Persepsi siswa tentang kebermanfaatan layanan bimbingan karier dalam perencanaan karier (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sedayu tahun ajaran 2014/2015.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERMANFAATAN LAYANAN
BIMBINGAN KARIER DALAM PERENCANAAN KARIER
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Sedayu
Tahun Ajaran 2014/2015)
Theresia Astyatika Tri Widharma
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui persepsi siswa kelas XI SMK N 1
Sedayu tahun ajaran 2014/2015 tentang kebermanfaatan layanan bimbingan karier
dan 2) mengetahui aspek kebermanfaatan layanan bimbingan karier yang
persentasenya rendah
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek

penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK N 1 Sedayu tahun ajaran 2014/2015
yang berjumlah 88 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner
kebermanfaatan layanan bimbingan karier. Kuesioner disusun berdasarkan aspekaspek manfaat layanan bimbingan karier menurut Dillard (1985:79). Tingkat
reliabilitas kuesioner sebesar 0,904. Kategorisasi disusun berdasar pada model
jenjang (ordinal) dengan lima jenjang yaitu, sangat positif, positif, cukup, kurang
positif, sangat kurang positif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) 43 siswa kelas XI SMK N 1
Sedayu tahun ajaran 2014/2015 memberikan persepsi sangat positif (49%), 45
siswa memberikan persepsi positif (51%), dan tidak ada siswa memberikan
persepsi cukup, kurang positif, dan sangat kurang positif. (2) berdasarkan analisis
terhadap aspek-aspek manfaat layanan bimbingan karier, diperoleh aspek terendah
dengan persentase 79,60 % adalah aspek kedua “Mengetahui berbagai macam
dunia kerja”. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak siswa
kelas XI SMK N 1 Sedayu tahun ajaran 2014/2015 memiliki persepsi tentang
kebermanfaatan layanan bimbingan karier adalah sangat bermanfaat karena siswa
memiliki persepsi positif.

vii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
STUDENTS PERCEPTION ABOUT THE CAREER ADVANTAGES IN
CAREER PLANNING
(A Descriptive Study Of The XI Grade Students Of SMK N 1 Sedayu
2014/2015 Academic Years)

Theresia Astyatika Tri Widharma
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this study is 1) to find out the perception of XI grade students of
SMK N 1 Sedayu academic year 2014/2015 the advantages of career guidance
service, and 2) to find out the low percentage of the advantage aspects of career
guidance service.

This research was a descriptive research and the researcher undertook a survey
method. The subjects of this study were 88 XI grade students of SMK N 1 Sedayu
academic year 2014/2015. The instrument of the research was a Questionnaire of
the advantages of career guidance service. The questionnaire was made based on
the advantage aspects of the career guidance service proposed by Dillard (1985:
79). The reliability level of the questionnaire was 0.904. The categorization was
divided into five ordinal variables, such as very great, great, medium, low, very
low of the advantages.
The results showed that (1) 43 XI grade students chose very great category (49%),
45 XI grade students chose great category (51%) and no students chose medium,
low, very low category. (2) Based on the analysis of the advantage aspects of
career guidance service, the researcher found out that the lowest aspect (79.60%)
was the second aspect. It was about "Knowing the wide variety of the world of
work". Generally, the results showed that many XI grade students of SMK N 1
Sedayu academic year 2014/2015 perceived that career guidance services brought
advantages because the students had positive perceptions.

viii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERMANFAATAN LAYANAN
BIMBINGAN KARIER DALAM PERENCANAAN KARIER
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Sedayu
Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
Theresia Astyatika Tri Widharma
091114040


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERMANFAATAN LAYANAN
BIMBINGAN KARIER DALAM PERENCANAAN KARIER
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Sedayu
Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh :
Theresia Astyatika Tri Widharma
091114040

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut
dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian
dan keyakinan yang teguh
-Andrew Jackson-

Kupersembahkan skripsi ini untuk:
♥ Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendampingiku
♥ Universitas Sanata Dharma
♥ Program Studi Bimbingan dan Konseling
♥ Dosen Pembimbing (Bapak J. Donal Sinaga, M.Pd)
♥ Keluargaku tercinta
♥ Sahabat-sahabatku terkasih
♥ Teman-teman Prodi BK USD angkatan 2009

Terimakasih atas semangat, dorongan, bantuan, dan doa dalam penyelesaian skripsiku
ini.


iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2015
Penulis

Theresia Astyatika Tri Widharma


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Theresia Astyatika Tri Widharma
NIM

: 091114040

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERMANFAATAN LAYANAN
BIMBINGAN KARIER DALAM PERENCANAAN KARIER (Studi
Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Sedayu Tahun Ajaran
2014/2015)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet dan
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 24 Juli 2015
Yang menyatakan

Theresia Astyatika Tri Widharma

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PERSEPSI SISWA TENTANG KEBERMANFAATAN LAYANAN
BIMBINGAN KARIER DALAM PERENCANAAN KARIER
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Sedayu
Tahun Ajaran 2014/2015)
Theresia Astyatika Tri Widharma
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Penelitian ini bertujuan 1) mengetahui persepsi siswa kelas XI SMK N 1
Sedayu tahun ajaran 2014/2015 tentang kebermanfaatan layanan bimbingan karier
dan 2) mengetahui aspek kebermanfaatan layanan bimbingan karier yang
persentasenya rendah
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK N 1 Sedayu tahun ajaran 2014/2015
yang berjumlah 88 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner
kebermanfaatan layanan bimbingan karier. Kuesioner disusun berdasarkan aspekaspek manfaat layanan bimbingan karier menurut Dillard (1985:79). Tingkat
reliabilitas kuesioner sebesar 0,904. Kategorisasi disusun berdasar pada model
jenjang (ordinal) dengan lima jenjang yaitu, sangat positif, positif, cukup, kurang
positif, sangat kurang positif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) 43 siswa kelas XI SMK N 1
Sedayu tahun ajaran 2014/2015 memberikan persepsi sangat positif (49%), 45
siswa memberikan persepsi positif (51%), dan tidak ada siswa memberikan
persepsi cukup, kurang positif, dan sangat kurang positif. (2) berdasarkan analisis
terhadap aspek-aspek manfaat layanan bimbingan karier, diperoleh aspek terendah
dengan persentase 79,60 % adalah aspek kedua “Mengetahui berbagai macam
dunia kerja”. Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak siswa
kelas XI SMK N 1 Sedayu tahun ajaran 2014/2015 memiliki persepsi tentang
kebermanfaatan layanan bimbingan karier adalah sangat bermanfaat karena siswa
memiliki persepsi positif.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
STUDENTS PERCEPTION ABOUT THE CAREER ADVANTAGES IN
CAREER PLANNING
(A Descriptive Study Of The XI Grade Students Of SMK N 1 Sedayu
2014/2015 Academic Years)

Theresia Astyatika Tri Widharma
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2015
The purpose of this study is 1) to find out the perception of XI grade students of
SMK N 1 Sedayu academic year 2014/2015 the advantages of career guidance
service, and 2) to find out the low percentage of the advantage aspects of career
guidance service.
This research was a descriptive research and the researcher undertook a survey
method. The subjects of this study were 88 XI grade students of SMK N 1 Sedayu
academic year 2014/2015. The instrument of the research was a Questionnaire of
the advantages of career guidance service. The questionnaire was made based on
the advantage aspects of the career guidance service proposed by Dillard (1985:
79). The reliability level of the questionnaire was 0.904. The categorization was
divided into five ordinal variables, such as very great, great, medium, low, very
low of the advantages.
The results showed that (1) 43 XI grade students chose very great category (49%),
45 XI grade students chose great category (51%) and no students chose medium,
low, very low category. (2) Based on the analysis of the advantage aspects of
career guidance service, the researcher found out that the lowest aspect (79.60%)
was the second aspect. It was about "Knowing the wide variety of the world of
work". Generally, the results showed that many XI grade students of SMK N 1
Sedayu academic year 2014/2015 perceived that career guidance services brought
advantages because the students had positive perceptions.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
anugerah dan karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan tidak hanya dari usaha
dan kerja keras penulis sendiri, melainkan berkat adanya dukungan, bimbingan,
bantuan, dan doa dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis secara khusus
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telang memberikan
dukungan kepada penulis.
3. J. Donal Sinaga, M.Pd yang bersedia meluangkan waktu untuk penulis, serta
dengan tulus dan sabar membimbing, membantu, mengarahkan dan
mendampingi penulis selama proses penulisan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan pengetahuan selama proses
perkuliahan, pengalaman dan dukungan kepada penulis.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Bapak St. Priyatmoko yang dengan tulus membantu penulis dalam
menyelesaikan administrasi.
6. Kepala Sekolah dan Guru BK SMK N 1 Sedayu yang telah memberi ijin
kepada penulis untuk melakukan penelitian
7. Seluruh siswa kelas XI SMK N 1 Sedayu yang telah bersedia meluangkan
waktu dan menjadi responden.
8. Keluargaku terkasih: Bapak FX. Sudarmadi, Ibu C. Sri Esti P dan mas Y.
Wegig Astha Widharma beserta Istri mba Anne Devintha, mas FX. Adhilana
Tyas Toro Widharma beserta istri Fransisca Andhika. Bapak Parbubu dan Ibu
Ayang
9. Keluarga kecilku tercinta: Suamiku Thomy Ivan Delas dan malaikat kecilku
Familia Deferst Van Hoza
10. Keluarga Wora-Wari 81: Christian Kalis Berunyut, Paulina Dyah Ningrum ,
Angela Editha Stune, Heribertus Christian Bako, Florina Leonora
Pangaribuan, Albethus Wangai Theofani, , Aan Wijianto, Christoporus
Raylus, Agregatio Mandota, Andrreas Vero Tumenggung, Evarista Ibunsiana,
Marianus Donisius Rebi, Teresa Fatima Ningrum, Merry Palaun Santa, I
Made Evan Karosekali, Gregorius Fitri.
11. Sahabat-sahabatku: Fransiska Wening, Agnes Lis Aviani, Clara Iyud, Desak
Made, Arista Abria, F. Dimas Frandy yang telah memberikan dukungan,
perhatian, motivasi dan bantuan kepada penulis.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12. Teman-temanku: Yuliana Dwi, Margaretha Ayu, Nike, Vicentia yang telah
bersedia membantu dan memberi masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman BK angkatan 2009 yang telah berbagi pengalaman, baik suka
maupun duka.
14. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini.
Oleh karena itu penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dapat menjadi sumbangan pengetahuan khususnya di bidang Bimbingan dan
Konseling.

Yogyakarta, 24 Juli 2015
Penulis

Theresia Astyatika Tri Widharma

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...........................................

vi

ABSTRAK.......................................................................................................

vii

ABSTRACT.......................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR......................................................................................

ix

DAFTAR ISI....................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL............................................................................................

xiv

DAFTAR GRAFIK..........................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................

xvi

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...........................................................

1

B. Rumusan Masalah.....................................................................

4

C. Tujuan Penelitian.......................................................................

4

D. Manfaat Penelitian.....................................................................

4

E. Definisi Operasional……........................................................... 5
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Persepsi........................................................................

7

1. Pengertian Persepsi.................................................................

7

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi............................ 9
3. Persepsi Siswa.........................................................................

10

B. Konsep Dasar Remaja..............................................................

11

1. Pengertian Remaja…...............................................................

11

2. Tugas Perkembangan Remaja.................................................

12

C. Layanan Bimbingan Karier.......................................................

13

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Pengertian Bimbingan ............................................................

13

2. Pengertian Bimbingan Karier..................................................

15

3. Fungsi Layanan Bimbingan Karier.......................................... 17
4. Tahap Perkembangan Karier ................................................... 19

BAB III

BAB IV

5. Tujuan-tujuan Bimbingan Karier di Sekolah..........................

25

6. Manfaat Layanan Bimbingan Karier.......................................

26

METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……..……………………………………

28

B. Subek Penelitian………………………………………….

28

C. Instrumen Penelitian……………………………………...

29

D. Prosedur Pengumpulan Data……..………………………

35

E. Teknik Analisis Data……..………………………………

37

HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……..……………………………………

40

1. Penggolongan Persepsi Kebermanfaatan Layanan
Bimbingan Karier……..……………………………… 40
2. Analisis Aspek Kebermanfaatan Layanan Bimbingan

BAB V

Karier…………………………………………………

42

B. Pembahasan Hasil Penelitian……..………………………

43

PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………

48

B. Saran……………………………………………………..

48

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

50

LAMPIRAN...................................................................................................... 52

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1

: Rincian jumlah Siswa.………………………………………………

28

Tabel 2

: Kisi-kisi Kuesioner Kebermanfaatan Bimbingan Karier…………

30

Tabel 3

: Rincian Jumlah Item-item yang Valid dan Tidak Valid…………..

33

Tabel 4

: Kriteria Guilford……………………………………………………

35

Tabel 5

: Jadwal Pengumpulan Data Penelitian……………………………… 36

Tabel 6

: Norma Kategorisasi Subjek Penelitian…………………………….

Tabel 7

: Kategorisasi Tingkat Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Karier.. 39

Tabel 8

: Penggolongan Persepsi Siswa ………………………………........

40

Tabel 9

: Gambaran Analisis Aspek………………………………………….

42

xiv

37

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1

:Tingkat Persepsi Siswa.........................................................

41

Grafik 2

: Analisis Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Karier..............

43

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian ............................................................

52

Lampiran 2

Tabulasi Data.........................................................................

57

Lampiran 3

Hasil Uji Validitas & Reabilitas............................................

61

Lampiran 4

Surat Ijin Penelitian..............................................................

66

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Di sekolah-sekolah saat ini sudah tersedia layanan bimbingan dan
konseling, namun layanan tersebut belum merata dirasakan oleh warga
sekolah, mungkin karena keterbatasan waktu dan tenaga. Terutama
pembimbing dalam sekolah menengah atas/kejuruan, pelayanan bimbingan
dan konseling sangat dirasakan perlu diadakan terutama dalam bidang
bimbingan karier. Peranan guru BK di sekolah sangat bermakna untuk
dapat membantu siswa dalam menyelesaikan masalah, memberikan
bimbingan serta karier untuk masa depannya. Keberhasilan dan
kenyamanan dalam suatu karier amat dipengaruhi oleh kemampuan
individu memahami dan menilai potensi dasar yang dimilikinya, oleh
karena itu setiap siswa perlu dibantu untuk memahami potensi dasar
dirinya sehingga menentukan pilihan dan pengambilan keputusan yang
sesuai dengan dunia kerja pilihannya.
Winkel dan Sri Hastuti (2007:676) menegaskan, siswa sekolah
menengah atas perlu dibantu untuk lebih mengenal dunia kerja dan dirinya
sendiri dalam kaitan satu sama lain, sejauh mereka cenderung untuk
memilih bidang atau golongan jabatan tertentu dan memulai memandang
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

dirinya sebagai calon pemegang jabatan yang harus memiliki konstelasi
kualifikasi tertentu; dibantu untuk berefleksi atas gaya hidup (life style)
dalam berbagai dimensi yang didambakan bagi dirinya sendiri yang kerap
berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan yang menjadi pegangan hidup;
dibantu untuk menyadari berbagai faktor internal dan eksternal yang
berpengaruh terhadap perkembangan karier serta mengidentifikasikan
semua faktor itu dalam pribadinya sendiri, dalam keluarganya dan dalam
masyarakat; dibantu untuk menghubungkan aneka faktor itu satu sama lain
sehingga mampu membuat pilihan karier secara bijaksana dan bertanggung
jawab; serta dibantu untuk mengimplementasikan pilihannya dalam suatu
rencana persiapan jangka waktu pendek dan panjang.
Tohirin (2007: 135) menyatakan bahwa tujuan bimbingan karier di
sekolah

adalah

agar

siswa

mampu

memahami,

merencanakan,

menyesuaikan diri, dan mengembangkan karier tertentu yang sesuai
baginya. Bimbingan karier tidak hanya sekedar memberikan respons
kepada masalah-masalah yang muncul, akan tetapi juga membantu
memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam
pekerjaan. Salah satu tujuan dilaksanakannya bimbingan karier di Sekolah
Menengah adalah agar para peserta didik memahami dan dapat
menentukan tujuan karier serta memiliki bekal untuk melanjutkan ke
jenjang pendidikan berikutnya yaitu Universitas, Lembaga-lembaga
Kursus, bahkan ada yang langsung bekerja.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Layanan bimbingan karier memiliki peran yang sangat penting di
sekolah, khususnya memberi arah yang baik pada siswa dalam memilih
karier. Layanan bimbingan karier di sekolah sangat penting diberikan
kepada siswa supaya siswa mendapatkan informasi tentang dunia karier.
Siswa juga bisa memilih karier dan menyesuaikan dengan minat dan bakat,
serta kemampuan yang dimiliki, agar kelak siswa tidak salah dalam
mengambil keputusan dan dapat bekerja dengan baik. Dalam hal ini harus
ada kerjasama dari berbagai pihak, diantaranya pihak konselor, sekolah,
dan orang tua.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyiapkan siswa untuk siap
menjadi tenaga kerja tingkat menegah yang memiliki pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan jurusan yang dipilih. Menurut guru BK SMK
Negeri 1 Sedayu siswa yang berada di sekolah kejuruan 90% terjun ke
dunia kerja dan 10% meneruskan ke perguruan tinggi.
Layanan bimbingan karier sangat membantu dalam menentukan
karier atau masa depan yang diinginkan siswa. Dengan layanan bimbingan
karier yang diberikan oleh guru BK siswa memiliki kemampuan untuk
dapat mengambil keputusan mengenai masa depannya. maka dalam
penulisan tugas akhir ini peneliti mengambil judul penelitian tentang
“Persepsi Siswa tentang Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Karier
Dalam Perencanaan Karier, Studi Deskriptif pada Siswa kelas XI SMK
Negeri 1 Sedayu Tahun Ajaran 2014/2015”

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tentang latar belakang di atas, peneliti
merumuskan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut
1) Seberapa bermanfaat layanan bimbingan karier menurut persepsi
siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sedayu tahun ajaran 2014/2015?
2) Aspek kebermanfaatan layanan bimbingan karier mana yang
teridentifikasi persentasenya rendah?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1) Mengetahui seberapa bermanfaat layanan bimbingan karier menurut
persepsi siswa kelas XI SMK Negeri 1 Sedayu tahun ajaran
2014/2015.
2) Mengidentifikasi aspek kebermanfaatan layanan bimbingan karier
mana yang teridentifikasi persentase rendah.

D.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam
melihat persepsi siswa mengenai kebermanfaatan layanan bimbingan
karier.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.

5

Manfaat Praktis
a. Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekolah untuk
meningkatkan layanan bimbingan karier.
b. Guru BK
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh guru BK
untuk bahan informasi dalam meningkatkan layanan bimbingan
karier kepada siswanya.
c. Bagi peneliti
Peneliti mendapatkan kesempatan untuk melakukan penelitian dan
belajar megetahui bagaimana persepsi siswa dalam

melihat

seberapa bermanfaat layanan karier di sekolah.
d. Bagi peneliti lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan bekal kajian
bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian yang relevan.

E.

Definisi Operasional
1. Persepsi terhadap manfaat layanan bimbingan karier
Adalah kebermaknaan akan kebermanfaatan layanan bimbingan
karier oleh siswa sebagaimana diungkap dalam butir-butir
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

2. Bimbingan karier
Bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan/
profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan
itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapangan pekerjaan yang dimasuki.
3. Siswa SMK
Siswa SMK merupakan peserta didik yang memasuki pendidikan
formal pada jenjang pendidikan menengah yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini dipaparkan secara singkat kajian teori relevan yang berisi
penjelasan tentang konsep persepsi, konsep dasar remaja, dan layanan bimbingan
karier.
A. Konsep Persepsi
1.

Pengertian Persepsi
Istilah persepsi berasal dari bahasa Inggris “perception”,
yang diambil dari bahasa Latin “perceptio”, yang berarti menerima
atau mengambil. Dalam kamus Inggris Indonesia, kata perception
diartikan sebagai “pengelihatan” atau “tanggapan” (Echols &
Shadily, dalam Desmita, 2009:117). Perception dalam pengertian
sempit adalah “pengelihatan”, yaitu bagaimana cara seseorang
melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas, perception adalah
“pandangan”, yaitu bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan sesuatu (Leavitt, dalam Desmita, 2009:117).
Menurut Leavitt (1978), perception dalam pengertian
sempit adalah “pengelihatan”, yaitu bagaimana cara seseorang
melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas, perception adalah
“pandangan”, yaitu bagaimana seseorang memandang atau
mengartikan

sesuatu.

Sedangkan

Menurut

Chaplin

(2002)

mengartikan persepsi sebagai “proses mengetahui atau mengenali
objek dan kejadian objektif dengan bantuan indra.

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

Morgan (1979), mengartikan persepsi sebagai “The process of
discriminating among stimuli and of interpreting their meaning”
yang berarti persepsi merupakan proses diskriminasi antara
rangsangan dan menafsirkan maknanya. Sementara Menurut Matlin
(1994), “Perception is a process that uses our previous knowiedge to
gather and interpret the stimuli that our sense register" yang berarti
Persepsi adalah proses yang menggunakan pengetahuan sebelumnya
untuk mengumpulkan dan menafsirkan rangsangan yang terdaftar.
Sedangkan Matsumoto (2000), mendefinisikan, “perception is the
process of gathering informasi about world through our senses”
yang bearti persepsi adalah proses penemuan informasi tentang
dunia yang baru melalui indera kita.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa persepsi adalah suatu proses penggunaan

pengetahuan

yang telah dimiliki untuk memperoleh dan menginterpretasikan
stimulus (rangsangan) yang diterima oleh alat indera manusia.
Segala informasi yang diterima akan dinilai, dan biasanya
penilaian tersebut dipengaruhi oleh pengalaman atau ingatan di
masa lalu. Proses pemaknaan ini disebut persepsi. Dengan kata
lain persepsi adalah pengumpulan berbagai informasi agar menjadi
bermakna.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi individu mengorganisasikan dan mengintepretasikan
stimulus yang diterimanya, sehingga stimulus tersebut mempunyai
arti bagi individu yang bersangkutan. Menurut Irwanto, dkk (1988)
ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu:
a. Perhatian yang selektif
Dalam kehidupan manusia setiap saat menerima rangsangan dari
lingkungan sekitar. Tetapi hanya beberapa objek bahkan satu
yang dapat diterima dan yang lainnya diabaikan. Hal ini
menunjukkan bahwa perhatian melibatkan seleksi objek tertentu
yang hadir pada saat bersngkutan. Untuk itu individu hanya
memusatkan pada rangsangan-rangsangan tertentu saja yang
dianggap perlu.
b. Ciri-ciri rangsangan
Rangsangan yang bergerak akan lebih menarik bagi seseorang
yang memperhatikannya daripada ragsangan yang diam yang tidak
dapat menarik perhatian seseorang. Seseorang lebih senang
melihat suatu rangsangan yang lebih besar daripada yang kecil.
Rangsangan yang lebih mendapat perhatian seseorang adalah yang
memiliki latar belakang yang kontras dan intensitas rangsangannya
paling kuat.

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

c. Nilai-nilai dan kebutuhan individu
Setiap orang memiliki rangsangan yang sama yaitu dalam
menentukan atau memenuhi nilai-nilai kebutuhan dalam dirinya.
Tetapi nilai dan kebutuhan yang berbeda inilah yang menimbulkan
persepsi berbeda pada setiap diri seseorang.
d. Pengalaman terdahulu
Pengalaman-pengalaman

terdahulu

sangat

mempengaruhi

seseorang dalam mempersepsi dunianya. Hal ini menunjukkan
bahwa rangsangan seseorang terhadap hal baru turut dipengaruhi
oleh rangsangan atau pengalaman terdahulu yang pernah
dialaluinya.
3.

Persepsi siswa
Noeng Muhadjir (Arif Rohman, 2009: 105) mengemukakan pada
hakikatnya aktivitas pendidikan selalu berlangsung dengan melibatkan
pihak-pihak sebagai aktor penting yang ada di dalam aktivitas
pendidikan, aktor penting tersebut adalah subjek yang memberi disebut
pendidik, sedangkan subjek yang menerima disebut peserta didik.
Istilah peserta didik pada pendidikan formal di sekolah jenjang
dasar dan menengah dikenal dengan nama anak didik atau siswa. Siswa
merupakan subjek yang menerima apa yang disampaikan oleh guru.
Sosok siswa umumnya merupakan sosok anak yang membutuhkan
bantuan orang lain untuk bisa tumbuh dan berkembang kea rah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

kedewasaan. Dengan demikian siswa adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui pendidikan.
Persepsi siswa merupakan proses perlakuan siswa terhadap
informasi tentang suatu objek dalam hal ini layanan bimbingan karier
yang diberikan sekolah ini melalui pengamatan dengan indera yang
dimiliki, sehingga siswa dapat member arti serta menginterpretasikan
objek yang diamati.
B. Konsep Dasar Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja dalam bahasa aslinya disebut adolescence,
berasal dari bahasa adolescere

yang artinya “tumbuh atau

tumbuh untuk mencapai kematangan”. Remaja juga disebut juga
masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa yang di
sertai perubahan biologis, psikologis, dan sosial.
Papalia dan Olds (2011), berpendapat bahwa masa
remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa.
Adapun Anna Freud (dalam Hurlock, 1990), berpendapat bahwa
pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi
perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan
psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan
orang tua dan cita-cita mereka, di mana pembentukan cita-cita
merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

2. Tugas Perkembangan Remaja
Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada
upaya meninggalkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta
berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku
secara dewasa. Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja
menurut

Havighurst

(dalam

Yusuf,

2010)

secara

rinci

menjelaskan tugas-tugas perkembangan remaja sebagai berikut:
a. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman
sebaya.
b. Mencapai peran sosial sebagai pria dan wanita.
c. Menerima keadaan fisik dan menggunakannya secara efektif.
d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang
dewasa lainnya.
e. Mencapai kemandirian ekonomi.
f. Memilih dan mempersiapkan karier/pekerjaan.
g. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.
h. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsepkonsep yang diperlukan bagi warga Negara.
i. Mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial.
j. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai
petunjuk/ pembimbing dalam bertingkah laku.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

C. Layanan Bimbingan Karier
1. Pengertian Bimbingan
Dalam kamus bahasa Inggris Guidance (bimbingan) dikaitkan
dengan

kata asal

guide,

yang diartikan sebagai

berikut:

menunjukkan jalan (showing the way); memimpin (leading);
menuntun (conducting); memberikan petunjuk (giving instruction);
mengatur (regulating); mengarahkan (governing); memberikan
nasihat (giving advice).
Prayitno (2004: 99) mengatakan bahwa bimbingan adalah
proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli
kepada seseorang atau beberapa individu, baik anak-anak, remaja,
maupun

dewasa,

mengembangkan

agar

orang

kemampuan

yang
dirinya

dibimbing
sendiri

da pa t
dengan

memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang dikembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Moegiadi (Winkel & Sri Hastuti, 2004: 29) mengatakan
bahwa bimbingan dapat berarti suatu usaha untuk melengkapi
individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang
dirinya sendiri; suatu cara pemberian pertolongan atau bantuan
kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara
efisien dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk
perkembangan pribadinya; sejenis pelayanan kepada individuindividu, agar mereka dapat menentukan pilihan, menetapkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis, sehingga
mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan di dalam
lingkungan di mana mereka hidup; suatu proses pemberian bantuan
atau pertolongan kepada individu dalam hal: memahami diri
sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri
dengan lingkungan; memilih, menentukan dan menyusun rencana
sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan.
Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian
bantuan

kepada

individu

yang

dilakukan

secara

berkesinambungan, agar individu tersebut dapat memahami
dirinya sendiri. Sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan
dapat bertindak secara wajar. Sesuai dengan tuntutan dan
keadaan

lingkungan

sekolah,

keluarga,

masyarakat,

dan

kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dia akan dapat
menikmati kebahagiaan hidupnya dan memberikan sumbangan
yang berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya.
Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri
secara optimal sebagai makhluk sosial (Rochman Natawidjaja,
1987:31)
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada
seseorang (individu) atau sekelompok orang agar mereka itu
dapat berkembang menjadi pribadi-pribadi yang mandiri.
Kemandirian ini mencangkup lima fungsi pokok yang hendaknya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

dijalankan oleh pribadi mandiri (Prayitno, 1983: 2; Prayitno,
1987: 35), yaitu:
a. Mengenal diri sendiri dan lingkungannya
b. Menerima diri sendiri dan lingkungannya
c. Mengambil keputusan
d. Mengarahkan diri, dan
e. Mewujudkan diri
Lebih lanjut dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan
bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu, baik
anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing
dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri, dan mandiri;
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan saranan yang ada
dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku
(Prayitno, 2004: 99).
2. Pengertian Bimbingan Karier
Semiawan (1983) berpendapat bahwa bimbingan karier sebagai
pelayanan bantuan terhadap keseluruhan populasi dalam perwujudan
hidupnya sebgai pernyataan bermakna daripada kualitas individualnya
dalam keseimbangan interaksi dengan masyarakat di mana ia hidup.
Menurut Winkel (2010: 114) bimbingan karier adalah bimbingan
dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih
lapangan kerja atau jabatan / profesi tertentu serta membekali diri

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri
dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki.
Bimbingan karier juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai
bagian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam
setiap pengalaman belajar bidang studi.
Secara rinci, menurut (Walgito, 2010) tujuan bimbingan karier
adalah untuk membantu para siswa agar:
a. Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang
berkaitan dengan potensinya, yaitu mengenai kemampuan, minat,
bakat, sikap,sifat, kebiasaan dan cita-citanya.
b. Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan
yang ada dalam masyarakat.
c. Menghargai berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan
potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan
dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu, serta
memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa
depannya.
d. Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang
disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta
mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan yang
bersangkutan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

e. Para siswa merencanakan masa depannya, serta menemukan karier
dan kehidupannya yang serasi atau sesuai.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
karier adalah upaya membantu peserta didik untuk memahami
dirinya, mengenal dunia kerja, mempersiapkan masa depan yang
sesuai dengan potensinya, dan mampu mengambil keputusan
secara tepat dan bertanggungjawab.
3. Fungsi Layanan Bimbingan Karier
Pelayanan bimbingan dan konseling mengembangkan sejumlah
fungsi yang hendaknya dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling. Fungsi-fungsi tersebut adalah:
a. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak
tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik.
Pemahaman itu meliputi:
1) Pemahaman tentang diri peserta didik, terutama oleh peserta
didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya, dan guru
pembimbing (konselor).
2) Pemahaman tentang lingkungan peserta didik (termasuk di
dalamnya lingkungan keluarga dan sekolah), terutama oleh
peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya, dan
guru pembimbing (konselor).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

3) Pemahaman tentang lingkungan “yang lebih luas” (termasuk
di

dalamya

informasi

pendidikan,

informasi

jabatan/pekerjaan, dan informasi sosial dan budaya/nilainilai), terutama oleh peserta didik.
a) Fungsi pencegahan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling
yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya
peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin
timbul, yang akan mengganggu, menghambat ataupun
menimbulkan kesulitan dan kerugian-kerugian tertentu
dalam proses perkembanganya.
b) Fungsi pengetasan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling
yang akan menghasilkan tertentaskannya atau teratasinya
berbagai permasalahan yang dialami peserta didik. Dalam
pelayanan bimbingan dan konseling pemberian label atau
berasumsi bahwa peserta didik atau klien (konseli) adalah
orang yang “sakit” atau “tidak baik” atau “rusak” sama
sekali tidak boleh dilakukan (Prayitno, 1997:26)
c) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu fungsi
bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan
kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan
dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Fungsi-fungsi
diselenggarakannya

tersebut
berbagai

jenis

diwujudkan
layanan

da n

19

melalui
kegiatan

bimbingan dan konseling untuk mancapai hasil sebagaimana
terkandung di dalam masing-masing fungsi itu. Setiap pelayanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan harus
secara langsung mengacu kepada satu atau lebih fungsi-fungsi
tersebut, agar hasil-hasil yang hendak dicapainya secara jelas
dapat diidentifikasi dan dievaluasi.
4. Tahap Perkembangan Karier
a. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Perkembangan Karier
The

National

Vocational

Guidance

Association

merumuskan definisi perkembangan karier sebagai berikut:
“Gabungan faktor-faktor psikologis, sosiologis, pendidikan fisik,
ekonomis, dan kesempatan, yang bersama-sama membentuk
jabatan seseorang”. Gabungan-gabungan ini mencakup banyak
faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal dan eksternal
yang dimaksudkan adalah sebagai berikut (Winkel & Sri Hastuti,
2010: 647-655):
1) Faktor-faktor internal
Faktor-faktor internal berbeda antara satu dengan yang
lainnya. Namun demikian faktor-faktor ini tidak dapat dipisahpisahkan karena memiliki keterkaitan satu sama lain dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

membentuk

kepribadian

seseorang.

Faktor-faktor

20

yang

dimaksud yaitu:
a) Nilai-nilai kehidupan, nilai hidup memegang peran
penting dalam bidang pekerjaan yang ditekuni dan dipilih.
b) Taraf inteligensi, yaitu taraf kemampuan untuk mencapai
prestasi-prestasi yang di dalamnya berpikir memegang
peranan. Menurut Binet, hakikat intelegensi adalah
kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka
mencapai tujuan itu, dan untuk menilai keadaan diri secara
kritis serta obyektif. Dalam mengambil suatu keputusan
mengenai

pilihan

jabatan,

tinggi

rendahnya

taraf

intelegensi yang dimiliki seseorang sudah berpengaruh,
apakah pilihannya baik dan efektif atau tidak.
c) Bakat khusus, yaitu kemampuan yang menonjol di suatu
bidang usaha kognitif, bidang ketrampilan, atau bidang
kesenian. Sekali terbentuk, suatu bakat khusus menjadi
bekal yang memungkinkan untuk memasuki berbagai
bidang pekerjaan tertentu (fields of occupation) dan
mencapai tingkatan lebih tinggi dalam suatu jabatan
(levels of occupation).
d) Minat, yaitu kecenderungan yang agak menetap pada
seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang tertentu
dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

yang berkaitan dengan bidang itu. Sehubungan dengan
variasi kegiatan yang dilakukan, orang dapat lebih
berminat menangnai benda-benda mati (things), berurusan
dengan orang (people), atau bergumul dengan data dan
ide-ide yang diolah secara mental dan dihubungkan satu
sama lain (data and ideas).
e) Sifat-sifat, yaitu ciri-ciri kepribadian yang bersama-sama
memberikan corak khas pada seseorang, seperti riang
gembira, ramah, halus, teliti, terbuka, fleksibel, tertutup,
lekas gugup, pesimis, dan ceroboh.
f) Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki tentang
bidang-bidang

pekerjaan

da n

tentang

diri

sendiri.

Informasi tentang dunia kerja yang dimiliki oleh orang
muda dapat akurat dan sesuai dengan kenyataan atau tidak
akurat dan bercirikan idealisasi. Bilamana informasi yang
tidak akurat diganti dengan informasi yang lebih akurat,
ada kemungkinan orang muda mengalihkan perhatiannya
dari beberapa jabatan yang mula-mula didambakan ke
lingkup jabatan yang belum ditinjau.
g) Keadaan jasmani, yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki
seseorang seperti badan, tampan dan tidak tampan,
ketajaman penglihatan dan pendengaran baik atau kurang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

baik, mempunyai kekuatan otot tinggi atau rendah, dan
jenis kelamin.
2) Faktor-faktor eksternal
Faktor-faktor eksternal dapat dibedakan yang satu
dengan yang lain, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain
karena bersama-sama menciptakan keseluruhan ruang gerak
hidup. Perkembangan karier berlangsung di dalam lingkup
ruang gerak itu dan pilihan jabatan tidak dapat melampaui batasbatas itu, sebagaimana dikatakan diatas, dapat terjadi perubahan
pada faktor eksternal meskipun tidak dalam gradasi yang sama
pada masing-masing faktor. Faktor eksternal adalah sebagai
berikut:
a) Masyarakat, yaitu lingkungan sosial-budaya di mana orang
muda

dibesarkan.

Lingkungan

ini

luas

sekali

dan

berpengaruh besar terhadap pandangan dalam banyak hal
yang dipegang teguh oleh setiap keluarga, yang pada
gilirannya

menanamkannya

pada

anak-anak.

Pandangan/keyakinan ini mencakup gambaran tentang luhur
rendahnya aneka jenis pekerjaan, peranan pria dan wanita
dalam kehidupan masyarakat, dan cocok tidaknya jabatan
tertentu untuk pria dan wanita.
b) Keadaan sosial-ekonomi negara atau daerah, yaitu laju
pertumbuhan ekonomi yang lambat atau cepat; stratifikasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

23

masyarakat dalam golongan sosial-ekonomi tinggi, tengah
dan rendah; serta diverdifikasi masyarakat atas kelompokkelompok yang terbuka atau tertutup bagi anggota dari
kelompok lain. Semua ini berpengaruh terhadap terciptanya
suatu bidang pekerjaan baru terhadap terbuka atau
tertutupnya kesempatan kerja bagi orang muda.
c) Status sosial-ekonomi keluarga, yaitu tingkat pendidikan
orangtua, tinggi rendahnya pendapatan orangtua, jabatan
ayah dan ibu, daerah tempat tinggal, dan suku bangsa.
Anak-anak berpartisipasi dalam status sosial-ekonomi
keluarganya. Status ini ikut menentukan tingkat pendidikan
sekolah yang dimungkinkan, jumlah kenalan pegangan
kunci bagi beberapa jabatan tertentu yang dianggap masih
sesuai dengan status sosial tertentu.
d) Pengasuh dari seluruh anggota keluarga besar dan keluarga
inti. Orangtua, saudara kandung dari orangtua, dan kakak
menyatakan

segala

harapan

mereka

serta

mengkomunikasikan pandangan dan sikap tertentu terhadap
pendidikan dan pekerjaan.
e) Pendidikan sekolah, yaitu pandangan dan sikap yang
dikomunikasikan kepada anak didik oleh staf petugas
bimbingan dan tenaga pengajar mengenai nilai-nilai yang
terkandung dalam bekerja, tinggi rendahnya status sosial

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

24

jabatan-jabatan, dan kecocokan jabatan tertentu untuk anak
laki-laki atau anak perempuan.
f)

Pergaulan dengan teman-teman sebaya, yaitu beraneka
pandangan dan variasi harapan tentang masa depan yang
terungkap dalam pergaulan sehari-hari. Pandangan dan
harapan yang bernada optimis akan meninggalkan kesan
dalam hati yang jauh berbeda dengan kesan yang timbul
nila terdengar keluhan-keluhan.

g) Tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan
pada

setiap

program

studi

atau

latihan,

yang

mempersiapkan seseorang untuk diterima pada jabatan
tertentu dan berhasil di dalamnya. Sehubungan, dengan
pilihan program studi sebagai persiapan untuk memegang
jabatan tertentu, harus diingat bahwa orang muda tidak
mesti menyukai semua kegiatan yang harus dilakukan
dalam rangka program studi itu.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam
perencanaan karier terkait dengan faktor-faktor yang mendorong
siswa untuk menentukan karier yang diinginkan. Dengan
demikian

dapat

digolongkan

secara

garis

be s a r

bahwa

perencanaan karier dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam dan
luar diri siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

25

5. Tujuan-tujuan Bimbingan Karier di Sekolah
Secara umum tujuan bimbingan karier di sekolah ialah membantu
siswa

dalam

pemahaman

dirinya

dan

lingkungannya,

dalam

pengambilan keputusan, pere