Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Fox Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.
Universitas Kristen Maranatha iv
ABSTRAK
HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIPERIKSA DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA
METODE FOX
SERTA GAMBARAN TINGKAT KEBUGARAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA YANG DIUKUR DENGAN
KEDUA TES TERSEBUT
Ganda Loekito, 2007
Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF.
Latar belakang: Kebugaran dapat diukur dengan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Fox.
Tujuan: Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM dengan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Fox serta hubungan antara kedua tes tersebut.
Metode: Penelitian dilakukan terhadap 40 mahasiswa FK-UKM yang tidak merokok yang berumur 18-25 tahun, yang diukur kebugarannya menggunakan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Fox.
Hasil: Pada tes treadmill metode Bruce didapatkan hasil 31 orang (77,5%) BAIK; 9 orang (22,5%) SEDANG dan 0 orang (0%) BURUK. Dengan VO2 maks
rata-rata = 50,71 mlO2/kgBB/menit (BAIK). Pada tes ergometer sepeda metode
Fox didapatkan hasil 25 orang (62,5%) BAIK; 12 orang (30%) SEDANG dan 3 orang (7,5%) BURUK. Dengan VO2 maks rata-rata = 44,62 mlO2/kgBB/menit
(BAIK). Tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Fox mempunyai hubungan sesuai dengan persamaan garis regresi yaitu y = 29,094+0,484x* (p < 0,05), dengan koefisien korelasi r = 0,397** (p < 0,01) (hubungan Lemah).
Kesimpulan: Tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa FK-UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce didapatkan VO2 maks dengan rata-rata BAIK.
Pada tes ergometer sepeda metode Fox didapatkan VO2 maks dengan rata-rata
BAIK. Tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Fox mempunyai bentuk hubungan berupa garis linier, dengan kekutan hubungan Lemah.
(2)
ABSTRACT
RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL FITNESS MEASURED BY BRUCE TREADMILL TEST AND FOX ERGOCYCLE TEST
AND DESCRIPTION OF MEDICAL STUDENT’S FITNESS LEVEL OF MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY WHICH IS TESTED BY BOTH METHODS
Ganda Loekito, 2007
Tutor: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF.
Backgrounds: Physical fitness can be measured by Bruce treadmill test and Fox ergocycle test.,
Objectives: The study was to know description of medical student’s fitness level of Maranatha Christian University which is tested with Bruce treadmill test and Fox ergocycle test and the correlation between these two tests.
Reseacrh Methods: The subject of this study consisted of 40 medical students of Maranatha Christian University who are not smoking, ages between 18-25 years old which is measured the fitness with using Bruce treadmill test and Fox ergocycle test.
Results: In Bruce treadmill test, it is shown that 31 students (77,5%) got GOOD; 9 students (22,5%) got MODERATE; and none of respondent (0%) got BAD. With the average of VO max = 50,71 mlO /kgBB/minute (GOOD). Furthermore, in Fox ergocycle test, it is resulting in 25 students (62,5%) got GOOD; 12 students (30%) got MODERATE and 3 students (7,5%) got BAD. With the average of VO2 max = 44,62 mlO2/kgBB/minute (GOOD). Bruce treadmill test and Fox ergocycle test have correlation as according to equation of regression line which is y = 29,094 + 0,484x* (p<0,05), with correlation coefficient r = 0,397** (p<0,01) (Weak correlation).
Conclusions: The fitness level of 40 medical student’s of Maranatha Christian University which is tested with Bruce treadmill test can be seen that the average are GOOD. Moreover Fox ergocycle test resulted in average GOOD. Therefore, Bruce treadmill test and Fox ergocycle test are linked to a linear line with Weak correlation.
(3)
Universitas Kristen Maranatha vi DAFTAR ISI JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GRAFIK ... xi
DAFTAR DIAGRAM ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Kegunaan Penelitian ... 2
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3
1.6 Metodologi Penelitian ... 3
1.7 Lokasi dan Waktu ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kebugaran Jasmani ... 5
2.2 Manfaat Kebugaran dengan Berolahraga ... 6
2.3 Komponen-Komponen Kebugaran ... 7
2.3.1 Otot ... 7
2.3.2 Paru-paru ... 9
2.3.3 Jantung ... 12
2.3.3.1 Stroke volume ... 12
2.3.3.2 Heart Rate ... 12
2.3.3.3 Cardiac Output ... 15
2.3.3.4 Venous Return ... 16
2.4 Metode Tes Kebugaran Jasmani ... 17
2.4.1 Treadmill ... 18
2.4.2 Tes Ergometer Sepeda ... 19
2.4.3 Tes Bangku (step test) ... 20
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian ... 22
3.2 Alat-alat yang digunakan ... 22
3.3 Metode Penelitian... 22
3.3.1 Desain Penelitian... 22
(4)
3.3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian... 23
3.3.4 Penentuan Ukuran Sampel n Berdasarkan Koefisien Korelasi r... 23
3.4 Prosedur Penelitian ... 24
3.5 Analisis Data ... 25
BAB IV HASIL, PEMBAHASAN DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil dan Pembahasan ... 27
4.1.1 Tes Treadmill Metode Bruce ... 27
4.1.2 Tes Ergometer Sepeda Metode Fox ... 29
4.1.3 Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Ergometer Sepeda Metode Fox ... 31
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 36
5.2 Saran ... 36
DAFTAR PUSTAKA ... 38
LAMPIRAN... 39
(5)
Universitas Kristen Maranatha viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce ... 27 Tabel 4.2 Hasil Tes Ergometer Sepeda Metode Fox ... 29 Tabel 4.3 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Ergometer Sepeda Metode Fox pada Individu yang Sama... 32
(6)
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hubungan Tes Treadmill Metode Bruce dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Fox ... 34
(7)
Universitas Kristen Maranatha x
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce ... 28 Diagram 4.2 Hasil Tes Ergometer Sepeda Metode Fox... 30 Diagram 4.3 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Ergometer Sepeda Metode Fox ... 31
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Persetujuan ... 39
Lampiran 2 Perhitungan Statistik... 40
Lampiran 3 Formulir Bruce ... 41
Lampiran 4 Formulir Fox... 42
(9)
39 Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN
Lampiran 1
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama lengkap :
Tanggal lahir :
NRP :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Ganda Loekito, NRP : 0410072, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.
Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.
Bandung ……… 2007
(---)
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama lengkap :
Tanggal lahir :
NRP :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Ganda Loekito, NRP : 0410072, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.
Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.
Bandung ……… 2007
(10)
40
Lampiran 2
Perhitungan Statistik
BRUCE - FOX Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .397(a) .158 .135 7.39118
a Predictors: (Constant), FOX
Correlations
BRUCE FOX
BRUCE 1.000 .397
Pearson
Correlation FOX
.397 1.000
BRUCE . .006
Sig. (1-tailed)
FOX .006 .
BRUCE 40 40
N
FOX 40 40
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regressio
n 388.090 1 388.090 7.104 .011(a)
Residual 2075.921 38 54.629
1
Total 2464.011 39
a Predictors: (Constant), FOX b Dependent Variable: BRUCE
Coefficients(a) Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant
) 29.094 8.192 3.551 .001
1
FOX .484 .182 .397 2.665 .011
(11)
Universitas Kristen Maranatha
41
Lampiran 3
FORMULIR BRUCE
NAMA
:
TGL LAHIR
:
SEX
:
BB
:
TB
:
HR ISTIRAHAT :
TGL
:
STAGE
Km/hour
Slope%
HR
Mets
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
VO2 max = Mets x 3.5 ml/kgBB/menit
(12)
42
Lampiran 4
FORMULIR FOX
NAMA
:
TGL LAHIR
:
SEX
:
BB
:
TB
:
HR ISTIRAHAT :
TGL
:
Target Beban 150 watt 50 rpm 5 menit
Pemanasan 50 watt 50 rpm 3 menit
HR Kerja 5 menit = bpm
Max VO2 = 6.3 – (0.0193 x HR)
Max VO2 = 6.3 – (0.0193 x ) = liter/menit
UMUR
= tahun
KOREKSI UMUR =
Max VO2 koreksi = x = liter/menit = ml/menit
BB
=
kg
Max VO2
=
ml/menit
(13)
Universitas Kristen Maranatha
43
Lampiran 5 Dokumentasi
TES ERGOMETER SEPEDA METODE FOX
(14)
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Olahraga dapat dikatakan sebagai suatu cerminan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Olahraga memiliki banyak jenis, mulai dari olahraga yang mudah dilakukan dan berhubungan dengan aktivitas sehari-hari seperti berjalan kaki, menaiki tangga, sampai olahraga yang memerlukan keahlian khusus seperti tenis, badminton, sepakbola, renang.
Bugar adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan (Faizati Karim, 2002). Di dalam kehidupan kita sehari-hari, keadaan tubuh yang sehat dan bugar akan menunjang kelancaran kegiatan kerja, terutama untuk beraktivitas. Tingkat kebugaran seseorang dengan yang lain berbeda-beda menurut aktivitas masing-masing. Tingkat kebugaran seorang atlet tentu berbeda dengan seorang yang bukan atlet. Seseorang dengan tingkat kebugaran yang kurang baik akan mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari karena lebih mudah lelah. Sebaliknya, dengan tingkat kebugaran yang lebih baik maka seseorang dapat menjalankan kegiatannya dengan lebih lancar dan lebih produktif. Banyak cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh kebugaran yang lebih baik, antara lain dengan makan makanan yang sehat dan bergizi secara teratur, beristirahat yang cukup, dan olahraga yang teratur.
Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebugaran dan kesehatan dengan jalan melakukan olahraga semakin tinggi, terlihat dengan banyaknya pembangunan sarana dan prasarana untuk memenuhi kebutuhan berolahraga seperti fitness centre, gelanggang olahraga dengan berbagai macam fasilitas, serta semakin banyaknya diadakan lomba-lomba dalam bidang olahraga.
(15)
Universitas Kristen Maranatha 2
tersebut. Oleh karena itu perlu diketahui sejauh mana tingkat kebugaran mahasiswa. Ada 2 macam tes yang dapat digunakan, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan diantaranya adalah tes Cooper dan tes Balke, sedangkan tes laboratorium yaitu dengan menggunakan treadmill (contohnya metode Bruce), ergometer sepeda (contohnya metode Fox) dan tes bangku (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988). Tiap metode hasilnya akan berbeda dengan gold standard yaitu tes treadmill.
Tes treadmill hasilnya lebih akurat dan merupakan tes yang lebih alami bila dibandingkan dengan tes ergometer sepeda atau tes bangku. Tetapi tes ergometer sepeda dan tes bangku lebih murah dari segi biaya dan lebih mobile.
1.2.Identifikasi Masalah
1. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.
2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode Fox.
3. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Fox.
1.3.Maksud dan Tujuan
1. Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa dengan tes treadmill metode Bruce.
2. Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa dengan tes ergometer sepeda metode Fox.
3. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Fox.
1.4.Manfaat Penelitian
Memberikan pengetahuan dan masukan kepada masyarakat umum, khususnya para mahasiswa FK UKM tentang tingkat kebugaran dengan menggunakan tes-tes
(16)
3
kebugaran sehingga dapat dipertahankan atau ditingkatkan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar.
1.5.Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
Untuk mengetahui tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan menggunakan tes kebugaran. Ada 2 macam tes yang dapat dilakukan, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan diantaranya adalah tes Cooper, yang dilakukan dengan cara lari selama 12 menit dan tes Balke, dilakukan dengan cara lari selama 15 menit. Sedangkan tes laboratorium yaitu dengan menggunakan treadmill, ergometer sepeda dan tes bangku (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988). Ada 3 metode umum untuk menilai VO2 maks yaitu dengan treadmill, sepeda
(ergometer sepeda) dan tes bangku (Fox et al., 1988).
Hasil VO2 maks yang diukur dengan treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi
daripada yang diukur dengan sepeda atau tes bangku. Alasannya kemungkinan dihubungkan pada perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif, yang menjadi terbesar selama berlari menanjak pada treadmill. Faktor lain mungkin sepeda mengarah pada kelelahan yang terlokalisasi, terutama termasuk hanya otot besar di paha. Kelelahan akan tampak terutama untuk tekanan maksimal sistem sirkulasi dan pernapasan, yang mengarah pada VO2 maks yang lebih kecil (Fox et al.,
1988).
Hipotesis Penelitian:
Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Fox.
1.6.Metode Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik.
Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce adalah umur (tahun), BB (berat badan) (kg), TB (tinggi badan) (cm), Metz, dan VO2 maks
(17)
Universitas Kristen Maranatha 4
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.
1.7.Lokasi dan Waktu Lokasi Penelitian :
1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak No. 13, Bandung.
2. Kampus Universitas Kristen Maranatha, Jl. Surya Sumantri No. 65 Bandung.
(18)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce :
77,5 % = BAIK 22,5 % = SEDANG
0 % = BURUK
Rata – rata BAIK
2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode Fox :
62,5 % = BAIK
30 % = SEDANG
7,5 % = BURUK
Rata – rata BAIK
3. Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Fox berupa persamaan garis regresi korelasi linier sederhana:
y = 29,094+0,484x
dengan kekuatan hubungan koefisien korelasi r = 0,397 yang berarti hubungan antara tes treadmill metode Bruce dengan tes ergometer sepeda metode Fox Lemah.
5.2 Saran
(19)
Universitas Kristen Maranatha 37
baik) atau ditingkatkan (bagi yang kurang) untuk meningkatkan prestasi belajar.
2. Disarankan untuk mengukur tingkat kebugaran digunakan tes ergometer sepeda metode Fox karena lebih murah dan lebih mobile.
3. Dilakukan penelitian dengan jumlah sample yang lebih banyak untuk mendapatkan hubungan yang lebih baik dan kuat.
(20)
DAFTAR PUSTAKA
Astrand P. O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p.355-382.
Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology : Human Bioenergetics and Its Applications. New York : Macmillian Publishing Co. p. 221-339. Clarke D. H. 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey :
Prentice-Hall, Inc. p. 47-48, 51, 167-171, 175-177, 182, 190-195.
Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan. Http://www.depkes.go.id/downloads/
Panduan%20Kesehatan%20Olahraga.pdf. 10 Juli 2007.
Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basis of Physical Education and Atlhetics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. p. 89-90, 100, 102, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.
Guyton A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC . h. 1340-1343, 1347-1351, 1353. Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise response and adaptations. 2nd edition.
New York : MacMillan Publishing Company. p. 5-8, 137-141, 144, 145-149,162-168, 366, 368, 370-381.
Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human Kinetics. USA. p. 176-184, 216-223, 226-234, 446-448.
(1)
Universitas Kristen Maranatha 2
tersebut. Oleh karena itu perlu diketahui sejauh mana tingkat kebugaran mahasiswa. Ada 2 macam tes yang dapat digunakan, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan diantaranya adalah tes Cooper dan tes Balke, sedangkan tes laboratorium yaitu dengan menggunakan treadmill (contohnya metode Bruce), ergometer sepeda (contohnya metode Fox) dan tes bangku (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988). Tiap metode hasilnya akan berbeda dengan gold standard yaitu tes treadmill.
Tes treadmill hasilnya lebih akurat dan merupakan tes yang lebih alami bila dibandingkan dengan tes ergometer sepeda atau tes bangku. Tetapi tes ergometer sepeda dan tes bangku lebih murah dari segi biaya dan lebih mobile.
1.2.Identifikasi Masalah
1. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.
2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode Fox.
3. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Fox.
1.3.Maksud dan Tujuan
1. Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa dengan tes treadmill metode Bruce.
2. Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa dengan tes ergometer sepeda metode Fox.
3. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Fox.
1.4.Manfaat Penelitian
Memberikan pengetahuan dan masukan kepada masyarakat umum, khususnya para mahasiswa FK UKM tentang tingkat kebugaran dengan menggunakan tes-tes
(2)
Universitas Kristen Maranatha kebugaran sehingga dapat dipertahankan atau ditingkatkan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar.
1.5.Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
Untuk mengetahui tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan menggunakan tes kebugaran. Ada 2 macam tes yang dapat dilakukan, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan diantaranya adalah tes Cooper, yang dilakukan dengan cara lari selama 12 menit dan tes Balke, dilakukan dengan cara lari selama 15 menit. Sedangkan tes laboratorium yaitu dengan menggunakan treadmill, ergometer sepeda dan tes bangku (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988). Ada 3 metode umum untuk menilai VO2 maks yaitu dengan treadmill, sepeda (ergometer sepeda) dan tes bangku (Fox et al., 1988).
Hasil VO2 maks yang diukur dengan treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan sepeda atau tes bangku. Alasannya kemungkinan dihubungkan pada perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif, yang menjadi terbesar selama berlari menanjak pada treadmill. Faktor lain mungkin sepeda mengarah pada kelelahan yang terlokalisasi, terutama termasuk hanya otot besar di paha. Kelelahan akan tampak terutama untuk tekanan maksimal sistem sirkulasi dan pernapasan, yang mengarah pada VO2 maks yang lebih kecil (Fox et al., 1988).
Hipotesis Penelitian:
Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Fox.
1.6.Metode Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik.
Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce adalah umur (tahun), BB (berat badan) (kg), TB (tinggi badan) (cm), Metz, dan VO2 maks (mlO2/kgBB/menit).
Data yang diukur pada tes ergometer sepeda metode Fox adalah umur (tahun), BB (kg), HR (heart rate) akhir dan VO2 maks (mlO2/kgBB/menit).
(3)
Universitas Kristen Maranatha 4
Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.
1.7.Lokasi dan Waktu Lokasi Penelitian :
1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak No. 13, Bandung.
2. Kampus Universitas Kristen Maranatha, Jl. Surya Sumantri No. 65 Bandung.
(4)
36 Universitas Kristen Maranatha 5.1 Kesimpulan
1. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce :
77,5 % = BAIK 22,5 % = SEDANG
0 % = BURUK
Rata – rata BAIK
2. Gambaran tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode Fox :
62,5 % = BAIK 30 % = SEDANG 7,5 % = BURUK Rata – rata BAIK
3. Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Fox berupa persamaan garis regresi korelasi linier sederhana:
y = 29,094+0,484x
dengan kekuatan hubungan koefisien korelasi r = 0,397 yang berarti hubungan antara tes treadmill metode Bruce dengan tes ergometer sepeda metode Fox Lemah.
5.2 Saran
1. Dari hasil yang didapat, agar mahasiswa dapat mengatur waktu antara belajar dan berolahraga agar tingkat kebugaran dapat dipertahankan (bagi yang sudah
(5)
Universitas Kristen Maranatha 37
baik) atau ditingkatkan (bagi yang kurang) untuk meningkatkan prestasi belajar.
2. Disarankan untuk mengukur tingkat kebugaran digunakan tes ergometer sepeda metode Fox karena lebih murah dan lebih mobile.
3. Dilakukan penelitian dengan jumlah sample yang lebih banyak untuk mendapatkan hubungan yang lebih baik dan kuat.
(6)
38 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Astrand P. O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p.355-382.
Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology : Human Bioenergetics and Its Applications. New York : Macmillian Publishing Co. p. 221-339. Clarke D. H. 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey :
Prentice-Hall, Inc. p. 47-48, 51, 167-171, 175-177, 182, 190-195.
Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan. Http://www.depkes.go.id/downloads/
Panduan%20Kesehatan%20Olahraga.pdf. 10 Juli 2007.
Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basis of Physical Education and Atlhetics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. p. 89-90, 100, 102, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.
Guyton A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC . h. 1340-1343, 1347-1351, 1353. Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise response and adaptations. 2nd edition.
New York : MacMillan Publishing Company. p. 5-8, 137-141, 144, 145-149,162-168, 366, 368, 370-381.
Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human Kinetics. USA. p. 176-184, 216-223, 226-234, 446-448.