IMPLIKASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN: DENGAN KEPUTUSAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BEI.

IMPLIKASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN: DENGAN KEPUTUSAN KEUANGAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG GO PUBLIK DI BEI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan
Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Ekonomi
Pr ogram Studi Akuntansi

Disusun oleh :
Gigih J anuwiardi
0713010228

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
IMPLIKASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN: DENGAN KEPUTUSAN KEUANGAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG GO PUBLIK DI BEI
Disusun Oleh
Gigih J anuwiardi
0713010228/ FE/ EA
Telah Dipertahankan Dihadapan
Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 15 Juni 2012

Pembimbing:

Tim Penguji:

Pembimbing Utama


Ketua

Rina Moestika S,SE,MM

Dr . Gideon Setyo B,M.Si
Sekr etar is

Dr s. Ec. Sjafi’i, MM, Ak
Anggota

Rina Moestika S, SE,MM
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur , SE, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

IMPLIKASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN: DENGAN KEPUTUSAN KEUANGAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG GO PUBLIK DI BEI

SKRIPSI

Disusun oleh :
GIGIH J ANUWIARDI
0713010228/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul
“Implikasi Str uktur Kepemilikan Ter hadap Nilai Per usahaan: Dengan
Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Go Publik Di Bei 2007-2010”.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat penyelesaian
Studi Pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberi bimbingan, petunjuk serta bantuan baik spirituil
maupun materiil, khususnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, Msi. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi

Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Rina Mustika,MM Selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
memberikan bimbingan skripsi sehingga peneliti bisa merampungkan tugas
skripsinya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Para Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis
selama menjadi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“
Jawa Timur.
6. Kepada Ayahanda dan Ibunda serta kakak dan Adikku tercinta yang telah
memberikan dukungan baik moril ataupun material.
7. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam
skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti sangat berharap
saran dan kritik membangun dari pembaca dan pihak lain.
Akhir kata, Peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.


Wassalamualaikum Wr.Wb.
Surabaya, Maret 2012

Peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................

i

DAFTAR ISI .................................................................................................

iii

DAFTAR TABEL .........................................................................................


vii

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

ix

ABSTRAKSI ..................................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah ....................................................

1


1.2

Perumusan Masalah ..........................................................

7

1.3

Tujuan Penelitian ..............................................................

8

1.4

Manfaat Penelitian ............................................................

8

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu .........................................................

9

2.2. Landasan Teori ..................................................................

13

2.2.1. Teori Keagenan .......................................................

13

2.2.1.1. Masalah Keagenan ......................................

13

2.2.1.2. Biaya Keagenan ...........................................

15


2.2.1.3 Cara Mengatasi Biaya Keagenan ...................

16

2.2.2. Struktur Kepemilikan ...............................................

17

2.2.2.1. Pengertian Struktur Kepemilikan ................

17

2.2.3. Keputusan Keuangan ...............................................

20

2.2.3.1. Pengertian Keputusan Keuangan .................

20


2.2.3.2. Keputusan Investasi......................................

21

2.2.3.3. Keputusan Pendanaan...................................

23

2.2.4. Insider Ownership ....................................................

25

2.2.5. Kebijakan dividen ....................................................

26

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5.1. Pengertian Kebijakan Dividen ......................

26

2.2.6. Nilai Perusahaan ......................................................

27

2.2.6.1. Pengertian Nilai Perusahaan .........................

27

2.3. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan

29

2.3.1. Pengaruh Struktur Kepemilikan Dengan Variabel
Keputusan Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan.....

30

2.4. Kerangka Pikir ...................................................................

31

2.5. Hipotesis............................................................................

32

BAB III METODE PENELITIAN .
3.1

Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ................

33

3.2

Teknik Penentuan Sampel .................................................

35

3.2.1. Populasi ...................................................................

35

3.2.2. Sampel .....................................................................

35

3.3. Teknik Pengumpulan Data .................................................

36

3.3.1. Jenis data .................................................................

36

3.3.2. Pengumpulan Data ...................................................

36

3.4. Uji Normalitas ...................................................................

37

3.5. Teknik Analisis Data Dan Ui Hipotesis ..............................

37

3.5.1. Teknik Analisis ........................................................

37

3.5.2. Uji Hipotesis ............................................................

38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................

40

4.1.1. PT.Lion mesh, Tbk...................................................

40

4.1.2. PT.Lion Metal Work,Tbk ........................................

40

4.1.3. PT.Alumindo Metal Industry,Tbk.............................

41

4.1.4. PT.Gudang Garam, Tbk ...........................................

41

4.1.5. PT.Sumi Indo Kabel,Tbk..........................................

41

4.1.6. PT. Metrodata,Tbk ...................................................

42

4.1.7. PT.Branta Mulia,Tbk ...............................................

43

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.8. PT.United Tractor ....................................................

43

4.1.9. PT.Inco Indonesia,Tbk .............................................

44

4.1.10. PT. Anteka Tambang,Tbk ......................................

45

4.1.11. PT.Perusahaan Gas Negara,Tbk .............................

45

4.1.12. PT.Energi Mega Persada,Tbk .................................

46

4.1.13. PT. Indo tambangRaya Megah,Tbk ........................

46

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................

46

4.2.1.Struktur Kepemilikan ...............................................

47

4.2.2 MVE/BE ...................................................................

48

4.2.3. Nilai Perusahaan ......................................................

49

4.3. Uji Normalitas ...................................................................

50

4.4. Analisis Model Dan Pengujian Hipotesis ...........................

52

4.4.1. Hasil Pengujian Struktur Kepemilikan Terhadap
Keputusan Keuangan ...............................................

52

4.4.2. Pengujian Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai
Perusahaan...............................................................

52

4.4.3. Hubungan Regresi Variabel Struktur Kepemilikan
Terhadap Nilai Perusahaan ......................................

53

4.5. Pembahasan .......................................................................

55

4.5.1. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia .................................................................

56

4.5.2. Pengaruh Keputusan Keuangan Sebagai Variabel
Interviening Antara Struktur Kepemilikan Terhadap
Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar BEI ...

56

Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu ...

57

4.7. Keterbatasan Penelitian ......................................................

61

4.6

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..........................................................................

62

5.2. Saran....................................................................................

62

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.

Data Struktur Kepemilikan Tahun 2008-2010 ...................

47

Tabel 4.2

MVE/BE Perusahan manufaktur 2008-2010 ......................

48

Tabel 4.4

Data PBV Perusahaan Manufaktur 2008-2010 ..................

49

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas 2008-2010 .......................................

50

Tabel 4.6.

Hasil Uji Normalitas Dengan Transformasi .......................

51

Tabel 4.7

Hasil Analisis Regresi sederhana Variabel Struktur
Kepemilikan Terhadap Keputusan Keuangan .....................

Tabel 4.8

Hubungan Regresi Variabel Struktur Kepemilikan Terhadap
Nilai Perusahaan ................................................................

Tabel 4.9.

52

53

Hubungan Regresi Variabel Struktur Kepemilikan Terhadap
Nilai Perusahaan Dan Keputusan Keuangan Sebagai

Tabel 4.10.

Variabel Interviening .........................................................

53

Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan sekaran ...............

59

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Go Publik Di BEI 2008
2010 .....................................................................................

5

Gambar 2.1. Diagram Jalur .......................................................................

32

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tabulasi Data Keuangan
Lampiran 2 : Hasil Uji Normalitas
Lampiran 3 :Analisis Path

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

IMPLIKASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI
PERUSAHAAN: DENGAN K EPUTUSAN KEUANGAN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
GO PUBLIK DI BEI
Gigih J anuwiardi
0713010228 / FE / AK

Abstr aksi
Optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat
dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu
keputusankeuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan
lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan. Hubungan antara kepemilikan
manajerial dengan nilai perusahaan adalah hubungan nonmonotonic yang muncul
karena adanya insentif yang dimiliki oleh manajer dan mereka berusaha
melakukan pensejajaran kepentingan dengan outsider ownership dengan cara
meningkatkan kepemilikan saham mereka jika nilai perusahaan meningkatemakin
tinggi kepemilikan institusional maka akan mengurangi perilaku opportunistic
manajer yang dapat mengurangi agency cost yang diharapkan akan meningkatkan
nilai perusahaan. Jumlah pemegang saham yang besar (large shareholders)
mempunyai arti penting dalam memonitor perilaku manajer dalam perusahaan
Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan keuangan perusahaan sektor
manufaktur yang go publik di BEI dari periode tahun 2008 sampai dengan tahun
2010. Sampel dalam penelitian ini adalah 8 perusahaan tambang selama 3 tahun
yaitu 2008-2010 sejumlah 13 Perusahaan. Teknik sampel yang digunakan adalah
purposive sampling yaitu penarikan sampel berdasarkan pertimbangan atau
kriteria-kriteria tertentu. Data yang dipergunakan adalah data sekunder yaitu data
yang berasal dari perusahaan. Sedangkan analisis yang dipergunakan adalah
analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah didapatkan bahwa 1).
Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang go
publik di BEI . 2).Keputusan keuangan berpengaruh tidak langsung terhadap nilai
perusahaan manufaktur yang go publik di BEI dan tidak terbukti sebagai variabel
interviening

Keyword : Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan, Nilai Perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Memasuki era pasar bebas (globalisasi) perkembangan ekonomi dan
kemajuan teknologi juga mengalami perkembangan yang pesat, sehingga
menciptakan persaingan yang semakin tajam di dalam dunia usaha. Hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaaan harus mampu bersaing dalam dunia usaha
untuk dapat bertahan hidup dan berkelanjutan (going concern) dalam bisnisnya.
Manajer perusahaan memiliki tugas dan kewajiban untuk membuat suatu
keputusan dan kebijakan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan utama
perusahaan adalah

meningkatkan

nilai perusahaan melalui peningkatan

kemakmuran para investor atau pemegang sah Semakin tinggi pemisahan semakin
besar kemakmuran yang akan diterima oleh perusahaan para penanam modal
(Fama, 1978; Wright dan Ferris, 2000).
Dalam jangka panjang, tujuan perusahaan adalah mengoptimalkan nilai
perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera
pula pemiliknya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga pasar sahamnya
(Fama, 1978). Jensen (2001) menjelaskan bahwa untuk memaksimumkan nilai
perusahaan tidak hanya nilai ekuitas saja yang harus diperhatikan, tetapi juga
semua klaim keuangan seperti hutang, warran, maupun saham preferen.
Penyatuan kepentingan pemegang saham,

debtholders, dan manajemen yang

notabene merupakan pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tujuan
perusahaan seringkali menimbulkan masalah-masalah (agency problem). Agency

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

problem dapat dipengaruhi oleh struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional). Struktur kepemilikan oleh beberapa peneliti dipercaya
mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh
pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu maksimalisasi
nilai perusahaan. Hal ini disebabkan oleh karena adanya kontrol yang mereka
miliki.
Usaha untuk mengelola dan menjalankan kegiatan operasional perusahaan
manajer memerlukan dana segar untuk perluasan bisnisnya (ekspansi bisnis).
Perusahaan memperoleh modal (Dana jangka panjang) dalam bentuk hutang
maupun ekuitas. Hutang adalah instrument yang sangat sensitive terhadap
perubahan nilai perusahaan, yang ditentukan oleh struktur modal ( Mogdiliani &
Miller dalam Bringham,1997 ). Semakin tinggi proporsi hutang maka semakin
tinggi harga saham, namun pada titik tertentu peningkatan hutang akan
menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan
hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkan.
Kenyataanya para manajer dan komisaris ketika terjadi konflik internal
maka usaha yang dilakukan untuk mengembangkan ekspansi bisnisnya adalah
dengan menciptakan hutang yang tinggi untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Perilaku ini tidak disukai oleh pemilik karena mengandung unsur untuk
kepentingan pribadi demi kemakmuran hidupnya.
Pendanaan ekuitas adalah tindakan menerima investasi dari pemilik
perusahaan (insider ownership) dengan cara menerbitkan saham dan menahan
pembagian deviden. Cara bagaimana sebuah perusahaan memutuskan untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

mendanai bisnisnya dapat mempengaruhi biaya pendanaan. Dengan membuat
keputusan pendanaan yang tepat, sebuah perusahaan dapat meminimalisasikan
biaya dalam kegiatan operasionalnya yang dapat meningkatkan nilai perusahan itu
sendiri ( Madura, 2001 : 224 ).
Optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat
dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu
keputusankeuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan
lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama dan French, 1998).
Penelitian tentang keputusan keuangan sebagaimana kerangka pikir di atas pernah
dilakukan oleh Sri Hasnawati (2005) yang menemukan bahwa keputusan
investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen secara parsial berpengaruh
positif

terhadap

nilai

perusahaan.

Kebijakan

dividen

secara

langsung

mempengaruhi nilai perusahaan dan secara tidak langsung keputusan investasi
mempengaruhi nilai perusahaan melalui kebijakan dividen dan keputusan
pendanaan. Agrawal (1994) meneliti kebijakan dividen terhadap semua ekuitas
perusahaan dan temuannya adalah bahwa dividen dapat dipandang sebagai
subtitusi dari hutang dalam mengurangi agency cost. Jadi, keputusan investasi
berpengaruh terhadap keputusan pendanaan, keputusan pendanaan berpengaruh
terhadap kebijakan dividen, dan keputusan investasi berpengaruh terhadap
kebijakan dividen.
Penambahan variabel kesempatan investasi dilakukan karena adanya
ketidakkonsistenan hasil penelitian sebelumnya. Mahadwarta dan Hartono (2002)
menjelaskan adanya hubungan positif antara IOS dengan kebijakan dividen,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

sedangkan Smith dan Watts (1992) mengkonfirmasi adanya hubungan yang
negatif. Lain halnya dengan hasil penelitian Fauzan (2002) dan Suharli (2007).
Dalam penelitiannya, mereka tidak menemukan hubungan antara kesempatan
investasi dengan kebijakan dividen. Ini berati, kesempatan investasi tidak
berpengaruh terhadap kebijakan dividen yang dibuat perusahaan. Market to Book
Value of Asset digunakan sebagai proksi kesempatan investasi sedangkan
penelitian sebelumnya lebih banyak menggunakan proksi Market to Book Value
of Equity. Alasan penggunaan proksi tersebut yaitu semakin besar peluang
investasi suatu perusahaan maka secara umum semakin besar pula nilai pasarnya
yang berhubungan dengan nilai bukunya. Hal ini dikarenakan harga saham
mencerminkan aktiva yang tak terukur (intangable asset) (Utomo, 2005).
Nilai perusahaan dapat diproksikan dengan price to book value (PBV).
Price to book value merupakan pembagian nilai pasar saham dengan nilai buku
per lembar saham. Nilai PBV yang lebih dari 1 dikatakan sebagai overvalued yang
dapat diartikan bahwa saham perusahaan dinilai lebih tinggi dibandingkan nilai
bukunya. Nilai PBV yang kurang dari 1 dikatakan sebagai undervalued yang
dapat diartikan bahwa saham perusahaan dinilai lebih rendah dibandingkan nilai
bukunya. Nilai PBV yang sama dengan 1 dapat diartikan bahwa saham
perusahaan dinilai sama dengan nilai bukunya (Damodaran, 1997 : 108).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 1: Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Publik di BEI
Tahun 2007-2010 (Dalam Jutaan)
6
5
4
PBV 3
2
1
0
1

Sumber : PT.BEI, 2011, (lampiran 1)
Berdasarkan gambar 1 diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan
manufaktur yang go publik di Bursa Efek Indonesia memiliki Nilai Perusahaan
yang berfluktuasi, kemungkinan hal ini dikarenakan adanya perubahan fluktuasi
perusahaan yang di sebabkan oleh struktur kepemilikan.
Salah satu faktor yang juga mempengaruhi nilai perusahaan adalah
struktur kepemilikan yaitu struktur kepemilikan manajerial dan institusional.
Menurut Wahyudi dan Pawestri, (2006), Struktur kepemilikan manajerial
berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena kepemilikan saham manajemen
adalah proporsi saham biasa yang dimiliki oleh para manajemen (Suranta dan
Midiastuty, 2003). Dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen
akan mensejajarkan kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga
manajemen akan termotivasi untuk meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

oleh Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan bahwa kepemilikan manajerial
memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hubungan antara kepemilikan
manajerial dengan nilai perusahaan adalah hubungan nonmonotonic yang muncul
karena adanya insentif yang dimiliki oleh manajer dan mereka berusaha
melakukan pensejajaran kepentingan dengan outsider ownership dengan cara
meningkatkan kepemilikan saham mereka jika nilai perusahaan meningkat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Semakin tinggi kepemilikan institusional maka akan mengurangi perilaku
opportunistic manajer yang dapat mengurangi agency cost yang diharapkan akan
meningkatkan nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri, 2006). Menurut Shleifer
dan Vishny (dalam Tendi Haruman, 2008), jumlah pemegang saham yang besar
(large shareholders) mempunyai arti penting dalam memonitor perilaku manajer
dalam perusahaan. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan, maka para pemegang
saham besar seperti kepemilikan oleh institusional akan dapat memonitor tim
manajemen secara lebih efektif dan nantinya dapat meningkatkan nilai
perusahaan.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil
judul “Implikasi Str uktur Kepemilikan Ter hadap Nilai Per usahaan: Dengan
Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening Pada Per usahaan
Manufaktur Yang Go Publik Di Bei 2007-2010”
1.2. Per umusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
manufaktur yang go publik di BEI tahun 2008-2010?
2. Apakah struktur kepemilikan dengan variabel interviening keputusan
keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur yang go publik
di BEI tahun 2008-2010?.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas dapat disusun tujuan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Untuk membuktikkan secara empiris pengaruh struktur kepemilikan terhadap
nilai perusahaan manufaktur yang go publik di BEI tahun 2008-2010.
2. Untuk membuktikkan secara empiris pengaruh struktur kepemilikan dengan
variabel interviening keputusan keuangan terhadap nilai perusahaan
manufaktur yang go publik di BEI tahun 2008-2010?.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan dari penelitian ini
adalah :
1. Bagi Investor
Untuk memberikan informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan
manufaktur

melalui analisis laporan keuangan kepada calon investor

perusahaan-perusahaan

mana

saja

yang memiliki peluang untuk

menanamkan modalnya.
2. Bagi Praktisi
Informasi ini berguna untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang
teori investasi dan memberi masukan dan solusi terhadap problematika
yang ada.
3. Bagi Peneliti
Sebagai referensi penelitian lebih lanjut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dan diharapkan
dapat menjadi bahan kajian dan masukan untuk mendukung penelitian pernah
dilakukan oleh :
1. Soliha dan Taswan ( 2002 ).
a. Judul Penelitian
“Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Serta Beberapa
Faktor yang mempengaruhinya”.
b. Rumusan Masalah
Apakah kebijakan hutang serta beberapa faktor yang mempengaruhinya
mempunyai pengaruh secara simultan terhadap usaha manajer untuk
memaksimalkan nilai perusahaan?
c. Hipotesis:
1. Kebijakan Hutang, dan size perusahaan berpengaruh positif dan
signifkan terhadap nilai perusahaan.
2. Insider Ownership berpengaruh negative dan signifikan terhadap
kebijakan hutang.
3. Firm Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan
hutang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

d. Kesimpulan
Kebijakan hutang berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap
nilai perusahaan (PBV). Hasil riset variabel ini konsisten dengan temuan
Mondigliani and Miller pada tahun 1963 bahwa dengan memasukkan
pajak

penghasilan

perusahaan,

maka

penggunaan

hutang

akan

meningkatkan nilai perusahaan. Disamping itu dengan hutang dapat
digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow secara
berlebihan. Para manajer telah terpengaruh dengan adanya hutang, namun
masih

perlu

dukungan

pengendalian

manajer

misalnya

melalui

institusional ownership agar terhindar dari penggunaan free cash flow
yang sia-sia. Dengan demikian dapat memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Insider Ownership berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa semakin
besar kepemilikan oleh insider akan menaikkan nilai perusahaan adalah
terbukti. Temuan dalam riset konsisten dengan Lenand dan Pyle (1997).
Temuan studi ini mengindikaikan bahwa kepemilikan insider merupakan
insentif bagi peningkatan kinerja perusahaan. Hal ini didukung oleh
profitabilitas yang meningkat juga menaikan nilai perusahaan. Oleh karena
itu apabila hal ini terjadi pada perusahaan yang besar {size) maka menjadi
konsisten dalam meningkatkan nilai perusahaan. Namun demikian insider
harus diwaspadai sebab mereka sangat berani mengambil resiko dalam
mengambil keputusan kebijakan hutang dmi mencapai nilai perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

yang diinginkan. Dengan kata lain Insider Ownership berhubungan positif
dengan nilai perusahaan.
2.

Wahyudi dan Pawestri, (2006)
b. Judul Penelitian
“Implikasi struktur kepemilikan Terhadap nilai perusahaan: dengan
keputusan keuangan sebagai variabel intervening”.
b. Rumusan Masalah
1. Apakah struktur kepemilikan berpengaruh terhadap

keputusan

investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen?, 2. Apakah
struktur kepemilikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3.
Apakah

keputusan

investasi

berpengaruh

terhadap

keputusan

pendanaan dan kebijakan dividen? 4. Apakah keputusan pendanaan
berpengaruh terhadap kebijakan dividen? 5. Apakah keputusan
investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen berpengaruh
terhadap nilai perusahaan?
c. Hipotesis:
H1: Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap keputusan
investasi. H2: Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap
keputusan investasi. H3: Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pendanaan. H4: Kepemilikan manajerial berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pendanaan. H5: Kepemilikan institusional
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. H6: Kepemilikan
manajerial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. H7:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Kepemilikan

institusional

berpengaruh

signifikan

terhadap

nilai

perusahaan.
d. Kesimpulan
1. Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap keputusan
investasi dan keputusan pendanaan tetapi tidak pada kebijakan dividen.
2. Struktur

kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap

keputusan keuangan maupun nilai perusahaan.
3. Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi
keputusan investasi dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan.
4. Struktur

kepemilikan

manajerial

perusahaan baik secara

berpengaruh

terhadap

nilai

langsung maupun melalui keputusan

pendanaan.
3. Jogi dan Joshua (2007).
a. Judul Penelitian
“Kepemilikan

Manajerial,

Kebijakan

Hutang,

Kinerja

dan

Nilai

Perusahaan.”
b. Rumusan Masalah
Apakah kepemilikan manajerial, kebijakan hutang dan kinerja mempunyai
hubungan yang selalu sama (non-monotonic) terhadap nilai perusahaan.
c. Hipotesis
Apakah Insider Ownership, Kebijakan Hutang, dan Kinerja berpengaruh
positif terhadap Nilai Perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

d. Kesimpulan
Penelitian ini membuktikan bahwa pengaruh Nilai Perusahaan dengan
Insider Ownership di dalamnya sangat bebeda dibandingkan dengan
perusahaan tanpa Insider Ownership didalamnya, karena dengan Insider
Ownership terbukti Nilai Perusahaan akan lebih baik daripada Nilai
Perusahaan tanpa Insider Ownership
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian terkait
dengan Insider Ownership. penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi penelitian
tentang hubungan atau pengaruh antara Insider Ownership dengan nilai
perusahaan. Selain itu bagi laporan pengguna keuangan, khusunya investor dan
kreditor, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan untuk melihat bahwa
antara perusahaan yang dikelola oleh manajer sekaligus pemilik dengan yang
tidak adalah berbeda dalam hal kehati-hatian keputusan pendanaan dan
meningkatkan nilai perusahaan. Sehingga penelitian ini dijadikan dasar untuk
memberikan opsi saham bagi manajer.

2.2 Landasan Teor i
2.2.1 Teor i Keagenan (Agency Theory)
Agen adalah pihak yang diberi wewenang oleh pihak lain, disebut pemberi
amanat, untuk bertindak atas nama pemberi amanat tersebut. Teori agen (agency
theory) adalah cabang ekonomi yang berhubungan dengan perilaku pemberi
amanat (pemilik) dan agennya (manajer) (horne,1997:5) dalam hal lain pihak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

manajemenlah yang disebut sebagai agen dan pemberi amanat adalah pemilik
perusahaan.
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002 : 11) bagi perusahaan yang
berbentuk perseroan terbatas (PT), yang lebih dulu terdaftar di pasar modal
seringkali terjadi pemisahan antara penegelola (pihak manajemen atau seringkali
disebut sebagai pihak agen) dengan pemilik perusahaan (pemegang saham yang
disebut sebagai principal).namun karena adanya perbedaan tanggung jawab dari
keduanya ketika perusahaan mengalami kebangkrutan memungkinkan sekali akan
timbulnya masalah atau konflik keagenan.
2.2.1.1 Masalah Keagenan
Permasalahan dasar yang timbul dalam agency theory menurut Jogi dan
Tarigan (2007) adalah adanya konflik kepentingan pemegang saham dan manajer.
Masing-masing pihak berkepentingan memaksimalkan tujuannya yang terkadang
saling berlawanan. Tetapi setiap pihak juga memiliki resiko untuk manajer tidak
ditunjuk lagi sebagai manajer jika gagal menjalankan fungsinya, sementara
pemegang saham memiliki resiko kehilangan modalnya jika salah memilih
manajer. Kondisi seperti ini merupakan konsekuensi adanya pemisahan fungsi
pengelolaan dengan fungsi kepemilikan.
Menurut Brigham , Gapenski, dan Daves (1999) dalam Erni Masdupi,
maslah keagenan bias terjadi antara pertama pemilik (shareholders) dengan
manajer, kedua, antara manajer dengan debtholders dan yang ketiga, manajer
dengan shareholders dan debtholders. Masalah keagenan menurut Jeff Madura,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

(2001: 43) adalah muncul ketika para manajer tidak bertindak sebagai agen yang
bertanggung jawab kepada pemegang saham atau pemilik perusahaan.
Sedangkan menurut Husnan dan Pudjiastuti, (2001: 12) masalah keagenan
(agency problems) muncul dalam dua bentuk, yaitu antara pemilik perusahaan
(principals) dengan pihak manajemen (agent), antara pemegang saham dengan
pemegang obligasi. Antara pemilik perusahaan dan manajemen muncul masalah
keagenan ketika pihak manajemen dalam pengambilan keputusan keuangan lebih
memaksimumkan kepentingan sendiri bukan untuk kepentingan pemegang saham.
Sedangkan antara pemegang saham dengan pemegang obligasi muncul masalah
keagenan ketika pengambilan keputusan keuangan diambil untuk kepentingan
pemegang saham, namun mengorbankan kepentingan pemegang obligasi.
Contohnya adalah kepentingan untuk menambah hutang yang sangat besar yang
akan berdampak menurunnya harga obligasi, karena obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan akan dinilai sangat berisiko. Dngan demikian keputusan tersebut akan
menguntungkan pemegang saham atas pengorbanan para kreditur.
2.2.1.2 Biaya Keagenan
Menurut

Wahidawati,

(2002),

tujuan

utama

perusahaan

adalah

meningkatkan kemakmuran pemilik atau pemegang saham (Brigham, Gapensi,
1996) antara pihak manajemen atau manajer seringkali mempunyai tujuan lain
yang bertentangan dengan tujuan utama perusahaan sehingga timbul konflik
kepentingan.
Konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham dapat
diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

kepentingan-kepentingan yang terkait. Namun dengan munculnya mekanisme
pengawasan tersebut akan menimbulkan biaya yang disebut sebagai agency
theory.
2.2.1.3 Cara Mengatasi Biaya Keagenan
Masalah keagenan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002 : 12) dapat
diatasi dengan menciptakan suatu mekanisme monitoring agar pihak manajemen
(agent) selalu mengambil keputusan berdasarkan kepentingan pemegang saham.
Namun mekanisme pengawasan itu sendiri akan memunculkan biaya-biaya.
Menurut Wahidawati, (2002) dalam mengatasi agency cost ada beberapa alternatif
sebagai berikut :
Pertama, dengan meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh
manajemen dan selain itu manajer merasakan langsung manfaat dari keputusan
yang diambil dan apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari
pengambilan keputusan yang salah (Jensen Meckling, 1976).
Kedua,

dengan meningkatkan dividend payout ratio, dengan demikian

tidak tersedia cukup banyak free cash flow dan manajemen terpaksa mencari
pendanaan dari luar untuk membiayai investasinya (Crutley dan Hansen, 1989).
Ketiga, meningkatkan pendanaan dengan hutang. Peningkatan hutang juga
akan menurunkan excess cash flow yang ada dalam perusahaan sehingga
menurunkan kemungkinan pemborosan yang dilakukan oleh manajemen (Jensen,
et al., 1992; Jensen 1986).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Keempat, institutional investor sebagai monitoring agents. Adanya
kepemilikan oleh investor institusi lain akan mendorong peningkatan pengawasan
yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen.
bahwa kebijakan hutang bias digunakan untuk menciptakan nilai
perusahaan, maka kebijakan hutang mempunyai hubungan yang positif dengan
nilai perusahaan.
2.2.2. Struktur Kepemilikan
2.2.2.1. Penger tian Str uktur Kepemlilikan
Struktur kepemilikan (ownership structure) merupakan komposisi modal
antara hutang dan ekuitas termasuk juga proporsi antara kepemilikan saham inside
shareholders dan outside shareholders. Kepemilikan yang terkonsolidasi dalam
konteks good corporate governance. Semakin terkonsentrasinya kepemilikan,
principal mempunyai insentif untuk memonitor agen, agar mereka bertindak
selaras dengan kepentingan pemilik (Bathala, et. al.,l994).
Manajer dengan diberi insentif bagi karyawan berprestasi diharapkan akan
mengurangi masalah keagenan karena mereka juga merupakan pemegang
saham/kepemilikan manajerial (Jensen dan Meckling, 1976). Dengan manajer
juga sebagai pemilik maka manajer tidak akan merugikan kepentingan owners
termasuk dirinya. ataupun dengan struktur kontrak kompensasi yang dikaitkan
dengan kekayaan pemilik (Rofiqoh dan Jatiningrum, 2004). Apabila manajer ikut
memiliki perusahaan (insiders ownership), atau apabila pendapatan atau
kompensasi manajer dikaitkan secara langsung dengan kekayaan pemilik maka
manajer akan bertindak sebagaimana pemilik. Struktur kepemilikan mempunyai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

dua perspektif yaitu: apabila kepemilikan perusahaan menyebar, pengendalian
pemilik cenderung lemah karena lemahnya pengawasan. Sedangkan kepemilikan
rendah atau menyebar para pemilik minoritas kurang tertarik untuk melakukan
pengawasan karena akan menanggung biaya pengawasan (monitoring cost) atau
sebagian kecil manfaat yang diterima (Rofiqoh dan Jatiningrum, 2004).
Konsentrasi kepemilikan dan hutang maupun ekuitas pada beberapa
investor akan meningkatkan tingkat keuntungan karena karena dengan
terkonsentrasinya kepemilikan akan memberikan insentif pemegang saham untuk
memonitor tindakan manajer agar memilih tindakan yang sesuai dengan
kepentingan pemilik. Konsentrasi kepemilikan memang mempunyai manfaat
kontrol manajemen (Jatiningrum dan Rofiqoh, 2004). Namun juga berpotensi
menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena menurunkan nilai perusahaan.
Pemegang saham yang terkonsentrasi akan lebih mementingkan pemenuhan
kesejahteraan lainnya (Rofiqoh dan Jatiningrum, 2004). Seringkali hak-hak
minoritas terabaikan karena pemegang minoritas akan selalu kalah dalam
pengambilan keputusan strategis meskipun keputusan tersebut terkadang lebih
tepat. Keputusan-keputusan yang dihasilkan bercorak dan bermuara pada
peningkatan kesejahteraan pemegang saham mayoritas (Bathala, et. al.,l994).
Kerugian lainnya adalah pemegang saham akan menanggung risiko bisnis dan
biaya pengawasan sendiri. Terdapat pula potensi munculnya kontra poduktif
adanya kepemilikan yang terkonsentrasi yaitu semakin besar kepemilikan
mungkin sekali lemah dalam melindungi kepentingan mereka karena mungkin
mereka mempunyai permasalahan governance dalam institusinya sendiri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Dalam perspektif komposisi kepemilikan yang memegang pengendalian,
antara individu, keluarga atau kelompok keluarga, perusahaan induk (holding
company), bank, institutional investors. Pemegang saham keluarga cenderung
untuk keuntungan dalam pengendalian perusahaan. Institutional investor
cenderung pada keuntungan finansial (Bathala, et. al.,1994).
Struktur kepemilikan perusahaan termasuk di dalamnya (1) konsentrasi
kepemilikan (ownership concentration) dan (2) kepemilikan oleh manajer top
(insider ownership) merupakan bagian atau faktor yang menentukan dalam
mengatasi atau mereduksi potensi konflik tersebut. Dari urian ini dapat
disimpulkan bahwa baik konsentrasi kepemilikan maupun kepemilikan oleh
manajer top merupakan faktor-faktor kunci dalam menghasilkan kinerja
organisasi yang optimal. Atas dasar premis yang dikembangkan di atas dapat
diskenariokan bahwa konsentrasi kepemilikan (ownership concentration) pada
kelompok tertentu dan kesempatan manajer yang sekaligus berfungsi sebagai
pemilik (managerial ownership) merupakan faktor-faktor penentu kinerja
organisasi. Semakin tinggi konsentrasi kepemilikan organisasi tertentu, semakin
tinggi pula kinerja organisasi tersebut dibanding dengan organisasi yang
kepemilik-annya tersebar (diffuse). Demikian sebaliknya, kepemilikan yang
tersebar (diffuse) memungkinkan para manajer memperoleh keleluasaan
(managerial discretion) dalam menjalankan organisasi yang bisa jadi tidak
konsisten dengan kepentingan pemilik yaitu memaksimumkan nilai perusahaan
(kinerja perusahaan).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20



Str uktur Kepemilikan Manajer ial
Kepemilikan manajerial diukur sesuai dengan proporsi kepemilikan saham
yang dimiliki oleh manajerial (Iturriaga dan Sanz, 1998) dalam Pawestri
dan Wahyudi, (2006)



Str uktur Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional diukur sesuai dengan proporsi kepemilikan
saham yang dimiliki oleh pemilik institusi dan kepemilikan oleh
blockholder.

2.2.3. Keputusan Keuangan
2.2.3.1. Penger tian Keputusan Keuangan
Tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen
keuangan. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana, baik
yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara
efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi secara
efisien. Meskipun fungsi manajer keuangan untuk setiap organisasi belum tentu
sama, akan tetapi pada prinsipnya fungsi utama seorang manajer keuangan
meliputi pengambilan keputusan investasi, pengambilan keputusan pendanaan dan
kebijakan dividen (Sartono, 2001).
Akan tetapi menurut Myers (2004), peran seorang manajer keuangan lebih
banyak mengarah pada (1) keputusan investasi dan (2) keputusan pendanaan,
karena kebijakan pembagian laba sudah termasuk dalam keputusan ini Penelitian
yang dilakukan Mougoue dan Mukherjee (1994) menunjukkan terdapat hubungan
interdependensi antara keputusan dividen, investasi dan pendanaan. Lebih lanjut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

dalam penelitian tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang negatif signifikan
antara investasi dengan dividen, sedangkan antara investasi dengan pendanaan
terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Begitu juga antara dividen dengan
pendanaan memiliki hubungan yang positif signifikan
2.2.3.2. Keputusan Investasi
Keputusan

investasi

merupakan

keputusan

yang

menyangkut

pengalokasian dana yang berasal dari dalam maupun dana yang berasal dari luar
perusahaan pada berbagai bentuk investasi. Keputusan investasi dapat
dikelompokkan ke dalam investasi jangka pendek seperti investasi dalam kas,
surat-surat berharga jangka pendek, piutang, dan persediaan maupun investasi
jangka panjang dalam bentuk tanah, gedung, kendaraan, mesin, peralatan produksi
dan aktiva tetap lainnya.
Menurut Gaver dan Gaver (1993) dalam Hasnawati (2005), IOS
merupakan

nilai

investasi perusahaan

yang

besarnya

tergantung

pada

pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan oleh manajemen di masa mendatang.
Penelitian Kaaro (2001) menunjukkan bahwa keputusan investasi memiliki
pengaruh positif terhadap keputusan pendanaan untuk kondisi ketidakpastian yang
rendah (less uncertainty condition), sebaliknya keputusan investasi memiliki
pengaruh negative terhadap keputusan pendanaan pada kondisi ketidakpastian
tinggi (high uncertainty condition). Menurut Myers (1997) dalam Martusa, 2007
set kesempatan investasi atau investment oppurtinity set membagi perusahaan
menjadi dua komponen. Asset-in place yang dinilai secara independent dari
kesempatan investasi perusahaan di masa mendatang dan pilihan pertumbuhan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

yang di nilai atas dasar keputusan investasi discretionary perusahaan di masa
mendatang.
Gaver dan Gaver (1993) dalam Martusa, 2007 Investment opportunity set
perusahaan menentukan kemampuannya memperoleh keuntungan dari prospek
pertumbuhan. Nilai opsi pertumbuhan tergantung pada pengeluaran-pengeluaran
discretionary selanjutnya oleh manajer sementara asset-in place tidak memerlukan
investasi tersebut.
Nilai dari Investment opportunity set perusahaan tergantung pada faktor
perusahaan dan industri. Cristie (1989) dalam kallapur dan trombley (2001)
berpendapat bahwa faktor utama yang menentukan Investment opportunity set
adalah faktor industri seperti rintangan untuk masuk dan daur hidup produk.
Faktor ini memungkinkan perusahaan untuk membuat investasi yang dapat
meningkatkan rintangan untuk masuk ( subsitusi modal untuk tenagta kerja yang
merupakan hasil dari skala ekonomi ). Daur hidup produk yang pendek berarti
bahwa investasinya pada Research and Development, hal ini kemungkinan
membuat lebih produktif dan memiliki keuntungan komparatif yang akan
meningkatkan nilai perusahaan. investment opportunity set perusahaan merupakan
karakteristik penting dan memiliki pengaruh yang besar pada manajer, investor
dan kreditur. Adapun proksi IOS dalam penelitian ini adalah sebagai berikut


Market to Book Value of Equity Ratio (MVE/BVE)
Rasio MVE/BVE mencerminkan bahwa pasar menilai return dari investasi
perusahaan di masa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya
(Smith dan Watts, 1992).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Jumlah Lembar Saham Beredar x Closing Price
Rasio MVE/BVE = --------------------------------------------------------Total Ekuitas

2.2.3.3. Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan dapat pula diartikan sebagai keputusan yang
menyangkut struktur keuangan perusahaan (financial structure). Struktur
keuangan perusahaan merupakan komposisi dari keputusan pendanaan yang
meliputi hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal sendiri.
Struktur keuangan perusahaan seringkali berubah akibat investasi yang dilakukan
oleh perusahaan. Oleh karena itu, besar kecilnya investasi yang akan dilakukan
perusahaan akan berpengaruh pada komposisi (struktur) pendanaan perusahaan.
Setiap perusahaan akan mengharapkan adanya struktur modal optimal, yaitu
struktur modal yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan (value of the firm)
dan meminimalkan biaya modal (cost of capital)
Hasil penelitian Tandelilin dan Wilberforce (2002) menunjukkan bahwa
terdapat hubungan substitusi antara kebijakan hutang dengan kebijakan dividen
akan tetapi tidak terdapat hubungan substitusi antara kebijakan dividen dengan
insider ownership pada perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa (tidak
termasuk jasa keuangan). Dalam penelitian tersebut, struktur kepemilikan diukur
dengan menggunakan insider ownership, kebijakan hutang diukur dengan
menggunakan ratio of long term debt and long term liabilities to the total assets,
sedangkan kebijakan dividen diukur dengan ratio of cash dividend paid out to net
operating income. Selain itu, struktur kepemilikan dikontrol dengan menggunakan
variabel institutional ownership, business risk dan size, sedangkan kebijakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

hutang dikontrol dengan menggunakan variabel institutionai ownership, business
risk, profitabiiity dan fixed assets ratio. Kemudian untuk kebijakan dividen
dikontrol dengan insider ownership, institutional ownership, business risk,
profitabiiity dan saies growth.
Keputusan pendanaan dikonfirmasikan melalui variabel-variabel terukur,
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kallapur dan Trombley (1999);
Smith dan Watts (1992) yaitu:
a. Book Debt to Equity Ratio (BDE)
Rasio ini menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan
melaui

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

2 9 94

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Keputusan Keuangan Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2

0 1 16

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEPUTUSAN KEUANGAN DAN NILAI PERUSAHAAN PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KEPUTUSAN KEUANGAN DAN NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI PERIODE 2005-2009.

0 0 14

AKPM17. IMPLIKASI STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN: DENGAN KEPUTUSAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 0 25

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

0 0 14

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

0 0 9

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

0 0 19

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPUTUSAN KEUANGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009

0 0 16

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN MELALUI STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DALAM BURSA EFEK INDONESIA ( BEI )

0 1 10