Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT Sampurna Kuningan Juwana T1 162012801 BAB V

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan secara parsial terhadapkepuasan
kerja karyawan pada PT Sampurna Kuningan Juwana. Artinya semakin tinggi
gaya kepemimpinan maka semakin meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Hasil ini dapat dilihat dari t hitung sebesar 12,674 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α (0,000 < 0,050).
2. Budaya organisasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadapkepuasan
kerja karyawan pada PT Sampurna Kuningan Juwana. Artinya semakin tinggi
budaya organisasi maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan. Hasil ini
dapat dilihat dari t hitung sebesar 11,025 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,000 yang lebih kecil dari α (0,000 < 0,050).
3. Gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan secara
simultan atau bersama-sama terhadapkepuasan kerja karyawan pada PT
Sampurna Kuningan Juwana. Artinya semakin tinggi gaya kepemimpinan dan
budaya organisasi maka semakin tinggi kepuasan kerja karyawan. Hasil ini
dapat dilihat dari F hitung sebesar 84,335 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,000 yang lebih kecil dari α (0,000 < 0,050). Pengaruh variabel gaya
kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan

48

sebesar 78% sedangkan sisanya 22% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti.

5.2 Saran
1. Kepada pimpinan PT Sampurna Kuningan Juwana, diharapkan dapat menjadi
tolok ukur untuk memperbaiki kepemimpinan yang dijalankan, memperbaiki
budaya organisasinya supaya karyawan merasa puas dengan pemimpin dan
nilai-nilai yang ada pada perusahaan.
2. Kepada Manajer PT Sampurna Kuningan Juwana, diharapkan dapat menjadi
tolok ukur dan dapat disampaikan kepada para pekerja agar dapat mengetahui
gaya kepemimpinan dan budaya organisasi yang baik untuk meningkatkan
kepuasan kerjanya.
3. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan agar menambah variabel selain
kepemimpinan dan budaya organisasi agar lebih memahami variabel-variabel
yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, antara lain kinerja,

kemampuan kerja, komunikasi, komitmen, semangat kerja, karakteristik
pekerjaan dan lain-lain.

49