TUGU PROKLAMASI RENGASDENGKLOK SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK CETAK SARING : Screen Printing.

(1)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Oleh:

Arif Abdul Rahman 0906776

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TUGU PROKLAMASI RENGASDENGKLOK

SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK CETAK SARING ( SCREEN PRINTING )

Oleh

Arif Abdul Rahman

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Arif Abdul Rahman 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014


(3)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

TUGU PROKLAMASI RENGASDENGKLOK

SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK CETAK SARING ( SCREEN PRINTING )

SKRIPSI PENCIPTAAN

Oleh:

ARIF ABDUL RAHMAN 0906776

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I,

Drs. Moch. Oscar Sastra, M.Pd. NIP. 195810131987031001

Pembimbing II,

Dadang Sulaeman S.Pd, M.Sn. NIP. 197904292005011003


(4)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

FPBS Universitas Pendidikan Indonesia

Bandi Sobandi, M.Pd. NIP. 197206131999031001

TUGU PROKLAMASI RENGASDENGKLOK

SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK CETAK SARING ( SCREEN PRINTING )

SKRIPSI PENCIPTAAN

Oleh :

ARIF ABDUL RAHMAN 0906776

Disetujui dan disahkan oleh : Penguji I,

Dr. Tri Karyono, M.Sn. NIP. 196611071994021001

Penguji II,

Drs. Hery Santosa, M.Sn. NIP. 196506181992031003


(5)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penguji III,

Drs. Yadi Rukmayadi. M.Pd. NIP.196104011994031001

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “TUGU PROKLAMASI RENGASDENGKLOK SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK CETAK SARING ( SCREEN

PRINTING )” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang melakukan penjiplakan dan pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan pada saya jika kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian dari karya saya ini.

Bandung, Juni 2014 Yang membuat pernyataan

Arif Abdul Rahman NIM. 0906776


(6)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penciptaan ... 1

B. Rumusan Masalah Penciptaan... 3

C. Tujuan Penciptaan ... 4

D. Manfaat Penciptaan ... 5

E. Metode Penciptaan ... 6

F. Sistematika Penulisan... 7

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN ... 9

A. Tinjauan Seni Grafis ... 9

1. Seni Grafis... 9

2. Sejarah Seni Grafis... 10

3. Teknik Grafis ... 11

B. Cetak Saring... 20

1. Sejarah Cetak Saring ... 20

2. Teknik Cetak Saring ... 21

C. Tinjauan Tugu Proklamasi... 23

1. Sejarah Tugu Proklamasi Rengadengklok ... 23

D. Unsur dan Prinsip Seni Rupa ... 24

1. Unsur-Unsur Seni Rupa ... 24


(7)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Konsep Penciptaan ... 32

BAB III METODE PENCIPTAAN ... 34

A. Ide Berkarya... 34

B. Kontemplasi ... 35

C. Stimulasi Berkarya... 36

D. Pengolahan Ide... 36

E. Proses Berkarya ... 38

BAB IV TINJAUAN KARYA ... 53

A. Visualisasi karya ... 53

1. Visualisasi dan Analisis Karya 1 ... 55

a. Analisis Teknis ... 56

b. Analisis Estetis... 56

2. Visualisasi dan Analisis Karya 2 ... 58

a. Analisis Teknis ... 59

b. Analisis Estetis... 59

3. Visualisasi dan Analisis Karya 3 ... 61

a. Analisis Teknis ... 62

b. Analisis Estetis... 62

4. Visualisasi dan Analisis Karya 4 ... 65

a. Analisis Teknis ... 66

b. Analisis Estetis... 66

5. Visualisasi dan Analisis Karya 5 ... 68

a. Analisis Teknis ... 69

b. Analisis Estetis... 69

6. Visualisasi dan Analisis Karya 6 ... 71

a. Analisis Teknis ... 72

b. Analisis Estetis... 72


(8)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISTILAH RIWAYAT HIDUP


(9)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing )Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TUGU PROKLAMASI RENGASDENGKLOK SEBAGAI

GAGASAN BERKARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK CETAK

SARING (

SCREEN PRINTING

).

Arif Abdul Rahman 1, Drs. Oscar Sastra, M.Pd2, Dadang Sulaeman, S.Pd, M.Sn3 Pendidikan Seni Rupa, FPBS UPI Bandung,

Email : arif.abdul_rahman@yahoo.co.id

ABSTRACT

Indonesia has some of the historical record, for example starting from the time of entry of the Hindu kingdoms, the Islamic empire, colonial past or future independence. Of the four times it is exciting times a head of Independence, On the eve of the independence of this process should occur some experienced people of Indonesia, one of which events Rengasdengklok where the kidnapping of a young man who made the first President of the Republic of Indonesia Soekarno or Bung Karno better known. The Proclaimers figures sequestered at home Djiaw Kie Siong. However, the events of history that should always be remembered by the community is now beginning to be forgotten, evidenced by the graffiti heritage buildings that exist in the Rengasdengklok now not maintained. Thus the authors take aim Rengasdengklok Proclamation Monument objects remind the public to maintain the heritage objects by processing Rengasdengklok Proclamation Monument in the form of graphic artwork by using the technique of screen printing (screen printing). Making the work done through the stages of work that is search of ideas and concepts that work will be made. The next step is to further strengthen the concept of contemplation that can pull a value that is contained in the works by adding direct observation to where the object is to be received either in the form of detailed and historically. The idea has been matured are concepts and values are then processed in the form of sketches and maximized in the computer using graphics software. Only then did the making of the work as a whole started to prepare tools and materials to the process of making a graphic work with screen printing techniques (screen printing). Works made as many as six pieces of work that each title is a figure Proclaimers, personal interests, one purpose, spirit of struggle, a good nation is a

nation that respects its history and place historic. Matured process graphic objects

into works through several steps: preparing the tool material, tracing the design drawing, coating the screen with glue, glue drying, Serigraphy process, and the last is the finishing process by framing the work.

Keywords: Proclamation Monument, ideas, printmaking, cetak saring (screen


(10)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing )Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masa menjelang kemerdekaan terjadi beberapa proses ini harus dialami bangsa Indonesia, salah satunya Peristiwa Rengasdengklok dimana peristiwa penculikan yang dilakukan sejumlah pemuda terhadap Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno atau yang lebih dikenal Bung Karno. Tokoh Proklamator tersebut diasingkan di rumah Djiaw Kie Siong. Akan tetapi peristiwa sejarah yang seharusnya selalu di kenang oleh masyarakat sekarang sudah mulai terlupakan, terlihat dari banyaknya coretan bangunan peninggalan bersejarah yang ada di Rengasdengklok tersebut sekarang sudah tidak terawat. Maka dari itu penulis mengambil objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok bertujuan mengingatkan kembali kepada masyarakat agar menjaga peninggalan bersejarah tersebut dengan mengolah objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis dengan mengunakan teknik cetak saring (screen printing). Pembuatan karya dilakukan melalui tahapan-tahapan berkarya yaitu Pencarian ide dan konsep karya yang akan dibuat. Langkah berikutnya adalah kontemplasi untuk lebih menguatkan konsep sehingga dapat menarik sebuah nilai yang terkandung didalam karya dengan menambahkan observasi langsung ke tempat objek tersebut berada untuk lebih mendapat detail baik secara bentuk maupun secara historis. Ide yang telah dimatangkan secara konsep dan nilai kemudian diolah dalam bentuk sketsa dan dimaksimalkan dalam computer dengan menggunakan software grafis. Barulah melakukan pembuatan karya secara utuh dari mulai menyiapkan alat dan bahan hingga proses pembuatan karya grafis dengan teknik cetak saring (screen printing). Karya yang dibuat sebanyak enam buah karya yang masing masing judulnya adalah Tokoh Proklamator, Kepentingan pribadi, Satu tujuan, Semangat perjuangan, Bangsa yang baik adalah bangsa yang menghargai sejarahnya dan Tempat bersajarah. Proses memvisualisasikan objek menjadi karya grafis melalui beberapa langkah yaitu persiapan alat bahan, menjiplak rancangan gambar, melapisi screen dengan lem, pengeringan lem, proses penyablonan, dan terakhir adalah proses finishing dengan membingkai karya tersebut.


(11)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penciptaan

Indonesia memiliki beberapa catatan sejarah misalnya dimulai dari zaman masuknya kerajaan Hindu, kerajaan Islam, masa Kolonial atau masa Kemerdekaan. Dari keempat masa itu yang menarik adalah zaman menjelang Kemerdekaan, karena bangsa Indonesia saat itu mengalami proses pembentukan bangsa yang sangat panjang. Jika disimak secara historis banyak peristiwa bersejarah yang menarik didalami terutama pada masa menjelang kemerdekaan yang menjadikan kejalan masa kemerdekaan seperti sekarang ini.

Di masa menjelang kemerdekaan terjadi beberapa proses ini harus dialami bangsa Indonesia, yang menarik adalah saat pembuatan teks proklamasi di rancang. Arti proklamasi dapat di simpulkan semangat rela berjuang dengan penuh idealisme yang mengesampingkan kepentingan diri sendiri dengan semangat persatuan, kesatuan yang bulat mutlak dengan tiada mengecualikan setiap golongan pada lapisan masyarakat Indonesia.

Pembuatan teks proklamasi banyak menimbulkan tragedi salah satunya peristiwa Rengasdengklok, dimana peristiwa itu terjadi penculikan Bung Karno dan Bung Hatta oleh golongan muda ke Rengasdengklok untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia. Karena jejak sejarah itulah dibuat Tugu Proklamasi Rengasdengklok sebagai salah satu jejak sejarah awal menuju kemerdekaan indonesia.

Dari jejak sejarah tersebutlah maka penulis membuat karya seni grafis sebagai bentuk dari keperdulian akan sejarah dan sebagai media penyampaian sejarah yang mungkin ada sebagian orang yang belum mengetahuinya. Penulis mengambil objek Tugu Proklamasi


(12)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rengasdengklok sebagai subjek meter dari sejarah yang akan diambil, tugu tersebut juga memiliki nilai historis yang sangat tinggi maka dari itu karya yang akan di buat oleh penulis berupa karya seni grafis dengan mengunakan teknik cetak saring (screen printing).

Sejarah menyebutkan bahwa seni grafis lahir dari kebutuhan-kebutuhan untuk mempropagandakan gerakan politik kemerdekaan Indonesia khususnya pada dasawarsa 1940 sampai 1950. Dalam hal ini perlu mengingat eksplorasi seni yang dilakukan Affandi, Abdul Salam, Suromo, Baharuddin Marasutan dan Mochtar Apin. ( Siregar, 2005, hlm .5)

Seni grafis adalah cabang dari seni rupa yang proses pembuatan karyanya menggunakan teknik cetak, prosesnya mampu menciptakan salinan karya yang sama dalam jumlah banyak. Perkembangan seni grafis saat ini sudah menjadi bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi yang sedang berjalan pesat seiring lajunya zaman. Inovasi-inovasi bermunculan mengenai alat, teknik maupun media yang di gunakan dalam seni grafis. Hal ini di sebabkan oleh kebutuhan manusia akan kemudahan dan efisiensi dalam seni grafis, mengingat seni grafis sangat menunjang kebutuhan manusia untuk sehari-hari. Seperti yang disebutkan oleh :

One of wonderful advances in screen printing is the recent development of water based inks that are of equivalent quality to

traditional oil-based screen printing inks. (Stromquist, 2004, hal. 15)

Ada beberapa teknik yang di gunakan dalam seni grafis, antara lain cetak relief, yang meliputi cukil kayu, engraving kayu, cukil linoleum/linocut, dan toreh logam/ metalcut. Intaglio, yang meliputi engraving, etsa, mezzotint, aquatint, chine-colle, dan drypoint. Cetak datar yang meliputi litografi, monotype, teknik digital dan stensil, termasuk cetak saring dan pochoir.

Seni grafis modern didefinisikan secara konvensional sebagai karya dua dimensional yang memanfaatkan proses cetak seperti cetak tinggi (relief print), cetak dalam (intaglio), cetak datar (planografi),


(13)

3

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan cetak saring (serigrafi, screen printing) yang menjadi bagian dalam konstruksi wilayah seni murni (Wulandari, 2008, hal.99).

Cetak saring sendiri awalnya di kembangkan oleh yuzenzai miyasaki pada tahun 1654-1736 dan zikukeo hirose pada tahun 1822-1890 berkebangsaan jepang. Pada awalnya cetak saring di kembangkan untuk pencetakan kimono yang merupakan pakaian khas jepang, karena apabila kimono di tulis oleh tangan menjadi sangat mahal harganya sehingga akhirnya menggunakan teknik cetak saring. Teknik cetak saring ini akhirnya dibawa ke Eropa, Amerika, dan semakin berkembang hingga kini.

Membuat karya cetak saring yang baik, tidak bisa lepas dari rancangan gambar yang baik pula, agar karya tersebut menjadi karya yang menarik. Rancangan gambar tersebut harus melalui tahap-tahap yang pada prinsip dan kaidah rupa yaitu seperti titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, sudut pandang, tekstur dan gelap terang. Selain itu kita juga harus mengetahui prinsip-prinsip rupa yaitu yang meliputi kesatuan, keselarasan, penekanan, irama, gradasi, proporsi, keseimbangan dan aksentuasi. Jadi dalam membuat rancangan gambar yang baik dan menarik untuk dilihat orang lain kita harus melalui tahap rupa tersebut.

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengaplikasikan gagasannya mengenai Tugu Proklamasi melalui karya seni grafis dengan menggunakan teknik cetak saring (screen printing) sehingga penulis mengangkat tema dan judul:

TUGU PROKLAMASI RENGASDENGKLOK SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK CETAK SARING ( SCREEN PRINTING ).

B. Rumusan Masalah Penciptaan

Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan sejumlah pemuda terhadap Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno atau yang lebih dikenal Bung Karno dan Bung Hatta. Kedua tokoh


(14)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proklamator tersebut diasingkan di rumah Djiaw Kie Siong. Dalam setiap kisah tentang peristiwa Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Rengasdengklok selalu ikut disebut-sebut bersama sejumlah nama tempat yang terkait dengan peristiwa historis tersebut.

Akan tetapi peristiwa sejarah yang seharusnya selalu di kenang oleh masyarakat luas sekarang sudah mulai terlupakan, terlihat dari bangunan peninggalan bersejarah yang ada di rengasdengklok tersebut sekarang sudah tidak terawat. Bukan hanya masyarakat setempat tapi pemerintah kabupaten karawang juga hanya memandang sebelah mata tempat bersejarah tersebut.

Berdasarkan latar belakang penciptaan maka dapat dirumuskan masalah penciptaan sebagai berikut:

1. Bagaimana mengolah objek gagasan Tugu Proklamsi Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis dengan teknik cetak saring (screen printing)

2. Bagaimana cara untuk memvisualisasikan gagasan Tugu Proklamasi Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis dengan cetak saring (screen printing).

C. Tujuan penciptaan

Tujuan dari penciptaan ini adalah membuat suatu karya seni grafis dengan objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok menggunakan teknik cetak saring (screen printing), ini adalah salah satu upaya untuk ikut berperan dalam melestarikan sejarah dan untuk mengembangkan gagasan baru dalam pembuatan karya seni rupa khususnya di Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI dan masyarakat luas umumnya. Diharapkan karya tugas akhir ini dapat menjadi stimulus dan referensi bagi para pelaku seni lainnya untuk lebih mengembangkan kreatifitasnya.

Adapun tujuan dari penciptaan karya tugas akhir ini, diantaranya sebagai berikut:


(15)

5

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengembangkan sumber gagasan Tugu Proklamasi Rengasdengklok menjadi karya seni grafis.

2. Memvisualisasikan objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis menggunakan teknik cetak saring ( screen printing ) sebagai media ekspresinya.

D. Manfaat penciptaan

Bagi penulis, proses pembuatan karya menggunakan seni grafis ini merupakan pengembangan hasil kuliah selama dalam pembelajaran yang di dapat. Terlebih dengan penggunaan cetak saring, kertas sebagai media gambar objeknya. Membuat karya tugas akhir grafis seni ini akan menjadi kepuasan tersendiri bagi penulis. Selain itu, berikut penulis paparkan beberapa manfaat yang dapat digali dari pembuatan karya seni grafis ini, diantaranya :

1. Bagi penulis

Dapat menambah wawasan berpikir dan pengetahuan serta menggali kembali ide dan gagasan untuk membuat karya kesenirupaan.

2. Kajian Ilmiah / Pengembangan ilmu

Penciptaan ini dapat bermanfaat sebagai dasar pengembangan ilmu kesenirupaan dan dasar pengembangan keterampilan dalam aplikasi seni rupa khususnya di seni grafis.

3. Untuk jurusan seni rupa

Menjadikan Jurusan Pendidikan Seni Rupa di UPI sebagai jurusan dari perguruan tinggi yang menjunjung peninggalan sejarah bangsa pada umumnya, penelitian ini akan menjadi referensi dan acuan bagi mahasiswa, tim pendidik, lembaga serta pihak-pihak dalam lingkup pendidikan.

4. Bagi masyarakat umum

Diharapkan hasil penciptaan karya tugas akhir ini dapat dijadikan motivasi bagi khalayak luas untuk lebih mengembangkan kultur kesenirupaan di wilayah dan bidangnya masing-masing serta


(16)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menambah wawasan tentang karya seni rupa saat ini. Selain itu yang menjadi manfaat utama yaitu ikut berpartisifasi dalam hal melestarikan peninggalan sejarah bangsa indonesia.

E. Metode penciptaan

Penulis melakukan pengamatan terhadap objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok. Pengamatan tersebut dilakukan dengan metode kajian literature, observasi, dan wawancara kepada narasumber yang terkait. Setelah mendapatkan objek Tugu Proklamasi Rengasdengklok, kemudian penulis mengolah data tersebut menjadi konsep dalam karya yang akan dibuat.


(17)

7

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar : 1.1 Konsep berkarya Sumber: Bakti,W. Danar. 2012) F. Sistematika penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan serta pembacaan laporan penciptaan karya seni grafis yang berjudul TUGU PROKLAMASI

RENGASDENGKLOK SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK CETAK SARING ( SCREEN

PRINTING ) ini, maka karya tulis ini disusun dalam sistematika penulisan sebagai berikut:

IDE BERKARYA KONTEMPLASI STIMULASI PROSES BERKARYA HASIL KARYA APRESIAN T A N G G A P A N Dari Dalam Diri

Pengalaman

Dari Luar Diri Lingkungan

sekitar

Mutu Estetis Unsur seni rupa

Mutu Teknis Pengolahan unsur seni rupa Kajian Sumber

Penciptaan - Instrinsik

Empati, pengalaman, dsb

Kajian Sumber Penciptaan - Ekstrinsik

Observasi, studi pustaka, dsb U M P A N B A L I K


(18)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. BAB I PENDAHULUAN, yang berisi tentang Latar Belakang

Penciptaan, Masalah Penciptaan, Tujuan Penciptaan, Manfaat Penciptaan, Metode Penciptaan, serta Sistematika Penulisan.

2. BAB II LANDASAN PENCIPTAAN, berisi tentang

a. Kajian Teoritik, yang menjelaskan tentang Seni Grafis , Seni grafis cetak saring, Tugu Proklamasi Rengasdengklok

b. Kajian Empiris c. Konsep Penciptaan

3. BAB III METODE PENCIPTAAN, menjelaskan tentang metode dan

langkah-langkah yang penulis gunakan dalam membuat karya ini a. Ide Berkarya

b. Kontemplasi c. Stimulasi Berkarya d. Pengolahan Ide e. Proses Berkarya f. Pengemasan Karya

4. BAB IV ANALISIS KARYA, berisi analisis dan pembahasan karya

seni grafis cetak saring yang diciptakan oleh penulis diantaranya membahas:

A. Visualisasi karya

1. Visualisasi dan analisis karya 1 2. Visualisasi dan analisis karya 2 3. Visualisasi dan analisis karya 3 4. Visualisasi dan analisis karya 4 5. Visualisasi dan analisis karya 5 6. Visualisasi dan analisis karya 6 B. Analisis konseptual karya

5. BAB V PENUTUP, bagian terakhir ini berisi kesimpulan hasil

penciptaan karya dan saran atau rekomendasi berkenaan dengan karya seni yang diciptakan.


(19)

9

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(20)

[Type text]

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENCIPTAAN

Manusia membuat suatu karya seni dengan maksud dan tujuan yang berbeda

– beda, perkembangan karya seni dan penggunaannya sendiri tidak lepas dari perkembangan manusia. Karya seni ditempatkan sebagai wujud media rekam suatu peristiwa ataupun sebagai wujud dari ekspresi seorang seniman terhadap maksud dari karya tersebut.

Karya seni mempunyai suatu nilai estetis yang berbeda-beda, masyarakat awam melihat nilai estetis sebuah karya hanya dari teknik pembuatan dan hasil yang memukau. Keberhasilan seorang seniman untuk memperlihatkan nilai estetis dan makna sebuah karya kepada penikmat karya seni merupakan pekerjaan yang cukup sulit, seniman dituntut membuat suatu karya seni yang mudah dicerna dan tidak meninggalkan unsur estetis dari karya tersebut. Pembuatan sebuah karya tidak bisa lepas dari nilai sebuah karya tersebut yang dilihat dari penyampaian konsep dan pesan yang terkandung dari karya seni tersebut.

A. Ide berkarya

Kemerdekaan adalah hak semua bangsa, maka dari itu kita sebagai warga negara yang baik harus menghargai perjuangan kemerdekaan tersebut. Akan tetapi, suatu kemerdekaan tidak bisa terlepas dari proses menuju kemerdekaan tersebut, dimana suatu proses menuju kemerdekaan selalu menimbulkan kontropersi. Yang menarik bagi penulis adalah ketika pembentukan teks proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia, perjalanan pembuatan teks proklamasi bangsa ini sangatlah panjang. Banyak hal yang harus dilalui bangsa ini untuk mendapatkan kemerdekaan yaitu salah satunya adalah peristiwa rengasdengklok, dimana peristiwa itu terjadi penculikan Bung Karno dan Bung Hatta oleh golongan muda ke Rengasdengklok alasanya adalah untuk mempercepat kemerdekaan Indonesia.


(21)

35

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari jejak sejarah tersebutlah maka dibuat tugu sebagai tanda salah satu tempat bersejarah proses menuju kemerdekaan, dan tugu tersebut diberi nama Tugu Proklamasi Rengasdengklok. Bentuk dari tugu itu adalah empat gerakan tangan, arti dari gerakan tangan tersebut adalah menunjukan empat arah mata angin dan proses kemerdekaan, dikatakan demikian karena setiap tangan menunjukan arah yang berbeda-beda dan dari setiap tangan membentuk gerakan yang berbeda dengan diakhiri kepalan tangan. Akan tetapi, dengan berkembangnya zaman tempat-tempat peninggalan bersejarah semakin dilupakan oleh masyarakat luas, terlihat dari setiap kondisi tempat tersebut. Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk memvisualisasikan Tugu Proklamasi Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis dengan menggunakan teknik cetak saring, yang bertujuan untuk mengingatkan kembali akan jejak proses menuju kemerdekaan. Dalam pembuatan karya tugas akhir, penulis mengaplikasikan gambar Tugu Proklamasi Rengasdengklok menggunakan teknik cetak saring pada kertas dan karya yang dibuat berjumla h 6 buah.

B. Kontemplasi

Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan untuk mendapatkan ide atau gagasan dalam menciptakan karya seni.

Kontemplasi ide merupakan kegiatan perenungan dengan sepenuh hati atau proses bermeditasi untuk merenungkan dan berpikir penuh secara mendalam untuk mencari nilai-nilai, karena manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan (Mustopo, 1989, hlm.122).

Pendalaman ide dilakukan untuk dapat memilih objek apa saja yang akan dihadirkan pada karya seni grafis yang penulis yang akan ciptakaan. Objek yang ada dalam sejarah, tokoh-tokoh yang berperan, dan keadaan pada zaman sekarang dipilih yang paling menonjol dan memiliki makna paling kuat. Penulis juga melakukan pendalaman ide dengan penghayatan dan perenungan subjek matter


(22)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dipilih yaitu memikirkan bahan, teknik dan gaya yang akan digunakan karya seni grafis ini.

C. Stimulasi berkarya

Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar individu, dimana suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan indera seseorang mendorong kreativitas dan inovasi didalam dirinya untuk menciptakan suatu karya yang berbeda. Ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi stimulasi berkarya yaitu :

a. Faktor pengalaman dalam diri (Internal)

Faktor pengalaman diri memiliki pengaruh yang cukup penting bagi seniman mewujudkan karyanya. Karena dari faktor ini dapat mengemukakan pengalaman yang ingin dilihatkan pencipta kepada orang lain melalui karyanya. Dengan kata lain seniman berkomunikasi melalui karyanya. Tujuan pribadi seniman berdasarkan pengalamanya membuat karya ini seperti yang dikemukakan oleh

Irma Damajanti dalam bukunya yang berjudul “Psikologi seni”.

Dalam menciptakan seseuatu itu harus didahului dengan tujuan (To Create). Contoh dari pengalaman dalam diri (internal) misalnya faktor biologis (kesehatan), kecerdasan (inteligensi), dorongan (motivasi), dan kepribadian. (Dajamanti, 2006, hlm.12).

b. Faktor pengalam dari luar atau lingkungan (eksternal)

Faktor ini merupakan kebalikan dari faktor pengalaman diri (internal). Faktor ini merupakan macam-macam hal yang mempengaruhi seniman dalam memilih ide yang diinginkan dalam motivasi sosial (dari lingkunga masyarakat) serta kesempatan.

D. Pengolahan ide

Pengolahan ide adalah proses konsep dan gagasan yang telah melalui berbagai tahap pertimbangan, melihat dari referensi yang didapat seperti buku, majalah, Koran, dan internet untuk menetapkan rancangan gambar karya yang


(23)

37

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan dibuat. Dan selanjutnya Proses dimana ide tersebut yang sudah di pastikan dalam konsep diolah menjadi lebih jelas, proses pembuatan karya ini dimulai dengan sketsa pada kertas HVS A4 yang disempurnakan dan tahap selanjutnya penulis menggunakan salah satu program komputer untuk mencapai maksud yang diinginkan.

a. Adobe Photoshop CS6

Perangkat program ini adalah salah satu yang digunakan penulis untuk memperjelas dan mengatur tampilan karya yang disempurnakan dari proses awal pembuatan karya yaitu sketsa. Pengaturan yang lebih ditegaskan dalam program ini adalah ukuran karya dan bentuk yang disesuaikan untuk hasil akhirnya.

Gambar 3.1 Adobe Photoshop digunakan dalam penambahan pembuatan desain Sumber : http://www.photoshop.com/products(24 Januari, 10:08 PM, 2014)

b. Corel Draw X5

Program Corel Draw X5 adalah program yang digunakan penulis untuk mengatur batasan warna-warna yang digunakan dalam karya yang dengan maksud ingin terlihat lebih detail ketika proses dalam tahap penyablonan. Adapun penambahan yang menggunakan program ini seperti tekstur atau garis.


(24)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Corel Draw X5 digunakan dalam penambahan pembuatan desain Sumber : http://www.corel.com/corel/(24 Januari, 10:13 PM, 2014)

E. Proses Berkarya

a. Persiapan alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan karya grafis adalah sebagai berikut :

1. Alat gambar

Gambar 3.3 Alat Tulis Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014


(25)

39

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kertas gambar A4

Gambar 3.4 Kertas Gambar Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014 3. Perangkat Komputer

Gambar 3.5 Perangkat Komputer Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014


(26)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Selotip kertas

Gambar 3.6 Selotip Kertas Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

5. Screen

Gambar 3.7 Screen 180S Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014


(27)

41

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6. Rakel

Gambar 3.8 Rakel

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014


(28)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.9 Hair dryer Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

8. Meja cetak

Gambar 3.10 Meja cetak Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014


(29)

43

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.11 Gunting dan cutter Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

10.Lem

Gambar 3.12 Lem

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014 11.Cat sablon PVC


(30)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.13 Cat sablon PVC Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

12.Minyak tanah


(31)

45

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014 13.Kwas dan crayon

Gambar 3.15 Kwas dan crayon Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

14.Wadah pencampur tinta

Gambar 3.16 Wadah pencampur tinta Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014


(32)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 15.M3 (Pembersih tinta)

Gambar 3.17 M3 (pembersih tinta) Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014 16.Minyak curah

Gambar 3.18 Minyak curah Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014


(33)

47

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 17.Sarung tangan

Gambar 3.19 Sarung tangan Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

b. Tahap pembuatan karya

Pembuatan sketsa merupakan rancangan yang dilakukan secara garis besar gambar yang akan dibuat. Rancangan gambar tersebut bisa dilakukan sepenuhnya detail atau tidak detail, pada tahap ini bertujuan untuk memberikan acuan atau ide dalam pembuatan desain karya sepenuhnya.


(34)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.20 Sketsa Gambar Karya 1 Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

Gambar 3.21 : Sketsa Gambar Karya 5 Sumber : Dokumentasi Pribadi 2014

c. Pemindahan rancangan gambar karya pada screen

Pemindahan gambar pada screen dilakukan dengan cara menjiplak, dengan memisahkan warna yang satu dan yang lainnya dikarenakan dalam proses pencetakanya hanya dilakukan untuk satu warna. Pada tahap ini penambahan aksen garis atau tekstur tambahan menggunakan benda-benda yang ada disekitar


(35)

49

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kita. Benda-benda tersebut sudah disiapkan sesui dengan rancangan gambar yang dibuat, bahan pemindahan rancangan gambar mengunakan oil pastel dan dermatograph.

Gambar 3.22 Penjiplakan gambar pada screen Sumber : Dokumentasi pribadi 2014

d. Pelapisan screen dengan lem

Pada tahap ini lapisan yang tidak terkena oil pastel akan tertutup oleh lem, secara otomatis oil pastel yang berbasis minyak dan lem yang berbasis air akan terpisah satu sama lain. Sehingga lem hanya menutupi yang tidak terkena oil pastel atau dermetograph.


(36)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.23 : Pengeleman di Screen Sumber : Dokumentasi pribadi 2014

e. Pengeringan lem

Proses pengeringan lem pada screen dapat dilakukan dengan cara dijemur yang memanfaatkan cahaya matahari atau mengunakan hair dryer selama beberapa menit sampai lem kering.


(37)

51

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.24 : Pengeringan lem Sumber : Dokumentasi pribadi 2014 f. Pengolahan cat

Pencampuran tinta atau pengolahan tinta merupakan bagian yang cukup penting, dikarenakan harus sesui dengan rancangan gambar yang dibuat.

Gambar 3.25 : Pengolahan cat Sumber : Dokumentasi pribadi 2014

g. Proses pencetakan

Proses ini dilakukan di atas meja kaca yang dilengkapi lampu dibawahnya yang gunanya untuk memperjelas posisi penempatan pencetakan selanjutnya dari pencetakan awal. Penarikan tinta harus sejajar dikarenakan jika penarikan berubah-ubah tidak sesuai dengan penarikan awal ada kemungkinan posisi akan berubah.


(38)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.26 : Proses Pencetakan Sumber : Dokumntasi pribadi 2014

F. Pengamasan Karya

Dalam setiap pengemasan karya apapun setiap orang pasti ingin menampilkan karya itu sebaik mungkin dan pastinya setiap orang juga memiliki pemikiran yang berbeda-beda dari setiap bahan dan teknik yang digunakan. Adapun pengemasan karya penulis yang gunakan adalah bingkai dengan warna hitam seperti pengemasan karya biasanya. Bahan yang digunakan untuk membuat bingkai yaitu papan tipis yang diolah sedemikian rupa supaya terlihat menarik dan kaca sebagai penutup karyanya, adapun ukuran dari setiap karya adalah :

1. Panjang 36 cm dan lebar 28 cm 2. Panjang 41 cm dan lebar 24 cm 3. Panjang 36 cm dan lebar 28 cm 4. Panjang 40 cm dan lebar 29 cm 5. Panjang 27 cm dan lebar 40 cm


(39)

53

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Panjang 39 cm dan lebar 48 cm

Ukuran bingkainya yang sebenarnya sendiri lebih besar dari ukuran karya sebenarnya karena untuk menyesuaikan keindahan dan kesalarasan ketika ditampilkan.


(40)

[Type text]

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengolahan objek gagaan Tugu Proklamasi Rengadengklok dalam bentuk karya seni grafis dengan teknik cetak saring (screen printing)

Pembuatan karya tidak dilakukan begitu saja ada proses yang harus dilakukan agar tercipta sebuah karya yang baik. Yang pertama dilakukan adalah mencari sebuah ide yang akan ditampilkan dalam karya. Ide yang diambil oleh penulis adalah ingin mengangkat sebuah kritik sosial mengenai keperdulian masyarakat terhadap sejarah bangsanya sendiri. Mengingat bahwa kita hidup tidak lepas dari sejarah sebelumnya. Bagaimana kita dapat hidup seperti pada saat ini tidak luput dari sejarah awal yang menjadikan kita hidup seperti sekarang ini.

Setelah menemukan ide gagasan yang akan dituangkan kedalam karya, kemudian proses selanjutnya adalah proses perenungan atau yang kita kenal dalam seni rupa adalah proses kontemplasi. Pada proses ini penulis merenungkan objek apa saja yang akan ditampilkan dalam karya sehingga dapat memberikan nilai estetik pada karya yang akan diciptakan. Maka diambilah objek Tugu Proklamasi sebagai objek utama dari karya, mengambil Tugu Proklamasi karena mengingat Negara Indonesia merdeka berawal dari dikumandangkannya Proklamasi kemerdekaan oleh Bung Karno. Selain Tugu Proklamasi ada objek tambahan yang bersifat mendukung karya dalam pencapaian makna dan isi dari karya tersebut.

Stimulus dalam berkarya merupakan tahapan berikutnya, pada tahapan ini lebih kepada pengolahan kemampuan penulis, karena pada tahapan ini stimulus berkarya ada dua yaitu stimulus internal dimana stimulus internal ini adalah lebih kepada bagaimana penulis mengembangkan kemampuannya dalam berkarya. Kedua adalah stimulus secara eksternal yaitu stimulus yang didapat dari luar


(41)

81

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti berdiskusi dengan teman dan tim pembimbing agar mendapatkan gagasan dan teknik-teknik lain yang dapat membantu terciptanya karya yang baik.

2. Visualisasi gagaan Tugu Proklamasi Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis cetak saring (screen printing)

Tahapan berikutnya adalah pengolaha ide, dari proses-proses sebelumnya dimatangkan dalam tahapan ini, semua yang didapat kemudian dituangkan secara visual dari mulai mengsketsa karya dengan menggunakan gambar kemudian sketsa tersebut diolah secara final dengan memberikan warna dan pengolahan dengan menggunakan software grafis. Hal ini dilakukan agar karya yang diciptakan sesuai dengan konsep dan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Terbentuklah 5 konsep karya yang akan penulis ciptakan, kelima karya ini menjadi karya final yang akan disajikan dalam karya yang berbentuk karya grafis dengan teknik cetak saring (screen printing) dan satu karya pendukung mengenai keseluruhan karya namun dengan teknik drawing dan teknik pewarnaanya menggunakan pensil warna.

Kelima karya yang dikerjakan menggunakan teknik yang sama langkah-langkah yang dilakukan dalam memvisualkan ide gagasan kedalam karya pun sama. Beberapa langkah yang dilakukan dalam proses pengerjaan karya. Langkah pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat karya grafis tengan menggunkan teknik cetak saring (screen printing). Adapun alat dan bahan yang penulis siapkan diantaranya Alat gambar, Kertas gambar, Perangkat computer, Gunting dan Cutter, Lakban, Screen, Rakel, Hair dryer, Meja cetak, Lem, Tinta, Minyak tanah, Kwas dan Dermatograph, Wadah pencampur tinta, M3 (pembersih tinta), Minyak curah.

Setelah alat dan bahan disiapkan barulah memulai tahapan berikutnya yaitu Pemindahan gambar pada screen, dengan cara menjiplak, dengan memisahkan warna yang satu dan yang lainnya dikarenakan dalam proses pencetakanya hanya dilakukan untuk satu warna. Tahap berikutnya Pelapisan screen dengan lem, Pada tahap ini lapisan yang tidak terkena oil pastel akan tertutup oleh lem, secara


(42)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

otomatis oil pastel yang berbasis minyak dan lem yang berbasis air akan terpisah satu sama lain. Sehingga lem hanya menutupi yang tidak terkena oil pastel atau dermetograph. Setelah proses pengeleman, lem yang digunakan harus dikeringkan terlebih dahulu, proses pengeringan lem pada screen dapat dilakukan dengan cara dijemur yang memanfaatkan cahaya matahari atau mengunakan hair dryer selama beberapa menit sampai lem kering. Setelah cetakan siap barulah mempersiapkan cat yang akan digunakan, dalam proses ini penulis melakukan pengolahan tinta, pencampuran tinta atau pengolahan tinta merupakan bagian yang cukup penting, dikarenakan warna harus sesui dengan rancangan gambar yang dibuat. Proses terakhir adalah proses pencetakan, proses ini dilakukan di atas meja kaca yang dilengkapi lampu dibawahnya yang gunanya untuk memperjelas posisi penempatan pencetakan selanjutnya dari pencetakan awal. Penarikan tinta harus sejajar dikarenakan jika penarikan berubah-ubah tidak sesuai dengan penarikan awal ada kemungkinan posisi akan berubah. Dalam proses pencetakan dialakukan tiga kali cetak agar dapat membandingkan hasil mana yang lebih baik dari hasil lainnya sehingga hasil yang terbaiklah yang diambil untuk dijadikan karya final. Dari langkah pemindahan gambar ke screen hingga pencetakan diulang beberapa kali karena langkah-langkah tersebut digunakan hanya untuk satu warna, sebelum dilakukan pengulangan pada screen yang sama, screen terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan M3, setelah yakin screen bersih barulah screen dapat digunkan kembali.

Diterakhir proses berkarya terciptalah 5 karya dengan masing-masing 3 kali cetakan kemudian penulis memilih masing-masing diantara 3 cetakan memilih satu cetakan yang penulis anggap baik dan sangat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis dalam karya yang akan diciptakan. Setelah karya selesai dipilih kemudian penyajian atau pengemasan karya menjadi finishing yang dilakukan oleh penulis yaitu melengkapi karya dengan membingkai karya tersebut, dan penulis anggap karya selesai.


(43)

83

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengerjaan karya grafis dengan teknik cetak saring (screen printing) tentunya mendapatkan beberapa kendala yang kemudian kendala-kendala yang dialami menjadi rekomendasi atau saran agar kendala-kendala tersebut dapat diminimalisir dan berbagai saran lain yang dilengkapi sebagai rekomendasi bagi penulis lain dan dapat dijadikan referensi, adapun saran penulis sebagai berikut :

1. Dalam pengerjaan karya terlebih pada proses pengolahan tinta harus dilaksanakan dengan baik karena setiap warna yang diolah belum tentu menghasilkan warna yang sama oleh karena itu sebelum memulai proses pencetakan warna harus terlebih dahulu dipastikan agar warna benar-benar sesuai dengan yang diinginkan pengecekan warna dapat selalu dilakukan dengan cara terlebih menorehkan tinta di kertas kosong agar terlihat warna yang dihasilkan sesuai atau tidak

2. Kesulitan berikutnya adalah dalam proses pengeleman lem harus benar-benar rapat dan kering secara keseluruhan. Dalam proses pengeringan screen memerlukann suhu yang mendukung seperti adanya sinar matahari walaupun mengerjakan pada malam hari harus menggunakan alat pengering seperti hair dryer agar mempercepat proses pengeringan meskipun tanpa sinar matahari. 3. Pembersihan pada screen pun harus benar-benar teliti karena apabila masih

ada sedikit atau banyaknya tinta yang tertempel pada screen akan berpengaruh pada proses berikutnya karena dapat menghambat lubang pada screen.

4. Bagi penulis atau peneliti lain diharapkan dapat lebih banyak melakukan eksplorasi baik itu secara ide gagasan, media maupun teknik yang digunakan agar karya yang diciptkan menjadi benar-benar beda dan terkesan orisinil.


(44)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing )Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Biegeleisen, J.I. dan Arthur, C.M. (1958). Silk Screen Teqhniques. New York Dharsono, Sony Kartika. (2004). Seni Rupa Modern. Rekayasa Sains, Bandung. MS, Faridy. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan Smp. Sutra Benta Perkasa, Jakarta.

Muljana, Prof. Dr. Slamet. (2008). Kesadaran Nasional. PT. LKiS Pelangi Aksara, Yogyakarta.

Rachbini. (1978). Sablon Screen Printing. Surabaya: Pendidikan Nasional. Sachari, Dr. Agus. (2007). Budaya Visual Indonesia. Erlangga, Bandung. York:McGraw-Hill Book Company, Inc.

Schwalbach, Mathilda V. (1970). Silk-Screen Printing. Van Nostrand Reinhold. New York.

Stromquist, Annie. (2004). Simple Screen Printing. Sterling Publishing, New York. Suganda, Her. (2009). Rengadengklok Revolusi dan Peristiwa. PT. Kompas Nusantara, Jakarta.

Supriyanto, Enin. (2000). Setengah Abad Seni Grafis Indonesia. PT Gramedia, Jakarta.

W.A, Sulasmi Darmaprawira. (2002). Warna, Teori dan Kretifitas Penggunaannya. ITB, Bandung.


(45)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing )Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bennylin. (2011). Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. (Online). Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia (4 nopember 2013) Dika, S. (2010). Peristiwa Rengasdengklok. (Online). Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok (24 oktober 2013)

Fadhillah, Eko. (2009). Soekarno. [Online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno (15 november 2013)

Hariadhi. (2006). Cetak Saring. [Online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Cetak_saring (18 sebtember 2013)

Indra. (2011). Prinsip Seni rupa. [Online]. Tersedia : http://www.masterofart.com [16 Nopember 2013]

Raka. (2013) Kondisi Tugu Proklamasi Memprihatinkan. [Online]. Tersedia : http://www.radar-karawang.com/2013/05/kondisi-tugu-proklamasi

memprihatinkan.html (2 Oktober 2013)

Samulo, Aldo. (2012). Seni Grafis. [Online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis (21 oktober 2013)

C. Sumber Skripsi

Kancana Aji, Wastu. (2012). Makhluk Mitologi Yunani Sebagai Ide Gagasan Berkarya

Seni Grafis Teknik Cetak Saring. Skrifsi pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan. Suminar, Ayu. (2010). Kehidupan di Panti Jompo Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Grafis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(1)

[Type text]

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengolahan objek gagaan Tugu Proklamasi Rengadengklok dalam bentuk karya seni grafis dengan teknik cetak saring (screen printing) Pembuatan karya tidak dilakukan begitu saja ada proses yang harus dilakukan agar tercipta sebuah karya yang baik. Yang pertama dilakukan adalah mencari sebuah ide yang akan ditampilkan dalam karya. Ide yang diambil oleh penulis adalah ingin mengangkat sebuah kritik sosial mengenai keperdulian masyarakat terhadap sejarah bangsanya sendiri. Mengingat bahwa kita hidup tidak lepas dari sejarah sebelumnya. Bagaimana kita dapat hidup seperti pada saat ini tidak luput dari sejarah awal yang menjadikan kita hidup seperti sekarang ini.

Setelah menemukan ide gagasan yang akan dituangkan kedalam karya, kemudian proses selanjutnya adalah proses perenungan atau yang kita kenal dalam seni rupa adalah proses kontemplasi. Pada proses ini penulis merenungkan objek apa saja yang akan ditampilkan dalam karya sehingga dapat memberikan nilai estetik pada karya yang akan diciptakan. Maka diambilah objek Tugu Proklamasi sebagai objek utama dari karya, mengambil Tugu Proklamasi karena

mengingat Negara Indonesia merdeka berawal dari dikumandangkannya

Proklamasi kemerdekaan oleh Bung Karno. Selain Tugu Proklamasi ada objek tambahan yang bersifat mendukung karya dalam pencapaian makna dan isi dari karya tersebut.

Stimulus dalam berkarya merupakan tahapan berikutnya, pada tahapan ini lebih kepada pengolahan kemampuan penulis, karena pada tahapan ini stimulus berkarya ada dua yaitu stimulus internal dimana stimulus internal ini adalah lebih kepada bagaimana penulis mengembangkan kemampuannya dalam berkarya. Kedua adalah stimulus secara eksternal yaitu stimulus yang didapat dari luar


(2)

81

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti berdiskusi dengan teman dan tim pembimbing agar mendapatkan gagasan dan teknik-teknik lain yang dapat membantu terciptanya karya yang baik.

2. Visualisasi gagaan Tugu Proklamasi Rengasdengklok dalam bentuk karya seni grafis cetak saring (screen printing)

Tahapan berikutnya adalah pengolaha ide, dari proses-proses sebelumnya dimatangkan dalam tahapan ini, semua yang didapat kemudian dituangkan secara visual dari mulai mengsketsa karya dengan menggunakan gambar kemudian sketsa tersebut diolah secara final dengan memberikan warna dan pengolahan dengan menggunakan software grafis. Hal ini dilakukan agar karya yang diciptakan sesuai dengan konsep dan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Terbentuklah 5 konsep karya yang akan penulis ciptakan, kelima karya ini menjadi karya final yang akan disajikan dalam karya yang berbentuk karya grafis dengan teknik cetak saring (screen printing) dan satu karya pendukung mengenai keseluruhan karya namun dengan teknik drawing dan teknik pewarnaanya menggunakan pensil warna.

Kelima karya yang dikerjakan menggunakan teknik yang sama langkah-langkah yang dilakukan dalam memvisualkan ide gagasan kedalam karya pun sama. Beberapa langkah yang dilakukan dalam proses pengerjaan karya. Langkah pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat karya grafis tengan menggunkan teknik cetak saring (screen printing). Adapun alat dan bahan yang penulis siapkan diantaranya Alat gambar, Kertas gambar, Perangkat computer, Gunting dan Cutter, Lakban, Screen, Rakel, Hair dryer, Meja cetak, Lem, Tinta, Minyak tanah, Kwas dan Dermatograph, Wadah pencampur tinta, M3 (pembersih tinta), Minyak curah.

Setelah alat dan bahan disiapkan barulah memulai tahapan berikutnya yaitu Pemindahan gambar pada screen, dengan cara menjiplak, dengan memisahkan warna yang satu dan yang lainnya dikarenakan dalam proses pencetakanya hanya dilakukan untuk satu warna. Tahap berikutnya Pelapisan screen dengan lem, Pada tahap ini lapisan yang tidak terkena oil pastel akan tertutup oleh lem, secara


(3)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

otomatis oil pastel yang berbasis minyak dan lem yang berbasis air akan terpisah satu sama lain. Sehingga lem hanya menutupi yang tidak terkena oil pastel atau dermetograph. Setelah proses pengeleman, lem yang digunakan harus dikeringkan terlebih dahulu, proses pengeringan lem pada screen dapat dilakukan dengan cara dijemur yang memanfaatkan cahaya matahari atau mengunakan hair dryer selama beberapa menit sampai lem kering. Setelah cetakan siap barulah mempersiapkan cat yang akan digunakan, dalam proses ini penulis melakukan pengolahan tinta, pencampuran tinta atau pengolahan tinta merupakan bagian yang cukup penting, dikarenakan warna harus sesui dengan rancangan gambar yang dibuat. Proses terakhir adalah proses pencetakan, proses ini dilakukan di atas meja kaca yang

dilengkapi lampu dibawahnya yang gunanya untuk memperjelas posisi

penempatan pencetakan selanjutnya dari pencetakan awal. Penarikan tinta harus sejajar dikarenakan jika penarikan berubah-ubah tidak sesuai dengan penarikan awal ada kemungkinan posisi akan berubah. Dalam proses pencetakan dialakukan tiga kali cetak agar dapat membandingkan hasil mana yang lebih baik dari hasil lainnya sehingga hasil yang terbaiklah yang diambil untuk dijadikan karya final. Dari langkah pemindahan gambar ke screen hingga pencetakan diulang beberapa kali karena langkah-langkah tersebut digunakan hanya untuk satu warna, sebelum dilakukan pengulangan pada screen yang sama, screen terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan M3, setelah yakin screen bersih barulah screen dapat digunkan kembali.

Diterakhir proses berkarya terciptalah 5 karya dengan masing-masing 3 kali cetakan kemudian penulis memilih masing-masing diantara 3 cetakan memilih satu cetakan yang penulis anggap baik dan sangat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis dalam karya yang akan diciptakan. Setelah karya selesai dipilih kemudian penyajian atau pengemasan karya menjadi finishing yang dilakukan oleh penulis yaitu melengkapi karya dengan membingkai karya tersebut, dan penulis anggap karya selesai.


(4)

83

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing ) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengerjaan karya grafis dengan teknik cetak saring (screen printing) tentunya mendapatkan beberapa kendala yang kemudian kendala-kendala yang dialami

menjadi rekomendasi atau saran agar kendala-kendala tersebut dapat

diminimalisir dan berbagai saran lain yang dilengkapi sebagai rekomendasi bagi penulis lain dan dapat dijadikan referensi, adapun saran penulis sebagai berikut :

1. Dalam pengerjaan karya terlebih pada proses pengolahan tinta harus

dilaksanakan dengan baik karena setiap warna yang diolah belum tentu menghasilkan warna yang sama oleh karena itu sebelum memulai proses pencetakan warna harus terlebih dahulu dipastikan agar warna benar-benar sesuai dengan yang diinginkan pengecekan warna dapat selalu dilakukan dengan cara terlebih menorehkan tinta di kertas kosong agar terlihat warna yang dihasilkan sesuai atau tidak

2. Kesulitan berikutnya adalah dalam proses pengeleman lem harus benar-benar

rapat dan kering secara keseluruhan. Dalam proses pengeringan screen memerlukann suhu yang mendukung seperti adanya sinar matahari walaupun mengerjakan pada malam hari harus menggunakan alat pengering seperti hair dryer agar mempercepat proses pengeringan meskipun tanpa sinar matahari.

3. Pembersihan pada screen pun harus benar-benar teliti karena apabila masih

ada sedikit atau banyaknya tinta yang tertempel pada screen akan berpengaruh pada proses berikutnya karena dapat menghambat lubang pada screen.

4. Bagi penulis atau peneliti lain diharapkan dapat lebih banyak melakukan

eksplorasi baik itu secara ide gagasan, media maupun teknik yang digunakan agar karya yang diciptkan menjadi benar-benar beda dan terkesan orisinil.


(5)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing )Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Biegeleisen, J.I. dan Arthur, C.M. (1958). Silk Screen Teqhniques. New York Dharsono, Sony Kartika. (2004). Seni Rupa Modern. Rekayasa Sains, Bandung. MS, Faridy. (2009). Pendidikan Kewarganegaraan Smp. Sutra Benta Perkasa, Jakarta.

Muljana, Prof. Dr. Slamet. (2008). Kesadaran Nasional. PT. LKiS Pelangi Aksara, Yogyakarta.

Rachbini. (1978). Sablon Screen Printing. Surabaya: Pendidikan Nasional. Sachari, Dr. Agus. (2007). Budaya Visual Indonesia. Erlangga, Bandung. York:McGraw-Hill Book Company, Inc.

Schwalbach, Mathilda V. (1970). Silk-Screen Printing. Van Nostrand Reinhold. New York.

Stromquist, Annie. (2004). Simple Screen Printing. Sterling Publishing, New York. Suganda, Her. (2009). Rengadengklok Revolusi dan Peristiwa. PT. Kompas Nusantara, Jakarta.

Supriyanto, Enin. (2000). Setengah Abad Seni Grafis Indonesia. PT Gramedia, Jakarta.

W.A, Sulasmi Darmaprawira. (2002). Warna, Teori dan Kretifitas Penggunaannya. ITB, Bandung.


(6)

Arif Abdul Rahman,2014

Tugu Proklamasi Rengasdengklok

Sebagai Gagasan Berkarya Seni Grafis Dengan Teknik Cetak Saring ( Screen Printing )Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bennylin. (2011). Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. (Online). Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Proklamasi_Kemerdekaan_Indonesia (4 nopember 2013)

Dika, S. (2010). Peristiwa Rengasdengklok. (Online). Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_Rengasdengklok (24 oktober 2013)

Fadhillah, Eko. (2009). Soekarno. [Online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno (15 november 2013)

Hariadhi. (2006). Cetak Saring. [Online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Cetak_saring (18 sebtember 2013)

Indra. (2011). Prinsip Seni rupa. [Online]. Tersedia : http://www.masterofart.com [16 Nopember 2013]

Raka. (2013) Kondisi Tugu Proklamasi Memprihatinkan. [Online]. Tersedia : http://www.radar-karawang.com/2013/05/kondisi-tugu-proklamasi

memprihatinkan.html (2 Oktober 2013)

Samulo, Aldo. (2012). Seni Grafis. [Online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_grafis (21 oktober 2013)

C. Sumber Skripsi

Kancana Aji, Wastu. (2012). Makhluk Mitologi Yunani Sebagai Ide Gagasan Berkarya

Seni Grafis Teknik Cetak Saring. Skrifsi pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan. Suminar, Ayu. (2010). Kehidupan di Panti Jompo Sebagai Ide Gagasan Berkarya Seni Grafis. Skripsi pada FPBS UPI Bandung: tidak diterbitkan.