PERAN MEDIA PEMBELAJARAN ISLAM DALAM MEN

PERAN MEDIA PEMBELAJARAN ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN
KUALITAS PENDIDIKAN NASIONAL DI ERA GLOBAL
Fuad Jaya Miharja
Program Studi Pendidikan Biologi – FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Tlogomas No. 246 Malang
fuad.jayamiharja@gmail.com / +6285749444048

Abstrak
Perkembangan era globalisasi merupakan sebuah langkah maju yang luar biasa bermanfaat
bagi peradaban manusia modern. Kebutuhan akan informasi seakan menjadi sebuah
konsumsi wajib terpenuhi setiap hari. Kebutuhan dan perilaku pencarian informasi dapat
dipengaruhi oleh beberapa sebab seperti latar belakang sosial, budaya, lingkungan sosial,
tujuan yang ada dalam diri manusia, serta pendidikan. Salah satu komponen keberhasilan
pendidikan adalah tersedianya media pembelajaran. Keberadaan media pembelajaran islam
memiliki fungsi yang sangat penting di tengah laju global yang sangat kencang. Media
pembelajaran islam sebagai media pendidikan dan dakwah yang memiliki kedudukan penting
dalam menentukan arah dan kualitas pendidikan di era global.
Kata Kunci: Media pembelajaran islam, pengembangan kualitas pendidikan, globalisasi
Pendahuluan
Pesatnya perkembangan sistem komunikasi informasi dan media dalam era globalisme
telah memberikan dampak positif dan negatif terhadap perubahan global dan pola hidup yang

terjadi di masyarakat tak terkecuali pada dunia pendidikan Indonesia. Dampak negatif
pesatnya globalisasi tampak pada beberapa permasalahan yang mengelilingi dunia
pendidikan nasional. Pendidikan di Indonesia saat ini belum sepenuhnya lepas dari ancaman
degradasi moral seperti berbagai tindak kekerasan seperti perkelahian, tawuran dan aksi
bullying. Bermacam-macam aksi tersebut tidak jarang dilatarbelakangi oleh buruknya nilai
yang diterima melalui berbagai macam media, sehingga siswa mendapatkan pengaruh negatif
yang berdampak pada kepribadiannya. Lemahnya integritas dan moral juga dapat dilihat dari
banyaknya kasus kebocoran soal ujian nasional (UN) yang selalu berulang setiap tahun,
bahkan di tahun ini modus kecurangan semakin canggih dengan menggunakan internet.
Pendidikan di Indonesia seperti nyaris kehilangan rohnya yang didasarkan atas nilai-nilai
keimanan yang tertuang dalam tujuan pendidikan nasional.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar dunia, pendidikan islam
mempunyai peran yang sangat signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia dan
pembangunan karakter, sehingga masyarakat yang tercipta adalah representasi masyarakat
islam (Hanafy, 2009). Ketercapaian visi tersebut sendiri bukanlah sebuah hal yang mudah
1

dicapai saat ini mengingat begitu besar tantangan yang harus dihadapi. Salah satu yang
menjadi tantangan pendidikan saat ini adalah bagaimana menanggulangi dan mengimbangi
gencarnya media-media asing maupun media nasional yang terpengaruh oleh budaya asing

yang masuk agar tidak pengaruh negatif terhadap pola pikir dan kepribadian masyarakat. Hal
ini penting dilakukan karena tidak semua informasi yang disampaikan tersebut sesuai dengan
nilai-nilai islam.
Salah satu cara penanggulangan dampak negatif media tersebut adalah dengan
memaksimalkan fungsi positif dari media itu sendiri. Penanaman atau integrasi nilai-nilai
luhur islam dapat dilakukan dengan mengakulturasikan nilai-nilai islam ke dalam
pembelajaran di kelas. Integrasi dapat dilakukan dengan mengembangkan dan menggunakan
media-media pembelajaran di sekolah yang telah disesuaikan dengan nilai keislaman atau
lazim disebut media pembelajaran islam. Pola seperti ini dapat mempermudah tercapainya
keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan kecerdasan moral-spiritual peserta didik.
Karakter Media Pembelajaran
Perkembangan media pembelajaran selaras dengan perkembangan teknologi.
Perkembangan ini membawa konsekuensi bahwa media pembelajaran tidak hanya sebatas
alat bantu mengajar, yang menyampaikan informasi atau pengetahuan dan penghubung antara
pendidik kepada peserta didiknya. Lebih dari itu, media pembelajaran mampu menembus
ruang dan waktu, menanamkan dan mempengaruhi kehidupan dan kepribadian peserta didik
beserta lingkungannya.
Dilihat dari segi penggunaannya, menurut Gusmaneli (2012) media dapat
digolongkan menjadi 3 kelompok, meliputi 1) media yang dipakai secara individual, seperti
komputer, buku, dan modul, 2) media yang dipakai secara berkelompok, seperti film,

overhead, dan kaset video, 3) media yang dipakai secara massal, seperti radio pendidikan,
televisi pendidikan. Lebih lanjut, dari teknis penggunaannya tidak ada satu media yang lebih
tinggi atau lebih unggul dari media lain untuk semua tujuan, sehingga dibutuhkan hubungan
saling keterikatan untuk mencapai sebuah tujuan belajar.
Abdillah (2011) menyatakan media dikelompokkan menjadi 2 jenis ditinjau dari sisi
kesiapan pengadaannya, yaitu media jadi (media by utilization) dan media rancang (media by
design). Media jadi adalah media yang sudah merupakan komoditi pasar dan siap pakai
secara teknis, sedangkan media rancang adalah media yang perlu dirancang dan dipersiapkan
khusus. Dalam hal ini, perancangan dan persiapan media tersebut disesuaikan dengan tujuan

2

pembelajaran, karakter peserta didik, dan nilai-nilai luhur. Media pembelajaran memiliki
karakteristik seperti yang dijelaskan oleh Siddik, (2010) sebagai berikut.
1.

Media hasil teknologi cetak, seperti buku dan materi visual statis yang pada umumnya
bersifat komunikasi satu arah.

2.


Media hasil teknologi audio-visual, yang dihasilkan dari pengelolaan data secara
elektronik menggunakan hardware maupun software sehingga dapat disampaikan dalam
bentuk sajian audio maupun visual yang bersifat dinamis.

3.

Media

hasil

teknologi

berbasis

komputer,

yang

mampu


menghasilkan

atau

menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber berbasis micro-processor.
Aplikasi teknologi berbasis komputer salah satunya dapat dinikmati pada tes yang
berbasis komputer (computer assisted test) seperti pada pelaksanaan tes CPNS dan UN
baru-baru ini.
4.

Media hasil gabungan teknologi dan teknologi komputer, yang merupakan kombinasi
beberapa bentuk media yang dipadukan dengan kendali computer seperti video player.

5.

Softmedia meliputi sikap, perbuatan, tata krama, strategi, dan manajemen yang
berhubungan dengan aplikasi ilmu yang didasarkan atas nilai-nilai luhur dalam agama
dan aspek kepantasan. Media pembelajaran yang bersifat non-fisik ini termasuk
didalamnya adalah keteladanan, instruksi, ganjaran dan hukuman.


Integrasi Media Pembelajaran dan Nilai – Nilai Islam
Media pembelajaran islam merupakan media pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan nilai-nilai luhur islam dan dipergunakan dalam aktivitas belajar mengajar, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Badlihisham (2012) dalam Zakariya (2013)
menyatakan bahwa islam dan media (komunikasi / dakwah) merupakan sebuah simbiosis
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keterkaitan yang erat antara islam dan media
membuka kunci-kunci pengetahuan dan peradaban manusia sebagai bentuk ibadah kepada
Allah SWT. Media pembelajaran islam bukan semata penghubung antara sumber informasi
dengan sasarannya, melainkan juga terkait dengan bagaimana nilai-nilai informasi itu
dikemas, disampaikan, dipahami, dan dilaksanakan dengan penuh kesadaran sehingga ada
transfer of value, selain transfer of knowledge, attitude & skill (Effendy, 2013). Dalam
konteks pendidikan masa kini, inilah yang disebut dengan literasi islam. Sebuah proses
pembelajaran islam yang disusun tidak hanya sampai pada ranah pengetahuan dan
pemahaman, melainkan sampai pada ranah terapan dan aktualisasi dalam kehidupan seharihari.
3

Modernisasi terhadap teknologi dan media turut membangun sistem sosial yang terjadi
di masyarakat karena merupakan sebuah bagian integral. Dengan kata lain, media tidak lagi
dilihat sebagai suatu entitas mendiri melainkan suatu industri yang didalamnya terdapat

totalitas yang saling berinteraksi secara dinamis, meliputi pelaku media, masyarakat umum
dan negara (Setiawati, 2008). Hubungan tersebut dapat dilihat dalam grafis berikut.

Gambar 1. Hubungan keterkaitan media pembelajaran dengan peserta didik, kebudayaan dan kepribadian

Gambar tersebut menunjukkan kedudukan strategis media sebagai jembatan
penghubung di peserta didik dan berperan penting bagi pembangunan moral, kebudayaan,
serta kepribadian. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-An’am [6: 153] “dan bahwa (yang
kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu
mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya, yang demikian itu diperintahkan Allah kepada kamu agar kamu bertaqwa”.
.
Peran Media Pembelajaran Islam dalam Mempertahankan Kualitas Kehidupan Islam
Manusia sejatinya diciptakan oleh Allah SWT dengan kemampuan berfikir dan nalar.
Kemampuan berpikir dan nalar dikembangkan sedemikian rupa melalui aktivitas belajar baik
secara formal, informal maupun non-formal. Dengan anugerah tersebut, manusia mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di masyarakat (Muhammad, 2012 dalam
Zakariya, 2013). Melalui proses belajar, semua kebutuhan umat islam dapat dicurahkan dan
dikonsumsi oleh umat islam sendiri dengan berbagai alternatif pilihan media pembelajaran
yang digunakan. Penggunaan media pembelajaran islam lebih menekankan pada konsep
tauhiditas dan hanya menjadikan islam sebagai acuan hidup mereka (Zakariya, 2013).

4

Media pembelajaran islam menjadi salah satu wasilah yang dapat digunakan oleh
pendidik dalam melaksanakan fungsi belajar dan mengajarnya. Dalam konteks yang lebih
umum, media pembelajaran islam ini digunakan oleh para pendidik dalam memahami dan
memetakan karakter peserta didiknya (Zakariya, 2013). Hal ini bertujuan untuk membentuk
artikulasi yang sejalan diantara kedua peran tersebut. Dalam hal ini, media dimanfaatkan
untuk dapat merancang pendekatan terbaik agar nilai informasi atau pengetahuan yang
disampaikan oleh pendidik dapat bersifat long-term memorize serta easy to applicable. Dalam
konteks peserta didik, penggunaan media yang tepat dapat menempatkan nilai-nilai dari
informasi yang disampaikan mengambil tempat yang sesuai di dalam hati dan logika,
sehingga mudah diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari
Peranan media pembelajaran islam seyogyanya searah dan sejalan dengan ajaran yang
telah ditetapkan dalam agama islam. Hal ini penting agar peserta didik secara khusus, dan
umat muslim pada umumnya dapat membedakan, menakar, dan menimbang suatu nilai
informasi atau pengetahuan yang berasal dari media pembelajaran yang disusun tanpa nilainilai islam agar justru tidak tersesat dibuatnya. seperti yang terkandung. Allah berfirman
dalam Surat Al-Hujurat [49: 6] “Wahai orang-orang beriman! Jika seorang fasik datang
kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak
mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali
perbuatan itu”.

Lebih lanjut seperti yang dijelaskan oleh Ghazali (2007) dalam menghadapi realitas
kehidupan umat islam saat ini, beberapa aspek penting dari peranan media pembelajaran
islam, meliputi:
1.

Menyebarkan islam dan menjelaskan kebenaran kepada khalayak ramai terutama peserta
didik.

2.

Mempertahankan isu-isu yang berkaitan dengan kehidupan umat islam.

3.

Menggunakan pendekatan dan kaedah yang bijak dalam upaya menjalin komunikasi
islam yang berkesan.

4.

Menanamkan nilai-nilai luhur yang didasarkan atas kebenaran hakiki dalam al-quran,

serta as-sunah sebagai representasi kehidupan Rasulullah SAW.

5.

Melancarkan perang syaraf terhadap musuh sebagai salah satu cara dakwah dalam
menangkis serangan media barat serta melemahkan posisi mereka di samping kembali
mengukuhkan perspektif islam.

6.

Menghadapi perang media propaganda asing serta melindungi umat islam pada
umumnya dari usaha yang menyesatkan.
5

Menurut pemaparan di atas, jelas bahwa media pembelajaran islam adalah media yang
berdasarkan pada prinsip kebenaran, bernilai fakta, ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Jika tanpa ada bukti yang nyata, maka tentu bukanlah bagian dari media
pembelajaran islam. Nilai yang disampaikan berdasar pada sangkaan, kabar angin, gosip,
dusta dan penipuan harus ditolak sama sekali.
Hassan (2012) mengutarakan 5 peranan media pembelajaran islam dalam

meningkatkan kualitas kehidupan islam, yaitu:
1.

Media pembelajaran islam berperan sebagai pendidik (muaddib), agar senantiasa
melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.

2.

Sebagai media informasi (musaddid), yaitu sebagai upaya menangkis fakta yang sering
kali disalahartikan sebagai upaya propaganda dan pelemahan kepribadian umat islam.

3.

Sebagai pembaruan (mujaddid), yaitu penyebar paham pembaruan akan pemahaman dan
pengajaran amalan islam.

4.

Sebagai pemersatu umat (muwahhid), yang mampu meningkatkan ukhuwah diantara
sesama umat islam. Masyarakat muslim yang bersatu padu akan mampu memberi
perubahan yang positif dalam masyarakat.

5.

Sebagai pejuang (mujahid) dalam memperjuangkan dan membela nilai-nilai islam

Peran Media Pembelajaran Islam dalam Perkembangan Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, serta bertanggung jawab.
Perumusan tujuan pendidikan nasional ini didasarkan pada nilai-nilai moral yang luhur islam.
Hal ini sejalan dengan konsep pendidikan islam, yaitu usaha untuk memelihara dan
mengembangkan fitrah manusia serta sumberdaya insani yang melekat padanya demi
terwujudnya manusia seutuhnya sesuai dengan norma islam (Widodo, 2010). Pendidikan
nasional diarahkan untuk mencapai keserasian dan keseimbangan antara akal serta budi
pekerti, antara kompetensi yang berkaitan dengan ranah intelektual serta yang kompetensi
yang terkait dengan kejiwaan dan perasaan. Manusia sebagai subjek pebelajar, dalam
pendidikan islam diperlakukan sebagai makhluk yang memiliki unsur jiwa dan raga (Sarjono,
2005).
Media pembelajaran islam menjadi salah satu komponen penting dalam mencapai
tujuan pendidikan nasional. Penggunaan media pembelajaran islam dalam proses belajar
mengajar secara langsung maupun tidak langsung turut menentukan arah tercapainya tujuan
pendidikan nasional yang merujuk pada tujuan pendidikan islam. Penyebutan islam dalam
6

media pembelajaran islam berimplikasi luas pada seluruh aspek yang menyangkut pendidikan
islam, sehingga melahirkan pribadi-pribadi islam yang mampu mengemban misi sebagai
khalifah di bumi (khalifatullah fil ardhi). Hal ini sejalan dengan pernyataan Sarjono (2005)
bahwa pendidikan nasional yang didasarkan atas nilai islam mempunyai dua orientasi.
Pertama, ketuhanan (tauhid) yaitu penanaman rasa taqwa dan pasrah kepada Allah SWT
sebagai Sang Pencipta yang tercermin dari kebaikan aqidah sebagai seorang hamba. Kedua,
kemanusiaan menyangkut tata hubungan dengan sesama manusia, lingkungan dan makhluk
hidup yang lain.
Untuk dapat mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam praktek kehidupan diperlukan
kemauan moral, untuk menumbuhkan kemauan moral dibutuhkan penghayatan dan untuk
menghayati nilai-nilai moral diperlukan pemahaman. Proses pemahaman, penghayatan dan
pengamalan merupakan ranah pendidikan. Dengan kata lain pendidikan merupakan upaya
untuk melestarikan dan menginternalisasikan nilai-nilai ilahi dalam kehidupan (Widodo,
2010). Dari telaah diatas, peran media pembelajaran islam dalam pendidikan nasional adalah:
1.

Mengembangkan wawasan peserta didik mengenai dirinya, agamanya, dan alam
sekitarnya sehingga akan tumbuh kreativitas.

2.

Melestarikan nilai-nilai insani (fitrah) yang akan menuntun jalan kehidupan sehingga
keberadaannya lebih bermakna.

3.

Membuka pintu dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sangat
bermanfaat bagi peradaban manusia.

Kesimpulan
Berkembangnya era globalisasi harus dapat disikapi dengan bijak oleh semua pihak.
Pemanfaatan media pembelajaran islam menjadi sebuah keharusan demi peningkatan kualitas
hidup bangsa secara umum, serta untuk menghalau pengaruh atau dampak negatif dari
globalisasi yang semakin gencar. Keberadaan media pembelajaran islam tidak hanya menjadi
sebuah sarana komunikasi pendidikan / dakwah islam yang santun, melainkan sebagai media
pemersatu islam dalam memperjuangkan dan mempertahan nilai-nilai tauhid dalam
kehidupan dan peradaban manusia.
Daftar Rujukan
Abdillah. 2011. Efektivitas Pembelajaran Berbantuan Media Audio Visual Melalui
Metakognitif terhadap Pelajaran PAI di SMP Al-Falah (Studi pada Pelajaran PAI di
SMP Al-Falah Bekasi). Skripsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah
Ghazali, S. 2007. Media Komunikasi Islam. Shah Alam: UITM
7

Gusmaneli. 2012. Dampak Teknologi Pendidikan terhadap Peranan Guru di Masa Depan.
Jurnal Al-Ta’lim, Jilid 1, No. 2, Juli 2012 hlm 166-172
Hassan, A.H. 2012. Teknologi Makin Maju, Pemikiran Makin Mundur. Selangor: Utusan
Karya
Ishartiwi. 2009. Pengembangan Media Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Berkebutuhan
Khusus. Makalah disampaikan dalam Workshop Pengembangan Pembelajaran PAI
Berbasis ICT – Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Depag RI, 25-27 Maret
2009
Pardianto. 2013. Meneguhkan Dakwah Melalui New Media. Jurnal Komunikasi Islam. Vol
03, No 01, Juni 2013. (online) http://jki.uinsby.ac.id/index.php/jki/article/view/56/41
[diakses 24 Oktober 2014]
Siddik, Muhammad. 2010. Karakteristik Media dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) di Sekolah Menengah Atas. (online) [diakses 13 Mei 2015]
Sarjono, 2005. Nilai-nilai Dasar Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam. Vol. II,
No. 2, Tahun 2005
Widodo,
S.Y.A.
2010.
Pendidikan
Islam.
(online)
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PENDIDIKAN%20ISLAM_0.pdf [diakses 13
Mei 2015]
Zakariya, N; Mohamad, A.D. 2013. Media Sebagai Wasilah Dakwah. (online)
http://journalarticle.ukm.my/6771/1/35-94-1-SM.pdf [diakses 24 Oktober 2014]

IDENTITAS PENULIS
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
Instansi
Alamat Instansi
Alamat Rumah

: Fuad Jaya Miharja, S.Pd, M.Pd
: Probolinggo / 19 April 1987
: Universitas Muhammadiyah Malang
: Jl. Tlogomas No. 246 Malang
: Jl. Bandara Palmerah I/A3 Perum Villa Gunung Buring
Kel. Cemorokandang Kec. Kedungkandang Kota Malang

8