PENGARUH MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA.

(1)

No Daftar: 065/S/PGSD/R/23/VI/2014

PENGARUH MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Siti Diah Amalia Rukmana 1004136

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

2014


(2)

Karangan Narasi Siswa

(Penelitian Pre-Eksperimen pada Siswa Kelas III SD N 1 Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis)

Oleh

Siti Diah Amalia Rukmana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

© Siti Diah Amalia Rukmana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

SITI DIAH AMALIA RUKMANA

PENGARUH MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Dra. Hj. Reni Bakhraeni, M.Pd NIP 19511115 197003 2 001

Pembimbing II

Drs. H. Nana Ganda, S.H, M.Pd NIP 19591109 198803 1 004

Mengetahui,

Ketua Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

Drs. Rustono WS, M.Pd NIP 19520628 198103 1 001


(4)

ABSTRAK

Siti Diah Amalia Rukmana. “Pengaruh Model Concept Sentence terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa”. Penelitian Pre-Eksperimen pada siswa kelas III SD N 1 Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis.

Menulis merupakan salahsatu keterampilan berbahasa yang harus dikuasi oleh siswa, namun berdasrkan fakta dilapangan siswa kelas III SD N 1 Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis masih kurang mampu dalam menulis khususnya dalam menulis karangan narasi. Hal ini disebabkan karena faktor siswa sendiri yang sulit untuk menuangkan ide mereka ke dalam sebuah tulisan, perlu upaya untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut yaitu dengan alternatif penerapan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya banyak model pembelajaran yang disuguhkan dalam menggunakan model pembelajaran guru hendaknya memilah dan memilih model pembelajaran yang cocok dengan jenis dan karakteristik siswa itu sendiri. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam menulis karangan narasi yaitu model Concept Sentence. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah penerapan model Concept Sentence memberikan pengaruh terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD ? Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pengaruh model Concept Sentence terhadap peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD. Dalam penelitian ini mengggunakan metode eksperimen design one group pre-test post-test, sampel dalam penelitian ini berjumlah 22 orang 13 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, dan uji indeks determinasi menunjukan bahwa model pembelajaran Concept Sentence memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa, dapat dilihat dari hasil uji hipotesis thitung > ttabel 5% dan thitung > ttabel

1% yaitu 9,647>2,08 dan 9,647>2,83 berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat

disimpulkan bahwa model Concept Sentence dapat diterapkan sebagai model pembelajaran dalam menulis karangan narasi untuk siswa Sekolah Dasar. Saran dari peneliti terhadap penelitian ini yaitu menulis karangan memang tidak mudah khususnya bagi siswa sekolah dasar tetapi dengan seringnya siswa berlatih kemampuan menulis dapat dikembangkan khususnya dalam menulis karangan narasi, siswa dapat menuangkan kreasi dan imajinasi mereka ke dalam sebuah karangan yang menceritakan pengalaman sehari-hari mereka. Sebagai variasi dalam mengajar guru dapat menerapkan model pembelajaran Concept Sentence untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Perumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 7

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ... 7

2. Hakikat Menulis ... 8

3. Hakikat Karangan Narasi ... 12

4. Hakikat Model Concept Sentence ... 15

B. Kerangka Berpikir ... 21

C. Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

B. Desain Penelitian ... 24

C. Metode Penelitian ... 25

D. Definisi Operasional ... 26


(6)

F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 27

G. Teknik Pengumpulan Data ... 29

H. Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35

1. Analisis Data ... 35

2. Uji Asumsi Dasar ... 40

B. Pembahasan ... 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59

LAMPIRAN ... 61 RIWAYAT HIDUP PENULIS


(7)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Maju mundur suatu bangsa tergantung kepada hasil pendidikan yang diperolehnya. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam proses keseluruhan pembangunan nasional. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, dan tidak langsung dapat berdiri sendiri. Untuk mengenal dunia sekitar bahasa mempunyai peran yang sangat penting, karena bahasa merupakan alat komunikasi melalui bahasa manusia akan mengetahui cara-cara untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Di sekolah dasar bahasa Indonesia termasuk sebagai mata pelajaran. Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan berdasarkan kepada kurikulum. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Departemen Pendididkan Nasional (2006, hlm. 6) “siswa diharapkan mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan”. Hal tersebut tercantum pada standar kompetensi menulis berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Departemen Pendidikan Nasional (2006, hlm. 8) yaitu:

Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi, sedangkan kompetensi dasarnya adalah menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik.

Menulis merupakan proses berpikir secara produktif dan ekspresif yang dituangkan melalui lambang-lambang atau simbol-simbol sesuai dengan apa yang mereka alami dan pikirkan. Seperti yang dikemukakan oleh Tarigan ( 1994, hlm. 22) bahwa:

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga


(8)

orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Melalui kegiatan menulis mendorong siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas melalui tulisan. Mengajarkan para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulisan. Seorang anak atau siswa akan mengembangkan kemampuan menulis mereka sesuai dengan keragaman pengalaman dan teknik-teknik menulisnya sendiri.

Dengan demikian salah satu kompetensi yang harus dikuasai siswa di kelas adalah menulis karangan narasi. Karangan narasi merupakan suatu karangan yang menceritakan suatu kejadian secara runtut sesuai dengan urutan waktu (kronologis). Melalui kegiatan menulis karangan narsi siswa mampu berpikir secara sistematis mengungkapkan dan menceritakan pengalamannya secara jelas dan rinci tentunya dengan menggunakan bahasa tulisan yang baik dan benar.

Berdasarkan studi pendahuluan di SD N 1 Mekarjadi Pelaksanaan pembelajaran menulis khususnya menulis karangan narasi dirasa masih belum optimal banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk menulis, siswa menganggap bahwa menulis itu sulit dan tidak menyenangkan. Contoh konkrit yang dialami oleh siswa ketika guru menugaskan untuk menulis sebuah karangan narasi banyak siswa yang masih belum bisa siswa masih bingung ketika menulis karangan dan hasil karangan yang dibuat oleh siswa kurang memenuhi unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah karangan narasi, unsur-unsur kronologis dalam karangan pun belum terstrusktur secara benar.

Selain itu faktor yang menyebabkan kurangnya siswa dalam menulis karangan dengan baik yaitu diduga karena ketidaktepatan penggunaan model yang digunakan. Model yang digunakan seharusnya mampu menggambarkan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar siswa. Menurut Sulchan Yasyin (1997, hlm. 336) “Model diartikan sebagai pola, contoh, acuan, ragam dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.” Sedangkan menurut Ika Berdiati (2010, hlm. 3) mengemukakan bahwa:

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para


(9)

perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan bertujuan dan tertata secara sistematis.

Kenyataan di lapangan model yang sering digunakan dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran seputar metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, padahal berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran perlu variasi model pembelajaran yang digunakan. Untuk itu guru dituntut pandai dan cermat dalam menggunakan model pembelajaran agar dapat menumbuhkan kebermaknaan belajar itu sendiri, menumbuhkan minat belajar siswa dimana para siswa akan lebih tertarik, merasa senang dan termotivasi untuk belajar serta menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang dipelajarinya.

Kesenjangan tersebut perlu diatasi, karena jika dibiarkan akan mengakibatkan keterampilan menulis siswa rendah, untuk mengatasi kesenjangan dalam pembelajaran menulis perlu menggunakan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya, model yang diambil harus mampu disesuaikan dengan jenis dan karakteristik siswa itu sendiri. Alternatif pemecahan masalah yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis karangan narasi adalah dengan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence.

Model Concept Sentence dikembangkan oleh Glenn Doman (dalam Miftahul Huda, 2013, hlm. 315) yaitu:

Pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan beberapa kata kunci kepada siswa, kemudian kata kunci-kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi paragraf-paragraf. Kata kunci tersebut dibuat dengan menggunakan kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata, melalui gambar-gambar tersebut diharapkan mampu menumbuhkan imajinasi dan kreativitas anak dalam menulis sebuah karangan.

Dengan demikian model Concept Sentence yaitu model pembelajaran yang mengembangkan kata kunci menjadi kalimat hingga paragraf melalui kartu bergambar. Model ini cocok digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi di Sekolah Dasar melalui kata kunci siswa mampu mengembangkannya menjadi suatu karangan narasi yang utuh.


(10)

Melalui model ini diharapkan siswa mampu menulis karangan narasi dengan baik. Berdasarkan paparan di atas maka penulis melakukan penelitian eksperimen untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa khususnya dalam menulis karangan narasi. Oleh karena itu penulis akhirnya memilih judul penelitian “Pengaruh Model Concept Sentence terhadap Kemampuan Menulis

Karangan Narasi Siswa”

B. Perumusan Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi dan analisis masalah yang akan diungkapkan dalam penelitian ini yaitu kemampuan dalam menulis karangan narasi siswa yang masih kurang. Hal ini disebabkan karena siswa beranggapan bahwa menulis sebuah karangan itu sulit terutama dalam menuangkan ide dan gagasan ke dalam sebuah karangan. Selain itu model pembelajaran yang sering digunakan selama ini dalam pembelajaran seputar metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Padahal dalam suatu proses pembelajaran perlu adanya variasi model pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam belajar.

2. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang diajukan adalah:

1. Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD sebelum penerapan model Concept Sentence ?

2. Bagaimana kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD sesudah penerapan model Concept Sentence ?

3. Apakah penerapan model Concept Sentence memberikan pengaruh terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD sebelum penerapan model Concept Sentence.


(11)

2. Untuk mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD sesudah penerapan model Concept Sentence.

3. Untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan model Concept Sentence terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas III SD.

D. Manfaat Penelitian

Setiap hasil penelitian tentunya diharapkan ada manfaat baik secara teoretis maupun praktis.

a. Secara Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan dalam rangka memperbaiki kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran menulis karangan narasi, model ini semoga dapat menjadi sebuah alternatif dalam proses pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar dan mengembangkan proses berpikir kreatif siswa dalam menulis.

b. Secara Praktis

1. Bagi Guru, melalui model Concept Sentence diharapkan guru mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran menulis.

2. Bagi Siswa, melalui model Concept Sentence pembelajaran menulis siswa diharapkan akan lebih bermakna dan menarik.

3. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar efektivitas dan efisiensi peenggunaan model pembelajaran Concept Sentence dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa.

4. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini terdiri dari: 1. Bab I Pendahuluan.

Terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi penelitian skripsi. 2. Bab II Kajian Pustaka.


(12)

Terdiri dari kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka memaparkan landasan teori tentang bidang yang dikaji dalam penelitian. Kerangka pemikiran memaparkan hubungan teoretis antara variabel penelitian yang telah didukung oleh teori-teori yang relevan sehingga dihasilkan hipotesis penelitian.

3. Bab III Metode Penelitian.

Terdiri dari metode dan desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian memaparkan pengolahan atau analisis data yang telah peneliti ujikan kepada sampel selanjutnya pembahasan memaparkan atau mendeskripsikan hasil analisis temuan pada hasil penelitian.

5. Bab V Simpulan dan Saran

Terdiri dari simpulan dan saran. Simpulan memaparkan pendapat peneliti terhadap analisis temuan penelitian. Saran memaparkan masukan atau rekomendasi dari peneliti kepada pihak-pihak terkait.


(13)

23 BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam suatu penelitian untuk memperoleh data, diperoleh sumber data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Sumber data tersebut dinamakan populasi dan sampel. Arikunto (1992, hlm. 103) mengatakan bahwa: ”populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi merupakan tempat penelitian yang akan dilaksanakan. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SD N 1 Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena setelah melakukan studi pendahuluan masih banyak siswa yang kurang mampu menulis karangan khususnya karangan narasi siswa dirasa masih bingung untuk menceritakan pengalaman mereka kedalam sebuah bentuk karangan yang utuh.

2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 80) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis populasi heterogen. Dijelaskan oleh Burhan (2010, hlm. 100) bahwa:

Populasi heterogen yaitu keseluruhan individu anggota populasi relatif memiliki sifat-sifat individual dimana sifat tersebut membedakan individu anggota populasi yang satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain bahwa individu anggota populasi memiliki sifat yang bervariasi sehingga memerlukan penjelasan terhadap sifat-sifat tersebut baik secara kuantitatif atau kualitatif.

Berdasarkan penjelasan di atas penelitian ini menggunakan populasi siswa kelas III SD N 1 Mekarjadi.

3. Sampel Penelitian

Berdasarkan Sugiyono (2012, hlm. 81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun teknik


(14)

pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh. Sugiyono (2012, hlm. 85) mengatakan “Sampel jenuh yaitu teknik penetuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel dalam penelitian ini seluruh siswa kelas III SD N 1 Mekarjadi yang berjumlah 22 orang 13 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan.

B. Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 73) “terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu: pre-eksperimental design, true eksperimental design, dan quasi eksperimental design.”

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan design eksperimen bentuk pre-eksperimental untuk mencari pengaruh model Concept Sentence terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa. Design dalam penelitian ini yaitu (one group pre-test-post-test design) terdapat pre-test sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Sugiyono (2012, hlm. 75) Keterangan:

O1 = tes awal (sebelum diberi perlakuan)

X = digunakan sebagai lambang perlakuan pada rancangan O2 = tes akhir (setelah diberi perlakuan)

Langkah-langkah yang peneliti lakukan sesuai dengan desain eksperimen di atas yaitu menentukan populasi dan sampel. Dalam desain penelitian ini seluruh anggota populasi dijadikan sampel dalam Pre-test maupun Post-test. Selanjutnya mengadakan pre-test terlebih dulu untuk mengukur kemampuan awal siswa dengan pemberian tugas membuat karangan narasi dengan tema liburan. Pertemuan berikutnya mengadakan Post-test dengan pemberian tugas membuat


(15)

karangan narasi dengan tema yang sama liburan tetapi setelah diberi perlakuan menggunakan model Concept Sentence.

Desain penelitian ini membandingkan tes awal siswa sebelum diberi perlakuan dan tes akhir siswa setelah diberi perlakuan untuk mencari pengaruh model pembelajaran Concept Sentence.

C. Metode Penelitian

Untuk keberhasilan penelitian perlu menggunakan suatu metode. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 2) “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Oleh karena itu sebelum melaksanakan penelitian peneliti harus memilih metode apa yang ingin digunakan untuk menentukan berhasil atau tidaknya penelitian itu sendiri.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode exsperimen. Dijelaskan Sugiyono (2012, hlm. 72) “eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Sedangkan Syamsudin (2006, hlm. 151) “eksperimen dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena”.

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang akan digunakan diantaranya variabel bebas atau variabel independen yaitu model concept sentence yang akan diberikan kepada siswa sebagai objek penelitian dan variabel terikat atau variabel dependen yaitu menulis karangan narasi. Variabel terikat merupakan variabel yang ingin diketahui hasilnya akibat dari penggunaan model Concept Sentence terhadap peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa.

Gambar 3.2

Hubungan Variabel Independen-Dependen Sugiyono (2012, hlm. 39)

Model Concept Sentence (Variabel Independen)

Menulis Karangan Narasi Siswa (Variabel Dependen)


(16)

D. Definisi Operasional

Dari judul penelitian di atas dapat diketahui definisi operasional sebagai berikut:

1. Model Concept Sentence

Model Concept Sentence merupakan salah satu model pembelajaran yang menitikberatkan pada proses kegiatan belajar dengan memberikan kata kunci berupa kartu-kartu bergambar yang dilengkapi dengan kata-kata dimana model pembelajaran ini berusaha mengajarkan siswa untuk membuat sebuah karangan dengan terlebih dahulu membuat sebuah kalimat dari beberapa kata kunci yang telah disediakan yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa paragraf.

2. Menulis karangan narasi

Karangan narasi merupakan suatu bentuk karangan yang menggambarkan suatu peristiwa secara kronologis yang bersifat nyata atau rekaan yang didalamnya terdapat unsur-unsur pelaku, waktu dan tempat terjadinya suatu peristiwa.

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2012, hlm. 102) menyatakan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes, adapun bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tertulis yaitu menulis karangan narasi. Hasil menulis karangan narasi siswa nantinya dinilai menggunakan rubrik kriteria penilaian karangan narasi. Aspek yang dinilai mencakup aspek-aspek sebagai berikut: Kesesuaian isi dengan judul, kesesuaian isi dengan kata kunci, kesesuaian unsur-unsur karangan dengan kata kunci (tokoh, latar waktu, latar tempat, alur dan amanat), penggunaan kalimat, ketepatan menggunakan huruf kapital, tanda baca dan kosa kata, kerapian. Untuk penskoran setiap aspek peneliti menggunakan rating scale yaitu bentuk instrumen yang menghasilkan data interval. Skor tertinggi mendapatkan 4 dan skor terendah mendapatkan 1.


(17)

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

Setelah proses pembuatan instrumen selesai langkah selanjutnya yaitu proses pegujian instrumen untuk mengetahui valid dan reliabel instrumen tersebut. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilaksanakan di luar sampel penelitian yang akan dilaksanakan yaitu siswa kelas III SD N 2 Sukajadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang.

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 121) “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan apa yang seharusnya diukur”.

Untuk menguji validitas dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara judgement expert berkonsultasi denga para ahli (dosen pembimbing) untuk meminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disususun jika menurut para ahli instrumen tersebut sudah baik dan layak maka instrumen tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan menulis karangan narasi siswa di sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Menurut Arikunto (2010, hlm. 221) “reliabilitas merupakan Sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik”. Setelah instrumen dinyatakan valid langkah selanjutnya yaitu mengolah data reliabilitas dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian teknik Alfa Cronbach dengan rumus:

= ⦋

− 1⦌⦋1 − ∑

Keterangan:

K = mean kuadrat antata subjek = mean kuadrat kesalahan


(18)

Untuk mempermudah perhitungan reliabilitas peneliti menggunakan SPSS V16 (Statistic Product and Service Solution). Adapun hasil uji coba instrumen dengan menggunakan SPSS V16 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Reliability Statistics

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.820 12

Secara keseluruhan instrumen dapat dinyatakan reliabel karena setelah melihat Cronbachch’s alpha sebesar 0,82 sesuai dengan kriteria reliabilitas, untuk lebih jelas dan lengkap dapat dibandingkan dengan nilai Cronbachch’s alpha if deleted jika nilai Cronbachch’s alpha if deleted lebih rendah dari nilai Cronbachch’s alpha instrumen tersebut dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai Cronbachch’s alpha if deleted lebih tinggi instrumen tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 3.3

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

item

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Cronbach's

Alpha keterangan

aspek1 .810 .820 reliabel

aspek2 .813 .820 reliabel

aspek3 .811 .820 reliabel

aspek4 .813 .820 reliabel

aspek5 .817 .820 reliabel

aspek6 .794 .820 reliabel

aspek7 .807 .820 reliabel


(19)

Tabel 3.3 Lanjutan

aspek9 .799 .820 reliabel

aspek10 .785 .820 reliabel

aspek11 .808 .820 reliabel

aspek12 .816 .820 reliabel

Berdasarkan tabel 3.3 aspek 1 sampai aspek 12 dinyatakan reliabel setelah melihat nilai Cronbachch’s alpha if deleted lebih rendah dari nilai Cronbachch’s alpha keseluruhan dan instrumen tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat kemampuan menulis karangan narasi siswa.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data pre-test dan post-test, sebelum diberi perlakuan sampel diberikan pre-tes terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis karangan narasi. Tes berikutnya yaitu pos-test diberikan setelah siswa mendapatkan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Concept Sentence untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dalam menulis karangan narasi.

H. Analisis Data

Setelah data yang diperoleh dari tes awal dan tes akhir terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data-data tersebut agar mempunyai makna dan dapat dimengerti. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

Langkah I

Mengklasifikasikan data siswa kedalam interval kategori. Adapun interval kategori menurut Cece Rahmat dan Solehudin adalah sebagai berikut:


(20)

Tabel 3.4

Rambu-Rambu Interval Kategori

No. Interval Kategori

1. X ≥ ideal + 1,5 Sideal Sangat Tinggi

2. ideal + 0,5 Sideal ≤ X < ideal + 1,5 Sideal Tinggi

3. − 0,5 ≤

< + 0,5 Sedang

4. − 1,5 ≤

< − 0,5 Rendah

5. < − 1,5 Sangat Rendah

Keterangan:

Xideal = Skor maksimal ideal = Xideal

Sideal = ideal

Langkah II

Menghitung persentasi peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan rumus:

skor hasil tes

skor kriterium x 100%

Sugiyono (2013, hlm. 246) Keterangan:

Skor hasil tes = skor keseluruhan siswa

Skor kriterium = skor tertinggi aspek (4) x jumlah aspek (12) x jumlah sampel (22) = 1056

Langkah III

Uji normalitas data

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah data berdisribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan untuk memeriksa apakah sampel yang diambil mempunyai kesesuaian dengan populasi. Pengujian normalitas data ini dilakukan dengan menggunakan uji Chi kuadrat (x2). Data dinyatakan normal apabila x2 hitung < x2tabel.


(21)

Langkah-langkah pengujian:

1. Menentukan banyak data (n) data pre-test maupun post-test 2. Skor maksimum

3. Skor minimum

4. Jumlah total pre-test maupun post-test

5. Jangkauan, dari skor maksimum dikurangi skor minimum 6. Banyak kelas, 1+3,3 log n

7. Panjang kelas, dari jangkauan dibagi banyak kelas

8. Distribusi frekuensi dengan mencari titik tengah (xi), frekuensi (fi), fixi, xi2 dan fi(xi2).

9. Menghitung nilai rata-rata dengan menggunakan rumus:

X = ∑ - .

-10. Menghitung standar deviasi dengan menggunakan komputer microsoft office excel dan SPSS V16.

11. Mencari nilai x2 hitung

12. Menghitung skor Z dengan menggunakan rumus:

Z

0 =

x

0

− 1

̅

13. Menghitung luas daerah di bawah kurva atau luas 0 – Z dari tabel

14. Menghitung luas tiap kelas interval dengan cara mengurangi atau menjumlahkan nilai 0 – Z jika tandanya sama maka dikurangi jika tandanya beda maka ditambah.

15. Menghitung frekuensi harapan (Ei)

Ei = luas tiap kelas interval x n (jumlah responden)

16. Mencari nilai x2 hitung

(40560)² 60

17. Menentukan taraf nyata (≥) X2tabel = X2 (1 – ≥) (dk)


(22)

dk = derajat kebebasan = k – 3 (rumus) k = banyak kelas interval - 3

19. Menentukan taraf signifikansi Taraf signifikansi (≥) = 5% = 0,05

20. Penentuan keputusan normalitas setelah melihat tabel H0 ditolak jika X2 hitung ≥ X2 tabel

Ha diterima jika X² hitung < X² tabel dapat disimpulkan bahwa data tersebut

berdistribusi normal. Langkah IV

Uji homogenitas

Dijelaskan Purwanto (2011, hlm. 176) “pengujian homogenitas varians dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok yang mempunyai varians homogen.”

Jika data tidak homogen perbedaan hasil perlakuan tidak dapat dikatakan akibat dari pemberian perlakuan karena data dapat dikatakan homogen jika ada perbedaan hasil antara data sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Dalam uji ini digunakan pendekatan uji F, yang formulasi rumusnya adalah sebagai berikut :

F =

terkecil Variansi

terbesar Variansi

Langkah-langkah pengujian:

1. Menghitung variansi (S2) untuk data X (varians terkecil)

∑(X − rata˗rata)² n − 1

2. Variansi (S2) untuk data Y (varians terbesar)

∑(Y − rata˗rata)² n − 1

3. Menghitung nilai F dengan rumus

F => ? @ A

B ? @ C

4. Mencari derajat kebebasan db1 = n1 – 1


(23)

5. Menentukan nilai F dari tabel atau daftar 6. Menentukan kriteria homogenitas:

Jika Fhitung < Ftabel maka kedua variansi yang diuji homogen.

Jika Fhitung≥ Ftabel maka kedua variansi yang diuji tidak homogen.

Langkah V Uji hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas langkah selanjutnya yaitu uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan unuk mencari jawaban dari dugaan sementara mengenai ada atau tidak pengaruh penggunaan model Concept Sentencce terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

Uji hipotesis dilakukan dengan proses manual menggunakan microsof office excel adapun hipotesis statistik pada penelitian tentang pengaruh model Concept Senence terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa di kelas III SD N 1 Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis sebagai berikut: H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan model Concept Sentence terhadap

kemampuan menulis karangan narasi siswa.

Ha : Terdapat pengaruh penggunaan model Concept Sentence terhadap

kemampuan menulis karangan narasi siswa. Langkah-langkah pengujian:

1. Mencari mean dari D, yaitu MD Jumlah D

E

2. Mencari standar deviasi dari difference, yaitu SDd

SDD

= H

IDJ

K

− L

ID

K

M

3. Mencari standar eror dari mean of difference, yaitu SEMD

SE

MD

=

√K5PQR

4. Mencari t0 atau thitung

t0 atau thitung = TD


(24)

5. Mencari derajat kebebasan db = n – 1

6. Menentukan taraf signifikansi 5 % (0,05) 7. Melihat nilai t dari tabel

8. Membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel.

9. Kriteria pengujjian hipotesis thitung > ttabel 5% dan thitung > ttabel 1% maka


(25)

57

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas III SD N 1 Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis tentang pengaruh model Concept Sentence terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa. Berdasarkan analisis data yang telah peneliti lakukan pada bab sebelumnya nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 20,82 secara presentase kemampuan awal siswa dalam menulis karangan narasi sebesar 43,37%. Dalam pre-test jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sangat tinggi 0, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria tinggi 1 orang, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sedang sebanyak 14 orang, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria rendah sebanyak 7 orang dan jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sangat rendah 0.

Nilai rata-rata post-test siswa sebesar 27,32 secara presentase kemampuan menulis karangan narasi siswa setelah diberi perlakuan meningkat menjadi 56,91% terdapat peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan model Concept Sentence sebesar 13,54%. Jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sangat tinggi 2 orang, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria tinggi 9 orang, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sedang sebanyak 10 orang, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria rendah sebanyak 1 orang dan jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sangat rendah 0.

Setelah dibuktikan dengan uji hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima melalui

pengujian ini didapat thitung>ttabel 5% dan thitung > ttabel 1% yaitu 9,647>2,08 dan

9,647 > 2,83.

Terdapat peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan hal ini menunjukan bahwa penerapan model Concept Sentence memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa dapat dilihat berdasarkan hasil analisis data pada karangan narasi siswa.


(26)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas III SD N 1 Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis yang telah dipaparkan di atas. Penulis mengajukan saran kepada pihak-pihak yang terkait sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Sekolah dapat melengkapi fasilitas lainnya guna menunjang pembelajaran yang efektif, sekolah juga dapat menggunakan model-model pembelajaran yang bervariatif dalam proses kegiatan belajar mengajar agar motivasi siswa untuk belajar lebih meningkat.

2. Bagi guru

Guru hendaknya pandai memilah dan memilih model pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan jenis dan karakteristik siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan di Sekolah Dasar bagi siswa kelas III yaitu model pembelajaran Concept Sentence melalui model ini dapat menumbuhkan ide dan gagasan siswa dalam menulis karangan narasi karena model ini menyajikan pembelajaran dengan menggunakan kata kunci yang dilengkapi dengan kartu-kartu bergambar.

3. Bagi siswa

Menulis karangan memang tidak mudah khususnya bagi siswa sekolah dasar tetapi dengan seringnya siswa berlatih kemampuan menulis dapat dikembangkan khususnya dalam menulis karangan narasi siswa dapat menuangkan kreasi dan imajinasi mereka ke dalam sebuah karangan yang menceritakan pengalaman sehari-hari mereka. Siswa hendaknya lebih aktif lagi dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

4. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat menjadi bahan reverensi penelitian selanjutnya dalam meneliti kemampuan menulis karangan narasi siswa dengan menggunakan model, metode ataupun teknik pembelajaran lainnya meskipun penelitian ini jauh dari ketidaksempurnaan.


(27)

59 A. Sumber Cetak (Buku)

AR, Syamsuddin. (2006). Metode Penelitian Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Satu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Berdiati, Ika. (2010). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis PAKEM. Bandung: Aegra Arsy.

BSNP. (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Bungin, M. Burhan. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Cahyani, Isah. (2006). Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI PRESS. Cahyani, Isah dan Hodidjah. (2007). Kemampuan Berbahasa di SD. Bandung:

UPI PRESS.

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rahmat, Cece dan Solehudin. (2006). Pengukuran dan Hasil Belajar. Bandung:

Andira

Resmini, Novi. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Semi, M. Atar. (1990). Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya Padang.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. (1994). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Warsidi, Edi. (2008). Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas 3. Jakarta: Depdiknas.


(28)

B. Sumber Internet

Abdian, Yosi. (2012). Hakikat Model Pembelajaran Concept Sentence. [Onlione]. Tersedia di:http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/hakikat-model pembelajaran-concept.html?m=1 [Diakses 11 Januari 2014].


(1)

5. Menentukan nilai F dari tabel atau daftar 6. Menentukan kriteria homogenitas:

Jika Fhitung < Ftabel maka kedua variansi yang diuji homogen. Jika Fhitung≥ Ftabel maka kedua variansi yang diuji tidak homogen. Langkah V

Uji hipotesis

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas langkah selanjutnya yaitu uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan unuk mencari jawaban dari dugaan sementara mengenai ada atau tidak pengaruh penggunaan model Concept

Sentencce terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa sebelum dan

sesudah diberi perlakuan.

Uji hipotesis dilakukan dengan proses manual menggunakan microsof office excel adapun hipotesis statistik pada penelitian tentang pengaruh model

Concept Senence terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa di kelas III

SD N 1 Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis sebagai berikut: H0 : Tidak terdapat pengaruh penggunaan model Concept Sentence terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa.

Ha : Terdapat pengaruh penggunaan model Concept Sentence terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa.

Langkah-langkah pengujian:

1. Mencari mean dari D, yaitu MD Jumlah D

E

2. Mencari standar deviasi dari difference, yaitu SDd

SD

D

= H

ID

J

K

− L

ID

K

M

3. Mencari standar eror dari mean of difference, yaitu SEMD

SE

MD

=

√K5PQR

4. Mencari t0 atau thitung t0 atau thitung = TD


(2)

34

5. Mencari derajat kebebasan db = n – 1

6. Menentukan taraf signifikansi 5 % (0,05) 7. Melihat nilai t dari tabel

8. Membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel.

9. Kriteria pengujjian hipotesis thitung > ttabel 5% dan thitung > ttabel 1% maka hipotesis diterima.


(3)

57

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas III SD N 1 Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis tentang pengaruh model

Concept Sentence terhadap kemampuan menulis karangan narasi siswa.

Berdasarkan analisis data yang telah peneliti lakukan pada bab sebelumnya nilai rata-rata pre-test siswa sebesar 20,82 secara presentase kemampuan awal siswa dalam menulis karangan narasi sebesar 43,37%. Dalam pre-test jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sangat tinggi 0, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria tinggi 1 orang, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sedang sebanyak 14 orang, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria rendah sebanyak 7 orang dan jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sangat rendah 0.

Nilai rata-rata post-test siswa sebesar 27,32 secara presentase kemampuan menulis karangan narasi siswa setelah diberi perlakuan meningkat menjadi 56,91% terdapat peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan model Concept Sentence sebesar 13,54%. Jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sangat tinggi 2 orang, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria tinggi 9 orang, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sedang sebanyak 10 orang, jumlah siswa yang mendapatkan kriteria rendah sebanyak 1 orang dan jumlah siswa yang mendapatkan kriteria sangat rendah 0.

Setelah dibuktikan dengan uji hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima melalui pengujian ini didapat thitung>ttabel 5% dan thitung > ttabel 1% yaitu 9,647>2,08 dan 9,647 > 2,83.

Terdapat peningkatan kemampuan menulis karangan narasi siswa sebelum dan sesudah diberi perlakuan hal ini menunjukan bahwa penerapan model

Concept Sentence memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan

menulis karangan narasi siswa dapat dilihat berdasarkan hasil analisis data pada karangan narasi siswa.


(4)

58

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas III SD N 1 Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis yang telah dipaparkan di atas. Penulis mengajukan saran kepada pihak-pihak yang terkait sebagai berikut:

1. Bagi sekolah

Sekolah dapat melengkapi fasilitas lainnya guna menunjang pembelajaran yang efektif, sekolah juga dapat menggunakan model-model pembelajaran yang bervariatif dalam proses kegiatan belajar mengajar agar motivasi siswa untuk belajar lebih meningkat.

2. Bagi guru

Guru hendaknya pandai memilah dan memilih model pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dengan jenis dan karakteristik siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan di Sekolah Dasar bagi siswa kelas III yaitu model pembelajaran Concept Sentence melalui model ini dapat menumbuhkan ide dan gagasan siswa dalam menulis karangan narasi karena model ini menyajikan pembelajaran dengan menggunakan kata kunci yang dilengkapi dengan kartu-kartu bergambar.

3. Bagi siswa

Menulis karangan memang tidak mudah khususnya bagi siswa sekolah dasar tetapi dengan seringnya siswa berlatih kemampuan menulis dapat dikembangkan khususnya dalam menulis karangan narasi siswa dapat menuangkan kreasi dan imajinasi mereka ke dalam sebuah karangan yang menceritakan pengalaman sehari-hari mereka. Siswa hendaknya lebih aktif lagi dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

4. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat menjadi bahan reverensi penelitian selanjutnya dalam meneliti kemampuan menulis karangan narasi siswa dengan menggunakan model, metode ataupun teknik pembelajaran lainnya meskipun penelitian ini jauh dari ketidaksempurnaan.


(5)

59 Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Satu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Berdiati, Ika. (2010). Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis PAKEM. Bandung: Aegra Arsy.

BSNP. (2007). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Bungin, M. Burhan. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Cahyani, Isah. (2006). Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI PRESS. Cahyani, Isah dan Hodidjah. (2007). Kemampuan Berbahasa di SD. Bandung:

UPI PRESS.

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rahmat, Cece dan Solehudin. (2006). Pengukuran dan Hasil Belajar. Bandung:

Andira

Resmini, Novi. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

Semi, M. Atar. (1990). Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya Padang.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. (1994). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Warsidi, Edi. (2008). Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas 3. Jakarta: Depdiknas.


(6)

60

B. Sumber Internet

Abdian, Yosi. (2012). Hakikat Model Pembelajaran Concept Sentence. [Onlione]. Tersedia di:http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/hakikat-model pembelajaran-concept.html?m=1 [Diakses 11 Januari 2014].