FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTNASI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR
MAHASISWA AKUNTNASI DI UPN “VETERAN” J AWA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan oleh :

MOCHAMMAD FADEL FARID
0813010120/FE/AK

Kepada

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:
”FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR
MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN ”VETERAN” J AWA TIMUR”
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Keberhasilan menyelesaikan penulisan skripsi
ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada Bapak Drs. Ec.Eko Riyadi, MAks selaku Dosen
Pembimbing yang telah sabar, dan telaten dalam memberikan pengarahan serta
bimbingan selama penyusunan penelitian ini. Untuk itu dalam kesempatan yang baik
ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. Rahman A. Suwaidi, M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

i


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Drs.Ec. Hero Priono, MSi, selaku Kepala Program Studi Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur, yang telah mendidik penulis selama menjadi
mahasiswa.
6. Papa, Ibu, Mas Uci, Adek Farraz, Mbak Maya, Mbah Umi, dan seluruh
keluarga besar. Terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah memberikan
kasih sayang, doa, dukungan dan semangat baik materiil maupun moril
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Terima kasih banyak untuk Annisa Winda Sari atas segala dukungan dan
doanya selama ini.
8. Saudara seperjuangan saya Dedy Purnomo Hadi dan Fariech Al Fikkri terima
kasih telah menemani, membantu dan menyelesaikan skripsi ini bersamasama.
9. Sahabat terbaik saya Dita ika Puteri, Nieka Ayu, Wiwin Erfina, Sesillia
Nessya dan Riandie Tri N. Terima kasih atas persahabatan yang penuh
dukungan, doa dan kasih sayangnya. Sukses selalu untuk kita semua.

10. Dan berbagai pihak yang turut membantu demi terselesainya skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Surabaya, Februari 2013

Penulis

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... ix
ABSTRAKSI............................................................................................................ x

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang…………………………………………………….1

1.2.

Perumusan Masalah……………………………………………….5

1.3.


Tujuan Penelitian………………………………………………….5

1.4.

Manfaat Penelitian………..……………………….……………...6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.

Penelitian Terdahulu………………...……………………………7

2.2.

Landasan Teori…………………....……….…………………….14
2.2.1. Penghargaan Finansial…………………….….....…...….14

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.1. Pengertian Penghargaan (Reward) .…….……...14
2.2.1.2. Kriteria Penghargaan (Reward)………...….……15
2.2.1.3. Manfaat Penghargaan (Reward)…….…..………17
2.2.1.4. Jenis-Jenis Penghargaan (Reward.….……..…...17
2.2.1.5. Penghargaan Finansial……………………...….19
2.2.2. Lingkungan Kerja……………………………….………. 19
2.2.3. Pemilihan Karir………………………………….….…….21
2.2.3.1. Karir…………………………………….……….21
2.2.3.2. Faktor Penentu Karir……………………….......22
2.2.4. Teori Yang Melandasi Penghargaan Finansial
Dengan Pemilihan Karir……………….……………... ...26
2.2.5. Teori Yang Melandasi Lingkungan Kerja
Dengan Pemilihan Karir…………...……...….….………27
2.2.6. Teori Yang Melandasi Penghargaan Finansial dan
Lingkungan Kerja Terhadap
Pemilihan Karir………..………...………………………30

v


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3.

Kerangka Pikir………………………………………………...31

2.4.

Hipotesis………………………………………………………33

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.

Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel………….…..34
3.1.1. Definisi Operasional…………….…………………….34
3.1.2. Pengukuran Variabel…………………………………..36

3.2.


Tenik Penentuan Populasi dan Sampel…………………….…37
3.2.1. Populasi……………………………………..…….…..37
3.2.2. Sampel…………………………..…………………….37

3.3.

Teknik Pengumpulan Data…………………..………….…….39
3.3.1. Jenis Data………………………………..……….……39
3.3.2. Pengumpulan Data…………………………………….39

3.4.

Teknik Analisi dan Uji Hipotesis………….………………….40
3.4.1. Teknik Analisis…………………………….………….40
3.4.1.1. Uji Validitas……………………….………..40

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.1.2. Uji Rehabilitas…………………….………..40
3.4.1.3. Uj Normalitas…………………….…………41
3.4.1.4. Uji Asumsi Klasik……………….…………41
3.4.1.5. Uji Regresi Linear Berganda.……………….43
3.4.2. Teknis Analisis…………………………….………….44
3.4.2.1. Uji F………………………….……………..44
3.4.2.2. Uji t………………………….……………...45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.

Deskripsi Objek Penelitian………………….………………...46
4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur……………...………………….46
4.1.1.1. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan…………….48
4.1.2. Profil Fakultas Ekonomi………………………………50
4.1.3. Visi dan Misi Akuntansi………………………………51


4.2.

Struktur Organisasi……………………………………………52

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.1. Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman……….52
4.2.2. Badan Penyelenggara (BP) UPN “Veteran”……………53
4.2.3. Badan Pelaksanaan Harian (BPH)
UPN “Veteran” Jawa Timur…………………………...53
4.3.

Deskripsi Hasil Penelitian……………………………..……..58
4.3.1. Hasil Penelitian Variabel Bebas
Penghargaan Finansial (X1)…………………………...58
4.3.2. Hasil Penelitian Variabel Bebas
Lingkungan Kerja (X2)………………………………..62

4.3.3. Hasil Penelitian Variabel emilihan Karir (Y)…………64

4.4.

Teknik Analisis dan Uji Hipotesis…….……………………..67
4.4.1. Uji Validitas………………………………..………...67
4.4.2. Uji Rehabilitas…………………………………….....69
4.4.3. Uji Normalitas……………………………………..…70
4.4.4. Uji Asumsi Klasik……………………………………73
4.4.5. Analisis Regresi Linier Berganda……………….……74

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.4.6. Uji Kecocokan Model (Uji F)………………….…….76
4.4.7. Uji Parsial (Uji t)…………………………………….78
4.5.

Pembahasan dan Implikasi Penelitian……………………….78

4.6.

Pengembangan Ilmu Pengetahuan…………………………...80

4.7.

Perbedaan Hasil Penelitian dengan Penelitian Terdahulu……83

4.8.

Keterbatasan Penelitian………………………………………87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan………………………………………..…………88

5.2.

Saran……………………………………..…………………..88

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.

Frekuensi Jawaban Variabel Penghargaan Finansial (X1)….….59

Tabel 4.2.

Frekuensi Jawaban Variabel Lingkungan Kerja (X2)……….….62

Tabel 4.3.

Frekuensi Jawaban Variabel Pemilihan Karir (Y)………….….65

Tabel 4.4.

Uji Validitas Variabel Penghargaan Finansial (X1)…………...68

Tabel 4.5.

Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X2)………………...68

Tabel 4.6.

Uji Validitas Variabel Pemilihan Karir (Y)……………………69

Tabe. 4.7.

Uji Rehabilitas…………………………………………………70

Tabel 4.8.

Uji Normalitas………………………………………...…….…71

Tabel 4.9.

Uji Normalitas dengan Transformasi…………………………..71

Tabel 4.10.

Uji Normalitas dengan Kualitas Data………………………….72

Tabel 4.11.

Uji Multikolinearitas…………………………………………..73

Tabel 4.12.

Uji Heteroskedastisitas………………………………………...74

Tabel 4.13.

Uji Regresi Linier Berganda…………………………………...75

Tabel 4.14.

Uji Kecocokan Model………………………………………….76

Tabel 4.15.

Hasil Koefisien Determinasi……………………………………77

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.16.

Tabel Perbedaan Penelitian……………………………………..84

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1

Bagan Kerangka Pikir……………………………………….33

Gambar 2

Struktur Organisasi………………………………………….57

xii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Hasil Rekap Jawaban Responden
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas
Lampiran 4 : Hasil Uji Outlier
Lampiran 5 : Hasil Uji SEM

xiii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI
UPN “VETERAN” J AWA TIMUR
Oleh :
Mochammad Fadel Far id
Abstr aksi
Mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir
apa yang akan dijalaninya. Dalam penelitian Rahayu, dkk (2003) menyatakan bahwa
factor-faktor yang mempengaruhinya terdiri dari penghasilan financial, pelatihan
professional, pengakuan professional, nilai-nilai social, lingkungan kerja,
pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Dengan mengetahui persepsi mahasiswa
akuntansi mengenai factor-faktor yang mempengaruhinya mereka dalam memilih
karir, secara keselurahuan maka setiap mahasiswa akuntansi yang akan terju kedalam
dunia kerja dapat dengan tepat memilih karir yang akan dijalankannya sehingga
mahasiswa akuntansi dengan tepat memilih karir yang akan dijalankannya sehingga
mahasiswa akuntansi yang sudah lulus dan siap terjun dalam dunia kerja lebih mudah
menyesuaikan kemampuan yang dimilikinya dengan tuntutan dalam perkerjaan,
apalagi profesi pada masa yang akan datang menghadapi tantangan yang semakin
berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji secara empiris
pengaruh penghargaan financial dan lingkungan kerja secara simultan terhadap karir
dan untuk mengetahui dan menguji dari variable penghargaan financial, dan
lingkungan kerja yang paling berpengaruh dominan terhadap pemilihan karir.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan akuntansi fakultas
ekonomi TA 2009 UPN “Veteran” Jawa Timur. Sampel dalam penelitian ini adalah
sebanyak 158 mahasiswa jurusan akuntansi fakultas ekonomi UPN “Veteran” Jawa
Timur. Teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Data yang
digunakan adalah data primer yaitu dataa yang diambil langsung dari angket yang
dibagikan kepada responden. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis
regresi linier berganda.
Berdasarkan dari penelitian yang telah didapatkan bahwa 1). Variable
penghargaan financial (X1) berpengaruh nyata terhadap (Y), atau dapat diterima
dengan tingkat. 2). Variable lingkungan kerja (X2) tidak berpengaruh nyata terhadap
(Y), atau tidak dapat diterima dengan tingkat.

Keyword : Penghargaan Finansial, Lingkungan Kerja dan Pemilihan Karir

xiv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Saat ini organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak
pasti. Kita tidak dapat memperkirakan dengan mudah apa yang akan kita
hadapi besok, segalanya serba buram, akan tetapi kondisi ini tidak bisa
dihindari. Kata Peter Drucker, kita hidup di era yang diskontinyu. Apa
yang terjadi hari ini belum tentu merupakan rentetan atau sambungan
peristiwa kemarin, dan mungkin tidak akan menjadi bagian dari hari esok.
Kondisi ini dipicu oleh adanya perubahan lingkungan yang sangat cepat
disertai kemajuan teknologi dan system informasi yang juga begitu cepat.
(Kurnia, 2002).
Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja
yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam
angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah
sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akuntansi. Perkembangan dalam
dunia bisnis harus selalu direspon oleh system pendidikan akuntansi agar
dapat menghasilkan sarjana akuntansi yang berkualitas dan siap pakai
dalam dunia kerja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Dunia pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam
peningkatan mutu sumber daya manusia menuju jenjang profesionalisme.
Landasan

yang

paling

mendasar

dalam

pembentukan

seorang

profesionalisme yang berkualitas, mampu bersaing dan memiliki
keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pendidikan tinggi yang
mampu berintegrasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Agar arah
pendidikan itu dapat sesuai dengan yang diinginkan maka perlu suatu
kondisi

yang

mendukung

tercapainya

tujuan

pendidikan

yaitu

menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang baik,
keterampilan, profesionalisme dan rasa tanggungjawab yang tinggi.
Kondisi yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan antara lain :
orientasi professional, kesempatan pembelajaran organisasi, kualitas
pengajaran dan partisipasi dari semua personil yang ada dalam
lingkungan pendidikan tersebut.
Mahasiswa pada suatu perguruan tinggi swasta terdiri dari berbagai
ragam sikap dan nilai sebagai pengalaman individu yang juga merupakan
refleksi keberadaan keluarga dan budaya. Selanjutnya lembaga berupaya
memberi

stimulasi

untuk

menggali

dan

menumbuhkan

serta

mengembangkan potensi yang dimiliki untuk mewujudkan prestasi
mahasiswa secara optimal. Dalam penyampaian materi, setiap dosen
menggunakan teknik dan metode yang berbeda, namundemikian satu hal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

yang tidak dapat dipungkuri, bahwa tersebut diharapkan mampu
memberikan pemahaman optimal pada mahasiswa.
Terdapat beberapa jenis karir yang dapat dijalankan oleh mahasiswa
akuntasi yang telah menjadi sarjana, yaitu sebagai akuntan public,
akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah.
Berdasarkan dari berbagai jenis yang dapat dijalankan oleh sarjana
akuntansi tersebut menunjukan bahwa setiap sarjana akuntansi bebas
untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya.
Mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk
memilih karir apa yang akan dijalaninya. Dalam penelitian Rahayu, dkk
(2003) menyatakan bahwa factor-faktor yang mempengaruhinya terdiri
dari

penghasilan

financial,

pelatihan

professional,

pengakuan

professional, nilai-nilai social, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja
dan personalitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Wijayati (2001) dalam Rahayu
(2003), merupakan bahwa mahasiswa akuntansi akan memilih satu
diantara empat karir, yaitu sebagai akuntan public, akuntan perusahaan,
akuntan periodic, atau akuntan pemerintahan. Dalam memilih karir
tersebut, mahasiswa akuntasi mempertimbangankan factor penghargaan
financial,

dan nilai-nilai

social. Factor pengakuan

professional,

lingkungan kerja, keamanan kerja, dan akses lowongan kerja tidak
dipertimbangkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Stolle (1976) dalam
Wijayanti (2001), menunjukan bahwa mahasiswa akuntansi akan memilih
satu di antara dua karir, yaitu sebagai akuntan public dan sebagai akuntan
perusahaan. Pemilihan karir itu dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:
penghargaan financial, nilai-nilai social, pengakuan professional,
lingkungan kerja dan factor-faktor lain seperti keamanan kerja. Hasilnya
menunjukkan bahwa gaji mempengaruhi mahasiswa dalam memilih karir.
Mahasiswa juga menganggap bahwa akuntan pubik lebih memerlukan
pendidikan yang lebih tinggi daripada akuntan perusahaan, dan karir
sebagai akuntan public lebih mempunyai nilai social atau lebih banyak
kesempatan untuk melakukan kegiatan social daripada karir sebagai
akuntan perusahaan. Mahasiswa menganggap pengakuan professional
tidak mempengaruhi pemilihan karir, dan juga berangapan bahwa sebagai
akuntan public lebih banyak tekanan kerja dan tingkat persaingan antar
karyawan lebih tinggi dibanding karir sebagai akuntan perusahaan.
Dengan mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi mengenai factorfaktor yang mempengaruhinya mereka dalam memilih karir, secara
keselurahuan maka setiap mahasiswa akuntansi yang akan terjun
kedalam dunia kerja dapat dengan tepat memilih karir yang akan
dijalankannya sehingga mahasiswa akuntansi dengan tepat memilih karir
yang akan dijalankannya sehingga mahasiswa akuntansi yang sudah lulus
dan siap terjun dalam dunia kerja lebih mudah menyesuaikan kemampuan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

yang dimilikinya dengan tuntutan dalam perkerjaan, apalagi profesi pada
masa yang akan datang menghadapi tantangan yang semakin berat, maka
kesiapan yang menyangkut profesionalisme profesi mutlak diperlukan.
Berdasarkanlatar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka
penelitian

ini

berjudul

MEMPENGARUHI

:

“FAKTOR

PEMILIHAN



FAKTOR

KARIR

YANG

MAHASISWA

AKUNTANSI UPN “VETERAN “ J AWA TIMUR”.

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1.

Apakah penghargaan financial dan lingkungan kerja berpengaruh
terhadap pemilihan karir?

2.

Manakah dari variable penghargaan financial dan lingkungan kerja
yang berpengaruh paling dominan terhadap pemilihan karir?

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.

Untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh penghargaan
financial dan lingkungan kerja secara simultan terhadap karir.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

2.

Untuk mengetahui dan menguji dari variable penghargaan financial,
dan lingkungan kerja yang paling berpengaruh dominan terhadap
pemilihan karir.

1.4.

Manfaat Penelitian
1.

Bagi Lembaga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh lembaga yang
telah memperkerjakan tenaga akuntan, sehingga mereka dapat
mengerti apa yang diinginkan calon akuntan dalam memilih karir dan
untuk lebih memotivasi mereka yang sudah bekerja dilembaganya.

2.

Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam
upaya untuk meningkatkan kalitas pengajaran dlam rangka
menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai
sesuai dengan kebutuhan pasar dan membantu membuat kurikulum
dalam system pendidikan akuntansi yang relevan dunia kerja saat ini.

3.

Bagi Peneliti
Sebagai

masukan

bagi

penulis

sendiri

dalam

memperoleh

pengalaman yang nyata, sehingga dapat membandingkan teori yang
telah diperoleh selama kuliah dengan keadaan yang sebenarnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu
1. Rahayu, dkk (2003)
“Persepsi Mahasiwa Akuntansi Menganai Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir”.
a. Permasalahan
Apakah ada perbedaan pandangan antara mahasiswa akuntansi yang
memilih karir sebagai akuntan public, akuntan public, akuntan
perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah, secara
keseluruhan dan menurut perbedaan gender mengenai penghargaan
financial, pelatihan professional dan untuk mengetahui jenis karir
apa yang paling diminati dan yang kurang diminati mahasiswa
akuntansi secara keseluruhan dan berdasarkan gender-nya.
b. Hipotesis
1. Diduga tidak ada perbedaan pandangan antara mahasiswa
akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan
perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah ditinjau
dari penghargaan financial, pelatihan professional, pengakuan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

professional, nilai-nilai social, lingkungan kerja, pertimbangan
kerja, dan personalitas.
2. Diduga tidak ada perbedaan pandangan antara mahasiswa
akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan
perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah ditinjau
dari penghargaan financial, pelatihan professional, pengakuan
professional, nilai-nilai social, lingkungan kerja, pertimbangan
kerja, dan personalitas.
c. Hasil
Hasilnya menunjukan bahwa mahasiswa yang memilih karir
sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan pemerintah dan
akuntan perusahaan tidak mempertimbangkan factor pengakuan
professional dalam karir memilih karir. Mereka menganggap semua
jenis karir memiliki jenjang pengakuan professional yang berbeda.

2. Wijayanti (2001)
“Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi”.
a. Permasalahan
Apakah ada perbedaan pandangan mengenai penghargaan financial,
pelatihan professional, nilai-nilai social, pengakuan profesional,
lingkungan kerja, keamanan kerja dan kemudahan mengakses

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

lowongan kerja antara mahasiswa yang memilih karir sebagai
akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan pemerintahan dan
akuntan perusahaan.
b. Hipotesis
Tidak

ada

perbedaan

pandangan

mengenai

penghargaan

finansial/gaji, pelatihan professional, pengakuan professional, nilainilai social, lingkungan kerja dan tersedianya lapangan kerja di
antara mahasiswan yang memilih karir sebagai akuntan public,
akuntan pendidik, akuntan pemerintah dan akuntan perusahaan.
c. Hasil
Dari semua fakto-faktor yang mempengaruhi karir mahasiswa
akuntansi yang dipertimbangkan oleh mahasiswa dalam memilih
karir adalah gaji, pelatihan professional, dan nilai-nilai sosial.
Sedangkan factor pengakuan professional, lingkungan kerja,
keamanan kerja dan factor lain tidak dipertimbangkan dalam
memilih karir. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dlam
memilih suatu karir, mahasiswa mempertimbangkan mengenai
penghargan

finansial

yang akan

mereka terima, pelatihan

professional yang harus mereka jalankan dan nilai-nilai sosial yang
melekat pada karir tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

3. Kurnia (2002)
“Sistem Karir dan Pengembangan Karir di Organisasi Tanpa Batas”
a. Permasalahan
Perubahan lingkungan, khususnya lingkungan bisns dan organisasi
saat ini tidak sekedar berjalan sangat cepat tetapi juga bersifar tidak
pasti. Implikasinya, muncul fenomena-fenomena baru seperti
globalisasi, dunia tanpa batas atau hilangnya batas-batas antar
Negara, antar daerah, bahakan antar individu.
b. Hasil
Karir bukan lagi sepenuhnya ada ditangan organisasi, melainkan
ada di tangan mereka sendiri. Karir juga bukan merupakan
rangkaian atau urut-urutan pekerjaan seseorang, melainkan sebagai
suatu pekerjaan yang ditandai dengan meningkatnya kuantitas dan
kualitas tanggung jawab yang diterima seiring berubahnya konsep
karir, maka sebaiknya organisasi mengubah system karirnya, yaitu
lebih banyak menyediakan pekerjaan atau tugas-tugas yang
memungkinkan seseorang untuk berkembang dan tumbuh dalam
satu jenis pekerjaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

4. Pr ayogo (2006)
“Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Atas Karir oleh
Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur”.
a. Permasalahan
1.

Apakah terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang
memilih karir sebagai akuntan public, akuntan perusahaan,
akuntan

pendidik,

akuntan

pemerintahan

ditinjau

dari

penghargaan finansial, pengakuan professional, nilai – nilai
sosial, dan lingkungan kerja.
2.

Apakah terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa dan
mahasiswi (Gender) akuntansi yang memilih karir sebagai
akuntan public, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan
akuntan pemerintahan di tinjau dari penghargaan finansial,
pengakuan professional, nilai – nilai sosial dan lingkungan
pekerjaan.

b. Hipotesis
1.

Diduga terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa
akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan public, akuntan
perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah ditinjau
dari penghargaan finansial, pengakuan professional, nilai –
nilai sosial, dan lingkungan kerja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.

Diduga terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan
mahasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan
public, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan
pemerintah.

c. Hasil
1.

Terdapat perbedaan persepsi akuntansi yang memilih karir
seabgai akuntan public, akutan pendidik, akuntan perusahaan,
akuntan pemerintah ditinjau dari Pengakuan professional dan
nilai – nilai sosial, tetapi tidak terdapat perbedaan persepsi
antara akuntansi yang memilih karir akuntansi yang memilih
karir akuntansi sebagai akuntan public, akuntan pendidik,
akuntan perusahaan, dan akuntan pemerintah ditinjau dari
penghargaan finansial dan lingkungan kerja.

2.

Terdapat

perbedaan

persepsi

diantara

mahasiswa

dan

mahasiswi (Gender) akuntansi yan memilih karir sebagai
akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan, akuntan
pemerintah ditinja dari penghargaan finansial, pengakuan
professional, nilai – nilai sosial, dan lingkungan kerja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

5. Kunartinah (2003)
“ Perilaku manusia akuntansi di STIE Stikubank Semarang dan faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan karir sebagai akuntan publik”.
a. Permasalahan
Apakah terdapat perbedaan antara mahasiswa yang memilh karir
sebagai akuntan publik ditinjau dari faktor intrinsik, penghasilan,
pertimbangan pasar kerja, persepsi mahasiswa mengenai kelebihan
dan kelemahan berprofesi sebagai akuntan publik dan personalitas?
b.

Hipotesis:
1. Tidak ada perbedaan berdasarkan faktor variable dalam
memilih karir antara mahasiswa akuntansi yang memilih karir
sebagai akuntan public dan mahasiswa yang memilih sebagai
non akuntan public.
2. Pemilihan karir yang mengutamakan penghasilan yang tinggi
tidak berbeda antara mahasiswa yang memilih karir sebagai
akuntan publik dan mahasiswa yang memilih karir

non

akuntan public.
3. Tidak ada perbedaan berdasarkan pertimbangan pasar kerja
dalam memilih karir antara mahasiswa akuntansi yang
memilih profesi sebagai akuntan publik dan non akuntan
publik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

4. Tidak ada perbedaan persepsi terhadap kelebihan berprofesi
sebagai akuntan publik bagi mahasiswa dalam memilih karir
sebagai akuntan publik dan non akuntan publik.
5. Persepsi terhadap kelemahan berprofesi sebagai akuntan
publik tidak berbeda antara mahasiswa akuntansi yang
memilih karir sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang
memilih karai sebagai non akuntan publik.
c. Hasil:
1. Pemilihan

karir yang mengutamakan faktor

intrinsik

penghasikan pertama yang tinggi, dan pertimbangan pasar
kerja tidak berbeda antara mahasiswa akuntansi yang
memilih karir sebagai akuntan publik dan mahasiswa yang
memilih karir sebagai non akuntan publik.
2. Terdapat perbedaan persepsi dalam memilih karir.
3. Terdapat

perbedaan

berdasarkan

kepribadian

antara

mahasiswa yang memilh karir sebagai akuntan publik dan
mahasiswa yang memilih karir sebagai non akuntan publik.

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Penghargaan Finansial
2.2.1.1 Pengertian Penghargaan (Reward)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Bergabungnya manusia ke dalam perusahaan atau organisasi
sebagai anggota tentu disertai denga berbagai harpan bahwa kebutuhan
dapat terpenuhi oleh perusahaan tersebut. Sebagai balas jasa atas
keikutsertaannya dalam pencapaian sebagaian tujuan perusahaan. Seperti
yang telah diuraikan bahwa perusahaan memungkinkan untuk menbayar
para anggotanya lebih dari sekedar gaji atau upah pokok saja, tetapi
dimungkinkan pula untuk memberikan berbagai tunjangan, serta
penghargaan baik yang material membangkitkan motivasi dalam diri
personel dalam bertindak demi mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.

2.2.1.2 Kr iter ia Penghargaan (Reward)
Supaya penghargaan dapat bermanfaat dan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai, maka perlu diperhatikan criteria-kriteria dalam
pemberian penghargaan. Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:239)
criteria penghargaan adalah:
1. Penghargaan harus ditinggal oleh penerima.
Penghargaan yang tidak bernilai dimata peneriman tidak akan
memotivasi penerima untuk berprestasi.
2. Penghargaan harus cukup besar untuk dapat memiliki dampak.
Jika penghargaan yang disediakan jumlahnya tidak signikan,
dampaknya dapat berlawan dengan usaha untuk meningkatkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

produktivitas. Penghargaan harus diumumkan secara luas agar
memiliki dampak terhadap penerima.
3. Penghargaan harus dapat dimengerti oleh penerima.
Personel harus memahami dengan baik mengenai alasan pemberian
pernghargaan mempunyai nilai penghargaan yang mereka terima.
4. Penghargaan harus diberikan pada waktu yang tepat.
Penghargaan harus diberikan setelah personel menghasilkan kinerja
seharusnya mendapatkan penghargaan. Jika tidak diberikan segera,
penghargaan akan kehilangan dampak sebagai pemotivasi.
5. Dampak penghargaan harus dirasakan dalam jangka panjang
Penghargaan dapat menghasilkan nilai jika perasaan bahagia yang
dihasilkan oleh penghargaan tersebut bertahan lama dalam ingatan
penerima.
6. Penghargaan harus dapat diubah.
Pemberi

penghargaan

sering

kali

salah

dalam

menetapkan

penghargaan dan beberapa keputusan pemberian penghargaan lebih slit
untuk diubah jiak dibandingkan dengan yang lain.
7. Penghargaan harus memerlukan biaya yang efisien.
Penghargaan yang terbaik terletak adalah penghargaan yan gmampu
memotivasi personel sesuai dengan yang diharapkan perusahaan
dengan biaya minimum.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

2.2.1.3 Manfaat Penghargaan (Reward)
Menurut

Mulyadi

dan

Setyawan

(2001:356),

penghargaan

menghasilkan dua macam manfaat, antara lain :
1. Memberikan Informasi
Penghargaan dapat menarik perhatian personil dan memberikan
informasi atau mengingatkan mereka tentang pentingnya sesuatu yang
diberi penghargaan dibandingkan dengan hal yang lain
2. Memberikan Motivasi
Penghargaan juga meningkatkan motivasi personil terhadap ukuran
kinerja, sehingga embantuu personil dalam memutuskan bagaimana
mereka mengalokasikan waktu danusaha mereka.

2.2.1.4 J enis-jenis Penghargaan (Reward)
Menurut Byars dan Rue (2000:299) mengelompokkan reward ke
dalam dua kategori, yaitu:
a. Inirinstic Reward
Adalah penghargaan yang bersifat internal atau dirasakan secara
individu yang biasanya diperoleh diperoleh dan dilibatkannya individu
tersebut pada suatu aktivitas atau tugas tertentu, misalnya perasaan
puas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

b. Extrinsic Reward
Adalah reward yang dikontrol dan didistribusikan secara langsung
oleh organisasi dan merupakan reward yang berwujud. Misalnya
kompensasi.
Sumber : Byars dan Rue, Human Resources management, 2000, hal.
300.
Sedangkan menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:355), merupakan
bahwa penghargaan dapat digolongkan dalam dua kelompok :
1. Penghargaan Intrinsik.
Penghargaan intrinsic berupa rasa puas diri yang diperoleh seseorang
yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan telah
mencapai sasaran tertentu. Untuk meningkatkan penghargaan intrinsic
manajemen dapat menggunakan berbagi tehnik seperti penambahan
tanggungjawab, partisipasi dalam pengambilan keputusan, dan usaha
lain yang meningkatkan harga diri sseorang dan yang mendorong
orang untuk menjadi yang terbaik.
2. Penghargaan Ekstrinsik.
Penghargaan ekstrinsik terdiri dari kompensasi yang diberikan kepada
personel, baik yang berupa kompensasi langsung, tidak langsung,
maupun berupa kompensasi non meneter. Kompensasi langsung
adalahnpembayaran

langsung

berupa

gaji

atau

ubah

pokok,

honorarium lembur atau hari libur, pembagian laba, pembagian saham,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

dan berbagi bonus lainyang didasarkan atas kinerja personil.
Penghargaan tidak langsung adalah semua pembayaran untuk
kesejahteraan personil seperti asuransi kecelakaan, suransi hari tua,
honorium liburan, tunjangan masa sakit. Penghargaan non meneter
dapat berupa sesuatu yang secara ekstra diberikan oleh perusahaan
kepada personilnya, seperti ruang kerja yang memiliki lokasi dan
istimewa, tempat parkir khusus, gelar istimewa dan sekretaris pribadi.

2.2.1.5 Penghargaan Finansial
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai
kontraprestasi dari perkerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi
sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan
kepuasan kepada karyawannya. (Byars dan Rue, 2000).

2.2.2. Lingkungan Ker ja
Menurut Tohardi (2002:128) untuk meningkatkan produktivitas
individual yang sekaligus meningkatkan produktivitas organisasional atau
perusahaan. Kita perlu mendesain organisasi, mendesain pekerjaan dan
juga

mendesai

lingkungan

kerja,

semuanya

untuk

memberikan

kenyamanan kepada manusia yang bekerja didalamnya, sehingga mereka
merasa bersemangat, bergairah dan memperoleh kepuasan dalam bekerja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Secanggih apapun alat, mesing dan sebagainya yang tersedia,
namun mereka tidak memiliki SDM yang handal maka keberadaan alat,
mesin dan sebagainya tersebut tidak dapat berfungsi secara maksimal.
Untuk itu dari unsur-unsur manajemen yang ada maka manusialah yang
harus dimanaj (dikelola) terlebih dahulu, jika organisasi atau perusahaan
itu menginginkan tingkat produktivitas tinggi.
Untuk itulah diperlukan mendesai lingkungan kerja yang kondusif
untuk bekerja, mengingat manusia yang mempunyai karakteristik yang
sangat heterogen, kebutuhan yang beragam, perasaan yang berlainan,
emosi yang tidak sama dan masih banyak lagi insur yang terdapat dalam
jiwa fisik manusia yang memerlukan penanganan secara professional.
Dengan melihat adanya korelasi fisik terhadap mental, maka
sebagai seorang manajer mestinya harus mampu mengelola tempat kerja
sedemikian rupa, sehingga karyawan tetap dapat tersenyum dari awal
kerja bahwa mereka bergairah dan bersemangat dalam bekerja dan
akhirnya mampu meningkatkan produktivitas kerja mereka.
Itulah tujuan utama dari desain lingkungan kerja tersebut yaitu
bagaiman kita mampu mendesai lingkungan kerja yang kondusif, yang
nyaman, enak, menggairahkan, sehingga menjadi spirit dalam kerja.
Dalam mendesain lingkungan kerja ada dua hal yang perlu didesain yaitu
mendesai fisik lingkungan kerja dan mendesain manusia-manusia yang
merupakan sekelompok manusia dan membentuk lingkungan sosial.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Kedua hal tersebut baik lingkungan fisik maupun lingkunga sosial di
tempat kerja sama yang memberikan pengaruh terhadap kenyamanan
dalam bekerja.

2.2.3. Pemilihan Kar ir
2.2.3.1 Kar ir
Karir merupakan jenjang jabatan (pekerjaan) yang pernah dipegang
(dijabat) oleh seseorang selama orang tersebut bekerja di organisasi atau
perusahaan yang mempunyai karir yang baik, berarti ia selalu menempati
pekerjaan atau jabatan yang baik pula. Pekerjaan atau jabatan yang baik
dalam pengertian ini adalah pekerjaan yang bersifat menantang, lebih
bergensi, lebih besar wewenang dan bertanggung jawabnya dimana
semua itu akan berdampak pula pada semakin besarnya kompensasi
(gaji/upah) yang akan diterima oleh karyawan tersebut.
Menurut Tohardi (2002:279) Karir seseorang akan berkembang
bukanlah semata karena factor nasib. Jutru factor yang paling dominan
dalam memuluskan karir seseorang adalah factor yang paling dominan
dalam memuluskan karir seseorang adalah factor usaha. Makasudnya
dengan usaha yang keras dari karyawan yang bersangkutan untuk maju,
mengembangkan diri dan menjadi karyawn yang handal.
Walaupun dalama kenyataan, tidak sedikit karir berkembang karena
usaha yang dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan. Yang dimaksud

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

usaha adalah berkolusi atau bernepotisme dengan penjabat-penjabat
pembentukan kebijkan promosi. Dengan kata lain untuk menduduki
jabatan tertentu ia ber-KKN. Usahan yang demikian tentunya bukanlah
usaha yang dimaksud dalam manajemen SDM. Usaha yang dimaksud itu
adalah usah yang sebenarnya menupi banyak orang. Karena orang yang
menduduki jabatan tertentu dari hasil berkolusi dan nepotisme negative,
masih harus dipertanyakan kinerjanya.
Untuk itulah karyawan dapat meluncur dengan mulus dalam
karirnya, maka karyawan yang bersangkutan harus berusaha keras
mengelola diri, bukan pasrah kepad nasib dan bukan uga bermain denga
kolusi dan nepotisme. Agar dalam uasah tersebut tidak sia-sia, berjalan
dalam rel yang sebenarnya, maka karir harus direncanakan. Bukankah
para pakar manajemen mengatakan bahwa perencanaan yang baik,
merupakan setengah dari keberhasialan.
Dengan

perencanaan

karir

yang

baik

dalam

rangka

mengembangkan karir diri, maka seseorang akan dapat membuat taktik,
apa yang harus dilakukan untuk meraih jenjang tertentu.

2.2.3.2 Faktor Penentu Kar ir
Menurut Tohardi (2002:281), ada lima factor yang akan
mempungaruhi mulus tidaknya karir seseorang karyawan ata pekerja.
Untuk itulah kelima factor tersebut harus dikelola oleh karyawan denga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

baik, bila karyawan atau pekerja yang bersangkutan ingin meraih karir
yang lebih tingi. Kelima factor tersebut yaitu:
1. Sikap Atasan, Rekan Sekerja dan Bawahan
Bila kita mengamati fenomena yang ada di perusahaan, ada seorang
karyawan yang memilik prestasi yang bagus, kinerjanya tinggi namun
karir berjalan ditempat atau tidak pernah berubah. Ternyata ada aspek lain
yang turut masuk dalam penilaian prestasi kerja tersebut, yaitu aspek
moral atau prilaku karyawan yang bersangkutan. Dalam kenyataan banyak
karyawan yang berprestasi tinggi namun sikapnya kurang memuaskan,
misalnya suka emosi, suka menjilat, ada gejala suka korupsi, suka berkata
kasar dan masih banyak lagi yang semuanya itu membuat orang
disekelilingnya menjadi tidak suka.
Orang yang berprestasi dalam bekerja, namun tidak disukai oleh
orang di sekeliling tempat ia bekerja, maka orang yang demikian tidak
akan mendapat dukungan utnuk meraih karir yang lebih baik. Dengan kata
lain, orang yang demikian tidak dipakai di organisasi atau perusahaan
tersebut.
Untuk itu, maka bila ingin karir berjalan dengan mulus, seseorang
harus menjaga diri, menjaga hubungan baik kepada semua orang yang ada
di organisasi atau perusahaan tersebut, baik menjadi hubungan baik
kepada atasan, bawahan dan juga rekan-rekan sekerja. Promosi akan lebih
berat lagi apabila penepatan promosi tersebut tersebut berdasarkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

musyawarah. Karena pemilihan

secara

demokrasi

tersebut akan

melibatkna banyak orang, dimana semua orang akan memberikan
kontribusi penilaiannya, maka jika kita tidak disukai oleh banyak orang,
maka jalan menuju karir yang lebih baik tersebut semakin tidak jelas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, bila seorang karyawan
ingin meniti karirnya dengan mulus maka selain membenahi diri dengan
segudang prestasi, juga memback-up diri dengan perangai, tingkah laku
atau moral yang baik. Dengan bekal moral yang baik tersebut, diharapkan
akan menyenangkan atasan, rekan sekerja dan juga bawahan, merek
semua merasa “sejuk” bila kita lama menghilang. Mungkin itu dapat
digunakan sebagai indicator apakah kita mendapat dukungan atau tidak
dari semua orang yang berada di organisasi atau perusahaan tersebut.
2. Pengalaman
Pengalaman dalam konteks ini dapat berkaitan dengan tingkat
golongan (senioritas) seseorang karyawan, walaupun hal ini masih tetap
diperdebatkan. Namun beberapa pengamatan menilai bahwa dalam
mempromosikan

para

seniar

bukan

hanya

mempertimbangkan

pengalaman saja tetapi ada semacam pemberian penghargaan terhadap
pengabdiannya

kepada

organisasi

atau

perusahaan.

Jika

hanya

memperoleh pengalaman tidak mustahil para yunior akan memperoleh
pengalaman tidak lenih banyak dari para yunior. Karena pengalaman
dapat diadopsi (diambil dari pengalaman orang lain).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Jika tanpa mengadopsi pengalaman dari orang lainpun para junior
akan dapat memperoleh pengalaman yang sama bahkan lebih baik dari
senior.
3. Pendidikan
Factor pendidikan biasanya menjadi syarat utnuk duduk di sebuah
jabatan, misalnya syarat untuk menjadi seorang dosen maka minimal
harus berpendidikan serjana.
Dari

kenyataantersebut

dapat

dilihat

factor

pendidikan

mempengaruhi dari kemulusan karir seseorang. Belum lagi melihat
performan seseorang secara lebih obyektif, bahwa semakin berpendidikan
seseorang akan semakin baik, atau denga kata lain orang yang terbaik
pula, walaupun dlaam kenyatan ditemukan ada sebaliknya, itu tentu ada
kesalahan-kesalahan

dalam

proses

pembelajaran,

penilaian,

dan

sebagainya.
4. Pr estasi
Prestasi dapat saja terjadi dari akuntansi dari pengalaman,
pendidikan dan lingkungan kerja yang baik. Namun prestasi yang baik
tentunya merupakan usaha yang kuat dari dalam diri seseorang, walaupun
karena keterbatasan pendidikan, pengalaman dan dukungan rekan-rekan
sekerja. Pengaruh prestasi dalam menentukan jenjang karir akan sangat
jelas terlihat bila indicator atau standar untuk menduduki jabatan tertentu
dominan berdasarkan prestasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

5. Faktor Nasib
Faktor nasib juga turut mementukan, walaupun diyakini porsinya
sangat kecil, bahkan para ahli mengatakan factor nasib berpengaruh
terhadap keberhasilan hanya 10% saja. untuk itu sangat salah bila
seseorang pegawai bersandar pada nasib.
Adanya factor nasib yang turut mempengaruhi harus diyakini ada,
karena dalam kenyataan ada yang berprestasi tetapi tidak pernah mendapat
peluan untuk dipromosikan.
Factor nasib memang masih rahasia Tuhan jadi masih misteri, kita
sebagai manusia tidak diberikan ilmu untuk mengetahuinya, sehingga
omong besar jika ada manusia yang mampu meramal nasib.

2.2.4. Teori Yang Melandasi Penghargaan Finansial Dengan Pemilihan
Kar ir
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai
kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi
sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan
kepuasaan kepada karyawannya.
Pengaruh penghargaan finansial terhadap pemilihan karir seseorang
mahasiswa sesuai denga Teori Ekspektasi yang menyatakan bahwan
kekuatan dari kecenderungaan utnuk bertindak dengan cara tertentu pada
kekuatan dari suatu harapan bahwan tindakan tersebut akan diikuti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

dengan hasil tertentu serta pada daya tarik hasil tersebut bagi individu.
Oelh karena itu, teori ini mengemukakan tiga variable berikut ini
(Robbins, 2002:67):
1. Daya tarik: pentingnya individu mengharapkan outcome dan
penghargaan yang mungkin dapat dicapai dalam bekerja.
2. Kaitan kinerja-penghargaan: keyakinan individu bahwa dengan
menunjukan kinerja pada tingkat tertentu akan mencapai outcome yang
diinginkan.
3. Kaitan upaya-kinerja: probabilitas yang diperkitakan oleh individu
bahwa

denga

menggunakan

sejumlah

upaya

tertentu

akan

menghasilkan kinerja.
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai
kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi
sebagiam besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan
kepuasan kepada keryawannya, sehingga penghasilan menjadi salah satu
factor yang mempengaruhi dalam pemilihan karir.

2.2.5. Teori yang Melandasi Hubungan antara Lingkungan Kerja dengan
Pemilihan Kar ir
Bila kita mengamati fenomena yang ada bahwa seorang mahasiswa
yang memilik pretasi yang bagus namu belum mempunyai karir yang
akan dipilihnya. Ternyata ada aspek lain yang turut masuk dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

pemilihan karir tersebut, yaitu aspek moral atau perilaku karyawan yang
bersangkutan.
Orang yang berprestasi dalam bekerja, namun tidak disukai oelh
orang di sekeliling tempat ia bekerja, maka orang yag demikian tidak
akan mendapat dukungan untuk meraih karir. Dengan kata lain, orang
yang de