ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

  

Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Wonogiri

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Agita Nugraha N

  

NIM: 022114138

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan, atas segala kesempatan, dan karunia yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Keberhasilan penelitian dan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dukungan, doa, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

  2. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Firma Sulistiyowati, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing I atas semua kesempatan, motivasi dan bimbingan untuk penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  5. M.T. Ernawati, S.E., M.A., selaku dosen pembimbing II atas semua kesempatan, motivasi dan bimbingan untuk penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  6. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku dosen penguji pada saat menempuh ujian sarjana.

  7. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membimbing dan membagi ilmunya kepada penulis selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma.

  8. Seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma dan staf sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan selama penulis kuliah di Universitas Sanata Dharma.

  10. Papa, Mama dan D2k yang telah memberikan semua yang terbaik buat penulis. Terima kasih atas doa, perhatian, semangat dan dukungannya.

  11. Tante Tanti, mbak Reni, om Bambang, mas sidik, mbak asih, mbak anggi, mas miun, mas brahma, mbak santi dan semua keluarga besar terimakasih atas doa, perhatian dan dukungannya.

  12. Ajeng, Enny, Mumu, Sefi, Dani, Andi, Novi, Tutik, Rindya, Kris, mbak Monic, Atik terimakasih atas dukungan, bantuan dan kebersamaan kalian.

  13. Teman-teman KKP yang tlah memberikan keceriaan, hal-hal baru dan semangat baru, Tyas, Sarah, Ferdinand, Enny, Fanny, Fika, Indra, Yani, Yudha, Verro & Welly terimakasih atas kebersamaan kalian selama 2 minggu yang penuh kejutan.

  14. Teman-temanku di Wuluh 3AB Linda, Indri, Dety, Deby, Galih, Tata, Ika, Erni, Vita, Chandra, Wenty, Lina, Citra, mbak Anggi, Adek, Adel, Pudy, Puji, Hany, terimakasih atas kebersamaan, pengalaman, dan semangatnya.

  15. Brokoly, terimakasih atas dukungan, semangat, doa dan semua bantuannya, juga buat Condro, Hendra, Hanif, Nora, Rice, Dadit, Tommy yang banyak memberi pengalaman baru bagi penulis.

  16. Semua pihak yang belum disebutkan, yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta,

  30 April 2008

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………….... iii HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………... v HALAMAN KATA PENGANTAR……………………………………….. vi HALAMAN DAFTAR ISI…………………………………………………. vii DAFTAR TABEL………………………………………………………….. viii ABSTRAK…………………………………………………………………. ix ABSTRACT………………………………………………………………... x

  BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1 A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1 B. Rumusan Masalah…………………………………………... 2 C. Batasan Masalah…………………………………………….. 2 D. Tujuan Penelitian……………………………………………. 3 E. Manfaat Penelitian…………………………………………... 3 F. Sistematika Penulisan………………………………………... 4 BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………. 6 A. Pendapatan Asli Daerah……………………………………… 6

  1. Pengertian Pendapatan Asli Daerah……………………….. 6

  B. Pajak Reklame………………...…………………………….. 10

  1. Pengertian Pajak Reklame………………………………… 10

  2. Dasar Hukum Pajak Reklame…………………………….. 11

  3. Subjek dan Objek Pajak Reklame………………………… 12

  4. Tata Cara Pemungutan Pajak Reklame…………………… 14

  5. Tata Cara Pembayaran…………………………………..... 15

  6. Tata Cara Penagihan……………………………………… 15

  7. Keberatan dan Banding…………………………………… 16

  C. Efektivitas…………………………………………………… 16

  1. Pengertian Efektivitas ………………………………......... 16

  2. Pengukuran Efektivitas……………….…………………... 17

  D. Kontribusi…………………………………………………… 18

  1. Pengertian Kontribusi ………………………………......... 18

  2. Perhitungan Kontribusi ……………….………………..... 18

  BAB III METODE PENELITIAN………………………………………. 20 A. Jenis Penelitian……………………………………………… 20 B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………….. 20 C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………….. 20 D. Data yang Dicari…………………………………………….. 21 E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………... 21 F. Jenis Data………………………………………………….. 22 G. Teknik Analisis Data………………………………………. 22

  A. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Wonogiri…………… 25

  B. Letak Geografis…………………………………………….. 26

  C. Topografi…………………………………………………… 26

  D. Kondisi Demografis Kabupaten Wonogiri…………………. 27

  E. Pembentukan Dipenda Kabupaten Wonogiri……………….. 27

  F. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dipenda…………….. 28

  G. Pajak Reklame………………………………………………. 29

  H. Pendapatan Asli Daerah……………………………………... 31

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………... 32 A. Deskripsi Data………………………………………………. 32 B. Analisis Data………………………………………………... 33 C. Pembahasan…………………………………………………. 36 BAB VI PENUTUP………………………………………………………. 38 A. Kesimpulan………………………………………………….. 38 B. Keterbatasan Penelitian…………………………………….... 39 C. Saran…………………………………………………………. 39 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 40 LAMPIRAN…………………………………………………………………. 42

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 Realisasi Penerimaan Pajak Reklame dan Target Pajak Reklame………...…………………………... 32 Tabel 2 Realisasi Penerimaan Pajak Reklame dan PAD………………. 32 Tabel 3 Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame

  Kabupaten Wonogiri Tahun 2002-2006………………………... 34 Tabel 4 Kontribusi Pajak Reklame Terhadap PAD

  Kabupaten Wonogiri Tahun 2002-2006…………….………….. 35

  

ABSTRAK

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK

REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH

Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Wonogiri

  Agita Nugraha Ningsih Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2008

  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) efektivitas penerimaan Pajak Reklame, (2) kontribusi Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara dan dokumentasi. Data yang diteliti adalah data realisasi penerimaan Pajak Reklame tahun 2002 sampai dengan tahun 2006, data target Pajak Reklame tahun 2002 sampai dengan tahun 2006, dan data realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah tahun 2002 sampai dengan tahun 2006. Teknik analisis data untuk menjawab masalah yang pertama dengan analisis data kuantitatif dan kualitatif, untuk masalah yang kedua dengan analisis data kuantitatif.

  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penerimaan Pajak Reklame pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2006 sudah efektif. (2) Kontribusi Pajak Reklame pada tahun 2002 sebesar Rp25.911.656,00; tahun 2003 Rp44.045.457,00; tahun 2004 Rp69.002.409,00; tahun 2005 Rp85.919.587,00; dan tahun 2006 sebesar Rp216.676.555,00.

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF EFFECTIVENESS AND CONTRIBUTION OF

ADVERTISEMENT TAX TO REGIONAL ORIGINAL INCOME

A Case Study at Government of Wonogiri Regency

  Agita Nugraha Ningsih Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2008

  The purposes of this research were to know (1) the effectiveness of Advertisement tax income, (2) Advertisement tax contribution to Regional Original Income.

  The data collecting techniques used were documentation and interview. The data used were the data realization of Advertisement tax income for the year of 2002 up to 2006, Advertisement tax target for the year of 2002 up to 2006, and data realization of Regional Original Income for the year of 2002 up to 2006. The data analysis techniques to answer the first problem were quantitative and qualitative data analyses, for the second problem, it was used quantitative data analysis.

  The result of research indicated that (1) Advertisement tax income in the year of 2002 up to 2006 was effective. (2) Advertisement tax contribution in the year 2002 was to Rp25.911.656,00; year 2003 Rp44.045.457,00; year 2004 Rp69.002.409,00; year 2005 Rp85.919.587,00; and year 2006 was to Rp216.676.555,00. daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah untuk memantapkan Otonomi Daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab. Di kabupaten Wonogiri ada bermacam-macam pajak daerah seperti pajak reklame, pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan dan lain-lain.

  Dalam penelitian ini pajak yang akan dibahas hanya pajak reklame. Pajak Reklame merupakan pajak yang dibebankan kepada subjek pajak yang mempromosikan produk tertentu. Besar nominal yang dibayarkan pun berbeda-beda tergantung jenis reklame yang digunakan. Di Wonogiri banyak sekali terdapat Reklame, sehingga penulis ingin mengetahui apakah orang yang memasang reklame tersebut membayar pajak kepada pemerintah daerah setempat, sehingga dapat diketahui tingkat efektivitas maupun besar kontribusi yang diberikan Pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Wonogiri. Dalam memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah Wonogiri khususnya pajak reklame, pemerintah daerah perlu terus mengevaluasi efektivitas penerimaan pajak reklame, dengan maksud efektif. Karena selama ini belum pernah ada yang melakukan penelitian tentang efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah di Wonogiri. Menurut Mardiasmo (2002:134), efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Jika penerimaan pajak reklame belum dikatakan efektif maka diperlukan kebijakan-kebijakan dari pemerintah daerah untuk dapat meningkatkan efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah.

A. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Apakah penerimaan pajak reklame di Kabupaten Wonogiri sudah efektif?

  2. Berapa kontribusi pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Wonogiri? B.

   Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada pajak reklame pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2006.

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini berdasarkan perumusan masalah yang ada adalah sebagi berikut:

  1. Untuk mengetahui apakah penerimaan pajak reklame di kabupaten Wonogiri sudah efektif.

  2. Untuk mengetahui berapa kontribusi pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Wonogiri.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Pemerintah Daerah

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam hal penerimaan pajak reklame.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma

  Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dan menjadi bahan studi bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang berkaitan dengan penelitian terhadap efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah.

  3. Bagi Penulis

  Penulis memperoleh wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian. Selain itu, dapat digunakan sebagai sarana berlatih penulis dalam menerapkan pengetahuan teoritis selama mengikuti kegiatan perkuliahan ke dalam praktek sesungguhnya.

  Bab I: Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

  Bab II: Landasan Teori Bab ini berisi uraian teoritis tentang Pendapatan Asli Daerah, pajak reklame, efektivitas dan kontribusi. Bab III: Metodologi Penelitian Bab ini membahas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang dicari, teknik pengumpulan data, jenis data dan teknik analisis data.

  Bab IV: Gambaran Umum Bab ini membahas sejarah Gambaran Umum Daerah Kabupaten Wonogiri, letak geografis, topografi, kondisi demografis, pembentukan dinas pendapatan daerah kabupaten Wonogiri dan kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonogiri, Pajak Reklame, Pendapatan Asli Daerah.

  Bab V: Deskripsi Data, Analisis Data, dan Pembahasan Bab ini membahas tentang Deskripsi Data, Analisis Data, dan Pembahasan terhadap efektivitas dan kontribusi pajak reklame. Bab VI: Penutup Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan dan saran

  1. Pengertian Pendapatan Asli Daerah

  Pengertian Pendapatan Asli Daerah menurut Undang- undang No. 33 Tahun 2004: Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada daerah sebagai perwujudan asas desentralisasi.

  Pengertian Pendapatan Asli Daerah menurut Azhari (1995:51), Pendapatan Asli Daerah adalah sumber-sumber pendapatan daerah yang dihasilkan oleh daerah yang bersangkutan dan merupakan pendapatan daerah yang sah.

  2. Sumber Pendapatan Asli Daerah

  a. Pajak Daerah 1) Pengertian Pajak Daerah

  Menurut Undang-undang No. 34 Tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusi daerah: “Pajak daerah yaitu iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan Daerah dan pembangunan Daerah”

  Yang dimaksud dengan Pajak Daerah adalah pungutan daerah menurut peraturan pajak yang telah ditetapkan oleh peraturan daerah untuk membiayai rumah tangga daerah sebagai badan hukum publik.

  (Azhari, 1995:41) 2) Dasar hukum Pajak Daerah

  Dasar hukum Pajak Daerah yaitu Undang- undang No 18 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No 34 Tahun 2000. 3) Jenis-jenis Pajak Daerah

  (a) Jenis pajak Propinsi terdiri dari: (1) Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.

  (2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air.

  (3) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

  (4) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.

  (b) Jenis Pajak Kabupaten/Kota terdiri dari: (1) Pajak Hotel (2) Pajak Restoran.

  (3) Pajak Hiburan. (4) Pajak Reklame. (5) Pajak Penerangan Jalan. (6) Pajak Pengambilan dan Pengolahan

  Galian Golongan C (7) Pajak Parkir

  b. Retribusi Daerah Menurut Undang-undang No 34 Tahun 2000,

  Retribusi Daerah yaitu pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan.

  c. Bagian Laba Usaha Daerah Bagian Laba Usaha Daerah merupakan penerimaan yang berasal dari hasil perusahaan daerah dan pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Penerimaan ini berasal dari BPD, Perusahaan Daerah, bagian laba BUMD, deviden dan penjualan saham milik daerah serta hasil kerja sama dengan pihak ketiga. d. Penerimaan Dinas Penerimaan dari dinas menurut Undang-undang

  No. 5 Tahun 1974 adalah penerimaan dari dinas-dinas yang tidak merupakan penerimaan dari pajak dan retribusi daerah. Misalnya dinas peternakan, dinas kesehatan, dinas kehutanan dan lain-lain.

  e. Dana Perimbangan Dana perimbangan merupakan sumber pendapatan asli daerah yang berasal dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) untuk mendukung pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah, yaitu terutama peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik (Peraturan Pemerintah RI no 104 tahun 2000 tentang Dana Perimbangan).

  Yang termasuk dana perimbangan adalah: 1) Bagian dari pajak bumi dan bangunan.

  2) Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan. 3) Dana Alokasi Umum (DAU). 4) Dana Alokasi Khusus (DAK). 5) Penerimaan dari sumber daya alam.

  f. Pinjaman Daerah

  1) Pinjaman dari dalam negeri. 2) Pinjaman dari luar negeri.

  g. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Yang termasuk Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah:

  1) Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan.

  2) Jasa Giro. 3) Pendapatan Bunga. 4) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

  5) Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan atau pengadaan barang dan/ atau jasa oleh daerah.

  1. Pengertian Pajak Reklame Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34

  Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah: Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame.

  Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan barang, jasa atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca, dan/atau didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah.

  2. Dasar Hukum Pajak Reklame Untuk memberikan kepastian hukum atas penyelenggaraan reklame maka diperlukan undang-undang sebagai dasar hukumnya, antara lain: a Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak dan

  Retribusi Daerah. b Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

  Kabupaten Wonogiri Nomor 3 Tahun 1998 Tentang Pajak Reklame. c Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Petunjuk

  Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat

  II Wonogiri Nomor 3 Tahun 1998 Tentang Pajak Reklame dan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 3 Tahun 1998 Tentang Pajak Reklame.

  3. Subjek dan Objek Pajak Reklame Subjek pajak adalah orang yang dituju undang-undang untuk dikenakan pajak. Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan atau memesan reklame.

  Objek pajak adalah sasaran pengenaan pajak dan dasar untuk menghitung pajak terutang. Objek Pajak Reklame adalah penyelenggaraan reklame yang meliputi sembilan jenis reklame. Sembilan jenis reklame tersebut meliputi: a Reklame papan atau billboard

  Reklame papan atau billboard adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kayu, plastik,

  fibre glass , kaca, batu, logam, alat penyinar atau bahan lain

  yang sejenis yang berbentuk lampu atau alat lain yang bersinar yang dipasang pada tempat yang disediakan (berdiri sendiri) atau dengan cara digantungkan atau ditempelkan. b Reklame Kain

  Reklame Kain adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kain, plastik, karet, atau bahan lain yang sejenis dengan itu. c Reklame Melekat (stiker)

  Reklame melekat adalah reklame yang berbentuk diberikan atau dapat diminta untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang, digantungkan pada suatu benda milik pribadi lain

  2

  dengan ketentuan luasnya tidak lebih dari 200 cm per lembar. d Reklame Selebaran

  Reklame selebaran adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang, digantungkan pada suatu benda lain. e Reklame Berjalan/Kendaraan

  Reklame Berjalan adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara membawa reklame berkeliling oleh orang berjalan kaki. Sedangkan reklame kendaraan adalah reklame yang ditempatkan atau ditempelkan pada kendaraan yang digerakkan oleh tenaga hewan atau tenaga mekanik selain yang tersebut pada reklame berjalan. f Reklame Udara

  Reklame Udara adalah reklame yang diselenggarakan di udara dengan menggunakan pesawat, gas, atau alat lain yang sejenis. g Reklame Suara

  Reklame Suara adalah reklame yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh perantaraan alat atau pesawat apapun.

  h Reklame Film/Slide

  Reklame Film/Slide adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan klise berupa kaca atau film ataupun bahan-bahan yang sejenis, sebagai alat untuk diproyeksikan dan atau diperagakan pada layar atau benda lain atau dipancarkan dan atau diperagakan melalui pesawat televisi. i Reklame Peragaan

  Reklame Peragaan adalah reklame yang diselenggarakan dengan memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara.

  4. Tata Cara Pemungutan Pajak Reklame a Cara menghitung besarnya Pajak Reklame Tarif pajak reklame ditetapkan sebesar 25% dari Nilai Sewa b Rumus menghitung besarnya pajak reklame adalah: Tarif x

  Nilai Sewa. c Cara menghitung Nilai Sewa adalah :

  25% x [( Nilai Strategis + Biaya Pemasangan + Biaya Pemeliharaan) x meter persegi] d Tabel Nilai Sewa pemasangan reklame tercantum pada

  5. Tata Cara Pembayaran a Izin memasang reklame diberikan setelah pajak reklame, Retribusi Kekayaan Daerah bagi reklame yang menggunakan Tanah Pemerintah Daerah dibayar lunas. b Pembayaran dilakukan dimuka. c Tanda bukti pelunasan pembayaran pemasangan reklame diberikan berupa Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) dan bagi reklame yang dipasang diatas tanah Pemerintah Daerah berupa tanda bukti Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD).

  6. Tata Cara Penagihan a Apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban membayar pajak reklame, maka Petugas Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonogiri melakukan penagihan. b Penagihan dilakukan dengan menyampaikan Surat

  Peringatan atau Surat Teguran sampai dengan Surat Paksa oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonogiri. c Jatuh tempo pembayaran Surat Peringatan atau Surat

  Teguran sampai dengan Penerbitan Surat Paksa adalah 21 hari. d Apabila kewajiban yang harus dibayar tidak lunas dalam jangka waktu 2 kali 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan

  Wonogiri atas nama Bupati Wonogiri menerbitkan Surat Perintah Pembongkaran.

  7. Keberatan dan Banding a Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan pembayaran pajak kepada Bupati Wonogiri. b Bupati Wonogiri dapat mengabulkan atas keberatan pembayaran pajak dimaksud sebesar-besarnya/maksimum

  30% dari pokok pajak. c Permohonan keberatan tersebut tidak menunda kewajiban pembayaran pajak. d Bupati Wonogiri menunjuk Kepala Dinas Pendapatan

  Daerah Kabupaten Wonogiri untuk menerbitkan Surat Keputusan Pengurangan Pajak.

  1. Pengertian Efektivitas Pengertian efektif menurut kamus besar bahasa Indonesia: efektif yaitu dapat membawa hasil.

  Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif. Hal terpenting yang perlu dicatat adalah bahwa efektivitas dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Mardiasmo, 2002:133)

  Efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending

  wisely ). Jika semakin besar kontribusi output yang dihasilkan

  terhadap pencapaian tujuan atau sasaran atau target yang telah ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi. (Mardiasmo, 2002:132)

  2. Pengukuran Efektivitas Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak (outcome) dari keluaran (output) program dalam mencapai tujuan program. Semakin besar kontribusi output yang dihasilkan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan, maka semakin efektif proses kerja suatu unit organisasi. (Mardiasmo, 2002:132)

  Efektivitas menurut Jones & Pendlebury (1996) adalah suatu ukuran keberhasilan atau kegagalan dari organisasi dalam mencapai suatu tujuan. Efektivitas diukur dengan cara membandingkan realisasi dengan targetnya. Semakin tinggi hasil perbandingan tersebut, maka dikatakan semakin efektif. (Halim, 2001:97)

  Jadi rumus yang digunakan untuk mengetahui efektivitas pemungutan pajak reklame:

  realisasi penerimaan pajak reklame

  • Efektivitas = x 100%

  t et pajak reklame arg

  Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100%, sehingga semakin tinggi rasio efektivitas berarti menggambarkan kemampuan daerah yang semakin baik.

  (Halim, 2001:263)

  1. Pengertian Kontribusi Kontribusi adalah iuran atau sumbangan atau sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak lain untuk tujuan, biaya atau kerugian tertentu atau bersama. Tingkat kontribusi adalah proporsi jenis Pajak terhadap Total Penerimaan Pajak baik sebelum dan sesudah pemberlakuan Undang-Undang No.34 Tahun 2000.

  2. Perhitungan Kontribusi Perhitungan kontribusi merupakan salah satu indikator untuk melihat perkembangan pendapatan daerah, proporsi semakin besarnya proporsi penerimaan pajak dari total pajak atau Pendapatan Asli Daerah, maka semakin layak pajak, sebaliknya semakin kecil proporsi penerimaan maka semakin tidak layak pajak untuk dipungut. (Rinusu dan Sri, 2003:57)

  Untuk mengetahui kontribusi pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah digunakan rumus:

  realisasi penerimaan pajak reklame

  • Kontribusi = x 100%

  

PAD merupakan penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subjek yang diteliti.

  (Indriantoro & Bambang, 1999:26) Studi kasus dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah di

  Kabupaten Wonogiri

  2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2007 sampai bulan Januari tahun 2008.

  C. Subyek dan Obyek Penelitian

  1. Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonogiri.

  2. Obyek Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah pajak reklame di

  Kabupaten Wonogiri, dilihat dari efektivitas dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah.

  A. Data yang Dicari 1. Gambaran umum Kabupaten Wonogiri.

  2. Data realisasi penerimaan pajak reklame tahun 2002-2006.

  3. Data target pajak reklame tahun 2002-2006.

  4. Data realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah tahun 2002- 2006.

  1. Wawancara Teknik wawancara digunakan dengan meminta keterangan langsung dari pegawai kantor Dinas Pendapatan Daerah dan pihak- pihak yang terkait dengan penerimaan pajak reklame untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

  2. Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan dengan menyalin data dan dokumen yang ada di kantor Dinas Pendapatan Daerah, sehubungan dengan pengelolaan reklame.

  C. Jenis Data

  Jenis Data yang dicari adalah Data Sekunder. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti.

  D. Teknik Analisis Data

  1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dalam penelitian ini, digunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, langkah-langkah yang digunakan untuk mengetahui Efektivitas dari Pajak Reklame di Kabupaten Wonogiri, adalah:

  a) Mengambil data Realisasi Penerimaan Pajak Reklame tahun 2002-2006.

  b) Mengambil data Target Pajak Reklame tahun 2002-2006.

  c) Memasukkan data Realisasi Penerimaan Pajak Reklame (a) dan Target Pajak Reklame (b) ke dalam rumus efektivitas penerimaan Pajak Reklame sebagai berikut:

  Efektivitas = reklame pajak et t reklame pajak penerimaan realisasi arg x 100%

  d) Memasukkan hasil perhitungan efektivitas penerimaan Pajak Reklame tahun 2002-2006 ke dalam Tabel Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame di Kabupaten Wonogiri seperti Tabel berikut ini:

  Tabel 1 Efektivitas Penerimaan Pajak Reklame Kabupaten

  Wonogiri Tahun 2002-2006

  Tahun Realisasi Target Tingkat Anggaran Penerimaan Pajak Efektivitas Pajak Reklame (%) Reklame

  2002 2003 2004 2005 2006

  Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100%, sehingga semakin tinggi rasio efektivitas berarti menggambarkan kemampuan daerah yang semakin baik.

  (Halim, 2001:263)

  2. Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua dalam penelitian ini, digunakan analisis data kontribusi. Langkah-langkah yang digunakan untuk mengetahui Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Wonogiri, adalah:

  a) Mengambil data Realisasi Penerimaan Pajak Reklame tahun 2002-2006.

  b) Mengambil data Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2002-2006. c) Memasukkan data Realisasi Penerimaan Pajak Reklame (a) dan PAD (b) ke dalam rumus kontribusi Pajak Reklame sebagai berikut:

  realisasi penerimaan pajak reklame

  Kontribusi = x 100%

  PAD

  d) Memasukkan hasil perhitungan kontribusi Pajak Reklame tahun 2002-2006 ke dalam Tabel Kontribusi Pajak Reklame Terhadap PAD Kabupaten Wonogiri seperti Tabel berikut ini:

  Tabel 2 Kontribusi Pajak Reklame Terhadap PAD

  Kabupaten Wonogiri Tahun 2002-2006 Tahun Realisasi PAD Kontribusi

  Anggaran Penerimaan (%) Pajak

  Reklame 2002 2003 2004 2005 2006

  

BAB IV

GAMBARAN UMUM DAERAH KABUPATEN WONOGIRI A. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Wonogiri Kabupaten Wonogiri yang terkenal dengan sebutan Kota Gaplek,

  merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang pembentukannya ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah–daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah.

  Kondisi Kabupaten Wonogiri yang kaya kepemilikan gunung dan perbukitan dengan unsur tanah yang bervariasi sehingga kaya akan potensi alam seperti hutan, sungai, waduk, goa yang sangat potensial sebagai tujuan wisata.

  Kabupaten Wonogiri sebagai kota tujuan wisata sangat dimungkinkan karena :

  1. Dekat dengan tujuan wisata Solo dan Yogyakarta.

  2. Dekat dengan Bandara Adi Sumarmo Solo.

  3. Event-event pariwisata cukup potensial.

  4. Jaringan transportasi cukup lancar dari Pacitan, Ponorogo (Jawa Timur), Solo dan Yogyakarta.

  B. Letak Geografis

  Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada garis lintang 7° 32' sampai 8° 15' dan garis bujur 110° 41' sampai 111° 18' dengan batas-batas sebagai berikut:

  1. Sebelah Utara: berbatas dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

  2. Sebelah Timur: berbatas dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Ponorogo (Jawa Timur).

  3. Sebelah Selatan: berbatas dengan Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) dan Samudra Indonesia.

  4. Sebelah Barat: berbatas dengan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Klaten.

  Secara umum daerah ini beriklim tropis, mempunyai 2 musim yaitu penghujan dan kemarau dengan temperatur rata-rata 24° C hingga 32° C.

  C. Topografi

  Dengan topografi daerah yang tidak rata, perbedaan antara satu kawasan dengan kawasan lain membuat kondisi sumber daya alam juga saling berbeda. Di Wonogiri hampir sebagian besar tanahnya tidak terlalu subur untuk pertanian, berbatuan dan kering membuat penduduknya lebih banyak merantau.

  Kabupaten Wonogiri mempunyai Waduk buatan yaitu Gajah Mungkur yang selain menjadi sumber mata pencaharian petani nelayan dan sumber irigasi persawahan juga merupakan aset wisata yang telah banyak dikunjungi oleh para wisatawan domestik.

  Disamping itu Kabupaten Wonogiri juga mempunyai 2 (dua) pantai yaitu Pantai Sembukan dan Pantai Nampu yang mempunyai pasir putih yang sangat tebal dan cocok untuk berwisata.

  D. Kondisi Demografis Kabupaten Wonogiri

  Jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri pada tahun 2005 adalah 1.121.454 jiwa dengan perincian laki-laki sebanyak 559.794 jiwa atau 49,92% sedangkan perempuan sebanyak 561.660 jiwa atau 50,08% dengan

  2

  kepadatan penduduk rata-rata 615 orang per km . Sampai dengan akhir Desember 2006 jumlah penduduk sebanyak 1.127.907 jiwa, terdiri dari laki-laki 563.035 jiwa atau 49,92% dan perempuan 564.872 jiwa atau 50,08% dengan kepadatan rata-rata 617 orang per km2. Tingkat pertumbuhan penduduk di kabupaten Wonogiri rata-rata 0,6% tiap tahun.

  E. Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonogiri

  Pada mulanya Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonogiri adalah merupakan Seksi Pendapatan Daerah dibawah Sub Direktorat dari Seksi pemungut dan penggali sumber-sumber pendapatan daerah, guna menyediakan dana dalam rangka pembiayaan pemerintahan dan pembangunan, sehingga diambil kebijaksanaan untuk meningkatkan status dari Seksi pemungut sumber-sumber pendapatan daerah yang ada pada saat itu Seksi Pendapatan Daerah sebagai dasar hukum yang melandasi kenaikan status tersebut yaitu Surat Keputusan Bupati Wonogiri Nomor 29/HPP/1974 tanggal 24 September 1974 yang selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1979 yang mengatur tentang Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonogiri dan disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah dengan Surat Keputusan tanggal 21 Mei 1980 Nomor 188.3/104/1980. Peraturan yang mengatur tentang Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah tersebut selanjutnya diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 7 Tahun 1980 tanggal 10 Juni 1980 Seri D Nomor 3. Selanjutnya dengan perkembangan pelaksanaan Otonomi Daerah maka Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonogiri diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2001.

  

F. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Wonogiri

  Sesuai dengan apa yang diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Wonogiri mempunyai kedudukan, tugas pokok, dan fungsi sebagai berikut:

  1. Kedudukan: a Dinas Pendapatan Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang Pendapatan Daerah. b Dinas Pendapatan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala

  Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.

  1. Tugas Pokok: Menyelenggarakan kewenangan Pemerintah Daerah dalam bidang Pendapatan Daerah.

  2. Fungsi: a Perumusan kebijakan teknis di bidang Pendapatan Daerah. b Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum. c Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Cabang.

  Pajak merupakan sumber pendapatan daerah agar daerah dapat melaksanakan otonominya, yaitu mampu mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Sumber pendapatan daerah tersebut salah satunya Pajak Reklame, diharapkan menjadi sumber pembiayaan penyelenggaraan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan penerimaan daerah yang berasal dari sumber pajak yang potensial dan mencerminkan kegiatan ekonomi daerah.

  Menurut keterangan dari Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) pelaksanaan pemungutan pajak reklame di Kabupaten Wonogiri selama ini masih kurang tegas, dalam arti jika ada seseorang atau badan yang akan memasang reklame dan datang ke kantor DIPENDA, maka orang tersebut akan dilayani dan dikenakan pajak. Namun jika ada reklame yang dipasang tanpa melapor atau meminta izin ke kantor DIPENDA maka secara tidak langsung orang yang memasang reklame tersebut tidak membayar pajak, dan belum ada tindakan yang tegas untuk menindak hal tersebut. Tindakan yang tegas diperlukan supaya penerimaan pajak reklame dapat meningkat. Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan penerimaan tersebut adalah dengan meninjau kembali Peraturan Daerah yang telah ada. Diantaranya mengenai titik lokasi reklame, titik strategis, standar reklame dan penataan reklame. Maksud dan tujuan penataan reklame:

  1. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang kota dalam hal pemasangan reklame.

  2. Untuk menciptakan ketertiban dan keindahan lingkungan kota dengan menggunakan standar reklame yang telah ditentukan.

  3. Untuk memberikan kepastian hukum bagi pemasang reklame.

  4. Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

  Secara umum realisasi pendapatan asli daerah (PAD) selalu meningkat dari tahun ke tahun. Sumbangan terbesar dalam meningkatkan

PAD adalah retribusi daerah yaitu sebesar 51,06%. Sampai dengan

September 2006 retribusi daerah mencapai Rp14.301.137.551,00.

  Rasio PAD terhadap APBD meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2003 sebesar 6,24%, tahun 2004 sebesar 6,70% dan tahun 2005 sebesar

7,85%. Sampai dengan Nopember 2006 rasio PAD terhadap APBD

sebesar 10,27%.

  Berbagai upaya melalui intensifikasi dan ekstensifikasi dalam rangka peningkatan pendapatan daerah cukup membawa hasil, walaupun pajak dan retribusi bukan merupakan komponen terbesar dari pendapatan daerah. Pajak Daerah memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah

sebesar 1,18%. Pajak terbesar berasal dari pajak penerangan jalan. Realisasi pajak sampai dengan akhir Nopember 2006 sebesar Rp4.622.765.102,00. efektivitas penerimaan pajak reklame dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah Wonogiri, terlebih dahulu penulis harus mengetahui jumlah Realisasi Penerimaan Pajak Reklame, Target Pajak Reklame, PAD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2.

  Tabel 1 Realisasi Penerimaan Pajak Reklame dan Target Pajak Reklame