Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Puskesmas Di Puskesmas Pasir Kaliki Pada Tahun 2004.
ABSTRAK
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA PEGA WAI
PUSKESMAS DI PUSKESMAS PASIR KALIKI PADA TAHUN 2004
Ardy Mahendra Putra, 2004. Pembimbing : Felix Kasim, dr. M.Kes.
Latar belakang : Puskesmas Pasir Kaliki mencatat jumlah pengunjung
yang banyak menunjukkan kinerja pegawainya yang baik.
Tujuan : Untuk mengetahui faktor - faktor apa saja dari variabel individu,
organisasi, dan psikologis yang mempengaruhi kinerja pegawai Puskesmas Pasir
Kaliki.
Metode : Deskriptif - analitik dengan rancangan survei cross - sectional
dan memakai instrumen kuesioner serta daftar check - list, dimana responden
adalah pegawai Puskesmas Pasir Kaliki pada tanggal12 November - 2 Desember
2004.
Hasil: Dari survei terhadap 27 responden didapatkan hasil sebagai berikut ;
segi demografis 100% responden termasuk kategori baik, dimana demografis
tidak mempengaruhi kinerja. 92,59% responden termasuk kategori baik dari segi
latar belakang, 7,41% termasuk sedang, dimana latar belakang tidak
mempengaruhi kinerja. Untuk kemampuan dan keterampilan, 100% responden
termasuk kategori baik, tidak ada yang termasuk kategori sedang dan kurang,
dimana kemampuan dan keterampilan tidak mempengaruhi kinerja. 88,89%
responden termasuk kategori baik dari segi sumber daya, 11,11% sedang, dimana
sumber daya tidak mempengaruhi kinerja. Dari segi kepemimpinan 100%
responden termasuk kategori baik, dimana kepemimpinan tidak berpengaruh
terhadap kinerja. Untuk struktur dan disain pekerjaan, 96,30% responden
termasuk baik, 3,70% sedang, struktur dan disain pekerjaan tidak mempengaruhi
kinerja. 96,30% responden tennasuk kategori baik dari segi supervisi dan kontrol,
3,70% sedang, dimana supervisi dan kontrol mempengaruhi kinerja. Dari segi
persepsi, sikap, dan kepribadian 100% tennasuk kategori baik, dimana persepsi,
sikap, dan kepribadian tidak mempengaruhi kinerja. Dari segi imbalan 70,37%
tennasuk kategori baik, 25,93% sedang dan 3,70% kurang dan imbalan
mempengaruhi kinerja. Untuk aspek motivasi dan belajar 96,30% tennasuk
kategori baik, 3,70% termasuk sedang, dimana motivasi dan belajar
mempengaruhi kinerja.
Kesimpulan : Kinerja pegawai Puskesmas Pasir Kaliki sudah cukup baik,
hal ini dibuktikan dengan hasil jawaban kuesioner dan observasi di lapangan.
Pasien Puskesmas Pasir Kaliki kurang proaktif dalam memberi masukan kepada
pihak puskesmas.
Saran: Penambahan jumlah tenaga harus diadakan, sarana dan prasarana
yang ada diperbarui, tidak ada pembatasan umur untuk tenaga yang tugas belajar,
dan membuat suatu sarana untuk menampung masukan dari pasien.
IV
ABSTRACT
FACTORS THAT INFLUENCES
OF PUSKESMAS STAFF'S PERFORMANCE
AT PUSKESMAS PASIR KALIKI IN YEAR 2004
Ardy Mahendra Putra, 2004. Tutor: Felix Kasim, dr. MKes.
Background:
Puskesmas Pasir Kaliki has recorded the high number
average of visitors and these numbers shows the good performance of the staff.
Objectives : To know the factors that influences of puskesmas staff's
performance at Puskesmas Pasir Kaliki.
Method : Descriptive - analytic with cross - sectional survei preparation,
used questioner and the check - list instruments, the respondents are the
Puskesmas Pasir Kaliki's staff on November 12thuntil December zrd in year 2004.
Result: From the survey of 27 respondents, 100% respondent reckoned in
good category of demographic, where performance wasn't influenced by
demographic. 92,59% respondent reckoned in good category of background,
7,41% reckoned average, where performance wasn't influenced by background.
100% respondent reckoned in good category of skill, where performance wasn't
influenced by skill. 88,89% respondent reckoned in good category of resources,
11,11% reckoned average, where performance wasn't influenced by resources.
100% respondent reckoned in good category of leadership, where performance
wasn't influenced by leadership. 96,30% respondent reckoned in good category of
structure and job design, 3, 70% reckoned average, where performance wasn't
influenced by structure and job design. 96,30% respondent reckoned in good
category of supervision and controlling, 3,70% reckoned average, where
performance was influenced by supervision and controlling. 100% respondent
reckoned in good category of perception, attitude and behaviour, where
performance wasn't influenced by perception, attitude and behaviour. 70,37%
respondent reckoned in good category of compensation, 25,93% reckoned
average and 3, 70% reckoned bad, where performance was influenced by
compensation. 96,30% respondent reckoned in good category of motivation and
study, and 3, 70% reckoned in average category, where performance was
influenced by motivation and study .
Conclusion: The staff's performance of Puskesmas Pasir Kaliki was good
enough. that statement proven by the result of questioner and check - list
observation. The visitors hadn't been proactive to give some suggestion for
Puskesmas Pasir Kaliki.
Advice : Increase the number of puskesmas staff, renew the instruments and
place at Puskesmas Pasir Kaliki, no age limitation for staff to have a study, make
some instruments or system to collect suggestion from the visitors.
v
DAFT AR ISI
ABSTRAK
ABSTRACT
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Grafik
Daftar Lampiran
IV
V
VI
Vlll
X
Xlll
XIV
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Kerangka Pemikiran
1.6. Metodologi
1.7. Lokasi dan Waktu
BAB II TINJAUAN PUST AKA
2.1. Pengertian
2.1.1. Pengertian KineIja
2.1.2. Pengertian Puskesmas
2.1.2.1. Visi, Misi, Fungsi dan
Kegiatan Pokok Puskesmas
2.1.3. Pengertian Kualitas
2.1.3.1. Manajemen dan Dimensi Kualitas
2.2. Penilaian KineIja
2.2.1. Tujuan Penilaian Kinerja
2.2.2. Metode Penilaian Kinerja
2.2.3. Kelemahan Penilaian Kinerja
2.2.4. Obyek Penelitian
2.2.5. Kriteria Penilaian KineIja
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
3.2. Rancangan Penelitian
3.3. Instrumen Penelitian
3.4. Pengumpulan Data
3.4.1. Metode Pengumpulan Data
3.4.2. Ruang Lingkup Populasi dan Sampel
3.4.3. Penentuan Sampel
3.5. Hipotesis
3.6. Analisis Data
3.6.1. Analisis Univariat
3.6.2. Analisis Bivariat
3.7. Definisi Operasional
Vlll
1
3
3
3
4
5
5
6
6
6
7
8
11
12
14
15
16
17
18
23
23
23
24
24
24
25
25
26
26
29
29
IX
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
4.2. Data Khusus
4.2.1. Analisis Univariat
4.2.1.1. Identitas Responden
4.2.1.2. Kategori Penilaian
4.2.1.3. Observasi
4.2.1.4. Hubungan Antara Kinerja Sebagai Variabel
Dependen Dengan Kriteria Penilaian Kinerja
Sebagai Variabel Independen
4.2.1.5. Distribusi Jawaban Responden
4.2.1.5.1. Distribusi Demografis
4.2.1.5.2. Oistribusi Latar Belakang
4.2.1.5.3. Distribusi Kemampuan dan
Keterampilan
4.2.1.5.4. Distribusi Sumber Daya
4.2.1.5.5. Distribusi Kepemimpinan
4.2.1.5.6. Distribusi Imbalan
4.2.1.5.7. Distribusi Struktur dan Disain
P~~~
4.2.1.5.8. Distribusi Supervisi dan Kontrol
4.2.1.5.9. Distribusi Persepsi, Sikap, dan
Kepribadian
4.2.1.5.10. Distribusi Belajar dan Motivasi
4.2.2. Analisis Bivariat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Riwayat Hidup
33
34
34
34
36
41
44
46
46
47
48
50
51
52
53
54
54
56
57
63
64
66
67
82
DAFT AR TABEL
Tabel4.1.
Tabel 4.2.
Tabel4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabe14.7.
Tabel 4.8.
Tabel4.9.
Tabel 4.10.
Tabe14.11.
Tabel 4.12.
Tabe14.13.
Tabe14.14.
Tabe14.15.
Tabe14.16.
Tabel4.17.
TabeI4.18.
Tabe14.19.
Tabel 4.20.
Tabel 4.21.
Tabel 4.22.
Tabel4.23.
Tabel 4.24.
Tabe14.25.
Tabel 4.26.
Tabe14.27.
Tabel 4.28.
Tabel 4.29.
Tabel 4.30.
Distribusi Umur Responden
Distribusi Jenis Kelamin Responden
Distribusi Asal Daerah Responden
Distribusi Pendidikan Responden
Distribusi Status Responden
Oistribusi Masa KeIja Responden
Oistribusi Oemografis Menurut Responden
Oistribusi Latar Belakang Menurut Responden
Distribusi Kemampuan dan Keterampilan Menurut
Responden
Oistribusi Sumber Oaya Menurut Responden
Distribusi Kepemimpinan Menurut Responden
Oistribusi 1mbalan Menurut Responden
Oistribusi Struktur dan Disain PekeIjaan Menurut
Responden
Oistribusi Supervisi dan Kontrol Menurut Responden
Distribusi Persepsi, Sikap, dan Kepribadian Menurut
Responden
Oistribusi Belajar dan Motivasi Menurut Responden
Hasil Observasi Terhadap Variabel Demogratis
Hasil Observasi Terhadap Variabel Latar Belakang
Hasil Observasi Terhadap Variabel Kemampuan dan
Keterampilan
Hasil Observasi Terhadap Variabel Sumber Daya
Hasil Observasi Terhadap Variabel Kepemimpinan
Hasil Observasi Terhadap Variabel Struktur dan Oisain
PekeIjaan
Hasil Observasi Terhadap Variabel Supervisi dan
Kontrol
Hasil Observasi Terhadap Variabel Persepsi, Sikap, dan
Kepribadian
Hubungan Antara Oemografis Dengan KineIja
Responden
Hubungan Antara Latar Belakang Oengan KineIja
Responden
Hubungan Antara Kemampuan dan Keterampilan
Dengan KineIja Responden
Hubungan Antara Sumber Oaya Dengan KineIja
Responden
Hubungan Antara Kepemimpinan Dengan KineIja
Responden
Hubungan Antara Struktur dan Oisain PekeIjaan
Dengan KineIja Responden
x
34
34
35
35
36
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
42
42
43
43
43
44
44
44
45
45
45
Xl
TabeI4.31.
Tabel 4.32.
Tabel 4.7.1.
Tabe14.7.2.
Tabel 4.8.1.
Tabel 4.8.2.
TabeI4.8.3.
Tabel 4.9.1.
TabeI4.9.2.
Tabel 4.9.3.
Tabel 4.9.4
TabeI4.9.5.
TabeI4.9.6.
TabeI4.1O.1.
Tabel 4.10.2.
Tabe14.11.1.
Tabel 4.11.2.
Tabel 4.11.3.
Tabel 4.11.4.
Tabel 4.1 1.5.
TabeI4.12.1.
TabeI4.12.2.
TabeI4.13.1.
TabeI4.13.2.
TabeI4.14.1.
Tabel 4.14.2.
TabeI4.15.1.
Tabe14.15.2.
Hubungan Antara Supervisi dan Kontrol Dengan
Kinerja Responden
Hubungan Antara Persepsi, Sikap, dan Kepribadian
Dengan Kinerja Responden
Distribusi Pengaruh Etnis DaIam Melayani
Pasien Menurut Responden
Distribusi Pengaruh Jenis Kelamin DaIam Melayani
Pasien Menurut Responden
Distribusi PengaIaman Kerja Menurut Responden
Distribusi Tingkat SosiaI Pasien Menurut Responden
Distribusi Dukungan Keluarga Menurut Responden
Distribusi Kelengkapan Sarana Kesehatan Di
Puskesmas Pasir KaIiki Menurut Responden
Distribusi Pemanfaatan Sarana Kesehatan Di
Puskesmas Pasir Kaliki Menurut Responden
Distribusi Fungsi Sarana Kesehatan Menurut
Responden
Distribusi Keyakinan Akan Kemampuan dan
KeterampiIan Menurut Responden
Distribusi Penampilan DaIam Melayani Pasien
Menurut Responden
Distribusi Keinginan Tampil Rapi dan Bersih
Distribusi Jumlah Sumber Daya Manusia Menurut
Responden
Distribusi Kesesuaian Fungsi Sumber Daya Manusia
Dengan Latar Belakang Pendidikan
Distribusi Profesionalisme KepaIa Puskesmas
Distribusi Keterbukaan KepaIa Puskesmas
Distribusi Kebijaksanaan KepaIa Puskesmas
Distribusi EvaIuasi HasiI Kerja 01eh KepaIa Puskesmas
Distribusi Tanggapan KepaIa Puskesmas Terhadap
MasaIah Menurut Responden
Distribusi Kepuasan Responden Terhadap ImbaIan
Distribusi Pengaruh ImbaIan Terhadap Kinerja
Responden
Distribusi Struktur Kepegawaian Di Puskesmas
Pasir KaIiki Menurut Responden
Distribusi Pendidikan dan Keahlian Terhadap
Penempetan Di Suatu Bagian
Distribusi Peninjauan KepaIa Puskesmas Pasir Kaliki
Distribusi Kegunaan Peninjauan KepaIa Puskesmas
Pasir KaIiki
Distribusi Sikap dan Perilaku Rekan Kerja Terhadap
Responden
Distribusi Sikap Responden Dalam Menerima Kritik,
Teguran, dan Masukan
46
46
46
47
47
47
48
48
48
49
49
49
50
50
50
51
51
51
52
52
52
53
53
53
54
54
54
55
xu
Tabel4.15.3.
TabeI4.15.4.
Distribusi Masukan Dari Pasien Kepada Responden
Distribusi Pengaruh Sikap dan Kepribadian
Terhadap Kinerja Responden
TabeI4.16.1. Distribusi Minat Responden Untuk Belajar
Tabel 4.16.2. Distribusi Anjuran Kepala Puskesmas Untuk
Belajar Menurut Responden
TabeI4.16.3. Distribusi Dukungan Keluarga Responden
Untuk Belajar
Tabel 4.33.
Pengaruh Kriteria Demografis, Latar Belakang,
Kemampuan clanKeterampilan, Sumber Daya,
Kepemimpinan, Struktur dan Disain Pekerjaan,
Supervisi dan Kontrol, Persepsi, Sikap, dan
Kepribadian Terhadap Kinerja Pegawai
55
55
56
56
56
57
DAFT AR GRAFIK
Grafik 2.1. Fase - fase KineIja
10
Xlll
DAFT AR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
1 Kuesioner
2 Tabel Observasi
3 Cara dan HasH Penghitungan
4 HasH Jawaban Kuesioner
67
73
75
80
XIV
BABI
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sejak dahulu, kesehatan sering dikaitkan oleh adanya kehadiran
seorang dokter atau tenaga kesehatan. Semakin pesatnya perkembangan
Indonesia
sebagai
negara
berkembang,
ditambah
pula
dengan
pertambahan jumlah penduduk yang sangat padat, kebutuhan dan
kehadiran serta pecan seorang dokter dan tenaga kesehatan praktis
merupakan faktor yang dipandang sangat penting bagi berlangsungnya
kehidupan masyarakat Indonesia.
Seperti
kita ketahui,
tujuan
pembangunan
kesehatan
pada
hakekatnya adalah mewujudkan Indonesia Sehat 2010 antara lain
memuat harapan agar penduduk Indonesia memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk
mewujudkan
cita-cita tersebut telah dilaksanakan
berbagai upaya
pembangunan kesehatan dan telah menunjukkan perubahan bermakna
berupa peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Walaupun demikian,
berbagai fakta menyadarkan bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu,
adil dan merata itu masih jauh
dari harapan
masyarakat
dan
membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapainya.
Kebutuhan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
Indonesia, paling tidak dipengaruhi oleh 3 (tiga) perubahan besar, yang
memberikan tantangan dan peluang. Perubahan
sumberdaya
yang
terbatas,
(2) adanya
itu adalah : (1)
kebijakan
(decentralization policy), dan (3) berkembangnya
desentralisasi
kesadaran akan
pentingnya mutu (quality awareness) dalam pelayanan kesehatan.
Sumber daya yang ada saat ini belum memadai, seperti terlihat
pada produksi tenaga kesehatan per tahun dan rasio tenaga kesehatan
dengan jumlah penduduk masih rendah, dimana rasio jumlah dokter
1
2
terhadap jumlah penduduk adalah I : 5.000, perawat terhadap jumlah
penduduk adalah I : 2.850, dan bidan terhadap jumlah penduduk adalah
I : 2.600.
Desentralisasi
kewenangan
bidang kesehatan ditandai dengan pelimpahan
dan tanggung jawab
pemerintah daerah kabupaten/kota
dari pemerintah
pusat kepada
Kebijakan ini memberi dampak
sosial-politis dan ekonomis yang besar serta menimbulkan tantangan,
peluang dan permasalahan tersendiri termasuk pada mutu pelayanan
kesehatan di masyarakat.
Adanya perkembangan di segala bidang antara lain pengetahuan,
teknologi dan informasi menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mutu
pelayanan pada masyarakat termasuk pelayanan kesehatan. Untuk itu
pengelola pelayanan kesehatan dituntut agar dapat menjamin mutu
pelayanan yang diberikan. Upaya untuk menjamin mutu pelayanan ini
disebut dengan programjaminan mutu (Quality Assurance).
Mutu atau kualitas memegang peranan yang sangat penting dalam
terlaksananya pelayanan kesehatan yang memadai di masyarakat. Selain
untuk menjaga standar pelayanan yang ada, kualitas juga menentukan
pertimbangan dan penilaian pelanggan untuk menggunakan jasa dari
penyedia layanan kesehatan. Tetapi, perlu kita ketahui juga bahwa salah
satu komponen kualitas yang mempengaruhi keputusan pembelian jasa
pelayanan adalah kinetja dari penyedia layanan kesehatan itu sendiri.
Dimana kinetja juga merupakan salah satu komponen yang terdapat di 3
(tiga) negara besar di dunia yang masing-masing mempunyai ciri khas
tersendiri bagi rakyatnya dalam menentukan kualitas suatu pelayanan.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar dalam
mewujudkan
komitmen
peningkatan
mutu
pelayanan
kesehatan
memerlukan acuan pelaksanaan jaminan mutu, begitu pula dengan
Puskesmas Pasir Kaliki. Seperti halnya dengan puskesmas yang lain,
Puskesmas Pasir Kaliki yang melayani kebutuhan penduduk di bidang
kesehatan yang mencakup Kecamatan Cicendo dan 6 kelurahan di
3
dalamnya seperti Kelurahan Pasir Kaliki, Pamoyanan, Pajajaran, Arjuna,
Husein, dan Sukaraja juga berusaha mengutamakan arti penting kinerja
petugasnya dalam menjaga kualitas pelayanan kepada masyamkat. Hal
itu bisa dilihat pada rata - rata jumlah pengunjungtiap bulannya periode
bulan April - September yang mencapai 4.150 pengunjung. Penulis
menganggap hasil ini tidak akan tercapai jika tidak ditunjang kinerja
yang baik pula. Akan tetapi, untuk menjaga agar kinerja itu sendiri tetap
optimal, terdapat beberapa hal yang mempengaruhinya. Untuk itulah,
maka penulis mencoba untuk menggali lebih dalam dan meneliti tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Puskesmas Pasir
Kaliki.
1.2.
Identifikasi Masalah
Apakah faktor-faktor
mempengaruhi
1.3.
Tujuan
dari variabel individu, organisasi
dan psikologis
kinerja dari pegawai Puskesmas Pasir Kaliki
Penelitian
1. Tujuan Umum :
Mengetahui apakah variabel individu, organisasi dan psikologis
mempengaruhi kinerja
2. Tujuan Khusus :
Mengetahui
faktor-faktor
apa sajakah dari variabel
individu,
organisasi dan psikologis yang mempengaruhi kinerja
1.4.
Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan Puskesmas Pasir
Kaliki.
4
2. Sebagai sumbangan bagi civitas akademika FK, terutama mengenai
kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Pasir Kaliki yang
ditunjang oleh kinerja para petugasnya.
3. Untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam menulis suatu
karya tulis ilmiah dan menambah pengetahuan penulis di bidang
kedokteran
terutama
dalam
ruang
lingkup
Ilmu
Kesehatan
5
1.6.
Metodologi
.
.
Metode Penelitian
: Deskriptif - Analitik
Rancangan Penelitian
: Cross Sectional
.
Metode Pengumpulan Data
Survei
i
Tehnik PeI1gumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
.
Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
2. Daftar Check - List
1.7.
.
Responden
-
Sampel
Pegawai Puskesmas Pasir Kaliki
: Total Populasi
Lokasi dan Waktu
.
Lokasi
: Puskesmas Pasir Kaliki
.
Waktu
: November - Desember 2004
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pegawai Puskesmas Pasir
Kaliki, baik berupa wawancara maupun observasi dapat disimpulkan
bahwa :
1. Kinerja para pegawai Puskesmas secara umum sudah cukup
baik. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil jawaban kuesioner
dan observasi langsung oleh penulis. Aspek - aspek penilaian
kinerja seperti demografis, latar belakang, kemampuan dan
keterampilan, sumber daya, kepemimpinan, struktur dan disain
pekerjaan,
serta persepsi,
mempengaruhi
kinerja
sikap,
dari
dan kepribadian
responden.
Aspek
tidak
yang
mempengaruhi kinerja yaitu supervisi dan kontrol, imbalan,
serta belajar dan motivasi.
2. Kinerja yang baik ini sangat men~ang
terciptanya kualitas
pelayanan yang baik pula. Hal ini dicerminkan dengan jumlah
pasien yang berobat ke Puskesmas Pasir Kaliki, walaupun di
sekitar wilayah Puskesmas Pasir Kaliki terdapat banyak
fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik,jumlah pasien
yang berkunjung ke puskesmas ini tetap tinggi tiap bulannya.
Hal ini disebabkan karena selain harga pengobatan yang murah,
pengunjung pun telah mengerti cara memilih tempat untuk
berobat yang menyediakan kualitas pelayanan yang baik.
3. Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Pasir Kaliki kurang
memberi masukan untuk puskesmas ini terutama dari segi
pelayanan. Hal ini dapat dimungkinkan karena saran dan kritik
yang masuk tidak merata di setiap bagian dari puskesmas
sehingga ada sebagian responden yang merasa sering mendapat
masukan, sebagian merasa kadang - kadang, dan bahkan
63
64
sebagian lagi merasa tidak pemah mendapat masukan dari
paslen.
5.2.
Saran
Oari hasil penelitian
dan masukan
dari responden
selama
penelitian, maka saran yang dapat penulis sampaikan yaitu :
1. Adanya penambahan jumlah pegawai karena jumlah pegawai
yang ada saat ini masih sangat kurang sehingga jika ada
pegawai
yang
mendapat
tugas
belajar
ataupun
cuti,
ketimpangan dari segi jumlah tenaga di suatu bagian dapat
terlihat dengan jelas.
2. Kebersamaan, kekompakan, pengadaan obat dan pelayanan
yang baik sebaiknya dipertahankan.
3. Sarana dan prasarana kesehatan yang ada sebaiknya diperbarui,
karena walaupun lengkap, fungsi dari sarana dan prasarana itu
sendiri menurun karena termakan usia. Selain itu, pengadaan
sarana seperti transportasi dirasakan sangat perIu, karena
hingga saat ini masih sangat kurang.
4. Kualitas SOM yang ada sebaiknya ditingkatkan lagi, karena
semakin lama tantangan bagi puskesmas untuk tetap menjaga
mutu pelayanannya semakin besar oleh karena kemajuan jaman
dan meningkatnya latar belakang pendidikan pasien. Hal ini
dapat dimungkinkan
dengan
adanya tugas
belajar
atau
diadakannya pelatihan - pelatihan untuk menambah ilmu dan
kemampuan (skill) pegawai di setiap bagian.
5. Kepercayaan sesama rekan kerja lebih ditingkatkan lagi demi
menjaga keharmonisan dalam bekerja.
6. Visi dan misi agar tetap dijalankan dan diwujudkan dengan
sebaik - baiknya.
65
7. Untuk pengiriman tenaga yang tugas belajar sebaiknya jangan
ada pembatasan umur, karena hanya yang berumur di bawah 45
tahoo saja yang bisa bersekolah lagi.
8. Kesejahteraan pegawai lebih diperhatikan lagi, terutama tenaga
administrasi seperti Tata Usaha.
9. Pihak puskesmas sebaiknya membuat suatu sistem yang dapat
menampoog semua masukan dari pasien baik berupa kritik,
saran, maupoo usulan.
DAFT AR PUST AKA
Bhisma Murti. 2003. Mengembangkan Indikator Kualitas Pelayanan Kesehatan.
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 02 (06) : 51-62. Yogyakarta : Pusat
Manajemen Pelayanan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada.
Departemen Kesehatan RI. 2002. ARRIME Pedoman Manajemen Puskesmas.
Jakarta: Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi.
2004. Keputusan
No.128/MENKES/SK/II/2004
Masyarakat.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
. 2003. Pedoman Dasar Pelaksanaan Jaminan Mutu Di Puskesmas.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
Fandi Tjiptono. 1997. Prinsip - Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta :
AND!.
Fandi Tjiptono dan Anastasia Diana. 2001. Total Quality Management. Edisi
Revisi. Yogyakarta : AND!.
H.A.S. Moenir. 1995. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Malayu S.P. Hasibuan. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta :
LP3ES.
Soekidjo Notoadmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu
Perilaku Kesehatan. Yogyakarta : ANDI OFFSET.
Sugiyono. 2001. Statistik Non Parametris
ALFABETA.
Untuk Penelitian.
Taliziduhu Ndraha. 1999. Pengantar Teori Pengembangan
Manusia. Jakarta: RINEKA CIPT A.
Bandung
:
Sumber Daya
Yaslis Ilyas. 2002. Kinerja : Teori, Penilaian Dan Penelitian. Jakarta : Pusat
Kajian Ekonomi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
66
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA PEGA WAI
PUSKESMAS DI PUSKESMAS PASIR KALIKI PADA TAHUN 2004
Ardy Mahendra Putra, 2004. Pembimbing : Felix Kasim, dr. M.Kes.
Latar belakang : Puskesmas Pasir Kaliki mencatat jumlah pengunjung
yang banyak menunjukkan kinerja pegawainya yang baik.
Tujuan : Untuk mengetahui faktor - faktor apa saja dari variabel individu,
organisasi, dan psikologis yang mempengaruhi kinerja pegawai Puskesmas Pasir
Kaliki.
Metode : Deskriptif - analitik dengan rancangan survei cross - sectional
dan memakai instrumen kuesioner serta daftar check - list, dimana responden
adalah pegawai Puskesmas Pasir Kaliki pada tanggal12 November - 2 Desember
2004.
Hasil: Dari survei terhadap 27 responden didapatkan hasil sebagai berikut ;
segi demografis 100% responden termasuk kategori baik, dimana demografis
tidak mempengaruhi kinerja. 92,59% responden termasuk kategori baik dari segi
latar belakang, 7,41% termasuk sedang, dimana latar belakang tidak
mempengaruhi kinerja. Untuk kemampuan dan keterampilan, 100% responden
termasuk kategori baik, tidak ada yang termasuk kategori sedang dan kurang,
dimana kemampuan dan keterampilan tidak mempengaruhi kinerja. 88,89%
responden termasuk kategori baik dari segi sumber daya, 11,11% sedang, dimana
sumber daya tidak mempengaruhi kinerja. Dari segi kepemimpinan 100%
responden termasuk kategori baik, dimana kepemimpinan tidak berpengaruh
terhadap kinerja. Untuk struktur dan disain pekerjaan, 96,30% responden
termasuk baik, 3,70% sedang, struktur dan disain pekerjaan tidak mempengaruhi
kinerja. 96,30% responden tennasuk kategori baik dari segi supervisi dan kontrol,
3,70% sedang, dimana supervisi dan kontrol mempengaruhi kinerja. Dari segi
persepsi, sikap, dan kepribadian 100% tennasuk kategori baik, dimana persepsi,
sikap, dan kepribadian tidak mempengaruhi kinerja. Dari segi imbalan 70,37%
tennasuk kategori baik, 25,93% sedang dan 3,70% kurang dan imbalan
mempengaruhi kinerja. Untuk aspek motivasi dan belajar 96,30% tennasuk
kategori baik, 3,70% termasuk sedang, dimana motivasi dan belajar
mempengaruhi kinerja.
Kesimpulan : Kinerja pegawai Puskesmas Pasir Kaliki sudah cukup baik,
hal ini dibuktikan dengan hasil jawaban kuesioner dan observasi di lapangan.
Pasien Puskesmas Pasir Kaliki kurang proaktif dalam memberi masukan kepada
pihak puskesmas.
Saran: Penambahan jumlah tenaga harus diadakan, sarana dan prasarana
yang ada diperbarui, tidak ada pembatasan umur untuk tenaga yang tugas belajar,
dan membuat suatu sarana untuk menampung masukan dari pasien.
IV
ABSTRACT
FACTORS THAT INFLUENCES
OF PUSKESMAS STAFF'S PERFORMANCE
AT PUSKESMAS PASIR KALIKI IN YEAR 2004
Ardy Mahendra Putra, 2004. Tutor: Felix Kasim, dr. MKes.
Background:
Puskesmas Pasir Kaliki has recorded the high number
average of visitors and these numbers shows the good performance of the staff.
Objectives : To know the factors that influences of puskesmas staff's
performance at Puskesmas Pasir Kaliki.
Method : Descriptive - analytic with cross - sectional survei preparation,
used questioner and the check - list instruments, the respondents are the
Puskesmas Pasir Kaliki's staff on November 12thuntil December zrd in year 2004.
Result: From the survey of 27 respondents, 100% respondent reckoned in
good category of demographic, where performance wasn't influenced by
demographic. 92,59% respondent reckoned in good category of background,
7,41% reckoned average, where performance wasn't influenced by background.
100% respondent reckoned in good category of skill, where performance wasn't
influenced by skill. 88,89% respondent reckoned in good category of resources,
11,11% reckoned average, where performance wasn't influenced by resources.
100% respondent reckoned in good category of leadership, where performance
wasn't influenced by leadership. 96,30% respondent reckoned in good category of
structure and job design, 3, 70% reckoned average, where performance wasn't
influenced by structure and job design. 96,30% respondent reckoned in good
category of supervision and controlling, 3,70% reckoned average, where
performance was influenced by supervision and controlling. 100% respondent
reckoned in good category of perception, attitude and behaviour, where
performance wasn't influenced by perception, attitude and behaviour. 70,37%
respondent reckoned in good category of compensation, 25,93% reckoned
average and 3, 70% reckoned bad, where performance was influenced by
compensation. 96,30% respondent reckoned in good category of motivation and
study, and 3, 70% reckoned in average category, where performance was
influenced by motivation and study .
Conclusion: The staff's performance of Puskesmas Pasir Kaliki was good
enough. that statement proven by the result of questioner and check - list
observation. The visitors hadn't been proactive to give some suggestion for
Puskesmas Pasir Kaliki.
Advice : Increase the number of puskesmas staff, renew the instruments and
place at Puskesmas Pasir Kaliki, no age limitation for staff to have a study, make
some instruments or system to collect suggestion from the visitors.
v
DAFT AR ISI
ABSTRAK
ABSTRACT
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Grafik
Daftar Lampiran
IV
V
VI
Vlll
X
Xlll
XIV
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Kerangka Pemikiran
1.6. Metodologi
1.7. Lokasi dan Waktu
BAB II TINJAUAN PUST AKA
2.1. Pengertian
2.1.1. Pengertian KineIja
2.1.2. Pengertian Puskesmas
2.1.2.1. Visi, Misi, Fungsi dan
Kegiatan Pokok Puskesmas
2.1.3. Pengertian Kualitas
2.1.3.1. Manajemen dan Dimensi Kualitas
2.2. Penilaian KineIja
2.2.1. Tujuan Penilaian Kinerja
2.2.2. Metode Penilaian Kinerja
2.2.3. Kelemahan Penilaian Kinerja
2.2.4. Obyek Penelitian
2.2.5. Kriteria Penilaian KineIja
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
3.2. Rancangan Penelitian
3.3. Instrumen Penelitian
3.4. Pengumpulan Data
3.4.1. Metode Pengumpulan Data
3.4.2. Ruang Lingkup Populasi dan Sampel
3.4.3. Penentuan Sampel
3.5. Hipotesis
3.6. Analisis Data
3.6.1. Analisis Univariat
3.6.2. Analisis Bivariat
3.7. Definisi Operasional
Vlll
1
3
3
3
4
5
5
6
6
6
7
8
11
12
14
15
16
17
18
23
23
23
24
24
24
25
25
26
26
29
29
IX
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
4.2. Data Khusus
4.2.1. Analisis Univariat
4.2.1.1. Identitas Responden
4.2.1.2. Kategori Penilaian
4.2.1.3. Observasi
4.2.1.4. Hubungan Antara Kinerja Sebagai Variabel
Dependen Dengan Kriteria Penilaian Kinerja
Sebagai Variabel Independen
4.2.1.5. Distribusi Jawaban Responden
4.2.1.5.1. Distribusi Demografis
4.2.1.5.2. Oistribusi Latar Belakang
4.2.1.5.3. Distribusi Kemampuan dan
Keterampilan
4.2.1.5.4. Distribusi Sumber Daya
4.2.1.5.5. Distribusi Kepemimpinan
4.2.1.5.6. Distribusi Imbalan
4.2.1.5.7. Distribusi Struktur dan Disain
P~~~
4.2.1.5.8. Distribusi Supervisi dan Kontrol
4.2.1.5.9. Distribusi Persepsi, Sikap, dan
Kepribadian
4.2.1.5.10. Distribusi Belajar dan Motivasi
4.2.2. Analisis Bivariat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Riwayat Hidup
33
34
34
34
36
41
44
46
46
47
48
50
51
52
53
54
54
56
57
63
64
66
67
82
DAFT AR TABEL
Tabel4.1.
Tabel 4.2.
Tabel4.3.
Tabel 4.4.
Tabel 4.5.
Tabel 4.6.
Tabe14.7.
Tabel 4.8.
Tabel4.9.
Tabel 4.10.
Tabe14.11.
Tabel 4.12.
Tabe14.13.
Tabe14.14.
Tabe14.15.
Tabe14.16.
Tabel4.17.
TabeI4.18.
Tabe14.19.
Tabel 4.20.
Tabel 4.21.
Tabel 4.22.
Tabel4.23.
Tabel 4.24.
Tabe14.25.
Tabel 4.26.
Tabe14.27.
Tabel 4.28.
Tabel 4.29.
Tabel 4.30.
Distribusi Umur Responden
Distribusi Jenis Kelamin Responden
Distribusi Asal Daerah Responden
Distribusi Pendidikan Responden
Distribusi Status Responden
Oistribusi Masa KeIja Responden
Oistribusi Oemografis Menurut Responden
Oistribusi Latar Belakang Menurut Responden
Distribusi Kemampuan dan Keterampilan Menurut
Responden
Oistribusi Sumber Oaya Menurut Responden
Distribusi Kepemimpinan Menurut Responden
Oistribusi 1mbalan Menurut Responden
Oistribusi Struktur dan Disain PekeIjaan Menurut
Responden
Oistribusi Supervisi dan Kontrol Menurut Responden
Distribusi Persepsi, Sikap, dan Kepribadian Menurut
Responden
Oistribusi Belajar dan Motivasi Menurut Responden
Hasil Observasi Terhadap Variabel Demogratis
Hasil Observasi Terhadap Variabel Latar Belakang
Hasil Observasi Terhadap Variabel Kemampuan dan
Keterampilan
Hasil Observasi Terhadap Variabel Sumber Daya
Hasil Observasi Terhadap Variabel Kepemimpinan
Hasil Observasi Terhadap Variabel Struktur dan Oisain
PekeIjaan
Hasil Observasi Terhadap Variabel Supervisi dan
Kontrol
Hasil Observasi Terhadap Variabel Persepsi, Sikap, dan
Kepribadian
Hubungan Antara Oemografis Dengan KineIja
Responden
Hubungan Antara Latar Belakang Oengan KineIja
Responden
Hubungan Antara Kemampuan dan Keterampilan
Dengan KineIja Responden
Hubungan Antara Sumber Oaya Dengan KineIja
Responden
Hubungan Antara Kepemimpinan Dengan KineIja
Responden
Hubungan Antara Struktur dan Oisain PekeIjaan
Dengan KineIja Responden
x
34
34
35
35
36
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
42
42
43
43
43
44
44
44
45
45
45
Xl
TabeI4.31.
Tabel 4.32.
Tabel 4.7.1.
Tabe14.7.2.
Tabel 4.8.1.
Tabel 4.8.2.
TabeI4.8.3.
Tabel 4.9.1.
TabeI4.9.2.
Tabel 4.9.3.
Tabel 4.9.4
TabeI4.9.5.
TabeI4.9.6.
TabeI4.1O.1.
Tabel 4.10.2.
Tabe14.11.1.
Tabel 4.11.2.
Tabel 4.11.3.
Tabel 4.11.4.
Tabel 4.1 1.5.
TabeI4.12.1.
TabeI4.12.2.
TabeI4.13.1.
TabeI4.13.2.
TabeI4.14.1.
Tabel 4.14.2.
TabeI4.15.1.
Tabe14.15.2.
Hubungan Antara Supervisi dan Kontrol Dengan
Kinerja Responden
Hubungan Antara Persepsi, Sikap, dan Kepribadian
Dengan Kinerja Responden
Distribusi Pengaruh Etnis DaIam Melayani
Pasien Menurut Responden
Distribusi Pengaruh Jenis Kelamin DaIam Melayani
Pasien Menurut Responden
Distribusi PengaIaman Kerja Menurut Responden
Distribusi Tingkat SosiaI Pasien Menurut Responden
Distribusi Dukungan Keluarga Menurut Responden
Distribusi Kelengkapan Sarana Kesehatan Di
Puskesmas Pasir KaIiki Menurut Responden
Distribusi Pemanfaatan Sarana Kesehatan Di
Puskesmas Pasir Kaliki Menurut Responden
Distribusi Fungsi Sarana Kesehatan Menurut
Responden
Distribusi Keyakinan Akan Kemampuan dan
KeterampiIan Menurut Responden
Distribusi Penampilan DaIam Melayani Pasien
Menurut Responden
Distribusi Keinginan Tampil Rapi dan Bersih
Distribusi Jumlah Sumber Daya Manusia Menurut
Responden
Distribusi Kesesuaian Fungsi Sumber Daya Manusia
Dengan Latar Belakang Pendidikan
Distribusi Profesionalisme KepaIa Puskesmas
Distribusi Keterbukaan KepaIa Puskesmas
Distribusi Kebijaksanaan KepaIa Puskesmas
Distribusi EvaIuasi HasiI Kerja 01eh KepaIa Puskesmas
Distribusi Tanggapan KepaIa Puskesmas Terhadap
MasaIah Menurut Responden
Distribusi Kepuasan Responden Terhadap ImbaIan
Distribusi Pengaruh ImbaIan Terhadap Kinerja
Responden
Distribusi Struktur Kepegawaian Di Puskesmas
Pasir KaIiki Menurut Responden
Distribusi Pendidikan dan Keahlian Terhadap
Penempetan Di Suatu Bagian
Distribusi Peninjauan KepaIa Puskesmas Pasir Kaliki
Distribusi Kegunaan Peninjauan KepaIa Puskesmas
Pasir KaIiki
Distribusi Sikap dan Perilaku Rekan Kerja Terhadap
Responden
Distribusi Sikap Responden Dalam Menerima Kritik,
Teguran, dan Masukan
46
46
46
47
47
47
48
48
48
49
49
49
50
50
50
51
51
51
52
52
52
53
53
53
54
54
54
55
xu
Tabel4.15.3.
TabeI4.15.4.
Distribusi Masukan Dari Pasien Kepada Responden
Distribusi Pengaruh Sikap dan Kepribadian
Terhadap Kinerja Responden
TabeI4.16.1. Distribusi Minat Responden Untuk Belajar
Tabel 4.16.2. Distribusi Anjuran Kepala Puskesmas Untuk
Belajar Menurut Responden
TabeI4.16.3. Distribusi Dukungan Keluarga Responden
Untuk Belajar
Tabel 4.33.
Pengaruh Kriteria Demografis, Latar Belakang,
Kemampuan clanKeterampilan, Sumber Daya,
Kepemimpinan, Struktur dan Disain Pekerjaan,
Supervisi dan Kontrol, Persepsi, Sikap, dan
Kepribadian Terhadap Kinerja Pegawai
55
55
56
56
56
57
DAFT AR GRAFIK
Grafik 2.1. Fase - fase KineIja
10
Xlll
DAFT AR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran
Lampiran
Lampiran
1 Kuesioner
2 Tabel Observasi
3 Cara dan HasH Penghitungan
4 HasH Jawaban Kuesioner
67
73
75
80
XIV
BABI
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sejak dahulu, kesehatan sering dikaitkan oleh adanya kehadiran
seorang dokter atau tenaga kesehatan. Semakin pesatnya perkembangan
Indonesia
sebagai
negara
berkembang,
ditambah
pula
dengan
pertambahan jumlah penduduk yang sangat padat, kebutuhan dan
kehadiran serta pecan seorang dokter dan tenaga kesehatan praktis
merupakan faktor yang dipandang sangat penting bagi berlangsungnya
kehidupan masyarakat Indonesia.
Seperti
kita ketahui,
tujuan
pembangunan
kesehatan
pada
hakekatnya adalah mewujudkan Indonesia Sehat 2010 antara lain
memuat harapan agar penduduk Indonesia memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata. Untuk
mewujudkan
cita-cita tersebut telah dilaksanakan
berbagai upaya
pembangunan kesehatan dan telah menunjukkan perubahan bermakna
berupa peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Walaupun demikian,
berbagai fakta menyadarkan bahwa pelayanan kesehatan yang bermutu,
adil dan merata itu masih jauh
dari harapan
masyarakat
dan
membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapainya.
Kebutuhan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
Indonesia, paling tidak dipengaruhi oleh 3 (tiga) perubahan besar, yang
memberikan tantangan dan peluang. Perubahan
sumberdaya
yang
terbatas,
(2) adanya
itu adalah : (1)
kebijakan
(decentralization policy), dan (3) berkembangnya
desentralisasi
kesadaran akan
pentingnya mutu (quality awareness) dalam pelayanan kesehatan.
Sumber daya yang ada saat ini belum memadai, seperti terlihat
pada produksi tenaga kesehatan per tahun dan rasio tenaga kesehatan
dengan jumlah penduduk masih rendah, dimana rasio jumlah dokter
1
2
terhadap jumlah penduduk adalah I : 5.000, perawat terhadap jumlah
penduduk adalah I : 2.850, dan bidan terhadap jumlah penduduk adalah
I : 2.600.
Desentralisasi
kewenangan
bidang kesehatan ditandai dengan pelimpahan
dan tanggung jawab
pemerintah daerah kabupaten/kota
dari pemerintah
pusat kepada
Kebijakan ini memberi dampak
sosial-politis dan ekonomis yang besar serta menimbulkan tantangan,
peluang dan permasalahan tersendiri termasuk pada mutu pelayanan
kesehatan di masyarakat.
Adanya perkembangan di segala bidang antara lain pengetahuan,
teknologi dan informasi menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mutu
pelayanan pada masyarakat termasuk pelayanan kesehatan. Untuk itu
pengelola pelayanan kesehatan dituntut agar dapat menjamin mutu
pelayanan yang diberikan. Upaya untuk menjamin mutu pelayanan ini
disebut dengan programjaminan mutu (Quality Assurance).
Mutu atau kualitas memegang peranan yang sangat penting dalam
terlaksananya pelayanan kesehatan yang memadai di masyarakat. Selain
untuk menjaga standar pelayanan yang ada, kualitas juga menentukan
pertimbangan dan penilaian pelanggan untuk menggunakan jasa dari
penyedia layanan kesehatan. Tetapi, perlu kita ketahui juga bahwa salah
satu komponen kualitas yang mempengaruhi keputusan pembelian jasa
pelayanan adalah kinetja dari penyedia layanan kesehatan itu sendiri.
Dimana kinetja juga merupakan salah satu komponen yang terdapat di 3
(tiga) negara besar di dunia yang masing-masing mempunyai ciri khas
tersendiri bagi rakyatnya dalam menentukan kualitas suatu pelayanan.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar dalam
mewujudkan
komitmen
peningkatan
mutu
pelayanan
kesehatan
memerlukan acuan pelaksanaan jaminan mutu, begitu pula dengan
Puskesmas Pasir Kaliki. Seperti halnya dengan puskesmas yang lain,
Puskesmas Pasir Kaliki yang melayani kebutuhan penduduk di bidang
kesehatan yang mencakup Kecamatan Cicendo dan 6 kelurahan di
3
dalamnya seperti Kelurahan Pasir Kaliki, Pamoyanan, Pajajaran, Arjuna,
Husein, dan Sukaraja juga berusaha mengutamakan arti penting kinerja
petugasnya dalam menjaga kualitas pelayanan kepada masyamkat. Hal
itu bisa dilihat pada rata - rata jumlah pengunjungtiap bulannya periode
bulan April - September yang mencapai 4.150 pengunjung. Penulis
menganggap hasil ini tidak akan tercapai jika tidak ditunjang kinerja
yang baik pula. Akan tetapi, untuk menjaga agar kinerja itu sendiri tetap
optimal, terdapat beberapa hal yang mempengaruhinya. Untuk itulah,
maka penulis mencoba untuk menggali lebih dalam dan meneliti tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Puskesmas Pasir
Kaliki.
1.2.
Identifikasi Masalah
Apakah faktor-faktor
mempengaruhi
1.3.
Tujuan
dari variabel individu, organisasi
dan psikologis
kinerja dari pegawai Puskesmas Pasir Kaliki
Penelitian
1. Tujuan Umum :
Mengetahui apakah variabel individu, organisasi dan psikologis
mempengaruhi kinerja
2. Tujuan Khusus :
Mengetahui
faktor-faktor
apa sajakah dari variabel
individu,
organisasi dan psikologis yang mempengaruhi kinerja
1.4.
Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan Puskesmas Pasir
Kaliki.
4
2. Sebagai sumbangan bagi civitas akademika FK, terutama mengenai
kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Pasir Kaliki yang
ditunjang oleh kinerja para petugasnya.
3. Untuk mengembangkan kemampuan penulis dalam menulis suatu
karya tulis ilmiah dan menambah pengetahuan penulis di bidang
kedokteran
terutama
dalam
ruang
lingkup
Ilmu
Kesehatan
5
1.6.
Metodologi
.
.
Metode Penelitian
: Deskriptif - Analitik
Rancangan Penelitian
: Cross Sectional
.
Metode Pengumpulan Data
Survei
i
Tehnik PeI1gumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
.
Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
2. Daftar Check - List
1.7.
.
Responden
-
Sampel
Pegawai Puskesmas Pasir Kaliki
: Total Populasi
Lokasi dan Waktu
.
Lokasi
: Puskesmas Pasir Kaliki
.
Waktu
: November - Desember 2004
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pegawai Puskesmas Pasir
Kaliki, baik berupa wawancara maupun observasi dapat disimpulkan
bahwa :
1. Kinerja para pegawai Puskesmas secara umum sudah cukup
baik. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil jawaban kuesioner
dan observasi langsung oleh penulis. Aspek - aspek penilaian
kinerja seperti demografis, latar belakang, kemampuan dan
keterampilan, sumber daya, kepemimpinan, struktur dan disain
pekerjaan,
serta persepsi,
mempengaruhi
kinerja
sikap,
dari
dan kepribadian
responden.
Aspek
tidak
yang
mempengaruhi kinerja yaitu supervisi dan kontrol, imbalan,
serta belajar dan motivasi.
2. Kinerja yang baik ini sangat men~ang
terciptanya kualitas
pelayanan yang baik pula. Hal ini dicerminkan dengan jumlah
pasien yang berobat ke Puskesmas Pasir Kaliki, walaupun di
sekitar wilayah Puskesmas Pasir Kaliki terdapat banyak
fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik,jumlah pasien
yang berkunjung ke puskesmas ini tetap tinggi tiap bulannya.
Hal ini disebabkan karena selain harga pengobatan yang murah,
pengunjung pun telah mengerti cara memilih tempat untuk
berobat yang menyediakan kualitas pelayanan yang baik.
3. Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Pasir Kaliki kurang
memberi masukan untuk puskesmas ini terutama dari segi
pelayanan. Hal ini dapat dimungkinkan karena saran dan kritik
yang masuk tidak merata di setiap bagian dari puskesmas
sehingga ada sebagian responden yang merasa sering mendapat
masukan, sebagian merasa kadang - kadang, dan bahkan
63
64
sebagian lagi merasa tidak pemah mendapat masukan dari
paslen.
5.2.
Saran
Oari hasil penelitian
dan masukan
dari responden
selama
penelitian, maka saran yang dapat penulis sampaikan yaitu :
1. Adanya penambahan jumlah pegawai karena jumlah pegawai
yang ada saat ini masih sangat kurang sehingga jika ada
pegawai
yang
mendapat
tugas
belajar
ataupun
cuti,
ketimpangan dari segi jumlah tenaga di suatu bagian dapat
terlihat dengan jelas.
2. Kebersamaan, kekompakan, pengadaan obat dan pelayanan
yang baik sebaiknya dipertahankan.
3. Sarana dan prasarana kesehatan yang ada sebaiknya diperbarui,
karena walaupun lengkap, fungsi dari sarana dan prasarana itu
sendiri menurun karena termakan usia. Selain itu, pengadaan
sarana seperti transportasi dirasakan sangat perIu, karena
hingga saat ini masih sangat kurang.
4. Kualitas SOM yang ada sebaiknya ditingkatkan lagi, karena
semakin lama tantangan bagi puskesmas untuk tetap menjaga
mutu pelayanannya semakin besar oleh karena kemajuan jaman
dan meningkatnya latar belakang pendidikan pasien. Hal ini
dapat dimungkinkan
dengan
adanya tugas
belajar
atau
diadakannya pelatihan - pelatihan untuk menambah ilmu dan
kemampuan (skill) pegawai di setiap bagian.
5. Kepercayaan sesama rekan kerja lebih ditingkatkan lagi demi
menjaga keharmonisan dalam bekerja.
6. Visi dan misi agar tetap dijalankan dan diwujudkan dengan
sebaik - baiknya.
65
7. Untuk pengiriman tenaga yang tugas belajar sebaiknya jangan
ada pembatasan umur, karena hanya yang berumur di bawah 45
tahoo saja yang bisa bersekolah lagi.
8. Kesejahteraan pegawai lebih diperhatikan lagi, terutama tenaga
administrasi seperti Tata Usaha.
9. Pihak puskesmas sebaiknya membuat suatu sistem yang dapat
menampoog semua masukan dari pasien baik berupa kritik,
saran, maupoo usulan.
DAFT AR PUST AKA
Bhisma Murti. 2003. Mengembangkan Indikator Kualitas Pelayanan Kesehatan.
Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 02 (06) : 51-62. Yogyakarta : Pusat
Manajemen Pelayanan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada.
Departemen Kesehatan RI. 2002. ARRIME Pedoman Manajemen Puskesmas.
Jakarta: Proyek Kesehatan Keluarga Dan Gizi.
2004. Keputusan
No.128/MENKES/SK/II/2004
Masyarakat.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
. 2003. Pedoman Dasar Pelaksanaan Jaminan Mutu Di Puskesmas.
Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.
Fandi Tjiptono. 1997. Prinsip - Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta :
AND!.
Fandi Tjiptono dan Anastasia Diana. 2001. Total Quality Management. Edisi
Revisi. Yogyakarta : AND!.
H.A.S. Moenir. 1995. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Malayu S.P. Hasibuan. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: Bumi Aksara.
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta :
LP3ES.
Soekidjo Notoadmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu
Perilaku Kesehatan. Yogyakarta : ANDI OFFSET.
Sugiyono. 2001. Statistik Non Parametris
ALFABETA.
Untuk Penelitian.
Taliziduhu Ndraha. 1999. Pengantar Teori Pengembangan
Manusia. Jakarta: RINEKA CIPT A.
Bandung
:
Sumber Daya
Yaslis Ilyas. 2002. Kinerja : Teori, Penilaian Dan Penelitian. Jakarta : Pusat
Kajian Ekonomi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia.
66