Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi PT. Aseli Dagadu Djokdja dalam Kebertahanan Eksistensinya di Kota Jogja T1 362012068 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pada awalnya, Dagadu sendiri hanya mempunyai satu brand yaitu Dagadu
Djokdja. Seiring berjalannya waktu PT. Aseli Dagadu Djokdja (PT. ADD) mulai
melahirkan brand-brand baru diantaranya : yang pertama Dagadu Djokdja dengan
segmentasi usia dari 14 tahun sampai 40 tahun yang membahas mengenai segala sesuatu
tentang kota Jogja. Yang kedua, yaitu Dagadu Bocah, merupakan koas oblong yang di
desain khusus untuk anak-anak. Mulai dari usia di bawah 1 tahun hingga di atas 9 tahun.
Memiliki desain yang unik dengan perbedaan warna pada lengan sebelah kanan untuk
mengajarkan pada anak-anak bahwa sesuatu yang baik sebaiknya dilakukan dengan
tangan kanan. Yang ketiga yaitu Omus memposisikan diri sebagai busana kasual yang
membuat mereka tetap aktif, dinamis dan ekspresif dalam mengungkapkan nilai-nilai
kebajikan (Islam) secara universal. Oblong ini bernuansa Islami yang menampilkan slice
of life kehidupan masyarakat Indonesia sehari-hari khususnya muslimin dan muslimah.
Dengan segmentasi anak Sekolah Menengah Pertama sampai Sekolah Menengah Atas.
Yang keempat yaitu Hiruk Pikuk merupakan cinderamata berbentuk oblong ditempat
wisata, sering disebut juga oblong wisata. Desainnya menggambarkan lokasi-lokasi
wisata yang ada di seluruh Indonesia. Untuk daerah Jogjakarta, desain tulisan Yogyakarta
saja. Distribusi produk Hiruk Pikuk adalah tempat-tempat wisata di beberapa daerah di

Indonesia seperti Taman Impian Jaya Ancol-Jakarta, Taman Buah Mekar Sari-Bogor,
Garuda Wisnu Kencana-Bali. Dan yang kelima yaitu Daya Gagas Dunia memposisikan
dirinya sebagai penyedia layanan pesanan corrporate. Daya Gagas Dunia memberikan
solusi alternatif bagi konsumen yang membutuhkan produk design yang seragam dalam
jumlah banyak untuk kebutuhan corporate (kegiatan-kegiatan perusahaan, anniversary).1
Dagadu pertama kali didirikan oleh sekumpulan mahasiswa UGM yang berjumlah 25
orang yang sebagian besar Arsitektur pada tahun 1994. Sejauh ini Dagadu berusaha
memasarkan namanya di dalam bidang cinderamata. Setelah itu diperkuat lagi baik
1

Company Profile PT. Aseli Dagadu Djokdja. Diakses pada tanggal 14 Desember 2015. Pada pukul 11.00 WIB.

melalui komunikasi maupun produk yang dihasilkan. Sehingga pada saat nama Dagadu
muncul di kalangan masyarakat sudah tidak asing lagi.
Jogja yang sebagian besar berisi anak muda banyak berasal dari luar dan asli
orang Jogja sendiri, pada saat mereka telah keluar dari Jogja mereka membawa nama
Dagadu. Seperti slogan “Kapan Ke Jogja Lagi” merupakan langkah Dagadu untuk
mengajak dan menggigatkan kembali bagi alumni yang pernah menghabiskan masa
pendidikannya di Jogja untuk bertemu dengan sahabat, teman lama maupun teman baru.
Desain kaos yang bertemakan “Everything About Jogja” mengambil angle yang smart

dan harus membuat orang lain smile. Kota Jogja yang terkenal sebagai sebuah daerah
pusat wisata, jika terjadi sesuatu di Jogja, maka akan menjadi suatu kendala bagi Dagadu.
Dagadu akan goyang misalnya jika terjadi gempa bumi, gunung meletus. Karena Dagadu
sendiri mengkaji sesuatu atau semua hal yang berhubungan dengan Jogja mulai dari
remeh temehnya, keseharian kota Jogja, dan hal-hal yang berbau tentang Jogja.2
Banyaknya persaingan dagang mulai dari berbagai macam merek di berbagai
kota, maupun dari kota Jogja sendiri. Persaingan merek dagang dari luar mulai
diantaranya Joger dari Bali dan Mahanagari dari Bandung. Sedangkan persaingan merek
dagang dari Jogja sendiri diantaranya Gareng dan Capung. Dimulai dari Joger dari Bali,
Joger sendiri sering kali dianggap identik dengan T Shirt-T Shirt atau kaus-kaus (kaoskaos) maupun souvenir-souvenir dengan desain kata-kata unik/khas Mr. Joger. Joger
lebih terkenal dengan sebutan “pabrik kata-kata”. Sedangkan Mahanagari adalah
satu brand di kota Bandung yang mengandung unsur Sunda yang memiliki ciri khas
Bandung yang kuat. Desain hanya sebatas kaos surfing dari berbagai merek, misalnya
Rip Curl, Billabong, Surf Skate, Quicksilver dan Spyderbilt. Untuk Kaos metal dan band,
disediakan koleksi kaos Rebel Band Syndicate yang keren dengan nama band seperti
Metallica, Dream Theatre, Marilyn Manson, Blink 182, Cannibal Corpse, Radiohead dan
bahkan kaos Che Guevara yang termasuk pesanan favorit.3

2


Wawancara dengan Bapak Kristopha Mohammad, Manager Marketing, pada tanggal 30 November 2015, Di
Yogyatorium Dagadu Jogja, pada pukul 09.00 WIB.
3

http://www.pergiberwisata.com/berbelanja-di-joger.htm.. Diakses pada tanggal 13/12/2015. Pada pukul 11.00
WIB.

Dari banyaknya persaingan dagang dari berbagai merek, Dagadu tetap unggul
jika dibandingkan dengan yang lain karena mempunyai kreativitas desain yang menarik.
Joger tidak mempunyai kreativitas desain, tetapi tulisan pada kaos hanyalah kata-kata dan
tidak mengambil keseharian hal-hal yang berhubungan dengan Bali tetapi semuanya dari
berbagai daerah. Sedangkan Mahanagari mempunyai desain, tetapi tidak membahas
secara keseluruhan isi dari kota Bandung sendiri melainkan membahas mengenai macammacam dari keseluruhan kota lain tidak dari ciri khas kota Bandung itu sendiri.4
Dagadu unggul karena mengangkat sesuatu atau hal-hal yang berhubungan
dengan Jogja. Persaingan yang terdapat di kota Jogja sendiri diantarannya mulai dari
Gareng dan Capung. Dilihat dari segi kreativitasnya Dagadu lebih unggul dari segi
desainnya. Mulai dari desain yang mengambil seni art membuat Dagadu unik jika
dibandingkan dengan yang lainnya. Tulisan dan desain yang terdapat pada Gareng dan
Capung tidak memiliki desain secara seninya. Desain yang muncul pada kaos hanyalah
sebuah tempelan dari bentuk aslinya. Dengan banyaknya persaingan, Dagadu masih tetap

bisa menjaga kebertahanan eksistensinya hingga saat ini. Namun yang terpenting dalam
penelitian ini, peneliti ingin mengetahui secara detail Strategi Komunikasi PT.Aseli
Dagadu Djokdja Dalam Kebertahanan Eksistensinya di kota Jogja.

1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah strategi komunikasi yang dilakukan oleh PT.Aseli Dagadu
Djokdja dalam kebertahanan eksistensinya di kota Jogja?

1.3. Tujuan
Untuk menggambarkan strategi komunikasi yang ditempuh oleh PT.Aseli Dagadu
Djokdja dalam kebertahanan eksistensinya di kota Jogja.

1.4. Manfaat
1. Secara Teoritis

4

http://kaosaslibandung.co.id/. Diakses pada tanggal 13/12/2015. Pada pukul 11.00 WIB.

Memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan terutama dalam bidang komunikasi

yaitu memperkaya kajian ilmu komunikasi mengenai strategi komunikasi PT.Aseli
Dagadu Djokdja dalam kebertahanan eksistensinnya di kota Jogja.
2. Secara Praktis
Manfaat secara praktis dalam penelitian ingin memberikan wawasan lebih
mendalam mengenai Dagadu yang menjadi ikon kota Jogja dan memberikan
informasi atau pengetahuan tentang strategi komunikasi PT.Aseli Dagadu Djokdja
dalam kebertahanan eksistensinya di kota Jogja.

1.5. Batasan Penelitian
Penelitian berjudul “Strategi Komunikasi PT.Aseli Dagadu Djokdja Dalam
Kebertahanan Eksistensinya Di Jogja.” ini menggunakan beberapa definisi operasional
yang dijadikan sebagai kerangka analisis, yaitu :
1. Strategi Komunikasi : Menurut Liliweri (2011: 239), strategi komunikasi
merupakan konsep yang mengacu pada suatu jaringan yang kompleks dari
pemikiran, ide-ide, pengertian yang mendalam, pengalaman, sasaran,
keahlian, memory, persepsi, dan harapan yang membimbing untuk menyusun
suatu kerangka pemikiran umum agar kita dapat memutuskan tindakantindakan yang spesifik bagi tercapainya tujuan.
2. Dagadu : MATAMU (Mata Kamu). : Itulah asal muasal logo Dagadu Djokdja
bergambar mata. Bagi Dagadu Djokdja, mata bukan semata-mata logo. Mata
adalah idiom yang lekat dengan citra kreatifitas, dunia rancang merancang.

Dalam khasanah budaya Jawa, mata adalah mripat, yang konon kabarnya
berdekatan makna dengan kata ma’rifat, yang dimaknai sebagai keinginan
agar dapat memberikan manfaat bagi diri dan lingkungannya. Matapun
menjadi sarana utama untuk sightseeing, jalan-jalan sambil menikmati
suasana dan panorama kota.5

5

http://gadagu.co.id//bantuan/tentang-dagadu-djokdja. Diakses pada tanggal 13/12/2015. Pada pukul 11.00 WIB.