Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT Sampurna Kuningan Juwana T1 162012801 BAB IV

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum PT Sampurna Kuningan Juwana

PT Sampurna Kuningan Juwana adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kerajinan kuningan yang bertempat di desa Growong Lor Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Pada tahun 1959 sebelum mendirikan PT Sampurna Kuningan, pendiri yaitu bapak Pawiro memulai usaha kecil-kecilan dengan memproduksi barang-barang rumah tangga yang sifatnya ringan seperti kunci almari, ongkel pintu, gembok lips, dan lain-lain. Setelah perkembangan usahanya semakin maju, maka pada tahun 1973 perusahaan tersebut diberi nama “Sampurna” agar lebih mudah dikenal oleh umum terutama para konsumen. Bertujuan untuk lebih meningkatkan mutu dan jumlah produksinya, anaknya yang bernama Supar setelah lulus STM bagian mesin diberi tugas untuk memimpin perusahaan sehari-hari terutama di bagian tekhnik.Sebelum mengalami kemajuan, perusahaan ini mengalami pasang surut pada tahun 1975 akibat mengalami persaingan dengan produksi buatan luar negeri yang kualitas dan harganya belum bisa disaingi.Namun pihak perusahaan tidak putus asa, mulai saat itu pemilik perusahaan mengalihkan usahanya memproduksi barang-barang yang bersifat seni seperti lampu meja, lampu dinding, vas bunga, tempat lilin, dan lain-lain. Setelah mengalihkan usahanya, perkembangan PT Sampurna Kuningan terlihat lebih maju yang sudah pasti membutuhkan tambahan tenaga kerja juga permodalan.


(2)

Sejak awal tata kerja PT Sampurna Kuningan menggunakan sistim kekeluargaan, yang artinya semua karyawan dianggap sebagai satu keluarga besar, maka setelah adanya undang-undang perburuhan, atas kemauan pengusaha sendiri telah terbentuk SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik mengenai kesejahteraan karyawan maupun bantuan-bantuan sosial lainnya termasuk seragam telah ditentukan dalam perjanjian kerja antara karyawan dengan pengusaha yang disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja setempat.

4.1.2 Deskripsi Data

Penelitian ini menguraikan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT Sampurna Kuningan Juwana. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana. Dalam penelitian ini, sampel penelitiannya sebanyak 48 karyawan.

Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan.Salah satu tujuan dengan deskripsi karakteristik responden adalah memberikan gambaran yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian sampel, karakteristik responden dikelompokkan menurut jenis kelamin, usia, dan masa kerja.


(3)

1) Karakteristik responden berdasarkan umur

Adapun karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat melalui tabel berikut ini.

Table 1 Karakteristik Responden Menurut Umur

Usia Orang %

21 – 30 7 15

31 – 40 1 2

41 – 50 20 42

51 – 60 17 35

Di atas 60 3 6

JUMLAH 48 100

Tabel 2 menjelaskan bahwa karyawan yang 21-30 tahun sebanyak 7 orang dengan presentase 15%, 31-40 tahun sebanyak 1 orang dengan presentase 2%, 41-50 tahun sebanyak 20 orang dengan presentase 42%, 51-60 tahun sebanyak 3 orang dengan presentase 6%, di atas 60 tahun sebanyak 3 orang dengan presentase 6%. Maka jumlah karyawan terbesar adalah karyawanyang usianya 41-50 tahun yakni 20 orang dengan presentase sebesar 42%.

2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden dalam penelitian ini adalah semua karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana yang berjumlah 48 orang.Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat melalui tabel berikut ini.


(4)

Table 2 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Orang %

Perempuan 17 35

Laki – Laki 31 65

JUMLAH 48 100

Tabel 3 menjelaskan bahwa jumlah karyawan PT Sampurna Kuningan adalah 48 orang. Dimana jumlah karyawan perempuan sebesar 17 orang dengan presentase 35% sedangkan karyawan laki-laki berjumlah 31 orang dengan presentase sebesar 65%.

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat melalui tabel berikut ini.

Table 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja (Tahun) Orang %

< 1 tahun 2 4

1 –12 9 19

13 – 24 17 36

25 – 36 16 33

37 – 48 4 8

JUMLAH 48 100

Tabel 4 menjelaskan bahwa karyawan yang memiliki masa kerja selama < 1 tahun sebanyak 2 orang dengan presentase 4%, 1-12 tahun sebanyak 9 orang dengan presentase 19%, 13-24 tahun sebanyak 17 orang dengan presentase 36%, 25-36 tahun sebanyak 16 orang dengan presentase 33%, 37-48 tahun sebanyak 4 orang dengan presentase 8%. Maka jumlah karyawan terbesar adalah


(5)

karyawanyang masa kerjanya 13 – 24 tahun yakni 17 orang dengan presentase sebesar 36%.

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan

Uji validitas dan reliabilitas variabel gaya kepemimpinan dapat dilihat pada tabel berikut.

Table 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan

Nomor Soal

Total Item Correlation

Alpha Cronbach

1 0,978

0,902

2 0,674

3 0,792

4 0,611

5 0,507

6 0,804

7 0,864

8 0,762

9 0,182

10 0,697

Hasil uji validitas variabel gaya kepemimpinan diperoleh nilai Item-Total Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya semua indikator valid kecuali nomor 9 yang hasil uji validitasnya bernilai < 0,3 yaitu 0,182. Karena hasilnya tidak valid maka data dari butir nomor 9 tidak dipakai. Hasil uji reliabilitas berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α), menunjukkan bahwa

indikator memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 yaitu 0,902.


(6)

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi

Uji validitas dan reliabilitas variabel budaya organisasi dapat dilihat pada tabel berikut.

Table 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Kepemimpinan

Nomor Soal

Total Item Correlation

Alpha Cronbach

1 0,483

0,842

2 0,159

3 0,527

4 0,621

5 0,456

6 0,643

7 0,658

8 0,565

9 0,707

10 0,804

Hasil uji validitas variabel budaya organisasi diperoleh nilai Item-Total Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya senua indikator valid kecuali nomor 2 yang hasil uji validitasnya bernilai < 0,3 yaitu 0,159. Karena hasilnya tidak valid maka data dari butir nomor 2 tidak dipakai. Hasil uji reliabilitas berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α), menunjukkan bahwa indikator

memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 yaitu 0,842.

4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja

Uji validitas dan reliabilitas variabel kepuasan kerja karyawan dapat dilihat pada tabel berikut.


(7)

Table 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja

Nomor Soal

Total Item Correlation

Alpha Cronbach

1 0,652

0,804

2 0,421

3 0,430

4 -0,143

5 0,729

6 0,273

7 0,534

8 0,647

9 0,499

10 0,715

Hasil uji validitas variabel kepuasan kerja diperoleh nilai Item-Total Correlation tiap indikator lebih besar dari 0,3 artinya senua indikator valid kecuali nomor 4 dan nomor 6 yang hasil uji validitasnya bernilai < 0,3 yaitu -0,143 dan 0,273. Karena hasilnya tidak valid maka data dari butir nomor 4 dan 6 tidak dipakai. Hasil uji reliabilitas berdasarkan pada nilai Cronbach Alpha (α),

menunjukkan bahwa indikator memenuhi unsur reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha (α) > 0,60 yaitu 0,804.

4.3 Analisis Regresi

4.3.1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yang terdiri dari gaya kepemimpinan danbudaya organisasi terhadap variabel dependen yaitu Kepuasan Kerja Karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana.


(8)

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Teknik ini dapat memberikan hasil analisis pengaruh variabel independen yaitu gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) terhadap variabel dependen yaitu kepuasan kerja (Y), secara simultan. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 21 dirangkum dalam tabel berikut :

Table 7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.383 .366 3.783 .000

Kepemimpinan .488 .132 .631 3.696 .001

BudayaOrganisasi .272 .170 .274 1.602 .116

a. Dependent Variable: Kepuasan

Berdasarkan hasil uji regresi berganda yang dilakukan pada tabel 8, dapat dibuat persamaan Y = 1,383 + 0,488X1 + 0,272X2 dengan nilai F = 84,335 dan signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai α 0.05 artinya 0.000 < 0,05 atau terdapat pengaruh yang positif signifikan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.

4.3.2 Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan secara simultan (bersama-sama). Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F


(9)

tabel.Apabila F hitung > F tabel, maka dikatakan pengaruhnya signifikan, dan apabila F hitung < F tabel, maka dikatakan pengaruhnya tidak signifikan.

Table 8 Hasil Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 5.534 2 2.767 84.335 .000b

Residual 1.476 45 .033

Total 7.010 47

a. Dependent Variable: Kepuasan

b. Predictors: (Constant), BudayaOrganisasi, Kepemimpinan

Tabel anova uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 84,335 dengan tingkat (sig) 0.000 atau dapat nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari nilai probabilitas 0.005, hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara simultan terhadap kepuasan kerja.

4.3.3 Uji T (Uji Parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan secara parsial (sendiri-sendiri). Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel atau melihat nilai signifikansinya. Apabila t hitung > t tabel dan nilai signifikansi < α 0,05, maka dikatakan pengaruhnya signifikan, dan apabila t hitung < t tabel dan nilai signifikansi > α 0,05, maka dikatakan pengaruhnya tidak signifikan.


(10)

Table 9 Hasil Uji T (Uji Parsial) Variabel Gaya Kepemimpinan Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.851 .224 8.272 .000

Kepemimpinan .682 .054 .882 12.674 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan

Berdasarkan tabel 10 diperoleh persamaan Y = 1,851 + 0,682X1 dengan nilai t = 12,674 dan signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai α 0.05 artinya 0.000 < 0,05 atau terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

Table 10 Hasil Uji T (Uji Parsial) Variabel Budaya Organisasi Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .718 .359 1.997 .052

BudayaOrganisasi .848 .077 .852 11.025 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan

Berdasarkan tabel 11 diperoleh persamaan Y = 0,718 + 0,848X2 dengan nilai t = 11,025 dan signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai α 0.05 artinya 0.000 < 0,05 atau terdapat pengaruh yang signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.


(11)

Jadi, variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) secara parsial.

4.3.4 Uji Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.Nilai koefisiensi determinasi untuk variabel independen lebih dari satu digunakan Adjusted R Square, sebagai berikut :

Table 12. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .888a .789 .780 .18113

a. Predictors: (Constant), BudayaOrganisasi, Kepemimpinan

Berdasarkan tabel 12, uji determinasi menunjukkan bahwa nilai (Adjusted R Square) 0,780 hal ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh 78% terhadap kepuasan kerja dan sisanya 22% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.


(12)

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. Pada saat suatu proseskepemimpinan berlangsung, seorang pemimpin mengaplikasikan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Gaya kepemimpinan yang efektif merupakan gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi, mendorong, mengarahkan, dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin sesuai dengan situasi dan kondisi supaya karyawan atau pegawai mau bekerja dengan penuh semangat dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Kartono yang dikutip Syahrial (2009), gaya kepemimpinan adalah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para bawahannya untuk berbuat sesuatu. Gaya kepemimpinan memiliki articara atau gaya seorang pemimpin yang mampu untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk tujuan tertentu. Dalam upaya mempengaruhi tersebut seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda-beda dalam setiap situasi. Kepemimpinan yang diperankan dengan baik oleh seorang pemimpin mampu memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik, hal ini akan membuat karyawan lebih berhati-hati dalam pekerjaannya mencapai target perusahaan, hal tersebut terlihat dari kepuasan kerjanya.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) diperoleh koefisien sebesar 0,682, t-hitung 12,674 dan nilai signifikansi 0,000


(13)

hasil ini menunjukkan bahwa H1 diterima Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh positif signifikan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana.

4.4.2 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Keutamaan budaya organisasi merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi atau perusahaan. Secara individu maupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dengan budaya organisasi dan pada umumnya mereka akan dipengaruhi oleh keaneka ragaman sumber-sumber daya yang ada sebagai stimulus seseorang untuk bertindak.

Robbins (2006) yang dikutip oleh Hafizh (2014 : 15) bahwa budaya organisasi merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu atau sistem makna bersama yang dihargai oleh organisasi.Budaya organisasi adalah nilai keyakinan bersama yang mendasari identitas perusahaan dan suatu kesepakatan bersama para anggota dalam organisasi atau perusahaan sehingga mempermudah dalam membuat kesepakatan yang lebih luas untuk kepentingan perorangan.Budaya organisasi menjadi pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan dirinya dalam suatu


(14)

kegiatan organisasi. Budaya organisasi mempengaruhi produktivitas, kepuasan kerja, komitmen, kepercayaan diri, dan perilaku etis.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel budaya organisasi (X2) diperoleh koefisien sebesar 0,848, t-hitung 11,025 dan nilai signifikansi 0,000 hasil ini menunjukkan bahwa H1 diterima Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh positif signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana.

4.4.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Robbins (Gogy, 2013 : 26-27), yang mengatakan bahwa sumber budaya organisasi salah satunya berasal dari pendiri dan juga pemimpin. Pendiri sering disebut memiliki kepribadian dinamis, nilai yang kuat, dan visi yang jelas tentang bagaimana organisasi seharusnya. Pendiri mempunyai peranan kunci dalam menarik karyawan. Sikap dan nilai mereka diterima oleh karyawan dalam organisasi, dan tetap dipertahankan sepanjang pendiri berada dalam organisasi tersebut, atau bahkan setelah pendirinya meninggalkan organisasi. Gaya kepemimpinan juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Tanpa adanya budaya organisasi dan gaya kepemimpinan yang baik, karyawan akan selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah diberikan pemimpin sehingga menurunkan produktivitasnya.


(15)

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan pengujian secara simultan diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) diperoleh nilai F-hitung 84,335 dan nilai signifikansi 0,000 yang berarti variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana.


(1)

Table 9 Hasil Uji T (Uji Parsial) Variabel Gaya Kepemimpinan

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.851 .224 8.272 .000

Kepemimpinan .682 .054 .882 12.674 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan

Berdasarkan tabel 10 diperoleh persamaan Y = 1,851 + 0,682X1 dengan nilai t = 12,674 dan signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai α 0.05 artinya 0.000 < 0,05 atau terdapat pengaruh yang signifikan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

Table 10 Hasil Uji T (Uji Parsial) Variabel Budaya Organisasi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .718 .359 1.997 .052

BudayaOrganisasi .848 .077 .852 11.025 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan

Berdasarkan tabel 11 diperoleh persamaan Y = 0,718 + 0,848X2 dengan nilai t = 11,025 dan signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai α 0.05 artinya 0.000 < 0,05 atau terdapat pengaruh yang signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.


(2)

Jadi, variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) secara parsial.

4.3.4 Uji Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.Nilai koefisiensi determinasi untuk variabel independen lebih dari satu digunakan Adjusted R Square, sebagai berikut :

Table 12. Hasil Uji Koefisien Determinasi R2

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .888a .789 .780 .18113

a. Predictors: (Constant), BudayaOrganisasi, Kepemimpinan

Berdasarkan tabel 12, uji determinasi menunjukkan bahwa nilai (Adjusted R Square) 0,780 hal ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh 78% terhadap kepuasan kerja dan sisanya 22% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.


(3)

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Setiap pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda-beda antara satu dan yang lainnya. Pada saat suatu proseskepemimpinan berlangsung, seorang pemimpin mengaplikasikan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Gaya kepemimpinan yang efektif merupakan gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi, mendorong, mengarahkan, dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin sesuai dengan situasi dan kondisi supaya karyawan atau pegawai mau bekerja dengan penuh semangat dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Kartono yang dikutip Syahrial (2009), gaya kepemimpinan adalah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para bawahannya untuk berbuat sesuatu. Gaya kepemimpinan memiliki articara atau gaya seorang pemimpin yang mampu untuk mempengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk tujuan tertentu. Dalam upaya mempengaruhi tersebut seorang pemimpin menerapkan gaya yang berbeda-beda dalam setiap situasi. Kepemimpinan yang diperankan dengan baik oleh seorang pemimpin mampu memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik, hal ini akan membuat karyawan lebih berhati-hati dalam pekerjaannya mencapai target perusahaan, hal tersebut terlihat dari kepuasan kerjanya.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) diperoleh koefisien sebesar 0,682, t-hitung 12,674 dan nilai signifikansi 0,000


(4)

hasil ini menunjukkan bahwa H1 diterima Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh positif signifikan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana.

4.4.2 Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Dalam kehidupan sehari-hari seseorang tidak akan terlepas dari lingkungannya. Kepribadian seseorang akan dibentuk pula oleh lingkungannya dan agar kepribadian tersebut mengarah kepada sikap dan perilaku yang positif tentunya harus didukung oleh suatu norma yang diakui tentang kebenarannya dan dipatuhi sebagai pedoman dalam bertindak. Keutamaan budaya organisasi merupakan pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi atau perusahaan. Secara individu maupun kelompok seseorang tidak akan terlepas dengan budaya organisasi dan pada umumnya mereka akan dipengaruhi oleh keaneka ragaman sumber-sumber daya yang ada sebagai stimulus seseorang untuk bertindak.

Robbins (2006) yang dikutip oleh Hafizh (2014 : 15) bahwa budaya organisasi merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu atau sistem makna bersama yang dihargai oleh organisasi.Budaya organisasi adalah nilai keyakinan bersama yang mendasari identitas perusahaan dan suatu kesepakatan bersama para anggota dalam organisasi atau perusahaan sehingga mempermudah dalam membuat kesepakatan yang lebih luas untuk kepentingan perorangan.Budaya organisasi menjadi pengendali dan arah dalam membentuk sikap dan perilaku manusia yang melibatkan dirinya dalam suatu


(5)

kegiatan organisasi. Budaya organisasi mempengaruhi produktivitas, kepuasan kerja, komitmen, kepercayaan diri, dan perilaku etis.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan pengujian secara parsial diketahui bahwa variabel budaya organisasi (X2) diperoleh koefisien sebesar 0,848, t-hitung 11,025 dan nilai signifikansi 0,000 hasil ini menunjukkan bahwa H1 diterima Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh positif signifikan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana.

4.4.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan

Robbins (Gogy, 2013 : 26-27), yang mengatakan bahwa sumber budaya organisasi salah satunya berasal dari pendiri dan juga pemimpin. Pendiri sering disebut memiliki kepribadian dinamis, nilai yang kuat, dan visi yang jelas tentang bagaimana organisasi seharusnya. Pendiri mempunyai peranan kunci dalam menarik karyawan. Sikap dan nilai mereka diterima oleh karyawan dalam organisasi, dan tetap dipertahankan sepanjang pendiri berada dalam organisasi tersebut, atau bahkan setelah pendirinya meninggalkan organisasi. Gaya kepemimpinan juga berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Tanpa adanya budaya organisasi dan gaya kepemimpinan yang baik, karyawan akan selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah diberikan pemimpin sehingga menurunkan produktivitasnya.


(6)

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear berganda dengan pengujian secara simultan diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) dan budaya organisasi (X2) diperoleh nilai F-hitung 84,335 dan nilai signifikansi 0,000 yang berarti variabel gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan PT Sampurna Kuningan Juwana.


Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatan Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja Pada PT. Sampurna Kuningan Juwana Kabupaten Pati

1 19 107

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pdam Boyolali.

1 1 14

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Pdam Boyolali.

0 1 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI, PROGRAM K3 TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN.

1 3 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT Sampurna Kuningan Juwana T1 162012801 BAB I

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT Sampurna Kuningan Juwana T1 162012801 BAB II

2 49 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT Sampurna Kuningan Juwana T1 162012801 BAB V

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT Sampurna Kuningan Juwana

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT Sampurna Kuningan Juwana

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Gaya Kepemimpinan Otoriter dan Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Jati Kencana Beton

0 0 2