REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA POLITIK DALAM NEGERI: PEMILU PRESIDEN 09 JULI 2014 Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa Politik Dalam Negeri: Pemilu Presiden 09 Juli 2014.

1

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA
POLITIK DALAM NEGERI: PEMILU PRESIDEN 09 JULI 2014

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh:
ADELIA DWI OKTAVIA
NIM. B100110255

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SURAKARTA
2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA2
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102

Surat Pernyataan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir :
Nama

: Dr. Anton Agus S, SE., M.si

NIP/NIK

:

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :
Nama

: Adelia Dwi Oktavia

NIM


: B100110255

Program Studi

: Manajemen

Judul Skripsi

: REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP
PERISTIWA POLITIK DALAM NEGERI: PEMILU
PRESIDEN 09 JULI 2014

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, Januari 2015
Pembimbing Utama

Dr. Anton Agus S, SE., M.si


3

ABSTRAK
REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA
POLITIK DALAM NEGERI: PEMILU PRESIDEN 09 JULI 2014

Adelia Dwi Oktavia, B100110255, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2015

Penelitian ini meneliti tentang reaksi pasar modal terhadap peristiwa
politik dalam negeri: Pemilu Presiden 09 Juli 2014. Reaksi pasar atau pasar
modal dapat dilihat melalui perhitungan abnormal return, karena abnormal return
merupakan selisih dari actual return dan expected return. Sampel dalam penelitian
ini adalah perusahaan yang termasuk dalam 50 Biggest Market Capitalization
periode bulan juli 2014 yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, sesuai dengan
kriteria sampel pengujian. Dengan kriteria tersebut, sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 44 ekuitas. Teknik pengambilan sampling dengan
purposive sampling. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah
abnormal return, expected return, average abnormal return dan uji t. Berdasarkan
hasil analisis data dapat disimpulkan adanya abnormal return pada saat sebelum

dan sesudah peristiwa pemilu presiden dan secara signifikan tidak terdapat adanya
perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu presiden 2014.

Kata kunci: Reaksi pasar, abnormal return, peristiwa politik.

3

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pasar modal berperan besar bagi perekonomian suatu hal ini disebabkan
karena pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu, fungsi ekonomi dan fungsi
keuangan. Pasar modal merupakan tempat dimana berbagai pihak khususnya
perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil
penjualan tersebut nantinya akan diperdagangkan sebagai tambahan dana atau
untuk memperkuat modal perusahaan.
Keberadaan pasar modal disuatu negara dengan segala dinamikanya akan
menggambarkan betapa besarnya perhatian pemerintah negara tersebut untuk ikut
serta mendongkrak naiknya Pertumbuhan ekonomi. Dengan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi suatu negara akan menyebabkan angka pengangguran
mengalami penurunan dan mampu menggenjot pendapatan dari segi fiskal

(pajak). Dalam konteks persoalan fiskal dan moneter ini maka keberadaan pasar
modal menjadi begitu penting dalam turut mempengaruhi naik dan turunya
aktivitas bisnis di negara Indonesia.
Peristiwa pemilu adalah salah satu peristiwa politik yang menarik untuk
diteliti, karena hanya terjadi lima tahun sekali. Pada pemilu 2014 akan lebih
efisien karena hanya diikuti oleh 12 partai peserta pemilu. Pada pemilu presiden
seluruh pemilih akan menentukan pilihannya dalam memilih presiden yang
diajukan oleh partai koalisi pemenang pemilu legislatif. Pemilu tahun ini
diperkirakan akan menjadi bom penggerak Indeks Harga Saham Indonesia
(IHSG).
Peristiwa-peristiwa politik tersebut mengandung informasi yang dipakai
investor dalam menganalisa informasinya tapi tidak hanya peristiwa politik saja
yang mempengaruhi keputusan investor, Peristiwa- peristiwa nasional seperti
bencana alam, dan peristiwa regional maupun peristiwa internasional.
Pemilu presiden 9 juli 2014 diperkirakan akan mengakibatkan pasar
merespon secara cepat informasi yang membuat bursa akan semakin peka
terhadap peristiwa di sekitarnya. Informasi tersebut berpengaruh dalam keputusan
investor. Kemudian akhirnya pasar bereaksi terhadap informasi tersebut untuk

4


mencapai keseimbangan baru, sehingga peristiwa politik secara tidak langsung
mempengaruhi aktivitas bursa efek.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian. Penelitian ini mencoba mengkaji kandungan informasi (information
content) dengan metode studi peristiwa (event study) mengenai suatu peristiwa
politik dalam negeri terhadap aktivitas pasar modal, sehingga penelitian ini
mengambil judul: “REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP
PERISTIWA POLITIK DALAM NEGERI: PEMILU PRESIDEN 9 JULI 2014”.
Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat adanya abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa
pemilu presiden 09 Juli 2014?
2. Apakah terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan diperoleh
investor sebelum dan sesudah pemilihan presiden 09 Juli 2014?
Tujuan Penelitian
1. Untuk melihat adanya abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pemilu
presiden 09 juli 2014.
2. Untuk melihat perbedaa rata-rata abnormal return yang diperoleh investor
sebelum dan sesudah peristiwa pemilu presiden 09 juli 2014.
Manfaat Penelitian

1. Manfaat Empiris
a. Penelitian ini memberikan bukti empiris tentang analisis perubahan harga
saham pada bursa efek Indonesia.
b. Penelitian ini diharapkan dapat berfungsi sebagai referensi serta
memberikan sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis dan ataupun
penelitian selanjutnya dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan
untuk perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan tentang dampak
peristiwa pemilu presiden terhadap perubahan harga saham, sehingga dapat
menjadi pertimbangan dalam menentukan keputusan investor di masa
mendatang.

5

TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teori
1. Pasar Modal
Beberapa pendapat mengenai definisi Pasar Modal diungkapkan
berikut ini. Fahmi (2012: 55 ) pasar modal merupakan tempat dimana berbagai

pihak, perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond). Tujuannya dari
hasil penjualan tersebut nantinya akan diperdagangkan sebagai tambahan dana
untuk memperkuat modal perusahaan.
Menurut Sigit Triandaru (2007), Pasar modal adalah pasar keuangan
untuk dana jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Sedangkan
menurut kamus pasar uang dan pasar konkret atau abstrak, yang
mempertemukan pihak yang menawarkan dan memerlukan dana jangka
panjang, jangka satu tahun.
2.

Indeks Harga Saham
J.Supranto (1994) Angka indeks atau sering disebut dengan indeks
saja, pada dasarnya merupakan suatu angka yang dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan
yang sama dalam dua waktu yang berbeda.
Indeks harga saham adalah indikator perdagangan saham, yang
disusun dengan satu formula. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar.
Yang berarti pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu
waktu. Dalam hal ini memerlukan dua macam waktu, yaitu waktu dasar dan
waktu yang berlaku. Waktu dasar berfungsi sebagai dasar perbandingan,

sedangkan waktu yang berlaku merupakan waktu di mana kegiatan akan
diperbandingan dengan waktu dasar.
a. Jenis- jenis Indeks Harga Saham
(1) Indeks harga saham Individu
Indeks harga saham individu hanya menunjukan perubahan
dari suatu harga saham suatu perusahaan (ekuitas).
(2) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

6

Indeks

Harga

Saham

Gabungan

(IHSG)


menunjukan

pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek.
(1) Indeks Harga Saham Individu
Dalam menghitung saham kita memerlukan waktu dasar dan
waktu yang berlaku. Harga dasar sering disebut Ho dan harga yang
berlaku sering disebut dengan Ht. Harga dasar ditetapkan sebesar
100%. Rumus untuk menghitung indeks harga saham adalah berikut
ini.
HIS =( Ht/Ho)x 100%
IHS

= Indeks harga saham

Ht

= Harga pada waktu yang berlaku

Ho


= Harga pada waktu dasar
Indeks saham individual tidak akan berubah jika harga pasar

saham tersebut tidak berubah. Hal ini disebabkan karena harga dasar
bersifat tetap.
(2) Indeks Harga Saham Gabungan
Rumus untuk menghitung indeks harga saham gabungan
(IHSG) adalah sebagai berikut.
IHSG=(∑Ht/∑Ho) x 100%
∑Ht = Total harga semua saham pada waktu yang berlaku
∑Ho= Total harga semua saham pada waktu dasar
Dari harga indeks ini, kita bisa mengetahui dimana kondisi
pasar sedang ramai, lesu, atau dalam keadaan stabil. Angka IHSG
menunjukan di atas 100 berarti kondisi pasar sedang ramai, sedangkan
pada saat IHSG menunjukan dibawah 100 berarti kondisi pasar sedang
lesu, IHSG menunjukan nilai 100 berarti pasar dalam keadaan stabil.

3.

Abnormal Return
Abnormal return adalah kelebihan dari return yang sesungguhnya
terjadi terhadap return normal, sedangkan return normal sendiri adalah return
yang diharapkan oleh investor (expected return).

7

Return tidak normal (abnormal return) adalah selisih antara return
sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi (Jogiyanto, 2008)
ARit= Rit – E (Rit)
Di mana:
ARit

= Abnormal return kelompok saham dalam industri i periode t

Rit

= Return actual kelompok saham dalam industri i periode t

E (Rit) = Expected return kelompok saham dalam industri i periode t
Rata-rata return tidak normal (Abnormal Return) menurut Jogiyanto
(2000:429) menghitung rata-rata abnormal return untuk saham setiap hari
pada periode peristiwa.
ARit
i=1
ARnt= ----------n

= Average abnormal lreturn pada hari ke-t

ARnt
n
4.

= Jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa

Studi Peristiwa (event study)
Menurut Jogiyanto (2008). Studi peristiwa (event study) merupakan
studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang
informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman.
Event study merupakan suatu penelitian yang menggambarkan sebuah
tehnik penelitian untuk melihat dampak suatu peristiwa tertentu terhadap
perubahan dimensi atau variabel. Event study dilakukan untuk mengamati
pergerakan harga saham di pasar modal saat terjadi suatu peristiwa apakah
terdapat abnormal return atas investasinya akibat terjadinya

peristiwa

tersebut.
Event study memiliki tiga tipe yaitu; market efficiency, information
usefulness, dan metric explanation. Handerson dan Glenn (1990). Tipe
market efficiency dilakukan untuk menilai seberapa cepat reaksi pasar
menangkap informasi baru. Tipe information usefulness ditujukan untuk
mengukur

reaksi tingkat return pasar akibat adanya informasi baru.

Informasi yang beredar di pasar modal tidak semuanya mengandung

8

informasi baik dan relevan.

Oleh sebab itu pasar harus dapat memilah

informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi. Tipe Metric
explanation, merupakan langkah awal yang digunakan dalam melakukan
analisis.
5.

Reaksi pasar
Reaksi

pasar

adalah

perubahan

harga

dari

sekuritas

yang

bersangkutan. Dimana reaksi pasar dapat diukur dengan menggunkan
abnormal return.
Hipotesis
Dari rumusan masalah dan tujuan penelitian pada pembahasan
sebelumnya, maka dapat ditentukan hipotesis dari penelitian adalah sebagai
berikut:
Ho1

: Tidak terdapat adanya abnormal return sebelum dan sesudah pemilihan
presiden 09 juli 2014.

Ha1

: Terdapat adanya abnormal return sebelum dan sesudah pemilihan
presiden 09 juli 2014.

Ho2

: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata abnormal return
saham sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden 09 juli 2014.

Ha2

: Terdapat perbedaan yang signifkan pada rata-rata abnormal return
sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden 09 juli 2014

METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah abnormal return dan indeks harga
saham gabungan sebagai variabel. Penelitian memilih objek tersebut, karena
untuk melihat perubahan dari saham akibat suatu peristiwa yang sedang terjadi.
Penelitian ini dilakukan pada kelompok saham perusahaan 50 most biggest
capitalization yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitan yang menggunakan studi peristiwa
(event study). Menurut Menurut Jogiyanto (2008) studi peristiwa (event study)

9

merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event)
yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Dalam penelitian
ini studi peristiwa yang akan diuji kandungan informasinya adalah peristiwa
pemilihan presiden di Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
bersifat kuantitatif, yaitu menggunakan alat statistik untuk menjelaskan hubunga
diantara variabelnya.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional diperlukan agar konsep yang dipergunakan dapat
diukur secara empiris untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan
penafsiran makna yang berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan data
sekunder. Perusahaan yang termasuk dalam kelompok perusahaan perbankan.
Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
event study. Event study umumnya digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu
peristiwa terhadap harga suatu sekuritas (William, Gordon dan jeffry, 2005: 91).
Dalam penelitian ini dengan menggunakan metode studi peristiwa (event
study) digunakan untuk mengetahui reaksi pasar sebelum dan sesudah peristiw..
Variabel Independen (variable bebas) pada penelitian ini adalah reaksi
pasar modal. Sedangkan variable Dependen (variabel terkait) adalah peristiwa
politik ( Pemilihan presiden 09 juli 2014). Berikut ini, dijelaskan mengenai
definisi operasional variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini:
1. Abnormal return dalam penelitian ini adalah selisih antara return actual yang
diperoleh saat terjadinya suatu event dengan return yang diharapkan bila
tidak terjadi peristiwa

tersebut. Secara matematis abnormal return dapat

ditulis sebagai berikut:
ARit= Rit – E (Rit)
Di mana:
ARit

=Abnormal return kelompok saham

Rit

=Return actual kelompoksaham dalam industri i periode t

dalam industri i periode t

E (Rit) =Expected return kelompok saham dalam industri i periode t
a. Expected Return

10

Model prediksi untuk melakukan estimasi return investasi ada beberapa
macam, namun dalam penelitian ini akan digunakan market-adjusted
model yang umum digunakan dalam penelitian di pasar modal. Secara
matematis mean-adjusted model dapat dituliskan sebagai bertikut:
E (Rit) =Rmt
Dimana :
E (Rit)

= Expected return kelompok saham dalam industri i periode t.

Rmt

= IHSG digunakan sebagai proksi return pasar pada periode t.

b. Rata- rata abnormal return
ARnt =
ARnt = Rata- rata abnormal return
ARit = abnormal return untuk sekuritas ke-i pada hari ke- t
n

= Jumlah seluruh saham yang diteliti

Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, yaitu jenis
data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber pertama. Data sekunder
dari penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu: Indek Harga Saham Gabungan
(IHSG) dan Indek Harga Saham Sektor yang termasuk dalam 50 biggest market
capitalization pada harian, mingguan dan bulanan yang ada di Bursa Efek
Indonesia selama periode penelitian. Secara spesifik data yang digubakan adalah
IHSG dan IHSI sebelum dan sesudah event date.
Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder
sehingga prosedur pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, dengan
cara melakukan pencatatan serta pentabulasian data sekunder untuk kemudian
diolah sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data diperoleh dari website Bursa
Efek Indonesia, Yahoo finance, ataupun dari website-website lain yang
menginformasikan data yang dilakukan perusahaan yang menjadi sampel
penelitian.
Desain Pengambilan Sampel

11

1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa
orang,

objek,

transaksi,

atau

kejadian

dimana

kita

tertarik

untuk

mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003: 102). Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelompok perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi
(Kuncoro, 2003: 103). Pemilihan sampel perusahaan dalam penelitian ini
menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode penarikan sampel
berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang
disesuaikan dengan maksud penelitian.
Metode Analisis Data
1. Teknik Analisis Data
Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis event study
untuk mengolah dan membahas data yang diperoleh. Menurut Elton dan
Gruber (2009) Metodologi untuk event study umumnya mengikuti prosedur
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan sampel perusahaan yang mempunyai suatu peristiwa yang
ingin diteliti.
b. Menentukan dengan tepat hari atau tanggal peristiwa.
c. Menentukan periode penelitian atau event window.
2. Periode Pengamatan
Periode waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu selama 14
hari, terdiri dari
tanggal 08 juli 2014,
juli 2014,

( prevent, 7 hari sebelum peristiwa) yang berakhir pada
(event date, hari terjadinya peristiwa) yaitu tanggal 09

(point event, 14 hari setelah peristiwa) yang berakhir pada

tanggal 16 juli 2014.
Rentang waktu pengamatan ditentukan selama 14 hari. Untuk
menghindari efek bias akibat lebarnya jendela yang dapat memunculkan efek
pengganggu. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat memberikan

12

gambaran secara penuh, perubahan harga saham dan nilai abnormal return
yang disebabkan oleh peristiwa yang diamati.

Tabel Operasionalisasi variabel
Variabel

Konsep Variabel

Return

Pendapatan per

Saham

lembar saham yang

Indikator

Skala

Menghitung pengembalian saham harian:

Rasio

Menentukan Abnormal return:

Rasio

dinikmati investor
atas suatu investasi

Harga
Saham

yang dilakukan.
Abnormal

Selisih antara return

Return

yang sesungguhnya
dengan return yang
diharapkan.

Jogiyanto (2008) Return pasar diperoleh dengan rumus:
Rmt =
Keterangan:
Rmt

= Return pasar pada periode t
= IHSG pada hari ke t
= IHSG pada hari sebelumnya

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Data Penelitian
Pada prinsipnya penelitian ini menguji dampak dari pemilu Presiden 09
juli 2014 terhadap reaksi pasar di Bursa Efek Indonesia. Secara umum peristiwa
pemilu Presiden merupakan kabar baik (good news) bagi investor. Penelitian ini
hanya meninjau reaksi investor di seputar peristiwa politik yaitu pada 7 hari
sebelum hingga 7 hari sesudah peristiwa politik pemilu Presiden. Namun karena

13

peristiwa pemilu Presiden tidak ada perdagangan saham di BEI, maka dalam hal
ini periode t0 tidak akan diikut sertakan.
Estimasi reaksi pasar yang diukur dengan abnormal return saham
dilakukan dengan menggunakan periode estimasi selama 14 hari.
Pembahasan
Dari hasil analisis terhadap data penelitian sebagaimana diuraikan diatas,
maka dapat dijelaskan bahwa perolehan hasil pengujian diperoleh abnormal
return. Pengujian abnormal return yang diakibatkan oleh „peristiwa politik dalam
negeri: Pemilu Presiden 09 juli 2014 bagi investor pada bursa efek Indonesia,
dilakukan dengan membandingkan (mencari selisih) antara hasil yang diperoleh
investor (actual return) dengan hasil yang diharapkan investor ( expected return).
Kecenderungan abnormal return yang diperoleh investor selama event date
memiliki arah positif, dimana secara garis beras berdampak positif dari peristiwa
pemilu presiden. Hal ini karena kejadian tersebut merupakan peristiwa yang sudah
diduga sebelumnya oleh para pelaku pasar, sehingga selama event date pasar
merespon baik hal ini ditujukan dengan adanya abnormal return.
Selain itu, peristiwa politik: pemilu presiden 9 juli 2014 dianggap oleh
pelaku pasar akan memberikan dampak positif pada Pasar modal sehingga para
pelaku pasar

sebagai goodnews, sehingga pasar bereaksi positif terhadap

informasi ini.
Sedangkan hasil pengujian terhadap uji t, diketahui bahwa tidak terdapat
perbedaan harga saham sebelum dan sesudah peristiwa pemilu presiden sehingga
tidak membuktikan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian ini sekaligus mendukung penelitian-penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, seperti: penelitian Ananto, D (2014) “Pengaruh Pemilu
Legislatif Terhadap Abnormal Return dan Trading Volume Activity Saham Di
Jakarta Islmic Index” yang menjelaskan dalam penelitiannya bahwa berdasrkan
uji statistik t-test terdapat average abnormal return negatif pada periode
pengamatan sebelum peristiwa pemilu legislatif, yaitu pada h-5,h-4, h-3, h-1.
Kemudian pada periode sesudah pemilu terlihat kenaikan signifikan positif pada
h+2.

14

Penelitian yang dilakukan Muhammad (2009) “Pengaruh Pemilu Legislatif
9 April 2009 dan Pemilu Presiden 8 juli 2009 Terhadap Harga Saham dan Volume
Perdagangan Saham Pada Kelompok Perusahaan di Daftar Efek Syariah” yang
mengemukakan bahwa berdasarkan hasil penelitiannya terhadap abnormal return
yang diterima investor selama periode pemilu legislatif 9 April 2009 terdapat
abnormal return yang signifikan bagi investor pada hari ke dua sebelum peristiwa
dan satu hari menjelang peristiwa. Abnormal return pada hari ke dua dan satu
sebelum peristiwa merupakan abnormal return yang negatif. Serta hasil pengujian
peristiwa pemilu presiden 8 juli 2009 menunjukan bahwa terdapat abnormal
return selama peristiwa pemilu presiden 8 juli 2009, menunjukan bahwa terdapat
abnormal return yang signifikan bagi investor terjadi pada hari ke 3 hari bursa.
Abnormal return yang negatif sedangkan abnormal return pada satu hari sebelum
peristiwa merupakan abnormal return yang positif.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah penulis lakukan pada babbab sebelumnya dalam menguji reaksi pasar modal terhadap peristiwa politik
dalam Negeri: pemilu presiden 09 Juli 2014, maka kesimpulan penelitian ini
adalah:
1. Berdasarkan perhitungan abnormal return terhadap peristiwa politik terlihat
adanya abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa politik dan terdapat
adanya abnormal return negatif hari ke (-1), (-3), (-4), (-6) sebelum peristiwa
dan hari pertama sesudah peristiwa.
2. Kemudian berdasarkan pengujian uji t tidak adanya perbedaan harga saham
yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa politik, pemilu 09 juli 2014.
Hal ini dikarenakan abnormal return murni keputusan investor untuk
melakukan transaksi, tidak ada gangguan yang berarti sehingga tidak ada
perbedaan.
Hal ini menuntut para pelaku pasar modal atau investor untuk lebih peka
terhadap berbagai peristiwa yang secara langsung dan tidak langsung berpengaruh

15

terhadap fluktuasi harga saham serta lebih cerdas dalam melihat peristiwa dengan
pergerakan harga saham.
Saran
Berdasarkan Penelitian yang telah penulis lakukan, maka saran yang dapat
penulis berikan untuk penelitian- penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan 44 sampel perusahaan yang termasuk dalam 50
Biggest Market Capitalization, untuk penelitian selanjutnya dapat di
tambahkan sampel yang lebih banyak dan luas, dengan mengambil sampel
perusahaan di indeks saham yang lebih banyak jumlah sampelnya, sehigga
hasilnya dapat bervariasi.
2. Penelitian ini menggunakan metode studi peristiwa politik yaitu pemilu
presiden, untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan peristiwa yang
lebih luas pengaruhnya terhadap pasar modal. Misalkan faktor internasional
dan regional, karena selain faktor domestik, pasar modal dipengaruhi oleh
faktor regional dan internasional.

Daftar Pustaka
Anonim, Indonesia Stock Excange, “IDX Monthly Statistic”,volume 23 No.7. July
2014
Badan Statistika Nasional, Dilansir dari http: / www.Bps.go.id// Diakses pada
tanggal 21 Desember 2014 pukul 09.00 WIB
Bank Indonesia, Dilansir dari http: / www.bi.go.id// Diakses pada tanggal 20
November 2014 pukul 19.00 WIB.
Dangol, Jeetenda, “Unanticipated Political Event and Stock Returns: An Event
Study”, jurnal Economic Review. 2006.
Dedy Ananto, “Pengaruh Pemilu Legislatif Terhadap Abnormal Return dan
Trading Volume Activity Saham di Jakarta Islamic Index (Studi kasus
pada peristiwa pemilu legislatif 09 april 2014),” skripsi, Program Studi
Keuangan Islam Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014
Fahmi Irham, Pengantar Pasar Modal, Alfabeta, Bandung: 2012.
J. Supranto, Statistik, Jakarta:Penerbit Erlangga, 1994..

16

Liu, Ling- Fang, “ An Empirical Study of the Presidential Elections Effect on
Stock Market in Taiwan, South Korea, Singapore, Philippine, and
Indonesia”. Skripsi. The University Of Nottingham. 2007.
Sundari Vini, “Reaksi Pasar Modal Indonesia Atas Pelaksanaan Pemilihan Umum
09 April 2009 Pada Bursa Efek Indonesia”, skripsi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Gunadarma, 2009.
Suryawijaya, Marwan A dan Setiawan, Faizal A, “Reaksi Pasar Modal Indonesia
Terhadap peristiwa Politik Dalam Negeri (Event Study pada peristiwa 27
juli 1996)”, jurnal, 1996.
Trisnawaty Fanny, “Effectof Political Event on Indonesia Capital Market
Reaction”, skripsi, Universitas Padjadjaran Bandung, 2009.
Yahoofinance, Dilansir dari http: /www.yahoofinance.com// Diakses pada tanggal
21 Desember pukul 10.00 WIB