KAJIAN FUNGSI DAN BENTUK ARSITEKTUR GEDUNG PERUNDINGAN LINGGARJATI DI KABUPATEN KUNINGAN.

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR BAGAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Seni Arsitektur (Bangunan) ... 6

1. Definisi Arsitektur ... 6

2. Fungsi Arsitektur ... 7

3. Bentuk Arsitektur ... 8

4. Elemen Arsitektur ... 10

B. Arsitektur Rumah Tradisional Sunda ... 28

C. Arsitektur Pada Masa Kolonial Di Indonesia ... 32

1. Indisce Empire (Abad 18-19) ... 36

2. Arsitektur Peralihan (1890-1915) ... 38

3. Arsitektur Kolonial Modern (1915-1940) ... 39

D. Pemahaman Seni ... 43

1. Definisi Seni ... 43


(2)

3. Unsur-Unsur Seni Rupa ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 50

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 50

1. Lokasi Penelitian ... 50

2. Subjek Penelitian ... 51

B. Desain Penelitian dan Pola Pikir Penelitian ... 51

1. Desain Penelitian ... 51

2 Pola Pikir Penelitian Penelitian ... 52

C. Metode Penelitian ... 53

D. Definisi Operasional ... 54

1. Fungsi ... 54

2. Bentuk ... 54

3. Gedung Perundingan Linggarjati ... 54

4. Kabupaten Kuningan ... 55

E. Instrumen Penelitian ... 55

1. Kerangka Lembar Observasi ... 55

2. Kerangka Pertanyaan Wawancara ... 55

3. Sumber Pustaka ... 56

F. Prosedur Penelitian ... 56

1. Tahap Pra Lapangan ... 56

2. Tahap Kegiatan Lapangan ... 57

3. Tahap Analisis Data ... 57

G. Teknik Pengumpulan Data ... 58

1. Observasi ... 58

2. Wawancara ... 58

3. Studi Literatur ... 59

4. Dokumentasi ... 59

H. Analisis Data ... 60

1. Menghimpun Data ... 61

2. Reduksi Data ... 61

3. Penyajian Data (Display Data) ... 61


(3)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Sekilas Kabupaten Kuningan ... 63

1. Letak Geografis Kabupaten Kuningan ... 65

2. Pariwisata dan Budaya di Kabupaten Kuningan ... 66

B. Sejarah Gedung Perundingan Linggarjati ... 69

C. Fungsi Arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati ... 78

1. Rumah Tinggal ... 78

2. Hotel ... 79

3. Tempat Perundingan Linggarjati ... 80

4. Tempat Peritirahatan ... 80

5. Sekolah ... 80

6. Bangunan Cagar Budaya ... 80

D. Bentuk Arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati ... 92

1. Bentuk Awal Bangunan Tahun 1918 ... 92

2. Bentuk Pengembangan Bangunan Tahun 1921 ... 95

3. Bentuk Gedung Perundingan Linggarjati Tahun 1930 sampai dengan Sekarang ... 99

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 118

A. Kesimpulan ... 118

B. Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 120


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak manusia keluar dari gua-guanya dan kemudian membangun tempat tinggal untuk menetap, baik itu rumah atau tempat peribadatan, manusia terus berfikir untuk dapat membuat bangunan dengan bentuk yang kokoh agar dapat melawan kekuatan alam misalnya gaya gravitasi bumi, hembusan angin kencang, goncangan gempa bumi, teriknya sinar matahari atau dinginnya salju. Melalui proses mencoba-coba (trial and error) selama beberapa generasi terbentuklah suatu tradisi membangun dengan menggunakan bahan bangunan serta sistem konstruksi yang kokoh dan tahan terhadap kekuatan alam sekitarnya. Kemudian karena kesadaran akan keindahan merupakan naluri alami yang dimiliki manusia, maka ke dalam semua tradisi membangun masuklah unsur estetika atau unsur seni tertentu yang memberikan ciri khas terhadap bentuk arsitektur pada sebuah bangunan. Hal ini merupakan konsekuensi yang masuk akal bahwa sejak awal perkembangan peradaban manusia seorang yang ahli membangun (arsitek) merupakan tokoh masyarakat yang unik karena seorang arsitek sekaligus seorang teknokrat dan seniman, sekaligus seorang perancang dan ahli membangun.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 91) bahwa “Arsitektur memiliki dua pengertian, yaitu pengertian pertama adalah seni dan ilmu merancang serta membuat bangunan: dan pengertian yang kedua adalah metode dan gaya rancangan suatu konstruksi”. Arsitektur telah berkembang sesuai dengan perkembangan lingkungannya. Di Eropa misalnya, faktor kekuatan alam tidak terlalu berpengaruh terhadap kekokohan struktur bangunan yang dibangun dengan cara tradisional, pengertian arsitektur pun mengalami perubahan. Unsur seni (art) yang masuknya ke dalam pengertian arsitektur justru akhir-akhir ini malah semakin menonjol, sebaliknya unsur strukturnya semakin memudar. Dengan adanya perkembangan teknologi, termasuk teknologi membangun, timbulah reaksi terhadap perkembangannya. Sehingga dapat dijumpai beberapa bangunan yang memiliki keunikan tersendiri.


(5)

2

Pada zaman pendudukan Belanda, berbagai bangunan dengan model arsitektur Empire, Indis, dan Nieuwe Bouwen dibangun di Indonesia. Arsitektur ini mulai mempengaruhi bentuk bangunan perkantoran, villa, rumah tinggal, gereja, toko, serta hotel. Pratiwo (2009, hlm. 67) memberi gambaran tentang arsitektur, yang menyatakan bahwa:

Bangunan pemerintahan dan lembaga-lembaga publik ditandai dengan langgam Indis, sementara langgam Nieuwe Bouwen sering dipergunakan untuk bangunan yang berkaitan dengan modal dan ekonomi. Arsitektur membagi dirinya sendiri menjadi beberapa kelompok sosial. Ia telah menjadi sebuah identifikasi etnis, alat politik, dari penguasa negeri.

Perkembangan arsitektur dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan sesuai dengan pemikiran manusia, oleh sebab itu pada setiap bangunan terdapat ciri khas yang berbeda, tergantung pada siapa yang berkuasa, begitu juga dengan perkembangan arsitektur di Indonesia. Masa penjajahan pada masa lalu meninggalkan jejaknya, bangunan-bangunan peninggalan Belanda masih banyak dijumpai di beberapa wilayah Indonesi baik itu yang terawat maupun yang tidak. Pada dasarnya bangunan tersebut memiliki nilai sejarah dan seni yang tinggi, karena pada masa dulu bangunan tersebut merupakan tempat yang penting. Seiring dengan perubahan zaman bangunan tersebut mengalami perubahan fungsi dan bentuk. Ada yang dijadikan sebagai musium, ada juga yang difungsikan sebagai gedung pemerintahan dan lain sebagainya. Adapun salah satu bangunan peninggalan Belanda yang sekarang ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh pemerintah seperti Gedung Perundingan Linggarjati. Gedung Perundingan Linggarjati merupakan salah satu bangunan peninggalan yang dibangun pada masa kolonial yang sampai sekarang masih terawat dengan baik.

Pada sebuah skripsi yang disusun oleh Dindin A, Sugiarto (2012) dengan judul Pengembangan Sarana dan Prasarana Linggarjati Sebagai Kawasan Wisata Sejarah di Kabupaten Kuningan, yang membahas dari segi pariwisatanya. Selain itu penayangan salah satu stasiun televisi swasta Net TV dalam program NET 17 yang disiarkan pada tanggal 5 Maret 2014, menayangkan siaran Pesona Linggarjati Jawa Barat, yang menjabarkan sejarahnya. Sementara itu tidak banyak bahasan ataupun penelitian yang membahas dari segi bangunan khususnya bahasan tentang fungsi penggunaan serta bentuk bangunannya.


(6)

3

Kebanyakan yang dikaji ataupun diteliti hanya dari segi sejarah maupun pariwisata. Padahal apabila tidak dilakukan penelitian yang membahas fungsi serta bentuk bangunan masyarakat kurang mengetahui digunakan atau difungsikan sebagai apa saja Gedung Perundingan Linggarjati sepanjang sejarahnya serta perubahan bentuk bangunannya. Sedangkan apabila dilakukan penelitian akan menambah wawasan masyarakat dan pembaca dalam mengetahui penggunaan serta bentuk bangunan Gedung Perundingan Linggarjati yang sampai dengan sekarang masih terawat dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang fungsi dan bentuk arsitektur pada bangunan Gedung Perundingan Linggarjati. Selain sebagai saksi sejarah kemerdekaan, Gedung Perundingan Linggarjati juga sebagai salah satu tempat wisata sejarah yang merupakan ciri khas dari Kabupaten Kuningan. Dengan mengangkat topik penelitian tersebut, maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam skripsi dengan judul “Kajian Fungsi dan Bentuk Arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati di Kabupaten Kuningan.”

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Identifikasi masalah bertujuan untuk mendapatkan sejumlah masalah yang berhubungan dengan judul penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Kajian atau penelitian yang membahas fungsi penggunaan pada bangunan Gedung Perundingan Linggarjati masih terbatas sehingga harus dilakukan penelitian agar masyarakat pun dapat mengetahui digunakan sebagai apa saja gedung tersebut sampai dengan sekarang ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.

2. Kurangnya bahasan tentang bentuk atau perubahan bentuk yang terjadi pada bangunan Gedung Perundingan Linggarjati sehingga kurang diketahui seperti apa bentuk bangunan pada awal bangunannya sampai dengan bentuk bangunan yang sekarang ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya.


(7)

4

C. Rumusan Masalah Penelitian

Agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan sesuai dengan maksud serta tujuan yang ingin dicapai, maka perlu adanya pembatasan masalah yang menjadi aspek penelitian. Penelitian ini meneliti tentang fungsi dan bentuk bangunan arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati yang terletak di Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat.

Seperti telah diuraikan dalam latar belakang masalah, selain sebagai saksi sejarah kemerdekaan, Gedung Perundingan Linggarjati juga merupakan salah satu tempat wisata sejarah dan menjadi salah satu ciri khas Kabupaten Kuningan. Adapun rumusan masalah penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Bagaimana sejarah perkembangan Gedung Perundingan Linggarjati?

2. Bagaimana perkembangan fungsi arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati? 3. Bagaimana perkembangan bentuk arsitektur Gedung Perundingan

Linggarjati? D. Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian, beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, diantaranya.

1. Memperoleh gambaran tentang sejarah perkembangan Gedung Perundingan Linggarjati.

2. Mengetahui perkembangan fungsi arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati.

3. Mengetahui perkambangan bentuk arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, yaitu:

1. Bagi Peneliti

Manfaat bagi peneliti yaitu dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai fungsi dan bentuk arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati yang merupakan peninggalan kolonial, dimana gedung ini menjadi fokus penelitian yang juga memiliki peranan penting bagi lingkungan


(8)

5

sekitar karena merupakan salah satu aset pariwisata juga merupakan sebagai saksi dari perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk penyempurna penelitian selanjutnya. 2. Bagi Instansi Pendidikan

Bagi instansi pendidikan diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi sumber bahasan dan kajian dalam dunia pendidikan, umumnya yang memperkaya ilmu kesenirupaan termasuk didalamnya tentang pengetahuan atau kajian fungsi dan bentuk arsitektur bangunan pada khususnya.

4. Manfaat untuk Pemerintah Daerah

Manfaat untuk pemerintah daerah, dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan membantu pemerintah daerah dalam menginventariskan pariwisata sehingga dapat mempertahankan serta mengembangkan keunikan dari fungsi dan bentuk arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati.


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abeyrama, Tilakasena. (1984). Research in Planning for Human Settlements,

Division of Human Settlements Development. Bangkok: Asian Institut of

Technology Bangkok Thailand.

Adimiharja dan Purnama. (2004). Arsitektur Dalam Bingkai Kebudayaan. Bandung: CV. Archicuture & Communication.

Anwar dan Nugraha. (2014). Rumah Etnik Sunda. Jakarta: Griya Kreasi

Arikunto Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian edisi revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. ( 1993). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Barliana dan Cahyani P. (2011). Arsitektut Kekuasaan dan Nasionalitas.

Bandung: Diskursus.

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Budiharjo, Eko. 1997. Jati Diri Arsitektur Indonesia. Bandung: PT Alumni. Ching, F. D. K. (2008). Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan. Surabaya:

Erlangga.

Ganda P. (2004). Pengantar Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.

Handayani, Sri. (2009). Arsitektur & Lingkungan Suatu Pengantar Tentang

Arsitektur Yang Tanggap Lingkungan. Bandung: Universitas Pendidikan

Indonesia.

Handinoto. (2010). Arsitektur dan Kota-Kota di Jawa pada Masa Kolonial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Herawati, Ida Siti. Iriaji. 1998. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

Hermawan, W. (2000). Kuningan Menembus Waktu. Kuningan: Humas Pemda Kabupaten Kuningan.

Iskandar. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada. Krier, R. (2001). Komposisi Arsitektur. Jakarta: Erlangga.


(10)

Marcella Laurens. Joyce. (2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Widiasaran Indonesia.

Moleong, J. Lexy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, J. Lexy. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution. (2003). Metodelogi Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Puspantoro, B. (1984). Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Bertingkat.

Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Rakhmat, J. (2012). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanyoto, E.S. (2009). Nirmana Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.

Sony, D. (2004). Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.

Sudjana, Nana. (2004). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: PT Si Baru Algensindo.

Suryabrata Sumadi (2010). Metodelogi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Tim Penulisan dan Penelitian Sejarah dan Hari Jadi Kuningan. (1978). Sejarah

dan Hari Jadi Kuningan. Kuningan: Pemda Tk II Kabupaten Kuningan.

Tjahjadi, S. (1996). Data Arsitek. Jakarta: Erlangga

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wahid, Julaihi dan Alamsyah, Bhakti. (2013). Teori Arsitektur Suatu Kajian

Pemahaman Teori Barat dan Timur. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Zhand, Markus. (2009). Pendekatan Dalam Perancangan Arsitektur. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Skripsi:

Dindin. A, Sugiarto (2012). Pengembangan Sarana dan Prasarana Linggarjati

sebagai Kawasan Wisata Sejarah di Kabupaten Kuningan. Skripsi,


(11)

Maryanto. A (2006). Penampilan bangunan yang sinergis dengan fungsi

bangunan Jogjacomtech . Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas

Maret

Nuryanto. (2006). Kontinuitas dan Perubahan Pola Kampung dan Rumah Tinggal

dari Kasepuhan Ciptarasa ke Ciptagelar di Kab.Sukabumi-Jawa Barat.

Laporan Tesis Magister Arsitektur, SAPPK-ITB. Tidak diterbitkan

Jurnal:

Administator. (2014). Pengerttian Lantaidan Jenisnya. [Online]. Tersedia:

http://blog.propertykita.com/interior/pengertian-lantai-dan-jenis-jenisnya/. Diakses 11 November 2014, 16:16

Arsitektur. (2012). Sejarah Arsitektur di Indonesia. [Online]. Tersedia: http://indearchipel.files.wordpress.com. Diakses 03 Mei 2014, 12:06 Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia. (2014). Gedung Naskah Linggarjati. [Online]. Tersedia : www.kebudayaan.kemendikbud.go.id/bpcserang/. Diakses 30 Januari 2015, 13:37)

Farida, I. (2010). Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Sains dan

Inovasi. Vol 6 (1) hlm. 54-62.

Firzal, Y. (2011). Tipologi Bangunan Tua. Vol 3 (2), hlm. 33-34

Kustianingrum, Dkk. (2013). Kajian Pola Penataan Massa dan Tipologi Bentuk Bangunan Kampung Adat Dukuh di Garut, Jawa Barat. Jurnal Reka

Karsa. Vol 1 (3), hlm 1-13.

Sumber Internet:

Net 17. (2013). Pesona Linggarjati Jawa Barat. [Online]. Tersedia: https://youtube.com. Diakses 30 Januari 2015, 13:11

Onild Van Mile (2014). Arsitektur Tradisional Sunda – Filosofi Rumah Sunda.

[Online]. Tersedia :

http://negeritimur.com/2013/02/arsitektur-tradisional-sunda-filosofi-rumah-sunda/. Diakses 30 Januari 2015, 14:20 Pemerintah Kabupaten Kuningan. (2011). Gedung Perundingan Linggarjati.

[Online].

Tersedia:https://www.visitkuningan.com/perundingan+linggarjati+pdf&r evid=1403171919&sa=X&ei=uifLVLrCOce2mQWHi4GYAw&ved=0C GMQ1QIoAw. Diakses 30 Januari 2015, 14:38


(12)

Pemerintah Kabupaten Kuningan. (2013). Kecamatan-Kecamatan di Kabupaten

Kuningan. [Online]. Diakses dari http://kuningankab.go.id/. Diakses pada 10 November 2014.

Pemprov. DKI Jakarta. (2010). Rumah Gubernur DKI Jakarta. [Online]. Tersedia:

http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1102/Gubernur-DKI-Jakarta-Rumah. Diakses 4 Januari 2015, 15:57)

Pepep. (2010). Rumah Adat Sunda – gambar sketsa. [Online]. Tersedia :

http://archive69blog.blogspot.com/2010/11/rumah-adat-sunda-gambarsketsa.html. Diakses 30 Januari 2015, 14:45

Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. Equilibrium. Vol 5 (9), Januari - Juni, hlm. 1- 8.

RSH1945. (2007). Persetujuan Linggarjati. [Online].

Tersedia:https://www.youtube.com. Diupload tanggal 18 Nov 2007. Diakses 30 Januari 2015, 13:11

Taat Wulandari. (2011). Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. [Online]. Tersedia :

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.Taat%20Wulandari /Upaya%20Mempertahankan%20Kemerdekaan%20Indonesia.pdf. Diakses 30 Januari 2015, 14.16

Universitas Atmajaya Yogyakarta, Fakultas Teknik. (2011). Dunia Arsitektur. [Online]. Tersedia: http://ft.uajy.ac.id/arsitek/dunia-ars/. Diakses pada 20 Januari 2014

Yaritsu. (2011). Dinding Struktural. [Online]. Tersedia:

http://ancu07.blogspot.com.. Diaksas 10 Nopember 2014, 23:30

Yaritsu. (2013) Arsitektur, Konstruksi Bangunan. [Online]. Tersedia: http://ancu07.blogspot.com/2011/03/dinding-struktural.html. Diakses 10 November 2014

Yuni & adji, (2013). Konsep dan Pengertian Seni. [Online]. Tersedia: http://cuteyuni555.blogspot.com. Diakses 19 Januari 2014

Zikri. (2012). Struktur Atap. [Online]. Tersedia:


(1)

4

C. Rumusan Masalah Penelitian

Agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan sesuai dengan maksud serta tujuan yang ingin dicapai, maka perlu adanya pembatasan masalah yang menjadi aspek penelitian. Penelitian ini meneliti tentang fungsi dan bentuk bangunan arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati yang terletak di Kecamatan Cilimus Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat.

Seperti telah diuraikan dalam latar belakang masalah, selain sebagai saksi sejarah kemerdekaan, Gedung Perundingan Linggarjati juga merupakan salah satu tempat wisata sejarah dan menjadi salah satu ciri khas Kabupaten Kuningan. Adapun rumusan masalah penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Bagaimana sejarah perkembangan Gedung Perundingan Linggarjati?

2. Bagaimana perkembangan fungsi arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati? 3. Bagaimana perkembangan bentuk arsitektur Gedung Perundingan

Linggarjati?

D. Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui permasalahan yang akan dijadikan bahan penelitian, beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, diantaranya.

1. Memperoleh gambaran tentang sejarah perkembangan Gedung Perundingan Linggarjati.

2. Mengetahui perkembangan fungsi arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati.

3. Mengetahui perkambangan bentuk arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, yaitu:

1. Bagi Peneliti

Manfaat bagi peneliti yaitu dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai fungsi dan bentuk arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati yang merupakan peninggalan kolonial, dimana gedung ini menjadi fokus penelitian yang juga memiliki peranan penting bagi lingkungan


(2)

5

sekitar karena merupakan salah satu aset pariwisata juga merupakan sebagai saksi dari perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk penyempurna penelitian selanjutnya. 2. Bagi Instansi Pendidikan

Bagi instansi pendidikan diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi sumber bahasan dan kajian dalam dunia pendidikan, umumnya yang memperkaya ilmu kesenirupaan termasuk didalamnya tentang pengetahuan atau kajian fungsi dan bentuk arsitektur bangunan pada khususnya.

4. Manfaat untuk Pemerintah Daerah

Manfaat untuk pemerintah daerah, dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan membantu pemerintah daerah dalam menginventariskan pariwisata sehingga dapat mempertahankan serta mengembangkan keunikan dari fungsi dan bentuk arsitektur Gedung Perundingan Linggarjati.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abeyrama, Tilakasena. (1984). Research in Planning for Human Settlements, Division of Human Settlements Development. Bangkok: Asian Institut of Technology Bangkok Thailand.

Adimiharja dan Purnama. (2004). Arsitektur Dalam Bingkai Kebudayaan. Bandung: CV. Archicuture & Communication.

Anwar dan Nugraha. (2014). Rumah Etnik Sunda. Jakarta: Griya Kreasi

Arikunto Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian edisi revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. ( 1993). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Barliana dan Cahyani P. (2011). Arsitektut Kekuasaan dan Nasionalitas.

Bandung: Diskursus.

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Budiharjo, Eko. 1997. Jati Diri Arsitektur Indonesia. Bandung: PT Alumni. Ching, F. D. K. (2008). Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan. Surabaya:

Erlangga.

Ganda P. (2004). Pengantar Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.

Handayani, Sri. (2009). Arsitektur & Lingkungan Suatu Pengantar Tentang Arsitektur Yang Tanggap Lingkungan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Handinoto. (2010). Arsitektur dan Kota-Kota di Jawa pada Masa Kolonial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Herawati, Ida Siti. Iriaji. 1998. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.

Hermawan, W. (2000). Kuningan Menembus Waktu. Kuningan: Humas Pemda Kabupaten Kuningan.

Iskandar. 2009. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada. Krier, R. (2001). Komposisi Arsitektur. Jakarta: Erlangga.


(4)

Marcella Laurens. Joyce. (2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Widiasaran Indonesia.

Moleong, J. Lexy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Moleong, J. Lexy. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution. (2003). Metodelogi Research Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara. Puspantoro, B. (1984). Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Bertingkat.

Yogyakarta: Universitas Atma Jaya.

Rakhmat, J. (2012). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanyoto, E.S. (2009). Nirmana Elemen-Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Jalasutra.

Sony, D. (2004). Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.

Sudjana, Nana. (2004). Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: PT Si Baru Algensindo.

Suryabrata Sumadi (2010). Metodelogi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Tim Penulisan dan Penelitian Sejarah dan Hari Jadi Kuningan. (1978). Sejarah dan Hari Jadi Kuningan. Kuningan: Pemda Tk II Kabupaten Kuningan. Tjahjadi, S. (1996). Data Arsitek. Jakarta: Erlangga

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.

Wahid, Julaihi dan Alamsyah, Bhakti. (2013). Teori Arsitektur Suatu Kajian Pemahaman Teori Barat dan Timur. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Zhand, Markus. (2009). Pendekatan Dalam Perancangan Arsitektur. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.

Skripsi:

Dindin. A, Sugiarto (2012). Pengembangan Sarana dan Prasarana Linggarjati sebagai Kawasan Wisata Sejarah di Kabupaten Kuningan. Skripsi, FPIPS. Universitas Pendidikan Indonesia


(5)

Maryanto. A (2006). Penampilan bangunan yang sinergis dengan fungsi bangunan Jogjacomtech . Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret

Nuryanto. (2006). Kontinuitas dan Perubahan Pola Kampung dan Rumah Tinggal dari Kasepuhan Ciptarasa ke Ciptagelar di Kab.Sukabumi-Jawa Barat. Laporan Tesis Magister Arsitektur, SAPPK-ITB. Tidak diterbitkan

Jurnal:

Administator. (2014). Pengerttian Lantaidan Jenisnya. [Online]. Tersedia:

http://blog.propertykita.com/interior/pengertian-lantai-dan-jenis-jenisnya/. Diakses 11 November 2014, 16:16

Arsitektur. (2012). Sejarah Arsitektur di Indonesia. [Online]. Tersedia: http://indearchipel.files.wordpress.com. Diakses 03 Mei 2014, 12:06 Balai Pelestarian Cagar Budaya Serang, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia. (2014). Gedung Naskah Linggarjati. [Online]. Tersedia : www.kebudayaan.kemendikbud.go.id/bpcserang/. Diakses 30 Januari 2015, 13:37)

Farida, I. (2010). Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif. Jurnal Sains dan Inovasi. Vol 6 (1) hlm. 54-62.

Firzal, Y. (2011). Tipologi Bangunan Tua. Vol 3 (2), hlm. 33-34

Kustianingrum, Dkk. (2013). Kajian Pola Penataan Massa dan Tipologi Bentuk Bangunan Kampung Adat Dukuh di Garut, Jawa Barat. Jurnal Reka Karsa. Vol 1 (3), hlm 1-13.

Sumber Internet:

Net 17. (2013). Pesona Linggarjati Jawa Barat. [Online]. Tersedia: https://youtube.com. Diakses 30 Januari 2015, 13:11

Onild Van Mile (2014). Arsitektur Tradisional Sunda – Filosofi Rumah Sunda. [Online]. Tersedia :

http://negeritimur.com/2013/02/arsitektur-tradisional-sunda-filosofi-rumah-sunda/. Diakses 30 Januari 2015, 14:20 Pemerintah Kabupaten Kuningan. (2011). Gedung Perundingan Linggarjati.

[Online].

Tersedia:https://www.visitkuningan.com/perundingan+linggarjati+pdf&r evid=1403171919&sa=X&ei=uifLVLrCOce2mQWHi4GYAw&ved=0C GMQ1QIoAw. Diakses 30 Januari 2015, 14:38


(6)

Pemerintah Kabupaten Kuningan. (2013). Kecamatan-Kecamatan di Kabupaten Kuningan. [Online]. Diakses dari http://kuningankab.go.id/. Diakses pada 10 November 2014.

Pemprov. DKI Jakarta. (2010). Rumah Gubernur DKI Jakarta. [Online]. Tersedia:

http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1102/Gubernur-DKI-Jakarta-Rumah. Diakses 4 Januari 2015, 15:57)

Pepep. (2010). Rumah Adat Sunda – gambar sketsa. [Online]. Tersedia : http://archive69blog.blogspot.com/2010/11/rumah-adat-sunda-gambarsketsa.html. Diakses 30 Januari 2015, 14:45

Rahmat, P. S. (2009). Penelitian Kualitatif. Equilibrium. Vol 5 (9), Januari - Juni, hlm. 1- 8.

RSH1945. (2007). Persetujuan Linggarjati. [Online].

Tersedia:https://www.youtube.com. Diupload tanggal 18 Nov 2007. Diakses 30 Januari 2015, 13:11

Taat Wulandari. (2011). Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. [Online]. Tersedia :

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dr.Taat%20Wulandari /Upaya%20Mempertahankan%20Kemerdekaan%20Indonesia.pdf. Diakses 30 Januari 2015, 14.16

Universitas Atmajaya Yogyakarta, Fakultas Teknik. (2011). Dunia Arsitektur. [Online]. Tersedia: http://ft.uajy.ac.id/arsitek/dunia-ars/. Diakses pada 20 Januari 2014

Yaritsu. (2011). Dinding Struktural. [Online]. Tersedia:

http://ancu07.blogspot.com.. Diaksas 10 Nopember 2014, 23:30

Yaritsu. (2013) Arsitektur, Konstruksi Bangunan. [Online]. Tersedia: http://ancu07.blogspot.com/2011/03/dinding-struktural.html. Diakses 10 November 2014

Yuni & adji, (2013). Konsep dan Pengertian Seni. [Online]. Tersedia: http://cuteyuni555.blogspot.com. Diakses 19 Januari 2014

Zikri. (2012). Struktur Atap. [Online]. Tersedia: