Studi Kinerja Jalan Satu Arah Di Jalan Kebon Kawung, Bandung.

(1)

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH

DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

Hendra Saputera NRP : 9921020

Pembimbing : Prof. Ir. Bambang I. S., M.Sc., Ph.D FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

ABSTRAK

Lalu lintas di kota Bandung perlu mendapatkan perhatian yang khusus. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya ruas jalan yang tidak mampu menampung kendaraan yang ada, sehingga banyak ruas jalan yang mengalami kemacetan.

Pada Tugas Akhir ini dilakukan studi kapasitas, kecepatan dan derajat kejenuhan Jalan Kebon Kawung di Kota Bandung dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997). Survei dilakukan selama dua hari yaitu pada hari Sabtu tanggal 04 Desember 2004 dengan hari Minggu 05 Desember 2004 dan waktu selama survei berlangsung adalah jam 06.00-08.00, 12.30-14.30, 16.00-18.00. Parameter yang diukur selama survei adalah volume dan kecepatan. Metode yang dipakai pada saat pengukuran volume adalah dengan menggunakan metode pos pengamatan tetap.

Dari hasil survei diperoleh volume maksimum terjadi pada hari Sabtu jam 16.30-17.30 WIB sebesar 3451,60 smp/jam/3 lajur. Kapasitas jalan sebesar 4326,30 smp/jam. Derajat kejenuhan sebesar 0,80>0,75. Kecepatan arus bebas sebesar 54,15 km/jam. Kecepatan tempuh hasil survei sebesar 9,23 km/jam lebih kecil dari kecepatan tempuh sebesar 47 km/jam yang didapat dari MKJI 1997. Waktu Tunda maksimum sebesar 46,404 detik dan Rasio Kendaraan Berhenti sebesar 69,1%. Berdasarkan hasil perhitungan dapat diambil kesimpulan bahwa


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ……….. i

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ……… ii

ABSTRAK ……….. iii

PRAKATA……….. .……….. iv

DAFTAR ISI ……….. vi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ………. ix

DAFTAR GAMBAR ………. xi

DAFTAR TABEL ……….. xii

DAFTAR LAMPIRAN ………. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Tujuan Penelitian ………... 2

1.3 Pembatasan Masalah ………. 2

1.4 Sistematika Pembahasan ……… 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karateristik lalu lintas ………. 4

2.2 Parameter lalu lintas ……… 6

2.2.1 Volume ……… 6

2.2.2 Kecepatan ……… 8

2.2.3 Kerapatan………. 10

2.3 Hubungan Volume, Kecepatan, dan Kerapatan………… 11


(3)

2.4 Metode Pengamatan Volume lalu lintas ………. 13

2.4.1 Metode Pos Pengamat Tetap ……….. 13

2.4.2 Metode Mobil Pengamat Bergerak ……… 14

2.5 Kinerja Jalan Berdasarkan MKJI 1997 ……….. 15

2.5.1 Kapasitas ……… 15

2.5.2 Derajat Kejenuhan ………. 20

2.5.3 Kecepatan Arus Bebas ……… 20

2.5.4 Kecepatan Tempuh ………. 24

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Program Kerja ……….. 25

3.2 Pemilihan Lokasi ………. 26

3.3 Waktu Survei ………... 26

3.4 Pengumpulan Data ………... 27

3.4.1. Survei Hambatan Samping ……….. 27

3.4.2. Survei Volume Lalu Lintas ………. 27

3.4.3. Survei Waktu Tempuh ………. 28

BAB 4 PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data ……….. 32

4.2 Pengolahan Data ………. 32

4.2.1 Perhitungan Volume Kendaraan ………. 32


(4)

4.2.4 Perhitungan Kapasitas Jalan, Derajat Kejenuhan, Kecepatan Arus Bebas, Dan Kecepatan Tempuh

Menggunakan MKJI 1997 ………. 41

4.3 Analisis Data ……… 49

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 50

5.2 Saran ……… 51

DAFTAR PUSTAKA ……… 52

LAMPIRAN ………... 53


(5)

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

C : kapasitas Co : kapasitas dasar d : jarak tempuh DS : derajat kejenuhan

emp : ekivalen mobil penumpang FCW : faktor penyesuaian lebar jalan

FCSP : faktor penyesuaian pemisah arah ( hanya untuk jalan tak terbagi ) FCSF : faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan bahu jalan/kereb FCCS : faktor penyesuaian ukuran kota

FV : kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi lapangan

FVO : kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan yang diamati FVW : faktor penyesuaian kecepatan untuklebar jalan

FFVSF : faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu atau jarak kereb

FFVCS : faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota HV : kendaraan berat

km : kilometer LV : kendaraan ringan

m : meter

MC : sepeda motor


(6)

D : kerapatan n : jumlah kendaraan T : waktu total peninjauan Q : volume

smp : satuan mobil penumpang t : waktu tempuh

U : kecepatan

s

U : kecepatan rata-rata ruang

t

U : kecepatan rata-rata saat


(7)

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Hubungan Flow dan Density……….11

Gambar 2.2 Hubungan Kecepatan dan Flow……….12

Gambar 2.3 Hubungan Kecepatan dan Density……….12

Gambar 2.4 Tiga Diagram Hubungan Flow, Density, dan Kecepatan……...13

Gambar 2.5 Kecepatan sebagai fungsi dari DS untuk jalan 2/2 UD……….. 22

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ……….. 29

Gambar 3.2 Peta Lokasi Penelitian ……….…… 30


(8)

DAFTAR TABEL

halaman Tabel 2.1 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk

Jalan Tak Terbagi ……… 8 Tabel 2.2 Ekivalensi Mobil Penumpang (emp) untuk Jalan

Terbagi dan Jalan Satu Arah ……… 8 Tabel 2.3 Kapasitas Dasar (Co) ………... 17 Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalan (FCW) .. 17 Tabel 2.5 Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Pembagian

Arah (FCSP) ………. 18 Tabel 2.6 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Pengaruh Hambatan

Samping dan Lebar Bahu Jalan (FCSF) ………. 18 Tabel 2.7 Faktor Penyesuaian Kapasitas untuk Pengaruh Hambatan

Samping dan Jarak Kereb (FCSF) ……….. 19 Tabel 2.8 Faktor Penyesuian Kapasitas untuk Ukuran Kota (FCCS) .. 19 Tabel 2.9 Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Pengaruh

Lebar Jalur Lalu Lintas (FVW) ………. 21 Tabel 2.10 Kecepatan Arus Bebas Dasar (FVO) ………... 22 Tabel 2.11 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Hambatan

Samping dan Lebar Bahu Jalan (FFVSF) ……… 22 Tabel 2.12 Faktor Penyesuaian Kecepatan Arus Bebas untuk Hambatan

Samping dan Jarak Kereb (FFVSF) ……… 23


(9)

Tabel 2.13 Faktor Penyesuian Kecepatan Arus Bebas untuk

Ukuran Kota (FFVCS) ……….. 23 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Volume Lalu Lintas,

Sabtu, 04 Desember 2004………. ……… 35 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Volume Lalu Lintas,

Minggu, 05 Desember 2004………. ……… 38 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Kecepatan Rata-Rata Ruang,

Sabtu, 04 Desember 2004 ………..….. 39 Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kecepatan Rata-Rata Ruang,

Minggu, 05 Desember 2004 ………..….. 40 Tabel 4.5 Kelas Hambatan Samping (Pos 1)……… 40 Tabel 4.6 Kelas Hambatan Samping (Pos 2)……… 41 Tabel 4.7 Perhitungan Tingkat Kinerja Ruas Jalan Kebon Kawung…. 48 Tabel 4.8 Kinerja Jalan………...49


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Data Volume Kendaraan Jalan Kebon Kawung,

Sabtu, 04 Desember 2004 (Pos 1)………. 53 Lampiran 2 Data Volume Kendaraan Jalan Kebon Kawung,

Minggu, 05 Desember 2004 (Pos1)……….. 54 Lampiran 3 Data Volume Kendaraan Jalan Kebon Kawung,

Sabtu, 04 Desember 2004 (Pos 2)………..…55 Lampiran 4 Data Volume Kendaraan Jalan Kebon Kawung,

Minggu, 05 Desember 2004 (Pos 2)………. 56 Lampiran 5 Data Waktu Tempuh Jalan Kebon Kawung,

Sabtu, 04 Desember 2004 (Pos 1)……… 57 Lampiran 6 Data Waktu Tempuh Jalan Kebon Kawung,

Minggu, 05 Desember 2004 (Pos 1)………. 58 Lampiran 7 Data Waktu Tempuh Jalan Kebon Kawung,

Sabtu, 04 Desember 2004 (Pos 2)………. 59 Lampiran 8 Data Waktu Tempuh Jalan Kebon Kawung,

Minggu, 05 Desember 2004 (Pos 2)………..60 Lampiran 9 Data Hambatan Samping Jalan Kebon Kawung,

Sabtu, 04 Desember 2004 (Pos 1)………. 61 Lampiran 10 Data Hambatan Samping Jalan Kebon Kawung,

Minggu, 05 Desember 2004 (Pos 1)………. 62 Lampiran 11 Data Hambatan Samping Jalan Kebon Kawung,

Sabtu, 04 Desember 2004 (Pos 2)………. 63


(11)

Lampiran 12 Data Hambatan Samping Jalan Kebon Kawung,

Minggu, 05 Desember 2004 (Pos 2)………. 64 Lampiran 13 Perhitungan Volume Lalu Lintas Jalan Kebon Kawung,

Sabtu, 04 Desember 2004 (Pos1)………. 65 Lampiran 14 Perhitungan Volume Lalu Lintas Jalan Kebon Kawung,

Minggu, 05 Desember 2004 (Pos 1)………. 66 Lampiran 15 Perhitungan Volume Lalu Lintas Jalan Kebon Kawung,

Sabtu, 04 Desember 2004 (Pos 2)……….. 67 Lampiran 16 Perhitungan Volume Lalu Lintas Jalan Kebon Kawung,

Minggu, 05 Desember 2004 (Pos 2)……….. 68 Lampiran 17 Data Waktu Tempuh Akibat Tundaan (Pos 1)………..69 Lampiran 18 Data Waktu Tempuh Akibat Tundaan (Pos 2)………...70 Lampiran 19 Data Rasio Kendaraan Berhenti Sabtu, 04 Desember 2004

(Pos 1)………71 Lampiran 20 Data Rasio Kendaraan Berhenti Minggu, 05 Desember 2004

(Pos 1)………71 Lampiran 21 Data Rasio Kendaraan Berhenti Sabtu, 04 Desember 2004

(Pos 2)………72 Lampiran 22 Data Rasio Kendaraan Berhenti Minggu, 05 Desember 2004

(Pos 2)………72 Lampiran 23 Penentuan Kelas Hambatan Samping………73


(12)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, kini sudah dapat digolongkan sebagai kota metropolitan dengan jumlah penduduk yang semakin padat, akibat tingginya laju urbanisasi.

Sejalan dengan perkembangan kota dan pertambahan penduduk maka muncul berbagai masalah yang semakin komplek dalam pembangunan dan perencanaan kota Bandung, salah satu diantaranya adalah kemacetan yang sering terjadi dijalur-jalur utama pusat perekonomian di kota Bandung dan jalur – jalur transit yang menghubungkan antara daerah komersil dengan hunian ( perumahan ).


(13)

2

Salah satu pemecahan masalah yang digunakan di kota Bandung dan diterapkan di kota – kota besar lainnya di Indonesia adalah dengan memberlakukan sistem 1 arah ( One Way System ). Secara praktis cara ini cukup efektif mengurangi konflik dalam peningkatan kapasitas dan menurunkan angka kecelakaan bagi pengguna jalan. Kelancaran yang tampak secara langsung juga memberikan keyakinan secara tersendiri bagi pemakai jalan bahwa perjalanan mereka lebih efisien, namun pada ruas – ruas jalan tertentu hal ini tidak berlaku karena frekuensi kemacetan tetap tinggi setiap harinya dan secara total jarak tempuh semakin bertambah.

Dengan mengingat sistem 1 arah ( One Way System ) banyak diterapkan pada ruas – ruas jalan yang kepadatannya tinggi di kota Bandung, maka perlu ditinjau kembali efektifitas sistem tersebut bagi pengguna kendaraan yang jumlahnya semakin bertambah tiap tahunnya.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi kinerja jalan satu arah didaerah Komersial.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menyederhanakan ruang lingkup permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini diambil batasan – batasan sebagai berikut :.

1. Pelaksanaan penelitian hanya dilakukan pada ruas jalan Kebon Kawung, di Kotamadya Bandung.


(14)

3

1.4 Sistematika Pembahasan

Pada bagian pertama Tugas Akhir akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika pembahasan. Pada Bab 2 dibahas mengenai karakteristik lalu lintas, parameter lalu lintas, metode pengamatan volume lalu lintas, kinerja jalan berdasarkan MKJI 1997. Bab 3 membahas mengenai pemilihan lokasi survei, waktu survei, peralatan yang digunakan pada saat penelitian berlangsung, pengumpulan data diLapangan. Bab 4 membahas mengenai pengolahan data volume, data kecepatan, menghitung kapasitas, kecepatan, dan derajat kejenuhan menggunakan MKJI 1997. Pada Bab 5 berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.


(15)

50

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu : a. Volume maksimum selama 2 hari pengamatan, terjadi pada sore hari

adalah yang terbesar yaitu 3451,60 smp/jam/3 lajur. b. Kapasitas jalan besarnya adalah 4326,30 smp/jam/ 3 lajur. c. Tingkat kinerja jalan Kebon Kawung yang diukur dari derajat

kejenuhan masih memenuhi syarat dengan :


(16)

51

b. Derajat kejenuhan siang (DSsiang) = 0,71<0,75. c. Derajat kejenuhan sore (DSsore) = 0,75=0,75.

Nilai derajat kejenuhan maksimum selama 2 hari pengamatan, pada pos 2 adalah sebagai berikut :

a. Derajat kejenuhan pagi (DSpagi) = 0,58<0,75. b. Derajat kejenuhan siang (DSsiang) = 0,73<0,75. c. Derajat kejenuhan sore (DSsore) = 0,80>0,75. d. Kecepatan arus bebas sebesar 54,15 km/jam.

e. Kecepatan tempuh hasil survei sebesar 9,23 km/jam lebih kecil dari kecepatan tempuh sebesar 47 km/jam yang didapat dari MKJI 1997. f. Waktu Tunda hasil survei pada pos 1 (dari jalan Cicendo sampai

Stasiun) sebesar 13,029 detik dan pada pos 2 (dari Stasiun sampai Relbi Renaldi) sebesar 46,404 detik.

g. Rasio kendaraan berhenti hasil survei pada pos 1 (dari jalan Cicendo sampai Stasiun) sebesar 4,85% dan pada pos 2 (dari Stasiun sampai Relbi Renaldi) sebesar 6,91%.

5.2 Saran

1. Perlu penelitian lebih lanjut akibat dampak lalu lintas oleh kedatangan Kereta Api.

2. Perlu penelitian lebih lanjut seandainya pemarkaan jalan dilakukan dengan benar.


(17)

52

DAFTAR PUSTAKA

1. Direktorat Jendral Bina Marga (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Sweroad dan PT . Bina karya , Jakarta.

2. Harpardi, Julius (2004), Studi Kapasitas, Kecepatan, Dan Derajat Kejenuhan Jalan Lembong, Bandung, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

3. Morlok,E. K. (1988), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlanggga, Jakarta.

4. Oglesby, Clarkson H. and Hicks, R. Gary (1990), Teknik Jalan Raya, Edisi Keempat, terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

5. Sukirman, Silvia. (1984), Diktat Kuliah Jalan Raya Dasar-dasar Teknik Lalu Lintas, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

6. Susilo, Budi H. (1985), Karakteristik dan Studi Lalu Lintas, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. 7. Susilo, Budi H. (1993), Teknik Lalu Lintas, Edisi Pertama Fakultas


(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, kini sudah dapat digolongkan sebagai kota metropolitan dengan jumlah penduduk yang semakin padat, akibat tingginya laju urbanisasi.

Sejalan dengan perkembangan kota dan pertambahan penduduk maka muncul berbagai masalah yang semakin komplek dalam pembangunan dan perencanaan kota Bandung, salah satu diantaranya adalah kemacetan yang sering terjadi dijalur-jalur utama pusat perekonomian di kota Bandung dan jalur – jalur transit yang menghubungkan antara daerah komersil dengan hunian ( perumahan ).


(2)

Salah satu pemecahan masalah yang digunakan di kota Bandung dan diterapkan di kota – kota besar lainnya di Indonesia adalah dengan memberlakukan sistem 1 arah ( One Way System ). Secara praktis cara ini cukup efektif mengurangi konflik dalam peningkatan kapasitas dan menurunkan angka kecelakaan bagi pengguna jalan. Kelancaran yang tampak secara langsung juga memberikan keyakinan secara tersendiri bagi pemakai jalan bahwa perjalanan mereka lebih efisien, namun pada ruas – ruas jalan tertentu hal ini tidak berlaku karena frekuensi kemacetan tetap tinggi setiap harinya dan secara total jarak tempuh semakin bertambah.

Dengan mengingat sistem 1 arah ( One Way System ) banyak diterapkan pada ruas – ruas jalan yang kepadatannya tinggi di kota Bandung, maka perlu ditinjau kembali efektifitas sistem tersebut bagi pengguna kendaraan yang jumlahnya semakin bertambah tiap tahunnya.

1.2Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi kinerja jalan satu arah didaerah Komersial.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menyederhanakan ruang lingkup permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini diambil batasan – batasan sebagai berikut :.

1. Pelaksanaan penelitian hanya dilakukan pada ruas jalan Kebon Kawung, di Kotamadya Bandung.


(3)

1.4Sistematika Pembahasan

Pada bagian pertama Tugas Akhir akan dibahas mengenai latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika pembahasan. Pada Bab 2 dibahas mengenai karakteristik lalu lintas, parameter lalu lintas, metode pengamatan volume lalu lintas, kinerja jalan berdasarkan MKJI 1997. Bab 3 membahas mengenai pemilihan lokasi survei, waktu survei, peralatan yang digunakan pada saat penelitian berlangsung, pengumpulan data diLapangan. Bab 4 membahas mengenai pengolahan data volume, data kecepatan, menghitung kapasitas, kecepatan, dan derajat kejenuhan menggunakan MKJI 1997. Pada Bab 5 berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.


(4)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu : a. Volume maksimum selama 2 hari pengamatan, terjadi pada sore hari

adalah yang terbesar yaitu 3451,60 smp/jam/3 lajur. b. Kapasitas jalan besarnya adalah 4326,30 smp/jam/ 3 lajur. c. Tingkat kinerja jalan Kebon Kawung yang diukur dari derajat

kejenuhan masih memenuhi syarat dengan :

Nilai derajat kejenuhan maksimum selama 2 hari pengamatan, pada pos 1 adalah sebagai berikut :


(5)

c. Derajat kejenuhan sore (DSsore) = 0,75=0,75.

Nilai derajat kejenuhan maksimum selama 2 hari pengamatan, pada pos 2 adalah sebagai berikut :

a. Derajat kejenuhan pagi (DSpagi) = 0,58<0,75. b. Derajat kejenuhan siang (DSsiang) = 0,73<0,75. c. Derajat kejenuhan sore (DSsore) = 0,80>0,75. d. Kecepatan arus bebas sebesar 54,15 km/jam.

e. Kecepatan tempuh hasil survei sebesar 9,23 km/jam lebih kecil dari kecepatan tempuh sebesar 47 km/jam yang didapat dari MKJI 1997. f. Waktu Tunda hasil survei pada pos 1 (dari jalan Cicendo sampai

Stasiun) sebesar 13,029 detik dan pada pos 2 (dari Stasiun sampai Relbi Renaldi) sebesar 46,404 detik.

g. Rasio kendaraan berhenti hasil survei pada pos 1 (dari jalan Cicendo sampai Stasiun) sebesar 4,85% dan pada pos 2 (dari Stasiun sampai Relbi Renaldi) sebesar 6,91%.

5.2 Saran

1. Perlu penelitian lebih lanjut akibat dampak lalu lintas oleh kedatangan Kereta Api.

2. Perlu penelitian lebih lanjut seandainya pemarkaan jalan dilakukan dengan benar.


(6)

1. Direktorat Jendral Bina Marga (1997), Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Sweroad dan PT . Bina karya , Jakarta.

2. Harpardi, Julius (2004), Studi Kapasitas, Kecepatan, Dan Derajat Kejenuhan Jalan Lembong, Bandung, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

3. Morlok,E. K. (1988), Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlanggga, Jakarta.

4. Oglesby, Clarkson H. and Hicks, R. Gary (1990), Teknik Jalan Raya, Edisi Keempat, terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

5. Sukirman, Silvia. (1984), Diktat Kuliah Jalan Raya Dasar-dasar Teknik Lalu Lintas, Fakultas Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

6. Susilo, Budi H. (1985), Karakteristik dan Studi Lalu Lintas, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. 7. Susilo, Budi H. (1993), Teknik Lalu Lintas, Edisi Pertama Fakultas