Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Astrad Modifikasi Iwan Budiman Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes Te

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE

ASTRAND MODIFIKASI IWAN BUDIMAN

SERTA GAMBARAN TINGKAT KEBUGARAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA YANG DIUKUR DENGAN

KEDUA TES TERSEBUT

Rommy Andika Kurniawan, 2007.

Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF

Latar belakang: Kebugaran dapat diukur dengan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

Tujuan: Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM dengan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman. Serta hubungan antara kedua tes tersebut.

Metode Penelitian: Subjek Penelitian(SP) adalah 40 orang mahasiswa FK UKM yang tidak merokok berumur antara 18-25 tahun. Yang diukur kebugarannya dengan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

Hasil: Penelitian terhadap 40 mahasiswa FK UKM, hasil VO2 maks dalam mlO2/kgBB/menit tes treadmill metode Bruce 31 orang (77,5%) Baik, 9 orang (22,5%) Sedang, dan tidak seorangpun (0%) Buruk. rata – rata Baik (50,71). Pada tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman 5 orang (12,5%) Baik, 21 orang (52,5%) Sedang, 14 orang (35%) Buruk, rata – rata Sedang (34,95). Hubungan kedua tes berupa persamaan garis regresi korelasi linier sederhana y = 32,527 + 0,520x** (p<0,01), dengan koefisien korelasi r = 0,463** (p<0,01) yang berarti hubungan antara kedua tes Sedang.

Kesimpulan: Tingkat kebugaran jasmani 40 orang mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce didapatkan VO2 maks dengan rata-rata Baik dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman didapatkan VO2 maks dengan rata-rata Sedang. Tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman mempunyai hubungan berbentuk garis linier dengan kekuatan hubungan kedua tes tersebut adalah sedang.


(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL FITNESS MEASURED BY BRUCE TREADMILL TEST AND IWAN BUDIMAN MODIFIED ASTRAND

ERGOCYCLE TEST

AND DESCRIPTION OF MEDICAL STUDENT’S FITNESS LEVEL OF MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY WHICH IS TESTED BY BOTH METHODS

Rommy Andika Kurniawan, 2007.

Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF

Backgrounds: Fitness level can be measured by the Bruce treadmill test and Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test.

Objectives: To discover the students fitness level by means of a Bruce treadmill test and Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test And relationship between both methods.

Research Methods: Research subjects comprise 40 FK UKM students which is not smoking and aged between 18 to 25 years old. And fitness level measured by the Bruce treadmill test and Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test.

Results: The research toward 40 FK UKM students, the VO2 max result in

mlO2/kgWeight/minute on Bruce treadmill test 31 students (77,5%) Good, 9

students (22,5%) Moderate, no one (0%) Bad, with its average was 50,71 mlO2/kgWeight/minute Good. On Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test

5 students (12,5%) Good, 21 students (52,5%) Moderate, 14 students (35%) Bad with its average was 34,95 mlO2/kgWeight/minute Moderate. The relationship

between both tests was represented by simple regression linier correlation equation y = 32,527 + 0,520x** (p<0,01), with correlation coefficient r = 0,463** (p<0,01) which mean that correlation between both test was Moderate.

Conclusions: The average physical fitness level of 40 FK UKM students which measured by Bruce treadmill test in VO2 max was Good and which

measured by Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test in VO2 max was

Moderate. Bruce treadmill test and Iwan Budiman modified Astrand ergocycle test are linked to a linier line with level of linked is Moderate.


(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

PRAKATA... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GRAFIK... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah... 2

1.3Maksud dan Tujuan... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian... 3

1.6Metode Penelitian ... 4

1.7Lokasi dan Waktu ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Pengertian Kebugaran Jasmani ... 5

2.2Manfaat Kebugaran dengan Berolahraga... 6

2.3Komponen-Komponen Kebugaran ... 7

2.3.1Jantung ... 7

2.3.1.1Cardiac Output... 8

2.3.1.2Heart Rate... 9

2.3.1.3Stroke Volume... 11

2.3.2Otot ... 13

2.3.3Paru-Paru... 16

2.4Kapasitas Aerobik Maksimal ... 19

2.5Metode Tes Kebugaran Jasmani ... 21

2.5.1Treadmill... 23

2.5.2Ergometer Sepeda ... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1Subjek Penelitian ... 26

3.2Alat-Alat yang Digunakan ... 26

3.3Metode Penelitian ... 26

3.3.1Desain Penelitian ... 26

3.3.2Variabel Penelitian... 26


(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

3.3.4Penentuan Ukuran Sampel n Berdasarkan

Koefisien Korelasi r ... 27

3.4Prosedur Penelitian ... 27

3.4.1Prosedur Tes Treadmill metode Bruce ... 28

3.4.2Prosedur Tes Ergometer Sepeda Metode Astrand Modifikasi Iwan Budiman... 28

3.5Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1Hasil dan Pembahasan ... 31

4.1.1 Tes Treadmill Metode Bruce ... 31

4.1.2 Tes Ergometer Sepeda Metode Astrand Modifikasi Iwan Budiman ... 33

4.2Pengujian Hipotesis Penelitian ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 40

5.2Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

LAMPIRAN... 43


(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce... 31 Tabel 4.2 Hasil Tes Ergometer Sepeda Metode Astrand Modifikasi

Iwan Budiman ... 33 Tabel 4.3 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Ergometer Sepeda

Metode Astrand Modifikasi Iwan Budiman


(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Hubungan Tes Treadmill Metode Bruce dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Astrand Modifikasi Iwan Budiman ... 38


(7)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce... 32 Diagram 4.2 Hasil Tes Ergometer Sepeda Metode Astrand

Modifikasi Iwan Budiman ... 34 Diagram 4.3 Hasil Tes Treadmill Metode Bruce dan Tes Ergometer Sepeda


(8)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan ... 43

Lampiran 2 Penghitungan Statistik ... 44

Lampiran 3 Formulir Bruce ... 45

Lampiran 4 Formulir Astrand ... 46

Lampiran 5 Tabel Astrand ... 47


(9)

43 Universitas Kristen Maranatha Lampiran 1

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :

Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Rommy Andika Kurniawan, NRP : 0410004, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung ……… 2007

(---)

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertandatangan di bawah ini, Nama lengkap :

Tanggal lahir :

NRP :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi naracoba dalam penelitian yang dilakukan oleh Rommy Andika Kurniawan, NRP : 0410004, yang bertempat di Universitas Kristen Maranatha.

Surat persetujuan ini saya buat dengan kesadaran saya sendiri tanpa tekanan ataupun paksaan darimanapun.

Bandung ……… 2007


(10)

Universitas Kristen Maranatha 44

Lampiran 2

Penghitungan Statistik

BRUCE – ASTRAND

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .463(a) .215 .194 7.13558 a Predictors: (Constant), ASTRAND

Correlations

BRUCE ASTRAND

BRUCE 1.000 .463 Pearson

Correlation ASTRAND .463 1.000

BRUCE . .001

Sig. (1-tailed)

ASTRAND .001 .

BRUCE 40 40

N

ASTRAND 40 40

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 529.185 1 529.185 10.393 .003(a) Residual 1934.826 38 50.916 1

Total 2464.011 39

a Predictors: (Constant), ASTRAND b Dependent Variable: BRUCE

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 32.527 5.751 5.656 .000 1

ASTRAN

D .520 .161 .463 3.224 .003

a Dependent Variable: BRUCE


(11)

Universitas Kristen Maranatha 45

Lampiran 3

FORMULIR BRUCE

NAMA

:

TGL LAHIR

:

SEX

:

BB

:

TB

:

HR ISTIRAHAT :

TGL

:

STAGE

Km/hour

Slope%

HR

Mets

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

VO2 max = Mets x 3.5 ml/kgBB/menit


(12)

Universitas Kristen Maranatha 46

Lampiran 4

FORMULIR ASTRAND

NAMA :

UMUR : tahun

SEX : L / P

BB : kg

TB : cm

HR Istirahat : bpm

Target HR : 150 bpm

TGL :

Pamanasan 25 watt 50 rpm 3 menit Beban Awal 50 watt 50 rpm 6 menit

Menit HR Beban = 50 watt 50 rpm

1 2

3 Beban Akhir

4 (150 - HR1) : (HR4 - HR1) x 50 watt

5

6 (150 - ) : ( - ) x 50 watt 7

8 Beban Akhir = watt

Menit HR

1 2 3 4 5 6 7 8

1 watt = 6 kpm

Beban Akhir = watt = kpm

HR Akhir = bpm

Max VO2 = liter/menit

UMUR = tahun

KOREKSI UMUR =

Max VO2 koreksi = x = liter/menit = ml/menit

BB = kg

Max VO2 = ml/menit


(13)

Universitas Kristen Maranatha 47

Lampiran 5


(14)

Universitas Kristen Maranatha 48

Lampiran 6


(15)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini kehidupan manusia sangat disibukkan dengan dinamika hidup beraktivitas yang sangat memerlukan kondisi tubuh yang bugar. Dengan kondisi tubuh yang bugar kita dapat melakukan aktivitas dengan baik tanpa merasa kelelahan, sehingga didapatkan hasil yang maksimal, dan memiliki cadangan energi untuk melakukan aktivitas di luar rutinitas. Kebugaran adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. Kebugaran yang diperlukan untuk masing-masing aktivitas bertingkat-tingkat sesuai dengan jenis aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing individu. Dengan kata lain semakin berat aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh individu maka semakin tinggi pula tingkat kebugaran yang diperlukan oleh individu tersebut.

Salah satu usaha yang dapat kita lakukan untuk memperoleh tubuh yang bugar adalah dengan berolahraga secara rutin. Olahraga sebaiknya dilakukan sejak usia muda, karena masa muda merupakan masa pertumbuhan yang sempurna. Olahraga di masa muda dapat membentuk otot dan tulang yang kuat, serta paru paru, jantung dan pembuluh darah yang berfungsi dengan baik.

Bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha (FK UKM) dibutuhkan tingkat kebugaran yang baik karena jadwal aktivitasnya yang begitu padat. Oleh karena itu untuk dapat melalui semuanya dengan hasil yang lebih baik maka dibutuhkan kebugaran fisik yang baik.

Untuk mengukur tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan berbagai macam tes kebugaran, yaitu dengan menggunakan tes lapangan (tes Cooper dan tes Balke) dan bisa juga menggunakan tes laboratorium (tes bangku, tes sepeda Astrand dan tes treadmill), adapun contoh dari tes treadmill adalah tes treadmill

metode Bruce dan contoh dari tes ergometer sepeda adalah tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman(Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988). Hasil VO2 maks diukur dengan treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi


(16)

Universitas Kristen Maranatha 2

daripada yang diukur dengan sepeda atau tes bangku (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Dengan menggunakan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda

metode Astrand modifikasi Iwan Budiman kita dapat mengukur tingkat kebugaran seseorang.

Tes treadmill metode Bruce relatif lebih mudah dilakukan, bersifat alamiah

dimana orang sudah terbiasa berjalan dan berlari sejak dia kecil, dan karena tes

treadmill bersifat maksimal sehingga hasilnya lebih dapat dipercaya. Sedangkan

tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman jauh lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan metode yang asli tanpa modifikasi Iwan Budiman. Karena metode Astrand yang asli tanpa modifikasi Iwan Budiman lebih berat dilakukan oleh subjek penelitian karena penentuan beban akhir pada metode Astrand yang asli jauh lebih sulit dilakukan.

Hasil yang didapat dari Tes treadmill metode Bruce akan lebih akurat

dibandingkan dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman. Tetapi biaya yang diperlukan untuk Tes treadmill metode Bruce akan

lebih mahal dibandingkan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

Nilai VO2 maks yang didapat dari tes treadmill akan lebih tinggi dibandingkan

dengan tes ergometer sepeda. Nilai VO2 maks yang diperoleh dari tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman akan dapat dikonversikan menjadi perkiraan hasil dari VO2 maks untuk Tes treadmill metode Bruce.

1.2Identifikasi Masalah

1. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.

2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 3

3. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce

berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

1.3Maksud dan Tujuan

1. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.

2. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

3. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill

metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

1.4Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang didapatkan dengan membandingkan hasil tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer

sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman. Maka diharapkan mahasiswa FK UKM tersebut dapat terpacu semangatnya untuk lebih meningkatkan kebugarannya dengan giat berolahraga. Sehingga juga dapat meningkatkan vitalitas hidupnya terutama prestasi belajar.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Untuk mengetahui tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan menggunakan tes latihan kebugaran. Ada 2 macam tes latihan kebugaran yang dapat dilakukan, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Contoh dari tes lapangan adalah tes Cooper, dilakukan dengan cara lari selama dua belas menit, dan tes Balke, dilakukan dengan cara lari selama lima belas menit. Sedangkan tes laboratorium yaitu dengan menggunakan treadmill, ergometer sepeda dan tes bangku, adapun

contoh dari tes treadmill adalah Bruce dan contoh dari tes ergometer sepeda


(18)

Universitas Kristen Maranatha 4

Hasil VO2 maks diukur dengan treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan sepeda atau tes bangku. Alasannya kemungkinan dihubungkan pada perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif, yang semakin membesar selama berlari menanjak pada treadmill. Faktor lain yang mungkin

adalah sepeda mengarah pada kelelahan yang terlokalisasi, terutama termasuk hanya otot besar di paha. Kelelahan akan tampak terutama pada tekanan maksimal terhadap sistem sirkulasi dan pernapasan, sedangkan kelelahan yang mengarah pada VO2 maks lebih kecil (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hipotesis Penelitian:

Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan

dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

1.6Metode Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan: survei analitik.

Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce yaitu umur (tahun), Berat

Badan (BB) (kg), Tinggi Badan (TB) (cm), Metz dan VO2 maksdalam mlO2/kg BB/menit. Sedangkan pada tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman yaitu umur (tahun), BB (kg), beban (Watt), Heart Rate (HR) per menit

dan VO2 maksdalam mlO2/kg BB/menit.

Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.

1.7. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian:

1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak No. 13, Bandung.

2. Kampus FK UKM.

Waktu Penelitian:


(19)

Universitas Kristen Maranatha

42

DAFTAR PUSTAKA

Astrand P. O., and K. Rodahl. 1986. Textbook of Work Physiology. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Book Company. p.355-382.

Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology : Human Bioenergetics and Its Applications. New York : Macmillian Publishing Co. p. 221-339.

Clarke D. H. 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice-Hall, Inc. p. 167-171, 175-177.

Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan. Http://www.depkes.go.id/downloads/

Panduan%20Kesehatan%20Olahraga.pdf. 10 Juli 2007.

Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basis of Physical Education and Atlhetics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. p. 89-90, 100, 102, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.

Guyton A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC . h. 1340-1343, 1347-1351, 1353.

Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise response and adaptations. 2nd edition. New York : MacMillan Publishing Company. p. 5-8, 137-141, 144, 145-149,162-168, 366, 368, 370-381.

Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human Kinetics. USA. p. 176-184, 216-223, 226-234, 446-448.


(1)

Lampiran 6


(2)

Dewasa ini kehidupan manusia sangat disibukkan dengan dinamika hidup beraktivitas yang sangat memerlukan kondisi tubuh yang bugar. Dengan kondisi tubuh yang bugar kita dapat melakukan aktivitas dengan baik tanpa merasa kelelahan, sehingga didapatkan hasil yang maksimal, dan memiliki cadangan energi untuk melakukan aktivitas di luar rutinitas. Kebugaran adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik dan mental yang berlebihan. Kebugaran yang diperlukan untuk masing-masing aktivitas bertingkat-tingkat sesuai dengan jenis aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing individu. Dengan kata lain semakin berat aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh individu maka semakin tinggi pula tingkat kebugaran yang diperlukan oleh individu tersebut.

Salah satu usaha yang dapat kita lakukan untuk memperoleh tubuh yang bugar adalah dengan berolahraga secara rutin. Olahraga sebaiknya dilakukan sejak usia muda, karena masa muda merupakan masa pertumbuhan yang sempurna. Olahraga di masa muda dapat membentuk otot dan tulang yang kuat, serta paru paru, jantung dan pembuluh darah yang berfungsi dengan baik.

Bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha (FK UKM) dibutuhkan tingkat kebugaran yang baik karena jadwal aktivitasnya yang begitu padat. Oleh karena itu untuk dapat melalui semuanya dengan hasil yang lebih baik maka dibutuhkan kebugaran fisik yang baik.

Untuk mengukur tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan berbagai macam tes kebugaran, yaitu dengan menggunakan tes lapangan (tes Cooper dan tes Balke) dan bisa juga menggunakan tes laboratorium (tes bangku, tes sepeda Astrand dan tes treadmill), adapun contoh dari tes treadmill adalah tes treadmill metode Bruce dan contoh dari tes ergometer sepeda adalah tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman(Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al.,


(3)

daripada yang diukur dengan sepeda atau tes bangku (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Dengan menggunakan tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman kita dapat mengukur tingkat kebugaran seseorang.

Tes treadmill metode Bruce relatif lebih mudah dilakukan, bersifat alamiah dimana orang sudah terbiasa berjalan dan berlari sejak dia kecil, dan karena tes treadmill bersifat maksimal sehingga hasilnya lebih dapat dipercaya. Sedangkan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman jauh lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan metode yang asli tanpa modifikasi Iwan Budiman. Karena metode Astrand yang asli tanpa modifikasi Iwan Budiman lebih berat dilakukan oleh subjek penelitian karena penentuan beban akhir pada metode Astrand yang asli jauh lebih sulit dilakukan.

Hasil yang didapat dari Tes treadmill metode Bruce akan lebih akurat dibandingkan dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman. Tetapi biaya yang diperlukan untuk Tes treadmill metode Bruce akan lebih mahal dibandingkan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

Nilai VO2 maks yang didapat dari tes treadmill akan lebih tinggi dibandingkan dengan tes ergometer sepeda. Nilai VO2 maks yang diperoleh dari tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman akan dapat dikonversikan menjadi perkiraan hasil dari VO2 maks untuk Tes treadmill metode Bruce.

1.2Identifikasi Masalah

1. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.

2. Bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.


(4)

3. Apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

1.3Maksud dan Tujuan

1. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce.

2. Ingin mengetahui bagaimana gambaran tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang diukur dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

3. Ingin mengetahui apakah kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

1.4Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui tingkat kebugaran mahasiswa FK UKM yang didapatkan dengan membandingkan hasil tes treadmill metode Bruce dan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman. Maka diharapkan mahasiswa FK UKM tersebut dapat terpacu semangatnya untuk lebih meningkatkan kebugarannya dengan giat berolahraga. Sehingga juga dapat meningkatkan vitalitas hidupnya terutama prestasi belajar.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

Untuk mengetahui tingkat kebugaran dapat dilakukan dengan menggunakan tes latihan kebugaran. Ada 2 macam tes latihan kebugaran yang dapat dilakukan, yaitu tes lapangan dan tes laboratorium. Contoh dari tes lapangan adalah tes Cooper, dilakukan dengan cara lari selama dua belas menit, dan tes Balke, dilakukan dengan cara lari selama lima belas menit. Sedangkan tes laboratorium yaitu dengan menggunakan treadmill, ergometer sepeda dan tes bangku, adapun contoh dari tes treadmill adalah Bruce dan contoh dari tes ergometer sepeda


(5)

Hasil VO2 maks diukur dengan treadmill biasanya 5-15% lebih tinggi daripada yang diukur dengan sepeda atau tes bangku. Alasannya kemungkinan dihubungkan pada perbedaan dari ukuran massa otot yang aktif, yang semakin membesar selama berlari menanjak pada treadmill. Faktor lain yang mungkin adalah sepeda mengarah pada kelelahan yang terlokalisasi, terutama termasuk hanya otot besar di paha. Kelelahan akan tampak terutama pada tekanan maksimal terhadap sistem sirkulasi dan pernapasan, sedangkan kelelahan yang mengarah pada VO2 maks lebih kecil (Astrand and Rodahl, 1986; Fox et al., 1988).

Hipotesis Penelitian:

Kebugaran yang diukur dengan tes treadmill metode Bruce berhubungan dengan tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman.

1.6Metode Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan: survei analitik.

Data yang diukur pada tes treadmill metode Bruce yaitu umur (tahun), Berat Badan (BB) (kg), Tinggi Badan (TB) (cm), Metz dan VO2 maks dalam mlO2/kg BB/menit. Sedangkan pada tes ergometer sepeda metode Astrand modifikasi Iwan Budiman yaitu umur (tahun), BB (kg), beban (Watt), Heart Rate (HR) per menit dan VO2 maks dalam mlO2/kg BB/menit.

Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik regresi korelasi linier sederhana.

1.7. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian:

1. BKOM (Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat) Jawa Barat, Jl. Merak No. 13, Bandung.

2. Kampus FK UKM. Waktu Penelitian:


(6)

Brooks G. A., and T. D. Fahey. 1985. Exercise Physiology : Human Bioenergetics and Its Applications. New York : Macmillian Publishing Co. p. 221-339.

Clarke D. H. 1975. Exercise Physiology. Englewood Cliffs, New Jersey : Prentice-Hall, Inc. p. 167-171, 175-177.

Faizati Karim. 2002. Panduan Kesehatan Olahraga bagi Petugas Kesehatan. Http://www.depkes.go.id/downloads/

Panduan%20Kesehatan%20Olahraga.pdf. 10 Juli 2007.

Fox E. L., R. W. Bowers, and M. L. Foss. 1988. The Physiological Basis of Physical Education and Atlhetics. 4th ed. New York : Saunders College Publishing. p. 89-90, 100, 102, 123, 159, 204-207, 209, 212, 242, 251-255, 676-683.

Guyton A. C. and J. E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. edisi 9. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC . h. 1340-1343, 1347-1351, 1353.

Lamb D. R. 1984. Physiology of Exercise response and adaptations. 2nd edition. New York : MacMillan Publishing Company. p. 5-8, 137-141, 144, 145-149,162-168, 366, 368, 370-381.

Wilmore J. H. and D. L. Costill. 1994. Physiology of Sport and Exercise Human Kinetics. USA. p. 176-184, 216-223, 226-234, 446-448.


Dokumen yang terkait

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Fox.

1 8 20

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Progresif.

0 0 24

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Modifikasi YMCA.

3 24 23

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Astrand Modifikasi Iwan Budiman.

0 0 22

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Bangku Queen's College Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.

0 0 20

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Modifikasi YMCA Dengan Tes Bangku Queen's College Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.

0 0 18

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Fox Dengan Tes Bangku Queen's College Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.

1 3 19

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Modifikasi YMCA Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.

0 1 19

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Treadmill Metode Bruce Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Fox Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes Tersebut.

0 0 20

Hubungan Kebugaran Yang Diukur Dengan Tes Ergometer Sepeda Metode Astrand Modifikasi Iwan Budiman Dengan Tes Bangku Astrand-Rhyming Serta Gambaran Tingkat Kebugaran Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Yang Diukur Dengan Kedua Tes T

0 1 20