FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.
dan hidayah-Nya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR”. dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di Surabaya.
Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, MSi, sebagai Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
4. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi, selaku Dosen Pembimbing Utama dan Ibu Dra.Ec.Anik Yuliati, MAks, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan saran untuk penulis.
5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Uneversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
(2)
dorongan semangat baik material maupun spiritual, dan memberikan curahan kasih sayangnya sampai skripsi ini selesai.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan yang telah mereka berikan selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta kemampuan, memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang mengarah kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Sebagai penutup penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat, almamater, dan ilmu pengetahuan.
Surabaya, Febuari 2010
Penulis
(3)
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
ABSTRAKSI ... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah... 6
1.3. Tujuan Penelitian... 6
1.4. Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu ... 8
2.2. Landasan Teori ... 12
2.2.1. Penghargaan ... 12
2.2.1.1. Pengertian Penghargaan... 12
2.2.1.2. Kriteria Penghargaan Finansial... 14
2.2.1.3. Manfaat Penghargaan ... 15
2.2.1.4. Jenis – Jenis Penghargaan... 15
2.2.1.5. Penghargaan Finansial ... 17
2.2.1.6. Teori Yang Melandasi Pengaruh Penghargaan Finansial Terhadap Pemilihan Karir ... 17
2.2.2. Pengakuan Profesional... 18
2.2.2.1. Teori Yang Melandasi Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Pemilihan Karir ... 19
(4)
2.3. Kerangka Pikir ... 22
2.4. Hipotesis ... 23
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel... 24
3.1.1. Definisi Operasional ... 24
3.1.2. Pengukuran Variabel... 25
3.2. Teknik Penentuan Populasi Dan Sampel ... 27
3.2.1. Populasi... 27
3.2.2. Sampel... 28
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.3.1. Jenis Data ... 29
3.3.2. Sumber Data... 29
3.4. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 29
3.4.1. Uji Kualitas Data... 29
3.4.1.1. Uji Validitas ... 29
3.4.1.2. Uji Reliabilitas ... 30
3.4.1.3. Uji Normalitas ... 30
3.4.1.4. Uji Multikolinieritas ... 30
3.4.1.5. Uji Heteroskedastisitas ... 31
3.4.2. Teknik Analisis ... 31
3.4.3. Uji Hipotesis ... 32
(5)
Jawa Timur... 33
4.1.2. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur... 35
4.1.3. Falsafah, Visi, Misi, Dan Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur... 36
4.1.4. Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur ... 38
4.2. Diskripsi Hasil Penelitian ... 38
4.3. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 42
4.3.1. Uji Analisis Data... 42
4.3.1.1. Uji Validitas, Dan Reliabilitas ... 42
4.3.1.1.1. Uji Validitas... 42
4.3.1.1.2. Uji Reliabilitas ... 43
4.3.1.1.3. Uji Normalitas ... 44
4.3.1.1.4. Uji Multikolinieritas ... 45
4.3.1.1.5. Uji Heteroskedastisitas ... 46
4.3.2. Teknik Analisis Dan Uji Hipotesis ... 47
4.3.2.1. Analisis Deskriminan... 47
4.3.2.2. Uji Hipotesis ... 54
4.4. Pembahasan ... 56
4.4.1. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya... 59
4.4.2. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat ... 61
4.4.3. Keterbatasan Penelitian... 61
(6)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(7)
Tabel. 1 Matrik Perbedaan Penelitian Sekarang Dengan Penelitian
Sebelumnya ... 12
Tabel. 2 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Penghargaan Finansial (X1)... 39
Tabel. 3 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Pengakuan Profesional (X2) ... 40
Tabel. 4 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja (X3) 41 Tabel. 5 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Pemilihan Karir (Y) 42 Tabel. 6 Hasil Uji Validitas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows... 43
Tabel. 7 Hasil Uji Reliabilitas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows... 44
Tabel. 8 Hasil Uji Normalitas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows... 45
Tabel. 9 Hasil Uji Multikolinieritas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows... 46
Tabel. 10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows... 47
Tabel. 11 Analisis Perbedaan Antar Group Pemilihan Karir ... 48
Tabel. 12 Test Of Equality Of Group Mean... 50
Tabel. 13 Canonical Discriminant Function Coeficients ... 52
Tabel. 14 Eigenvalue... 53
Tabel. 15 Standardized Canonical Discriminant Function Coeficients ... 54
Tabel. 16 Hasil Pengujian Hipotesis ... 55
Tabel. 17 Matrik Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Sebelumnya... 60
(8)
Gambar. 1. Bagan Kerangka Pikir... 23
(9)
ix Oleh :
DENI RETNO K
Abstrak
Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat ketat menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi setiap pelaku bisnis. Pesatnya perkembangan dunia bisnis ini memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akuntansi. Dalam memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya, misalnya penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja (Wijayanti dan andrianti (2001), dalam Sudaryono, R.Eko, Sri Rahayu dan Dody Setiawan (2003). Proses karir seseorang dalam suatu organisasi berbeda-beda tergantung pada apakah organisasi mendapatkan suplai individu dan sumber internal atau eksternal, selain itu juga apakah organisasi memberikan tugas kepada karyawannya berdasarkan kontribusi individual atau kelompok. (Dino, 2006). Terdapat beberapa jenis karir yang dapat dijalankan oleh mahasiswa akuntansi yang telah menjadi sarjana, yaitu menjadi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintahaan..(Rahayu, dkk, 2003). Peneliti yang pernah dilakukan oleh Wijayanti (2001), dalam Rahayu, dkk (2003), menunjukkan bahwa adanya perbedaan presepsi mahasiswa dalam memilih karir sebagai salah satu akuntan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 66 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Angkatan 2006, Sedangkan sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 66 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Angkatan 2006, Dan Kuisioner tersebut terdiri dari 12 item pertanyaan yang terbagi menjadi 4 bagian. Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji Determinan dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan diduga ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir, teruji kebenarannya.
Keyword : Penghargaan finansial, Pengakuan profesional, Lingkungan kerja
(10)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dunia ini pada dasarnya selalu dihadapkan pada permasalahan, dan sebagai mahluk yang mempunyai akal pikiran, manusia akan berusaha memecahkan masalah tersebut.
Krisis moneter yang telah melanda perekonomian dunia sejak awal tahun 1998 dan ditambah krisis global yang melanda Eropa dan Amerika pada saat ini dampaknya sangat dirasakan khususnya oleh Bangsa Indonesia. Kondisi Indonesia mengalami kemerosotan secara dratis. Banyak perusahaan yang gulung tikar akibat tak mampu mengatasi peristiwa ini. Hal ini menyebabkan ribuan bahkan jutaan tenaga kerja harus kehilangan pekerjaannya akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), sehingga perusahaan tidak dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Untuk mengatasi hal ini dunia bisnis semakin membutuhkan informasi yang cepat dan akurat.
Perkembangan lingkungan bisnis yang sangat ketat menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi setiap pelaku bisnis. Persaingan tidak lepas dari ketatnya perkembangan lingkungan bisnis, sehingga banyak pelaku bisnis yang bekerja keras untuk mampu bersaing dan mengatasi munculnya permasalahan yang akan dihadapi akibat persaingan tersebut. Perkembangan ini diikuti oleh semakin meluasnya profesi akuntan yang mempunyai hubungan erat dengan tata nilai dan budaya yag berkembang bukan hanya di
(11)
lingkungan bisnis tetapi di kalangan masyarakat. Profesi akuntan tidak bisa lepas dari lingkungan bisnis yang terjadi di negeri ini, karena profesi akuntan menjadi salah satu pelaku aktif dalam dunia bisnis dan ekonomi. Profesi akuntan dituntut untuk dapat menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan.(Oetomo : 2006)
Pesatnya perkembangan dunia bisnis memberikan lapangan kerja yang beragam untuk angkatan kerja. Salah satu yang tergolong dalam angkatan kerja adalah sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akutansi. Perkembangan dalam dunia bisnis harus direspon oleh sistem pendidikan akuntansi agar dapat menghasilakan sarjana akuntansi yang berkualitas dan siap pakai dalam dunia kerja. Agar dapat mancapai tujuan tersebut maka desain pendidikan akuntansi harus relevan terhadap dunia kerja, dalam hal ini dunia kerja bagi lulusan sarjana akuntansi (Rahayu, dkk : 2003)
Saat ini perguruan tinggi sebagai wahana proses pencetak calon profesional menghadapi tantangan yang berat selain mengemban tri dharma perguruan tinggi terutama proses pembelajaran, yakni agar para lulusannya lebih mampu menjawab tantangan jaman yang semakin canggaih. Untuk itu, perlu difikirkan solusi yang tepat agar mereka bisa mengimbangi tantangan itu (Atmono, 2004)
Dunia pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam peningkatan mutu sumber daya manusia menuju jenjang profesionalisme landasan yang paling mendasar dalam pembentukan seorang profesionalisme berkualitas, mampu bersaing dan memiliki keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pendidikan tertinggi yang mampu berintengrasi dengan
(12)
perubahan-perubahan yang terjadi. Agar arah pendidikan itu dapat sesuai dengan yang diinginkan maka perlu suatu kondisi yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang baik, keterampilan, profesionalisme dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Kondisi yang mendukung tercapainya tujuan pendidikan antara lain : orentasi profesional, kesempatan pembelajaran organisasi, kualitas pengajaran dan partisipasi dari semua personil yang ada dalam lingkungan pendidikan tersebut.
Mahasiwa pada suatu perguruan tinggi swasta terdiri dari berbagai ragam sikap dan nilai sebagai pengalaman individu yang juga merupakan refleksi keberadaan keluarga dan budaya. Selanjutnya lembaga berupaya memberi stimulasi untuk menggali dan menumbuhkan serta mengembangkan potensi yang dimiliki untuk mewujudkan prestasi mahasiswa secara optimal. Dalam penyampaian materi, setiap dosen menggunakan teknik dan metode yang berbeda, namun demikian satu hal yang tidak dapat dipungkiri, bahwa motede tersebut diharapkan mampu memberikan pemahaman optimal pada mahasiswa. Sehingga mahasiswa mampu berkarir dan menjawab semua tantangan dalam dunia pekerjaan. Proses karir seseorang dalam suatu organisasi berbeda-beda tergantung pada apakah organisasi mendapatkan suplai individu dan sumber internal atau eksternal, selain itu juga apakah organisasi memberikan tugas kepada karyawannya berdasarkan kontribusi individual atau kelompok (Dino, 2006).
Menurut Hariandja, (2006) Karir adalah jabatan atau pekejaan atau posisi yang dapat diduduki seseorang selama kehidupan kerjannya dalam
(13)
organisasi atau dalam beberapa organisasi. Dari sudut pandangan pegawai, jabatan merupakan suatu hal yang sesuai dengan keinginannya dan mengiginkan jabatan setinggi mungkin sesuai dengan kemampuannya. Jabatan yang lebih tinggi biasannya mengakibatkan gaji yang lebih besar, tanggung jawab yang lebih besar, dan pengetahuan yang lebih baik, yang biasannya diharapkan pegawai. Oleh karena itu, ketika seseorang memasuki dunia kerja, orang tersebut mungkin akan bertanya apakah tujuan karirnya (sebagai jabatan tertinggi yang diharapkan) akan dapat dicapai di organisasi di tempat dia bekerja. Bilamana di organisasi tersebut, orang mungkin tidak akan mempunynai semangat kerja yang tinggi atau tidak termotivasi untuk bekerja atau bahkan akan meninggalkan organisasinnya.
Menurut Rahayu, dkk (2003) terdapat beberapa jenis karir yang dapat dijalankan oleh mahasiswa akuntansi yang telah menjadi sarjana, yaitu menjadi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintahaan.berdasarkan dari berbagai jenis karir tersebut menunjukan bahwa setiap sarjana akuntansi bebas milih karir apa yang dijalaninya.
Untuk memilih karir yang akan dijalaninya, mahasiswa akuntansi memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya, faktor-faktor yang mempengaruhinya terdiri dari penghargaan finasial, pelatihan profesional, dan lingkungan kerja. Namun juga tidak sedikit mahasiswa akuntansi yang berkarir tidak sesuai dengan bidangnya yang juga dikarenakan faktor-faktor tersebut.
Menurut Wijayanti dan andrianti (2001), dalam Sudaryono, R.Eko, Sri Rahayu dan Dody Setiawan (2003) penghargaan finansial adalah
(14)
penghasilan atau gaji yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagaian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. Pelatihan profesional yaitu meliputi hal – hal yang berhubungan dengan peningkatan keahlian. Sedangkan, lingkungan kerja adalah sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja merupakan faktor lingkungan pekerjaan.
Peneliti yang pernah dilakukan oleh Wijayanti (2001), dalam Rahayu, dkk (2003), menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi akan memilih satu diantara empat karir, yaitu sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintahan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu, (2003), ditemukan adanya perbedaan presepsi mahasiswa dalam memilih karir sebagai salah satu akuntan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Guna mengetahui persepsi mahasiswa mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi mereka dalam pemilihan karir dan juga untuk mengetahui karir apa yang paling diminati oleh mahasiswa akuntansi, maka diperlukan suatu penelitian yang akan mampu menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan utama yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan persepsi dikalangan mahasiswa akuntansi dengan mempertimbamgkan faktor penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja melihat bahwa faktor – faktor diatas merupakan faktor yang pokok yang notabene mempunyai kesamaan atau tidak terdapat perbedaan persepsi bagi setiap mahasiswa akuntansi UPN “VETERAN”
(15)
Jawa Timur dipilih sebagai subjek penelitian ini dan diharapkan akan memberi pilihan kepada mahasiswa akuntansi yang sudah lulus strata-1 dalam memilih karir yang akan dijalaninya nanti dengan mempertimbangkan beberapa faktor – faktor yang mempengaruhinya
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : ”FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR”.
1.2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu apakah ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris, serta mengetahui apakah ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, yaitu antara lain :
1. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini akan memberikan pilihan mahasiswa akuntansi yang sudah lulus S1 dalam memilih profesi sebagai akuntan.
(16)
2. Bagi Penulis
Sebagai masukan dalam memperoleh pengalaman yang nyata, sehingga dapat membandingkan teori yang telah diperoleh selama kuliah dengan keadaan sebenarnya yang ada dilapangan.
3. Bagi Akademis
Dapat memberikan nilai tambah dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran dalam rangka menambah mutu lulusan sebagi pekerjaan intelektual yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar dan membantu membuat kurikulum dalam sistem pendidikan akuntansi yang relevan dalam dunia kerja.
4. Bagi Praktisi
Dapat digunakan oleh perusahaan yang telah mempekerjakan tenaga akuntan, sehingga mereka dapat mengerti apa yang diinginkan calon akuntan dalam melih karir dan untuk lebih memotivasi mereka yang sudah bekerja di perusahaannya.
(17)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan pengkajian yang berkaitan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan karir, juga pernah dilakukan oleh :
1. Wijayanti (2001) a. Judul
”Faktor – Faktor Yang mempengaruhi Pilihan Karir Mahasiswa Akuntansi”
b. Permasalahan
Apakah ada perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional lingkungan kerja, keamanan kerja dan kemudahan mengakses lowongan kerja antara mahasiswa yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan pemerintah, dan akuntan perusahaan.
c. Hipotesis
Diduga ada perbedaan finansial/gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja dan tersedianya lapangan kerja di antara mahasiswa yang memilih karir sebagai akutan publik, akuntan pendidik, akuntan pemerintah dan akuntan perusahaan.
(18)
d. Kesimpulan
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja dalam pemilihan karir, sedangkan untuk faktor nilai – nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan.
2. Sri Rahayu, Eko Arief Sudaryono dan Doddy Setiawan (2003) a. Judul
”Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir”.
b. Permasalahan
Apakah ada perbedaan pandangan antara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah, secara keseluruhan dan menurut perbedaan gender mengenai peghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas dan untuk mengetahui jenis karir apa yang paling diminati dan yang kurang diminati oleh mahasiswa akuntansi secara keseluruhan dan berdasarkan gender-nya.
c. Hipotesis
Diduga ada perbedaan pandangan antara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan
(19)
perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintahan ditinjau dari penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional. nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas.
d. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai gender-nya, maka perbedaan persepsi atau pendapat mahasiswa akuntansi terlihat pada faktor pelatihan.
3. Prayogo (2006) a. Judul
”Faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan atas karir oleh mahasiswa akuntansi UPN ”Veteran ” Jawa Timur”.
b. Permasalahan
1) Apakah terdapat perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, akuntan pemerintahan ditinjau dari penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai – nilai sosial, dan lingkungan kerja.
2) Apakah terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa dan mahasiswi (Gender) akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah di tinjau dari penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai – nilai sosial dan lingkungan pekeerjaan.
(20)
c. Hipotesis
1) Diduga terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah ditinjau dari penghargaan finansial, Pengakuan profesional, nilai–nilai sosial, dan lingkungan kerja.
2) Diduga terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa dan mamasiswi akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik, dan akuntan pemerintah
d. Kesimpulan
1) Terdapat perbedaan persepsi akuntansin yang memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan perushaan, akuntan pemerintah ditinjau dari Pengakuan profesional dan nilai – nilai sosial, tetapi tidak terdapat perbedaan persepsi akuntansi yang memilih karir akuntansi sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntam perusahaan, dan akuntan pemerintah ditinjau dari penghargan financial dan lingkungan kerja.
2) Terdapat perbedaan persepsi diantara mahasiswa dan mahasiswi (Gender) akuntansi yanng memilih karir sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah ditinjau dari penghargaan finansial, pangakuan pofesional, nilai – nilai sosial, lingkungan kerja
(21)
Untuk memperjelas uraian di atas, maka berikut ini, merupakan perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya, yang disajikan dalam bentuk tabel matrik dan dapat dilihat pada tabel 1, sebagai berikut : Tabel 1. Matrik Perbedaan
Penelitian Sekarang Dengan Penelitian Sebelumnya
Peneliti Judul Variabel Teknik Analisis
1. Wijayanti (2001)
Faktor – Faktor Yang mempengaruhi Pilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional lingkungan kerja, keamanan kerja dan kemudahan mengakses lowongan kerja
Uji Beda
2. Sri Rahayu (2003) Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional. nilai-nilai sosial, lingkungan kerja, pertimbangan pasar kerja, dan personalitas.
Uji Beda
3. Prayogo (2006)
Faktor – faktor yang mempengaruhi pemilihan atas karir oleh mahasiswa akuntansi UPN ”Veteran ” Jawa Timur
Penghargaan finansaial, Pengakuan profesional, nilai–nilai sosial, dan lingkungan kerja.
Uji Beda
Sumber : Penulis 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Penghargaan
2.2.1.1. Pengertian Penghargaan
Bergabungnya manusia ke dalam perusahaan atau organisasi sebagai anggota tentu disertai dengan berbagai harapan bahwa kebutuhanya dapat terpenuhi oleh perusahaan tersebut.
(22)
Sebagai balas jasa atas keikutsertaannya dalam pencapaian sebagian tujuan perusahaan. Seperti yang telah diuraikan bahwa perusahaan memungkinkan untuk membayar para anggotanya lebih dari sekedar gaji atau upah pokok saja, tetapi dimungkinkan pula untuk memberikan berbagai tunjangan, serta penghargaan baik yang material maupun non material sesuai dengan prestasi masing-masing. Adanya berbagai kemungkinan untuk memperoleh penghargaan disamping balas jasa dasarnya yang sangat diharapkan merupakan perangsang untuk berprestasi lebih tinggi.
Menurut Mulyadi dan setyawan (2001 : 227) sistem penghargaan merupakan salah satu alat pengendali penting yang digunakan oleh perusahaan untuk memotivasi personelnya agar mencapai tujuan perusahaan (bukan tujuan personel secara individu) dengan perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan (bukan perilakau yang disukai oleh personel secara probadi).
Menurut Kurnianingsih dalam I Made dan Rani (2003 : 22) sistem penghargaan adalah pemberian kompensasi kepada para manajer yang terdiri dari atas pembayaran tetap saja dan pembayaran tetap ditambah variable yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kinerja manajerial.
Berdasarkan dari bebrapa pengertian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghargaan merupakan alat penting yang digunkan oleh organisasi untuk membangkitkan motivasi dalam diri personel dalam bertindak demi mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
(23)
2.2.1.2. Kriteria Penghargaan
Supaya penghargaan dapat bermanfaat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka perlu diperhatikan kriteria-kriteria dalam pemberian penghargaan. Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:239) kriteria penghargaan adalah :
1 Penghargaan harus dihargai oleh penerima
Penghargaan yang tidak bernilai dimata penerima tidak akan memotivasi penerima untuk berprestasi.
2 Penghargaan harus cukup besar untuk dapat memiliki dampak.
Jika penghargaan yang disediakan jumlahnya tidak signifikan, dampaknya dapat berlawanan dengan usaha untuk meningkatkan produktivitas. Penghargaan harus diumumkan secara luas agar memiliki dampak terhadap penerima.
3 Penghargaan harus dapat dimengerti oleh penerima
Personel harus memahami dengan baik mengenai alasan pemberian penghargaan maupun nilai penghargaan yang meraka terima.
4 Penghargaan harus diberikan pada waktu yang tepat
Penghargaan harus diberikan setelah personel menghasilkan kinerja seharusnya mendapatkan penghargaan. Jika tidak diberikan segera, penghargaan akan kehilangan dampak sebagai motivasi.
5 Dampak penghargaan harus dirasakan dalam jangka panjang
Penghargaan dapat menghasilkan nilai lebih jika perasaan bahagia yang dihasilkan oleh penghargaan tersebut bertahan lama dalam ingatan penerima.
(24)
6 Penghargaan harus dapat diubah
Pemberian penghargaan sering kali salah dalam menetapkan penghargaan dan beberapa keputusan pemberian penghargaan lebih sulit untuk diubah jika dibandingkan dengan yang lain.
7 Penghargaan harus memerlukan biaya yang efesien
Penghargaan yang terletak adalah penghargaan yang mampu memotivasi personel sesuai dengan yang diharapkan perusahaan dengan biaya minimum.
2.2.1.3. Manfaat Penghargaan
Menurut mulyadi dan Setyawan (2001:356), penghargaan menghasilkan dua macam manfaat, antara lain :
1 Memberikan Informasi
Penghargaan dapat menarik perhatian personil dan memberi informasi atau meningkatkan mereka tentang pentingnya sesuatu yang diberikan penghargaan dibandingkan dengan hal yang lain. 2 Memberikan Motivasi
Penghargaan juga meningkatkan motivasi personil terhadap ukuran kinerja, sehingga membantu personil dalam memutuskan bagaimana mereka mengalokasikan waktu dan usaha mereka.
2.2.1.4. Jenis - Jenis Penghargaan
Menurut Mulyadi dan Setyawan (2001:355) menyatakan bahwa penghargaan dapat digolongkan dalam dua kelompok :
1 Penghargaan Intrinsik
Penghargaan intrinsik berupa rasa puas diri yang diperoleh seseorang yang telah berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan
(25)
telah mencapai sasaran tertentu. Untuk meningkatkan penghargaan intrinsik manajemen dapat menggunakan sebagai teknik seperti penambahan tanggung jawab, partisipai dalam pengambilan keputusan, dan usaha lain yang meningkatkan harga diri seseorang dan yang mendorong orang untuk menjadi yang terbaik.
2 Penghargaan Ekstrinsik
Penghargaan ekstrinsik terdiri dari kompensasi yang diberikan kepada personil, baik yang berupa kompensasi langsung, tidak langsung, maupun berupa kompensasi non moneter. Kompensasi langsung adalah pembayaran langsung berupa gaji atau upah pokok, honorarium lembur atau harian libur, pembagian laba, pembagian saham, dan berbagai bonus lain yang didasarkan atas kinerja personil. Penghargaan tidak langsung adalah semua pembayaran untuk kesejahteraan personil seperti asuransi kecelakaan, asuransi harian tua, honorarium libur, tunjangan masa sakit. Penghargaan non moneter dapat berupa sesuatu yang secara ekstra diberikan oleh perusahaan kepada personilnya, seperti ruang kerja yang memiliki fasilitas istimewa, tempat parkir khusus, dan sekretaris pribadi.
Menurut Atkinson,dkk, (1995 : 540), penghargaan terbagi menjadi dua jenis, antara lain :
1 Penghargaan Intrisik
Penghargaan intrisik adalah penghargaan yang berkaitan dengan sifat organisasi dan desain dari pekerjaan yang dilakukan seseorang. Hal tersebut berasal dari dalam diri individu sendiri menggambarkan kepuasan seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukannya serta kesempatan untuk mengembangkan pekerjaan yang dilakukannya.
(26)
2 Penghargaan Ekstrisik
Penghargaan ekstrisik adalah pennghargaan yang dibenarkan atas kinerja dan penghargaan ini adalah penghargaan yanng diberikan seeorang sebagai pengkuan atas pekerjaan yang dilakukannya dengan baik
2.2.1.5. Penghargaan Finansial
Penghasilan atau gaji merupakan hal yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. (Wijayanti dan Andrianti, 2000)
Penghargaan finansial dapat berupa penghargaan ekstrinsik yang terdiri dari kompenasi yang diberikan kepada personel, baik yang berupa kompensasi langsung, tidak langsung, maupun yang berupa kompensasi nonmoneter. Kompensasi langsung adalah pembayaran langsung berupa gaji atau upah pokok honorarium lembur dan hari libur, pembagian laba, pembagian saham, dan berbagai bonus lain yang didasarkan atas kinerja personel. (Mulyadi dan Setyawan, 2001)
2.2.1.6. Teori Yang Melandasi Pengaruh Penghargaan Finansial Terhadap Pemilihan Karier
Penghasilan atau gaji merupakan hasil yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya.
(27)
Menurut Reha dan Lu, 1985 dalam Wijayanti, (2001 : 365) menyatakan bahwa pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh penghargaan finansial. Dalam karir sebagai akuntan, semua akuntan menganggap gaji awal dalam karir menentukan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. (Reha dan Lu, 1985 dalam Wijayanti, 2001 : 365). Hal ini sesuai dengan Teori Ekspektasi yang menyatakan bahwa kekuatan dari kecendrungan untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil tertentu serta pada daya tarik hasil tersebut bagi individu. Oleh karena itu, teori ini mengemukakan tiga variabel berikut ini (Robbins, 2002 : 67):
1. Daya tarik pentingnya individu mengharapkan outcome dan penghargaan yang mungkin dapat dicapai dalam pekerjaan.
2. Kaitan kinerja-penghargaan keyakinan individu bahwa dengan menunjukan kinerja pada tingkat tertentu akan mencapai outcome yang diinginkan.
3. Kaitan upaya-kinerja probabilitas yang diperkirakan oleh individu bahwa dengan menggunakan sejumlah upaya tertentu akan menghasilkan kinerja.
Berdasarkan dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penghargaan finansial berpengaruh terhadap pemilihan karir,
2.2.2. Pengakuan Profesional
Pengakuan professional meliputi hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan professional ini dapat
(28)
dikategorikan juga sebagai penghargaan yang tidak terwujud financial misalnya, pangkat atau jabatan dan keahlian khusus untuk mencapai sukses. (Stolle, 1976). Dalam Sudaryono, R.Eko, Sri Rahayu dan Dody Setiawan (2003). Hal ini berarti dalam memilih karir, tidak hanya bertujuan mencari penghargaan finansial, tapi juga ada keinginan untuk berprestasi mengembangkan diri.
Elemen – elemen dalam pengakuan professional ini diantarannya adalah pernyataan mengenai kemungkinan bekerja dengan ahli lain atau diluar bidangnnya, kesempatan untuk berkembang, dan pengakuan prestasi. Insetif dalam istilah pisikologi tidak harus berupa kenaikan gaji dan upah tapi ada juga penghargaan yang tidak bersifat keuangan yang amat berperan menentukan suatu perilaku, seperti kenaikan pangkat istimewa, bintang jasa, dll.
Sikap atau keinginan dari seseorag untuk mendapatkan pengakuan terhadap hasil kerja yang diperbuat, maka akan dapat memacu seseorang untuk terus mengembangkan diri dan kemampuannya. Kesimpulanya pengakuan profesional adalah pengakuan terhadap prestasi dan kerja keras seseorang tetapi tidak berwujudkan finansial, dan penghargaan tersebut sangat dapat mempengaruhi perilaku dari seseorang tersebut.
2.2.2.1. Teori Yang Melandasi Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Pemilihan Karir
Teori motivasi, Teori ini dikemukakanleh Abraham A.Maslow yang menyatakan bahwa manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah
(29)
kebutuhan yang melekat pada diri setiap manusia yang cenderung bersifaat bawaan. Manusia pada dasarnya pertama kali akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat pertama, kemudian kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya, dan pemenuhan semua kebutuhan inilah yang menimbulkan motivasi seseorang.
Kebutuhan yang berkaitan tidak hanya menjadi bagian dari orang lain (masyarakat), tetapi lebih jauh dari itu, yaitu diakui, dihormati dan dihargai orang lain karena kemampuannya atau kekuatannya. Kebutuhan ini ditandai dengan keinginan untuk mengembangkan diri, meningkatkan kemandirian, dan kebebasan (Hariandja, 2002 : 324)
Pengakuan profesioanl ini juga merupakan faktor yang dipertimbangkan oleh mahasiswa yang memilih karir. Hal ini berarti bahwa dalam memilih karir, tidak hanya bertujuan mencari penghargaan finansial, tapi juga ada keinginan untuk berprestasi (Stolle, 1976 dalam Wijayanti, 2001).
2.2.3. Lingkungan Kerja
Sifat pekerja, tingkat persaingan dan banyaknya tekanan kerja merupakan faktor lingkungan pekerjaan. Lingkungan kerja diuji dengan tujuh pertanyaan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif,sering lembur)
Kepuasan kerja (Robbins, 1996 : 26 ) adalah suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.
(30)
Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya mengenai selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima dan benyaknya yang diyakini seharusnya diterima, serta segala sesuatu yang dihadapi dalam lingkungan kerja.
2.2.3.1. Teori Yang Melandasi Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Pemilihan Karier
Bila kita mengamati fenomena yang ada bahwa seseorang mahasiswa yang memiliki prestasi yang bagus namun belum mempunyai karier yang akan dipilihnya. Ternyata ada aspek lain yang turut masuk dalam pemilihan karier tersebut, yaitu aspek moral atau perilaku karyawan yang bersangkutan.
Menurut Carpenter dan Strawser (1970) Ryan dan Hise, (1976) dalam Wijayanti (2001 : 368) menyatakan bahwa pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh factor lingkungan kerja, sifat pekerja, tingkat persaingan dan banyak tekanan
Untuk itu, bila ingin karir berjalan dengan mulus, seseorang harus menjaga diri, menjaga hubungan baik kepada semua orang yang ada di organisasi atau perusahaan tersebut, baik menjalin hubungan kepada atasan, bawahan dan juga rekan-rekan sekerja. Stolle (1976) dalam Wijayanti (2001 : 368) menyatakan bahwa pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh lingkungannya..Hal ini sesusi dengan Teori Dua-Faktor Hezberg menyatakan bahwa orang yang puas dalam pekerjaan yang berhubungan dengan kepuasan kerja dan bahwa orang tidak puas dengan pekerjaan berhubungan dengan suasana kerja. Teori
(31)
Hezberg berhubungan dekat dengan hierarki kebutuhan Maslow. Faktor higenis bersifat pencegahan dan berhubungan dengan lingkungan alamiah dan faktor tersebut ekuivalen dengan kebutuhan tingkat rendah Maslow. (Lurthan,2006 : 283), Hal ini berarti lingkungan kerja tempat bekerja dapat mempengaruhi efektifitas kerja orang yang bekerja di dalamnya. Pekerjaan akan berjalan dengan lancar dengan hasil yang memuaskan, apabila lingkungan kerja juga mendukung untuk terciptanya suasana yang kondusif bagi karyawan yang bekerja di dalamnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan di atas maka dapat di buat premis-premis sebagai berikut :
Premis 1 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh Penghargaan finansial. Dalam karir sebagai akuntan, semua akuntan menganggap gaji awal dalam karir menentukan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya. (Reha dan Lu, 1985 dalam Wijayanti, 2001 : 365) Premis 2 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh
lingkungannya (Stolle, (1976) dalam Wijayanti, 2001 : 368). Premis 3 : Pemilihan karir mahasiswa akuntansi dipengaruhi oleh faktor
lingkungan kerja, sifat pekerja, tingkat persaingan dan banyak tekanan (Carpenter dan Strawser, (1970); Ryan dan Hise, (1976) dalam Wijayanti, 2001 : 368).
(32)
Premis 4 : Dalam memilih karir tidak hanya bertujuan mencari penghargaan finansial, tapi juga ada keinginan untuk berprestasi (Stolle, 1976 dalam Wijayanti, 2001).
Berdasarkan perumusan masalah serta fakta-fakta pendukung yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat disusun sebuah diagram kerangka pikir seperti ini ditunjukkan pada gambar 1, sebagai berikut :
Gambar. 1 : Diagram Kerangka Pikir
2.4. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka hipotesis yang diajukan bahwa ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir.
Penghargaan Finansial (X1)
Pengakuan Profesional (X2)
Pemilihan Karir (Y)
Uji Statistik Uji Deskriminan
Lingkungan Kerja (X3)
(33)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1. Definisi Operasional
Penelitian ini penulis menggunakan Penghargaan Finansial (X1),
Pengakuan Profesional (X2), dan Lingkungan Kerja (X3) sebagai variabel
bebas (X) dan Pemilihan Karir sebagai variabel terikat (Y)
Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Bebas (X)
1. Penghargaan finansial (X1)
Penghargaan finansial adalah merupakan kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya .
2. Pengakuan Profesional (X2)
Pengakuan professional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional diuji dengan pertanyaan mengenai kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan untuk berkembang, dan pengakuan prestasi.
3. Lingkungan Kerja (X3)
Lingkungan kerja adalah merupakan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tenaga kerja merupakan faktor lingkungan pekerjaan.
(34)
Variabel Terikat (Y) Pemilihan Karir
Pemilihan karir adalah beberapa karir yang akan dipilih oleh mahasiswa, dimana mahasiswa dapat memilih salah satu diantara beberapa karir diantara karir sebagai akuntan public, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintahan .
3.1.2. Pengukuran Variabel
1. Penghargaan finansial (X1)
Variabel penghargaan finansial ini diukur dengan instrumen yang dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dari 3 (tiga) butir pertanyaan (indikator) yaitu gaji awal yang tinggi, potensi kenaikkan gaji, dan tersedianya dana pensiun.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval, Menurut Indriantoro dan Supomo (1999 : 99), skala interval merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak construct yang diukur, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah semantik deferensial dengan menggunakan klasifikasi sebagai berikut :
Rendah 1 2 3 4 5 Tinggi
Skala 1 (satu) menunjukkan penghargaan finansial yang diberikan oleh perusahaan rendah. Skala 3 (tiga) merupakan nilai tengah yang berarti penghargaan finansial yang diberikan oleh perusahaan cukup. Skala 5 (lima) menunjukkan penghargaan finansial yang diberikan oleh perusahaan tinggi.
(35)
2. Pengakuan profesional (X2)
Variabel pengakuan profesional diukur dengan instrumen yang dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dari 4 (empat) butir pertanyaan (indikator) mengenai kesempatan untuk berkembang, pengakuan prestasi, cara untuk naik pangkat dan keahlian tertentu untuk mencapai sukses.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval, Menurut Indriantoro dan Supomo (1999 : 99), skala interval merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak construct yang diukur, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah semantik deferensial dengan menggunakan klasifikasi sebagai berikut :
Rendah 1 2 3 4 5 Tinggi
Skala 1 (satu) menunjukkan pengakuan profesional yang diberikan oleh perusahaan rendah. Skala 3 (tiga) merupakan nilai tengah yang berarti pengakuan profesional yang diberikan oleh perusahaan cukup. Skala 5 (lima) menunjukkan pengakuan profesional yang diberikan oleh perusahaan tinggi.
3. Lingkungan kerja (X3)
Variabel lingkungan kerja diukur dengan instrumen yang dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dari 4 (empat) butir pertanyaan mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, sering lembur).
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval, Menurut Indriantoro dan Supomo (1999 : 99), skala interval merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan
(36)
jarak construct yang diukur, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah semantik deferensial dengan menggunakan klasifikasi sebagai berikut :
Buruk 1 2 3 4 5 Baik
Skala 1 (satu) menunjukkan lingkungan kerja rendah. Skala 3 (tiga) merupakan nilai tengah yang berarti lingkungan kerja cukup. Skala 5 (lima) menunjukkan lingkungan kerja tinggi.
4. Pemilihan Karir (Y)
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Ordinal. Menurut Ghozali (2002 : 2) data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi, tetapi diantara data tersebut terdapat hubungan.
Kategori yang digunakan adalah angka 1 untuk Profesi Akuntansi Publik, angka 2 untuk Profesi Akuntansi Pendidik, angka 3 untuk Profesi Akuntansi Perusahaan, dan angka 4 untuk Profesi Akuntansi Pemerintahan.
3.2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi
Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003 : 72). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi UPN ”Veteran” Jatim
(37)
angkatan 2006, dengan alasan bahwa mereka sekarang berada pada semester akhir sehingga dihadapkan dalam menentukan karier mereka lebih lanjut, maka populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester delapan yang berjumlah 195 (ADMIK FE. 2008/2009).
3.2.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2003 : 73). Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan teknik Simple random Sampling yaitu teknik pengambilan sampel anggotan populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiono: 2003 : 57).
Untuk mengetahui jumlah responden yang akan dijadikan sampel digunakan rumus slovin, yaitu sebagai berikut :
n = 2
1 Ne
N
(Umar, 2001 : 74) Dimana :
n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sample yang masih dapat ditolelir atau diinginkan (e = 10%).
Cara Perhitungan :
n = 2
) 01 , 0 .( 195 1
195
= 66 responden
Berdasarkan dari perhitungan di atas, maka jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 66 responden (Mahasiswa Fakultas Ekonomi jurusan akuntansi UPN ”Veteran” Jatim angkatan 2006)
(38)
3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data
Data penelitian ini yang diperlukan adalah data yang primer yaitu data utama yang diambil langsung dari angket yang diisi oleh responden. Hasil pengukuran data yang bersifat langsung dari sumber data ini selanjutnya akan menjadi dasar analisis data untuk keperluan pengujian hipotesis penelitian pada variabel bebas dan variabel terikat sebelumnya (Nazir, 2005: 212).
3.3.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yaitu dengan cara membagikan kuesioer ini di Fakultas Ekonomi jurusan akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur. Kemudian dikumpulkan setelah diisi. Semua kuesioner yang diisi dengan lengkap dijadikan sampel untuk bahan penelitian
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1. Uji Kualitas Data
3.4.1.1. Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2002 : 135)
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan nilai
r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali, 2002 : 135)
(39)
3.4.1.2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2002 : 132).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali, 2002 : 133)
3.4.1.3. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov
Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal(Sumarono, 2004 :40)
3.4.1.4. Uji Multikolieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas (Ghozali, 2002 : 57-59)
(40)
3.4.1.5. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank spearman
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) > 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas (Santoso, 2001 : 161)
3.4.2. Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis Uji Determinan, dengan model persamaan yang digunakan, yaitu sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan :
Y : Pemilihan Karir a : Konstanta
b1;2;3 : Koefisien Regresi Untuk Variabel X1, X2, X3
X1 : Variabel Penghargaan Finansial
X2 : Variabel Pengakuan Profesional
X3 : Variabel Lingkungan Kerja
(41)
3.4.3. Uji Hipotesis
Untuk menguji secara empiris, serta mengetahui apakah ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir, digunakan Uji Tests of Group Means ”Wilks Lambda”
Hipotesis Statistik
1. Ho : β1 = 0, menunjukkan tidak ada pengaruh penghargaan finansial,
pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir
H1 : β1≠ 0, menunjukkan ada pengaruh penghargaan finansial,
pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir
2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 3. Kriteria keputusan
i. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak yang
berarti tidak ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir.
ii. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang
berarti ada pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir.
(42)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur didirikan oleh para veteran pejuang kemerdekaan pada tanggal 5 Juli 1959. Pada awalnya merupakan perguruan tinggi kedinasan yang bernama Akademi Adminitrasi Perusahaan Veteran (AAPV) surabaya,dengan keputusan Menteri Urusan Veteran Dimobilisasi Nomor 133/KPTS/1996. Mulai tanggal 1 April 1966 oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan disatukan dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan dan selanjutnya pada tanggal 30 Juni 1978 menjadi Universitas Pembangunan “Veteran” Jawa Timur.
Berdasarkan surat keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor Kep/01/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang perataan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” cabang Jawa Timur yang semula di awah Universitas Penbangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta menjadi mandiri menjadi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
Berdasarkan keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor 0307/U/1994 atau 10/XI/1994 tanggal 29 Nopember 1994 tentang peningkatan
(43)
pengabdian Universitas Pembangunan Nasional melalui pelaksanaan keterkaitan dan kewaspadaan terhitung mulai tanggal 1 April 1995 beralih status dari Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) di bawah Departemen Pertahanan dan Keamanan menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah Yayasan Kejuangan Panglima Sudirman (YKPBS) meliputi lima (5) Fakultas (Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Ilmu Administrasi dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan) dengan 16 jurusan atau program studi (Progdi), yang terakreditasi sebanyak 9 program studi dan sedang dalam proses akreditasi sebanyak 7 program studi.
Berdasarkan indtruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor Ins/01/II 1996 tanggal 6 Februari 1996 tentang pelimpahan wewenang tanggung jawab pembina Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” telah diserahkan pembinaannya kepada Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS). Yayasan Kejuang Panglima Besar Sudirman didirikan oleh Menteri Pertahanan Keamanan dan Pangab dengan Akte Notaris Koesbiono Sarmanhadi,SH., Nomor 58 tanggal 26 Januari 1990 yang telah disempurnakan dengan akte Notaris Koesbino Sarmanhadi,SH., Nomor 14 tanggal 6 Maret 1996.
Yayasan Kejuangan Panglima Besar jenderal Sudirman (YKPBS) adalah induk dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.Jawa Timur dan Jakarta yang berkedudukan di Departemet Keamanan jalan Merdeka Barat 13 Jakarta juga membina Sekolah Menengah Umum (SMU) Unggulan Taruna Nusantara di Magelang.
(44)
Saat ini Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur mempunyai 7 (tujuh) Fakultas yaitu :
1. Fakultas Ekonomi dengan 3 jurusan yaitu Ilmu Ekonomi (Akerditasi B), Manajemen (Akreditasi B), dan Akuntansi (Akreditasi A).
2. Fakultas Pertanian dengan 2 jurusan yaitu Argeteknologi (Akreditasi B) dan Argibisnis (Akreditasi B).
3. Fakultas Teknologi Industri dengan 6 jurusan yaitu Teknik Kimia (Akreditasi B), Teknik Industri (Akreditasi A), Teknologo Pangan (Akreditasi A), Teknik Informatika (Akreditasi B), Sistem Informasi (Proses Akreditasi) dan Ilmu Komputer (Proses Akreditasi).
4. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan 3 Jurusan yaitu Adminitrasi Publik (Akreditasi B), Adminitrasi Bisnis (Akreditasi A) dan Ilmu Komunikasi (Akreditasi B).
5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan dengan 3 jurusan yaitu Teknik Arsitek (Akreditasi B), Teknik Lingkungan (Akreditasi B) dan Teknik Sipil (Akreditasi B).
6. Fakultas Hukum dengan jurusan Ilmu Hukum (Proses Akreditasi). 7. Program Pasca Sarjana dengan 3 Jurusan yaitu Magister Manajemen
Argibisnis (Akreditasi B), Magister Manajemen (Akreditasi B), dan Magister Akuntansi (Akerditasi B).
4.1.2. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ Jawa Timur
Program pendidikan Starta I bidang ekonomi nasional merupakan suatu kebutuhan khususunya dalam pembangunan nasional era
(45)
reformasi.Program pendidikan Stara I Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa timur dimaksudkan untuk mengasilkan Sarjana Ekonomi yang mampu memenuhi tuntutan pembangunan nasional, mandiri, peka terhadap oerubahan sosial dan IPTEK yang berkaitan dengan pembangunan ilmu ekonomi. Disamping itu Sarjan Ekonomi harus mampu memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengembangkan Demokrasi Pancasila dan UUD 1945.
Dengan bekal pengalaman Fakultas Ekonomi yang didirikan sejak 21 Maret 1966,yang semula bernama Akademik Adminitrasi Perusahaan Veteran (AAPV),Fakultas Ekonomi UPN “Veteran”Jawa Timur selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja dengan mencetak Sarjana Ekonomi yang berkualitas dan mampu bersaing secara global.
Berdasarkan SK Dirjen Dikti Nomor : 390/DIKTI/KEP/1999 telah di buka program Magister Manajemen Agribisnis (MAA),dan disusul kemudian dengan program Magister Manajemen Ekonomi (MM) dan Magister Akuntansi (Mak) dengan ijin penyelenggara Nomor 230/JD/T/2001 tanggal 4 Juli 2001.
4.1.3. Falsafah, Visi, Misi dan Tujuan fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran “ Jawa Timur
Falsafah
Mencerdaskan sumber daya manusia indonesia melalui wahana pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ adalah sebagian dari perbuatan mulia, dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(46)
Visi
UPN “Veteran“ Jawa Timur mempunyai cita – cita ke depan yang dituangkan dalam visi yaitu, sebagai Perguruan Tinggi terdepan, modern dan mandiri dalam mengembagkan Tri Darama Penguruan Tinggi, untuk menghasilkan lulusan pionir Pembangunan yang profesional, inovatif, produktif, dilandasi moral pancasila, mempunyai jiwa kejuangan yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka menunjang Pembangunan Nasional.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan senantiasa mengedepankan mutu hasil didik yang didukung oleh tenaga pengajar yang berkualitas dan berpengalaman di bidang manajemen, akutanis dan moneter perbankan.
2. Menghasilkan lulusan yang cakap, profesional, inovatif dan produktif yang mampu bersaing dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha serta mampu menciptakan lapangan kerja.
3. Membekali dan menetapkan setiap mahasiswa agarmenjadi manusia yang bertawa kepada Tuhan Yang maha Esa, memiliki jiwa pengabdian dan tanggung jawab serta disiplin tinggi, cinta kepada Tanah Air dan Bangsa dalam rangka menunjang Pembangunan Nasional.
Tujuan
Menunjang dan memberikan kotribusi yang nyata pada Pembangunan Nasional di bidang Pendidikan Tinggi dalam rangka
(47)
terciptanya sarjana yang cakap, profesional, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian te[rhadap Pembangunan Nasional di dalam nilai-nilai sesanti “Widya Mwat Yasa”.
4.1.4. Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Lokasi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur berada di lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya Jawa Timur, Yaitu di jalan raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Surabaya 60294.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari jawaban kuesioner yang disebar pada 66 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Angkatan 2006, Dan Kuesioner tersebut terdiri dari 12 item pertanyaan yang terbagi menjadi 4 bagian, yaitu sebagai berikut:
1 Bagian I berkaitan dengan pernyataan mengenai “Penghargaan Finansial (X1)”.
Penghargaan finansial adalah merupakan kontraprestasi dari pekerjaan yang telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawannya .
(48)
Variabel penghargaan finansial diukur dengan instrumen yang dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dati tiga butir pertanyaan (indicator) yaitu gaji awal yang tinggi, potensi kenaikkan gaji, dan tersedianya dana pensiun.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Penghargaan Finansial, dapat dilihat pada tabel 2, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 2 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Penghargaan Finansial (X1)
Jawaban Quisioner
1 2 3 4 5
Item Pertanyaan
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % 1 29 43.94 18 27.27 7 10.61 4 6.06 8 12.12 2 29 43.94 20 30.30 4 6.06 4 6.06 9 13.64 3 29 43.94 18 27.27 6 9.09 4 6.06 9 13.64
Mean 43.94 28.28 8.59 6.06 13.13
Sumber : Lampiran. 1
Berdasarkan dari tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban sangat tidak setuju yaitu sebesar 43,94% yang artinya bahwa Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006” sangat tidak setuju, kalau dalam hal pemilihan karir ditinjau dari Penghargaan Finansial.
2 Bagian II berkaitan dengan pernyataan mengenai “Pengakuan Profesional (X2)”.
Pengakuan professional meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan terhadap prestasi. Pengakuan profesional diuji dengan
(49)
pertanyaan mengenai kemungkinan bekerja dengan ahli lain, kesempatan untuk berkembang, dan pengakuan prestasi .
Variabel pengakuan profesional diukur dengan instrumen yang dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dari empat butir pertanyaan (indicator)mengenai kesempatan untuk berkembang, pengakuan prestasi, cara untuk naik pangkat dan keahlian tertentu untuk mencapai sukses.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai Pengakuan Profesional, dapat dilihat pada tabel 3, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 3 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Pengakuan Profesional (X2)
Jawaban Quisioner
1 2 3 4 5
Item Pertanyaan
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % 1 27 40.91 22 33.33 4 6.06 4 6.06 9 13.64 2 32 48.48 14 21.21 5 7.58 5 7.58 10 15.15 3 31 46.97 16 24.24 7 10.61 3 4.55 9 13.64 4 28 42.42 22 33.33 2 3.03 3 4.55 11 16.67 Mean 44.70 28.03 6.82 5.68 14.77
Sumber : Lampiran. 2
Berdasarkan dari tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban sangat tidak setuju yaitu sebesar 44,70% yang artinya bahwa Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006” sangat tidak setuju, kalau dalam hal pemilihan karir ditinjau dari Pengakuan Profesional.
(50)
3 Bagian III berkaitan dengan pernyataan mengenai “Lingkungan Kerja (X3)”.
Lingkungan kerja adalah merupakan sifat pekerjaan, tingkat persaingan dan banyaknya tenaga kerja merupakan faktor lingkungan pekerjaan.
Variabel lingkungan kerja diukur dengan instrumen yang dikembangkan Rahayu Sri (2003) yang terdiri dari 4 (empat) butir pertanyaan (indicator) mengenai sifat pekerjaan (rutin, atraktif, sering lembur).
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai lingkungan kerja, dapat dilihat pada tabel 4, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 4 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Lingkungan Kerja (X3)
Jawaban Quisioner
1 2 3 4 5
Item Pertanyaan
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % 1 35 53.03 16 24.24 6 9.09 5 7.58 4 6.06 2 36 54.55 14 21.21 4 6.06 2 3.03 10 15.15 3 24 36.36 17 25.76 4 6.06 6 9.09 15 22.73 4 22 33.33 20 30.30 4 6.06 4 6.06 16 24.24 Mean 44.32 25.38 6.82 6.44 17.05
Sumber : Lampiran. 3
Berdasarkan dari tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (mean) tertinggi berada pada skor 1 atau jawaban sangat tidak setuju yaitu sebesar 44,32% yang artinya bahwa Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006” sangat tidak setuju, kalau dalam hal pemilihan karir ditinjau dari lingkungan kerja.
(51)
4 Bagian IV berkaitan dengan pernyataan mengenai “Pemilihan Karir (Y)”.
Pemilihan karir adalah beberapa karir yang akan dipilih oleh mahasiswa, dimana mahasiswa dapat memilih salah satu diantara beberapa karir diantara karir sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan akuntan pemerintahan.
Berdasarkan dari hasil jawaban kuisioner mengenai pemilihan karir, dapat dilihat pada tabel 5, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 5 : Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai : Pemilihan Karir (Y)
Jawaban Quisioner
1 2 3 4 5
Item Pertanyaan
Resp % Resp % Resp % Resp % Resp % 1 16 24.24 21 31.82 6 9.09 23 34.85 0 -
Sumber : Lampiran. 4
Berdasarkan dari tabel 5 di atas, dapat diketahui bahwa dari 66 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006, 16 orang atau 24,24% memilih karir sebagai akuntan publik, 21 orang atau 31,82% memilih karir sebagai akuntan pendidik, 6 orang atau 9,09% memilih karir sebagai akuntan perusahaan, dan 23 orang atau 34,85% memilih karir sebagai akuntan pemerintah, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006, memilih karir sebagai akuntan pemerintah.
4.3. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis. 4.3.1. Uji Analisis Data
(52)
4.3.1.1. Uji Validitas, dan Reliabilitas 4.3.1.1.1. Uji Validitas
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2002 : 135)
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai rhitung > rtabel dan
nilai r positif, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah valid (Ghozali, 2002 : 135)
Berdasarkan dari hasil Uji Validitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 6, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 6 : Hasil Uji Validitas
Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows Nilai r hitung
Variabel Item
( Corrected Item - Total Correlation )
Nilai r tabel Keterangan
Penghargaan Finansial (X1) Butir_1 0,812 Valid
Butir_2 0,858 Valid
Butir_3 0,829 Valid
Pengakuan Profesional (X2) Butir_1 0,858 Valid
Butir_2 0,882 Valid
Butir_3 0,854 Valid
Butir_4 0,804 Valid
Lingkungan Kerja (X3) Butir_1 0,666 Valid
Butir_2 0,726 Valid
Butir_3 0,795 Valid
Butir_4 0,744
0,2058
Valid
Sumber : Lampiran. 5 - 7 dan Lampiran. 12
Berdasarkan pada tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa seluruh butir atau item pernyataan kuisioner yang terbagi atas 3 bagian dan terdiri dari 11 item pernyataan, mempunyai nilai r hitung lebih besar dari r
(53)
tabel, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti
bahwa seluruh butir atau item pertanyaan kuisioner tersebut seluruhnya valid dan dapat digunakan dalam penelitian
4.3.1.1.2. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2002 : 132).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah reliabel (Ghozali, 2002 : 133)
Berdasarkan dari hasil Uji Reliabilitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, untuk masing – masing variabel, dapat dilihat pada tabel 7, yaitu sebagai berikut :
Tabel. 7 : Hasil Uji Reliabilitas
Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows
Variabel Nilai Cronbach
Alpha Ket.
Penghargaan Finansial (X1) 0,917 Reliabel
Pengakuan Profesional (X2) 0,936 Reliabel
Lingkungan Kerja (X3) 0,873
0,60
Reliabel Sumber : Lampiran 5 - 7
Berdasarkan pada tabel 7 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai Cronbach Alpha pada seluruh variabel baik X1, X2, dan X3, lebih
besar dari 0,60 dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini tersebut seluruhnya reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian
(54)
4.3.1.2. Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov
Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai probabilitasnya (Asymp sig (2-tailed) > 5%, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal (Sumarono, 2004 :40)
Berdasarkan dari hasil Uji Normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 8, yaitu sebagai berikut ::
Tabel. 8 : Hasil Uji Normalitas
Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
66 .0000000 1.09347404 .152 .085 -.152 1.233 .095 N Mean Std. Deviation Normal Parametersa,b
Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber : Lampiran 8
Berdasarkan pada tabel 8 di atas menunjukkan bahwa besarnya nilai signifikansi (Asymp sig (2-tailed) > 5%, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, hal ini berarti butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.
(55)
4.3.1.3. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF (Variance
Inflation Factor) < 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas (Ghozali, 2002 : 57-59)
Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada tabel 9, yaitu sebagai berikut
Tabel 9 : Hasil Uji Multkolinieritas
Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows Coefficientsa
.898 1.114 .863 1.159 .799 1.252 Penghargaan Finansial (X1)
Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Model
1
Tolerance VIF Collinearity Statistics
Dependent Variable: Pemilihan Karir (Y) a.
Sumber : Lampiran 9
Berdasarkan pada tabel 9 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2, dan
X3, mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka hal ini
berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas.
(56)
4.3.1.4. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank
spearman
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig (2-tailed) > 0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas (Santoso, 2001 : 161)
Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0, dapat dilihat pada tabel 10, yaitu sebagai berikut
Tabel 10 : Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dengan Program SPSS. 16.0 For Windows Correlations 1.000 . 66 -.005 .970 66 .006 .959 66 -.043 .732 66 Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Unstandardized Residual
Penghargaan Finansial (X1)
Pengakuan Profesional (X2)
Lingkungan Kerja (X3) Spearman's rho
Unstandardized Residual
(57)
Berdasarkan pada tabel 10 di atas menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini baik X1, X2, dan
X3, mempunyai nilai nilai Sig (2-tailed) > 0,05, dan sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan, hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas
4.3.2. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 4.3.2.1. Analisis Diskriminan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh penghargaan finansial, pengakuan profesional dan lingkungan kerja terhadap pemilihan karir.
Sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 66 responden Dan teknik analisis yang digunakan adalah Analisis Diskriminan, dengan alasan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemilihan karir, dan variabel ini diukur dengan skala nominal (Kategori) yaitu Akuntan Publik, Akuntan Pendidik, Akuntan Perusahaan dan Akuntan Pemerintahan.
1 Analisis Perbedaan Antar Group Pemilihan Karir
Berdasarkan hasil dari “olah data” dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, mengenai Analisis Perbedaan Antar Group Pemilihan Karir, dapat dilihat pada tabel 11, yaitu sebagai berikut
(58)
Group Statistics
5.38 3.160 16 16.000 7.19 4.037 16 16.000 10.13 5.464 16 16.000 7.76 4.381 21 21.000 11.33 6.232 21 21.000 11.57 5.618 21 21.000 9.17 5.707 6 6.000 6.67 2.733 6 6.000 9.33 4.719 6 6.000 5.39 2.692 23 23.000 7.91 4.898 23 23.000 5.96 1.796 23 23.000 6.48 3.884 66 66.000 8.71 5.273 66 66.000 9.06 5.013 66 66.000 Penghargaan Finansial (X1)
Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Pemilihan Karir (Y)
Akuntan Publik
Akuntan Pendidik
Akuntan Perusahaan
Akuntan Pemerintahan
Total
Mean Std. Deviation Unweighted Weighted Valid N (listwise)
Sumber : Lampiran. 11
Berdasarkan pada tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa dari 66 Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006, 16 orang memilih karir sebagai akuntan publik, 21 orang memilih karir sebagai akuntan pendidik, 6 orang memilih karir sebagai akuntan perusahaan, dan 23 orang memilih karir sebagai akuntan pemerintahan, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi“Angkatan 2006, memilih karir sebagai akuntan pemerintahan.
Berdasarkan tabel 11 di atas juga dapat diketahui bahwa nilai rata – rata (Mean) untuk variabel Penghargaan Finansial (X1) untuk
group Akuntan Perusahaan yaitu sebesar 9,17 lebih tinggi daripada group Akuntan Publik yaitu sebesar 5,38, group Akuntan Pendidik yaitu sebesar 7,76 dan group Akuntan Pemerintahan yaitu sebesar 5,39, hal ini menunjukkan bahwa karir Akuntan Perusahaan memberikan Penghargaan Finansial yang paling tinggi dibandingkan
(59)
dengan ketiga karir akuntan lainnya, dan karir Akuntan Publik memberikan Penghargaan Finansial yang paling rendah dibandingkan dengan ketiga karir akuntan lainnya.
Selanjutnya nilai rata – rata (Mean) untuk variabel Pengakuan Profesional (X2) untuk group Akuntan Pendidik yaitu sebesar 11,33
lebih tinggi daripada group Akuntan Publik yaitu sebesar 7,19, group Akuntan Perusahaan yaitu sebesar 6,67 dan group Akuntan Pemerintahan yaitu sebesar 7,91, hal ini menunjukkan bahwa karir Akuntan Pendidik memberikan Pengakuan Profesional yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga karir akuntan lainnya, dan karir Akuntan Perusahaan memberikan Pengakuan Profesional yang paling rendah dibandingkan dengan ketiga karir akuntan lainnya.
Selanjutnya nilai rata – rata (Mean) untuk variabel Lingkungan Kerja (X3) untuk group Akuntan Pendidik yaitu sebesar
11,57 lebih tinggi daripada group Akuntan Publik yaitu sebesar 10,13, group Akuntan Perusahaan yaitu sebesar 9,33 dan group Akuntan Pemerintahan yaitu sebesar 5,96, hal ini menunjukkan bahwa karir Akuntan Pendidik memberikan Lingkungan Kerja yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga karir akuntan lainnya, dan karir Akuntan Pemerintahan memberikan Lingkungan Kerja yang paling rendah dibandingkan dengan ketiga karir akuntan lainnya,
2 Pengujian Perbedaan Antar Group Pemilihan Karir
Berdasarkan hasil dari “olah data” dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, mengenai Pengujian
(60)
Perbedaan Antar Group Pemilihan Karir, dapat dilihat pada tabel 12, yaitu sebagai berikut
Tabel 12 : Test Of Equality Of Group Mean
Tests of Equality of Group Means
.873 3.009 3 62 .037 .878 2.883 3 62 .043 .772 6.105 3 62 .001 Penghargaan Finansial (X1)
Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3)
Wilks'
Lambda F df1 df2 Sig.
Sumber : Lampiran. 11
Berdasarkan pada tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa nilai Wilks’Lambda untuk masing masing variabel yaitu untuk variabel Penghargaan Finansial (X1) sebesar 0,873 dengan taraf signifikansi
0,037 (lebih kecil dari 0,05), untuk variabel Pengakuan Profesional (X2) sebesar 0,878 dengan taraf signifikansi 0,043 (lebih kecil dari
0,05), Dan untuk variabel Lingkungan Kerja (X3) sebesar 0,772
dengan taraf signifikansi 0,001 (lebih kecil dari 0,05). Kalau dilihat dari hasil nilai Wilks’Lambda untuk ketiga variabel tersebut dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan variabel Penghargaan Finansial (X1), Pengakuan Profesional (X2) dan Lingkungan Kerja (X3) antara
group Akuntan Publik, Akuntan Pendidik, Akuntan Perusahaan dan Akuntan Pemerintahan.
3 Fungsi Diskriminan
Pada analisis Diskriminan dihasilkan fungsi diskriminan yang mempunyai fungsi hampir mirip dengan persamaan regresi linier berganda. Kegunaan fungsi Diskriminan adalah untuk mengetahui
(1)
Nonparametric Correlations
Correlations
1.000 . 66 -.005 .970 66 .006 .959 66 -.043 .732 66 Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed) N
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
Unstandardized Residual
Penghargaan Finansial (X1)
Pengakuan Profesional (X2)
Unstandardized Residual Spearman's rho
Lingkungan Kerja (X3)
Uji Analisis Diskriminan
DENGAN PROGRAM SPSS. 16.0. FOR WINDOWS
(2)
“DISCRIMINAT”
Analysis Case Processing Summary
66 100.0 0 .0 0 .0 0 .0 0 .0 66 100.0 Unweighted Cases Valid
Missing or out-of-range group codes
At least one missing discriminating variable Both missing or out-of-range group codes and at least one missing discriminating variable Total Excluded Total N Percent Group Statistics
5.38 3.160 16 16.000
7.19 4.037 16 16.000
10.13 5.464 16 16.000
7.76 4.381 21 21.000
11.33 6.232 21 21.000
11.57 5.618 21 21.000
9.17 5.707 6 6.000
6.67 2.733 6 6.000
9.33 4.719 6 6.000
5.39 2.692 23 23.000
7.91 4.898 23 23.000
5.96 1.796 23 23.000
6.48 3.884 66 66.000
8.71 5.273 66 66.000
9.06 5.013 66 66.000
Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Pemilihan Karir (Y)
Akuntan Publik Akuntan Pendidik Akuntan Perusahaan Akuntan Pemerintahan Total
Mean Std. Deviation Unweighted Weighted Valid N (listwise)
Tests of Equality of Group Means
.873 3.009 3 62 .037
.878 2.883 3 62 .043
.772 6.105 3 62 .001
Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3)
Wilks'
Lambda F df1 df2 Sig.
Pooled Within-Groups Matricesa
13.804 2.204 4.325
2.204 25.585 7.487
4.325 7.487 20.342
1.000 .117 .258
.117 1.000 .328
.258 .328 1.000
Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Covariance Correlation Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3)
The covariance matrix has 62 degrees of freedom. a.
Uji Analisis Diskriminan
DENGAN PROGRAM SPSS. 16.0. FOR WINDOWS
(3)
“L a n j u t a n”
Covariance Matricesa
9.983 7.192 2.483
7.192 16.296 2.708
2.483 2.708 29.850
19.190 -.617 6.793
-.617 38.833 12.700
6.793 12.700 31.557
32.567 5.067 20.133
5.067 7.467 4.733
20.133 4.733 22.267
7.249 .717 -.255
.717 23.992 6.632
-.255 6.632 3.225
15.084 3.403 6.139
3.403 27.808 9.695
6.139 9.695 25.135
Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) Pemilihan Karir (Y)
Akuntan Publik Akuntan Pendidik Akuntan Perusahaan Akuntan Pemerintahan Total
Penghargaan Finansial (X1)
Pengakuan Profesional (X2)
Lingkungan Kerja (X3)
The total covariance matrix has 65 degrees of freedom. a.
Analysis 1 “Box's Test of Equality of Covariance Matrices
”
Log Determinants
3 8.082
3 9.826
3 7.627
3 5.466
3 8.695
Pemilihan Karir (Y) Akuntan Publik Akuntan Pendidik Akuntan Perusahaan Akuntan Pemerintahan Pooled within-groups
Rank Log Determinant
The ranks and natural logarithms of determinants printed are those of the group covariance matrices.
Test Results
62.991 3.026 18 1743.200 .000 Box's M
Approx. df1 df2 Sig. F
Tests null hypothesis of equal population covariance matrices.
Uji Analisis Diskriminan
DENGAN PROGRAM SPSS. 16.0. FOR WINDOWS
(4)
“L a n j u t a n”
“Summary of Canonical Discriminant Functions”
Eigenvalues.312a 61.5 61.5 .487
.117a 23.0 84.5 .323
.078a 15.5 100.0 .270
Function Eigenvalue % of Variance Cumulative % Canonical Correlation 1
2 3
First 3 canonical discriminant functions were used in the analysis. a.
Wilks' Lambda
.633 28.113 9 .001
.830 11.428 4 .022
.927 4.642 1 .031
Test of Function(s) Wilks' Lambda Chi-square df Sig. 1 through 3
2 through 3 3
Standardized Canonical Discriminant Function Coefficients
.261 .591 .810
.129 .805 -.677
.849 -.673 -.109
Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3)
1 2
Function 3
Structure Matrix
.959* -.256 -.122
.438 .653* -.618
.495 .511 .702*
Lingkungan Kerja (X3) Pengakuan Profesional (X2) Penghargaan Finansial (X1)
1 2
Function 3
Pooled within-groups correlations between discriminating variables and standardized canonical discriminant functions
Variables ordered by absolute size of correlation within function.
Largest absolute correlation between each variable and any discriminant function *.
Canonical Discriminant Function Coefficients
.070 .159 .218
.025 .159 -.134
.188 -.149 -.024
-2.383 -1.066 -.029 Penghargaan Finansial (X1)
Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) (Constant)
1 2
Function 3
Unstandardized coefficients
Functions at Group Centroids
.084 -.578 -.064
.629 .246 -.133
.188 .060 .852
-.682 .162 -.056
Pemilihan Karir (Y) Akuntan Publik Akuntan Pendidik Akuntan Perusahaan Akuntan Pemerintahan
1 2
Function 3
Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at group means
Uji Analisis Diskriminan
(5)
DENGAN PROGRAM SPSS. 16.0. FOR WINDOWS
“L a n j u t a n”
“Classification Statistics”
Prior Probabilities for Groups.250 16 16.000
.250 21 21.000
.250 6 6.000
.250 23 23.000
1.000 66 66.000
Pemilihan Karir (Y)
Cases Used in Analysis Prior Unweighted Weighted Akuntan Publik
Akuntan Pendidik Akuntan Perusahaan Akuntan Pemerintahan Total
Classification Function Coefficients
.243 .397 .551 .309
.145 .299 .127 .242
.393 .374 .295 .138
-4.549 -6.789 -5.712 -3.588
Penghargaan Finansial (X1) Pengakuan Profesional (X2) Lingkungan Kerja (X3) (Constant)
Akuntan Publik
Akuntan Pendidik
Akuntan Perusahaan Pemilihan Karir (Y)
Akuntan Pemerintahan
Fisher's linear discriminant functions
Tabel “r” Product Moment
(6)