Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Modifikasi YMCA Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.
iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE
MODIFIKASI YMCA
SERTA GAMBARAN TINGKAT KEBUGARAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA YANG DIUKUR DENGAN
KEDUA TES TERSEBUT
Samuel Satria Lipat, 2007.
Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF
Latar belakang : Kebugaran dapat diukur dengan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
Tujuan : Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM dengan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA serta hubungan kedua tes tersebut.
Metode Penelitian : Subjek Penelitian adalah 40 orang mahasiswa FK UKM yang tidak merokok, berumur antara 18-25 tahun yang diukur kebugarannya dengan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
Hasil : Dari 40 orang mahasiswa FK UKM berdasarkan tes treadmill metode Bruce didapatkan hasil, 31 orang (77,5%) Baik, 9 orang (22,5%) Sedang, tidak seorangpun (0%) Buruk. Rata-rata Baik. Berdasarkan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA didapatkan hasil, 28 orang (70%) Baik, 11 orang (27,5%) Sedang, 1 orang (2,5%) Buruk. Rata-rata Baik. Tes treadmill metode Bruce dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA mempunyai
hubungan dengan bentuk persamaan garis regresi korelasi linier sederhana y = 25,851 + 0,540x** (p<0,01), dan koefisien korelasi r = 0,476 ** (p<0,01).
Kesimpulan : Tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa FK UKM berdasarkan tes treadmill metode Bruce rata-rata adalah Baik. Berdasarkan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA rata-rata adalah Baik. Tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA mempunyai hubungan berbentuk garis linier dengan kekuatan hubungan kedua tes tersebut adalah Sedang.
(2)
Universitas Kristen Maranatha v
ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL FITNESS MEASURED BY BRUCE TREADMILL TEST AND MODIFIED YMCA METHOD
ERGOCYCLE TEST
AND DESCRIPTION OF MEDICAL STUDENT’S FITNESS LEVEL OF MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY WHICH IS TESTED BY BOTH METHODS
Samuel Satria Lipat, 2007.
Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF
Backgrounds : Fitness level can be measured by the Bruce treadmill test and modified YMCA method ergocycyle test.
Objectives : To discover the students fitness level by means of a Bruce treadmill test and modified YMCA method ergocycle test and relationship between them test.
Research Methods : Research subjects comprise 40 FK UKM students which is not smoking and aged between 18 to 25 years old. And fitness level measured by the Bruce treadmill test and modified YMCA method ergocycyle test.
Results : From 40 FK UKM students, based on the Bruce treadmill test, 31 students (77.5%) “Good”; 9 students (22.5%) “Medium”; no one (0%) “Poor”. The average is “Good”. Based on the modified YMCA method ergocycle test, 28 students (70%) “Good”; 11 students (27.5%) “Medium”; 1 student (2.5%) “Poor”. The average is “Good”. Bruce treadmill test and the YMCA method
ergocycle test are linked by simple regression linier correlation equation y = 25.851 + 0.540x** (p<0,01), and correlation coefficient r = 0,476**
(p<0,01).
Conclusions : The fitness level of 40 FK UKM students based on the Bruce treadmill test in average is “Good”, and the fitness level based on the modified YMCA method ergocycle test in average is “Good”. Bruce treadmill test and modified YMCA method ergocycle test are linked by a linier line with level of linked is Medium.
(3)
Universitas Kristen Maranatha vi
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT... v
PRAKATA... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR GRAFIK... xi
DAFTAR DIAGRAM ... xii
DAFTAR LAMPIRAN... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian... 3
1.6 Metodologi ... 4
1.7 Lokasi dan Waktu ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kebugaran Jasmani ... 5
2.2 Manfaat Kebugaran dengan Berolahraga... 5
2.3 Komponen-Komponen Kebugaran ... 7
2.3.1 Jantung ... 7
2.3.2 Paru-Paru... 10
2.3.3 Otot ... 13
2.4 Kapasitas Aerobik ... 15
2.5 Metode Tes Kebugaran Jasmani ... 17
2.5.1 Treadmill...19
2.5.2 Ergometer Sepeda ...19
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian ...23
3.2 Alat-Alat yang Digunakan ...23
3.3 Metodologi ...23
3.3.1 Desain Penelitian ...23
3.3.2 Variabel Penelitian...23
3.3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian...24
3.3.4 Ukuran Sampel...24
3.4 Prosedur Penelitian ...24
(4)
Universitas Kristen Maranatha vii
3.4.2 Prosedur Tes Ergometer Sepeda Metode
Modifikasi YMCA ...25
3.5 Analisis Data ...26
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil dan Pembahasan ...28
4.1.1 Tes Treadmill Metode Bruce ... 28
4.1.2 Tes Ergometer Sepeda Metode Modifikasi YMCA... 30
4.1.3 Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Ergometer Sepeda Metode Modifikasi YMCA ... 32
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ...36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 37
5.2 Saran ... 37
DAFTAR PUSTAKA ... 38
LAMPIRAN... 39
(5)
Universitas Kristen Maranatha viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce...28 Tabel 4.2 Hasil Tes Ergometer Sepeda Metode Modifikasi YMCA ... 30 Tabel 4.3. Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Ergometer Sepeda
(6)
Universitas Kristen Maranatha ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hubungan Tes Treadmill Metode Bruce dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Modifikasi YMCA ... 35
(7)
Universitas Kristen Maranatha x
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce... 29 Diagram 4.2 Hasil Tes Ergometer Sepeda Metode Modifikasi YMCA ... 31 Diagram 4.3 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Ergometer
(8)
Universitas Kristen Maranatha xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Persetujuan ... 39
Lampiran 2. Formulir Bruce ... 40
Lampiran 3. Formulir YMCA... 41
Lampiran 4. Tabel Perhitungan Bruce-YMCA... 42
Lampiran 5. Foto Penelitian... 43
(9)
Universitas Kristen Maranatha 39
Lampiran 1
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :
Tanggal lahir :
NRP :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Samuel Satria Lipat, NRP : 0410085, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.
Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.
Bandung ……… 2007
(---)
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :
Tanggal lahir :
NRP :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Samuel Satria Lipat, NRP : 0410085, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.
Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.
Bandung ……… 2007
(10)
Universitas Kristen Maranatha 40
Lampiran 2
FORMULIR BRUCE
NAMA
:
TGL LAHIR
:
SEX
:
BB
:
TB
:
HR ISTIRAHAT :
TGL
:
STAGE
Km/hour
Slope%
HR
Mets
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
VO2 max = Mets x 3.5 ml/kgBB/menit
(11)
Universitas Kristen Maranatha 41
Lampiran 3
FORMULIR YMCA
NAMA :
TGL LAHIR :
SEX : L / P
BB : kg
TB : cm
HR ISTIRAHAT : bpm
TGL :
Target HR : 70% HRMax = 70% x (220 – Umur) Target HR = 70% x (220 - ) = 70% x = bpm Beban 25 watt 50 rpm 2 menit sampai target HR = bpm
Menit HR Beban Akhir
2 3 4 5 6
1 watt = 6 kpm
Beban akhir = watt = kpm HR Akhir = bpm
Max VO2 = liter/menit M
Umur = tahun
Laki-laki Max VO2 = (0.348 x M) – (0.035 x Umur) + 3.011 Max VO2 = (0.348 x ) – (0.035 x ) + 3.011 Max VO2 = liter/menit = ml/menit
BB = kg
Max VO2 = ml/menit
(12)
Universitas Kristen Maranatha 42
Lampiran 4
BRUCE – YMCA
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .476(a) .227 .206 7.08167
a Predictors: (Constant), YMCA
Correlations
BRUCE YMCA
BRUCE 1.000 .476
Pearson
Correlation YMCA
.476 1.000
BRUCE .000 .001
Sig. (1-tailed)
YMCA .001 .000
BRUCE 40 40
N
YMCA 40 40
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regressio
n 558.309 1 558.309 11.133 .002(a)
Residual 1905.702 38 50.150
1
Total 2464.011 39
a Predictors: (Constant), YMCA b Dependent Variable: BRUCE
Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant
) 25.851 7.533 3.432 .001
1
YMCA .540 .162 .476 3.337 .002
(13)
Universitas Kristen Maranatha 43
Lampiran 5
FOTO PENELITIAN
Tes Treadmill Metode Bruce
(14)
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia memiliki tubuh paling sempurna diantara makhluk hidup lainnya di bumi. Namun, apakah tubuh itu berfungsi optimal seperti seharusnya, hal tersebut tergantung dari berbagai faktor, salah satunya ialah kebugaran. Kebugaran adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik tanpa kelelahan yang berlebihan sehingga kita dapat tetap kompeten dalam menjalani tuntutan hidup dan setiap tantangan yang ada.
Kebugaran yang dibutuhkan setiap individu pun bertingkat-tingkat sesuai dengan aktivitasnya sehari-hari. Semakin berat aktivitas yang dilakukan oleh individu dalam kehidupannya sehari-hari, semakin tinggi pula tingkat kebugaran yang dibutuhkan. Seseorang baru dapat dikatakan bugar jika dapat melakukan aktivitas rutin sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
Bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha (FK UKM), kebugaran tubuh mutlak diperlukan untuk berprestasi maksimal. Setelah melewati jadwal kuliah dan praktikum yang padat dan melelahkan, mahasiswa FK UKM masih harus belajar di rumah untuk mengulang pelajaran yang dikuliahkan dan mempersiapkan diri untuk kuliah dan praktikum selanjutnya. Selain belajar, juga terdapat aktivitas lainnya seperti berorganisasi. Jika hal-hal tersebut tidak sanggup dilakukan, atau dilakukan tanpa adanya konsentrasi akibat kelelahan, maka mahasiswa tersebut tidak akan mampu berprestasi maksimal.
Karena begitu pentingnya arti kebugaran bagi kehidupan kita, alangkah bijaksana jika kita mengusahakan tubuh kita tetap bugar. Kebugaran tubuh dapat dijaga atau ditingkatkan antara lain dengan berolahraga secara teratur. Selain itu, kita juga harus menerapkan pola hidup sehat seperti tidur cukup, makan teratur, menghindari stres berlebih, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi alhkohol. Untuk mengukur tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan berbagai macam tes kebugaran yang secara garis besar dibagi atas dua, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan contohnya tes Cooper, tes Bleep, tes Balke, dan tes
(15)
Universitas Kristen Maranatha 2
Rockport. Sedangkan tes laboratorium antara lain tes bangku, tes ergometer sepeda (YMCA) dan tes treadmill (Bruce) (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).
Tes treadmill metode Bruce adalah metode tes kebugaran yang paling umum dilakukan di berbagai instansi kesehatan dan olahraga dan hasilnya dapat dipercaya. Tes treadmill metode Bruce relatif mudah dilakukan karena bersifat alamiah dimana orang sudah terbiasa berjalan dan berlari. Tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA relatif mudah dilakukan, tidak membuat subjek penelitian (SP) terlalu lelah, dan hasilnya dapat dipercaya.
Hasil yang didapat dari tes treadmill metode Bruce akan lebih akurat dibandingkan dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA, tetapi harga treadmill jauh lebih mahal dibandingkan ergometer sepeda. Selain itu ergometer sepeda lebih mobile dibandingkan treadmill.
Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan tes ergometer sepeda atau tes bangku. Alasannya mungkin pada perbedaan ukuran massa otot yang aktif, yang mana terbesar pada berlari menanjak pada treadmill sedangkan pada tes sepeda beban terlokalisir hanya pada otot besar di paha. Untuk tiap metode pengukuran hasilnya berbeda dengan “gold standard” yaitu tes treadmill. (Fox et al., 1988).
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.
2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
3. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
1.3Maksud dan Tujuan
1. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.
(16)
Universitas Kristen Maranatha 3
2. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
3. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberi motivasi pada mahasiswa untuk selalu menjaga dan meningkatkan kebugaran fisik yang berguna untuk mendukung kelancaran proses belajar.
2. Memberi masukan dan pengetahuan kepada mahasiswa maupun masyarakat tentang manfaat kebugaran dan beberapa cara pengukuran tingkat kebugaran .
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Penentuan tingkat kebugaran sudah dibuktikan terutama dengan 2 macam tes kebugaran, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan antara lain adalah tes Cooper, dilakukan dengan cara lari selama dua belas menit, dan tes Balke, dilakukan dengan cara lari selama lima belas menit. Sedangkan tes laboratorium yaitu dengan menggunakan treadmill (Bruce), ergometer sepeda (YMCA) dan tes bangku (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).
Hasil VO2 maks yang diukur pada tes treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan tes ergometer sepeda atau tes bangku. Alasannya mungkin ada pada perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif, yang mana terbesar pada berlari menanjak pada treadmill sedangkan pada sepeda terlokalisir hanya pada otot besar di paha (Fox et al., 1988).
Hipotesis Penelitian :
Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
(17)
Universitas Kristen Maranatha 4
1.6 Metode Penelitian
Survei analitik.
Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce antara lain adalah berat badan (BB) (kg), tinggi badan (TB) (cm), umur (tahun), Metz, dan VO2 maks (mlO2/kg BB/menit). Sedangkan pada tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA adalah umur (tahun), BB (kg), heart rate (HR), beban akhir (Watt) dan VO2 maks (mlO2/kgBB/menit).
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.
1.7 Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian :
1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak No. 13, Bandung.
2. Kampus FK UKM. Waktu Penelitian :
(18)
Universitas Kristen Maranatha
37 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa FK UKM yang diukur
dengan tes treadmill metode Bruce adalah :
- 77,5% berkriteria Baik.
- 22,5% berkriteria Sedang.
- 0% berkriteria Buruk.
- Rata – rata Baik.
2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa FK UKM yang diukur
dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA adalah :
- 70% berkriteria Baik.
- 27,5% berkriteria Sedang.
- 2,5% berkriteria Buruk.
- Rata – rata Baik.
3. Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA dengan bentuk
hubungan berupa persamaan garis regresi korelasi linier sederhana y = 25,851 + 0,540x, dengan kekuatan hubungan koefisien korelasi r = 0,476 (Sedang).
5.2 Saran
Mahasiswa yang kebugarannya sudah baik diharapkan tetap menjaga kebugarannya. Sedangkan bagi yang kebugarannya masih kurang, perlu lebih giat berolahraga demi meningkatkan kebugarannya agar mampu beraktivitas secara maksimal dan meraih prestasi setinggi-tingginya.
Dalam perbandingan hasil percobaan ini, dianjurkan menggunakan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA untuk mengukur kebugaran.
Diperlukan penelitian dengan sampel lebih banyak supaya didapatkan kekuatan hubungan yang lebih baik.
(19)
Universitas Kristen Maranatha 38
DAFTAR PUSTAKA
Astrand P. O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p.355-382.
Clarke D. H. 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice-Hall, Inc. p. 47-48, 167-171, 175, 191-192
Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan. Http://www.depkes.go.id/downloads/
Panduan%20Kesehatan%20Olahraga.pdf. 10 Juli 2007.
Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basis of Physical Education and Atlhetics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. p. 89-90, 100, 102, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.
Guyton A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC . h. 1340-1341, 1347-1348, 1353. Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise response and adaptations. 2nd edition.
New York : MacMillan Publishing Company. p. 5-8, 137-141, 144, 145-149, 162-168, 366, 368, 370-381.
Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human Kinetics. USA. p. 177-180.
(1)
Universitas Kristen Maranatha 1
Manusia memiliki tubuh paling sempurna diantara makhluk hidup lainnya di bumi. Namun, apakah tubuh itu berfungsi optimal seperti seharusnya, hal tersebut tergantung dari berbagai faktor, salah satunya ialah kebugaran. Kebugaran adalah kemampuan tubuh untuk melakukan aktifitas sehari-hari dengan baik tanpa kelelahan yang berlebihan sehingga kita dapat tetap kompeten dalam menjalani tuntutan hidup dan setiap tantangan yang ada.
Kebugaran yang dibutuhkan setiap individu pun bertingkat-tingkat sesuai dengan aktivitasnya sehari-hari. Semakin berat aktivitas yang dilakukan oleh individu dalam kehidupannya sehari-hari, semakin tinggi pula tingkat kebugaran yang dibutuhkan. Seseorang baru dapat dikatakan bugar jika dapat melakukan aktivitas rutin sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
Bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha (FK UKM), kebugaran tubuh mutlak diperlukan untuk berprestasi maksimal. Setelah melewati jadwal kuliah dan praktikum yang padat dan melelahkan, mahasiswa FK UKM masih harus belajar di rumah untuk mengulang pelajaran yang dikuliahkan dan mempersiapkan diri untuk kuliah dan praktikum selanjutnya. Selain belajar, juga terdapat aktivitas lainnya seperti berorganisasi. Jika hal-hal tersebut tidak sanggup dilakukan, atau dilakukan tanpa adanya konsentrasi akibat kelelahan, maka mahasiswa tersebut tidak akan mampu berprestasi maksimal.
Karena begitu pentingnya arti kebugaran bagi kehidupan kita, alangkah bijaksana jika kita mengusahakan tubuh kita tetap bugar. Kebugaran tubuh dapat dijaga atau ditingkatkan antara lain dengan berolahraga secara teratur. Selain itu, kita juga harus menerapkan pola hidup sehat seperti tidur cukup, makan teratur, menghindari stres berlebih, tidak merokok, dan tidak mengkonsumsi alhkohol. Untuk mengukur tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan berbagai macam tes kebugaran yang secara garis besar dibagi atas dua, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan contohnya tes Cooper, tes Bleep, tes Balke, dan tes
(2)
Universitas Kristen Maranatha 2
Rockport. Sedangkan tes laboratorium antara lain tes bangku, tes ergometer sepeda (YMCA) dan tes treadmill (Bruce) (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).
Tes treadmill metode Bruce adalah metode tes kebugaran yang paling umum dilakukan di berbagai instansi kesehatan dan olahraga dan hasilnya dapat dipercaya. Tes treadmill metode Bruce relatif mudah dilakukan karena bersifat alamiah dimana orang sudah terbiasa berjalan dan berlari. Tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA relatif mudah dilakukan, tidak membuat subjek penelitian (SP) terlalu lelah, dan hasilnya dapat dipercaya.
Hasil yang didapat dari tes treadmill metode Bruce akan lebih akurat dibandingkan dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA, tetapi harga treadmill jauh lebih mahal dibandingkan ergometer sepeda. Selain itu ergometer sepeda lebih mobile dibandingkan treadmill.
Hasil VO2 maks yang diukur dengan tes treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan tes ergometer sepeda atau tes bangku. Alasannya mungkin pada perbedaan ukuran massa otot yang aktif, yang mana terbesar pada berlari menanjak pada treadmill sedangkan pada tes sepeda beban terlokalisir hanya pada otot besar di paha. Untuk tiap metode pengukuran hasilnya berbeda dengan “gold standard” yaitu tes treadmill. (Fox et al., 1988).
1.2 Identifikasi Masalah
1. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.
2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
3. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
1.3Maksud dan Tujuan
1. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.
(3)
Universitas Kristen Maranatha 2. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK
UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
3. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberi motivasi pada mahasiswa untuk selalu menjaga dan meningkatkan kebugaran fisik yang berguna untuk mendukung kelancaran proses belajar.
2. Memberi masukan dan pengetahuan kepada mahasiswa maupun masyarakat tentang manfaat kebugaran dan beberapa cara pengukuran tingkat kebugaran .
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Penentuan tingkat kebugaran sudah dibuktikan terutama dengan 2 macam tes kebugaran, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan antara lain adalah tes Cooper, dilakukan dengan cara lari selama dua belas menit, dan tes Balke, dilakukan dengan cara lari selama lima belas menit. Sedangkan tes laboratorium yaitu dengan menggunakan treadmill (Bruce), ergometer sepeda (YMCA) dan tes bangku (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).
Hasil VO2 maks yang diukur pada tes treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan tes ergometer sepeda atau tes bangku. Alasannya mungkin ada pada perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif, yang mana terbesar pada berlari menanjak pada treadmill sedangkan pada sepeda terlokalisir hanya pada otot besar di paha (Fox et al., 1988).
Hipotesis Penelitian :
Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA.
(4)
Universitas Kristen Maranatha 4
1.6 Metode Penelitian Survei analitik.
Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce antara lain adalah berat badan (BB) (kg), tinggi badan (TB) (cm), umur (tahun), Metz, dan VO2 maks (mlO2/kg BB/menit). Sedangkan pada tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA adalah umur (tahun), BB (kg), heart rate (HR), beban akhir (Watt) dan VO2 maks (mlO2/kgBB/menit).
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.
1.7 Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian :
1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak No. 13, Bandung.
2. Kampus FK UKM. Waktu Penelitian :
(5)
Universitas Kristen Maranatha 37
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce adalah :
- 77,5% berkriteria Baik. - 22,5% berkriteria Sedang. - 0% berkriteria Buruk. - Rata – rata Baik.
2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA adalah :
- 70% berkriteria Baik. - 27,5% berkriteria Sedang. - 2,5% berkriteria Buruk. - Rata – rata Baik.
3. Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA dengan bentuk
hubungan berupa persamaan garis regresi korelasi linier sederhana y = 25,851 + 0,540x, dengan kekuatan hubungan koefisien korelasi r = 0,476 (Sedang).
5.2 Saran
Mahasiswa yang kebugarannya sudah baik diharapkan tetap menjaga kebugarannya. Sedangkan bagi yang kebugarannya masih kurang, perlu lebih giat berolahraga demi meningkatkan kebugarannya agar mampu beraktivitas secara maksimal dan meraih prestasi setinggi-tingginya.
Dalam perbandingan hasil percobaan ini, dianjurkan menggunakan tes ergometer sepeda metode modifikasi YMCA untuk mengukur kebugaran.
Diperlukan penelitian dengan sampel lebih banyak supaya didapatkan kekuatan hubungan yang lebih baik.
(6)
Universitas Kristen Maranatha
38
DAFTAR PUSTAKA
Astrand P. O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p.355-382.
Clarke D. H. 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice-Hall, Inc. p. 47-48, 167-171, 175, 191-192
Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan.
Http://www.depkes.go.id/downloads/
Panduan%20Kesehatan%20Olahraga.pdf. 10 Juli 2007.
Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basis of Physical Education and Atlhetics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. p. 89-90, 100, 102, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.
Guyton A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC . h. 1340-1341, 1347-1348, 1353. Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise response and adaptations. 2nd edition.
New York : MacMillan Publishing Company. p. 5-8, 137-141, 144, 145-149, 162-168, 366, 368, 370-381.
Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human