Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Bleep Test Serta Gambaran Kebugaran Yang Diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN CARA TREADMILL METODE BRUCE DENGAN METODE BLEEP TEST SERTA GAMBARAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN KEDUA

TES TERSEBUT

Andy Ishak Sitoemar, 2007.

Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM., MKes., AIF

Latar Belakang : sekarang ini dengan semakin beratnya kegiatan rutin sehingga olah raga cenderung untuk dilupakan, padahal olah raga penting untuk menjaga kebugaran tubuh untuk beraktivitas dengan baik dalam kegiatan sehari-hari. Kebugaran dapat diukur dengan tes lapangan dan tes laboratorium.

Tujuan : ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UK Maranatha yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce dan Bleep Test serta hubungan kedua tes tersebut.

Metode : Penelitian dilakukan terhadap 40 mahasiswa FK UK Maranatha berumur 18-25 tahun dan tidak merokok yang diukur tingkat kebugarannya dengan tes treadmill metode Bruce dan Bleep Test.

Hasil : dari 40 orang mahasiswa FK UK Maranatha hasil tes treadmill metode Bruce didapat 31 orang (77.5%) Baik, 9 orang (22.5%) Sedang dan 0% Buruk. Hasil Bleep Test didapat 1 orang (2.5%) Baik, 10 orang (25%) Sedang dan 29 orang (72.5%) Buruk. Hubungan kedua tes dinyatakan dengan persamaan garis regresi korelasi linier sederhana y = 23.348 + 0.870x** (p<0,01), dengan koefisien korelasi r = 0,473** (p<0,01).

Kesimpulan : tingkat kebugaran 40 orang mahasiswa FK UK Maranatha yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce didapatkan VO2 maks dengan

rata-rata Baik dan Bleep Test didapatkan VO2 maks dengan rata-rata Buruk.

Hubungan antara tes treadmill Bruce dengan Bleep Test berupa linier dengan kekuatan hubungan sedang.


(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL FITNESS MEASURED BY BRUCE TREADMILL TEST AND BLEEP TEST

AND DESCRIPTION OF MEDICAL STUDENT’S FITNESS LEVEL OF MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY WHICH TESTED BY BOTH

METHODS

Andy Ishak Sitoemar, 2007.

Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM., MKes., AIF

Backgrounds : the getting harder of routine activities so that sport activity is tended to be forgotten, besides of its importance in physical fitness to do routine activities. Physical fitness can be measured by court test and laboratory test.

Objectives : to know student’s physical fitness with Bleep Test and Bruce treadmill test, and then to find how these two test are correlated.

Methods : Research Subject are 40 students of FK UK Maranatha whose age between 18-25 years and don’t smoke. Their physical fitness are measured by Bruce treadmill’s method and Bleep Test.

Results : from Bruce treadmill test there are 31 reseach subjects (77.5%) in high criteria, 9 subjects (22.5%) in average and 0% in low. From Bleep Test there are 1 subject (2.5%) in High criteria, 10 subjects (25%) in Average and 29 subjects (72.5%) in Low. The relationship between these two test is determined by formula y = 23.348 + 0.870x** (p<0,01), and the coeficient correlationship of r = 0,473** (p<0,01).

Conclusions : the average result for Bruce treadmill test is in High criteria and the average result for Bleep Test is in Low criteria. The relationship between these two test is Average.


(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GRAFIK... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah... 2

1.3Maksud dan Tujuan... 2

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 2

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian... 2

1.6Metodologi ... 3

1.7Lokasi dan Waktu ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Kebugaran Jasmani ... 4

2.2Manfaat Kebugaran dengan Berolahraga... 5

2.3Komponen-Komponen Kebugaran ... 6

2.3.1Sistem Kardiovaskular ... 6

2.3.2Otot ... 13

2.3.3Sistem Respirasi... 17

2.4Metode Tes Kebugaran ... 22

2.4.1Tes Lapangan ... 22

2.4.2Tes Treadmill ... 22

2.4.3Tes Ergometer Sepeda ... 23

2.4.4Tes Bangku ... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Subjek Penelitian ... 26

3.2Alat-Alat yang Digunakan ... 26

3.3Metode Penelitian ... 27

3.3.1Desain Penelitian ... 27

3.3.2Variabel Penelitian... 27

3.3.3Definisi Operasional Variabel Penelitian... 27

3.3.4Ukuran Sampel... 27

3.3.5Prosedur Penelitian ... 28


(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN

4.1Hasil dan Pembahasan ... 31

4.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 39

5.2Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN... 41


(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Protocol Treadmill Metode Bruce ... 23 Tabel 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce... 31 Tabel 4.2 Hasil Bleep Test... 33 Tabel 4.3 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Bleep Test pada


(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Hubungan Tes Treadmill Metode Bruce


(7)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce... 32 Diagram 4.2 Hasil Bleep Test... 34 Diagram 4.3 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Bleep Test... 35


(8)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan ... 42

Lampiran 2 Penghitungan Statistik ... 43

Lampiran 3 Formulir Tes Treadmill Metode Bruce... 44


(9)

Universitas Kristen Maranatha 42

Lampiran 1

SURAT PERSETUJUAN Yang bertandatangan di bawah ini,

Nama lengkap : Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Tomi Sutanto, NRP 0410061, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, ...2007

(---)

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :

Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Tomi Sutanto, NRP 0410061, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung, ...2007


(10)

Universitas Kristen Maranatha 43 Lampiran 2

BRUCE – BLEEP TEST

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .473(a) .224 .204 7.09374 a Predictors: (Constant), BLEEPTES

Correlations

BRUCE BLEEPTES

BRUCE 1.000 .473 Pearson

Correlation BLEEPTES

.473 1.000

BRUCE . .001

Sig. (1-tailed)

BLEEPTES .001 .

BRUCE 40 40

N

BLEEPTES 40 40

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regressio

n 551.809 1 551.809 10.966 .002(a) Residual 1912.202 38 50.321 1

Total 2464.011 39

a Predictors: (Constant), BLEEPTES b Dependent Variable: BRUCE

Coefficients(a) Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant

) 23.348 8.338 2.800 .008 1

BLEEPTE

S .870 .263 .473 3.311 .002 a Dependent Variable: BRUCE


(11)

Universitas Kristen Maranatha

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tak dapat dipungkiri lagi, kebugaran jasmani merupakan salah satu faktor penting untuk terus produktif dan berprestasi pada jaman sekarang ini. Banyaknya kesibukan yang harus dijalani menuntut kita untuk selalu tampil dalam kondisi prima setiap saat. Namun ironisnya, kebugaran jasmani saat ini telah mulai dilupakan. Kebanyakan orang tidak menyempatkan diri melakukan latihan untuk meningkatkan ataupun memelihara kebugaran jasmaninya, akibatnya orang cenderung sering mengeluh kelelahan setelah menyelesaikan rutinitas hidupnya.

Kebugaran jasmani sering disalahartikan oleh masyarakat awam sebagai olahraga “pembentukan badan” ( body building ), padahal secara singkat kebugaran jasamani dapat diartikan sebagai kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan rutin sehari-hari dengan giat dan semangat tanpa merasa kelelahan, dan masih mempunyai cadangan energi sisa cukup untuk menikmati waktu luang (Astrand & Rodahl, 1986).

Oleh karena itu, sudah tentu baik bagi kaum muda, khususnya mahasiswa fakultas kedokteran UK Maranatha, dengan jadwal kegiatan akademik yang padat menuntut kemampuan berpikir, untuk selalu memelihara kebugaran jasmani, sehingga diharapkan mereka bisa lebih berkonsentrasi belajar dan meningkatkan prestasinya.

Untuk mengukur tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan berbagai macam tes kebugaran, yaitu dengan menggunakan tes lapangan (tes Cooper, tes Bleep, dan tes Balke) atau menggunakan tes laboratorium (tes bangku, tes sepeda dan tes

treadmill metode Bruce) (Astrand dan Rodahl, 1986).

Pada penelitian ini dibandingkan antara kebugaran yang diukur dengan tes

treadmill metode Bruce dengan Bleep Test dengan alasan bahwa tes treadmill

merupakan gold standard yang memberikan hasil terbaik tetapi harganya sangat mahal dan tidak dijumpai pada daerah-daerah kecil, sedangkan Bleep Test


(12)

Universitas Kristen Maranatha

2

walaupun tidak memberikan hasil sebaik tes treadmill namun dapat digunakan dimana saja asalkan ada lapangan.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UK Maranatha yang diukur dengan metode treadmill Bruce.

2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan metode Bleep Test.

3. Apakah kebugaran yang diukur dengan metode treadmill Bruce berhubungan dengan tingkat kebugaran yang diukur dengan metode Bleep Test.

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UK Maranatha yang diukur dengan metode treadmill Bruce.

2. Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan metode Bleep Test.

3. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan metode treadmill Bruce berhubungan dengan tingkat kebugaran yang diukur dengan metode Bleep Test.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil yang didapat, diharap mahasiswa semakin menyadari arti penting dari kebugaran dan kemudian dapat termotivasi untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Kerangka Pemikiran

Mengingat kebugaran merupakan hal yang penting dalam mengerjakan rutinitas sehari-hari, terutama bagi mahasiswa FK UKM yang memang


(13)

Universitas Kristen Maranatha

3

mempunyai jadwal yang sangat padat, sangat penting untuk diketahui seberapa baik tingkat kebugaran dari mahasiswa. Hal tersebut dapat diukur dengan menggunakan berbagai test kebugaran, yang terdiri dari tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan adalah tes Cooper, dilakukan dengan cara lari selama dua belas menit, tes Balke, dilakukan dengan cara lari selama lima belas menit, dan Bleep Test dengan cara lari bolak-balik lapangan sesuai dengan interval blip. Sedangkan tes laboratorium yaitu dengan menggunakan treadmill, ergometer sepeda dan tes bangku (Astrand dan Rodahl, 1986) ; (Fox et al., 1988).

Hasil VO2 maks yang diukur pada treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi

daripada yang diukur dengan sepeda atau tes bangku. Alasannya kemungkinan dihubungkan pada perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif, yang menjadi terbesar selama berlari menanjak pada treadmill. Faktor lain mungkin sepeda mengarah pada kelelahan yang terlokalisasi, terutama termasuk hanya otot besar di paha. Kelelahan akan tampak terutama untuk tekanan maksimal sistem sirkulasi dan pernapasan, yang mengarah pada maks VO2 yang lebih kecil (Fox et al.,

1988) ; (Astrand dan Rodahl, 1986)..

Hipotesis Penelitian

Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan Bleep Test.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat survei analitik.

Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce yaitu umur (tahun), berat badan (BB) (kg), tinggi badan (TB) (cm), Metz dan VO2 maksdalam mlO2/kg

BB/menit. Sedangkan pada Bleep Test yaitu level ( tingkatan ), shuttle ( balikan ) dan VO2 maksdalam mlO2/kg BB/menit.

Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.


(14)

Universitas Kristen Maranatha

4

1.7 Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian :

1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak No. 13, Bandung.

2. Kampus FK UKM. Waktu Penelitian :


(15)

Universitas Kristen Maranatha

41

DAFTAR PUSTAKA

Astrand P. O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p.355-382.

Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology : Human Bioenergetics and Its Applications. New York : Macmillian Publishing Co. p. 221-339. Clarke D. H. 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey :

Prentice-Hall, Inc. p. 47-48, 51, 167-171, 175-177, 182, 190-195.

Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basis of Physical Education and Atlhetics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. p. 89-90, 100, 102, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.

Guyton A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC . h. 1340-1343, 1347-1351, 1353. Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise response and adaptations. 2nd edition.

New York : MacMillan Publishing Company. p. 5-8, 137-141, 144, 145-149,162-168, 366, 368, 370-381.

Watson A. W. S. 1983. Physical Fitness and Athletic Performance. 1st edition. New York : Langman, Inc. p. 2, 11, 15, 16.

Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human Kinetics. USA. p. 176-184, 216-223, 226-234, 446-448.


(1)

Lampiran 2

BRUCE – BLEEP TEST

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .473(a) .224 .204 7.09374 a Predictors: (Constant), BLEEPTES

Correlations

BRUCE BLEEPTES

BRUCE 1.000 .473

Pearson

Correlation BLEEPTES

.473 1.000

BRUCE . .001

Sig. (1-tailed)

BLEEPTES .001 .

BRUCE 40 40

N

BLEEPTES 40 40

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regressio

n 551.809 1 551.809 10.966 .002(a)

Residual 1912.202 38 50.321

1

Total 2464.011 39

a Predictors: (Constant), BLEEPTES b Dependent Variable: BRUCE

Coefficients(a) Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant

) 23.348 8.338 2.800 .008

1

BLEEPTE

S .870 .263 .473 3.311 .002


(2)

Tak dapat dipungkiri lagi, kebugaran jasmani merupakan salah satu faktor penting untuk terus produktif dan berprestasi pada jaman sekarang ini. Banyaknya kesibukan yang harus dijalani menuntut kita untuk selalu tampil dalam kondisi prima setiap saat. Namun ironisnya, kebugaran jasmani saat ini telah mulai dilupakan. Kebanyakan orang tidak menyempatkan diri melakukan latihan untuk meningkatkan ataupun memelihara kebugaran jasmaninya, akibatnya orang cenderung sering mengeluh kelelahan setelah menyelesaikan rutinitas hidupnya.

Kebugaran jasmani sering disalahartikan oleh masyarakat awam sebagai olahraga “pembentukan badan” ( body building ), padahal secara singkat kebugaran jasamani dapat diartikan sebagai kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan rutin sehari-hari dengan giat dan semangat tanpa merasa kelelahan, dan masih mempunyai cadangan energi sisa cukup untuk menikmati waktu luang (Astrand & Rodahl, 1986).

Oleh karena itu, sudah tentu baik bagi kaum muda, khususnya mahasiswa fakultas kedokteran UK Maranatha, dengan jadwal kegiatan akademik yang padat menuntut kemampuan berpikir, untuk selalu memelihara kebugaran jasmani, sehingga diharapkan mereka bisa lebih berkonsentrasi belajar dan meningkatkan prestasinya.

Untuk mengukur tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan berbagai macam tes kebugaran, yaitu dengan menggunakan tes lapangan (tes Cooper, tes Bleep, dan tes Balke) atau menggunakan tes laboratorium (tes bangku, tes sepeda dan tes treadmill metode Bruce) (Astrand dan Rodahl, 1986).

Pada penelitian ini dibandingkan antara kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce dengan Bleep Test dengan alasan bahwa tes treadmill merupakan gold standard yang memberikan hasil terbaik tetapi harganya sangat mahal dan tidak dijumpai pada daerah-daerah kecil, sedangkan Bleep Test


(3)

walaupun tidak memberikan hasil sebaik tes treadmill namun dapat digunakan dimana saja asalkan ada lapangan.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UK Maranatha yang diukur dengan metode treadmill Bruce.

2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan metode Bleep Test.

3. Apakah kebugaran yang diukur dengan metode treadmill Bruce berhubungan dengan tingkat kebugaran yang diukur dengan metode Bleep Test.

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UK Maranatha yang diukur dengan metode treadmill Bruce.

2. Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan metode Bleep Test.

3. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan metode treadmill Bruce berhubungan dengan tingkat kebugaran yang diukur dengan metode Bleep Test.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil yang didapat, diharap mahasiswa semakin menyadari arti penting dari kebugaran dan kemudian dapat termotivasi untuk meningkatkan kebugaran jasmaninya.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Kerangka Pemikiran


(4)

mempunyai jadwal yang sangat padat, sangat penting untuk diketahui seberapa baik tingkat kebugaran dari mahasiswa. Hal tersebut dapat diukur dengan menggunakan berbagai test kebugaran, yang terdiri dari tes lapangan dan tes laboratorium. Tes lapangan adalah tes Cooper, dilakukan dengan cara lari selama dua belas menit, tes Balke, dilakukan dengan cara lari selama lima belas menit, dan Bleep Test dengan cara lari bolak-balik lapangan sesuai dengan interval blip. Sedangkan tes laboratorium yaitu dengan menggunakan treadmill, ergometer sepeda dan tes bangku (Astrand dan Rodahl, 1986) ; (Fox et al., 1988).

Hasil VO2 maks yang diukur pada treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan sepeda atau tes bangku. Alasannya kemungkinan dihubungkan pada perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif, yang menjadi terbesar selama berlari menanjak pada treadmill. Faktor lain mungkin sepeda mengarah pada kelelahan yang terlokalisasi, terutama termasuk hanya otot besar di paha. Kelelahan akan tampak terutama untuk tekanan maksimal sistem sirkulasi dan pernapasan, yang mengarah pada maks VO2 yang lebih kecil (Fox et al., 1988) ; (Astrand dan Rodahl, 1986)..

Hipotesis Penelitian

Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan Bleep Test.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat survei analitik.

Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce yaitu umur (tahun), berat badan (BB) (kg), tinggi badan (TB) (cm), Metz dan VO2 maksdalam mlO2/kg BB/menit. Sedangkan pada Bleep Test yaitu level ( tingkatan ), shuttle ( balikan ) dan VO2 maksdalam mlO2/kg BB/menit.

Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.


(5)

1.7 Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian :

1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak No. 13, Bandung.

2. Kampus FK UKM. Waktu Penelitian :


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Astrand P. O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p.355-382.

Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology : Human Bioenergetics and Its Applications. New York : Macmillian Publishing Co. p. 221-339. Clarke D. H. 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey :

Prentice-Hall, Inc. p. 47-48, 51, 167-171, 175-177, 182, 190-195.

Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basis of Physical Education and Atlhetics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. p. 89-90, 100, 102, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.

Guyton A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC . h. 1340-1343, 1347-1351, 1353. Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise response and adaptations. 2nd edition.

New York : MacMillan Publishing Company. p. 5-8, 137-141, 144, 145-149,162-168, 366, 368, 370-381.

Watson A. W. S. 1983. Physical Fitness and Athletic Performance. 1st edition. New York : Langman, Inc. p. 2, 11, 15, 16.

Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human


Dokumen yang terkait

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Fox.

1 8 20

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Bangku Metode Multi Frekuensi.

0 0 22

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Bangku Metode YMCA.

0 9 23

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Bangku Modifikasi Harvard.

0 1 21

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Bangku Astrand-Rhyming.

0 0 23

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Bangku Queen's College Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.

0 0 20

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Modifikasi YMCA Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.

0 1 19

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Fox Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.

0 0 20

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Bangku Astrand - Ryhming.

0 0 27

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Bangku Astrand-Rhyming Dengan Bleep Test Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.

0 0 14