PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD.

(1)

VITRIANI, 2015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD

Oleh Vitriani 1104998

Penelitian ini dilatarbelakangi karena siswa mengalami beberapa kesulitan dalam menulis karangan narasi yaitu dalam hal penggunaan ejaan, tanda baca, sulit memunculkan gagasan, dan penggunaan kosa kata yang belum tepat. Sehingga berdampak pada nilai bahasa Indonesia siswa yang belum mencapai KKM. Maka dilakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi melalui penerapan model concept sentence. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengatahui perencanaan, proses, dan hasil pembelajaran siswa kelas IV A SDN Cipedes 5 mengenai kemampuan menulis karangan narasi setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan model concept sentence. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. Hasil penelitian yaitu, nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 62,60 dengan ketuntasan sebesar 47,82% sedangkan pada siklus II mengalami pengingkatan yaitu menjadi sebesar 72,48 dengan ketuntasan 80%. Simpulan penelitian yaitu perencanaan pembelajaran diawali dengan pembuatan RPP dan instrumen pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dengan model concept sentence berjalan dengan baik yaitu (1) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, (2) menyampaikan materi secukupnya, (3) membentuk kelompok yang anggotanya kurang lebih 4 orang secara heterogen, (4) menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan, (5) setiap kelompok membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci, (6) hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali yang dipandu oleh guru, (7) kesimpulan, (8) evaluasi, (9) refleksi, dan (10) penutup. Hasil menulis karangan narasi mengalami peningkatan setelah menerapkan model concept sentence.


(2)

MODEL APPLICATION CONCEPT SENTENCE FOR IMPROVED STUDENT ESSAY WRITING NARRATION SD

By Vitriani 1104998

This research is motivated because the students had some difficulty in writing a narrative essay, namely in terms of the use of spelling, punctuation, difficult to bring up the idea, and the use of vocabulary that is not right. So the impact on the value of Indonesian students who have not reached the KKM. So efforts to improve students' skills in essay writing narrative through the implementation of a model concept sentence. The aim of this study was to know the planning, processes, and learning outcomes of fourth grade students IV A of SDN Cipedes 5 on the ability to write narrative essays after learning by applying the model concept sentence. This research is a class act models Kemmis and Mc. Taggart. Data collection techniques using the test. Results of that study, the average value of the class on the first cycle of 62.60 with the thoroughness of 47.82%, while in the second cycle experienced pengingkatan which amounted to 72.48 with 80% mastery. Conclusion of research is learning plan begins with making the RPP and learning instruments. Implementation of learning the model concept sentence goes well, namely (1) conveys the competency to be achieved, (2) delivering the material to taste, (3) form a group whose members are approximately 4 people are heterogeneous, (4) presents some of the key words appropriate material served, (5) each group make some sentences using at least 4 keywords, (6) the results discussed re-group discussions guided by the teacher, (7) conclusions, (8) the evaluation, (9) reflection, and (10) cover , Results essay writing narrative has increased after applying the concept model of sentence.


(3)

VITRIANI, 2015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya, setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis.

Semua keterampilan dalam berbahasa Indonesia penting untuk dikuasai, tetapi menulis memang harus diakui sebagai sebuah aktivitas yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan berbicara, membaca, dan menyimak. Menulis bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan sendirinya, melainkan harus melalui proses pembelajaran sehingga memang diperlukan sebuah proses panjang untuk menumbuh kembangkan tradisi menulis.

Dari pembicaraan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan grafelogi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

Dalam kehidupan modern ini, jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita katakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar. Sehubungan dengan hal ini, ada seorang penulis yang mengatakan bahwa

“menulis dipergunakan, melaporkan atau memberitahukan, dan mempengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat


(4)

dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.” Morsey (dalam Tarigan, 2008, hlm. 3 – 4). Menurut Graves (dalam Suparno & Yunus, 2007, hlm. 1.4), seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat untuk menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana harus menulis. Ketidaksukaan tidak lepas dari pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakatnya, serta pengalaman pembelajaran menulis atau mengarang di sekolah yang kurang memotivasi dan merangsang minat. Siswa Sekolah Dasar diharapkan dapat menyerap aspek-aspek dasar dari kemampuan menulis sebagai bekal ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, pembelajaran kemampuan menulis di Sekolah Dasar berfungsi sebagai landasan untuk latihan kemampuan menulis di jenjang sekolah selanjutnya.

Penelitian ini dilatarbelakangi karena beberapa permasalahan siswa dalam menulis karangan. Hal ini didasarkan pada hasil observasi awal yang dilakukan dengan cara mewawancarai guru kelas IV A kemudian dengan memberikan pretes untuk membuat karangan kepada siswa kelas IV A. Setelah proses menulis karangan selesai, siswa diharapkan dapat menulis karangan dengan ejaan, tanda baca, gagasan, dan penggunaan kosa kata yang tepat. Akan tetapi, hasil dari observasi tersebut menunjukan bahwa siswa kelas IV A kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran menulis, siswa memiliki kesulitan dalam mengungkapkan ide tau gagasan, penggunaan kosa kata yang belum tepat, serta belum dapat menggunakan ejaan dan tanda baca dengan tepat. Hal ini terbukti dengan pretes yang telah dilakukan di kelas IV A di salah satu SD di kota Bandung. Dari hasil pretes tersebut diketahui, hampir 50% dari 26 siswa belum mampu menulis karangan dengan baik dan tepat. Dengan kata lain, hampir 50% siswa kelas IV A di sekolah tersebut masih belum menguasai kemampuan menulis karangan yang baik dan tepat. Rata-rata nilai siswa yang diperoleh dari hasil pretes tersebut yaitu 60 sedangkan ketuntasan


(5)

3

VITRIANI, 2015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar siswa berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan adalah 70.

Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis, khususnya dalam menulis karangan perlu adanya proses atau kegiatan yang berbeda sehingga siswa tertarik untuk menulis. Setelah minat menulis siswa muncul, siswa dapat dengan sungguh-sungguh menulis karangan dengan tepat.

Dari permasalan yang telah diuraikan di atas, peneliti terdorong untuk mengangkat permasalahan tersebut menjadi sebuah penelitian. Dengan adanya permasalahan tersebut peneliti memiliki keyakinan bahwa dengan model Concept Sentence dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa sekolah dasar.

Salah satu bentuk menulis adalah menulis narasi yang sengaja dipilih dalam penelitian ini karena merupakan bentuk karangan yang bertujuan untuk menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang peristiwa pada suatu waktu kepada pembaca.

Salah satu cara yang bisa dipakai untuk membantu meningkatan kemampuan menulis karangan narasi, maka dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang sejalan dengan tujuan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Model Concept Sentence Untuk

Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa SD”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pembelajaran pada mata pelajaran bahasa

Indonesia materi menulis karangan narasi dengan menerapkan model Concept Sentence siswa kelas IV A SDN Cipedes 5 di kota Bandung?


(6)

2. Bagaimanakah perkembangan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas IV A SDN Cipedes 5 di kota Bandung pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model Concept Sentence?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mencari gambaran yang sekaligus menjawab permasalahan penelitian dengan paparan deskripsi tentang:

1. Memperoleh bentuk perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia

dengan menerapkan model Concept Sentence untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas IV A SDN Cipedes 5 di kota Bandung.

2. Mengetahui proses pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan narasi dengan menerapkan model Concept Sentence siswa kelas IV A SDN Cipedes 5 di kota Bandung.

3. Mengetahui perkembangan kemampuan menulis karangan narasi siswa

kelas IV A SDN Cipedes 5 di kota Bandung pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model Concept Sentence.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Memberikan masukan bagi semua pihak yang ada dalam bidang pendidikan untuk memberikan gagasan atau pemikiran dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik peserta diidik, dan kondisi pembelajran

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Peneliti

1) Dengan penelitian ini, peneliti dapat mengetahui bahwa kemampuan menulis karangan narasi sangat penting untuk dikembangkan.


(7)

5

VITRIANI, 2015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peneliti untuk menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dapat tercapai.

b. Manfaat Bagi Siswa

1) Memudahkan siswa dalam kemampuan menulis karangan

narasi dengan menggunakan model Concept Sentence.

2) Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis

karangan narasi.

3) Mengurangi kesulitan siswa dalam menulis karangan narasi. 4) Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif dalam

mengembangkan kalimat dari kata kunci yang sudah dibuat. Hal ini dapat meningkatkan daya kreatifitasnya dalam menulis karangan narasi.

c. Manfaat Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan rekomendasi untuk sekolah tersebut dalam mengambil kebijakan, dalam upaya memperbaiki kualitas belajar mengajar melalui metode yang menyenangkan dan relevan khususnya pembelajaran yang menggunakan keterampilan dalam menulis.

d. Manfaat Bagi LPTK

Dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan memberikan gambaran dalam penerapan kebijakan mengenai model Concept Sentence sehingga dapat diterapkan oleh guru yang lain.

E. Hipotesis Tindakan

Penerapan model concept sentence dapat meningkatkan

keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV A SD Negeri Cipedes 5 Kecamatan Sukasari Kabupaten Bandung Barat akan meningkat.


(8)

VITRIANI, 2015

Arikunto, S.Suhardjono dan Supardi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Asrori, M. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacama Prima Cahyani, I. dan Ana Rosmana, I. (2006). Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung:

UPI Press

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia

DePorter, Bobbi & Henarcki. (2003). Quantum Learning. Jakarta: kaifa

Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Jauhari, H. (2013). Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendikia Keraf, Gorys. (2010). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia

Mulyasa, E. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Resmini dan Juanda.(2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung : UPI PRES

Rusmono, dkk. (2007). Writing & Dictation For Elementary School. Bandung: UPI Press

Sudikin, dkk. (2010). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendikia

Sukmawati, D. (2013). Penerapan Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Bandung. Tidak Diterbitkan

Suparno & Muhamad, Y. (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group


(9)

102

VITRIANI, 2015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Taniredja, dkk. (2013). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah. Bandung: Alfabeta

Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Hayanima. (2012). Penggolongan Karangan Menurut Jenisnya.

http://jizuna.blogspot.com/2012/05/penggolongan-karangan-menurut-jenisnya.html diakses pada tanggal 17 Mei 2015

Anonim. (2014). Pengertian dan Definisi Karangan.

http://www.duniapelajar.com/2014/07/11/pengertian-dan-definisi-karangan/ diakses pada tanggal 17 Mei 2015


(1)

dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.” Morsey (dalam Tarigan, 2008, hlm. 3 – 4). Menurut Graves (dalam Suparno & Yunus, 2007, hlm. 1.4), seseorang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat untuk menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana harus menulis. Ketidaksukaan tidak lepas dari pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakatnya, serta pengalaman pembelajaran menulis atau mengarang di sekolah yang kurang memotivasi dan merangsang minat. Siswa Sekolah Dasar diharapkan dapat menyerap aspek-aspek dasar dari kemampuan menulis sebagai bekal ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan kata lain, pembelajaran kemampuan menulis di Sekolah Dasar berfungsi sebagai landasan untuk latihan kemampuan menulis di jenjang sekolah selanjutnya.

Penelitian ini dilatarbelakangi karena beberapa permasalahan siswa dalam menulis karangan. Hal ini didasarkan pada hasil observasi awal yang dilakukan dengan cara mewawancarai guru kelas IV A kemudian dengan memberikan pretes untuk membuat karangan kepada siswa kelas IV A. Setelah proses menulis karangan selesai, siswa diharapkan dapat menulis karangan dengan ejaan, tanda baca, gagasan, dan penggunaan kosa kata yang tepat. Akan tetapi, hasil dari observasi tersebut menunjukan bahwa siswa kelas IV A kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran menulis, siswa memiliki kesulitan dalam mengungkapkan ide tau gagasan, penggunaan kosa kata yang belum tepat, serta belum dapat menggunakan ejaan dan tanda baca dengan tepat. Hal ini terbukti dengan pretes yang telah dilakukan di kelas IV A di salah satu SD di kota Bandung. Dari hasil pretes tersebut diketahui, hampir 50% dari 26 siswa belum mampu menulis karangan dengan baik dan tepat. Dengan kata lain, hampir 50% siswa kelas IV A di sekolah tersebut masih belum menguasai kemampuan menulis karangan yang baik dan tepat. Rata-rata nilai siswa


(2)

3

VITRIANI, 2015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar siswa berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan adalah 70.

Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis, khususnya dalam menulis karangan perlu adanya proses atau kegiatan yang berbeda sehingga siswa tertarik untuk menulis. Setelah minat menulis siswa muncul, siswa dapat dengan sungguh-sungguh menulis karangan dengan tepat.

Dari permasalan yang telah diuraikan di atas, peneliti terdorong untuk mengangkat permasalahan tersebut menjadi sebuah penelitian. Dengan adanya permasalahan tersebut peneliti memiliki keyakinan bahwa dengan model Concept Sentence dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa sekolah dasar.

Salah satu bentuk menulis adalah menulis narasi yang sengaja dipilih dalam penelitian ini karena merupakan bentuk karangan yang bertujuan untuk menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca tentang peristiwa pada suatu waktu kepada pembaca.

Salah satu cara yang bisa dipakai untuk membantu meningkatan kemampuan menulis karangan narasi, maka dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang sejalan dengan tujuan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Penerapan Model Concept Sentence Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa SD”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan narasi dengan menerapkan model Concept Sentence siswa kelas IV A SDN Cipedes 5 di kota Bandung?


(3)

2. Bagaimanakah perkembangan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas IV A SDN Cipedes 5 di kota Bandung pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model Concept Sentence?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mencari gambaran yang sekaligus menjawab permasalahan penelitian dengan paparan deskripsi tentang:

1. Memperoleh bentuk perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model Concept Sentence untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas IV A SDN Cipedes 5 di kota Bandung.

2. Mengetahui proses pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan narasi dengan menerapkan model Concept Sentence siswa kelas IV A SDN Cipedes 5 di kota Bandung.

3. Mengetahui perkembangan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas IV A SDN Cipedes 5 di kota Bandung pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan model Concept Sentence.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis

Memberikan masukan bagi semua pihak yang ada dalam bidang pendidikan untuk memberikan gagasan atau pemikiran dalam rangka memperbaiki kualitas pendidikan yang disesuaikan dengan tujuan, materi, karakteristik peserta diidik, dan kondisi pembelajran

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Peneliti

1) Dengan penelitian ini, peneliti dapat mengetahui bahwa kemampuan menulis karangan narasi sangat penting untuk dikembangkan.


(4)

5

VITRIANI, 2015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peneliti untuk menggunakan metode yang bervariasi dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan dapat tercapai.

b. Manfaat Bagi Siswa

1) Memudahkan siswa dalam kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan model Concept Sentence.

2) Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.

3) Mengurangi kesulitan siswa dalam menulis karangan narasi. 4) Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif dalam

mengembangkan kalimat dari kata kunci yang sudah dibuat. Hal ini dapat meningkatkan daya kreatifitasnya dalam menulis karangan narasi.

c. Manfaat Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat memberikan rekomendasi untuk sekolah tersebut dalam mengambil kebijakan, dalam upaya memperbaiki kualitas belajar mengajar melalui metode yang menyenangkan dan relevan khususnya pembelajaran yang menggunakan keterampilan dalam menulis.

d. Manfaat Bagi LPTK

Dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan memberikan gambaran dalam penerapan kebijakan mengenai model Concept Sentence sehingga dapat diterapkan oleh guru yang lain.

E. Hipotesis Tindakan

Penerapan model concept sentence dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV A SD Negeri Cipedes 5 Kecamatan Sukasari Kabupaten Bandung Barat akan meningkat.


(5)

Bumi Aksara

Asrori, M. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Wacama Prima Cahyani, I. dan Ana Rosmana, I. (2006). Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung:

UPI Press

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia

DePorter, Bobbi & Henarcki. (2003). Quantum Learning. Jakarta: kaifa

Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Jauhari, H. (2013). Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendikia Keraf, Gorys. (2010). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia

Mulyasa, E. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Resmini dan Juanda.(2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung : UPI PRES

Rusmono, dkk. (2007). Writing & Dictation For Elementary School. Bandung: UPI Press

Sudikin, dkk. (2010). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendikia

Sukmawati, D. (2013). Penerapan Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Bandung. Tidak Diterbitkan

Suparno & Muhamad, Y. (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group


(6)

102

VITRIANI, 2015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Taniredja, dkk. (2013). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah. Bandung: Alfabeta

Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Hayanima. (2012). Penggolongan Karangan Menurut Jenisnya. http://jizuna.blogspot.com/2012/05/penggolongan-karangan-menurut-jenisnya.html diakses pada tanggal 17 Mei 2015

Anonim. (2014). Pengertian dan Definisi Karangan.