jilid kedua, Jakarta: Binarupa Aksara.

Ghozali, I. (2001). “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Giduanni, G. (2006). “Analisis Pengaruh Price, Store Image, Intensity of Marketing Activities, dan Price Deals Pada Citra Merek Produk Coca” , Skripsi Program Sarjana UKM (Tidak Dipublikasikan).

Grewal, D., Monroe, K.B., and Krishnan, R. (1998). “The Effects of Price-Comparison Advertising on Buyers’ Perceptions of Acquisition Value, Transaction Value, and Behavioral Intentions”, Journal of Marketing, Vol 62, Pg. 45-59.

Halim, Y. (2007). “Analisis Pengelompokkan Konsumen Berdasarkan Faktor Pengaruh Eksternal Dalam Pembelian Mode Pakaian (Studi Kasus Remaja Putri Tingkat SMP)”, Skripsi Program Sarjana UKM (Tidak Dipublikasikan).

Hamdani, L. (2006). “Analisis Pengelompokan Konsumen Berdasarkan Motivasi Berbelanja Hedonik (Studi Kasus di Mall CiWalk) Bandung”, Skripsi Program Sarjana UKM (Tidak Dipublikasikan).

Imasari, K., Sunjoyo, Meythi, Setiawan, S., Kuang, T.M., Kuswoyo, C., Magdalena, N. (2007). “Modul Statistika Penggunaan Alat Uji Statistika Dalam Pengambilan Keputusan Dengan Software SPSS”, Fakultas


(5)

Kotler, P., Armstrong, G. (2001). “ Prinsip-prinsip Pemasaran”, Jilid kesatu, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, P. (1992). “Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Pengendalian”, Jilid kesatu, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, P. (1994). “Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, Pengendalian”, Jilid kedua, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, P. (2005). “Manajemen Permasaran”, Edisi Kesebelas, Jilid kesatu, terjemahan Drs. Benyamin Molan, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, P. (2005). “Manajemen Permasaran”, Edisi Kesebelas, Jilid kedua, terjemahan Drs. Benyamin Molan, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, P., Ang, S.P., Leong, S.M., Tan, C.T. (2000). “ Manajemen Perspektif Asia”, Edisi Ketiga, terjemahan Handoyo Prasetyo, SE., Yogyakarta: Penerbit Andi.

Lamb, Hair, McDaniel. (2001). “Pemasaran”, Jilid kesatu, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Lamb, Hair, McDaniel. (2001). “Pemasaran”, Jilid kedua, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Lord, K.R., Lee, M.S., and Sauer, P.L. (1995). “ The Combined Influence Hypothesis: Central and Peripheral Antecedents of Attitude toward the Ad”, Journal of Advertising, Vol. 24, Pg. 73-85.

Madjadikara, A.S. (2004). “ Bagaimana Biro Iklan Memproduksi Iklan, Bimbingan Praktis Penulisan naskah Iklan (Copywriting)”, Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama.

Magdalena, N. (2005). “Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada Perilaku Membeli Dan Mengkonsumsi Makanan Ringan”, Tesis Program Pascasarjana UGM (Tidak Dipublikasikan).

Mowen, C.J., and Minor, M. (2001). “Perilaku Konsumen”, Edisi Kelima Jilid kesatu, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mowen, C.J., and Minor, M. (2002). “Perilaku Konsumen”, Edisi Kelima Jilid kedua, Jakarta: Penerbit Erlangga.


(6)

Peter, J.P., and Olson, J.C. (2000). “Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran”, Terjemahan Damos Sihombing, MBA.. Edisi Keempat, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pollay, R.W., and Mittal, B. (1993). “Here’s the Beef: Factors, Determinants, and Segments in Consumer Criticism of Advertising”, Journal of Marketing, Vol 57, Pg. 99-114.

Schiffman, L.G., and Kanuk, L.L. (2004). “Consumer Behavior”, 8th

ed, Upper Saddle River, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Simamora, B. (2004). “Panduan Riset Perilaku Konsumen”, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sindoro, D. (2006). “Analisis Pengaruh Faktor Personal Pada Sikap Konsumen Dalam Periklanan”, Skripsi Program Sarjana UKM (Tidak Dipublikasikan).

Suyanto, M. (2005). “Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia”, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Umar, H. (1999). “Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran”, Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.

Vakratsas, D., and Ambler, T. (1999). “How Advertising Works: What Do We Really Know?”, Journal of Marketing, Vol 63, Pg. 26-43.