Efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter peduli sosial (studi pra eksperimen pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN
EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER
PEDULI SOSIAL
(Studi Pra Experimen pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 13 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2014/2015 )
Sebastianus Armedy Mario
Universitas Sanata Dharma
2016
Tujuan penelitian ini: (1) mengetahui gambaran tingkat karakter peduli sosial
siswa kelas VIII A SMP SMP Negeri 13 Yogyakarta sebelum dan sesudah
mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif
dengan pendekatan experiential learning Tahun Ajaran 2014/2015; (2) mengetahui
efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif
dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter peduli sosial
siswa kelas VIII A di SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan praexperimen dengan one-group pretest-posttest design. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penyebaran kuesioner Karakter Peduli Sosial

dan instrumen validasi program yang disusun oleh peneliti. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa-siswi kelas VIII A SMP Negeri 13 Yogyakarta yang berjumlah 34
siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah kategorisasi distribusi normal dan
uji t paired sample test.
Temuan penelitian menunjukkan: (1) tingkat karakter peduli sosial siswa
kelas VIII A SMP Negeri 13 Yogyakarta sebelum dan sesudah mendapatkan
pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan
pendekatan experiential learning Tahun Ajaran 2014/2015 secara umum sangat baik.
Namun demikian, masih terdapat beberapa siswa-siswi yang berada dikategori
sedang; (2) terdapat peningkatan karakter peduli sosial dengan mean 66,2353 pada
pretest dan menjadi 67,9706 pada posttest maka terjadi peningkatan sebesar 1,7353
dan ditinjau dari standar deviasi terjadi penurunan senilai 0,52591 serta nilai
signifikansi sebesar 0,112. Maka efektif meningkatkan karakter peduli sosial (3)
Berdasarkan instrumen validasi program, layanan ini dipandang sangat baik untuk
dilaksanakan hal ini dapat dibuktikan dengan adanya dua aspek penilaian seluruh
siswa (100%) dan delapan belas aspek penilaian seluruh siswa lebih dari (90%)
Kata kunci: bimbingan klasikal kolaboratif, experiential learning, karakter peduli
sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF CHARACTER EDUCATION BASED ON THE
COLLABORATIVE CLASS GUIDANCE SERVICE USING THE
EXPERIENTIAL LEARNING APPROACH TO DEVELOP STUDENTS’
SOCIAL COMPASSION
(Pre-experimental study on the Eighth Grade students of SMPN 13, Class A Yogyakarta)

Sebastianus Armedy Mario
Sanata Dharma University
2016
The aims of this research are: (1) to describe the level of social compassion
among the eighth grade students of SMPN 13 Yogyakarta before and after the
implementation character education based on collaborative classical guidance service
using the experiential learning approach in the Academic Year of 2014/2015; (2) to
fine out the effectiveness of character education based on collaborative classical
guidance service using the experiential learning approach to develop students’social
compassion among the eighth grade students of SMPN 13 Yogyakarta, Class A,
Academic Year 2014/2015.
The type of this research is quantitative research using pre-experiment

approach with one-group pretest-posttest design. The data gathering method
employed questionnaires of the social compassion and the program validation
instrument by the researcher. The subjects of this research were 34 eighth grade
students of SMPN 13,Class A, Yogyakarta. The Data analysis technique was the
categorization of the normal distribution and the t test paired sample test.
The results show: (1) In general, the level of social compassion among the
eighth grade students of SMPN 13, Class A, Yogyakarta before and after the
implementation of character education based on collaborative class guidance service
using the experiential learning approach in Academic Year of 2014/2015 is
categorized as good; (2) There is an increase of the level of social compassion by
1,7353, from the pre-test mean of 66,2353 and the posttest mean 67,9706. In terms of
standard deviation, there is a decline to 0,52591 and a significance value of 0,112.
Therefore, it is effective to increase the level of social compassion; (3) Based on the
program validation instrument, the service was considered very good to be
implemented, this can be proved by the two aspects of evaluation by all students
(100%) and eighteen aspects of evaluation by all students (90%).
Keywords: bimbingan klasikal kolaboratif, experiential learning, karakter peduli
sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


EFEK
KTIVITAS PENDIDIKA
P
AN KARAK
KTER BER
RBASIS LAY
YANAN
BIMBIN
NGAN KLA
ASIKAL KO
OLABORA
ATIF DENG
GAN PENDE
EKATAN
EXPERIIENTIAL LEARNING
L
UNTUK MENINGKA
M
ATKAN KA

ARAKTER
PE
EDULI SOS
SIAL
(Studi Pra Eksperim
men pada Sisswa Kelas VIII
V A SMP Negeri 13 Yogyakartaa
Tahun
n Ajaran 2014/2015)

SKRIPSII
Diaju
ukan untuk Memenuhi Salah Satu
u Syarat
M
Memperoleh
Gelar Sarjaana Pendidiikan
Proogram Stud
di Bimbingan dan Konsseling


Oleh
Sebastiianus Armedy Mario
NIM: 1211144009

PROGRA
AM STUDI BIMBINGA
B
AN DAN KO
ONSELING
G
JURUSAN
N ILMU PE
ENDIDIKAN
N
FAKULTA
AS KEGUR
RUAN DAN
N ILMU PEN
NDIDIKAN
N

U
UNIVERSIT
TAS SANAT
TA DHARM
MA
YO
OGYAKAR
RTA
2016


 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO


"Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau
menambahkan kekuatan dalam jiwaku"
(Mzm. 138)
"Selalu belajar bersyukur dalam keadaan dan situasi apapun"

iv 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini Saya persembahkan bagi....
Tuhan Yesus yang selalu dan senantiasa menemaniku dalam
perjuanganku untuk mencapai kesuksesan
Sang teladan yang senantiasa menjadi pedoman, pegangan, sumber
kekuatan, dan ketenangan dalam setiap alur indah yang saya jalani
selama ini.
Kupersembahkan buat kedua orang tua tercinta,

Bapak Yohanes Honat dan Mama Alm. Maria Sabina
Kakak-kakak dan adikku
Maria Marentiana Yosefa Du’a Ate
Patrisia Yunita Trisnawati
Camelia Selviana Evalinda
Serta semua keluarga yang turut terlibat mendukung kesuksesan
saya
Adik saya Emanuel Roberto
Semua teman-teman BK angkatan 2012 yang selalu mendukung


 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LAYANAN
BIMBINGAN KLASIKAL KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN
EXPERIENTIAL LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN KARAKTER
PEDULI SOSIAL
(Studi Pra Experimen pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 13 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2014/2015 )
Sebastianus Armedy Mario
Universitas Sanata Dharma
2016
Tujuan penelitian ini: (1) mengetahui gambaran tingkat karakter peduli sosial
siswa kelas VIII A SMP SMP Negeri 13 Yogyakarta sebelum dan sesudah
mendapatkan pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif
dengan pendekatan experiential learning Tahun Ajaran 2014/2015; (2) mengetahui
efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif
dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter peduli sosial
siswa kelas VIII A di SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan praexperimen dengan one-group pretest-posttest design. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penyebaran kuesioner Karakter Peduli Sosial
dan instrumen validasi program yang disusun oleh peneliti. Subjek dalam penelitian
ini adalah siswa-siswi kelas VIII A SMP Negeri 13 Yogyakarta yang berjumlah 34

siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah kategorisasi distribusi normal dan
uji t paired sample test.
Temuan penelitian menunjukkan: (1) tingkat karakter peduli sosial siswa
kelas VIII A SMP Negeri 13 Yogyakarta sebelum dan sesudah mendapatkan
pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan
pendekatan experiential learning Tahun Ajaran 2014/2015 secara umum sangat baik.
Namun demikian, masih terdapat beberapa siswa-siswi yang berada dikategori
sedang; (2) terdapat peningkatan karakter peduli sosial dengan mean 66,2353 pada
pretest dan menjadi 67,9706 pada posttest maka terjadi peningkatan sebesar 1,7353
dan ditinjau dari standar deviasi terjadi penurunan senilai 0,52591 serta nilai
signifikansi sebesar 0,112. Maka efektif meningkatkan karakter peduli sosial (3)
Berdasarkan instrumen validasi program, layanan ini dipandang sangat baik untuk
dilaksanakan hal ini dapat dibuktikan dengan adanya dua aspek penilaian seluruh
siswa (100%) dan delapan belas aspek penilaian seluruh siswa lebih dari (90%)
Kata kunci: bimbingan klasikal kolaboratif, experiential learning, karakter peduli
sosial.

viii 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF CHARACTER EDUCATION BASED ON THE
COLLABORATIVE CLASS GUIDANCE SERVICE USING THE
EXPERIENTIAL LEARNING APPROACH TO DEVELOP STUDENTS’
SOCIAL COMPASSION
(Pre-experimental study on the Eighth Grade students of SMPN 13, Class A Yogyakarta)

Sebastianus Armedy Mario
Sanata Dharma University
2016
The aims of this research are: (1) to describe the level of social compassion
among the eighth grade students of SMPN 13 Yogyakarta before and after the
implementation character education based on collaborative classical guidance service
using the experiential learning approach in the Academic Year of 2014/2015; (2) to
fine out the effectiveness of character education based on collaborative classical
guidance service using the experiential learning approach to develop students’social
compassion among the eighth grade students of SMPN 13 Yogyakarta, Class A,
Academic Year 2014/2015.
The type of this research is quantitative research using pre-experiment
approach with one-group pretest-posttest design. The data

gathering method

employed questionnaires of the social compassion and the program validation
instrument by the researcher. The subjects of this research were 34 eighth grade
students of SMPN 13,Class A, Yogyakarta. The Data analysis technique was the
categorization of the normal distribution and the t test paired sample test.
The results show: (1) In general, the level of social compassion among the
eighth grade students of SMPN 13, Class A, Yogyakarta before and after the
implementation of character education based on collaborative class guidance service
using the experiential learning approach in Academic Year of 2014/2015 is
categorized as good; (2) There is an increase of the level of social compassion by
1,7353, from the pre-test mean of 66,2353 and the posttest mean 67,9706. In terms of
standard deviation, there is a decline to 0,52591 and a significance value of 0,112.

ix 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Therefore, it is effective to increase the level of social compassion; (3) Based on the
program validation instrument, the service was considered very good to be
implemented, this can be proved by the two aspects of evaluation by all students
(100%) and eighteen aspects of evaluation by all students (90%).

Keywords: bimbingan klasikal kolaboratif, experiential learning, karakter peduli
sosial.


 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Allah atas berkat kemurahan dan kelimpahan kasih-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan judul “Efektivitas
Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif
dengan Pendekatan Experiential Learning untuk Meningkatkan Karakter Peduli
Sosial (Studi Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2014/2015) dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Selama penulisan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak
yang ikut terlibat guna membimbing, mendampingi, dan mendukung setiap proses
yang penulis jalani. Oleh karenanya, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si selaku ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling.
3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati, selalu memberikan
motivasi, saran, dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas bimbingan dan
pendampingan selama penulis menempuh studi.
5. Stefanus Priyatmoko atas pelayanan yang diberikan dengan ramah dan sabar
selama penulis menempuh studi di Program Studi Bimbingan dan Konseling.
6. Bapa dan alm. mama terima kasih atas segala pengorbanan dan dukungan
kalian selama ini sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dan menjadi
guru seperti yang bapa dan alm. mama inginkan.
7. Ketiga saudari saya terimakasih telah menjadi kakak yang baik dalam hidup
saya dan selalu mendukung serta mendoakan saya untuk segala keberhasilan
saya.

xi 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8. Saudara saya Emanuel Roberto yang bersama dengan saya di Yogyakarta
serta turut membantu mengerjakan skripsi saya dalam menginput data.
9. Untuk sahabat-sahabat terbaik saya Beby, Anyes, dan Rizan yang selalu ada
dalam hari-hari hidup saya di jogja serta saling mendukung satu sama lain
10. Teman-teman semua atas doa, dukungan, semangat dan kebersamaan yang
diberikan selama ini.
11. Semua pihak di SMP Negeri 13 Yogyakarta yang sudah meluangkan
waktunya sehingga saya dapat melakukan penelitian di sekolah terkait.
12. Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu dalam proses pembuatan
hingga penyelesaian tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan yang
penulis lakukan selama proses pembuatan tugas akhir ini. Oleh karena itu, Penulis
mohon maaf kepada semua pihak yang telah dirugikan atas kesalahan dan kekurangan
tersebut. Penulis juga sadar bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Maka dari
itu, penulis berharap mendapatkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak guna pembenahan, penajaman, dan perkembangan penelitian yang lebih baik.
Akhir kata, atas perhatian dan kesempatan yang diberikan, Penulis ucapkan terima
kasih.

Yogyakarta, Agustus 2016

Sebastianus Armedy Mario

xii 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJIAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................. vii
ABSTRAK .............................................................................................................viii
ABSTRACT ........................................................................................................... vix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... …xv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................7
C. Batasan Masalah ......................................................................................7
D. Rumusan Masalah ...................................................................................8
E. Tujuan Penelitian .....................................................................................8
F. Manfaat Penelitian ..................................................................................9
G. Definisi Operasional Variabel ..................................................................10
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................12
A. Hakikat Pendidikan Karakter ...................................................................12
1. Pengertian Pendidikan Karakter .........................................................12
2. Tujuan Pendidikan Karakter ..............................................................14
xiii 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Nilai–Nilai Pendidikan Karakter ........................................................16
4. Prinsip–Prinsip Pendidikan Karakter .................................................19
B. Hakikat Experiential Learning.................................................................21
1. Pengertian Pendekatan Experiential Learning ...................................21
2. Kelebihan dan kekurangan Pendekatan Experiential Learning .........22
3. Prosedur Pendekatan Experiential Learning ......................................23
4. Metode Pembelajaran Experiential Learning .....................................24
C. Hakikat Karakter Peduli Sosial ................................................................26
1. Pengertian Karakter Peduli Sosial.....................................................26
2. Faktor-faktor Pembentuk Peduli Sosial ............................................27
3. Faktor-faktor turunnya Peduli Sosial ................................................31
4. Upaya meningkatkan Peduli Sosial...................................................34
D. Hakikat Layanan Bimbingan Klasikal .....................................................36
1. Pengertian Layanan Bimbingan Klasikal ..........................................36
2. Tujuan Layanan Bimbingan Klasikal ...............................................37
3. Bidang Bimbingan Klasikal ..............................................................38
4. Bimbingan Klasikal Kolaboratif .......................................................40
E. Hakikat Remaja sebagai Pelajar SMP ......................................................42
1. Pengertian remaja sebagai pelajar .....................................................42
2. Ciri–Ciri Remaja Sebagai Pelajar ....................................................42
3. Tugas-tugas perkembangan remaja sebagai pelajar ..........................46
F. Kerangka Berpikir. ......................................................................................... 51
G. Hipotesis Tindakan ..................................................................................52
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................53
A. Jenis Penelitian .........................................................................................53
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................55
C. Subjek Penelitian......................................................................................55
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...............................................56
E. Validitas, Relibilitas, dan Uji Normalitas ................................................58
1. Validitas ...........................................................................................58
2. Relibilitas .........................................................................................59
3. Uji Normalitas ..................................................................................61
F. Teknik Analisis Data ................................................................................62
BAB IV ASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................................67
A. Hasil Penelitian .......................................................................................67
1. Gambaran Tingkat Karakter peduli sosial Siswa ...............................67
2. Efektivitas Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif ......................70
B. Pembahasan.............................................................................................76
1. Gambaran Tingkat Karakter Peduli Sosial Siswa ..............................76
2. Efektifitas Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif .......................78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................81
A. Kesimpulan ............................................................................................81

xiv 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Keterbatasan Penelitian ...........................................................................83
C. Saran ........................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................................

xv 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai–Nilai Pendidikan Karakter Kategori Positif .................................16
Tabel 2.2 Nilai–Nilai Pendidikan Karakter Kategori Negatif ................................17
Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design ................48
Tabel 3.2 Waktu Penelitian ....................................................................................49
Tabel 3.3 Jumlah siswa di SMP Negeri 13 Yogyakarta yang mengikuti layanan 50
Table 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Karakter Peduli Sosial...........................................52
Tabel 3.5 Kriteria Guilford ....................................................................................54
Tabel 3.6 Hasil Reliabilitas Kuesioner Karakter Peduli Sosial..............................54
Tabel 3.7 Tabel Hasil Uji Normalitas ....................................................................55
Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Subyek Tingkat Peduli Sosial ...............................57
Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Peduli Sosial Siswa...................58
Tabel 4.1 Kategorisasi Tingkat Karakter Peduli Sosial Siswa...............................60
Tabel 4.2 Uji t Sampel Berpasangan Pretest dan posttest Siswa ...........................63
Tabel 4.3 Uji t Sampel Berpasangan Pretest dan posttest Siswa ...........................64
Tabel 4.4 Peningkatan Karakter Peduli Sosial Siswa ............................................65

xvi 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.3

Fase Pendekatan Experiential Learning ........................................23

Gambar 2.4 Proses Pendidikan Karakter Berbasis Layanan Bimbingan Klasikal .33

xvii 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Hasil Uji Normalitas ................................................................80
Lampiran 2. Uji t Sampel Berpasangan Pretest dan posttest Siswa ......................81
Lampiran 3. Uji t Sampel Berpasangan Pretest dan posttest Siswa ......................82
Lampiran 4 Kuesioner Karakter Peduli Sosial .......................................................83
Lampiran 5 Tabulsi data penelitian Pretest ...............................................................
Lampiran 6 Tabulsi data penelitian Posttest ..............................................................
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Layanan ...........................................................87

xviii 
 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

 

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
definisi operasional penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Pada dewasa ini, situasi sosial dan kultural dalam masyarakat modern dan
heterogen menjadi salah satu yang sangat fenomenal dalam hal kepedulian sosial.
Kepedulian sosial merupakan suatu sikap yang memiliki keterhubungan dengan
kehidupan sosial manusia atau masyarakat dalam membangun suatu komunitas
yang peduli terhadap sesamanya.
Menurut Thomas (2012) kepedulian sosial adalah suatu kondisi alamiah
manusia beserta dengan perangkatnya yang dapat mengikat masyarakat secara
bersama–sama, sehingga kepedulian sosial adalah minat atau ketertarikan kita
untuk membantu orang lain. Pada dasarnya, kepedulian sosial dapat terbentuk
apabila lingkungan sekitar ikut mendukung.
Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan, guru perlu menanamkan karakter
peduli sosial kepada setiap peserta didik melalui experiential learning. Hal ini
bertujuan agar para peserta didik dapat memahami situasi dan kondisi lingkungan
sosial yang ada disekitarnya, serta mengajak para peserta didik un-tuk
menciptakan kepribadian dirinya sendiri terhadap sosialnya secara utuh.

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 

Hal–hal yang perlu diberikan kepada para peserta didik dalam membangun
suatu karakter pribadi sosial yang paling utama melalui experiential learning,
yaitu mengelola diri sendiri. Pada hakikatnya, mengelola diri sendiri merupakan
suatu metode yang sangat kompleks dalam membangun seluruh aspek yang
terdapat dalam diri seseorang, terkhususnya dalam membangun karakter peduli
sosial.
Mengelola diri sendiri dapat dikatakan kompleks karena berkaitan dengan
stimulus–respons yang timbul dalam diri seseorang, baik secara rasional maupun
irasional, sehingga hal ini perlu dipahami terlebih dahulu dari segi konteks asal
atau awal dari kehidupan seseorang, baik agama, ras, budaya, etnis, dan
bahasanya serta tindakan dan perkataannya yang tertanam sejak kecil secara
turun–temurun. Namun demikian, hal ini bukanlah hal yang mudah untuk
diterapkan oleh para peserta didik karena tingkat emosional dan irasional dari
setiap peserta didik sangat tinggi, serta rendahnya kesadaran para peserta didik
dalam membangun suatu komunitas peduli sosial yang terintegrasi.
Hal ini tentu membutuhkan peran serta dari lingkungan sekitarnya, yaitu
keluarga terdekat, tetangga, dan masyarakat luas, serta media, baik media cetak
(koran, majalah, tabloid, komik, dan buku–buku pelajaran) maupun media
elektronik (televisi dan internet), sehingga para peserta dapat diberikan suatu
pembelajaran, pemahaman, dan pengetahuan tentang berbagai karakter yang
harus dimiliki dalam menciptakan suatu kehidupan yang peduli sosial. Namun

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 

demikian, lingkungan sekitar juga dapat mempengaruhi nilai dan pola pembentukan karakter peduli sosial para peserta didik secara positif maupun negatif.
Positif dan negatifnya suatu nilai dan pola pembentukan karakter peduli sosial
dapat terlihat dari cara pandang, berpikir, bertindak, dan bertutur kata yang
ditampilkan dan ditunjukkan oleh lingkungan sekitar terhadap seseorang. Hal ini
dapat memberikan efek pada pribadi seseorang yang sedang mengalami kesulitan
dalam membangun karakter pribadi sosialnya.
Efek yang diberikan oleh lingkungan sekitar terbagi atas dua sifat, yaitu efek
yang bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan sekitar dapat disebut
sebagai efek yang menguntungkan apabila lingkungan sekitar mampu
memberikan karakter yang mencerminkan suatu karakter yang peduli terhadap
sosial, sehingga dapat menjadi motivasi tersendiri bagi pribadi seseorang untuk
membangun suatu karakter yang peduli terhadap sosial, seperti mengajak
seseorang untuk saling menghormati dan menghargai sesama dari berbagai
agama, ras, suku, budaya, etnis, dan bahasa serta tindakan.
Namun pada kenyataannya, lingkungan sekitar seringkali menunjukkan
perilaku dan tutur kata yang akan menimbulkan efek yang merugikan dan ti-dak
mencerminkan karakter peduli sosial bagi diri seseorang, sehingga hal ini dapat
menimbulkan konflik dan perpecahan, contohnya munculnya isu SARA dalam
masyarakat yang disebabkan oleh suatu pengajaran yang menganut paham
rasisme dan radikalisme, baik dalam lingkungan keluarga.

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 

Beranjak dari pengalaman peneliti ketika mengikuti kegiatan Penelitian BK di
SMP Negeri 13 Yogyakarta, peneliti menemukan kurangnya kemampuan
penyesuaian sosial yang baik dengan teman-teman misalnya perasaan rendah diri,
ketergantungan pada kawan, iri hati, cemburu, curiga, persaingan, perkelahian,
permusuhan, terbentuknya klik dan sebagainya merupakan permasalahan
penyesuaian dengan dengan teman-teman.
Sedangkan permasalahan penyesuaian sosial anak atau peserta didik dengan
guru misalnya, anak tidak menyenangi guru, tergantung pada guru, tidak ada
gairah belajar atau masalah lainnya yang berhubungan dengan kedisiplinan.
Gejala perilaku diatas muncul sebagai akibat adanya salah asuh dalam keluarga,
atau adanya penyimpangan kepribadian anak. Dari pihak sekolah mungkin
permasalahan ini muncil sebagai akibat kesalahan atau kelemahan guru dalam
memperlakukan anak, baik perlakuan pilih kasih, tidak konsisten, atau
penampilan guru yang kadang-kadang kurang pada tempatnya.
Perlu diketahui bersama bahwa di SMP Negeri 13 Yogyakarta, sistem
pembagian kelasnya berdasarkan tingkatan kepintaran atau prestasi siswa serta
tingkat kedisiplinan siswa. Artinya bahwa siswa/siswi yang tergolong mempunyai
karakter baik dan kemampuan intelektualnya bagus maka akan ditempatkan pada
kelas sendiri yaitu di kelas VIII A.
Peneliti melakukan penelitian di SMP Negeri 13 Yogyakarta, dengan
memberikan layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning untuk meningkatkan karakter peduli sosial yang terjadi

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 

bahwa kelas yang menjadi tempat penelitian adalah kelas VIII A yang tergolong
mempunyai karakter peduli sosial yang baik.
Nilai-nilai yang tertanam itulah yang nanti akan menjadi suara hati kita untuk
selalu membantu dan menjaga sesama. Kepedulian sosial yang dimaksud
bukanlah untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi lebih pada membantu
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain dengan tujuan kebaikan
dan perdamaian.
Permasalahannya adalah pendidikan karakter di sekolah, khususnya di SMP di
seluruh tanah air selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma
atau nilai-nilai, dan belum pada tingkatan internalisasi dan tindakan nyata dalam
kehidupan sehari-hari (Suyanto, 2010). Perlu dilakukan evaluasi komprehensif
tentang keterlaksanaan, hambatan-hambatan, dan efektivitas pendidikan karakter
yang telah berlangsung dengan sistem terintegrasi di SMP.

Permasalahan

pendidikan karakter yang selama ini ada di SMP perlu segera dikaji dan dicari
alternatif-alternatif
pelaksanaannya

solusinya

secara

lebih

serta

perlu

operasional

dikembangkan
dan

efektif

suatu

model

sehingga

mudah

diimplementasikan di sekolah. Sekolah-sekolah yang selama ini telah berhasil
melaksanakan pendidikan karakter dengan baik dapat dijadikan sebagai best
practices, yang menjadi contoh untuk disebarluaskan ke sekolah-sekolah lainnya.
Untuk itu pendampingan ini menawarkan sebuah model pendidikan karakter
di SMP, terutama dengan mengoptimalkan keterlibatan konselor (guru BK)
sebagai tenaga kependidikan yang berbekal khusus keilmuan profesional di

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 

bidang helping profession yang kompeten dalam mendesain dan melaksanakan
program pengembangan diri bidang-bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier,
termasuk di dalamnya kemahiran dalam mendisain dan melaksanakan pendidikan
nilai-nilai atau pendidikan karakter melalui layanan bimbingan klasikal yang
penyajiannya dilakukan secara kolaboratif (antara konselor/guru BK dengan guru
mata pelajaran) dengan mengaplikasikan pendekatan experiential learning.
Lingkungan merupakan bagian yang sangat penting untuk menerapkan
karakter peduli sosial. Nilai karakter peduli sosial ini dapat ditemukan melalui
proses belajar dari pengalaman (experiential learning). Garis besar dari belajar
dari pengalaman (experiential learning) adalah memiliki sifat keterbukaan
terhadap dirinya sendiri dan lingkungan sosial yang ada di sekitarnya.
Keterbukaan yang dimaksud adalah mampu menerima dirinya sendiri dan orang
lain, serta lingkungan secara menyeluruh, baik positif maupun negatif.
Berdasarkan hal di atas, maka peneliti bergabung dalam penelitian StraNas
(Strategi Nasional) untuk mengimplementasikan modul dengan topik karakter
peduli sosial peserta didik yang berjudul “Efektivitas Pendidikan Karakter
Berbasis Layanan

Bimbingan

Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan

Experiential Learning Untuk Meningkatkan Karakter Peduli Sosial”.

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 

B. Identifikasi Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah di atas, terkait dengan efektivitas
implementasi pendidikan karakter peduli sosial berbasis layanan bimbingan
klasikal kolaboratif dengan metode experiential learning penulis dapat
mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut.
1. Penerapan Pendidikan Karakter Peduli Sosial di SMP Negeri 13 Yogyakarta
belum menunjukan perubahan/peningkatan karakter peduli sosial atau dengan
kata lain belum optimal.
2. Pendidikan karakter peduli sosial khususnya di SMP Negeri 13 Yogyakarta
masih belum pada ranah efektif atau belum berhasil dijalankan.
3. Kurangnya pemahaman peserta didik terkait karakter peduli sosial di dunia
pendidikan
C. Batasan Masalah
Fokus kajian penelitian diarahkan pada karakter peduli sosial di
sekolah, khususnya di SMP Negeri 13 Yogyakarta. Pendidikan karakter
belum sampai ranah efektif terutama karakter peduli sosial di SMP Negeri 13
Yogyakarta belum menunjukan hasil perubahan karakter atau dengan kata lain
belum maksimal dan belum adanya peningkatan karakter peduli sosial yang
optimal di SMP Negeri 13 Yogyakarta. Maka penulis melakukan penelitian
yang berfokus pada “Efektivitas Pendidikan Karakter Berbasis Layanan
Bimbingan Klasikal Kolaboratif Dengan Pendekatan Experiential

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 

Learning untuk Meningkatkan Karakter Peduli Sosial pada Siswa Kelas
VIII A di SMP Negeri 13 Yogyakarta Tahun ajaran 2014/2015”
D. Rumusan Masalah
Dari identifikasi yang telah penulis jabarkan di atas, dapat dirumuskan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut
1. Bagaimana gambaran tingkat karakter Peduli Sosial peserta didik kelas VII
SMP Negeri 13 Yogyakarta sebelum dan sesudah mendapat layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pedekatan Experiential Learning?
2. Seberapa efektif layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
Experiential Learning meningkatkan karakter peduli sosial diberikan pada
peserta didik SMP Negeri 13 Yogyakarta kelas VIII A?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui gambaran tingkat karakter Peduli Sosial peserta didik kelas VII
SMP Negeri 13 Yogyakarta sebelum dan sesudah mendapat layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pedekatan Experiential Learning
2. Mengetahui

efektif

layanan

bimbingan

klasikal

kolaboratif

dengan

pendekatan Experiential Learning meningkatkan karakter peduli sosial
diberikan pada peserta didik SMP Negeri 13 Yogyakarta kelas VIII A

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

 

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis
dan praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling terutama
tentang efektivitas implementasi penanaman nilai karakter peduli sosial
berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi kepala sekolah
Penelitian ini kiranya menjadi tolak ukur atau acuan keberhasilan
pendidikan karakter peduli sosial di sekolah serta dapat menjadi sarana
untuk meningkatkan kerja sama professional antar sesama pendidik
karakter.
b. Bagi pendidik karakter (Guru BK dan guru mata pelajaran)
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk melaksanakan
bimbingan klasikal kolaboratif secara lebih inovatif, komprehensif, dan
terpadu.
c. Bagi siswa
Penelitian ini dapat memberikan masukan kepada para peserta didik
SMP Negeri 13 Yogyakarta akan pentingnya manfaat, pengetahuan,

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 
 

dan bimbingan bagi pengolahan diri siswa terkait karakter peduli sosial
melalui bimbingan klasikal.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini memberikan pengalaman dan keterampilan baru untuk
lebih kreatif dalam memberikan sebuah bimbingan klasikal kolaboratif.
Hasil penelitian ini juga menambah wawasan baru mengenai
implementasi model bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning.

G. Definisi Operasional Variabel
1. Experiential learning merupakan pendekatan pembelajaran yang berbasis
pada pengalaman pelajar yang membangun pengetahuan serta nilai-nilai dari
pengalaman langsung.
2. Karakter peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
3. Layanan bimbingan klasikal kolaboratif adalah layanan atau bimbingan dan
konseling yang diberikan oleh guru Bimbingan Konseling (Guru BK) atau
konselor sekolah kepada sejumlah siswa/siswinya dalam rangka memperoleh
data tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya) secara
tatap muka dan berada pada ruang kelas, serta dirancang bersama dengan
pihak lain, seperti guru mata pelajaran atau tenaga ahli untuk melakukan

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 
 

kontak langsung dengan para peserta didik dikelas secara terjadwal yang hasilnya
dapat diamati dan dinilai bersama-sama.

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
 

 

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini dipaparkan hakikat pendidikan karakter, hakikat karakter
peduli sosial, hakikat metode experiential learning, hakikat layanan bimbingan
klasikal kolaboratif dan hakekat remaja sebagai pelajar
A. Hakikat Pendidikan Karakter
a. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter memiliki kaitan dengan sikap dan perilaku dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, keluarga,
masyarakat, dan bangsa, serta alam yang ada disekitarnya (Pupuh, 2013:
18). Kata karakter itu sendiri dimaknai sebagai sifat kejiwaan, akhlak
dan/atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain, baik
dari segi tabiat maupun watak (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:
623).
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia
(Pupuh, 2013: 17) menjelaskan bahwa karakter adalah bawaan, hati, jiwa,
kepribadian, karakter dan akhlak mulia, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, dan watak. Adapun berkarakter adalah berkepribadian,
berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak. Individu yang berkarakter
baik adalah seseorang yang berusaha melakukan hal–hal yang terbaik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dirinya sendiri, sesama, lingkungan,
bangsa dan negara serta dunia internasional pada umumnya dengan
mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya yang disertai dengan
kesadaran,

emosi,

dan

12 
 

motivasinya

(perasaannya).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13 
 

Sunaryo (Kurniawan, 2013: 30) menjelaskan bahwa pendidikan
karakter terkait dengan bakat, harkat, dan martabat. Bakat merupakan
potensi dasar alami yang dimiliki manusia sejak lahir. Harkat merupakan
derajat manusia berdasarkan penguasaan ilmu dan teknologi. Sedangkan
martabat merupakan harga diri manusia berdasarkan etika dan moral.
Sementara itu, Raharjo (Kurniawan, 2013: 30) mendefinisikan
pendidikan karakter sebagai suatu proses pendidikan holistik yang
menghubungkan dimensi moral dengan sosial dalam kehidupan peserta
didik sebagai fondasi terbentuknya suatu generasi yang berkualitas,
mampu hidup mandiri, dan memiliki prinsip kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan. Elkind dan Sweet dalam (Pupuh, dkk, 2013: 15)
mendefinisikan pendidikan karakter sebagai usaha yang sungguh–sungguh
untuk membantu individu memahami, peduli, dan bertindak berdasarkan
nilai–nilai etika inti.
Selain itu, Ryan dan Bohlin (Pupuh, dkk, 2013: 17) memberikan
definisi yang serupa dengan Elkind dan Sweet, yaitu pendidikan karakter
adalah upaya sungguh–sungguh untuk membantu seseorang memahami,
peduli, dan bertindak dengan landasan inti nilai–nilai etis. Berdasarkan
dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan karakter adalah

suatu proses pendidikan holistik yang

menghubungkan dimensi moral dengan sosial dalam kehidupan peserta
didik sebagai fondasi terbentuknya suatu generasi yang berkualitas,

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 
 

mampu hidup mandiri, dan memiliki prinsip kebenaran yang dapat
dipertanggungjawabkan serta mempunyai perilaku dalam hubungannya
dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, keluarga, masyarakat dan
bangsa, serta alam yang ada disekitarnya.
b. Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan dari pendidikan karakter adalah agar manusia berada dalam
kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah
digariskan oleh sebuah sebuah lembaga atau instansi maupun yang berasal
dari Tuhan. Karakter seseorang akan dianggap mulia jika perbuatannya
mencerminkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam diri individu
tersebut.
Berikut ini adalah beberapa hal-hal yang termasuk karakter mulia
menurut (Pupuh, 2013:98):
a. Mencintai semua orang. Ini tercermin lewat perkataan dan perbuatan
b. Toleran dan memberi kemudahan kepada sesama dalam semua urusan
dan transaksi, seperti jual beli dan sebagainya.
c. Menunaikan hak-hak keluarga, kerabat, dan tetangga tanpa harus
diminta terlebih dahulu.
d. Menghindari diri dari sikap tamak, pelit, pemarah, dan semua sifat
tersela.
e. Tidak memutuskan hubungan silaturahmi dengan sesama
f. Tidak kaku dan bersikap keras dalam berinteraksi dengan orang lain,
dan mempunyai sifat-sifat terpuji.

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15 
 

Dengan adanya hal-hal di atas, maka akan tercapainya karakter
bagi seseorang Sebagai aspek kepribadian, karakter merupakan cerminan
dari kepribadian secara utuh dari seseorang: mentalitas, sikap dan perilaku.
Pendidikan karakter semacam ini lebih tepat sebagai pendidikan budi
pekerti. Pembelajaran tentang tata krama, sopan santun, dan adat istiadat
tersebut menjadikan pendidikan karakter semacam ini lebih menekankan
kepada perilaku-perilaku aktual bagaimana seseorang dapat disebut
berkepribadian baik atau tidak baik berdasarkan norma-norma yang
bersifat kontekstual dan aktual.
Pentingnya

pendidikan

karakter

untuk

dikembangkan

dan

diinternalisasikan baik dalam dunia pendidikan formal maupun dalam
pendidikan non formal. Pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab
pendidikan formal tetapi semua jenjang pendidikan harus terlibat dalam
rangka mengembangkan pendidikan karakter.
Tujian pendidikan karakter menurut Dharma dkk (Pupuh, 2013:98)
adalah memfasilitasi pengetahuan dan pengembangan nilai-nilai tertentu
sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah
maupun setelah proses sekolah (setelah lulus dari sekolah). Pengetahuan
dan pengembangan memiliki makna bahwa pendidik dalam seting sekolah
buka suatu dogmatisasi nilai kepada peserta didik untuk memahami dan
merefleksikan bagaimana suatu nilai menjadi penting untuk diwujudkan
dalam perilaku keseharian manusia, termasuk bagi anak. Pengetahuan juga
mengarahkan proses pendidikan pada proses pembiasaan yang disertai

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 
 

oleh logika dan refleksi terhadap proses dan dampak dari proses
pembiasaan yang dilakukan oleh sekolah baik dalam seting kelas maupun
sekolah.
c. Nilai–nilai Pendidikan Karakter
Nilai–nilai

pendidikan

karakter

mengarah

pada

nilai-nilai

religiusitas, nilai–nilai yang terkandung dalam UUD 1945, dan nilai–nilai
hidup serta nilai–nilai yang tumbuh dan berkembang dalam adat istiadat
masyarakat yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Secara kurikuler, nilai–nilai
pendidikan karakter pada dasarnya terdiri atas: (1) nilai–nilai esensial
karakter dan (2) wahana pendidikan karakter yang merupakan substansi
dan proses pendidikan mata pelajaran yang relevan (Pupuh, 2013: 121).
Nilai–nilai esensial karakter adalah sejumlah konsep nilai dan
perilaku yang secara substansi dinilai sebagai substansi utama pendidikan
karakter (Pupuh, 2013: 121). Namun demikian, nilai–nilai esensial
karakter perlu dikaji terlebih dahulu dan melakukan rekosenptualisasi
secara mendalam. Hasil kajian dan rekonseptualisasi nilai–nilai esensial
karakter dirumuskan dalam dua kategori nilai pendidikan karakter, yaitu
nilai pendidikan karakter kategori positif dan nilai pendidikan karakter
kategori negatif.
Nilai pendidikan karakter kategori positif dirumuskan dalam 88 butir
(Pupuh 2013: 19), yaitu:

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 
 

Tabel 2. 1
Nilai–nilai Pendidikan Karakter Kategori Positif
1. Adil
2. Amanah
3. Amal Saleh
4. Antisipatif
5. Beriman dan Bertaqwa
6. Berani Memikul Resiko
7. Berdisiplin
8. Bekerja Keras
9. Berhati Lembut
10. Berinisiatif
11. Berpikit Matang
12. Berpikir Jauh ke Depan
13. Bersahaja
14. Bersemangat
15. Bersikap Konstruktif
16. Bersyukur
17. Bertanggung Jawab
18. Bijaksana
19. Berkemauna Keras
20. Bertenggang Rasa
21. Beradap
22. Baik Sangka
23. Berani Berbuat Benar
24. Berkepribadian
25. Cerdas
26. Cermat
27. Dinamis
28. Demokrasi
29. Efisien
30. Empati
31. Gigih
32. Hemat
33.Ikhlas
34. Jujur
35. Kreatif
36.Kukuh Hati
37. Kesatria
38. Komitmen
39. Koperatif
40. Kosmopolita (Mendunia)
41. Lugas
42. Lapang Dada
43. Lembut Hati

 

46. Menghargai Karya Orang Lain
47. Menghargai Kesehatan
48. Menghargai Waktu
49. Mengharhai Pendapat Orang Lain
50. Manusiawi
51. Mencintai Ilmu
52. Pemaaf
53. Pemurah
54. Pengabdian
55. Pengendalian Diri
56. Produktyif
57. patriot
58. Rasa Keterikatan
59. Rajin
60. RamahRamah
61. Rasa Kasih Sayang
62. Rasa Percaya Diri
63. Rela Berkorban
64. Rendah Hati
65. Rasa indah
66. Rasa Memiliki
67. Rasa Malu
68. Sabar
69. Setia
70. Sikpa Adil
71. Sikap Hormat
72. Sikap Tertib
73. Sopan Sntun
74. Sportif
75. Susila
76. Sikap Nalar
77. Sikap Mental
78. Kebersamaan
79. Tangguh
80. Tegas
81. Tekun
82. Tegar
83. Terbuka
84. Taat Asas
85. Tepat Janji
86. Takut Bersakah
87. Tawakal
88. Ulet

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18 
 

44. Mandiri
45. Mawas Diri

Sedangkan, nilai pendidikan karakter kategori negatif dirumuskan
dalam 60 butir, yaitu:
Tabel 2. 2
Nilai–nilai Pendidikan Karakter Kategori Negatif

1. Anti
2. Boros
3. Bohong
4. Buruk Sangka
5. Biadab
6. Curang
7. Ceroboh
8. Cengeng
9. Dengki
10. Egois
11. Fitnah
12. Feodalistik
13. Gila Kekuasaan
14. Iri
15. ingkar janji
16. Jorok
17. Keras Kepala
18. Khianat
19. Kedaerahan
20. Kikir
21. Kufur
22. Konsumtif
23. Kasar
24. Kesukuan
25. Licik
26. Lupa Diri
27. Lalai
28. Munafik
20. Malas
30. Menggampangkan

 

31. Materialistik
32. Mudah Percaya
33. Mementingkan Golongan
34. Mudah Terpengaruh
35. Mudah Tergoda
36. Merendakan Diri
37. Meremehkan
38. Melecehkan
39. Menyalahgunakan
40. Menggunjing
41. Masa Bodoh
42. Otoriter
43. Pemarah
44. Pendendam
45. Pembenci
46. Pesimis
47. Pengecut
48. Pencemooh
49. Perusak
50. Provokatif
51. Putus Asa
52. Ria
53. Rendah Diri
54. Sombong
55. Serakah
56. Sekuler
57. Takabur
58.Tertutup
59.Tergesa-gesa
60. Tergantung

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19 
 

d. Prinsip–prinsip Pendidikan Karakter
Prinsip–prinsip dari pendidikan karakter menurut Pupuh, 2013:93
adalah
a. Berkelanjutan
Prinsip pendidikan karakter ini memiliki makna bahwa proses
pengembangan nilai–nilai karakter merupakan sebuah proses panjang.
Hal ini harus dilakukan dimulai dari awal peserta didik masuk sampai
dengan selesai dari suatu satuan pendidikan.
b. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya satuan
pendidikan
Prinsip

pendidikan

karakter

ini

mensyaratkan

bahwa

proses

pengembangan karakter dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan
dalam setiap kegiatan kurikuler, ekstra kurikuler, dan kokurikuler.
Pengembangan nilai–nilai ini melalui keempat jalur pengembangan
karakter melalui berbagai mata pelajaran yang telah ditetapkan dalam
standar isi.
c. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan melalui proses belajar
Prinsip pendidikan karakter ini dikemukakan oleh Herman (1972)
(Pupuh, 2013:93) yang mengandung makna bahwa materi nilai–nilai
karakter bukanlah bahan ajar biasa. Tidak semata–mata dapat
ditangkap sendiri atau diajarkan, tetapi lebih jauh diinternalisasikan
melalui proses belajar. Artinya, nilai–nilai tersebut tidak dijadikan
pokok bahasan yang dikemukakan ketika mengajarkan suatu konsep,

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 
 

teori, prosedur, ataupun fakta seperti dalam mata pelajaran atau mata
kuliah. Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media
untuk mengembangkan nilai-nilai karakter peserta didik. Oleh karena
itu, pendidik tidak perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada
tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk mengembangkan

Dokumen yang terkait

Implementasi pendidikan karakter dalam pendidikan islam

0 6 113

Pengaruh penggunaan pendekatan active learning dalam pembelajaran Matematika terhadap sikap asertif siswa (studi eksperimen di SMP Binong Permai Tangerang)

7 53 65

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengembangan karakter melalui pendidikan keluarga (studi komparatif teori Al-Ghazali dan teori Komadt)

0 29 246

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Pengembangan CAI-kontekstual untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematik dan karakter mahasiswa

0 1 12

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Pelaksanaan pendidikan karakter melalui pendidikan agama Islam dan implementasinya pada perilaku siswa kelas VIII R2 di SMPN 3 Mentaya Hilir Utara - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 9

Pelaksanaan pendidikan karakter melalui pendidikan agama Islam dan implementasinya pada perilaku siswa kelas VIII R2 di SMPN 3 Mentaya Hilir Utara - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 5 37