PENENTUAN HARGA JUAL PER UNIT (PRICE) MENGGUNAKAN COST VOLUME PROFIT.

TUGAS AKHIR
PENENTUAN HARGA J UAL PER UNIT (PRICE) MENGGUNAKAN
COST VOLUME PROFIT
Disusun Oleh :

EDY ALI SLAMET SUBAGYO
NPM : 0734010080
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Teknik Infor matika Fakultas Teknik Industri
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal: 14 Desember 2012
Telah diperiksa, diuji dan disetujui :

Tim Penguji:
1. Ir. R. Purnomo Edi Sasongko, MP
NIP. 196407141988031001

{

}


2. Basuki Rachmat, S.Si, MT
NPT. 369 070 602 091

{

}

3. Budi Nugroho S,Kom, M.Kom
NPT. 380 090 502 051

{

}

Mengetahui :
DEKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Ir. Sutiyono, MT
NPT. 19600713 198703 1001


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat ALLAH SWT
yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir yang merupakan persyaratan dalam menyelesaikan
program studi strata satu di Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN”
Jawa Timur. Tugas akhir ini merupakan “Penentuan Harga J ual Per Unit
(Price) Menggunakan Cost Volume Profit”.
Penulisan tugas akhir ini tidak akan terselesaikan dengan baik apabila
tidak mendapat dukungan, saran, masukan, ataupun kritik dari berbagai pihak.
Maka dengan sepenuh hati penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima
kasih atas bantuannya, kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Teguh Sugiarto, MP selaku Rektor Universitas pembangunan
Nasional “ Veteran ” Jawa Timur.
2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Industri UPN
“VETERAN” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika - FTI
UPN “VETERAN” Jawa Timur.
4. Bapak Barry Nuqoba S. Si, M. Kom selaku dosen pembimbing 1, Beliau

selalu senantiasa membimbing dan memberi semangat saya saat membuat
tugas akhir ini.

ii

5. Bapak Faisal Muttaqin S. Kom, selaku dosen pembimbing 2, yang senantiasa
mengarahkan dan memberi semangat dalam pengerjaan tugas akhir ini.
6. Kedua orang tuaku yang selalu memberi semangat moral maupun spiritual.
Terima kasih bapak dan ibuku.
7. Mas dan mbakku yang selalu mendukung dalam proses pengerjaaan tugas ini.
8. Mas gatot terima kasih banyak atas bantuan dan dukungannya.
9. Yang jauh disana terima kasih banyak atas semua dukungan dan motivasinya.
10. Terimakasih banyak teman-teman Kriposoft, KKN, kost rewel 54A dan kost
56 yang telah memberikan motivasi-motivasinya.
11. Saudara-saudara semua yang belum tersebut terimakasih banyak telah
membantu dalam proses mengerjakan skripsi ini terima kasih yang sebesarbesarnya.

Semoga ALLAH SWT membalas ketulusan dan budi baik mereka yang
telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, ataupun nasehat-nasehat kepada
penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan
tugas akhir ini. Namun penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat ikut
menunjang perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu yang erat kaitannya
dengan Teknik Informatika.
Surabaya, 14 Desember 2012

Penulis
iii

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAKSI .........................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

ii


DAFTAR ISI .........................................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang ..............................................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ......................................................................


2

1.3

Batasan Masalah ...........................................................................

2

1.4

Tujuan ............................................................................................

3

1.5

Manfaat ..........................................................................................

3


1.6

Tinjauan Umum & Metode Penelitian ........................................

3

1.7

Sistematika Penulisan ...................................................................

9

BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Analisa Cost Volume Profit ............................................................ 11
2.1.1 Pengertian Analisis Cost Volume Profit............................... 11
2.1.2 Margin Konstribusi ............................................................... 12
2.1.3 Analisis Titik Impas .............................................................. 13
2.1.4 Analisis Target Laba ............................................................. 15


iv

2.2 Analisa Prilaku Biaya ..................................................................... 16
2.2.1 Pengertian Biaya.................................................................... 16
2.2.2 Biaya Tetap ............................................................................ 17
2.2.3 Biaya Variabel ....................................................................... 18
2.3 Analisa Biaya Semivariabel ............................................................ 19
2.3.1 Pengertian Biaya Variabel .................................................... 19
2.3.2 High-Low Metthod ................................................................ 20
2.3.3 Scattergraph Method............................................................. 20
2.3.4 Least Squares Regression Method ....................................... 21
2.3.5 Stand By Cost Method ........................................................... 22
2.4 Anggaran Penjualan ........................................................................ 22
2.4.1 Pengertian Anggaran Penjualan ........................................... 22

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Sistem ................................................................................. 27
3.2 Perancangan Sistem......................................................................... 28
3.3 Flowchart Alur Sistem .................................................................... 28
3.3.1 Flowchart Alur Pada Sistem .............................................. 29

3.3.2 Flowchart Penambahan User Admin Pada Sistem ........... 30
3.4 Context Diagram ............................................................................ 31
3.5 Data Flow Diagram (DFD) ........................................................... 31
3.5.1 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 .................................. 32
3.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ............................................. 36

v

3.7 Structur Database ........................................................................... 37

BAB IV IMPLEMENTASI APLIKASI
4.1 Lingkungan Pemrograman ............................................................. 40
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras .............................................. 40
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ............................................. 41
4.2 Implementasi Proses ....................................................................... 41
4.2.1 Implementasi Template Layout Aplikasi ......................... 41
4.2.2 Implementasi Database yang Digunakan ......................... 50

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI PROGAM
5.1 Uji Coba Sistem ............................................................................... 53

5.2 Uji Coba Peng-Input-An Sample Data ........................................... 53
5.2.1 Proses Pengisian Data Master............................................... 54
5.2.2 UjiCoba Transaksi dan Validasi Transaksi ......................... 55

BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 64
6.2 Saran .................................................................................................. 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 65

vi

Judul

: PENENTUAN HARGA JUAL PER UNIT (PRICE) MENGGUNAKAN COST
VOLUME PROFIT
Pembimbing I : Barry Nuqoba, S.Si, M.Kom
Pembimbing II : Faisal Muttaqin, S.Kom
Penyusun
: Edy Ali Slamet Subagyo


ABSTRAKSI
Sebuah layanan aplikasi berbasis dekstop yang berguna untuk proses
penentu harga per unit dan laba netto sekarang ini lebih membantu untuk proses
produksi suatu barang. Produsen akan lebih mudah dalam melakukan
perhitungan dari harga per unit dan laba netto yang dihasilkan untuk setiap
proses produksi.
Dengan
menerapkan
analisa
cost
volume
profit
dan
mengimplementasikannya ke bentuk software dekstop yang berupa sistem
informasi penjualan yang berupa proses perhitungan dari hal-hal yang
digunakan pada saat produksi, yang disimpulkan menjadi data yang dapat digali
untuk menunjang penganaliasaan penjualan agar bisa menjadi alat bantu para
owner/pemilik perusahaan sebagai fitur analisa perkembangan alur produksi
pada perusahaannya.
Dalam hasil uji coba metode ini, secara garis besar dapat dijadikan
sebagai pedoman untuk mencari harga per unit dari setiap produksi dari
pengguna dan akan menghasilkan jumlah laba netto yang diperoleh

Keyword : penjualan, cost volume profit, laba netto, harga jual per unit, price.

i

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha sekarang ini mengakibatkan tingkat persaingan
yang semakin ketat. Peristiwa ini merupakan suatu tantangan bagi para pelaku
bisnis untuk mengambil keputusan yang tepat supaya sasaran dan tujuan yang
telah direncanakan dapat dicapai secara optimal. Tujuan umum perusahaan adalah
memaksimalkan laba. Laba biasanya dijadikan sebagai ukuranan keberhasilan
suatu perusahaan. Perusahaan akan mampu mempertahankan kelangsungan hidup
dan bahkan akan mampu mengembangkan dirinya dengan laba yang
diperolehnya. Dalam rangka untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dengan memperoleh laba yang memadai di tengah persaingan yang
ketat ini, maka manajemen perusahaan harus berperan secara aktif dalam
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan serta mampu melihat
kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang. Usaha yang dapat
dilakukan adalah membuat suatu perencanaan laba. Perencanaan laba akan
menjadi dasar pelaksanaan aktivitas operasi yang akan dilaksanakan perusahaan
ke depan. Perencanaan laba dapat dilakukan melalui penyusunan sejumlah
anggaran. Salah satunya adalah anggaran penjualan. Anggaran penjualan yang
akurat adalah kunci bagi proses perencanaan secara keseluruhan. Agar anggaran
dapat disusun dan ditetapkan secara realistis, maka diperlukan suatu proses
perencanaan laba yang baik dengan menggunakan analisis yang menguraikan

1

2

hubungan antara biaya, volume, dan laba yang disebut dengan analisis biayavolume-laba (cost-volume-profit analysis).
Analisis biaya-volume-laba (cost-volume-profit analysis) merupakan alat
perencanaan jangka pendek yang menggunakan data perhitungan biaya langsung
untuk menganalisis hubungan antara biaya, laba, bauran produk, dan volume
penjualan. Hubungan antara biaya, volume dan laba juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor yang merupakan kombinasi dari harga jual produk, volume
penjualan produk, bauran produk yang dijual, biaya variabel per unit dan total
biaya tetap. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa biaya, volume, dan laba
merupakan faktor yang penting dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan.

1.2

PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, didapatkan suatu

rumusan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana menerapkan analisa cost
volume profit untuk menentukan harga per unit suatu barang dan laba netto?”

1.3

BATASAN MASALAH
Dalam mengantisipasi agar permasalahan tidak meluas dan pembahasan

lebih terarah pada masalah yang ada, maka penulis membatasi pada masalah
tentang perhitungan analisis cost volume profit dalam menentukan harga per unit
menggunakan pendekatan margin kontribusi
dengan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.

(Contribution margin method)

3

1.4

TUJ UAN
Menerapkan analisa cost volume profit agar dapat mengetahui harga per

unit suatu barang dan jumlah laba netto yang diperoleh. Sehingga dapat
mempermudah perusahaan untuk melakukan proses produksi.

1.5

MANFAAT
Sistem Informasi penjualan ini adalah membantu pihak managemen untuk

melakukan perencanaan laba dari setiap item barang yang akan dijual. Dengan
nantinya akan dipakai sebagai aplikasi pengambilan keputusan dalam menentukan
harga barang. Database yang dibuat untuk ini membantu meningkatkan efisiensi
kerja dan peningkatan profesionalisme. Serta memberikan kemudahan dalam
memberikan informasi kepada pelangan dan menyajikan kemudahan laporanlaporan managemen yang terintegrasi. Sehingga pengguna akan mengetahui harga
jual yang telah melalui proses Cost Volume Profit.

1.6

TINJ AUAN UMUM & METODE PENELITIAN

Cost Volume Profit Analysis (CVP) analysis adalah sebuah alat
yang menghubungkan kaitan antara Biaya, Volume, dan Profit (Laba) dari
suatu perusahaan dengan fokus kepada lima hal berikut :

1. Harga Produk (Prices of products)
2. Volume Produksi
3. Variable Expense per Unit

4

4. Total Fix Expense (Biaya yang sifatnya tetap tidak terpengaruh
oleh fluktuasi kuantitas produksi)
5. Mix of Product sold (Produk bauran dalam penjualan)

Dengan bantuan CVP ini, Manajemen dapat menentukan volume
penjualan dan bauran produk yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat laba
yang diharapkan dengan sumber daya yang dimiliki

1. Dalam melakukan analsis CVP didasarkan pada suatu asumsi

bahwa:
2. Semua biaya dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya

variabel.
3. Jumlah biaya tetap tidak berubah dalam kisaran tertentu dari data

yang dianalisis.
4. Biaya variabel berubah seiring dengan perubahan dalam volume

produk atau kegiatan dalam kisaran tertentu dari volume yang
dianalisis.

5

Metodologi / Teknik : Metodologi yang digunakan pada proyek akhir ini
terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

Tinjauan pustaka

Analisa Masalah

Perancangan

Pembuatan Aplikasi & DataBase

Testing & Evaluasi

Pembuatan Laporan

6

Penjelasan Metodologi :
1. Tinjuan Pustaka
Pengumpulan teori-teori sebagai referensi baik dari buku-buku
ataupun informasi dari sumber lainya untuk memilih dan
menentukan jenis metode aplikasi penjualan dan pembelian yang
ideal untuk diterapkan.
2. Studi lapangan , untuk mengumpulkan data serta melakukan
analisa.
Teknik pengumpulan data tiga macam metode:
a. Observasi langsung
Untuk mengetahui proses penjualan dan pembelian secara
langsung
b. Interview
Melakukan

Tanya

jawab

terutama

pada

orang

yang

bertanggung jawab melakukan semua transaksi tersebut dan
nantinya akan mengoprasikan sistem yang akan dibuat.
c. Dokumentasi
Dokumen-dokumen dari perusahaan, serta pengambilan sample
yang selanjutnya bias di pengaruhi interface dan penyusunan
laporan aplikasi tersebut.
3. Analisa Sistem
Menganalisa barang apa saja yang kurang laku
1. Perancangan Sistem Informasi
Adapun perancangan Sistem Informasi diantaranya adalah :

7

a. Perancangan Data Flow Diagram (DFD)
Untuk perancangan saya menggunakan Data Flow Diagram
(DFD) karena program yang saya buat termasuk program yang
terstruktur. Hasil analisis yang dapat dimulai dilakukan
perancangan system, mulai menggunakan data flow diagram
(DFD), setelah itu melakukan ketingkat selanjutnya yang lebih
tinggi.
b. Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
c. Conceptual

Data

Model

(CDM)

dan

Phisycal

Data

Model(PDM). Konsep DFD, CDM, dan PDM didesain untuk
menginformasikan kepada para pemakai (user) persepsi tentang
data dan bukan menggambarkan bagaimana cara sebuah data
disimpan dalam sebuah Komputer.
d. Perancangan Basis Data
2. Implementasi Sistem Informasi
a. Perancangan Basis Data


Penentuan entitas dan hubungan antara entitas, yang
akan diterjemahkan ke dalam tabel-tabel.



Penentuan kunci untuk entitas dan penentuan kunci
tanu



Normalisasi, untuk mencegah terjadinya pengulangan
informasi dan untuk mencegah terjadinya keanehan
pada proses update dan penghapusan.

8

b. Pembuatan Program meliputi :


Mengikuti control Ke field database.



Merancang form



Memprogram Tombol

3. Koding
Penerapan hasil perancangan sistem yang dibuat dengan
teknologi Borland Delphi 7. Serta dukungan SQL Server 2005
untuk koneksi databasenya. Untuk rancangan sistemnya
menggunakan Sybase Power Designer 9.0 Evaluation dan
PowerDesigner 6. Pemilihan kedua teknologi ini berdasarkan
dengan kebutuhan skema yag ada serta peningkatan teknologi
dari pemrograman.
4. Testing
Uji coba sistem dilakukan secara langsung melalaui
simulasi langsung dengan Data Flow Diagram (DFD) yang
telah

berjalan.

Sehingga

akan

lebih

mudah

diketahui

kekurangan dari sistem pendukung keputusan.
5. Pelaporan
Pembuatan laporan dari sistem yang telah dibuat, meliputi
hasil tampilan program, serta kode program.

9

1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan tugas akhir ini dibagi menjadi 6 bab, masing-masing bab
membahas tentang:
BAB I

: PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang permasalahan,
rumusan permasalahan, batasan masalah, tujuan dan sistematika
penulisan.

BAB II

: LANDASAN TEORI
Pada bab ini dibahas mengenai landasan-landasan teori yang
digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini, yaitu Metode cost
volume

profit

(CVP)

serta

beberapa

informasi

tambahan

berdasarkan hasil analisa kebutuhan berdasarkan hasil survei, yang
disimpulkan secara garis besar.
BAB III

: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dibahas mengenai tahapan-tahapan yang dilalui dalam
pembuatan tugas akhir ini, mulai dari hubungan keterkaitan antara
beberapa hubungan relasi modul, perancangan Data Flow Diagram
(DFD), CDM, PDM, database, desain input dan output, desain uji
coba dan analisa.

BAB IV

: IMPLEMENTASI APLIKASI
Pada bab ini dibahas secara lebih rinci mengenai implementasi
penggunaan program dalam proses analisa untuk penerapan metode
cost volume profit (CVP) guna membantu proses penjualan.

10

BAB V

: UJI COBA DAN EVALUASI APLIKASI
Pada bab ini membahas hasil Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi.

BAB VI

: PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai uraian kesimpulan tentang sistem
yang telah dibuat serta saran yang dapat digunakan untuk
penyempurnaan dan pengembangan sistem.

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam melakukan pembuatan aplikasi desktop “Penentuan Harga Per Unit
(Price) Menggunakan Cost Volume Profit” diperlukan pemahan terhadap analisa dari
Cost Volume Profit dan Beberapa hal penjualan.

2.1 Analisa Cost Volume Profit
2.1.1 Penger tian Analisis Cost Volume Profit
Menurut Hansen & Mowen (2005:274) ”Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan
dan pengambilan keputusan”. Sedangkan menurut Garrison, dkk (2006:322)
”Analisis biaya-volume-laba adalah satu dari beberapa alat yang berguna bagi
manajer dalam memberikan perintah”. Alat ini membantu manajemen suatu
perusahaan untuk memahami hubungan timbal balik antara biaya, volume dan laba
organisasi dengan memfokuskan pada interaksi antarlima lima elemen berikut: harga
jual produk, volume atau tingkat aktivitas, biaya variabel per unit, total biaya tetap,
dan bauran produk yang dijual.
Menurut Garrison, dkk (2006:350), ada beberapa asumsi yang mendasari analisis cost
volume profit yaitu:
1. Harga jual konstan. Harga jual produk atau jasa tidak berubah ketika volume
berubah.
11

12

2. Biaya adalah linear dan dan dapat secara akurat dibagi menjadi elemen variable
dan tetap. Elemen variable adalah konstan per unit dan elemen tetap adalah
konstan secara total dalam rentang yang relevan.
3. Dalam perusahaan dengan berbagai produk, bauran penjualan adalah konstan.
4. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak berubah. Jumlah unit yang
diproduksi sama dengan jumlah unit terjual.
Analisis cost volume profit memiliki manfaat yang sangat banyak bagi
manajemen suatu perusahaan. Manfaat dari penggunaan analisis ini adalah untuk
membuat kalkulasi perencanaan laba dan anggaran penjualan dari suatu perusahaan
menjadi akurat. Dengan mengunakan analisis cost volume profit akan dapat diketahui
berapa jumlah penjualan impas agar perusahaan tidak mengalami kerugian maupun
untung, untuk mengetahui berapa jumlah penjualan yang harus dicapai untuk
mencapai target laba tertentu, Analisis cost volume profit juga dapat digunakan untuk
mengetahui seberapa besar penjualan yang dapat membuat penurunan sebelum
mengalami kerugian, serta dapat digunakan untuk menentukan kombinasi penjualan
dari setiap jenis ukuran yang diproduksi untuk mencapai target laba yang telah
ditetapkan.

2.1.2 Margin Kontribusi
Margin kontribusi menurut Garrison, dkk (2006:324) adalah “jumlah yang
tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel”. Margin kontribusi merupakan
jumlah yang tersisa untuk menutup biaya tetap dan memberikan keuntungan. Margin

13

kontribusi juga dapat disajikan dalam bentuk persentase. Hansen & Mowen
(2005:280) menyatakan bahwa rasio margin kontribusi (contribution margin ratio)
adalah bagian dari setiap dolar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap
dan menghasilkan laba. Adapun rumus rasio margin kontribusi adalah:

2.1.3 Analisis Titik Impas
Menurut Garrison, dkk (2006:325) ”Titik impas adalah tingkat penjualan
dimana laba adalah nol”. Jadi dapat dikatakan bahwa titik impas merupakan titik di
mana biaya dan pendapatan sama besarnnya sehingga tidak terjadi laba maupun rugi.
Analisa terhadap titik impas ini digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan
bauran produk yang diperlukan agar semua biaya yang terjadi dalam periode tersebut
dapat tertutupi.
Titik impas dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan (equation
method) dan metode margin kontribusi (contribution method).
1.

Metode Persamaan

Metode persamaan menggunakan data-data dari laporan laba rugi yang disusun
dengan format kontribusi. Format laba rugi dapat disajikan dengan persamaan sebagai
berikut:

14

Laba = (Penjualan – Beban Variabel) - Beban Tetap
Persamaan tersebut dapat diubah menjadi:
Harga J ual Per Unit = Beban Variabel + Beban Tetap + Laba
(Garrison, Noreen, Brewer, 2006:334)
Berdasarkan contoh sebelumnya, maka titik impas dapat dihitung sebagai berikut:
Harga Jual Per Unit = Beban Variabel + Beban Tetap + Laba
X = 0,6X + Rp 35.000 + Rp 0
0,4X = Rp 35.000
X = Rp 87.500
di mana:
X = Total penjualan
0,6 = Rasio beban variabel (beban variabel + penjualan)
Rp 35.000 = Total beban tetap
Titik impas dalam unit yang terjual adalah sebagai berikut:
Rp 87.500/Rp 250 per unit = 350 unit.
2. Metode Margin Kontribusi
Metode margin kontribusi pada dasarnya hanyalah versi jalan pintas dari
metode persamaan yang telah dijelaskan. Pendekatan ini memusatkan pada ide bahwa
setiap unit yang terjual memberikan margin kontribusi tertentu yang dapat digunakan
untuk menutupi biaya tetap. Untuk menentukan berapa unit yang harus dijual untuk
mencapai titik impas, total biaya tetap dibagi dengan margin kontribusi per unit.

15

Dalam contoh di atas, perhitungan titik impas dengan mengguanakan metode margin
kontribusi adalah sebagai berikut:

2.1.4 Analisis Target Laba
Target laba juga dapat dihitung dengan menggunakan metode persamaan
(equation method) dan metode margin kontribusi (contribution method).
1. Metode Persamaan
Harga J ual Per Unit = Beban Variabel + Beban Tetap + Laba
2. Metode Margin Kontribusi

16

Berdasarkan contoh sebelumnya, misalkan target laba yang ingin dicapai perusahaan
adalah Rp 40.000. Maka jumlah penjualan total yang harus dicapai adalah:

Jadi target laba dapat dicapai dengan menjual 750 unit per bulan, yang berarti dalam
total penjualan berjumlah Rp 187.500 (Rp 250 per unit x 750 unit).

2.2

Analisis Per ilaku Biaya

2.2.1 Penger tian Biaya

Hansen dan Mowen (2006:40) menyatakan biaya adalah ”kas atau nilai
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang untuk organisasi”.
Dalam penggunaan analisis cost volume profit untuk menyusun dan menetapkan
anggaran penjualan, sangat diperlukan pemahaman yang baik tentang pola prilaku
biaya. Menurut Garrison, dkk (2006:256) ”Perilaku biaya (cost behavior) adalah
bagaimana biaya akan bereaksi atau berubah dengan adanya perubahan tingkat
aktivitas bisnis”.
Secara umum pola perilaku biaya ada 3 yaitu biaya tetap (fixed cost), biaya variabel
(variable cost), dan biaya semivariabel (mixed cost).

17

2.2.2 Biaya Tetap
Carter dan Usry (2006:58) mendefinisikan ”biaya tetap sebagai biaya yang
secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat dan menurun”. Dengan kata
lain, biaya tetap per unit semakin kecil seiring dengan bertambahnya aktivitas dalam
rentang relevan. Biaya tetap akan konstan dan jumlah totalnya akan berubah bila
produksi berubah atau produksi bertambah dan sebaliknya bila produksi turun maka
biaya tetap per unitnya akan naik. Contoh biaya tetap adalah biaya depresiasi aktiva
tetap, biaya asuransi, biaya sewa, gaji manajer pabrik, pajak properti, dan biaya tetap
lainnya.

Biaya tetap dapat dibagi menjadi dua bagian. Untuk tujuan perencanaan, biaya
tetap dipilah menjadi biaya yang telah ditentukan (committed) dan biaya yang
dikeluarkan berdasarkan kebijakan manajemen (disretionary).
Biaya tetap yang telah ditentukan (committed fixed cost) berkaitan dengan investasi
fasilitas, peralatan dan struktur organisasi pokok dalam suatu perusahaan. Contoh
biaya ini meliputi penyusutan gedung dan peralatan, pajak bangunan, asuransi, gaji
manajemen puncak dan karyawan operasional. Terdapat dua faktor yang berkaitan
dengan biaya tetap yang telah ditentukan yaitu:
1. Biaya ini sifatnya jangka panjang. Biaya-biaya ini merupakan committed fixed
costs karena keputusan manajemen dalam jangka pendek tidak sanggup mengubah
kembali biaya-biaya tersebut.

18

2. Biaya ini tidak dapat dikurangi menjadi nol meskipun pada jangka pendek tanpa
mengganggu tungkat profitabilitas atau tujuan jangka panjang organisasi.
Meskipun kegiatan operasi dihentikan, biaya ini tetap akan terjadi.

2.2.3 Biaya Var iabel
Carter dan Usry (2006:59) mendefinisikan ”biaya variabel sebagai biaya yang
secara total meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan
menurun secara proporsional terhadap penurunan aktivitas”. Biaya variabel per unit
jumlahnya akan tetap pada saat terjadi perubahan tingkat aktivitas. Aktivitas tersebut
dapat diwujudkan dengan berbagai bentuk, seperti unit yang dihasilkan, unit yang
dijual, jam mesin yang dioperasikan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, biaya
variabel menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan dengan berubahnya
aktivitas dalam rentang yang relevan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan komisi penjualan.
Beberapa biaya variabel berperilaku sebagai biaya variabel sejati (true
variable) atau varibel proporsional (proportionately variable) dan memiliki pola
bertahap (step-variable).
1. Biaya variabel sejati (true variable)
Bahan langsung dianggap sebagai biaya variabel sejati karena jumlah yang
digunakan selama satu periode akan memiliki proporsi langsung dengan tingkat
aktivitas produksi. Lebih jauh lagi, bahan langsung yang dibeli tetapi tidak digunakan
dapat disimpan di gudang dan digunakan lagi pada periode mendatang.

19

2. Biaya variabel bertahap (step-variable)
Upah tenaga kerja pemeliharaan biasanya dianggap variabel tetapi biaya
tenaga kerja ini tidak memiliki perilaku yang sama dengan biaya bahan langsung.
Tidak seperti biaya bahan langsung, waktu kerja bagi tenaga pemeliharaan biasanya
ditentukan dalam bentuk borongan tidak dapat disimpan dan digunakan .

2.3

Analisis Biaya Semivariabel

2.3.1 Penger tian Biaya Semivar iabel

Carter dan Usry (2006:60) mendefinisikan ”biaya semivariabel sebagai biaya
yang memperlihatkan baik karakteristik-karakteristik dari biaya tetap maupun biaya
variabel”. Biaya semivariabel merupakan biaya yang mengandung unsur biaya
variabel dan juga unsur biaya tetap. Biaya semivariabel terjadi karena hubungan
jumlah biaya dengan basis aktivitas atau fungsi biaya memiliki unsur yang tetap dan
unsur yang variabel terhadap perubahan volume aktivitas. Sebagian dari biaya
semivariabel berubah seiring dengan volume aktivitas dan sebagian lagi berperilaku
tetap selama periode tertentu. Contoh biaya semivariabel adalah biaya listrik, air,
telepon, dan biaya pemeliharaan.
Dalam penerapan analisis cost volume profit, biaya semivariabel harus dapat dibagi
ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Hal ini menjadi asumsi utama yang harus
dipenuhi dalam penerapan analisis cost volume profit.

20

Beberapa metode yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semivariabel ke
dalam unsur biaya tetap dan biaya variabel adalah High-low Method, Scattergraph
Method, Least Squares Regression Method, Stand by Cost Method.

2.3.2 High-low Method
Garrison, dkk (2006:279) Analisis biaya semivariabel dengan menggunakan
metode tinggi rendah (high-low method) dimulai dengan mengidentifikasikan periode
dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang paling tinggi. Perbedaan biaya
pada kedua biaya tersebut dibagi dengan perubahan aktivitas antara kedua periode
ekstrem tersebut untuk memperkirakan biaya variabel per unit aktivitas.

2.3.3 Scattergraph Method
Carter dan Usry (2006:65) mengatakan bahwa metode scattergraph dapat
digunakan untuk menganalisis perilaku biaya. Dalam metode ini, biaya yang
dianalisis disebut biaya variabel dependen dan diplot di garis vertikal atau yang
disebut sumbu y.
Metode ini lebih akurat dibandingkan dengan high-low method karena metode ini
memperhitungkan semua data biaya yang tersedia, bukan hanya dua titik data.
Metode ini memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah
biaya tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu dan apakah hubungannya
mendekati linear.

21

2.3.4 Least Squares Regression Method
Menurut Garrison, dkk (2006:282) ”Metode regresi kuadrat terkecil (leastsquares regression) adalah metode yang memisahkan biaya semivariabel menjadi
komponen biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan seluruh data”.
Metode ini merupakan metode yang paling akurat dibandingkan dengan metode
lainnya karena metode ini menggunakan perhitungan matematis. Metode leastsquares regression untuk membuat estimasi hubungan linier didasarkan pada
persamaan linier:
Y = a + bX
Rumus berikut ini digunakan untuk menghitung nilai titik potong pada sumbu
x (a) dan kemiringan (b) yang meminimkan kuadrat residual.
di mana :
X = Tingkat aktivitas (variabel independen)
Y = Total biaya semivariabel (variabel dependen)
a = Total biaya tetap (titik potong pada sumbu
vertikal )
b = Biaya variabel per unit aktivitas (kemiringan)
n = Jumlah pengamatan
Σ = Jumlah seluruh n

Selain dengan metode manual, metode least-squares regression juga dapat
dihitung dengan dengan program komputer seperti Microsoft Excel. Dengan
menggunakan

contoh

sebelumnya,

pemisahan

biaya

semivariabel

dengan

menggunakan least-squares regression method dapat dihitung dengan menggunakan

22

program Microsoft Excel pada komputer. Titik potong atau nilai a dapat dihitung
dengan mengguanakan fungsi INTERCEPT, kemiringan atau nilai b dihitung dengan
menggunakan fungsi SLOPE, dan nilai R2 dihitung dengan fungsi RSQ.

2.3.5 Stand by Cost Method
Metode biaya bersiap (stand by cost method) atau metode biaya berjaga
adalah metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menghitung
besarnya biaya pada keadaan perusahaan atau pabrik ditutup untuk sementara tetapi
dalam keadaan siap berproduksi. Besarnya biaya pada keadaan perusahaan ditutup
untuk sementara disebut biaya bersiap dan dianggap sebagai total biaya tetap. Setelah
total biaya tetap diketahui, langkah berikutnya adalah menentukan besarnya biaya
variabel.

2.4

Anggaran Penjualan

2.4.1 Penger tian Anggar an Penjualan

Menurut Hansen & Mowen (2006:358) “Anggaran penjualan (sales budget)
adalah projeksi yang disetujui oleh komite anggaran, yang menjelaskan penjualan
yang diharapkan dalam satuan unit dan uang”. Oleh karena anggaran penjualan
adalah dasar bagi semua anggaran operasional lainnya dan sebagian besar dari
anggaran keuangan, maka anggaran penjualan yang seakurat mungkin sangatlah
penting.

23

Pada dasarnya anggaran penjualan ini akhirnya akan menggambarkan berapa
revenue yang diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjualan pada periode
yang akan datang. Anggaran penjualan ini meliputi data:
a. Jenis produk yang dijual
b. Volume produk yang dijual
c. Harga produk per satuan
d. Wilayah pemasaran
Anggaran penjualan akan menjadi dasar untuk penyusunan anggarananggaran lainnya. Dengan kata lain anggaran-anggaran lainnya disusun dengan
terlebih dahulu memperhatikan rencana kegiatan penjualan. Perusahaan tidak boleh
begitu saja menyusun rencana produksinya. Apabila tidak diperhitungkan, maka
kemungkinan sebagian besar produk tidak dapat terjual.
Dalam pelaksanaannya, penyusunan anggaran penjualan ini agak sulit dilakukan,
karena harus mempertimbangkan beberapa faktor pembatas, seperti kemampuan
menjual yang dimiliki perusahaan. Akibatnya penyusunan anggaran penjualan
memerlukan teknik forecasting (peramalan) yang tepat, yang membuat estimasi
kegiatan masa depan, dengan mendasarkan diri pada pengamalan-pengamalan masa
lalu. Tentu saja perlu diperhatikan pula kemungkinan terjadinya perubahanperubahan di masa yang akan datang seperti:
a. Perubahan selera konsumen
b. Perubahan tingkat harga
c. Penemuan-penemuan baru (kemajuan teknologi)

24

Kesalahan penyusunan anggaran penjualan akan berakibat anggaran-anggaran
lain juga ikut mengalami kesalahan-kesalahan yang akhirnya merugikan perusahaan.
Oleh karena itu anggaran penjualan harus disusun oleh manajemen perusahaan
dengan akurat.
Anggaran penjualan juga dapat disusun dengan menggunakan alat bantu analisis cost
volume profit. Analisis cost volume profit akan menguraikan parameter analisis impas
(break even point), target laba, dan margin keamanan (margin of safety). Dengan
analisis ini anggaran penjualan dapat disusun dengan mengetahui berapa jumlah
penjualan pada titik impas atau jumlah penjualan dimana perusahaan tidak
mengalami kerugian maupun keuntungan, jumlah dimana penjualan dapat menurun
sebelum kerugian mulai terjadi, dan berapa jumlah penjualan yang harus dicapai
untuk mencapai target laba yang telah ditetapkan manajemen perusahaan. Dengan
demikian anggaran penjualan dapat disusun secara akurat dan terperinci.

Contoh :
Seorang klien menyewa fasilitas pabrik untuk memproduksi sebuah produk baru.
Berdasarkan survey diketahui bahwa besarnya taksiran biaya untuk penjualan 24.000
unit, adalah :
Taksiran biaya :
Bahan baku

Jumlah
9.600.000

Tenaga kerja langsung 1.440.000
Overhead pabrik

2.400.000

per unit
Rp.400
60
100

25

Administrasi

2.880.000

Jumlah

16.320.000

120
680

Biaya penjualan diperkirakan sebesar 15% dari penjualan dan laba
perunit Rp.102
Diminta :
Hitunglah harga jual per unit ?
Proyeksikan laporan rugi laba selama periode setahun ?

jawab
Dengan P berarti price ( harga jual )maka
P – 0,15P – 680 = 102
0,85P =102 + 680
0,85P =782
.. Sehingga P = 782 : 0
= 920
Harga jual yang ditentukan sebesar Rp.920,- per unit.
Penjualan = 24.000@ 920 =22.080.000
Biaya Variabel :
Bahan baku

= 9.600.000

Tenaga kerja

= 1.440.000

Biaya penjualan = 3.312.000
14.352.000

26

Margin kontribusi

7.728.000

Biaya Tetap :
Overhead

2.400.000

Administrasi

2.880.000
5.280.000

laba netto

2.448.000

BAB III
PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini dijelaskan mengenai rancangan sistem untuk pembuatan aplikasi
desktop “Penentuan Harga Jual per Unit (price) menggunakan cost volume profit”.
Perancangan sistem pada bab ini akan dibagi kedalam dua pokok bahasan yaitu:
analisa sistem dan perancangan sistem.

3.1

Analisa Sistem
Dalam sub bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan sistem

yang terdapat pada “Penentuan Harga Jual per Unit (price) menggunakan cost volume
profit”. Pada sistem ini tidak hanya memberikan informasi terhadap user, melainkan
juga memberikan tampilan yang bersahabat sehingga user

lebih mudah untuk

menggunakan dan memahami dari aplikasi ini.
Dalam perancangan sistem aplikasi ini, penulis menekankan pada analisa cost
volume profit dalam perhitungan hasil data akhir. Pada rancangan awal terdapat
beberapa hak akses untuk membedakan admin dan user lain, masing-masing
memiliki hak yang berbeda. Pada admin diberikan hak akses yang lebih luas
dibandingkan dengan user lain, pada hak akses user lain diberikan hak akses yang
dibatasi, hanya bias mengakses data penjualan, input data. Dan untuk selebihnya hak
akses dipegang oleh Admin.
27

28

3.2

Perancangan Sistem
Pada bab perancangan sistem ini dibahas mengenai rancangan sistem aplikasi

penjualan yang akan dibuat, mulai dari hardware dan software yang dibutuhkan, alur
sistem, flowchart dan penjelasan, sampai dengan desain sistem yang akan dibuat.
Semua itu merupakan tahap awal dalam pembuatan aplikasi penjualan menggunakan
cost volume profit. suatu tampilan berdasarkan permintaan yang up to date, misalnya
penulis bisa menampilkan isi database ke dalam form aplikasi.

3.3

Flowchart Alur Sistem
Berikut ini adalah gambar flow alur perjalanan sistem aplikasi penjualan yang

menggambarkan suatu proses interaksi antar pemegang hak akses (admin, pimpinan
dan mahasiswa). Dari penggambaran tersebut adalah supaya alur perjalanan interaksi
menjadi jelas dan dapat dimengerti oleh para pemegang hak akses. Penggambarannya
dapat dilihat pada Flowchart di bawah ini:

29

3.3.1

Flowchart Pada Sistem

Gambar 3.1 Flowchart Pada Sistem
User/pengguna melakukan proses input data,. Yang di dalam sistem sebagai
input data produksi dalam proses input data yang ddimulai dengan cek data tanggal
suntuk memastikan sudah pernah input apa belum untuk tanggal yang telah dicek.

30

3.3.2

Flowchart Penambahan User admin pada Sistem

Gambar 3.2 Flowchart Alur Penambahan User Pada Sistem
Aplikasi ini bisa melakukan penambahan user yang berfungsi sebagai kasir, disini
admin memberikan pembatasan terhadap hak akses dari seorang kasir. Sehingga kasir
hanya bisa melakukan aktivitas penjualan barang saja dan tidak bisa melakukan halhal lain yang memungkinkan pemalsuan data laporan seperti menghapus backup hasil
penjualan.

31

3.4. Conteks Diagram
Context Diagram merupakan pendekatan terstruktur yang mencoba
untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (disebut dengan top
level) dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang lebih terinci. Context
diagram ini menggambarkan hubungan input/output antara sistem dengan
kesatuan luar.

Gambar 3.3 Context Diagram Penerapan dalam sistem penjualan menggunakan cost
volume profit
Pada gambar diatas dijelaskan bahwa entinity sistem ini terdiri dari penjualan dan
admin. Admin

nantinya dapat mengakses semua sistem. Admin disini sebagai

pengolah data yang akan diproses oleh sistem dan akan digunakan oleh user dalam
proses penjualan.

3.5. DFD (Data Flow Diagram)
Data flow diagram atau biasa disebut dengan DFD adalah suatu diagram
yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang
penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur

32

dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem
yang sedang berjalan logis. Data flow diagram adalah alat yang digunakan untuk
menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD sering
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang
akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana
data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.
Berikut ini Data Flow Diagram yang menjelaskan proses yang ada pada sistem
penjualan menggunakan analisa cost volume profit adalah sebagai berikut :

3.5.1. DFD Level 1
1
Admin

login admin

Proses Login
Admin

verifikasi admin
user

+

verifikasi login admin

data user
2

Admin

verifikasi user
Proses Input
Master User

input master user

+

Admin

4
3

Proses
Login User

Proses Hitung
Analisis Laba

analisis laba

+

Admin

+

verifikasi login user
data produksi
login user

User
produksi

User

input produksi
5
Proses Input
Produksi

produksi
User

+

Gambar 3.4 Data Flow Diagram (DFD) level 1
Dari gambar 3.4 menjelaskan tentang alur proses kerja dari admin dan user,
dimana admin login menuju proses login trus input data login setelah itu di simpan di
stored login terus menvefikasi data login user atau admin. Kemudian admin sebagai

33

input data untuk user kemudian disimpan dan diteruskan mengkonfirmasi user
tentang input data yang sudah dilakukan admin. User sebagai input data produksi
dalam proses input data produksi kemudian disimpan dalam dua bentuk yaitu
produksi dan detail dari produksi tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan proses
penghitungan analisa data.

Gambar 3.5 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Login
Proses diatas yaitu olah data dari admin yaitu admin login terus masuk ke proses
login dimana admin harus memasukkan username dan password kemudian proses
pengecekan username dan password dari login tersebut dan kemudian admin
memberikan level hak akses dari admin tersebut dan berakhir dengan verifikasi login.

34

Gambar 3.6 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Input User
Proses input user yang dilakukan oleh admin yang masuk ke proses input dan
memasukan id user baru yang dilanjutkan dengan proses cek dari data user kemudian
proses simpan dari data yang sudah valid tersebut, dan memverifikasi proses cek dari
data tersebut.
Input tanggal

1
Proses Input
Data Yang
Diinginkan

Admin

2
tanggal

Proses Cek Data
Produksi

Bulan

analisis laba

data produksi harian
3

data produksi

produksi

Proses Hitung
Laba
data rugi laba

+

rugilaba

Gambar 3.7 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Input data
Proses input data oleh admin yang dimulai dengan input tanggal pada proses input
data, dan masukkan data yang ada setelah itu proses hitung laba, semua data yang

35

diambildari proses produksi, data detail produksi dankemudian berahkir di hasil laba
dan rugi dan konfirmasi data ke admin.

Gambar 3.8 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses Login user
Proses user login. User input data login dan dilanjutkan proses pengecekan data login
jika benar dan cocok maka user akan mendapatkan verifikasi kebenaran data login
tersebut.
1
input produksi
User

Proses Input
Tanggal
produksi

tanggal produksi

Input Data Produksi

2
Proses Cek
Tanggal

3
Proses
Simpan Data
Produksi

verifikasi tanggal
produksi

produksi

Gambar 3.9 Data Flow Diagram (DFD) level 2 proses input data user
User disini sebagai input data produksi untuk dua proses yaitu sebagai input data dari
tanggal produksi dan sebagai data jumlah dari produksi yang dihasilkan.

36

3.6 Entity Relationship Diagram(ERD)
Entity Relationship Diagram di gunakan untuk menginterpretasikan,
menentukan,

dan

mendokumentasikan

kebutuhan-kebutuhan

untuk

sistem

pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukan struktur
keseluruhan kebutuhan data dari pemakai. Dalam ERD data tersebut digambarkan
dengan simbol entitas. Dalam perancangan sistem ini, ada entinitas yang saling terkait
untuk menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam bentuk
conceptual data model (CDM) dan Physical data model (PDM). ERD dalam bentuk
CDM dapat dilihat pada gambar 3.10

#
o
o
o
o
o

master_user
Characters (15)
userid
nama
Characters (30)
passwd
Characters (15)
nip
Characters (15)
aktif
Characters (1)
jabatan/group Characters (15)

mempunyai

data_groups
# groups
Characters (15)
o nama_groups Characters (30)
o levels
Float

memiliki

master_groups
o nama_menu Characters (15)
o akses
Characters (1)

input

produksi
#
o
o
o
o
o
o
o

tanggal
produksiunit
bahanbaku
biayatenagakerja
overheadpabrik
baiayapenjualan
labaperunit
administrasi

Date & Time
Float
Float
Float
Float
Float
Float
Float

menghasilkan

labanetto
# tanggallaba Date & Time
o laba
Float
o hargasatuan Float

Gambar 3.10 CDM dari proses cost volume profit
PDM (Physical Data Model). PDM merupakan gambaran secara detail basis
data dalam bentuk fisik. Penggambaran rancangan PDM memperlihatkan struktur

37

penyimpanan data yang benar pada basis data yang digunakan sesungguhnya. Dan
terdapat pada gambar dibawah ini.

master_user
userid
groups
nama
passwd
nip
aktif
jabatan/group

char(15)
char(15)
char(30)
char(15)
char(15)
char(1)
char(15)

data_groups
FK_MEMPUNYAI

groups
char(15)
nama_groups char(30)
levels
float

FK_MEMILIKI

master_groups
groups
char(15)
nama_menu char(15)
akses
char(1)

FK_INPUT

produksi
tanggal
userid
produksiunit
bahanbaku
biayatenagakerja
overheadpabrik
baiayapenjualan
labaperunit
administrasi

datetime
char(15)
float
float
float
float
float
float
Float

FK_DIHASILKAN
FK_MENGHASILKAN

labanetto
tanggallaba datetime
laba
float
hargasatuan float

Gambar 3.11 PDM proses dari cost volume profit

3.7 Structur Database
Berikut ini adalah rancangan seluruh tabel dalam tabel estimasi berikut ini.
a. Tabel Master User
Pada Tabel ini berisikan data para user agar mudah digunakan untuk
menyimpan barang.

38

Tabel 3.1 Struktur Tabel master User
Name
userid
Jabatan/group
nama
passwd
nip
aktif

Code
USERID
JABATAN_GROUPS
NAMA
PASSWD
NIP
AKTIF

Tabel 3.2 Data groups
Name
groups
Nama_groups
level

Code
GROUPS
NAMA_GROUPS
LEVEL

Table 3.3 Master Groups
Name
groups
Nama_menu
akses

Code
GROUPS
NAMA_MENU
AKSES

Tabel 3.4 Produksi
Name
tanggal
userid
tanggallaba
Produksiunit
Bahanbaku
Biayatenagakerja
Overheadpabrik
Biayapenjualan
Labaperunit
Administrasi

Code
TANGGAL
USERID
TANGGALLABA
PASSWORD
BAHANBAKU
BIAYATENAGAKERJA
OVERHEADPABRIK
BIAYAPENJUALAN
LABAPERUNIT
ADMINISTRASI

39

Tabel 3.5 Labanetto
Name
tanggallaba
laba
hargasatuan

Code
TANGGALLABA
LABA
HARGASATUAN

BAB IV
IMPLEMENTASI APLIKASI

Pada bab ini akan membahas tentang implementasi program dari hasil
analisa dan perancangan sistem pada bab III, serta bagaimana cara sistem tersebut
dijalankan. Dalam implementasi ini berisi langkah-langkah untuk membuat
aplikasi menghitung harga per unit dan laba dengan metode Cost Volume Profit
secara terstruktur sehingga memberikan gambaran kepada pengguna bagaimana
kinerja dan alur dalam menjalankan program agar menghasilkan data yang
diinginkan.

4.1

Lingkungan Pemrograman

4.1.1 Kebutuhan Perangkat keras
Perangkat keras yang digunakan pada saat pembuatan aplikasi ini
memiliki spesifikasi sebagai berikut:
-

Processor AMD Turion X2 M520

-

RAM 1Gb DDR2

-

Hard Disk 320Gb

-

Monitor LED LCD

-

VGA ATI Radeon HD4200 Graphics 256mb

40

41

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan pada aplikasi ini sebagai berikut:
a. Delphi 7.
b. MySQL 5.0.19
c. Power Designer 15 sebagai perancangan database

4.2

Implementasi Proses
Pada bagian bab ini membahas mengenai implementasi bagian dari

program, form aplikasi, tampilan serta layout yang digunakan.

4.2.1 Implementasi Template Layout Aplikasi
Pada Implementasi Layout ini, terdapat beberapa desain diantara layout
utama. Berikut adalah beberapa screenshot pembuatan layout.
1. Menu Utama.

Gambar 4.1 Form Layout Utama
Tampilan form utama menu yang berisikan file, master, laporan, utility dan
help

42

Gambar 4.2 form menu yang menampilkan isi dari menu file berisi Login,
Logout, Exit
Menu tersebut berfungsi sebagai tombol untuk melakukan login yaitu
dengan cara memasukkan username dan password. Logout berfungsi sebagai
tombol untuk keluar dari username yang telah dimasukkan tadi dan tanpa harus
keluar dari aplikasi ini. Tombol exit berfungsi untuk menutup aplikasi tetapi user
harus melakukan logout dahulu baaru bisa melakaukan proses exit

Gambar 4.3 form menu yang menampilkan isi dari menu master berisi
groups, user, produksi
Groups digunakan untuk menambah kan group pengguna yang didalamnya
berisikan pembatasan dari kinerja para user dari masih-masing group, User
digunakan untuk menambah dan menghapus data user yang ada. Produksi sebagai
menambahkan data produksi yang ada.

43

2. Menu Login

Gambar 4. 4 Form Layout Login
Tampilan form login, user/admin harus melakukan input username dan
password untuk masuk ke program ini sehingga dapat mengakses semua menu.
Menu login berfungsi untuk login setiap pengguna aplikasi, hanya user yang
terdaftar saja yang bisa menjalankan aplikasi.
3. Menu Master Group

Gambar 4.5 Form Layout Master Group
Menu ini berfungsi untuk input master group yang diinginkan,
setiap master group akan mendapatkan hak akses sesuai dengan
kewenangannya.

44

Gambar 4.6 Form Layout Auntentifikasi Group
Menu ini berfungsi untuk mengatur autentifikasi group, group
tertentu hanya bisa mengakses menu tertentu diatur didalam menu ini.
4. Menu Karyawan

Gambar 4.7 Form Layout Karyawan
Menu karyawan atau user ini berfungsi untuk input user yang dapat
mengakses aplikasi. Sehingga tidak semua orang bisa akses aplikasi.
Setiap user atau karyawan memiliki group sendiri – sendiri.

45

Gambar 4.8 Form Layout Input Karyawan
Form insert user berfungsi sebagai memasukkan data dari pengguna
sehingga akan tersimpan didatabase.

Gambar 4.9 Form Layout Edit Karyawan
Form message box ini berfungsi sebagai peringatan jika salah satu label
bertanda * tidak diisi, Sehingga akan muncul peringatan yang berisi “nip
tidak boleh kosong”

46

Gambar 4.10 Form Layout Hapus Karyawan
Menampilkan pesan konfirmasi ya/tidak untuk meneruskan proses hapus
salah satu data dari database karyawan.
5. Menu Produksi

Gambar 4.11 Form Layout Produksi
Form insert data produksi, Form berguna sebagai memasukan, menghapus dan
merubah isi data dari proses produksi.

47

Gambar 4.12 Form Layout Input Produksi
Form input data produksi, berguna sebagai input data biaya dari proses
produksi.

Gambar 4.13Form Layout Edit Produksi