Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan

mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk memproduksi barang
dan atau jasa untuk dijual (Salvatore, 2005). Tujuan perusahaan yang pertama adalah
untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Tujuan
perusahaan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para
pemilik saham. Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan
nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan
tersebut sebenarnya tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai
oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya
(Susanti, 2010).
Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham. Nofrita (2013) menyatakan
bahwa semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai
perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan

nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Hal
tersebut sesuai dengan Hasnawati (2005) menyatakan bahwa semakin tinggi harga
saham, semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham.

1
Universitas Sumatera Utara

Afzal (2012) berpendapat bahwa optimalisasi nilai perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan
yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada
nilai perusahaan. Manajemen keuangan menyangkut penyelesaian atas keputusan
penting yang diambil perusahaan, antara lain keputusan investasi, keputusan
pendanaan, dan kebijakan dividen. Akan tetapi, dalam penelitian ini hanya dibahas
dua kebijakan, yaitu keputusan investasi dan kebijakan dividen, dan pengaruhnya
terhadap nilai perusahaan.
Keputusan investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus
mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat
mendatangkan keuntungan di masa yang akan datang. Menurut Afzal (2012),
keputusan investasi merupakan faktor penting dalam fungsi keuangan perusahaan,
dimana nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi. Pendapat

tersebut dapat diartikan bahwa untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham hanya akan dihasilkan melalui
kegiatan investasi perusahaan. Tujuan keputusan investasi adalah memperoleh tingkat
keuntungan yang tinggi dengan risiko yang bisa dikelola, yang diharapkan akan
menaikkan nilai perusahaan, yang berarti menaikkan kemakmuran pemegang saham.
Faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah kebijakan dividen.
Kebijakan dividen pada dasarnya adalah penentuan besarnya porsi keuntungan yang
akan diberikan kepada pemegang saham. Pembayaran dividen merupakan salah satu

2
Universitas Sumatera Utara

faktor yang memotivasi investor dalam berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas
keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukan.
Dalam penelitian ini, variabel independen, yaitu keputusan investasi diproksi
dengan Price to Earning Ratio (PER). Penelitian ini juga menggunakan kebijakan
dividen yang diproksi dengan Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai variabel
intervening dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh secara tidak langsung masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan variabel
dependen, yaitu nilai perusahaan diproksi dengan Price to Book Value (PBV).
Data rata-rata Price to Earning Ratio (PER), Dividend Payout Ratio (DPR)

dan Price to Book Value (PBV) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2012 sampai 2014 disajikan pada tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1
Rata-Rata PER, DPR dan PBV Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di BEI tahun 2012-2014
Tahun
Rata-rata
2012
2013
2014
PER

20,14

21,94

34,39

DPR


46,10

56,02

51,77

PBV

10,36

8,77

10,46

Sumber: IDX 2012-2014 (data diolah)
Pada tabel 1.1, terdapat fenomena gap antara variabel keputusan investasi
yang diukur dengan PER dan nilai perusahaan yang diukur dengan PBV. Pada tahun
2013, nilai PER mengalami kenaikan menjadi 21,94, namun terjadi penurunan nilai
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari 10,36 menjadi 8,77. Hal ini


3
Universitas Sumatera Utara

menunjukkan bahwa PER dan PBV mempunyai pergerakan yang berlawanan arah.
Namun, pada tahun 2014, kenaikan nilai PER dari 21,94 menjadi 34,39, diikuti
dengan kenaikan PBV menjadi 10,46, yang menunjukkan bahwa PER dan PBV
memiliki pergerakan yang searah. Dalam hal ini terjadi ketidakkonsistenan antara
PER dengan PBV di mana pada tahun 2012 dan 2013, PER dan PBV menunjukkan
hubungan yang negatif sedangkan tahun 2014, PER dan PBV menunjukkan
hubungan yang positif.
Pada variabel PER terhadap DPR juga terdapat fenomena gap. Pada tahun
2013, terdapat kenaikan nilai PER dari 20,14 menjadi 21,94 yang diikuti oleh
kenaikan DPR dari 46,10 menjadi 56,02. Hal ini menunjukkan hubungan positif
antara kedua variabel tersebut. Namun, hal sebaliknya terjadi pada tahun 2014,
dimana saat PER kembali mengalami peningkatan menjadi 34,39, DPR malah
menurun menjadi 51,77.

Ini menunjukkan bahwa kedua variabel mempunyai

hubungan negatif.

Antara variabel DPR dan PBV juga terdapat fenomena gap. Pada tahun 2013,
terjadi kenaikan nilai DPR menjadi 56,02, namun nilai perusahaan malah mengalami
penurunan dari 10,36 menjadi 8,77. Hal ini menunjukkan hubungan negatif antara
kedua variabel tersebut. Pada tahun 2014, nilai DPR mengalami penurunan menjadi
51,77,

dimana

nilai

PBV

malah

meningkat

menjadi

10,46.


Terdapat

ketidakkonsistenan antara kedua variabel tersebut dimana pada tahun 2013

4
Universitas Sumatera Utara

menunjukkan hubungan negatif antara keduanya, namun pada tahun 2014, malah
terlihat hubungan yang positif.
Selain fenomena gap di atas, juga terdapat beberapa penelitian terdahulu yang
menunjukkan adanya kesenjangan antara penelitian satu dengan yang lainnya
(research gap). Di antaranya Hasnawati (2005) dan Wibawa (2010), dengan hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa keputusan investasi dan kebijakan dividen
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan hasil yang dicapai
penelitian di atas, penelitian yang dilakukan oleh Gayatri (2013) menyatakan bahwa
walaupun keputusan investasi berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan, tetapi kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi pada tahun 2006 menunjukkan
bahwa baik keputusan investasi maupun kebijakan dividen tidak mempunyai
pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Salah satu penelitian tentang pengaruh keputusan investasi terhadap kebijakan
dividen dilakukan oleh Kumar di tahun 2007 tentang pengaruh keputusan investasi
terhadap kebijakan dividen di perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan
perusahaan Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN). Penelitian ini menunjukkan
hasil yang berbeda antara kedua jenis perusahaan tersebut, keputusan investasi
berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen di perusahaan PMDN, tetapi tidak
berpengaruh terhadap kebijakan dividen di perusahaan PMA.

5
Universitas Sumatera Utara

Pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan juga masih menjadi
perdebatan peneliti. Hidayati dalam penelitiannya di tahun 2010, menyimpulkan
bahwa kebijakan dividen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Fenandar (2012) dan Nofrita
(2013) menyimpulkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan
terhadap nilai perusahaan.
Dari fenomena gap dan research gap yang telah diuraikan, maka peneliti
berminat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara variabel
tersebut. Peneliti memilih melakukan penelitian terhadap perusahaan manufaktur

karena sector manufaktur memiliki rata-rata pertumbuhan harga saham yang paling
tinggi jika dibandingkan dengan sektor lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI), sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan manufaktur merupakan
kelompok perusahaan industri yang semakin berkembang pesat dalam kegiatan bisnis
dengan nilai transaksi yang sangat besar yang diwujudkan dengan tingkat harga
sahamnya. Selain itu perusahaan manufaktur merupakan jenis perusahaan yang paling
banyak terdaftar dan paling aktif memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia (BEI) daripada perusahaan non manufaktur. Hal ini dapat dilihat bahwa
perusahaan manufaktur memiliki tingkat nilai perusahaan yang tinggi yang
diwujudkan dengan tingginya tingkat harga sahamnya.
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen
6
Universitas Sumatera Utara

sebagai Variabel Intervening.” Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti
empiris tentang pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan, dan untuk
menguji pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan dengan kebijakan
dividen sebagai variabel intervening.


1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Bagaimana pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
2.

Bagaimana pengaruh keputusan investasi terhadap kebijakan dividen

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
3.

Bagaimana pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada


perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?
4.

Bagaimana pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan kebijakan investasi
sebagai variabel intervening?

7
Universitas Sumatera Utara

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan di

atas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Untuk mengetahui apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2.

Untuk mengetahui apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap

kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3.

Untuk mengetahui apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
4.

Untuk mengetahui apakah keputusan investasi berpengaruh terhadap

nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan
kebijakan dividen sebagai variabel intervening.
1.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1.

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pihak

manajemen dalam mengambil keputusan investasi, dan kebijakan dividen
dalam rangka memaksimalkan nilai perusahaan.
2.
dan

Penelitian ini juga bermanfaat bagi investor untuk menambah kajian
pengetahuan

mengenai

faktor-faktor

yang

berpengaruh

dalam

pengambilan keputusan.

8
Universitas Sumatera Utara

3.

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber

referensi maupun acuan bagi mahasiswa maupun pembaca untuk melakukan
penelitian di masa yang akan datang.

9
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

10 142 127

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

2 9 94

Analysis Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan: dengan Keputusan Investasi dan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012.

0 6 31

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

0 0 14

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

0 0 2

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

0 0 19

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

0 0 4

Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening

0 0 12

Pengaruh Profitabilitas Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Sebagai Variabel Intervening

0 0 14

SKRIPSI PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014

0 0 15