Tugas Pokok dan Fungsi

  7.1. PETUNJUK UMUM

  Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang cipta karya, tata ruang dan kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah (1) Susunan organisasi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan terdiri dari :

  a) Seksi Perumahan, Permukiman, Penataan Lingkungan dan Air Bersih; b) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Umum.

  3. Bidang Cipta Karya , membawahi :

  b). Sub Bagian Keuangan; c). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

  a). Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

  2. Sekretariat, membawahi

  1. Kepala Dinas;

  7.2. KONDISI KELEMBAGAAN DAERAH 7.2.1. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan

  Tujuan peningkatan kelembagaan daerah terkait langsung dengan pembangunan prasarana kota bidang Pekerjaan Umum / Cipta Karya, yaitu agar investasi pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten serta terjaminnya keterlanjutannya.

  Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

  e. Badan Lingkungan Hidup f.

  d. Dinas Kesehatan

  c. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

  b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

  Di Kabupaten Jepara pembangunan prasarana bidang Pekerjaan Umum / Cipta Karya melibatkan beberapa instansi / Dinas, yaitu : a. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan

  4. Bidang Tata Ruang, membawahi : a) Seksi Tata Ruang dan Bangunan;

  b) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang;

  5. Bidang Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman, membawahi :

  a) Seksi Kebersihan;

  b) Seksi Pertamanan;

  c) Seksi Permakaman 6. UPTD.

  7. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Cipta Karya, Tata ruang dan Kebersihan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

  Daerah ini.

  Tugas Pokok dan Fungsi

  (1) Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang cipta karya, tata ruang dan kebersihan.

  BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN JEPARA

.

KEPALA

.

SEKRETARIAT SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI KEUANGAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN JABATAN FUNGSIONAL BIDANG BIDANG BIDANG

CIPTA KARYA TATA RUANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN

SEKSI SEKSI SEKSI

  PERUMAHAN, PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN BANGUNAN KEBERSIHAN PENATAAN LINGKUNGAN DAN AIR BERSIH

SEKSI SEKSI SEKSI

PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PERTAMANAN SARANA PRASARANA UMUM TATA RUANG SEKSI PERMAKAMAN UPTD

  VII-3

7.2.2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

  Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dipimpin seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

  Susunan Organisasi

  (1) Susunan organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari:

  1. Kepala;

  2. Sekretariat , membawahi

  a) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

  b) Sub Bagian Keuangan; c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

  3. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, , membawahi :

  a) Sub Bidang Pemerintahan Umum; b) Sub Bidang Sosial, Budaya dan Pendidikan.

  4. Bidang Ekonomi, , membawahi :

  a) Sub Bidang Sarana Prasarana Ekonomi; b) Sub Bidang Produksi.

  5. Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah, , membawahi :

  a) Sub Bidang Prasarana Wilayah; b) Sub Bidang Pengembangan Wilayah dan Sumber Daya Alam.

  6. Bidang Perencanaan, Pengendalian, Evaluasi Program dan Statistik, membawahi :

  a) Sub Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Program;

  b) Sub Bidang Statistik dan Pelaporan 7. UPTB.

  8. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

  Tugas Pokok dan Fungsi

  (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah.

  (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis perencanaan;

  b. pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

  c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN JEPARA KEPALA . SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SEKRETARIAT PEMERINTAHAN DAN EKONOMI PRASARANA DAN PENGEMBANGAN PERENCANAAN, PENGENDALIAN, SOSIAL BUDAYA BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG PERENCANAAN DAN EVALUASI KEUANGAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN WILAYAH EVALUASI PROGRAM DAN JABATAN FUNGSIONAL PEMERINTAHAN UMUM SARANA PRASARANA EKONOMI PRASARANA WILAYAH PERENCANAAN, PENGENDALIAN SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG DAN EVALUASI PROGRAM STATISTIK SOSIAL BUDAYA DAN PENDIDIKAN PRODUKSI PENGEMBANGAN WILAYAH DAN STATISTIK DAN SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG SUMBER DAYA ALAM PELAPORAN UPTB

  VII-6

7.2.3. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah

  Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Susunan Organisasi (1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Daerah, terdiri dari:

  1. Kepala Dinas;

  2. Sekretariat, membawahi:

  a) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

  b) Sub Bagian Keuangan; c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

  3. Bidang Pendapatan, membawahi :

  a) Seksi Penatapan Pajak;

  b) Seksi Penagihan dan Pelaporan Pajak; c) Seksi Penetapan, Penagihan, Pelaporan Retribusi dan Pendapatan Lain-lain.

  4. Bidang Anggaran, membawahi :

  a) Seksi Perencanaan Anggaran Daerah ; b) Seksi Belanja.

  5. Bidang Perbendaharaan dan Kas Daerah, membawahi :

  a) Seksi Perbendaharaan;

  b) Seksi Verifikasi;

  c) Seksi Kas Daerah

  6. Bidang Akuntansi dan Aset Daerah, membawahi :

  a) Seksi Akuntansi;

  b) Seksi Perencanaan dan Pemeliharaan Aset;

  c) Seksi Pengendalian dan Mutasi Aset 7. Kelompok Jabatan Fungsional.

  (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

  Tugas Pokok dan Fungsi

  (1) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah. (2) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

  b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  VII-9 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

  KABUPATEN JEPARA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT SEKSI PENETAPAN PAJAK SEKSI PENAGIHAN DAN PELAPORAN PAJAK SEKSI PENETAPAN, PENAGIHAN, PELAPORAN RETRIBUSI DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN BIDANG PENDAPATAN SEKSI PERENCANAAN ANGGARAN DAERAH SEKSI BELANJA BIDANG ANGGARAN SEKSI PERBENDAHARAAN SEKSI VERIFIKASI SEKSI KAS DAERAH BIDANG PERBENDAHARAAN DAN KAS DAERAH SEKSI AKUNTANSI SEKSI PERENCANAAN DAN PEMELIHARAAN ASET SEKSI PENGENDALIAN DAN MUTASI ASET BIDANG AKUNTANSI DAN ASET DAERAH . KEPALA. . JABATAN FUNGSIONAL

7.2.4. Dinas Kesehatan Kedudukan

  Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

  Susunan Organisasi

  (1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari :

  1. Kepala Dinas;

  2. Sekretariat, membawahi:

  a) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

  b) Sub Bagian Keuangan; c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

  3. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :

  a). Seksi Pelayanan Medik ;

  b). Seksi Gizi; c). Seksi Kesehatan Keluarga.

  4. Bidang Kesehatan Masyarakat, membawahi :

  a) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit;

  b) Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; c) Seksi Kesehatan Lingkungan.

  5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan, membawahi :

  a) Seksi Jaminan Kesehatan;

  b) Seksi Ketenagaan; c) Seksi Kefarmasian dan Sarana Kesehatan.

  6. UPTD; 7. Kelompok Jabatan Fungsional.

  (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

  Tugas Pokok dan Fungsi

  Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang kesehatan. Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 menyelenggarakan fungsi :

  Perumusan Kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya a.

  b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya

  c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  VII-12 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEPARA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT SEKSI PELAYANAN MEDIK SEKSI GIZI SEKSI KESEHATAN KELUARGA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN SEKSI PENGENDALIAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT SEKSI PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT SEKSI JAMINAN KESEHATAN SEKSI KETENAGAAN SEKSI KEFARMASIAN DAN SARANA KESEHATAN BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KESEHATAN . KEPALA . JABATAN FUNGSIONAL

  

UPTD

7.2.5. Dinas Bina Marga, Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral Kedudukan

  Dinas Bina Marga, Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang bina marga, pengairan dan energi sumber daya mineral dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

  Susunan Organisasi

  (1) Susunan organisasi Dinas Bina Marga, Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral terdiri dari :

  1. Kepala Dinas;

  2. Sekretariat, membawahi

  a). Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

  b). Sub Bagian Keuangan; c). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

  3. Bidang Bina Marga , membawahi :

  a) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; b) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

  4. Bidang Pengairan, membawahi :

  c) Seksi Bina Manfaat;

  d) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Pengairan;

  e) Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Pengaliran

  5. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, membawahi :

  a) Seksi Energi;

  b) Seksi Sumber Daya Mineral; 6. UPTD.

  7. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Bina Marga, Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

  Peraturan Daerah ini.

  Tugas Pokok dan Fungsi

  (1) Dinas Bina Marga, Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang bina marga, pengairan dan energi sumber daya mineral

  (2) Dinas Bina Marga, Pengairan dan Energi Sumber Daya Mineral dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

  b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS BINA MARGA, PENGAIRAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN JEPARA . KEPALA . SEKRETARIAT SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN JABATAN FUNGSIONAL

  PERENCANAAN DAN EVALUASI KEUANGAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN BIDANG BIDANG BIDANG

BINA MARGA PENGAIRAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

SEKSI SEKSI

  SEKSI PEMBANGUNAN JALAN DAN BINA MANFAAT ENERGI JEMBATAN SEKSI SEKSI

  SEKSI

PEMELIHARAAN JALAN DAN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN SUMBER DAYA MINERAL

JEMBATAN PENGAIRAN SEKSI PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN UPTD PENGALIRAN

  VII-15

7.2.6. Badan Lingkungan Hidup Kedudukan

  Badan Lingkungan Hidup merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup, dipimpin seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah

  Susunan Organisasi

  (1) Susunan organisasi Badan Lingkungan Hidup, terdiri dari :

  1. Kepala;

  2. Sekretariat , membawahi

  a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

  b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

  3. Bidang Analisis dan Pencegahan Dampak Lingkungan, membawahi :

  a. Sub Bidang Pemantauan Kualitas Lingkungan; b. Sub Bidang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

  4. Bidang Pengawasan, Pengendalian dan Pemulihan, membawahi:

  a. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan; b. Sub Bidang Pengendalian dan Konservasi Lingkungan.

  5. UPTB; 6. Kelompok Jabatan Fungsional.

  (2) Bagan Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

  Tugas Pokok dan Fungsi

  (1) Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah serta membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang lingkungan Hidup. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

  b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  VII-18 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JEPARA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN EVALUASI SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SEKRETARIAT SUB BIDANG PEMANTAUAN KUALITAS LINGKUNGAN SUB BIDANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK

  LINGKUNGAN (AMDAL) BIDANG ANALISIS DAN PENCEGAHAN DAMPAK LINGKUNGAN SUB BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SUB BIDANG PENGENDALIAN DAN KONSEVASI LINGKUNGAN BIDANG

  PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PEMULIHAN

KEPALA

JABATAN FUNGSIONAL

  UPTB

7.3. PERMASALAHAN

  Permasalahan yang dihadapi kaitannya dengan kelembagaan pelaksana pembangunan bidang Cipta Karya antara lain masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur/sumber daya manusia (SDM) yang menangani/mengelola Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jepara. Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana keciptakaryaan masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) sehingga kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat.

  Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan operasional dll sehingga belum optimal dalam pelaksanaan kerja.

  Secara khusus, permasalahan yang menimbulkan terhambatnya pelaksanaan RPIJM terutama bidang yang menyangkut kelembagaan daerah di Kabupaten Jepara antara lain: a. Masih belum optimalnya pelaksanaan fungsi organisasi meliputi tugas dan wewenang serta tanggung jawab instansi.

  b. Sumber daya manusia yang meliputi rendahnya kualitas maupun kuantitas.

  Prasarana fisik yang meliputi masalah-masalah yang mengenai kurangnya kualitas dan c. kuantitas prasarana kantor.

7.3.1. Analisis Permasalahan

  Dalam hal penanganan permasalahan terutama dalam bidang cipta karya masih bersifat parsial belum secara integral bagi yang menyangkut tentang kelembagaannya itu sendiri maupun

  • – berkaitan dengan sumber daya dan sarana prasarana yang kurang mendukung kinerja masing masing stake holder. Untuk itu perlu adanya semacam penyempurnaan berkaitan dengan kelembagaan daerah tentunya harus mengacu ke Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah dan peraturan pemerintah RI nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan, antara pemerintah, pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.

  Mengenai terbatasnya sumber daya manusia perlu adanya kegiatan capacity

  

building/peningkatan kapasitas baik pada kualitas maupun kuantitasnya, di sini memang dibutuhkan

  sumber daya manusia yang betul-betul punya keahlian dalam bidang keciptakaryaan untuk menunjang pelaksanaan RPIJM yang lebih berkualitas.

  Permasalahan yang berikutnya mengenai terbatasnya sarana dan prasarana penunjang tinggal menyesuaikan dengan kemampuan keuangan masing-masing daerah dan tidak kalah penting adanya komitmen yang positif dalam mensukseskan pelaksanaan RPIJM tersebut.

7.3.2. Usulan Program

  Pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jepara sangat dibutuhkan agar mampu mengikuti perkembangan waktu, informasi dan teknologi. Peningkatan SDM melalui pendidikan formal, pelatihan, kursus singkat dll sangat diperlukan sehingga perlu dipersiapkan SDM yang mau dan mampu dalam meningkatkan kapasitasnya.

  Pengembangan teknologi dan informasi Bidang Cipta Karya sangat cepat dan ini perlu kecepatan pula dalam menangkap dan meresponnya, untuk itu peningkatan SDM Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jepara sangat dibutuhkan. Bantuan teknis berupa pelatihan, kursus singkat (persampahan, air minum, tata bangunan dan lingkungan dll) dan peningkatan pendidikan formal (dari pendidikan S-1 ke S-2) serta dukungan dari Kementrian Pekerjaan Umum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jepara masih sangat dibutuhkan.

  Adapun usulan program peningkatan kapasitas kelembagaan yang dapat dilakukan untuk mendukung pelaksanaan pembangunan bidang keciptakaryaan: a. Optimaliasi & Restrukturisasi pelaksanaan Fungsi Organisasi terutama yang menyangkut bidang cipta karya.

  b. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kapasitas /capacity building bagi para stakeholder.

  c. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang yang mendukung pelaksanaan RPIJM.

7.4. USULAN SISTEM PROSEDUR ANTAR INSTANSI

7.4.1 Kedudukan, Fungsi, Tugas dalam Pelaksanaan RPIJM

  Kedudukan, fungsi, tugas dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Jepara Tahun 2012-2016 adalah sebagai acuan/pedoman dalam pelaksanaan program/kegiatan Bidang Cipta Karya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Dokumen RPIJM ini merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Jepara.

  Dalam kaitannya dengan pelaksanaan RPIJM, maka perlu memperhatikan tugas, pokok dan fungsi dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait dengan pembangunan di bidang keciptakaryaan, baik oleh instansi pemerintahan maupun non pemerintahan.

  7.4.2 Diagram Hubungan Antar Instansi

  Pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Jepara Tahun 2012-2016 ini melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan, keuangan, pengendalian program/kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jepara adalah Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Jepara. Ada keterlibatan juga PDAM.

  Dengan terlibatnya beberapa instansi, maka perlu adanya arahan koordinasi agar pelaksanaan program sinkron dengan perencanaannya. Arahan ini lebih ditekankan pada penegasan tugas dan fungsi masing-masing instansi. Alur koordinasi dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan program dapat dilihat pada diagram berikut.

GAMBAR 7.4 Diagram Hubungan Antar Instansi

  

dalam pelaksanaan rpijm bidang cipta karya kabupaten jepara

disetujui Pelaksanaan program/ kegiatan diusulkan

  Dinas Cipta Karya ,Tata BAPPEDA diserahkan/ Ruang dan Kebersihan dikelola

  • DInas Cipta Karya, Tata Ruang dan kebersihan, PDAM
  • Musyawarah/ Rembug D
  • Swasta/Masyarakat Kecamatan/ Kabupaten - Dokumen Perencanaan yang telah disusun (RPIJM)

  7.4.3 Format Umum Rencana Tindakan Peningkatan Kelembagaan

  Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity

  

building) di bidang keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang

  menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional dan kompeten sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPIJM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

  Pelaksanaan peningkatan kapasitas SDM Bidang Keciptakaryaan melalui pendidikan formal maupun nonformal dilakukan pada 3 tahun pertama dalam jangka menengah. Pada jangka waktu ini juga dapat dilakukan penyesuaian kebutuhan personel untuk menambah tenaga pelaksana di bidang Cipta Karya. Peningkatan kapasitas melalui pendidikan formal dapat dilakukan dengan mengirimkan staf yang sudah memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat mengikuti program beasiswa, baik dari lembaga pusat maupun daerah. Sementara peningkatan kapasitas nonformal dapat dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan bintek. Sementara untuk peningkatan sarana penunjang kegiatan keciptakaryaan dapat dilakukan secara bertahap.