BLACKMETAL CULTURE DALAM GRAFIS CETAK SARING.

(1)

KATA PENGANTAR

Bismillahhirohannirohim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas akhir yang menjadi syarat dalam menempuh pendidikan Studi Strata I (S1) pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa di Universitas Pendidikan Indonesi (UPI) berupa pembuatan skripsi dengan judul

“BLACKMETAL CULTURE DALAM GRAFIS CETAK SARING”.

Kultur Black Metal menjadi sebuah pilihan dan gagasan dalam berkarya seni grafis dengan menggabungkan teknik cetak saring,karya grafis yang dibuat merupakan suatu unsur estetika yang penulis sesuaikan dengan ide, konsep, pengalaman dan pengetahuan.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi rangsangan dalam meningkatkan minat berkarya serta menjadi media berapresiasi. Melalui karya ini,penulis berkeinginan untuk menyampaikan ide gagasan dalam bentuk cetakan grafis serta pengantar karya, kepada para apresiator seni dan masyarakat luas, terutama diruang lingkup Pendidikan Seni Rupa.

Bandung, Agustus2012 Penulis


(2)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukurkehadirat Allah SWT karena rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:BLACKMETAL CULTURE DALAM

GRAFIS CETAK SARING”.

Pada saat menulis laporan tugas akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas doa restu, bimbingan, arahan, bantuan, dan dorongan semangatnya kepada :

- Kedua orangtuaku,Bapak. Rachmat T dan Ibu Nining.

- Bibi Yayah yang selalu mendukung segala kebutuhan materi dan yang lainnya. - Bapak Dr. Ayat Suryatna, M.Si, sebagai Pembimbing I.

- Bapak. Drs. Moch Oscar Sastra, M.Pd, sebagai Pembimbing II.

- Bapak Dr. Zakaria S. Soeteja, M.Sn, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa yang selalu memberi dukungan, motivasi dan arahan yang bijaksana.

- Bapak Bandi Sobandi M.Sn, sebagai Sekertaris Jurusan Seni Rupa. - Bapak Dadang Sulaeman, M.Sn, sebagai Pembimbing Akademik.

- Bapak Yayat Suryatna serta seluruh Dosen, Staff, dan Pegawai di Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI.

- Keluarga Besar HIMASRA, STUDIO 229, NSS, BUSSER, serta kawan-kawan Komunitas Gambar Seram, GANIATI. Terimakasih atas semua dukungan dan masa-masa yang sudah kita alami selama ini.


(3)

- Keluarga galeri Botol, serta X Sanset 56 yang telah menginspirasi penulis dalam

melakukan „etos kerja‟.

- Studio Cetak The Hair Peace dimiliki oleh Muldhan Pribadi yang sangat membantu sekali dalam proses pengerjaan tugas akhir, juga Sani dan Ridwan.

- Yudi Triadi, Luckyta Akbar dan Andri Pramuditya yang senantiasa membantu menambah wawasan ilmu dalam dunia desain dan grafis.

- Rekan-rekan mahasiswa seluruh angkatan Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI. - Teman-teman semasa kecil di Maleber Gery, Delly, Herin sertateman semasa SMA,

Usron, Dzul, Dika, Letda Budi, Hendoko, Tika yang selalu ceria. - Keluarga besar Band March Alive yang selalu mendukung.

- Abbah “Descreator” Supriyanto Gitaris Impish terima kasih banyak wawasannya.

- Ni Luh Ayu Suryaningsih yang setiap hari memberikan motivasi dan semangat yang sangat berarti, serta keluarga besar Bapak I Ketut Suardhana diBali dan Bandung.

- Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga amal dan dan kebaikan semua diterima oleh Allah SWT dan dibalas dengan yang lebih baik, amin. mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan pendidikan seni rupa.

Bandung,Agustus2012 Penulis


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...……….i

KATA PENGANTAR ……….ii

UCAPAN TERIMA KASIH...……….... iii

DAFTAR ISI ………...v

DAFTAR GAMBAR………..viii

DAFTAR TABEL DAN BAGAN ...………... xii

DAFTAR LAMPIRAN………...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Tujuan Penciptaan ... 4

D. Manfaat Penciptaan ...4

E. Metode Penciptaan ... 5

F. Sistematika Penciptaan ... 7

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN ... 8

A. Kajian Teoritis………... 8


(5)

3. Sejarah Cetak Saring ………... 11

4. Perkembangan Cetak Saring Sebagai Media Seni Rupa... 13

B. Kajian Empiris………...16

1. Sejarah Black Metal ...14

2. Perkembangan Black Metal... 14

3. Black Metal Norwegia (Norwegian Black Metal)... 15

4. Black Metal Indonesia ………... 21

C. Konsep Penciptaan ………..…. 26 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN... 27

A. Kerangka Kerja Penciptaan ... 27

1. Teknik Pengumpulan Data …………...29

2. TeknikPenciptaan ...30

3. Teknik dan Bahan ……... 30

4. Penetapan Ukuran dan Jumlah Karya ... 39

B. Proses Berkarya ... 39

1. Tahap ke-1 ...40

2. Tahap ke-2 ...42

3. Tahap ke-3 ...43

4. Tahap ke-4 ...46

5. Tahap ke-5 ...49


(6)

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA... 50

A. Visualisasi dan Analisis Karya I ...51

B. Visualisasi dan Analisis Karya II ... 54

C. Visualisasi dan Analisis Karya III ...56

D. Visualisasi dan Analisis Karya IV ...58

E. Visualisasi dan Analisis Karya V ...60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...62

A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ...64

DAFTAR PUSTAKA ... xiii

DAFTAR ISTILAH ...xvi

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... xx


(7)

Halaman Gambar 2.1.

Skull karya dari Andy Warhol (Screen Printing) ...8

Gambar 2.2.

Fiend Rocker karya dari Shepard Fairy (Screen Printing)... 9

Gambar 2.3.

Neil Young Canvaskarya dari Shepard Fairy (Screen Printing)...9 Gambar 2.4.

Crystalline Deer karya dari Justin Bartlett (Screen Printing)... 10

Gambar 2.5.

Crucifixion Karya Sister MaryCorita…... 13 Gambar 2.6.

Immortal Band………... 16 Gambar 2.7.

Immortal back patches ...17 Gambar 2.8.

Mayhem Live at Kristiansand, Norwegia... 17 Gambar 2.9.

Gorgoroth dalam acara Black Mass Krak………..... 18 Gambar 2.10.

Black Metal Timeline... 19


(8)

Impish Band……….... 22

Gambar 2.12

Hell Gods 1997………... 23

Gambar 2.13

Hell Gods 2012………... 23

Gambar 2.14

Haze………….………... 24

Gambar 2.15

Crusade ……...………... 24

Gambar 3.1.

Kain dan kanvas... 31 Gambar 3.2.

Tinta SW (Super White)...32 Gambar 3.3.

Extender... 32

Gambar 3.4.

Diasol ... 33 Gambar 3.5.

Soda api dan kaporit... 33 Gambar 3.6.

Handspryer... 34


(9)

Gambar 3.8.

Hairdryer... 35

Gambar 3.9.

Tape (isolasi) ... 35

Gambar 3.10.

Squeeze (rakel)... 36

Gambar 3.11.

Screen………... 36 Gambar 3.12.

Brush atau kuas ... 37

Gambar 3.13.

Kaca dan lampu neon ... 37 Gambar 3.14.

Alat untuk mengoleskan diasol... 38 Gambar 3.15.

Alat berat... 38 Gambar 3.16.

Papan kayu... 38 Gambar 3.17.

Desain karya pertama... 40 Gambar 3.18.

Desain karya kedua... 41 Gambar 3.19.


(10)

Desain karya ketiga… ………. ... 41 Gambar 3.20.

Desain karya keempat………... 42 Gambar 3.21.

Desain karya kelima………... 42 Gambar 3.22.

Proses pembuatan desain dan sketsa... 43 Gambar 3.23.

Proses penggunaan diasol pada screen...44 Gambar 3.24.

Proses pengeringan screen... 45 Gambar 3.25.

Proses afdruk………... 46 Gambar 3.26.

Tahapan warna...47 Gambar 3.27.

Proses pencetakan...48 Gambar 3.28.

Pewarnaan dengan kuas...49 Gambar 4.1.

Karya 1 ... 76 Gambar 4.2.


(11)

Gambar 4.3.

Karya 3 ... 81 Gambar 4.4.

Karya 4 ... 83 Gambar 4.5.

Karya 5 ... 85

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Halaman Bagan 3.1


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran.

1. SK Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi, dari Dekan FPBS Univesitas Pendidikan Indonesia tanggal 28 November 2011 no.

61/UN40.3.6/DT/2011. 2. Foto


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Black Metal dikenal sebagai salah satu aliran musik yang mempunyai ciri

khas musik yang dingin, gelap, melankolis, tragis, dan beratmosfir suram. Black

Metal muncul pada tahun 1980-an dengan dipelopori oleh band-band seperti Venom, Bathory, Celtic Frost. Black Metal muncul kembali pada awal 1990-an yang

berkembang terutama di Norwegia, dan menyebar ke negara-negara lainnya. Burzum,

Darkthrone, Immortal, dan Mayhem merupakan band-band paling berpengaruh dalam

perkembangan Black Metal pada periode tersebut.

Banyak band Black Metal terbatas dalam memproduksi album, hal tersebut sebagai suatu pernyataan melawan musik mainstream dan untuk mencerminkan suasana musik yang berbeda dengan atmosfer tertentu. Beberapa pionir dari

band-band Black Metal saat ini masih melakukan hal seperti itu. Lalu produksi asli dan

terbatas milik mereka tersebut dikelola dengan biaya yang terbatas pula. Produksi seperti ini dikenal sebagai salah satu elemen yang sangat penting dari Black Metal yang sesungguhnya.

Aspek-aspek dalam musik Black Metal memiliki karakteristik yang berbeda.

Black Metal memiliki ciri vokal yang memekik, dengan nada gitar dan bass yang

bertempo cepat dan hentakan drum yang sangat cepat pula. Terkadang para musisi-musisi Black Metal menambahkan instrumen-instrumen musik seperti keyboard elektronik dengan suara seperti harpa, biola, organ, choir (paduan suara) yang


(14)

memberikan kesan musik orkestra atau musik katedral, untuk menambahkan sebuah atmosfir musik yang menyeramkan. (During & Wageningen, 2007).

Menurut Olson (2008), Black Metal sangat berbeda dari jenis musik metal lainnya, dan dapat dipahami sebagai salah satu aliran musik yang unik. Black Metal merupakan sebuah ekspresi dari budaya yang menandakan perubahan yang dramatis yaitu metal tradisional dan modernisme keduniawian. Meskipun Black Metal telah berkembang diseluruh dunia, dan mengambil keberagaman adat tertentu dari berbagai lokasi. Ada tiga karakteristik dasar yang membuat Black Metal luar biasa dan signifikan : 1.) Black Metal identik dengan konflik antara individu yang radikal dan identitas suatu kelompok serta secara bersamaan mencoba dan berusaha menerima baik polaritasnya. 2.) Black Metal fokus pada sudut pandang yang romantis terhadap alam masa lalu yang ideal, kedua konsep tersebut dapat dikatakan saling berkaitan satu sama lain. 3.) Black metal identik dengan hal-hal yang tidak rasional dan primitif, yang merupakan sebuah kritik modern terhadap rasionalisme dan sekulerisme.

Musik Black Metal berpedoman terhadap ideologi-ideologi anti-Yahudi-Kristen, paganisme, satanisme, dan kebencian terhadap sesuatu yang diilustrasikan kedalam lirik. Namun tidak semua musisi Black Metal mendukung ideologi-ideologi seperti itu, saat ini ada pula band-band Black Metal yang lirik-liriknya bertemakan kematian, kegelapan dan perjuangan hidup maupun mengenai budaya dan lingkungan alam, khususnya di Negara Eropa utara yang merupakan tempat kelahiran Black

Metal itu sendiri. Hal tersebut juga tercermin dalam penggunaan elemen-elemen


(15)

Black Metal. Corpse-paint tersebut dapat menjadi simbol ekspresi terhadap leluhur

mereka yaitu bangsa Viking. (During & Wageningen, 2007).

Menurut Bjarne Melgard seorang seniman dari norwegia, Black Metal merupakan sebuah budaya dan scene musik di Norwegia yang merupakan fenomena sosial yang sangat menonjol khususnya di Norwegia. Corpse paint merupakan suatu unsur estetik dari Black Metal dan disetiap corpse paint yang dipakai oleh musisi

Black Metal memiliki karakter yang berbeda-beda walaupun sekilas terlihat sama,

dan corpse paint adalah suatu bentuk ekspresi dari seorang musisi Black Metal. (Until

The Light Takes Us, Norwegian Black Metal Documentary. 2010).

Band-band Black Metal juga memiliki lirik lagu dan artwork (karya seni yang

terdapat pada merchandise) yang berkaitan dengan budaya atau landscape (pemandangan) tempat mereka berasal, khususnya Norwegia. Kegelapan, dingin, hutan-hutan dan gambaran alam Negara Eropa Utara yang merefleksikan asal usul

Black Metal Scandinavia. Pada setiap karya yang dibuat oleh penulis didalamnya

terdapat tema-tema yang diusung dalam kebudayaan Black Metal seperti objek kambing atau Baphomet, dewa yang berperawakan manusia dan berkepala kambing yang menjadi icon dalam kultur Black Metal, dan merupakan cikal bakal dimana lahirnya musik Black Metal sebagai inspirasi dalam karya musik mereka.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas, dirumuskan dan dibatasi terlebih dahulu agar lebih mengkerucut dan lebih terarah. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dan dirumuskan dalam petanyaan penciptaan sebagai berikut :


(16)

1. Bagaimana mengembangkan gagasan Black Metal Culture kedalam konsep berkarya seni grafis ?

2. Bagaimana memvisualisasikan konsep berkarya seni grafis Black Metal

Culture dalam bentuk karya seni grafis ?

3. Bagaimana bentuk karya seni grafis yang memvisualisasikan gagasan konsep berkarya Black Metal Culture ?

C. Tujuan penciptaan

Adapun tujuan dari penciptaan ini setelah melihat latar belakang dan rumusan masalah sebelumnya adalah :

1. Penulis dapat mengetahui bagaimana menampilkan gagasan-gagasan yang terkait dengan Black Metal Culture kedalam sebuah karya seni grafis.

2. Penulis dapat mengetahui bagaimana mendesain karya seni grafis dengan metode cetak saring untuk memvisualisasikan Black Metal Culture sebagai gagasan berkarya.

3. Penulis dapat memahami bagaimana membuat karya dengan mengembangkan dan mengolah visual dengan tema Black Metal Culture.

D. Manfaat Penciptaan

Black Metal Culture sebagai ide gagasan berkarya seni grafis dengan teknik

cetak saring ini diharapkan dapat bermanfaat untuk beberapa kalangan diantaranya : 1. Untuk penulis sendiri, berkarya seni grafis cetak saring dengan tema Black


(17)

media berbeda serta peka terhadap fenomena aktual dan menghargai keragaman budaya.

2. Bagi pendidikan, ide gagasan sebuah kultur musik dapat dijadikan proses kreativitas dalam berkarya seni rupa, serta pagi pendidik dapat lebih selektif menggunakan tema-tema musik yang akan diangkat sebagai gagasan berkarya seni rupa.

3. Bagi masyarakat, Penulis berharap dengan adanya karya tersebut dapat menambah wawasan bagi masyarakat tentang bentuk-bentuk karya seni rupa yang menggunakan tema yang tidak konvensional.

E. Metode Penciptaan

Penulis terlebih dahulu melakukan pengamatan terhadap perkembangan Black

Metal Culture saat ini yang dalam latar belakang masalah di atas telah disebutkan,

penulis sebagai seorang pelaku di dalamnya yang juga mengamati perkembangan musik Black Metal, yang sampai saat ini sudah menjadi sebuah perkembangan budaya musik dan menimbulkan berbagai dampak di dalamnya. Dengan menggunakan teknik konvensional sebagai proses penciptaan yang digunakan penulis yaitu guna mencari pengaruh tertentu terhadap kecenderungan lain dalam kondisi yang terkendali, yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengeksplorasi bahan dan teknik sesuai dengan kebutuhan proses penciptaan dalam pembuatan karya dengan “Black Metal Culture “ sebagai ide gagasan berkarya seni grafis dengan

metode cetak saring.

Untuk lebih jelasnya dalam bagan berikut: 1. Pengkajian sumber gagasan


(18)

Langkah-langkah yang akan dilakukan penulis dalam pengkajian sumber gagasan terdiri dari pengumpulan data sebagai berikut:

a. Studi literatur

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori dan bahan pendukung serta untuk menyempurnakan analisis data dalam rangkaian penelaahan hubungan dengan teori yang relevan serta pendalaman berkarya yang dilakukan dengan studi pustaka yang meliputi penelaahan serta pengkajian buku dan landasan teori lain seperti buku, majalah, dan internet. b. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, foto-foto proses dari awal hingga penciptaan karya berakhir, dan dokumen-dokumen lainnya.

2. Teknik penciptaan karya

Karya yang akan dibuat adalah seni grafis dengan teknik cetak saring, Adapun tahap teknik penciptaan yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut.

a. Teknik dan bahan

Eksplorasi dilakukan dengan cara membuat gambar pada kertas dengan teknik drawing, dengan gambar atau objek yang berkaitan dengan tema, selanjutnya gambar dipindahkan ke dalam scanner untuk discan yaitu guna memindahkan gambar dari kertas ke dalam bentuk digital image

drawing. Adapun bahan tambahan yang digunakan yaitu cairan pigmen atau extender yang berfungsi agar cat akan terlihat transparan seperti sapuan kuas


(19)

b. Proses Penciptaan

Pengambilan obyek dilakukan dengan membuat gambar dikertas, yang kemudian diolah melalui software program adobe photoshop untuk diperbesar resolusinya lalu diprint kedalam kertas kalkir untuk diafdruk, dipindahkan kedalam screen, lalu objek karya tersebut dibuat ke dalam media kanvas dengan teknik cetak saring.

F. Sistematika Penciptaan

BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah Black Metal Culture, rumusan masalah yang dibahas dalam pertanyaan penciptaan, tujuan penciptaan, manfaat penciptaan bagi penulis, pendidikan dan masyarakat, metode penciptaan dan sistematika penciptaan.

BAB II Kajian teoritis sebagai gambaran padat menyeluruh serta landasan teoritik seni grafis dan Black Metal Culture untuk konsep penciptaan karya.

BAB III Metode penciptaan, Penjabaran secara rinci tentang metode dan proses penciptaan dalam karya seni grafis.

BAB IV Visualisasi dan analisis karya, menjelaskan tentang pengolahan data penciptaan dan pembahasan konsep dari setiap karya dengan ide gagasan Black Metal Culture.

BAB V Kesimpulan dan saran, merupakan bab penutup dan kesimpulan akhir dari penciptaan yang telah dilakukan serta saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa kalangan.


(20)

BAB III

METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN

A. Kerangka Kerja Penciptaan

Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk mewujudkan kreativitas, tahapan-tahapan proses penulis dalam berkarya dapat digambarkan seperti dibawah ini:

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis Pra ide Ide Internal : memori kenangan dan pengalaman Eksternal : melihat dan mengamati

Observasi Kontemplasi Studi pustaka

Pencatat peristiwa Stimulasi (perangsang) Studi awal sketsa objek Teori seni, filsafat seni Berkarya seni grafis Penelitian media: teknik eksplorasi

Karya seni grafis


(21)

Penjelasan Bagan Berkaya seni grafis gabungan teknik cetak saring adalah:

1. Pra ide

Adalah keinginan hati untuk melakukan kegiatan berkarya seni grafis dalam kaitan pelaksanaan skripsi

2. Ide (gagasan)

Ide didapat dari dua sumber, yaitu:

- External yaitu melalui kegiatan melihat, mengamati, sampai pada pemikiran tentang apa yang diperhatikan.

- Internal yaitu yang didapat dari luar diri berupa memori melalui kenangan dan pengalaman.

3. Kontemplasi (perenungan)

Merupakan daya talar penulis untuk merenungi obyek atau masalah yang dihadapi dengan perhatian penuh hingga melibatkan pikiran dan perasaan. Pernungan dilakukan dengan melakukan studi pustaka dan kegiatan observasi.

4. Stimulasi (perangsang)

Dorongan dan rangsangan ini diperoleh dengan mengadakan pencatatan peristiwa, penelaahan fakta (seleksi opini) dan sketsa obyek.

5. Berkarya seni grafis

Adalah proses inti yang didukung oleh teori dan filsafat seni yang berlanjut pada penelitian media dan teknik.


(22)

6. Karya seni

Adalah hasil akhir dari proses berkaya seni grafis yang dirangkai dengan tahapan penyajian karya. Dalam hal ini karya diharapkan pada kegiatan pengujian dan apresiator.

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penciptaan, karena tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penulis tidak akan mendapatkan data untuk sumber dalam penulisan ini dengan standar yang telah ditetapkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara, teknik pengumpulan data yang dipilih oleh penulis adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori dan bahan pendukung serta untuk menyempurnakan analisis data dalam rangkaian penelaahan hubungan dengan teori yang relevan. Adapun sumber-sumber yang dipakai penulis untuk mendukung proses penciptaan, yaitu:

1.) Buku : Buku-buku terkait diantaranya adalah Lords Of Chaos dan True

Norwegian Black Metal, buku ini didalamnya terdapat sumber-sumber

mengenai sejarah dan perkembangan kultur Black Metal, Creative

Printmaking, The Processes of Printmaking, Screen Printing, Perihal

Cetak-mencetak, Buku Serial Keterampilan Teknik dan Bisnis Sablon, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Inggris-Indonesia, dan lain-lain. 2.) Majalah dan koran: majalah dan koran terkait diantaranya adalah Visual


(23)

b. Website

Website terkait diantaranya adalah:

 www.google.co.id

 www.peterbeste.com

 www.printmaking.org  www.sastra-indonesia.com

www.fdgi.org 2. Teknik Penciptaan

Karya yang akan dibuat adalah seni grafis dengan teknik cetak saring. Metode cetak saring teknik ini adalah salah satu wujud eksplorasi dalam proses pembuatan karya grafis. Karena dalam metode cetak saring ini penulis dapat mengaplikasikan karya dari awal sketsa,drawing selanjutnya dengan proses digital yaitu pewarnaan objek hingga sampai metode cetak saring. Peluang untuk bereksperimen pada teknik-teknik grafis serta unsur kebetulan menjadi salah satu keunikan dari seni grafis. Perbaikan-perbaikan dapat di lakukan di cetakan-cetakan berikutnya apabila cetakan yang pertama dianggap tidak memuaskan.

3. Teknik dan Bahan

Sehubungan dengan kebutuhan dalam kegiatan pembuatan karya seni grafis dengan gabungan teknikcetak saring ini, penulis mengklasifikasikan


(24)

alat dan bahan. Alat dan bahan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam berkarya agar karya yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses cetak saring:

a. Bahan

1. Kain dan kanvas, kain yang digunakan yaitu jenis kain cotton twill dan kain kanvas. Kedua jenis kain itu digunakan sebagai media untuk mencetak.

Gambar 3.1 Kain dan kanvas (Sumber Dokumentasi Pribadi)


(25)

2. Tinta cetak SW (Super White) tinta ini berbasis air.

Gambar 3.2 Tinta SW (Super White) (Sumber Dokumentasi Pribadi)

3. Extender yaitu cairan yang digunakan untuk bahan campuran cat

dengan warna transparan.

Gambar 3.3Extender (Sumber Dokumentasi Pribadi)


(26)

4. Diasol digunakan untuk menutup pori-pori didalam screen.

Gambar 3.4 Diasol (Sumber Dokumentasi Pribadi)

5. Soda api dan kaporit digunakan untuk melunturkan diasol yang menempel pada screen dan membersihkan screen.

Gambar 3.5Soda api dan kaporit (Sumber Dokumentasi Pribadi)


(27)

6. Penyemprot air (handspryer), digunakan gambar pada screen yang telah diafdruk.

Gambar 3.6 handspryer (Sumber Dokumentasi Pribadi)

b. Alat

1. Pensil dan drawing pendigunakan sebagai alat penunjang dalam pembuatan sketsa dan desain manual.

Gambar 3.7Pensil dan drawing pen (Sumber Dokumentasi Pribadi)


(28)

2. Hairdryer, digunakan untuk mempercepat pengeringan pada screen

dan tinta pada kain.

Gambar 3.8Hairdryer (Sumber Dokumentasi Pribadi)

3. Tape (isolasi), digunakan untuk membatasi pinggiran permukaan

screen.

Gambar 3.9Tape (isolasi) (Sumber Dokumentasi Pribadi)


(29)

4. Squezee (rakel), alat yang terbuat dari karet yang di jepit oleh dua

lempengan kayu ataupun almunium digunakan untuk meratakan tinta pada permukaan screen.

Gambar 3.10Squeeze (rakel) (Sumber Dokumentasi Pribadi)

5. Screen, adalah saringan yang terbuat dari kain monil dengan kerapatan

T14 adan T77. Ukuran screen yang digunakan 40 x 60 dan 60 x 80.

Gambar 3.11Screen (Sumber Dokumentasi Pribadi)


(30)

6. Brush atau kuas, digunakan untuk membuat backgroundmanual

diataskain.

Gambar 3.12 Brush atau kuas (Sumber Dokumentasi Pribadi)

7. Kaca dan lampu neon, digunakan untuk proses mengafdruk.

Gambar 3.13 kaca dan lampu neon (Sumber Dokumentasi Pribadi)


(31)

8. Alat untuk menempelkan cairan diasol pada kain monil/ screen.

Gambar 3.14alat untuk mengoleskan diasol (Sumber Dokumentasi Pribadi)

9. Alat berat untuk menekan kertas afdruk pada screen.

Gambar 3.15 alat berat

(Sumber Dokumentasi Pribadi) 10.Papan kayu untuk alas pada saat mencetak.

Gambar 3.16papan kayu


(32)

4. Ukuran Dan Jumlah Karya

Tingkat kesulitan dalam pembuatan karya sangat mempengaruhi terhadap karya yang akan dibuat dalam waktu tertentu. Begitu pula dengan penentuan warna, dimana penulis memilih lebih dominan dengan warna monokromatik (yaitu warna yang diperoleh dari hasil gradasi warna pilihan). Akan tetapi ada beberapa karya yang didalamnya lebih dari dua warna (polikromatik) . Penulis memilih warna tersebut agar tidak menghilangkan kesan drawing atau objek gambar tersebut, oleh sebab itu penulis juga menentukan membuat lima buah karya dengan ukuran yang berbeda.

Ukuran karya yang di buat yaitu: - 45 x 73 cm

- 39 x 55 cm - 38 x 52 cm - 35 x 35 cm - 35 x 44 cm

Media yang digunakan yaitu kain katun twill dan kanvas, dan keduanya memiliki tekstur yang berbeda

B. Proses Berkarya

Proses berkaya adalah rangkaian kerja dalam proses penciptaan. Untuk menciptakan mewujudkan karya grafis dalam skripsi ini, diperlukan proses berkarya dengan langkah-langkah yang sistematis, terencana dan terarah agar


(33)

dapat menghasilkan karya yang berkualitas. Berikut ini adalah langkah-langkah yang ditempuh penulis selama proses pembuatan karya.

1. Tahap ke-1

Langkah awal yang dilakukan penulis setelah proposal disetujui adalah membuat sketsa dan desain-desain gambar, desain dibuat bertahap dengan warna monokromatik yang kemudian dipresentasikan kepada dosen pembimbing, proses ini dilakukan hingga desain disetujui dan dilanjutkan ketahap proses berikutnya.Berikut adalah desain yang telah di buat :

Gambar 3.17Desain karya pertama (Sumber Dokumentasi Pribadi)


(34)

Gambar 3.18Desain karya kedua (Sumber Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.19Desain karya ketiga (Sumber Dokumentasi Pribadi)


(35)

Gambar 3.20Desain karya keempat (Sumber Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3.21Desain karya kelima (Sumber Dokumentasi Pribadi)


(36)

Gambar 3.22proses pembuatan desain dan sketsa (Sumber Dokumentasi Pribadi)

2. Tahap ke-2

Tahap kedua ini yaitu pemindahan sketsa dengan cara discan, dan diedit kedalam computer dengan menggunakan softwareadobe photoshop.Hal tersebut dilakukan guna memperbesar resolusi dari gambar sketsa yang telah discan kemudian dipertegas dengan menambahkan tingkat kehitaman dari objek gambar. Agar pada saat diprint kedalam kertas kalkir atau lembar afdruk warna hitam menjadi pekat dan mudah saat pemindahan objek ke dalam screen.

3. Tahap ke-3

Tahap selanjutnya yaitu proses pengafdrukan, tahapan ini adalah memindahkan desain atau gambar dari kertas kalkir ke kain screen, terlebih proses ini adalah persiapan untuk proses pencetakan, langkah-langkah itu


(37)

1. Mencari ruangan yang tidak terkena cahaya secara langsung, setelah itu mencampurkan cairan diasol dan sensitizer dengan perbandingan 9:1, lalu aduk hingga merata dan berubah warna hijau tua hingga biru.

Gambar 3.23proses penggunaan diasol pada screen (Sumber Dokumentasi Pribadi)

2. Bersihkan screen dengan lap, setelah itu senderkan screen dengan kemiringan 90 derajat, lalu campurkan obat afdruk pada permukaan depan dan belakang dari screen, setelah itu baru di keringkan dengan hairdryer.


(38)

Gambar 3.24proses pengeringan screen (Sumber Dokumentasi Pribadi)

3. Setelah kering, tempelkan negative film atau desain yang telah dipindahkan pada kertas kalkir pada penampang screen bagian luar dengan perekat atau isolasi. Setelah itu telungkupkan screen yang telah ditempeli kertas kalkir pada meja afdruk dengan posisi lampu UV atau neon, kaca meja afdruk, kalkir, screen. Lalu tempelkan kaca untuk dipressdengan alat berat agar seluruh permukaan menempel pada screen. Tunggu kurang lebih selama 5 menit. Selain dengan cahaya lampu UV atau neon bisa dilakukan pengafdrukan dengan cahaya matahari langsung, yaitu dengan menutup kaca, kalkir, dan screen dengan kain berwarna gelap, dengan waktu kurang dari 10 detik, setelah itu baru screen diangkat.


(39)

Gambar 3.25proses afdruk (Sumber Dokumentasi Pribadi)

4. Setelah proses penyinaran, basuh screen dengan air. Setelah itu semprot

screen dengan menggunakan handspryer pada bagian yang nantinya akan

berlubang hingga semua berbentuk gambar yang diafdrukan, lalu setelah itu basuh lagi dengan air kemudian keringkan.

5. Setelah kering lapisi permukaan screendengan larutan penguat secara merata pada bagian depan dan belakang penampang screen. Setelah itu keringkan , dan screensudah siap untuk dipakai dan digunakan untuk mencetak.

4. Tahap ke 4

Proses berikutnya yaitu proses pencetakan, pada proses ini terdapat beberapa bagian yaitu:


(40)

1. Pencetakanbackground yaitu pemberian warna dasar, seperti pada karya ke 2 dan ke 5, pencetakan background dilakukan sebelum objek dari gambar utama dicetak, pencetakan warna pada background diawali dengan warna yang lebih muda agar pada saat pencetakan selanjutnya warna akan bertumpuk dan bagian warna muda yang sudah dicetak sebelumnya masih bisa terlihat apabila ada bagian warna pada background selanjutnya ada bagian yang tidak tercetak.

Proses warna 1 proses warna 2

Proses warna ke 3 Gambar 3.26tahapan warna (Sumber Dokumentasi Pribadi)


(41)

teknik ini menggunakan cairan seperti cat bernama extender/ pigmen, fungsi dari pigmen ini yaitu menimbulkan efek transparan, sehingga pada saat kuas disapu warna tersebut tidak akan menimpa objek cetakan pertama, dan akan menimbulkan efek seperti menggunakan teknik cat air.

Gambar 3.27proses pencetakan (Sumber Dokumentasi Pribadi)

3. Proses selanjutnya media atau kain yang telah diberi warna background dikeringkan, setelah proses pengeringan tahapan warna yang akan dicetak atau objek gambar berikutnya yaitu dengan cara menyiapkan cat dan

screenyang telah diafdrukan gambar, setelah itu simpan kain yang telah

diberi warna backgrounddibawah screen yang akan dicetak.

4. Proses finishing merupakan proses akhir pewarnaan karya, pada tahap akhir ini dilakukan dengan penambahn beberapa objek atau background dengan cara disapu oleh kuas, sama seperti teknik melukis agar bisa menghasilkan gradasi warna dan efek transparan pada keseluruhan objek.


(42)

Gambar 3.28pewarnaan dengan kuas (Sumber Dokumentasi Pribadi)

5. Tahap ke 5

Proses pengeringan akhir yaitu dengan hairdryer dan setrika listrik agar pada bagian kain atau kanvas yang kusut akan menjadi lebih rapih. Salah satu keuntungan dengan menggunakan cat superwhite (SW) ini yaitu apabila disetrika warna pada kain tidak akan terangkat oleh panasnya setrika hal ini dikarenakan cat sudah masuk kedalam pori-pori kain dan tidak akan menimbulkan tekstur yang berbeda walaupun sudah dicetak. Berbeda dengan cat seperti plastisol yang berbasis minyak yang harus menggunakan pengeringan yang berbeda dan membutuhkan waktu yang lebih lama.

6. Tahap ke 6

Tahapan selanjutnya yaitu proses pembingkaian, proses pemasangan bingkai dalam karya ini menggunakan cara seperti pembingkaian pada poster yaitu menggunakan papan sebagai alas atau dasar untuk kain dari karya tersebut lalu bagian pinggirnya menggunakan kayu dan diberi warna hitam sebagai frame/


(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tugas akhir yang dibuat penulis merupakankarya seni dengan temakulturBlack Metaldimana kultur ini sekarang berkembang menjadi fenomena yang aktual, danmemberikanpengaruhjugaterhadapduniadesaindanfashion, yang merupakan inspirasi bagi penulis dalam berkarya.Penulis terdorong untuk berkarya seni grafis karena objek dari drawingdengangagasanBlack Metal

Culturetersebutsangatcocokdiaplikasikandenganteknikcetaksaringdanjuga sebagai

penggemarBlack Metal, kultur tersebut menjadi salah satuinfluencedalamhiduppenulis.

Kerumitan dalam pembuatan seni grafis menjadi salah satu keunikannya. Seni grafis dengan hasil cetakan berupa serigrafi yang dapat mencetak lebih dari satu membuat kita bereksperimen lebih bebas karena kegagalan dalam pencetakan dapat di perbaiki pada cetaka berikutnya. Setelah mengalami berbagai tahapan percobaan mencetak sampai kepada hasil cetak yang diinginkan, beberapa kendala tentu saja penulis dapatkan, baik itu berupa kesulitan pemilihan bahan, alat-alat pada teknikpenciptaan serta pengalaman estetik yang dihasilkan.


(44)

Pada karya yang penulis buat, teknik cetaksaring dimulai dengan Proses pembuatangambarsketsadiataskertas,

menggunakanpensillaludiberioutlinedanarsirdengandrawing penpada proses

initerdapatpengalamanestetisdenganmemainkan volume

arsirpointilismesehinggamenimbulkankesanpermukaandengangradasidarikerapatanars irpadatmenujuarsirrenggang.

Lalusetelahdiscandandieditkedalamsoftwarekomputerberlanjutke proses pengafdrukanuntukmentransfergambarpadascreen,

sehinggaobjekgambardalamscreentersebutsiapdicetak, danpada proses inilahpenulismendapatkanpengalamanestetisdalammengolahgrafisdenganteknikcetaks aring.

Teknik cetaksaringini tidak jauh berbeda dengan pencetakan pada teknik

stencil, hanya saja prosesnya yang berbeda karena teknik cetaksaring dilakukan

dengan teknikpengafdrukan, teknikinisedikitlebih lama karena proses pengeringansetelahdiasoldimasukankedalamkainmonilatauscreenharusberada di tempatgelap agar cairandiasolinimasukkedalampermukaankain. Setelahobjekgambardipindahkankedalamscreentinta yang menempelpadakainmonilitudibilasdengan air,lalutinta yang menempelpadascreen

itumenjadiobjeknegatifdaricetakan yang

selanjutnyaakandibeitintauntukhasilcetakanakhir.


(45)

kental, sedang dan cair. Penggunaan tinta kental membuat tinta tercetak sangat kental dan tebal yang membuat warna jelas dan pekat, penggunaan tinta dengan kekentalan sedang membuat hasil cetak rata, sehingga jika tertimpa warna lain akan menghasilkan penumpukan warna, dan jika mencetak dengan menggunakan tinta

yang cair, sebagian tinta akan belobor

(melumer)padakaindanterlihatwarnatransparanpadakain. Pada proses pencetakan banyak warna yang harus di perhatikan yaitu proses naik warna itu sendiri. Proses pencetakan di atas mediakainhampirsamadengandengan media kertas, biasanya pencetakan di dahului dengan warna muda atau terang kemudian naik warna berikutnya yang lebih gelap. Proses pencetakan tersebut dilakukan agar warna yang menumpuk akan terhalangi dengan warna selanjutnya sehingga setelah dicetak warna pada outline pada objek akan terlihat jelas, hal ini disebabkan karena bahan cat super

white atau SW ini dapat menumpuk dengan beberapa warna tanpa menghilangkan

tekstur dari kain tersebut, dan cepat menyerap terhadap kain. Dan

tekniksapuankuaslangsungpadakaindimaksudkan agar

lebihmenambahkesangradasiantarawarnagelapdanterang,jugamenambahkesansepertit eknik cat air.

Dalamkarya-karyasenigrafis yang telahdibuat, terdapatobjek visual yangsangatbermakna, diantaranyayaituobjekkambing yang kentaldengankulturBlack

Metal, sertawarnapadakarya-karyatersebutsemuamenjadisebuahkomposisi yang


(46)

B. Saran

Kultur adalah suatu kebudayaan, dimana kultur ini menjadi sebuah pengaruh terhadap berbagai aspek dan menimbulkan dampak positif dan negatif, hal seperti ini dapat menjadi pertentangan karena kultur luar tersebut sering kali mengakibatkan dampak positif dan negatif akan tetapi alangkah baiknya jika kita menerima hal positif dan menjadikannya sebagai pemicu untuk kita lebih maju dan berkembang khususnya dalam berkarya seni.

Dengan berakhirnya proses pembuatan skripsi ini maka terciptalah karya seni grafis dengan temaBlack Metal Culture yang berjumlah lima buah karya, proses pembuatan karya dilakukan secara bertahap dan sistematis seperti pembuatan karya seni grafis pada umumnya. Seorang calon pendidik tidak bisa melupakan keberadaan seni grafis dalam perkembangannya sebagai seni murni, dengan diciptakannya karya ini diharapkan dapat membantu semakin dihargainya seni grafis sebagai seni murni.

Harapanpenuliskepadainstitusipendidikan formal senirupa, bahwapembelajaransenigrafismerupakansalahmetodekreatifuntukmengembangkanga gasan-gagasan, jugapenemuan-penemuandarihasileksperimentasiparapesertadidik. Hal

inidirasapenulissangatmemungkinkandalampembelajaranuntuksuatupencapaiandenga ncaramengarahkanjugamemotivasidalammengkombinasikanteknikdan media denganunsurteknologiuntukmencapaiinovasi.

Harapanbagimasyarakatbanyak,


(47)

diharapkanmasyarakatdapatmengertidanmemahamiartidarisebuahkulturtersebutdandi harapkanmasyarakatsebisamungkinmemfilterdampakpositifdannegatifdarikulturterseb ut. Karenakaryasenidapatlahirdaribudayaataukultur yang beragam.

Untukpenulissendiri,berkaryasenigrafiscetaksaringdengantemaBlack Metal

Cultureinidapatmengembangkandenganbereksperimenterhadap media

berbedasertapekaterhadapfenomenaaktualdanmenghargaikeragamanbudaya.

Setelah skripsi ini selesai, diharapkan karya ini dapat diterima dan membantu perkembangan seni grafis serta dapat menambah pengetahuan dari berbagai hal, juga menambah wawasan agar selanjutnya menjadi motivasi untuk berkarya seni khususnya dalam senigrafis.


(48)

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, Julia. (1976). The Processes of Printmaking. British: The British Council.

Biegeleisen, J. L. (1958). Silk Screen Tehniques. New York: Dover Punlication, INC.

(1971). Screen Printing. New York: Watson-guptill publications.

D’ Arcy, Ann Hughes & Morris-Hebe Vernon.(2009). Printmaking Bible. San

Francisco: Chronicle books.

Chernyshevsky, N. G. (2005). Hubungan Estetik Seni Dengan Realitas. Bandung: Ultimus.

Darmaprawira WA, Sulasmi.(2002). Warna, Teori dan Kreatifitas Penggunaannya. Bandung: Penerbit ITB.

Eka, OPA. (1989). “Seni Grafis Sudah Ada Sejak Abad Ke-17”.Harian Merdeka

(10 September 1989).

F. Andrews, M.(1964).Creative printmaking " … for school and camp programs

". New jersey:Prentice Hall.

Indonesia, Media. (1998). “Grafis Agar Sejajar”. Media Indonesia (20 September

1988).

Iwan Saidi, Acep. Dr. (2008). Narasi Simbolik Seni Rupa Kontempoter Indonesia, isacbook. Art and culture: Yogyakarta.

Moynihan, Michael., & SØderlind, Didrik. (1998). Lords of Chaos : The Bloody

Rise of the Satanic Metal Underground. USA : Feral House.

Rakyat, Pikiran. (1994). “Masih Seumur Jagung, Usia Seni Grafis di


(50)

Sumardjo, Jakob. Prof. Dr. (2000). Filsafat seni. Bandung: itb.

Ganda Prawira, N. (2004). Pengantar Estetika. Bandung: Rekayasa Sains

Akbar, Luckyta. (2007). Ekspresi Diri melalui Cetak Saring Diatas Kanvas. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sulaeman, Dadang. (2007). Teknik dan Bisnis Sablon. Bandung: Penerbit Bina Sumber Daya

Th Siregar, Aminudin. (2010). “Tentang Seni Grafis”. Visual Arts Magazine (Juni

2010).

Tjo. (1998). “Kurang, Informasi Seni Grafis”. Kompas (11 Juni 1998).

Wulandari, Sri W. (2008). Seni Grafis Yogyakarta dalam Wacana Seni

Kotemporer. Bandung : ITB.

Online:

Burchard, C. (2003). Pengantar Seni Grafis di Jerman. [Online]. Tersedia: redaction@goethe.de.html[8 Juli 2009].

Birch, Alex., & R. Prozak, S. (2005). Black Metal History : A Brief History of a

Complex Genre. [Online]. Tersedia :

http://www.anus.com/metal/about/metal/black_metal_history/[20 Juni 2012] de Klepper, Stefan., Molpheta, Sophia., Pille, Simon., & Saouma, Reem. (2007). Cultural Heritage and History in Metal Scene. [Online]. Tersedia : [23 Januari 2012]

Esterberg, K.G. (2002) Qualitative Methods in Social Research. USA: McGraw Hill [online]

Kristiansen, Jon. (2007). The Saga of True Norwegian Black Metal. [Online]. Tersedia : http://www.vice.com/read/saga-true-black-metal-v15n5 [15 Desember 2011]


(51)

Peter (2010).Original Signed Andi Warhol Screenprintings. [Online]. Tersedia: http://www.georgetownframeshoppe.com/andy_warhol.html?gclid=CMXeo Mjh96QCFcJS6wodqgOwjA[ 30 Oktober 2010 ].


(52)

DAFTAR ISTILAH

- Drawing

Gambar

- Affdruk

Proses cetak dengan menggunakan prinsip cahaya berupa negative film.

- Stencil

membuat jiplakan tulisan atau gambar dengan cara memotong / melubangi bagian gambar untuk mencetak gambar dengan hasil yang sama

- Blockout

Teknik pada cetak saring dimana bagian bukan gambar di tutup dengan vernis (lak) sehingga tinta tidak tergambarkan.

- Extender

Jenis tinta untuk menyablontanpa bahan kimia.

- Diasol

Cairan untuk menutup permukaan screen (pengganti lem).

- Plastisol

Tinta cat berbasis minyak.

- Super white

Cat berbasis air dengan sifat menyerap pada kain terutama berwarna putih.


(53)

Alat penyemprot air.

- Software

Perangkat lunak computer.

- Adobe photosop

Perangkat lunak computer dalam desain grafis.

- Sensitizer

Cairan kimia dalam campuran diasol.

- UV

Sinar Ultra Violet

- Background

Dasar dari sebuah gambar.

- Finishing

Penyelesaian/ akhir.

- Altamira

Sebuah gua yang terletak dinegara bagian Spanyol. - Artist proof’s

Bukti dari identitas seorang seniman.

- Frame

Bingkai.

- International congress

Pertemuan internasional.


(54)

Kain yang dibentangkan kencang pada rangka kayu dengan bentuk persegi panjang.

- Seluloid Pochoir

Teknik pencetakan kualitas tinggi yang populer akhir abad 19 sampai tahun 1930-an dan digunakan terutama dalam Art Nouveau dan Art Deco mode cetak, tekstil dan desain arsitektur, seperti aplikasi pada wallpaper bergambar ilustrasi bunga dan serangga.

- Print Making

istilah umum (internasional) yang berkaitan dengan seni grafis.

- Papercut

Teknik cetak saring dimana bagian yang bukan gambar ditutup dengan plastik/kertas, sementara bagian yang terbuka merupakan daerah gambar yang meloloskan tinta.

- Screen

Alat yang digunakan pada proses cetak saring yang terbuat dari kain monil yang mempunyai pori-pori untuk menjejakan tinta.

- Screen printing (serigraphy/ silkscreen)

Cetak saring

- Back Patches


(55)

- Tusche

Teknik pada cetak saring dengan menggambar langsung pada permukaan

screen dengan menggunakan pensil berlemak (crayon).

- Satanic

Sebutan dari orang-orang penyembah setan.

- Occult

Berasal dari kata cult yang berarti kultur atau budaya, occult berarti kultur yang tabu.

- Mainstream

Istilah dalam dunia musik yang berartiarus utama.

- Underground

Pergerakan bawah tanah.

- Genre

Aliran, gaya dalam dunia musik.

- Band

Satu kumpulan pemain musik. - Nazisme

Suatu paham dari ideologi kulit putih mengenai kekuasaaan pada rezim hitler. - Anti Kristen

Aliran dan paham yang menentang kristenisasi. - Misantropi

Rasa benci terhadap manusia.


(56)

(57)

Penulis, Ramdhan Darmawan dilahirkan di Bandung, 19 Mei 1987. Penulis adalah anak pertamadengan tiga saudara dari pasangan Rachmat T dan Nining. Perjalanan pendidikannya dimulai dari SDN Garuda 1 Bandung pada tahun 1993,lalu pindah sekolah ke SDN Cijerah 1 pada Tahun 96 dan lulus pada tahun 1999, kemudian melanjutkan ke SMPN 9 Bandung hingga tahun 2002 dan melanjutkan kembali di SMAN 15 Bandung hingga lulus pada tahun 2005. Selanjutnya tahun 2005penulis kuliah di Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, melalui jalur SPMB.Pengalaman penulis selama kuliah berpartisipasi dengan kegiatan kampus untuk menambah wawasan, Penulis mengikuti berbagai aktifitas serta organisasi berkesenian yaituanggota komunitas Vespa senirupa BUSSER, membuat program kegiatan arsip kesenian bersama kelompok NSS,research and

documentation, membuat workshop untuk Komunitas Gambar Seram, anggota Studio


(1)

Ramdhan Darmawan, 2012

DAFTAR ISTILAH

- Drawing

Gambar

- Affdruk

Proses cetak dengan menggunakan prinsip cahaya berupa negative film.

- Stencil

membuat jiplakan tulisan atau gambar dengan cara memotong / melubangi bagian gambar untuk mencetak gambar dengan hasil yang sama

- Blockout

Teknik pada cetak saring dimana bagian bukan gambar di tutup dengan vernis (lak) sehingga tinta tidak tergambarkan.

- Extender

Jenis tinta untuk menyablontanpa bahan kimia.

- Diasol

Cairan untuk menutup permukaan screen (pengganti lem).

- Plastisol

Tinta cat berbasis minyak.

- Super white

Cat berbasis air dengan sifat menyerap pada kain terutama berwarna putih.


(2)

Ramdhan Darmawan, 2012

Blackmetal Culture Dalam Grafis Cetak Saring universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu

vi

Alat penyemprot air.

- Software

Perangkat lunak computer.

- Adobe photosop

Perangkat lunak computer dalam desain grafis.

- Sensitizer

Cairan kimia dalam campuran diasol.

- UV

Sinar Ultra Violet

- Background

Dasar dari sebuah gambar.

- Finishing

Penyelesaian/ akhir.

- Altamira

Sebuah gua yang terletak dinegara bagian Spanyol.

- Artist proof’s

Bukti dari identitas seorang seniman.

- Frame

Bingkai.

- International congress

Pertemuan internasional.


(3)

Ramdhan Darmawan, 2012

Kain yang dibentangkan kencang pada rangka kayu dengan bentuk persegi panjang.

- Seluloid Pochoir

Teknik pencetakan kualitas tinggi yang populer akhir abad 19 sampai tahun 1930-an dan digunakan terutama dalam Art Nouveau dan Art Deco mode cetak, tekstil dan desain arsitektur, seperti aplikasi pada wallpaper bergambar ilustrasi bunga dan serangga.

- Print Making

istilah umum (internasional) yang berkaitan dengan seni grafis.

- Papercut

Teknik cetak saring dimana bagian yang bukan gambar ditutup dengan plastik/kertas, sementara bagian yang terbuka merupakan daerah gambar yang meloloskan tinta.

- Screen

Alat yang digunakan pada proses cetak saring yang terbuat dari kain monil yang mempunyai pori-pori untuk menjejakan tinta.

- Screen printing (serigraphy/ silkscreen)

Cetak saring

- Back Patches


(4)

Ramdhan Darmawan, 2012

Blackmetal Culture Dalam Grafis Cetak Saring universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu

viii

- Tusche

Teknik pada cetak saring dengan menggambar langsung pada permukaan

screen dengan menggunakan pensil berlemak (crayon).

- Satanic

Sebutan dari orang-orang penyembah setan. - Occult

Berasal dari kata cult yang berarti kultur atau budaya, occult berarti kultur yang tabu.

- Mainstream

Istilah dalam dunia musik yang berartiarus utama.

- Underground

Pergerakan bawah tanah.

- Genre

Aliran, gaya dalam dunia musik.

- Band

Satu kumpulan pemain musik.

- Nazisme

Suatu paham dari ideologi kulit putih mengenai kekuasaaan pada rezim hitler.

- Anti Kristen

Aliran dan paham yang menentang kristenisasi.

- Misantropi

Rasa benci terhadap manusia.


(5)

Ramdhan Darmawan, 2012

Salah satu karya dari tugas akhir ini diaplikasikan menjadi back patches/ emblem :


(6)

Ramdhan Darmawan, 2012

Blackmetal Culture Dalam Grafis Cetak Saring universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu

x

Penulis, Ramdhan Darmawan dilahirkan di Bandung, 19 Mei 1987. Penulis adalah anak pertamadengan tiga saudara dari pasangan Rachmat T dan Nining. Perjalanan pendidikannya dimulai dari SDN Garuda 1 Bandung pada tahun 1993,lalu pindah sekolah ke SDN Cijerah 1 pada Tahun 96 dan lulus pada tahun 1999, kemudian melanjutkan ke SMPN 9 Bandung hingga tahun 2002 dan melanjutkan kembali di SMAN 15 Bandung hingga lulus pada tahun 2005. Selanjutnya tahun 2005penulis kuliah di Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, melalui jalur SPMB.Pengalaman penulis selama kuliah berpartisipasi dengan kegiatan kampus untuk menambah wawasan, Penulis mengikuti berbagai aktifitas serta organisasi berkesenian yaituanggota komunitas Vespa senirupa BUSSER, membuat program kegiatan arsip kesenian bersama kelompok NSS,research and

documentation, membuat workshop untuk Komunitas Gambar Seram, anggota Studio