KAJIAN MUSIK DAN LAGU PADA IBADAH BHAJAN DI SAI GANESHA SAI CENTRE MEDAN SUNGGAL(STUDI BENTUK DAN MAKNA).

KAJIAN MUSIK DAN LAGU PADA IBADAH BHAJAN DI SAI
GANESHA SAI CENTRE MEDAN SUNGGAL
(STUDI BENTUK DAN MAKNA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MONICA SOAREZ S
NIM.209342019

PROGRAM STUDI SENI MUSIK

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014


ABSTRAK

Monica Soarez S. NIM. 209342019. Kajian Musik dan Lagu pada Ibadah
Bhajan di Sai Ganesha Sai Centre Medan Sunggal (Studi Bentuk dan
Makna). Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk musik dan lagu pada Ibadah
Bhajan di Sai Ganesha Sai Centre Medan Sunggal. Selain itu penelitian ini juga
bertujuan untuk mengetahui makna yang terkandung dalam lagu-lagu ibadah
Bhajan di Sai Ganesha Sai Centre Medan Sunggal.
Penelitian ini berdasarkan pada landasan teoritis yang menjelaskan pengertian
musik, pengertian bentuk musik, pengertian lagu, pengertian makna lagu dan
pengertian Bhajan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif
yang meliputi beberapa aspek: Pengamatan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di Medan, tepatnya di Taman Sai
Ganesha Sai Centre jln. Pinang Baris No.5E Medan Sunggal. Waktu Penelitian
ini dilaksanakan pada 16 Desember 2013 – 16 Januari 2014. Populasi dalam
penelitian ini adalah lagu-lagu bhajan, dan musik pengiring pada ibadah Bhajan di
Sai Ganesha Sai Centre Medan Sunggal. Sedangkan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah lagu Ganesha Sharanam Sharanam Ganesha, Hara Shiva

Sankar Bholey Nath, Jai Jai Janani Sai Janani Ambe Bhagavani Ma, Sai Hai
Jeevan Jeevan Sathya Sai.
Setelah keseluruhan data terkumpul, kemudian dianalisis untuk menjawab seluruh
pertanyaan penelitian. Sai Ganesha Sai Centre adalah sebuah tempat
sembahyang/pemujaan bagi ajaran Sathya Sai Baba. Bentuk lagu pada ibadah
Bhajan di Sai Ganesha Sai Centre Medan Sunggal terdiri dari bentuk lagu satu
bagian, bentuk lagu dua bagian dan bentuk lagu tiga bagian. Bentuk musik pada
harmonium sama dengan bentuk lagu pada ibadah Bhajan, sedangkan pada tabla
terdiri dari dua motif, pada tamborin terdapat satu motif. Makna yang terkandung
dalam lagu ibadah Bhajan adalah untuk penyerahkan diri, mengambarkan secara
terperinci dewa-dewi yang dipuja di Sai Ganesha Sai Centre Medan Sunggal.
Instrumen musik yang dipergunakan adalah harmonium, tabla dan tamborin.
Kata kunci : Musik dan Lagu, Ibadah Bhajan.

i

DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah. ...................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 7
D. Rumusan Masalah .......................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 11
A. Landasan Teoritis ........................................................................... 11
1. Pengertian Musik ..................................................................... 12
2. Pengertian Bentuk Musik ......................................................... 15
3. Pengertian Lagu ....................................................................... 21
4. Pengertian Makna Lagu ........................................................... 22
5. Pengertian Bhajan .................................................................... 24
B. Kerangka Konseptual .................................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 29

A. Metode Penelitian ......................................................................... 29
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................ 30
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 30
1. Populasi .................................................................................... 30
2. Sampel ...................................................................................... 31
D. Alat Pengumpulan Data ................................................................ 32

iv

1. Observasi Lapangan ................................................................. 32
2. Wawancara ............................................................................... 33
3. Dokumentasi ............................................................................ 34
E. Teknik Analisis Data..................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 38
A. Keberadaan Sai Ganesha Sai Centre ............................................. 38
B. Bentuk Musik dan Lagu Pada Ibadah Bhajan di Sai
Ganesha Sai Centre ....................................................................... 41
1. Analisis Motif, Frase dan Bentuk ................................................. 45
1.1. Ganesha Sharanam Sharanam Ganesha .................................. 45

1.2. Hara Shiva Sankara Bholey Nath ............................................ 53
1.3. Ja Jai Janani Sai Janani Ambe Bhavani Ma ............................ 63
1.4. Sai Hai Jeevan Jeevan Sathya Sai ........................................... 72
C. Makna Lagu Pada Ibadah Bhajan di Sai Ganesha
Sai Centre ...................................................................................... 75
1. Ganesha Sharanam Sharanam Ganesha ...................................... 76
2. Makna Lagu Hara Shiva Sankar Bholey Nath ............................ 77
3. Makna Lagu Jai Jai Janani Sai Janani Ambe Bhavani Ma .......... 78
4. Makna Lagu Sai Hai Jeevan Jeevan ............................................ 79
D. Instrumen Yang Dipergunakan Pada Ibadah Bhajan
di Sai Ganesha Sai Centre ............................................................... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 83
A. Kesimpulan ................................................................................... 83
B. Saran ............................................................................................. 85

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 86
LAMPIRAN

v


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Alat Musik Harmonium…..............................…………..80
Gambar 1.2. Alat Musik Tabla.........................................…………….81
Gambar 1.3. Alat Musik Tamborin………………………………….…82

vi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Berbicara tentang musik tidak akan pernah ada habisnya, karena musik
begitu melekat, begitu dekat dengan kehidupan manusia. Musik telah ada sejak
sebelum Masehi, hal ini dapat dilihat dari bukti-bukti peninggalan jaman Mesir
kuno pada relief-relief batu yang dimana terdapat lukisan-lukisan alat musik.
Musik dipergunakan untuk memuja dewa-dewi yang mereka percaya sebagai
pelindung melalui bunyi-bunyian, suara manusia, dan gerakan tubuh seperti
pukulan tangan, dan hentakan kaki. Selain itu musik juga dipergunakan untuk

acara-acara besar dan hiburan untuk kerajaan.
Menurut The New Encyclopedia of Music and Musicians musik adalah
keindahan nada yang menimbulkan kepuasan estesis melalui indera pendengaran.
Musik juga merupakan curahan hati melalui bunyi sebagai perantara atau media.
Setiap karya seni tidak lepas dari unsur keindahan, masyarakat kadang kala
menilai keindahan musik terlalu bersifat relatif dan kontemporer. Hal ini
disebabkan oleh tingkat kepuasan seseorang dan perkembangan zaman yang
selalu berubah dan berkembang. Pada dasarnya setiap karya yang diciptakan
manusia atas dasar rasa ketulusan atau kehalusan, dan rasa keindahan dari dalam
jiwa manusia telah memiliki nilai keindahan. Musik dapat menjdi romantis dan
sentimen, dapat menjadi sederhana dan indah, dapat mengulang memori yang
spesial, dan dapat mengubah perasaan seseorang, contohnya seseorang yang

1

2

mendengarkan musik atau lagu yang temponya lambat bisa menyebabkan
seseorang itu menjadi sedih, sebaliknya ketika seseorang mendengarkan musik
yang temponya cepat dapat menyebabkan seseorang itu gembira atau senang.

Lewat musik manusia dapat menuangkan segala perasaannya, baik perasaan
senang, sedih, takut, khawatir, terluka, cinta kepada sesama dan cinta kepada
Tuhan. Melalui musik ekspresi jiwa akan dituangkan oleh seorang composer atau
songwriter dalam bentuk karya-karya seperti lagu, sehingga orang lain lebih dapat
menikmati dan merasakannya.
Lagu terbentuk dari hubungan antara unsur musik dan unsur syair, unsur
syair yang identik dengan permainan kata menciptakan daya tarik yang memikat
siapa saja yang mendengarnya. Perpaduan antara melodi dan lirik lagu merupakan
perpaduan yang akan menciptakan sebuah karya yang sempurna. Musik dan lirik
lagu mampu menyentuh (mempengaruhi) perasaan pendengar karena kedua
unsur itu menyatu begitu harmonis, saling mengisi dan saling melengkapi. Setiap
lagu mengandung pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu kepada
pendengar. Pesan tersebut disampaikan dan diwujudkan melalui tulisan kata-kata
dan kalimat yang digunakan untuk menciptakan suasana dan gambaran imajinasi
tertentu kepada pendegarnya sehinggga dapat menciptakan makna yang beragam.
Selain media komunikasi lagu juga sering digunakan sebagai sarana untuk
mengajak bersimpati tentang realitas yang terjadi maupun atas cerita-cerita yang
imajinatif. Dengan demikian lagu juga dapat di gunakan untuk berbagai tujuan
misalnya untuk menyatukan perbedaan, pengobar semangat seperti pada masa
perjuangan, menjadi sarana untuk memprovokasi, mengangungkan kebesaran


3

Tuhan Yang Maha Esa, menggugah emosi dan perasaan seseorang dengan tujuan
menanamkan sikap atau nilai yang kemudian dapat dirasakan orang sebagai hal
yang wajar, benar dan tepat.
Musik dan lagu adalah sesuatu hal yang tidak asing bagi semua makhluk
yang dapat mendengar dan merasakan. Karena pada umumnya hampir setiap hari
musik kita dengar baik secara sengaja maupun tidak sengaja, ditempat ibadah,
dirumah, ditempat-tempat perbelanjaan, di bus atau trasport umum dan lain
sebagainya. Setiap lagu juga memiliki pesan khusus yang ingin disampaikan
pencipta lagu kepada siapa saja yang mendengar, hal itu dapat kita pahami dari
syair sebuah lagu tersebut. Pesan yang ingin disampaikan tentu berbeda-beda
sesuai dengan isi lagu dan tujuan lagu itu diciptakan. Misalnya sebuah lagu pop,
lagu pernikahan, lagu tradisional, lagu rohani memiliki tujuan dan pesan yang
berbeda-beda. Lagu pop cenderung mengandung pesan percintaan, kerinduan,
patah hati, dan kegembiraan. Lagu pernikahan mengandung pesan kebahagiaan,
harapan untuk hubungan yang abadi. Sedangkan lagu tradisional lebih mengarah
kepada pesan nasehat-nasehat, cinta kepada orang tua, cinta kepada kampung
halaman dan lain sebagainya. Sama hal nya dengan lagu rohani atau lagu-lagu

pada ibadah satu keagamaan, mengandung pesan kecintaan terhadap Tuhan,
pemujaan terhadap keagunganNya, pemujaan terhadap kebaikanNya, segala
harapan-harapan tersirat didalam lagu tersebut.
Ibadah adalah suatu kegiatan keagamaan yang sacral dan kudus, acara
yang memiliki tahap atau proses dalam melakukan pemujaan kepada Tuhan,
ataupun dewa-dewi yang dipuja oleh penganut suatu kepercayaan. Segala sesuatu

4

yang berhubungan dengan suatu proses ibadah dilakukan dengan tentram, damai,
syahdu, dan hikmad. Dalam suatu ibadah, banyak cara dilakukan untuk
mengekspresikan rasa syukur kepada Tuhan yaitu melalui puji-pujian, lewat lagu,
doa, dan tepuk tangan. Seluruh bangsa di dunia yang menganut satu kepercayaan
yang memiliki agama, dan suatu ajaran kerohanian melakukan pemujaan kepada
Tuhannya lewat ibadah, termasuk di Idonesia. Selain terkenal dengan
keanekaragaman budaya dan suku, di Indonesia juga terdapat beberapa agama
yang diakui oleh negara yaitu, agama Kristen Protestan, Katolik, Islam, Hindu dan
Budha. Ke lima agama itu rata-rata tersebar di setiap pulau besar yang ada di
Indonesia, salah satunya pulau Sumatera tepatnya di Medan. Masing- masing
kepercayaan ini tentu memiliki perbedaan dalam tata cara ibadah musik dan lagu

yang mengiringi proses ibadah. Pada agama Kristen Protestan musik mengiringi
lagu-lagu pujian dalam ibadah begitu juga dalam ibadah agama Katolik, Islam,
Hindu, dan Budha. Dengan adanya musik dalam proses ibadah suasana akan lebih
terasa hikmad dan memiliki tujuan. Lewat puji-pujian lagu yang di iringi oleh
musik dan lewat doa mereka menaikan ucapan syukur, mengadu, dan bercerita.
Penyebaran masing-masing agama ini di Indonesia berawal dari letak
Indonesia yang sangat strategis, menjadikan Indonesia tempat yang tepat untuk
melakukan perdagangan oleh bangsa Asia seperti Cinda dan Hindia. Hubungan
dagang ini meyebabkan masuknya agama Hindu dan Budha di Indonesia. Dan
sampai saat ini agama tersebut masih ditemukan dan berkembang di Indonesia.
Salah satunya agama Hindu, agama yang pertama sekali datang ke Indonesia yang
dianut dan disebarkan oleh orang India. Masyarakat Tamil atau yang dikenal

5

dengan masyarakat India, yang memiliki garis keturunan India yang ada di Medan
adalah orang-orang yang menganut kepercayaan Hindu. Namun sekarang tidak
hanya agama Hindu saja, sekarang telah ditemukan satu ajaran yang disebut
ajaran Sathya Sai Baba di Medan atau yang dikenal dengan Organisasi Sathya Sai
Baba. Ajaran ini berasal dari India dibawakan oleh orang-orang yang bepergian ke
India lalu mengenal ajaran ini dan membawanya ke Negara asal mereka salah
satunya Indonesia tepatnya di Medan. Ajaran ini telah tersebar dan berkembang
diseluruh dunia. Banyak kesamaan antara agama Hindu dan Organisasi ini,
dimana penganutnya mayoritas orang India atau orang-orang yang memiliki garis
keturunan India, dewa-dewi yang mereka puja pada umumnya sama, ajarannya
berasal dari India, bahasa yang mereka gunakan untuk memuja dewadewi/Tuhannya adalah bahasa India, alat musik yang mereka gunakan dalam
ibadah adalah alat musik yang berasal dari India. Mereka juga memiliki ciri
masing-masing atau satu perbedaan dalam melakukan ibadah/ pemujaan kepada
dewa dewi yang mereka anggap sebagai Tuhan mereka.
Pada Ibadah agama Hindu selain bernyanyi memuji dewa-dewi mereka
juga melakukan berbagai ritual seperti, menyembah Ko Buram, sembahyang
didepan dewa Murga, mengelilingi/memutari kuil searah jarum jam, dan lain
sebagainya. Sedangkan ibadah pada

Organisasi Sathya Sai Baba ini disebut

dengan Bhajan, mereka tidak melakukan berbagai ritual seperti yang dilakukan
oleh agama Hindu, mereka hanya melantunkan lagu-lagu pujian yang sarat dengan
nama-nama dewa-dewi/Tuhan, mengucapkan mantra-mantra yang sarat dengan
nama-nama dewa-dewi/Tuhan yang mereka puja. Mereka melantunkan lagu-lagu

6

yang diiringi oleh musik yang khas, tidak hanya itu mereka juga bertepuk tangan
meyerukan pujian. Bagi mereka lagu-lagu ibadah yang dilantunkan adalah bagian
dari doa, dan komunikasi kepada dewa-dewi yang mereka puja. Dari uraian-uraian
diatas peneliti tertarik untuk mengamati bagaimana bentuk musik dan lagu dalam
ibadah Bhajan tersebut. Maka peneliti mengambil judul “Kajian Musik dan
Lagu Pada Ibadah Bhajan di Sai Ganesha Sai Centre Medan Sunggal (Studi
Bentuk Dan Makna)”.

B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang peneliti menemukan beberapa pertanyaan yang
menjadi masalah dan harus dipecahkan untuk menemukan jawaban. Sugiono
(2009:52) mengatakan bahwa: “Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan
antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan
praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan”.
Sedangkan Guba dan Lincoln dalam (Moleong,2010:93) berpendapat bahwa:
“Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor
atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda-tanya dan dengan
sendirinya memerlukan upaya untuk mencari sesuatu jawaban”.
Dapat disimpulkan bahwa identifikasi masalah adalah sesuatu hal yang
sedang terjadi, atau yang telah terjadi yang menimbulkan adanya pertanyaanpertanyaan. Sejalan dengan Hadeli (2006:23) mengatakan bahwa: “Identifikasi
masalah adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih
faktor (seperti kebiasaan-kebiasaan, keadaan-keadaan, dan lain sebagainya) yang

7

menimbulkan beberapa pertanyaan).

Berdasarkan uraian diatas, maka

permasalahan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana keberadaan Sai Ganesha Sai Centre di Medan Sunggal?
2. Bagaimana proses pelaksanaan ibadah Bhajan di Sai Ganesha Sai Centre
Medan Sunggal?
3. Bagaimana latar belakang adanya musik dan lagu pada ibadah Bhajan di
Sai Ganesha Medan Sunggal?
4. Bagaimana kajian bentuk musik dan lagu pada ibadah Bhajan di Sai
Ganesha Sai Centre Medan Sunggal?
5. Bagaimana makna yang terkandung pada lagu ibadah Bhajan di Sai
Ganesha Sai Centre Medan Sunggal?
6. Instrumen apa yang dipergunakan pada ibadah Bhajan di Sai Ganesha Sai
Centre Medan Sunggal?

C. Pembatasan Masalah
Dalam sebuah penelitian batasan masalah diperlukan sebagai garis
pembatas dimana agar permasalahan yang dikaji tidak mengambang, mengingat
luasnya cakupan-cakupan masalah, baik karena keterbatasan dana maupun
keterbatasan waktu. Sejalan dengan pendapat Sugiono (2009:286) mengemukakan
bahwa: “Pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat
kepentingan, urgensi, serta faktor keterbatasan tenaga, dana, dan waktu”.

8

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana keberadaan Sai Ganesha Sai Centre di Medan Sunggal??
2. Bagaimana kajian bentuk musik dan lagu pada ibadah Bhajan di Sai
Ganesha Sai Centre Medan Sunggal?
3. Bagaimana makna yang terkandung pada lagu ibadah Bhajan di Sai
Ganesha Sai Centre Medan Sunggal?
4. Instrumen apa yang dipergunakan pada ibadah Bhajan di Sai Ganesha Sai
Centre Medan Sunggal?

D. Rumusan Masalah
Menurut Nazir (2009:119) bahwa: “Perumusan masalah merupakan titik
tolak bagi perumusan hipotesis nantinya, dan dari rumusan masalah dapat
menghasilkan topik penelitian, atau judul dari penelitian”. Berdasarkan pendapat
ahli tersebut maka pembatasan masalah dapat dirumuskan dalam penelitian ini
yaitu: “Kajian Musik dan Lagu pada Ibadah Bhajan di Sai Ganesha Sai Centre
Medan Sunggal (Studi Bentuk Dan Makna)”

E. Tujuan Penelitian
Tujuan suatu penelitian ialah upaya untuk memecahkan masalah. Setiap
kegiatan penelitian memiliki tujuan tertentu. Keberhasilan suatu kegiatan
penelitian yang dilaksanakan itu terlihat pada tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan. Nazir (2009:121) mengatakan bahwa:

9

“Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan atau statement tentang
apa yang ingin kita cari atau yang ingin kita tentukan, kalau
masalah penelitian dinyatakan dalam kalimat pertanyaan (bentuk
interogatif), maka tujuan penelitian diberikan dalam kalimat
pernyataan(bentuk deklaratif).
Maka dari itu tujuan yang hendak dicapai penulis adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keberadaan Sai Ganesha Sai Centre Medan Sunggal.
2. Untuk mengetahui kajian bentuk musik dan lagu pada ibadah Bhajan di Sai
Ganesha Sai Centre Medan Sunggal.
3. Untuk mengetahui makna yang terkandung pada lagu ibadah Bhajan di Sai
Ganesha Sai Centre Medan Sunggal.
4. Untuk mengetahui instrumen apa saja yang dipakai dalam pelaksanaan
ibadah Bhajan di Sai Ganesha sai Centre Medan Sunggal.

F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah dicapai, diharapkan akan memberi
manfaat, sumber informasi, dalam pengembangan suatu kegiatan penelitian
selanjutnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1. Menambah wawasan penulis dalam rangka menuangkan gagasan maupun
ide ke dalam karya tulis.
2. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat/ pembaca mengenai
keberadaan bentuk musik dan lagu pada ibadah Bhajan di Sai Ganesha
Sai Cetre Medan Sunggal.

10

3. Sebagai bahan reverensi untuk menjadi acuan bagi peneliti yang relevan
dengan topik ini dikemudian hari.
4. Sebagai bahan tambahan kepustakaan dalam kajian musik dan lagu (studi
bentuk dan makna).
5. Menambah sumber kepustakaan di jurusan Sendratasik Program Studi
Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
6. Bahan motivasi bagi para pembaca, khususnya yang menekuni atau
mendalami pengetahuan seni musik.

BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Sai Ganesha Sai
Centre Medan Sunggal, maka dapat diambil kesimpulan, dan saran-saran sebagai
berikut:
1. Sai Ganesha Sai Centre adalah sebuah tempat sembahyang/ pemujaan bagi
ajaran Sathya Sai Baba yang berasal dari India. Dibangun oleh M.U Phoa
dan diresmikan pada tanggal 1 September 2000 di jalan Pinang Baris
No.5E Medan Sunggal.
2. Secara keseluruhan bentuk lagu pada ibadah Bhajan di Sai Ganesha Sai
Centre di Medan Sunggal terdiri dari bentuk lagu satu bagian, dua bagian,
dan tiga bagian yang dimana :
a) Lagu Ganesha Sharanam Sharanam Ganesha adalah lagu yang
memiliki bentuk lagu satu bagian yang terdiri dari kalimat A,
dimana frase pertanyaan terdapat pada bar 1-6, frase jawaban
terdapat pada bar 9-14.
b) Lagu Hara Shiva Sankar Bholey Nath adalah lagu yang memiliki
bentuk lagu dua bagian dengan urutan kalimat A-A-B. Pada
kalimat A yang pertama, frase pertanyaan terdapat pada bar 1-2,
frase jawaban terdapat pada bar 9-10. Pada kalimat A yang kedua

83

84

frase pertanyaan terdapat pada bar 9-10, frase jawaban terdapat
pada bar 11-12. Pada kalimat B frase pertanyaan terdapat pada bar
17-22, frase jawaban terdapat pada bar 25-28.
c) Lagu Jai Jai Janani Sai Janani adalah lagu yang memiliki bentuk
lagu tiga bagian dengan urutan kalimat A-B-C. Pada kalimat A
frase pertanyaan terdapat pada bar 1, frase jawaban terdapat pada
bar 2. Pada kalimat B frase pertanyaan terdapat pada bar 7 ketukan
ke-4 up – bar 9, frase jawaban terdapat pada bar 13-18 . Pada
kalimat C frase pertanyaan terdapat pada bar 21-22, frase jawaban
terdapat pada bar 25-27.
d) Lagu Sai Hai Jeevan Jeevan Sathya Sai memiliki bentuk lagu dua
bagian dengan urutan kalimat A-A’-B. Pada kalimat A frase
pertanyaan terdapat pada bar 1-2, frase jawaban terdapat pada bar
5-6. Pada kalaimat A’ frase pertanyaan terdapat pada bar 9-10,
frase jawaban terdapat pada bar 13-14. Pada kalimat B frase
pertanyaan terdapat pada bar 17-18, frase jawaban terdapat pada
bar 21-22.
3. Makna dari lagu-lagu ibadah Bhajan di Sai Ganesha Sai Centre adalah
lagu penyerahan diri kepada dewa/dewi, lagu yang memuja,dan memuji
kepribadian atau sosok seorang dewa-dewi yang digambarkan lewat syair
lagu, meminta pertolongan kepada dewa-dewi untuk membimbing dalam
menjalani kehidupan bhakta.
.

85

4. Bentuk musik pengiring pada ibadah Bhajan di Sai Ganesha Sai Centre
Medan Sunggal terdiri dari 1) Harmonium, memiliki bentuk yang sama
dengan bentuk lagu, 2) Tabla terdiri dari dua motif m1 dan m2, 3)
Tamborin terdiri dari satu motif.
5. Instrumen yang dipergunakan pada ibadah Bhajan adalah Tabla,
Harmonium, dan Tamborin

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diambil, disimpulakn beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi bhakta yang ada di Sai Ganesha Sai Centre kiranya dapat
meningkatkan dan mempertahankan keberadaan jenis musik dan lagu
India di kota Medan. Dengan demikian keberagaman lagu di kota Medan
akan semakin banyak dan bertambah.
2. Dengan memngangkat judul “Kajian Musik dan Lagu Pada Ibadah Bhajan
di Sai Ganesha Sai Centre Medan Sunggal (Studi Bentuk dan Makna)
peneliti berharap masyarakat dapat mengenal dan mengetahui apa itu
ibadah Bhajan, dan kaitannya dengan Musik dan Lagu.
3.

Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi
pedoman untuk penulis selanjutnya.

84