PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI.

ISSN

: 1693 - 7732

JURNAL PENDIDIKAN PPS UNIMED

-, I --I l

-

-I l -=: : --, , -II
:1 11-1セ@ --I
- -

Volume 06 No.2 Desember 2009

PENGARlJH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KUALITAS LAY ANAN TERHADAP
MlJTU PENDIDIKAN DI KABlJPATEN PANDEGLANG PROVINSI HANTEN

Oding Supriadi
PEMBELAJARAN YANG INTERAKTIF MELALUI MPMBS


Ronald Butar-Butar
POLA STRATEGI SINERGIS PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

lrawaty A. Kahar
HlJBlJNGAN KOMUNIKASI p ersuセifL@
MOTIVASI BERPRESTASI DAN PENGETAHUAN
MANAJERIAN DENGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
. KEPALA SMP NEGERI PROVINSI BANTEN

Supamo
PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

Has!llddin
PENDIDIKAN GIZI SEBAGAI SALAH SATU SARANA PERUBAHAN
PERILAKU GIZI PADA REMAJA

Esi Emilia
PENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN MELALUJ SEKOLAH PERDULI
DAN BERBUDA YA LINGKUJroiGAN


Rachmat Mulyans
UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN

Asri Lubis

Program Pascasarjana
Universitas N egeri Medan

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
JSSN: /693- 773.

JUI{NALTABULARASA
PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Nama Jurnal
Periodc Tcrbit
Susunan Redaksi
1. Pcnanggung Jawab

2. Pengarah
3. Pimpinan Redaksi
4. Sekretaris
5. Bendahara
6. Anggota Redaksi

TABULARASA
2 kali setahun, setiap bulan Juni dan Desember

7. Penyunting Ahi i

Prof. Dr. Agustiarsyahnur, M.A. (UNP-Padang)
Asruddin Barori Tou, M.A., Ph.D. (UNY-Yogyakarta)
Prof. T. Silana Sinar, M.A., Ph.D. (USU-Mcdan)
Prof. Dr. Zainuddin, M.Pd. (UNIMED-Medan)
dセN@
H. Syaiful Sagala, M.Pd (UNIMED-Medan)
Prof. Dr. M. Badiran, M.Pd. (UNIMED-Medan)
Prof. DianArmanto, M.Sc ., Ph.D. (UNIMED-Mcdan)
Ida Karnasih, M.Sc., Ph.D. (UNlMED-Mcdan)

Prof. Tina Mariany A. M.A., Ph.D. (UNIMED-Medan1
Dr. Phil.lchwan Azhari , M.Si. (UNIMED-Mcdan)
Dr. Dedc Ruslan, M.Si . (UNIMED-Mcdan)
Dr. Ramlan Silaban, M.Si . (UNIMED-Mcdan)
Dr. Hasruddin, M.Pd (UNIMED-Mcdan)

Rektor Universitas Negeri Medan
Direktur Program Pascasatjana Unimcd
Syarifuddin, M.Sc., Ph.D
Dr. Sri Milfayctty, M.S.Kons.
Prof. Dr. A. Hasan Saragih, M.Pd.
Dr. Zulkifli Matondang, M.Si.
Dr. Anita Yus, M.Pd

&. Penerbitan dan

Akhmad Thabrani Hakim, S.E.

Sirkulasi
9. Desain Cover


Faisal Rahman Dongoran, S.P.

Ala mat Rcuaksi:
Program Pascasarjana Universitas Ncgct·i Mcuan
Jl. Williem Iskandar Pasar- V Mcuan 20221
Tclp. 061-6636730, Fax. 6636730
Email. [email protected]

F

Puji syukur diucapk;
jurnal pendidikan PPs Unir
edisi Desember 2009 ini n
Mutu Pendidian, pengern
perubahan perilaku remaja,
masyarakat dalarn pembangi

Tulisan pertama be
kualitas /ayanan terhadap

provinsi Banten yang dituli:
meningkatkan mutu pendidl
pembelajaran yang inter£
berjudul pola strategi siner1
ditulis oleh Irawaty A. I
kepala sekolah dengan jud
berprestasi dan penget1
transformasional kepala SJ.
menguraikan tentang penin
multi media dalam pembelc
Emilia menulis dengan juc
perubahan perilaku gizi p
menguraikan tentang kons1
etika lingkungan melalui
Akhir dari jurnal ini ditutu
meningkatkan partisipasi "'
Demikian isi juma
dengan ucapan terimakasih
edisi ini memacu kita untul
dan pemikiran dalam tulisa


JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
ISSN : 1693 - 7732

DAFTAR lSI
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KUALITAS
LA YANAN TERHADAP MUTU PENDIDIKAN DI KABUPATEN
PANDEGLANG PROVINSI BANTEN
Oding Supriadi (98 - 111)

PEMBELAJARAN YANG INTERAKTIF
MELALUI MPMBS
Ronald Butar-butar (112- 125)

POLA STRATEGI SINERGIS PENGEMBANGAN
PERPUSTAKAANSEKOLAH
Irawaty A. Kahar (126 - 134)

HUBUNGAN KOMUNIKASI PERSUASIF, MOTIVASI
BERPRESTASI DAN PENGETAHUAN MANAJERIAL DENGAN

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SMP
NEGERI PROVINSI BANTEN
Supamo (135- 148)

PERAN MUTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI
Hasruddin (149- 160)

V

PENDIDIKAN GIZI SEBAGAI SALAH SATU SARANA
PERUBAHAN PERILAKU GIZI PADA REMAJA
Esi Emilia (161 - 174)

PENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH
PERDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN
Rachmat Mulyana (175- 180)

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM PEMBANGUNAN
Asri Lubis (181 - 190)


JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vo l.6 No. 2 ,
Des embe r 2 009

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI
Hasruddin •

Abstrak
Perkembangan biologi sebagai sains murni dan aplikasinya
セ。ャュ@
_teknologi yang semakin pesat mendorong upaya-upaya .
znovasz pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam pembelajaran
biologi. Sekarang ini, dalam proses pembelajaran biologi tidak
hanya dengan menggunakan media tunggal, tetapi lebih
·dituntut dalam penggunakan multi media. Ini dilakukan oleh
guru biologi, agar siswa mudah memahami materi biologi
yang rumit dan sangat kompleks sekaplipun. Biologi sebagai
fakta, proses, dan konsep akan lebih menarik disajikan kepada

peserta didik apabila menggunakan media yang tepat. Peran
media pembelajaran biologi sangat penting agar peserta didik
menjadi lebih tertarik dalam proses be/ajar biologi. Bila
peserta didik tertarik dengan materi pelajaran, minat semakin
ditumbuhkan, pada akhirnya hasil be/ajar biologi akan dapat
ditingkatkan.
Kata Kunci: Multi Media, Pembelajaran Biologi
A. Pendahuluan
. . Karakteristik materi biologi adalah berupa fakta, konsep,
prmstp, dan proses dari gejala-gejala hidup, serta seluk beluk yang
mempengaruhi hidup termasuk interaksiriya dengan lingkungan.
Materi biologi terus mengalami perkembangan sejalan dengan
penemuan-penemuan baru dalam bidang biologi dan cabangcabangnya, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Materi biologi dapat dipandang sebagai suatu yang sederhana, narnun
dapat juga dipandang sebagai sesuatu yang sangat rumit dan
kompleks. Mengajarkan biologi yang rumit dan kompeks memerlukan
media dalarn pembelajarannya.
Dewasa ini terjadinya perkembangan biologi dan dan
teknologi biologi yang semakin pesat. Keadaan ini mendorong para
pengajar dan pendidik biologi untuk melakukan pembaharuan dalam


Peran Multi ... (Hasruddin, 149:160)

149

'

pemanfaatan hasil-hasi
biologi. Banyak cara
teknologi komunikasi.
komunikasi yang dapa
pembelajaran biologi ad
demikian, dalam prose
menggunakan media tu
media. Ngalim (1992)
pada hakikatnya adalah
pesan dari sumber pe!
penenma pesan.
Agar memperm
biologi perlu dibantu c
yang terdapat dalam
menarik disampaikan
menggunakan media. P
peserta didik menjadi l1
adalah bagaimana gur
dalam menggunakan 1
memerlukan kreativit
memanfaatkan media d
Keluhan guru
yang minim fasilitas1
materi kepada siswa c
mengajar tanpa men
tersedia untuk semua
berlangsung dengan 1
siswa mengalami kel
Mereka hanya dapat 11
Paling tidak guru h2
papan tulis. Keadaa
memberikan kesan ba
Guru biologi
pemanfaatan media. J
mereka dapat mencip
Apalagi, sekarang in:
media tunggal dalru
biologi dapat merna
untuk mempermudaJ
Per a n Multi ... Hh。セ@

' UNIMED
1er 2 009

RAN

sinya
paya .

セ@

lebih
ッャ・ィ@

ッャァセ@

agm

epada
Peran
didik
Bila

konsep,
uk yang
kung an.
dengan
cabangknologi.
, namun
it dan

ng para
n dalam
149

'

JURNA L TABULARASA PPS UNIMED
Vol . 6 No .2, De sember 2009

pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar
biologi. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam pemanfaatan
teknologi komunikasi. Dari sekian banyak produk teknologi
komunikasi yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan dan
pembelajaran biologi adalah dalam penggunaan multi media. Dengan
demikian, dalam proses pembelajaran biologi, guru tidak hanya
menggunakan media tunggal, tetapi sebaiknya menggunakan multi
media. Ngalim (1992) menyatakan bahwa proses belajar mengajar
pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian
pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke
penenma pesan.
Agar mempermudah siswa dalam menerima materi pelajaran
biologi perlu dibantu dengan media pembelajaran. Gejala dan fakta
yang terdapat dalam alam dan lingkungan sekitarnya akan lebih
menarik disampaikan guru kepada peserta didik bila dengan
menggunakan media. Pentingnya media pembelajaran digunakan agar
peserta didik menjadi lebih tertarik dalam proses belajar. Masalahnya,
adalah bagaimana guru biologi dapat melakukan inovasi terutama
dalam menggunakan media dalam setiap pembelajaran biologi. lni
memerlukan kreativitas guru biologi dalam memproduksi dan
memanfaatkan media dalam setiap berlangsungnya pembelajaran.
Keluhan guru biologi terutama yang mengajar pada sekolah
yang minim fasilitasnya adalah sulitnya memberikan pemahaman
materi kepada siswa dengan menggunakan media. Kebanyakan guru
mengajar tanpa menggunakan media, karena media tidak cukup
tersedia untuk semua materi pelajaran. Jadi, pembelajaran biologi
berlangsung dengan ceramah tanpa menggunakan media, sehingga
siswa mengalami kesulitan dalam memahami isi materi pelajaran.
Mereka hanya dapat menghayalkan saja apa yang dikaakan oleh guru.
Paling tidak guru hanya menggunakan gambar yang dibuatnya di
papan tulis. Keadaan seperti ini bila dipertahankan terus dapat
memberikan kesan bahwa materi biologi itu sulit dipahami.
Guru biologi memiliki peran yang sangat penting dalam
pemanfaatan media. Kreativitas sangat dituntut bagi guru biologi agar
mereka dapat menciptakan media pembelajaran biologi yang menarik.
Apalagi, sekarang ini guru biologi tidak hanya dapat menghandalkan
media tunggal dalam proses pembelajaran. Setidak-tidaknya guru
biologi dapat memanfaatkan berbagai bentuk media pembelajaran
untuk mempermudah penyampaian isi materi pelajaran. Tulisan ini,
Peran Multi ... (Hasruddin, 149:160)

150

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vo l. 6 No . 2 , De sember 200 9

akan membahas permasalahan seputar peran multi media dalam
pembelajaran biologi untuk mempermudah siswa belajar.
B. Pembahasan
1. Peran Guru dalam Penggunaan Multi Media
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar
siswa. Siswa dikatakan belajar memerlukan media agar mereka mudah
memahami materi pelajaran. Beberapa ahli banyak mendefinisikan
belajar. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi belajar menurut
para ahli pendidikan, yaitu: (1) Hilgard dan Bower mengemukakan
bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya
yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah
laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon
pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang; (2)
Gagne menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa
sehingga perbuatannya (performance) berubah dari waktu sebelum ia
mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi; (3)
Morgan mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari
latihan atau pengalaman; .dan (4) Witherington mengemukakan bahwa
belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan
diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan,
sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian (Ngalim, 1992).
Alat indera seperti penglihatan dan pendengaran merupakan
bagian yang terpenting untuk belajar. Apabila mekanisme mata atau
telinga kurang berfungsi, maka tanggapan , yang disampaikan dari
dunia luar umpamanya dari guru, tidak mungkin dapat diterima ッセ・ィ@
orang yang bersangkutan. Oleh sebab itu, siswa tidak dapat menerima
dan memahami bahan-bahan pelajaran dengan baik dan sempuma hila
alat indera seperti mata dan telinga ini terganggu (Majid, 2007).
Untuk melihat sejauh mana tujuan pengajaran telah dapat
dicapai atau materi pelajaran telah dikuasai oleh siswa maka dapat
diketahui dalam bentuk hasil belajar yang diperlihatkan setelah
mereka menempuh proses belajar mengajar. Hasil belajar merupakan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajar. Maka faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara
otomatis juga akan mempengaruhi hasil belajar. Belajar merupakan
Peran Multi ... (Hasruddin, 149: 160)

151

suatu proses. Sebag
atau input), dan he;
dalam hal ini kita
pendekatan analisis
kita dapat melihat 1
proses dan hasil be
kegiatan belajar dap

G

Gambar 1
merupakan bahan
pengalaman belaja:
learning process)
learning process)
lingkungan yang
input), dan berfun
dimanipulasi (ins
keluaran yang d
berinteraksi satu
(Ngalim, 1992).
Di dalam
dimaksud masuka
input siswa mem

Per an Mu lt i ... (H

UNIMED
r 2009

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol.6 No.2,
Desember 2009

dalam

suatu proses. Sebagai suatu proses, harus ada yang diproses (masukan
atau input), dan hasil dari pemrosesan (keluaran atau output). Jadi
dalam hal ini kita dapat menganalisis kegiatan belajar itu dengan
pendekatan analisis sistem. Dengan pendekatan sistem ini sekaligus
kita dapat melihat adanya berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
proses dan hasil belajar. Dengan pendekatan sistem (Ngalim, 1992),
kegiatan belajar dapat digambarkan seperti berikut ini:

elajar
udah
nurut
akan

espon
F; (2)
rufus
1rupa
fill ia
(3)

f;

Instrumental
Input

セ@

セ@

Teaching Learning
Process

Q I Output
·

。エゥヲ@

dari
wa
an

Environmental
Input
Gambar 1. Proses Kegiatan Belajar
Gambar 1 menunjukkan bahwa masukan mentah (raw input)
merupakan bahan baku yang perlu diolah, dalam hal ini diberi
pengalaman belajar tertentu dalam proses belajar mengajar (teaching
learning process). Di dalam proses belajar mengajar (teachinglearning process), itu turut berpengaruh pula sejumlah faktor
lingkungan yang merupakan masukan lingkungan (environmental
input), dan berfungsi sejumlah faktor yang sengaja dirancang dan
dimanipulasi (instrumental input) guna menunjang tercapainya
keluaran yang dikehendaki (output). Berbagai faktor terse but
berinteraksi satu sama lain dalam menghasilkan keluaran tertentu
(Ngalim, 1992).
Di dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka yang
dimaksud masukan mentah (raw input) adalah siswa sebagai raw
input siswa memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis maupun
Peran Multi ... (Hasruddin, 149:160)

152

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED

Vol.6 No.2,

Desember 2009

psikologis. Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya,
panca inderanya, sedangkan yang menyangkut psikologis adalah:
minatnya, tingkat kecerdasannya, bakatnya, motivasinya, dan
kemampuan kognitifnya. Semua ini dapat mempengaruhi bagaimana
proses dan hasil belajarnya. Di samping itu masih ada faktor lain yang
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar pada setiap orang dapat
diikhtisarkan berikut ini.
Faktor

Faktor

lA tam
Sosial

Kurikulum/
bahan ajar
Guru/pengajar
Sarana dan
Fasilitas
Administrasi

Kondisi fisik
Kondisi P.Indra

Bakat
Minat
Kecerdasan
Motivasi
kemampuan

Gambar 2. Skema Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil
Belajar
Mengajar dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru
agar siswa belajar. Belajar pada dasarnya adalah upaya untuk
·memperoleh pengalaman dalam perubahan tingkah laku. Untuk
mempermudah memperoleh pengalaman langung ini, seseorang ケセァ@
belajar membutuhkan perantara dalam memahami materi pelajaran. Di
sinilah pentingnya media pembelajaran. Menurut Hamalik (2008)
bahwa pemakaian media pembelajaran dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi, rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap
siswa.

Majid (200
kombinasi dari du
animasi, dan vid<
mengendalikan pe1
serta saat ini sudah
karena di sampin
dalam mempelaja
multimedia mernb
secara tuntas (m
memperkirakan b2
berkisar 75%, mel
lainnya sekitar QRセ@
Pengelornp
perkembangan tel
(2000) dibagi dall
media teknologi r
adalah media be
interaktif.
Sabri (20(
harfiah merniliki

Education

Assc

dimanipulasikan,
instrumen yang d
mengajar, dapat
Majid (2007) bah
perantara untuk Il1
perasaan, dan ker
terjadinya proses
mengemukakan
mengajar cenderu1
elektronis untuk
informasi visual a
Gagne da
adalah berbagai j
merangsangnya
Sadiman (2003),
menyajikan serta
bingkai, film kas
pesan atau infom
Per an Multi ...

Peran Multi ... (Hasruddin, 149:160)

153

UNIMED
mber 2 009

i fisiknya,
is adalah:
inya, dan
bagaimana
r lain yang
rang dapat

セォ。エ@
セョ。エ@

rcerdasan
otivasi

an guru
untuk
Untuk
ァケセ@

an. Di
(2008)
kitkan
sangan
rhadap

153

J URNAL TABULARASA PPS UNIMED
Desember 20 09
Vol .6 No . 2 ,

Majid (2007) menyatakan bahwa multimedia interaktif adalah
kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar,
animasi, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk
mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi
serta saat ini sudah mulai banyak orang memanfaatkan bahan ajar ini,
karena di samping menarik juga memudahkan bagi penggunanya
dalam mempelajari suatu bidang tertentu. Biasanya bahan ajar
multimedia membuat siswa agar dapat menguasai setiap kompetensi
secara tuntas (mastery learning). Dale dalam Arsyad (2000)
memperkirakan bahwa perolehan informasi melalui indera pandang
berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13%, dan melalui indera
lainnya sekitar 12%.
Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi
perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow dalam Arsyad
(2000) dibagi dalam dua kategori luas yaitu: media tradisional dan
media teknologi mutakhir. Media teknologi mutakhir salah satunya
adalah media berbasis multimedia .yang merupakan bahan ajar
interaktif.
Sabri (2005) menyatakan bahwa pengertian media secara
harfiah memiliki arti "perantara" atau "pengantar". Menurut
Education
Association,
media
merupakan
benda
yang
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta
instrumen yang dipergunakari dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar, dapat mempengaruhi efektivitas program instruksional.
Majid (2007) bahwa media merupakan alat yang digunakan sebagai
perantara untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran,
perasaan, dan kemajuan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar mengajar. Arsyad (2000) secara lebih khusus
mengemukakan bahwa pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat gratis, photografis atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Gagne dalam Sadiman (2003), menyatakan bahwa media
adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk belajar. Ditambahkan oleh Briggs dalam
Sadiman (2003), bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan serta merangsang siswa untuk belajar, contoh buku, film
bingkai, film kaset dan lain-lain. Apabila media itu membawa pesanpesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
Peran Multi ... (Hasruddin, 149:160)

154

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED

Vo l.6 No .2,

Desember 2009

maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media
pengajaran.
. Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2000) mengatakan bahwa
media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku taperecorder, kaset, video kamera, video recorder, film slide: foto,
gambar, grafik, televisi dan komputer. Dengan kata lain media adalah
セッューョ
⦅ ・ョ@
ウオセ「イ@
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
mstrukswnal di hngkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar.
Majid (2007) menyatakan bahwa multimedia interaktif adalah
ォッセ「ゥ。ウ@
dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar,
am mas I, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk
mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi
· serta saat. ini ウオ、セィ@
mulai banyak orang memanfaatkan bahan ajar ini,
karena di sampmg menarik juga memudahkan bagi penggunanya
、。ャセ@
m_empelajari ウセ。エオ@
bidang tertentu. Biasanya bahan ajar
multimedia membuat siswa agar dapat menguasai setiap kompetensi
secara tuntas (mastery learning). Multimedia dikelompokkan ke
dalam media hasil teknologi gabungan, karena dalam pergerakkannya
dikendalikan oleh komputer.
·
Arsyad (2002), menjelaskan bahwa multimedia secara sederhana
yaitu sebagai lebih dari satu media. Multimedia bisa berupa kombinasi
antara teks, grafik, animasi, suara, dan video. Perpaduan dan
ォッュ「ゥセ。ウ@
dua atau lebih jenis media ini dikendalikan oleh komputer
sebagar penggerak keseluruhan gabungan media itu. Dengan
demikian, arti multimedia yang pada umumnya dikenal adalah
berbagai macam kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi.
Penggabungan media-media tersebut merupakan satu kesatuan yang
secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau isi
pelajaran.
.
Informasi yang disajikan multimedia berbentuk dokumen yang
hidup, dapat dilihat di layar monitor atau ketika diproyeksikan ke
layar lebar melalui Overhead Projector, dapat didengar suaranya, dan
dapat dilihat gerakannya (video dan animasi). Multimedia bertujuan
untuk menyajikan informasi dalam bentuk yang menyenangkan,
menarik, mudah dimengerti, dan jelas. Informasi akan mudah
dimengerti karena sebanyak mungkin indera, terutama telinga dan
mata, digunakan untuk menyerap informasi (Arsyad, 2002).
Peran Multi ... (Hasruddin, 149:160)

155

Arsyad (200:
yang digunakan un1
besar kemungkina
dipertahankan dala
(2002), mengemuk
seseorang diperolel
diperoleh melalui i
Sedangkan menuru
bahwa pemerolehan
melalui indera 、・ョセ@
12%. Dengan demi
materi pelajaran yru
Dari uraian
hasil belajar ウゥセ@
menggunakan lebil
pelajaran, terutama
Arsyad (2000) me
indera pandang be1
melalui indera lai1
multimedia merup
baik, yang dapat di

2. Pentingnya Mu

Dalarn pro
arti yang cukup
disampaikan kepa1
media. Media mer
menyarnpaikan pc
kemajuan audien
proses belajar me
dalam Arsyad (2C
apabila media it
kelompok penden
atau tindakan, me
Menurut
mengemukan ma
yaitu: pengajaran
menumbuhkan m
maknanya sehin
Per an Multi ...

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol.6 No.2,
Desember 2009

media

isi

155

Arsyad (2002), menjelaskan bahwa semakin banyak alat indera
yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, semakin
besar kemungkinan informasi
tersebut
dimengerti
dan
dipertahankan dalam ingatan. Baugh dan Achsin dalam Arsyad
(2002), mengemukakan bahwa kurang lebih 90% hasil belajar
seseorang diperoleh melalui indera pandang dan hanya sekitar 5%
diperoleh melalui indera dengar, dan 5% lagi melalui indera lain.
Sedangkan menurut Dale dalam Arsyad, (2002), memperkirakan
bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%
melalui indera dengar sekitar 13% dan melalui indera lainnya sekitar
12%. Dengan demikian para siswa diharapkan akan dapat menerima
materi pelajaran yang disajikan dengan mudah.
Dari uraian yang telah dikemukakan dapat dinyatakan bahwa
hasil belajar siswa akan menjadi lebih baik jika para siswa
menggunakan lebih banyak indera dalam proses penerimaan materi
pelajaran, terutama indera pandang dan indera dengar. Dale dalam
Arsyad (2000) memperkirakan bahwa perolehan informasi melalui
indera pandang berkisar 75%, melalui indera dengar sekitar 13% dan
melalui indera lainnya sekitar 12%. Sehubungan dengan ini maka
multimedia merupakan salah satu alternatif media pengajaran yang
baik, yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.
2. Pentingnya Multi Media dalam Pembelajaran Biologi
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai
arti yang cukup penting karena kerumitan bahan yang akan
disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan
media. Media merupakan alat yang digunakan sebagai perantara untuk
menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemajuan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar mengajar (Majid, 2007). Menurut Kemp dan Dayton
dalam Arsyad (2000), media pengajaran memiliki tiga fungsi utama
apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau
kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu memotivasi minat
atau tindakan, menyajikan informasi, dan memberi instruksi.
Menurut Sudjana dan Rivai
dalam Arsyad (2000)
mengemukan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa
yaitu: pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar, bahan pengajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh stswa, metode
Peran Multi ... (Hasruddin, 149:160)

156

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol.6 No.2,
Desember 2009

mengajar akan lebih bervariasi, siswa dapat lebih banyak melakukan
kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi
juga
aktivitas
lain
seperti
mengamati,
melakukan,
mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain. Media sebagai alat
bantu dalam proses belajar mengajar adalah sesuatu yang tidak dapat
dipungkiri. Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu ini
Dale dalam Sadiman (2003); Sanjaya (2008), mengadakan klasifikasi
pengalaman, menurut tingkat dari yang paling kongkrit ke paling
abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut
pengalaman (cone of experience).

abstrak

Visual
Radio
TV
Wisata
Demonstrasi
Partisipasi

kongkrit

Observasi
Pengalaman langsung

Gambar 3: Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan
sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar adalah
Dale 's Cone of Experience atau Kerucut Pengalaman Dale. Kerucut
ini merupakan elaborasi yang rinci dari konsep tiga tingkatan
pengalaman. Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman
langsung (konkret), kenyataan yang ada dilingkungan kehidupan

Peran Multi ... (Hasruddin,

149:160)

157

seseorang kemudi1
verbal (abstrak). セ@
media penyampau
belajar dan inten
pengamatan langs
paling sesuai de11
yang dihadapi den
Pada keny
siswa bukan ses1
perencanaan dan
memang ada se.
dipelajari secara
seorang guru ing
tidak mungkin pt
siswa. Oleh kare
dalam suatu kegi
ini, guru biologl
untuk memberik
dasarlaut.
Melihat 1
maka menurut S:
pembelajaran ac
peristiwa tertent
tertentu; dan (3
Dalam penggun:
siswa dapat den1
siswa menjadi ·
yang diajarkan セ@

C. Penutup
Pada d
mengunakan rr
lengkap fasilit
media yang ter
mengajarkan te
sekolah untuk I
ada di sekitai
melalui kerja セ@
dan sekaligus j,
Peran Multi

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol.6 No.2, Desember 2009

seseorang kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang
verbal (abstrak). Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak
media penyampaian pesan itu urutan-urutan ini tidak berarti proses
belajar dan interaksi mengajar belajar harus selalu dimulai dari
pengamatan langsung, tetapi dimulai dengan jenis pengalaman yang
paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok siswa
yang dihadapi dengan pertimbangan situasi belajamya.
Pada kenyataannya memberikan pengalaman langsung kepada
siswa bukan sesuatu yang mudah bukan hanya menyangkut segi
perencanaan dan waktu saja yang menjadi kendala, akan tetapi
memang ada sejumlah pengalaman yang sangat tidak mungkin
dipelajari secara langsung oleh siswa. Dapat diambil contoh, hila
seorang guru ingin menjelaskan tentang kehidupan dasar laut, maka
tidak mungkin pengalaman langsung diperoleh secara langsung oleh
siswa. Oleh karena peranan media pembelajaran sangat diperlukan
dalam suatu kegiatan belajar mengajar biologi seperti itu. Dalam hal
ini, guru biologi dapat menggunakan · filem, televisi, atau gambar
untuk memberikan informasi tentang kehidupan organisme dalam
dasar laut.
dalam pembelajaran,
Melihat pentingnya penggunaan ュ・セゥ。@
maka menurut Sanjaya (2008) bahwa fungsi dan peranan media dalam
(1) Menangkap suatu objek atau peristiwapembelajaran 。、ャセZ@
peristiwa tertentu; (2) Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek
tertentu; dan (3) Menambah gairah dan memotivasi belajar siswa.
Dalam penggunaan media belajar pada prinsipnya adalah bagaimana
siswa dapat dengan lebih mudah dalam belajar. Dengan adanya media
siswa menjadi terangsang untuk lebih mencari tabu tentang materi
yang diajarkan guru.

acuan

157

C. Penutup
Pada dasamya materi biologi dapat diajarkan dengan
mengunakan multi media. Banyak sekolah yang memang kurang
lengkap fasilitas belajamya dapat dilakukan dengan penambahan
media yang tergantung dari kreativitas guru biologi. Misalnya dalam
mengajarkan tentang rantai makanan, siswa dapat diajak ke halaman
sekolah untuk mengamati dan menginventarisasi flora dan fauna yang
ada di sekitar halaman sekolah. Berdasarkan pengamatan siswa
melalui kerja kelompok lalu mereka dapat membuat rantai makanan
dan sekaligus jaring-jaring makanan. Pembelajaran akan menjadi lebih
Peran Multi ... (Hasruddin, 149:160)

158

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED

Vol.6 No .2,

Desember 2009

kontekstual, karena meteri yang diajarkan sangat berkaitan langsung
dengan kehidupan nyata siswa.
Penggunaan multi media dalam pembelajaran biologi saat
sekarang ini sudah saatnya dilakukan. Guru biologi tidak wajar lagi
dalam mengajar tanpa menggunakan media. Guru biologi harus keatif
dalam menciptakan dan menggunakan media pembelajaran. Dalam
proses pendidikan modern sekarang ini penggunaan multi media tidak
menjadi asing lagi. Dengan penggunaan multi media ini, diharapkan
proses pembelajaran biologi akan semakin berkualitas dan pada
akhirnya akan terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia
secara keseluruhan.

Zain, A., 2002, Stra
Cipta.

or. Hasruddin,
unimed dan Ke
Unimed.

DAFTAR RUJUKAN

Arsyad, A., 2002, Media
Grafindo Persada.

Pembelajaran, Jakarta: Penerbit

Raja

Hamalik, 0., 2008, Metodologi Pengajaran 1/mu Pendidikan,
Bandung: Penerbit Mandar Maju.
Majid, A., 2007, Perenci:maan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Ngalim, M., 1992,
Rosdakarya.

Psikologi Pendidikan,

Bandung:

Remaja

Pratiwi,S., 2006, Biologi untuk SMA Kelas XI, Jakarta: Penerbit
Erlanga.
Sabri, A.H., 2005, Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta: Quantum
Teaching.
Sadiman, S.A., dkk, 2003, Media Pendidikan, Jakarta: Penerbit Raja
Grafindo Persada.
Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kenana.
Peran Multi _ (Hasruddin, 149:160)

159

Peran Multi ... (

JURNAL TABULARASA PPS UNIMED
Vol.6 No.2, Desember 2009

Zain, A., 2002, Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
Dr. Hasruddin, M.Pd adalah Dosen Jurusan Biologi FMIPA
Unimed dan Ketua Prodi Pendidikan Biologi (S-2) PPs
Unimed.

Raja

159

Peran Multi ... (Hasruddin, 149:160)

1,60