EFEKTIVITASMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE(TTW)BERBANTUAN MEDIA QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI BENTUK MOLEKUL BERDASARKAN TEORI HIBRIDISASI KELAS XI IPA 2 SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

EFEKTIVITASMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

  

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI BENTUK MOLEKUL

BERDASARKAN TEORI HIBRIDISASI KELAS XI IPA 2

SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

SKRIPSI

oleh:

  

MARHAYATI

NPM: 131620170

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PONTIANAK

2017

EFEKTIVITASMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

  

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI BENTUK MOLEKUL

BERDASARKAN TEORI HIBRIDISASI KELAS IX IPA 2

SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

SKRIPSI

oleh:

  

MARHAYATI

NPM: 131620170

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

  

Pendidikan Kimia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

PONTIANAK

  

2017

  MOTTO “Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan.

  Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)” (Qs. 94:6-7)

  “Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen Bersama untuk menyelesaikannya

  “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan Orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya Mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”

  (Thomas Alva Edision) Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa. Selalu

  Ada jalan begi mereka yang sering berusaha “Kepuasan terletak pada usaha, bukan hasil. Berusaha Dengan keras adalah kemenangan hakiki”

  PERSEMBAHAN

  

Rasa terimakasih akan kupersembahkan kepada Allah SWT dan orang-orang

yang mendukung serta mencintaiku sampai ajal menjemputku yaitu

^^ Kedua orang tua ku ayahanda ( Sukarjo)

Ibunda ku (Ratna Dewi) ^^

  

^Serta abang dan adikku yaitu Sendri & Riri Santika ^

Dan keluarga besar ayahanda dan ibunda

yang telah menjadi motivasi dan inspirasi

Dan tiada henti memberikan dukungan doanya buat aku.

  

“Sahabat-sahabat dunia akhirat yaitu Dinta Winisandia, Ningsih,

Eka Nurmala, Maghfiratul Rahmi, Retno, Winarni, Purwanti Suci,

Besti, Sutri, Devi, Halimah Tusakdiah dan Toni”.

“Serta seseorang yang akan mendampingiku di dunia yang

akan menjadi penuntun ku hingga ke Jannah-Nya dan para pejuang pendidikan

  

(Pendidikan Kimia 2013)

dinta,rahmi,wina,retno,wenti,mala,kiki,asma,rani,endang,zul,ikbal,yuda,

novi,vita,supia,selvi,ucu,wiji,lia,fiza,nuraini,gustiah,nina,isti,wulan,amoi,

shela,tika,rima dan saidah

  

Skripsi ini aku persembahkan untuk kalian karena kalian yang memberikan

warna dalam hidupku dan menemani hari-hariku

disaat senang maupun susah.

  Terima kasih semua^_^

  

ABSTRAK

  MARHAYATI. 131620170. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk

  

Write (TTW) Berbantuan Media Question Card pada Sub Materi Bentuk Molekul

  Berdasarkan Teori Hibridisasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Panca Bhakti Pontianak. Dibimbing oleh FITRIANI, S.Si, M.Si, M.Sc dan TUTI KURNIATI, S.Pd, M.Si.

  Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Panca Bhakti Pontianak pada pembelajaran kimia khususnya sub materi bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Untuk itu diperlukan model pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman konsep bentuk molekul yang sesuai dengan karakteristik materi dan siswa. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan Media question card dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah pada sub materi bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi kelas XI IPA 2 SMA Panca Bhakti Pontianak. Penelitian ini adalah Control Group Pretest-Postest Design dengan subjek penelitian 30 siswa kelas eksperimen dan 32 siswa kelas kontrol XI IPA SMA Panca Bhakti Pontianak.

  Teknik dan alat pengumpul data menggunakan tes hasil belajar, observasi dan wawancara. Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 36,91 dan nilai rata-rata posttest sebesar 41,15 sedangkan nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 31,46 dan nilai rata-rata nilai posttest sebesar 66,58 . Hasil analisis statistik uji U Mann-

  Whitney

  menunjukkan nilai 0,000 yaitu lebih kecil dari α (0,000<0,05) yang berarti terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan Media question card dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah. Besarnya peningkatan hasil belajar diketahui dari perhitungan nilai effect size sebesar 1,06 dalam kategori tinggi. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card dapat diterapkan pada sub materi bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  

Kata kunci : Bentuk Molekul Berdasarkan Teori Hibridisasi, Question Card, Think Talk

Write (TTW)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur peneliti panjatkan pada Allah SWT, rabb semesta alam yang memegang kekuasaan di bumi dan di langit. Allah yang selalu melimpahkan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-

  Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikanskripsi yang berjudul “Efektivitas

   Think Talk Write (TTW) Berbantuan Media Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Question Card Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Materi Bentuk Molekul

Berdasarkan Teori Hibridisasi Kelas XI IPA 2 SMA Panca Bhakti Pontianak .

  Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, serta para pengikutnya yang dengan sepenuh jiwa, raga, dan hartanya senantiasa setia, istiqomah memegang teguh diin yang mulia ini hingga akhir zaman. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan pihak lain yang turut memberikan sumbangsihnya, untuk itu dalam kesempatan ini peneliti ingin memberikan ucapan terima kasih dan penghormatan kepada:

  1. Arif Didik Kurniawan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan pengarahan, dorongan, dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  2. Dedeh Kurniasih, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

  3. Fitriani, S.Si, M.Si, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan Tuti Kurniati, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, masukan, kritik, dan motivasi selama penyusunan skripsi ini.

  4. Rizmahardian Azhari Kurniawan S.Si, M.Si, M.Sc selaku Penguji 1 dan Raudhatul Fahdillah, S. Pd, M. Si selaku Penguji II yang telah memberikan masukan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Hamdil Mukhlisin, M.Pd, Nurdianti Awaliyah, S.Si, M.Pd dan Yudhi Astono, SP selaku ahli media, ahli materi dan ahli kontruksi yang telah memvalidasi dan memberikan saran serta masukan selama penyusunan.

  6. Sutopo, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Panca Bhakti Pontianak yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah SMA Panca Bhakti Pontianak.

  7. Yudhi Astono, SP selaku guru mata pelajaran kimia yang telah membantu dan memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di SMA Panca Bhakti Pontianak.

8. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu memberikan do’a, dukungan, dan motivasi yang tak terhingga.

  9. Para dosen dan staf di lingkungan FKIP Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak yang selalu memberikan dukungan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

  10. Teman-teman mahasiswa FKIP Kimia Universitas Muhammadiyah Pontianak angkatan 2013 yang telah memberikan dukungan, bantuan, motivasi, dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

  11. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

  Peneliti menyadari skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun senantiasa peneliti harapkan untuk perbaikan kedepannya. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca pada umumnya, Semoga Allah SWT berkenan menjadikannya sebagai amal baik.

  Pontianak, Oktober 2017 Peneliti

  

DAFTAR ISI

  LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN TIM PENGUJI ............................................................. ii SURAT PERNYATAAN .......................................................................................... iii MOTTO ..................................................................................................................... iv LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................... v ABSTRAK ................................................................................................................. vi KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii DAFTAR PERSAMAAN .......................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5 E. Definisi Operasional

  ...................................................................................... 6

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 10 A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TTW ........................................... 10 B. Media Question Card .............................................................................. 13 C. Hasil Belajar ............................................................................................ 13 D. Bentuk Molekul Berdasarkan Teori Hibridisasi ..................................... 14 E. Hipotesis Penelitian................................................................................. 20 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 21 A. Metode dan Bentuk Penelitian ................................................................ 21 B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 22 C. Variabel Penelitian .................................................................................. 23 D. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................. 24 E. Teknik dan Alat Pengumpul Data ........................................................... 24 F. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................ 27 G. Prosedur Penelitian ................................................................................. 29

  H. Analisis Data ........................................................................................... 32

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 35 A. Perbedaan Hasil Belajar ........................................................................... 35 B. Analisis Uji Statistik ................................................................................ 38 C. Perbedaan Proses Pembelajaran ............................................................... 40 D. Efektivitas Model Pembelajaran .............................................................. 47 BAB V PENUTUP .................................................................................................... 49 A. Kesimpulan .............................................................................................. 49 B. Saran ........................................................................................................ 49 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 50

  

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 Presentase Ketuntasan Ulangan Harian Semester Genap Kelas XI IPA SMA

  Panca Bhakti Pontianak Tahun Ajaran 2016/2017 ............................ 2

TABEL 1.2 Orbital Hibrida Yang Penting Dan Bentuknya .................................. 19TABEL 3.1 Rancangan Control Group Pretest-Postest Design ............................ 21TABEL 3.2 Daftar Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 24 TABEL 3.3 Kriteria Reliabilitas ................................................................................................................

  29 TABEL 4.1 Rata-Rata Pretest Dan Postest Kelas Kontrol..................................... 35

TABEL 4.2 Rata-Rata Kelas Eksperimen ............................................................. 36

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bentuk Prosedur Penelitian ................................................................. 31Gambar 4.1 Analisis Uji Statistik .......................................................................... 38

  

DAFTAR PERSAMAAN

  Persamaan 1 Rumus Reliabiliatas ......................................................................... 28 Persamaan 2 Rumus Varians ................................................................................ 28

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran A (Data Pra Penelitian) Lampiran A-1 Hasil Wawancara Guru ...................................................................... 53 Lampiran A-2 Hasil Observasi di kelas XI IPA 1 SMA Panca Bhakti Pontianak .... 56 Lampiran A-3 Hasil Wawancara Siswa SMA Panca Bhakti Pontianak .................... 58 Lampiran A-4 Daftar Nilai Ulangan Harian Kelas XI Semester Ganjil SMA Panca Bhakti

  Pontianak ............................................................................................ 64 Lampiran B (Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian) Lampiran B-1 Kisi-kisi Soal Pretest .......................................................................... 66 Lampiran B-2Soal Pretest .......................................................................................... 67 Lampiran B-3 Kriteria Penskoran Soal Pretest .......................................................... 68 Lampiran B-4 Kisi-kisi Soal Posttest ......................................................................... 72 Lampiran B-5 Soal Posttest ....................................................................................... 73 Lampiran B-6 Kriteria Penskoran Soal Posttest ........................................................ 74 Lampiran B-7 Kisi-kisi Soal Media Question Card .................................................. 78 Lampiran B-8Soal Media Question Card .................................................................. 79 Lampiran B-9 Kunci Jawaban Soal Media Question Card ....................................... 80 Lampiran B-10Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ......... 90 Lampiran B-11Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ............... 99 Lampiran B-12Pedoman Validasi Soal Pretest .......................................................... 107 Lampiran B-13Pedoman Validasi Soal Posttest ........................................................ 108 Lampiran B-14Pedoman Telaah RPP Model TTW ................................................... 109 Lampiran B-15Pedoman Telaah RRP Metode Ceramah ........................................... 110 Lampiran B-16Lembar Observasi Pembelajaran Dengan Model TTW Berbantuan Media

  Question Card .................................................................................... 111 Lampiran B-17Lembar Observasi Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode Ceramah 113 Lampiran B-18Pedoman Wawancara Siswa Terhadap Penggunaan Model Pembelajaran TTW

  Berbantuan Media Question Card ..................................................... 115 Lampiran C (Validasi, Reliabilitas, Hasil Penelitian)

  Lampiran C-2 LembarHasil Validasi Soal Posttest ................................................... 117 Lampiran C-3 Lembar Hasil Validasi RPP Penggunaan Model TTW Berbantuan Media

  Question Card .................................................................................... 118

  Lampiran C-4Lembar Hasil Validasi RPP Menggunakan Metode Ceramah ............ 119 Lampiran C-5Skor Hasil Uji Coba Soal Postest ........................................................ 120 Lampiran C-6 Perhitungan Reliabilitas Soal Postest ................................................. 121 Lampiran C-7 Nilai Hasil Pretest Kelas XI IPA 1 ..................................................... 123 Lampiran C-8 Nilai Hasil Postest Kelas XI IPA 1 .................................................... 124 Lampiran C-9 Nilai Hasil Pretest Kelas XI IPA 2 ..................................................... 125 Lampiran C-10Nilai Hasil Postest Kelas XI IPA 2 ................................................... 126 Lampiran C-11 Lembar Pretest dan Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .. 127 Lampiran C-12 Hasil Uji Statistik Pretest ................................................................. 128 Lampiran C-13 Hasil Uji Statistik Postest ................................................................. 130 Lampiran C-14 Hasil Perhitungan Effect Size ........................................................... 132 Lampiran C-15 Tabel Z ............................................................................................. 133 Lampiran C-16Hasil Question Card Kelompok ........................................................ 134 Lampiran C-17 Hasil Question Card Kelompok ....................................................... 137 Lampiran C-18 Observer Pembelajaran Model TTW Berbantuan Media Question Card 140 Lampiran C-19 Observer Pembelajaran Menggunakan Metode Ceramah ................ 142 Lampiran C-20 Hasil Wawancara Siswa Terhadap Pembelajaran Dengan Menggunakan

  Metode Ceramah ................................................................................ 144 Lampiran C-21Hasil Wawancara Siswa Terhadap Model TTW Berbantuan Media Question

  Card .................................................................................................... 147 Lampiran C-22Hasil Wawancara Siswa Terhadap Soal Pretest dan Postest ............. 152 Lampiran D (Surat Penelitian) Lampiran D-1 Surat Pernyataan Validator ................................................................ 154 Lampiran D-2 Surat Izin Penelitian .......................................................................... 157 Lampiran D-3 Surat Pelaksanaan Penelitian.............................................................. 158 Lampiran E (Dokumentasi) Lampiran E-1 Lembar Hasil Uji coba Soal Postest ................................................... 159

  Lampiran E-3 Lembar Hasil Belajar Siswa Postest Kelas Kontrol ........................... 163 Lampiran E-4 Lembar Hasil Belajar Siswa Pretest Kelas Eksperimen ..................... 164 Lampiran E-5 Lembar Hasil Belajar Siswa Protest Kelas Eksperimen ..................... 166 Lampiran E-6 Dokumentasi Uji Coba Soal ............................................................... 168 Lampiran E-7 Dokumentasi Pembelajaran Kelas Eksperimen .................................. 169 Lampiran E-8 Dokumentasi Pembelajaran Kelas Kontrol ......................................... 172

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang

  mempunyai tujuan agar siswa memahami konsep

  • –konsep kimia dan keterkaitannya dalam kehidupan sehari
  • –hari. Tetapi mata pelajaran ini dianggap sulit karena karakteristik dari ilmu kimia itu sendiri bersifat abstrak dan konsep yang dipelajari sangat banyak. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa adalah kurangnya pemahaman siswa dalam penguasaan konsep dasar kimia (Ristiyani & Bahriah, 2016).

  Materi bentuk molekul adalah salah satu materi yang ada dalam mata pelajaran kimia yang dianggap sulit bagi siswa. Hal ini dikarenakan materi tersebut termasuk konsep kimia yang berkaitan dengan struktur zat sebab bentuk molekul merupakan susunan tiga dimensi atom-atom yang ditentukan oleh jumlah ikatan dan besar sudut-sudut ikatan yang dikeliling oleh atom pusat (Effendy, 2010).

  Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru bidang studi kimia di SMA Panca Bhakti Pontianak pada tanggal 20 Februari 2017 (Lampiran A-1) menyatakan bahwa nilai mata pelajaran kimia masih rendah di kelas XI IPA dan belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 pada tahun ajaran 2016/2017. Salah satu materi pelajaran yang rendah yaitu bentuk molekul. Kesulitan yang dialami siswa pada materi bentuk molekul terdapat pada sub materi hibridisasi. Sulitnya materi bentuk molekul ditunjukkan oleh persentase ketuntasan ulangan harian kimia kelas XI IPA SMA Panca Bhakti Pontianak tahun ajaran 2016/2017 pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Ulangan Harian Kimia Kelas XI IPA SMA Panca Bhakti Pontianak Tahun Ajaran 2016/2017 Bentuk

  Struktur Atom Molekul dan Termokimia Laju Reaksi Kelas dan SPU Gaya Antarmolekul T TT T TT T TT T TT (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)

  XI IPA 1 77,78 22,22 40,74 59,25 66,67 33,33 51,85 48,14

   XI IPA 2 83,33 16,67 50,00 50,00 80,00 20,00 83,33 16,67 Rata-Rata 80,55 19,44 45,37 54,62 73,33 26,66 67,59 32,40 Sumber : Guru Kimia SMA Panca Bhakti Pontianak Tahun ajaran 2016/2017

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa hasil ulangan harian kimia siswa pada materi bentuk molekul memiliki persentase ketidaktuntasan paling tinggi (54,62%) karena tidak mencapai

  KKM sebesar 75. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi bentuk molekul.

  Kesulitan mempelajari materi bentuk molekul juga dialami oleh siswa di SMA Panca Bhakti Pontianak. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara siswa kelas XI IPA 2 di SMA Panca Bhakti Pontianak pada tanggal 22 Februari 2017 (Lampiran A-3), dengan jumlah 6 siswa di antaranya 2 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa berkemampuan rendah yang menyatakan masih mengalami kesulitan pada materi bentuk molekul khususnya pada sub materi teori hibridisasi. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara bahwa siswa kesulitan dalam membuat konfigurasi elektron, menggambarkan elektron pada diagram orbital dan menentukan jenis hibridisasi dari suatu senyawa.

  Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas XI IPA 1 SMA Panca Bhakti Pontianak pada tanggal 25 Maret 2017 (Lampiran A-2) proses pembelajaran kimia di kelas masih menggunakan metode ceramah seperti menjelaskan materi di depan kelas, membaca buku, mencatat, dan mengerjakan soal latihan pada buku pelajaran. Metode ceramah yang diterapkan di dalam kelas cenderung membuat siswa kurang aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan kurang memperhatikan guru dalam menjelaskan sehingga materi bentuk molekul khususnya sub materi teori hibridisasi tidak dapat bertahan lama dalam ingatan siswa. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil ulangan harian siswa materi bentuk molekul (Tabel 1.1). Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi bentuk molekul pada sub materi teori hibridisasi yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi diri.

  Menurut Trianto (2011: 157) salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Sehingga diperlukan suatu solusi untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dan menambahkan media yang lebih menarik dan interaktif yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap suatu materi. Model pembelajaran tersebut salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) berbantuan media kartu soal (question

  card ).

  TTW merupakan pembelajaran dimana siswa diberikan kesempatan untuk memulai belajar dengan memahami pemasalahan terlebih dahulu, kemudian terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok, dan akhirnya menuliskan dengan bahasa sendiri hasil belajar yang diperolehnya. Suyatno (2009:66) mengemukakan bahwa model pembelajaran TTW adalah pembelajaran yang dimulai dengan berpikir dengan bahasa bacaan, hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi. Pembelajaran kooperatif tipe TTW ini akan mendorong siswa aktif dalam pembelajaran dan aktif dalam kelompoknya. Pembelajaran kooperatif tipe TTW ini dapat mengembangkan tulisan dengan lancar dan dapat melatih bahasa sebelum dituliskan. Aktivitas berpikir, berbicara dan menulis ini adalah satu bentuk aktivitas belajar mengajar yang memberikan peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif (Huda, 2013).

  Model pembelajaran TTW akan dibantu dengan media question card, yaitu media visual berupa kertas berukuran 10 cm x 10 cm. Isi dari kartu ini yaitu sebagian berisi soal-soal tentang materi yang akan diajarkan (Harjanto,2005:243). Penggunaan media kartu ini merupakan sarana yang fungsi utamanya sebagai alat bantu untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Siswa ditugaskan menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kartu soal untuk menambah poin. Salah satu kelebihan dari media question card adalah membuat siswa terampil mengerjakan soal-soal sendiri dan belajar mengatasi masalah serta menumbuhkan suasana kreatif. Dengan media question card memungkinkan siswa belajar lebih rileks dengan memainkan kartu soal, di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Media question card belum pernah diterapkan di SMA Panca Bhakti Pontianak, selain itu media question card mudah dibuat dan didapatkan.

  Beberapa penelitian sebelumnya membahas model pembelajaran kooperatif tipe TTW yang dilakukan oleh Rizkiyati (2012) menunjukkan persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 60,2% lebih tinggi dari kelas kontrol 51,1% pada materi koloid. Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe TTW yang dilakukan oleh Andriani (2015) memberikan pengaruh sebesar 64,51% terhadap peningkatan hasil belajar kognitif kimia Kelas X Semester

  2 SMA Negeri 1 Bawang Banjarnegara. Penelitian media kartu pintar dan kartu soal dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dilakukan oleh Qurniawati, dkk (2013) menunjukkan persentase peningkatan prestasi belajar kelas eksperimen 59,5% dan pada kelas kontrol 52,6% sehingga terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar sebesar 6,9% pada materi hidrokarbon.

  Mengkaji permasalahan di atas, fakta-fakta yang tampak di lapangan, dan penelitian yang relevan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas

  Card Pada Materi Bentuk Molekul Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Panca

  Bhakti Pontianak ”. Melalui penerapan model dan media pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru dan siswa pada mata pelajaran kimia serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  B. Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan Media question card dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramahpada materi bentuk molekul kelas

  XI IPA 2 SMA Panca Bhakti Pontianak?

  2. Seberapa besar efektifitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan Media question card pada materi bentuk molekul terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Panca Bhakti Pontianak? C.

   Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan masalah penelitian yang telah dikemukakan maka tujuan penelitian ini di antaranya untuk :

  1. Mengetahui perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan Media question card dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode ceramah pada materi bentuk molekul kelas XI IPA 2 SMA Panca Bhakti Pontianak.

  2. Mengetahui besarnya efektifitas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan Media question card pada materi bentuk molekul terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 SMA Panca Bhakti Pontianak.

  D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun manfaat praktis.

  1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmu pengetahuan dalam pembelajaran kimia terhadap peningkatan hasil belajar siswa serta sebagai motivasi untuk meneliti bidang studi yang lain dan sebagai acuan peneliti

  2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

  a. Bagi siswa terutama sebagai subjek penelitian, mampu meningkatkan hasil belajar kimia, melatih siswa untuk bekerjasama dengan teman sekelasnya dan melatih siswa dalam memecahkan suatu permasalahan mengenai pemahaman materi.

  b. Bagi guru, dapat digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar di kelas.

  c. Bagi sekolah, dapat memberikan ide yang baru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat memberikan gambaran dalam upaya perbaikan-perbaikan mutu pembelajaran khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

  d. Bagi penulis, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran kimia melalui model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card.

E. Definisi Operasional

  Definisi operasional bertujuan memberikan gambaran yang sama antara peneliti dan pembaca dalam memahami istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

  1. Efektivitas

  Efektivitas dalam penelitian ini adalah suatu keadaan atau ukuran yang menunjukkan adanya pengaruh atau hasil yang diharapkan menggunakan effect size. Libertsax dalam (Arikunto, 2006) mengemukan bahwa efektivitas dapat diukur dengan pendekatan eksperimen, yaitu dengan cara membandingkan dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan catatan kedua kelompok dengan kondisi yang sama, untuk kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda, akan diketahui efektif tidaknya perlakuan tersebut dengan melihat hasil belajarnya. Media question card berbasis model pembelajaran kooperatif tipe TTW dikatakan efektif jika hasil belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol.

  2. Metode Ceramah

  Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penulisan dari guru kepada siswa (Syaiful, 2003: 201). Menurut Nana (2011: 77) langkah-langkah metode ceramah diharapkan adalah sebagai berikut: a. Tahap Persiapan, artinya tahap guru untuk menciptakan yang baik sebelum mengajar dimulai.

  b. Tahap penyajian, artinya tiap guru menyampaikan bahan ceramah.

  c. Tahap asosiasi (komparasi), artinya memberi kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan bahan ajar yang telah diterima siswa. Pada tahap ini diberikan tanya jawab.

  d. Tahap regenerasi atau kesimpulan. Pada tahap ini kelas menyimpulkan hasil ceramah, umumnya siswa mencatat bahan yang telah diajarkan.

  e. Tahap aplikasi atau evaluasi. Tahap ini, diadakan penilaian terhadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diberikan guru. Evaluasi bias dalam bentuk lisan, tuliasa, tugas, dan lain-lain.

3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Berbantuan Question Card

  Suyatno (2009: 66) )mengemukakan bahwa model pembelajaran TTW adalah pembelajaran yang dimulai dengan berpikir dengan bahasa bacaan, hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi. Suhendar (2011:74) mengemukakan bahwa model pembelajaran TTW pada dasarnya menggunakan strategi pembelajaran kooperatif, sehingga dalam pelaksanaannya model ini membagi sejumlah siswa kedalam kelompok kecil secara heterogen agar suasana pembelajaran lebih efektif.

  Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan model TTW ini menurut Hamdayana (2014: 219) adalah sebagai berikut:

  1. Guru membagikan question card yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh siswa serta petunjuk pelaksanaannya.

  2. Siswa membaca masalah yang ada dalam question card dan membuat catatan kecil secara individu tentang apa yang siswa ketahui dan tidak ketahui dalam masalah tersebut (think).

  3. Guru membagi siswadalam kelompok kecil (3-5 siswa).

  4. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu kelompoknya untuk membahas isi catatan dari hasil catatan (talk). Dalam kegiatan ini menggunakan bahasa dan kata-kata sendiri untuk menyampai kan ide-ide dalam diskusi. Diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas soal yang diberikan

  5. Dari hasil diskusi, siswa secara individu merumuskan pengetahuan berupa jawaban atas soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode, dan solusi) dalam bentuk tulisan

  (write) dengan bahasanya sendiri. Pada tulisan itu, siswa menghubungkan ide-ide yang di perolehnya melalui diskusi.

  6. Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok

  7. Penghargaan kelompok

  8. Melakukan evaluasi Media pembelajaran Kartu soal (question card) adalah sebuah kartu yang di dalamnya terdapat soal/permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa yang mendapat kartu tersebut.

  Pengembangan media question card adalah penyempurnaan media question card yang sudah pernah dibuat oleh Ifadhoh (2012). Media question card yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media yang digunakan pada saat proses diskusi berlangsung. Media question card dibuat dari kertas buffalo warna-warni berukuran 10cm x 10cm yang berisi pertanyaan atau soal-soal yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari.

  4. Hasil Belajar Siswa

  Hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar (Slameto, 2010:5). Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang berbentuk tes pada sub materi hibridisasi dengan kelas yang diberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card yang berupa pretest yang dilakukan sehari sebelum perlakuan dan posttest dilakukan setelah perlakuan. Tes yang diberikan berbentuk esay dengan pretest dan posttest masing-masing terdiri atas 5 soal.

  5. Bentuk Molekul

  Materi pembelajaran yang diajarkan pada pembelajaran kimia kelas XI IPA semester ganjil, meliputi materi bentuk molekul dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari 1 kali pertemuan dengan sub materi bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Pembelajaran dilakukan dengan alokasi waktu 2 x 45 menit dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TTW berbantuan media question card .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW)

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW)

  TTW merupakan model pembelajaran yang didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Model pembelajaran yang diperkenalkan oleh Huinker dan Laughlin (dalam Huda, 2013:218) ini pada dasarnya dibangun melalui berpikir, berbicara, dan menulis. Alur kemajuan model pembelajaran TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca. Selanjutnya, berbicara dan membagi ide (sharing) dengan temannya sebelum menulis. Model ini merupakan model yang dapat melatih kemampuan berpikir dan berbicara siswa.

  Suyatno (2009: 66) mengemukakan bahwa model pembelajaran TTW adalah pembelajaran yang dimulai dengan berfikir dengan bahasa bacaan, hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi. Suhendar (2011:74) mengemukakan bahwa model pembelajaran TTW pada dasarnya menggunakan strategi pembelajaran kooperatif, sehingga dalam pelaksanaannya model ini membagi sejumlah siswa kedalam kelompok kecil secara heterogen agar suasana pembelajaran lebih efektif.

  Menurut Hamdayana (2014:216) model pembelajaran TTW melibatkan empat tahap penting yang harus dikembangkan dan dilakukan dalam pembelajaran,yaitu :

1. Berpikir (Think)

  Aktivitas berpikir dapat dilihat dari proses membaca suatu teks bacaan, kemudian membuat catatan apa yang telah dibaca. Dalam tahap ini, peserta didik secara individu memikirkan kemungkinan jawaban (strategi penyelesaian), membuat catatan apa yang telah dibaca, baik itu berupa apa yang diketahuinya, maupun langkah-langkah penyelesaian dalam bahasanya sendiri. Membuat catatan kecil dalam meningkatkan siswa dalam berpikir dan menulis.

  2. Berbicara (Talk) Tahap selanjutnya adalah talk yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka pahami. Fase berkomunikasi pada model ini memungkinkan siswa untuk terampil berbicara. Proses komunikasi di dalam kelas dapat dilakukan dengan cara diskusi. Diskusi pada fase talk ini merupakan sarana untuk mengungkapkan dan

  3. Menulis (Write) Fase write yaitu menuliskan hasil diskusi atau pada lembar kerja siswa (LKS) yang disediakan. Aktivitas menulis berarti mengkonstruksi ide, karena setelah berdiskusi antar teman kemudian mengungkapkannya melalui tulisan. Aktivita smenulis akan membantu siswa dalam membuat hubungan dan juga memungkin kan guru melihat pengembangan konsep siswa.

  4. Presentasi Presentasi ini dimaksudkan agar siswa dapat berbagi pendapat dalam ruang lingkup yang lebih besar, yaitu dengan teman satu kelas.

  Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan model TTW ini menurut Hamdayana (2014: 219) adalah sebagai berikut:

  1. Guru membagikan question card yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh siswaserta petunjuk pelaksanaannya.

  2. Siswa membaca masalah yang ada dalam question card dan membuat catatan kecil secara individu tentang apa yang siswa ketahui dan tidak ketahui dalam masalah tersebut (think).

  3. Guru membagi siswadalam kelompok kecil(3-5 siswa).

  4. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu kelompoknya untuk membahas isi catatan dari hasil catatan (talk). Dalam kegiatan ini menggunakan bahasa dan kata-kata sendiri untuk menyampaikan ide-ide dalam diskusi. Diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusiatas soal yang diberikan

  5. Dari hasil diskusi, siswa secara individu merumuskan pengetahuan berupa jawaban atas soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode, dan solusi) dalam bentuk tulisan

  (write) dengan bahasanya sendiri. Pada tulisan itu, siswa menghubungkan ide-ide yang di perolehnya melalui diskusi.

  6. Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok.

  7. Penghargaan kelompok

  8. Melakukan evalusi

b. Kelebihan dan kekurangan model TTW Dalam suatu model pembelajarantidak terlepas dari suatu kelebihan dan kekurangan.

  Penerapan model pembelajaran TTW memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Maftuh dan Nurmani (Hamdayana, 2014: 222) bahwa:

  1. Kelebihan Model TTW a. Mempertajam seluruh keterampilan berpikir visual.

  b. Mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam rangka memahami materi ajar.

  c.

  Dengan memberikan soal open ended, dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dankreatif siswa.

  d.

  Dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan melibatkan siswa secara aktif dalam belajar.

  e.

  Membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman, guru, dan bahkan dengan diri sendiri.

  2. Kekurangan Model TTW

  a. Ketika siswa bekerja dalam kelompok itu mudah kehilangan Kemampuan dan kepercayaan, karena didominasi oleh siswa yang mampu.

  b.

  Guru harus benar-benar menyiapkan semua media dengan matang agar dalam menerapkan model pembelajaran ini tidak mengalami kesulitan.

2. Media Question Card

  Media pembelajaran merupakan unsur yang penting dalam proses pembelajaran setelah metode pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran (Arsyad, 2011). Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang diajarkan dan kondisi siswa. Sehingga media pembelajaran tersebut diharapkan dapat membantu siswa memahami konsep materi yang diajarkan serta dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (Arsyad, 2011). Kartu merupakan media pembelajaran karena didalam kartu terdapat informasi yang akan diterjemahkan oleh siswa yaitu berupa gambar, keterangan gambar, pertanyaan atau jawaban pertanyaan, tergantung dari kreativitas guru dalam menuangkan materi pembelajaran kedalam kartu (Sativa, 2012).