NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME DALAM BUKU PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI (Studi Komparasi Pendidikan Agama Islam dan Kristen di SMP) - Test Repository

  

NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME

DALAM BUKU PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI

(Studi Komparasi Pendidikan Agama Islam dan Kristen di SMP)

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

NOVITA PRAMESELA

  

NIM 111-13-114

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME

DALAM BUKU PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI

(Studi Komparasi Pendidikan Agama Islam dan Kristen di SMP)

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh:

NOVITA PRAMESELA

  

NIM 111-13-114

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

MOTTO

Jangan pernah takut dengan satu kegagalan, masih ada jalan yang

lebih baik. Karena Allah Swt. selalu memberikan jalan terbaik.

  ) 83 ( َنْىُو َزْحَي ْمُه َلََو ْمِهْيَلَع ٌفْىَخ َلََف َياَذُه َعِبَت ْهَمَف

  “......Maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Q.S. AL-BAQARAH/2:38)

  

PERSEMBAHAN

  Karya sederhana ini kupersembahkan untuk: 1.

  Ibu Bundirah dan Bapak Pramudi tercinta yang telah mendidik, membimbing, memberikan kasih sayang dan doanya. Terimakasih atas segala pengorbanan dan kerja keras kalian dalam membesarkanku, sejak dalam kandungan hingga kini tumbuh menjadi dewasa.

  2. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. yang senantiasa sabar memberikan koreksi dan pengarahan hingga terselesaikannya penulisan Skripsi ini

  3. Adikku terkasih, Eshtu Putra Rizky yang selalu berbagi cerita, canda dan tawa dikala pikiran jenuh.

  4. Nenekku tercinta, Asmi Wari Soeradi yang selalu mendoakan dan mendukungku dalam menyelesaikan pendidikan ini.

  5. Ibu Diyah, Ibu Jamal, dan Ibu Susi selaku guru SMP N 1 Banyubiru yang telah membantu penulis dalam mendapatkan buku- buku “Pendidikan Agama dan Budi Pekerti”.

  6. Sahabatku Tiara Sofiana, Esa Puspitasari, Nur Mailatusa‟diyah, dan Ulfa Ulfiati yang telah membantu terkait Skripsi ini, menemani, menghibur dan memberi motivasi.

  7. Teman-teman KKN 2017 posko 82 yang telah memberikan semangat dan motivasi.

  8. Serta Almamater tercinta Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

KATA PENGANTAR

  ميح ّزلا همح ّزلا لله مسب Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Nilai-Nilai Nasionalisme dan Patriotisme Dalam Buku Pendidikan dan Budi Pekerti (Studi Komparasi Pendidikan Agama Islam dan Kristen di SMP)”. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga, sahabat dan para umatnya hingga akhir zaman.

  Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Penulis menyadari bahwa kemampuan yang penulis miliki sangatlah terbatas sehingga dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.

  Arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sangat membantu terselesaikannya skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

  5. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

  7. Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara tercinta yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  8. Rekan-rekan seperjuangan yang acapkali saling mendukung, mendoakan, dan senantiasa menemani perjuangan jihad di kampus.

  9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materiil dalam penulisan skripsi.

  Demikian ucapan terima kasih ini penulis sampaikan, semoga Allah Swt. senantiasa memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi.

  Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis, skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 20 Agustus 2017

  Novita Pramesela

  NIM. 111 13 114

  

ABSTRAK

  NOVITA PRAMESELA, 2017. Nilai-nilai Nasionalisme dan Patriotisme Dalam Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (Studi Komparasi Pendidikan Agama Islam dan Kristen di SMP). Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Progam Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Imam Sutomo, M.Ag.

  

Kata Kunci : Komparasi, Nilai Nasionalisme, Nilai Patriotisme, Islam,

Kristen.

  Kurikulum 2013 memiliki penekanan pada pembentukan nilai-nilai karakter, dan nama mata pelajaran agama berubah menjadi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. Mengacu pada nilai-nilai karakter tersebut, beberapa diantaranya dapat dikategorikan sebagai nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme. Dalam buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti sendiri kemungkinan besar mengandung ajaran nilai-nilai tersebut. Dengan demikian, penelitian ini ingin mengkaji nilai- nilai nasionalisme dan patriotisme dalam buku “Pendidikan Agama dan Budi Pekerti” untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta hendak mengomparasikan dua pendidikan agama yaitu Islam dan Kristen.

  Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, sementara berdasarkan objek kajian, maka penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan atau library

  

research dengan menggunakan metode content analysis (analisis isi) dan metode

  analisis komparatif konstan (constant comparative analysis). Kemudian, penyajian datanya dalam bentuk deskripsi dan tabel supaya mudah dipahami.

  Hasil dari Penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Nilai-nilai nasionalisme antara buku “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” serta buku “Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti” untuk tingkat SMP kelas VII, VIII dan IX secara keseluruhan terdapat perbedaan dan persamaan. Dalam buku “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” secara keseluruhan, nilai-nilai nasionalisme yang terkandung berupa persatuan dan kesatuan, solidaritas sosial, rasa cinta dan bangga dengan keanekaragaman juga kekayaan tradisi Islam di Indonesia, kesamaan hak dan kewajiban sebagai masyarakat bersama, serta menjaga dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara. Sedangkan, nilai-nilai nasionalisme yang terkandung dalam buku “Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti” secara keseluruhan berupa persatuan dan kesatuan, solidaritas sosial, serta cinta dan bangga terhadap bangsa Indonesia dengan adanya keanekaragaman. 2) Nilai- nilai nasionalisme antara buku “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” serta buku “Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti” untuk tingkat SMP kelas VII,

  VIII dan IX secara keseluruhan terdapat perbedaan dan persamaan. Dalam buku “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” secara keseluruhan, nilai-nilai patriotisme yang terkandung berupa yaitu keberanian, rela berkorban, pantang menyerah, kesetiakawanan sosial, percaya diri, dan berjiwa pembaharu. Sedangkan, dalam buku “Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti” secara keseluruhan nilai-nilai patriotisme yang terkandung yaitu keberanian, rela berkorban, pantang menyerah, kesetiawakanan sosial, dan percaya diri

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...............................................................................

  I HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................

  II HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ........................................

  III HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .........................

  IV MOTTO ..................................................................................................

  V PESERSEMBAHAN ..............................................................................

  VI KATA PENGANTAR ............................................................................

  VII ABSTRAK ..............................................................................................

  IX DAFTAR ISI ...........................................................................................

  X DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

  XII DAFTAR TABEL ...................................................................................

  XIII

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar belakang Masalah ....................................................

  B.

  6 Rumusan Masalah.............................................................

  C.

  6 Tujuan Penelitian ..............................................................

  D.

  6 Manfaat Penelitian ............................................................

  E.

  8 Metode Penelitian .............................................................

  F.

  10 Penegasan Istilah ..............................................................

  G.

  15 Sistematika Penulisan .......................................................

  BAB II NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME A.

  16 Hakikat Nilai.....................................................................

  B.

  18 Nilai-nilai Nasionalisme ...................................................

  C.

  24 Nilai-nilai Patriotisme.......................................................

  D.

  28 Pendidikan Agama ............................................................

  BAB III GAMBARAN UMUM BUKU A.

  31 Identitas Buku ...................................................................

  B.

  37 Latar Belakang dan Tujuan Penyusunan Buku .................

  C.

  42 Konten Materi ...................................................................

  1.

  42 Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas VII ........................

  2.

  51 Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas VIII ......................

  3.

  60 Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas IX .........................

  4.

  70 Buku PAK dan Budi Pekerti Kelas VII ......................

  5.

  86 Buku PAK dan Budi Pekerti Kelas VIII .....................

  6.

  98 Buku PAK dan Budi Pekerti Kelas IX .......................

  BAB IV HASIL ANALISIS BUKU A. Nilai Nasionalisme Pendidikan Agama Islam dan Kristen .............................. 124 B. Nilai Patriotisme Pendidikan Agama Islam dan Kristen .............................. 132 C.

  143 Aspek Positif Buku PAI dan Budi Pekerti........................

  D.

  145 Aspek Positif Buku PAK dan Budi Pekerti ......................

  E.

  147 Kritik dan Saran ................................................................

  BAB V PENUTUP A.

  151 Kesimpulan .......................................................................

  B.

  152 Saran ................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar I : Cover Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas VII.........................

  32 Gambar II : Cover Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas VIII .......................

  33 Gambar III : Cover Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas IX ..........................

  34 Gambar IV : Cover Buku PAK dan Budi Pekerti Kelas VII .......................

  35 Gambar V : Cover Buku PAK dan Budi Pekerti Kelas VIII ......................

  36 Gambar VI : Cover Buku PAK dan Budi Pekerti Kelas IX ........................

  37

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

  Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VII ................ 124

Tabel 4.2 : Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

  Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VIII............... 127

Tabel 4.3 : Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

  Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas IX ................. 129

Tabel 4.4 : Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

  Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VII ................ 132

Tabel 4.5 : Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

  Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VIII............... 137

Tabel 4.6 : Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

  Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas IX ................. 140

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang luas dengan berbagai ragam

  suku, etnis, bahasa dan agama. Selain itu, banyak pulau yang terbentang di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari pulau yang kecil hingga pulau besar. Indonesia juga termasuk dalam daftar negara yang cukup besar angka populasi penduduknya. Ada enam agama yang dianut, yaitu agama Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu.

  NKRI merupakan sejarah perjuangan, di mana dahulu sempat terjajah oleh bangsa asing. Akan tetapi, dengan semangat cinta tanah air para pahlawan dari berbagai daerah mampu memperjuangkan kebebasan dan berhasil merebut kekuasaan negara Indonesia. Kini orang-orang NKRI bisa menikmati kebebasan dan mempunyai kewajiban untuk meneruskan perjuangan para pahlawan. Sebagaimana penulis pernah melihat sebuah lukisan yang menggambarkan sosok Bung Karno dengan bertuliskan “Lanjutkan Cita-Cita Kemerdekaan!”.

  Istilah nasionalisme dan patriotisme sudah tak asing lagi dalam dunia pendidikan. Kedua istilah tersebut memiliki daya tarik dalam era globalisasi pada masa kini, seiring terkikisnya jiwa nasionalisme dan patriotisme generasi muda yang cenderung lebih bangga ketika menyangkut soal luar negeri. Perlu adanya penanaman nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme khususnya untuk para generasi muda. Langkah yang paling efektif untuk membangun semangat nasionalisme dan patriotisme adalah melalui pendidikan.

  Secara etimologis, term nasionalisme, natie dan national, kesemuanya berasal dari bahasa Latin, yaitu natio, yang berarti berbangsa yang dipersatukan karena kelahiran. Kata natio itu sendiri berasal dari kata

  

nascie yang berarti dilahirkan. Nasionalisme mengandung suatu sikap

  mental di mana loyalitas tertinggi dari individu adalah untuk bangsa dan negara (Moesa, 2007:28-29).

  Kemudian, patriotisme ialah perjuangan yang menjiwai kepada tinggi mendaulatkan kedudukan, status serta pengaruh bangsa dan negara.

  Patriotisme memerlukan komitmen pemimpin dan semua golongan rakyat dengan mempertahankan asas pembinaan dan kedaulatan negara.

  Kesetiaan pada pemimpin dan negara yang ditunjukkan oleh warga negara melalui sumbangan dan pengorbanan merupakan unsur patriotisme yang amat penting. Unsur tersebut perlu ditanam di kalangan generasi muda. Nilai patriotisme seperti kesetiaan, keberanian, rela berkorban, kesukarelaan, cinta akan bangsa dan negara perlu dipertingkat lagi untuk membentuk rakyat Indonesia yang patriotik dan bertanggungjawab pada bangsa dan negara (Rashid, 2004:5).

  Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin maju, para generasi muda secara tidak sadar mulai melupakan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme. Untuk itu pemerintah mengharapkan dengan adanya pendidikan, para pendidik dapat memberikan suntikan semangat akan nasionalisme dan patriotisme terhadap peserta didiknya.

  Kemudian untuk menunjang keberhasilan suatu pendidikan diperlukan adanya sarana yang menjadi pedoman dalam proses pembelajaran yang salah satunya adalah buku teks siswa. Buku tersebut termasuk pada bahan ajar cetak yang tentunya sudah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan terjamin kelayakannya oleh pemerintah melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP). Dengan sarana tersebut diharapkan siswa dapat belajar secara mandiri. kurikulum 1994, 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan yang sedang berlaku sekarang adalah kurikulum 2013. Dengan berlakunya kurikulum 2013 saat ini, tentunya buku teks siswa yang digunakan dalam proses pembelajaran disusun berdasarkan kurikulum tesebut.

  Lewat kurikulum 2013, pemerintah mengharapkan para siswa tidak hanya mempunyai kecerdasan secara kognitif saja akan tetapi juga perilaku yang baik atau sering diistilahkan afektif. Oleh karena itu, buku teks siswa dalam bidang agama yang sekarang dipakai sesuai dengan kurikulum 2013 adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.

  Sebenarnya banyak buku yang membahas tentang semangat cinta tanah air yang berbasis keagamaan. Misalnya, buku karya Adhyaksa Dault, yang berjudul Islam dan Nasionalisme, Ali Maschan Moesa, berjudul Nasionalisme KIAI (Kontruksi Sosial Berbasis Agama), Zakaria J.Ngelow berjudul Kekristenan dan Nasionalisme, serta masih banyak buku lain. Buku-buku tersebut membahas tentang sejarah peranan Agama dalam perjuangan memerdekakan negara Indonesia.

  Untuk buku teks siswa Pendidikan Agama dan Budi Pekerti sendiri kemungkinan besar mengandung ajaran nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme. Terutama pada buku pelajaran Pendidikan Agama tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan kurikulum 2013. Akan tetapi, yang lebih banyak diketahui selama ini hanya tentang ajaran ibadah dan hukum-hukum agama misalnya, sedangkan nasionalisme dan patriotisme

  Melalui skripsi ini, penulis mencoba untuk menggali nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme pada buku teks siswa mata pelajaran Pendidikan Agama tingkat SMP kurikulum 2013. Dengan hal tersebut, diharapkan ketika pembelajaran agama berlangsung, guru juga memberikan sedikit gagasan mengenai nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme yang ada di dalam buku teks pelajaran pendidikan agama kepada peserta didiknya. Dalam arti lain, guru agama juga ikut berperan dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme guna membenahi generasi muda yang semakin terkikis jiwa cinta tanah airnya oleh kemajuan zaman.

  Selanjutnya, penulis hendak mengomparasikan dua Pendidikan Agama, yaitu Islam dan Kristen. Seiring berlalunya gejolak yang telah terjadi baru-baru ini di Indonesia, di mana timbulnya sedikit gesekan antar dua agama tersebut karena politik, hingga terlihat seakan warga Indonesia kurang bersatu. Terlebih dalam media sosial yang semakin memanas dengan adanya provokasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Dalam pendidikan agama Islam dan Kristen tentunya sama-sama mengajarkan untuk cinta tanah air dan menghormati sesama manusia.

  Kemudian, dalam Al- Qur‟an sendiri terdapat sebuah ayat tentang

  Islam yang mengajak umat nasrani untuk bersatu tanpa ada perselisihan di antara mereka.

  Hal tersebut tercermin dalam surat Ali „Imran ayat 64:

  ِة بَتِكْلا َلْهَأ بَي ْلُق الَِإ َذُبْعَو الََأ ْمُكَىْيَبَو بَىَىْيَب ٍءاَىَس ٍةَمِلَك ىَلِإ اْىَل بَعَت

ِالله ِنْوُد ْهِم بًببَبْرَأ بًضْعَب بَىُضْعَب َذِخاتَي َلََو بًئْيَش ِهِب َكِزْشُو َلََو َالله

  ) 46 ( ب

َنْىُمِلْسُم

  اوَأِب اْوُذَهْشا اْىُلْىُقَف اْىالَىَت ْن ِإَف

  Artinya: Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu,bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”

  Berangkat dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk menganalisis nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme pada Pendidikan Agama Islam dan Kristen. Analisis dilakukan berdasarkan buku teks siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Kristen kurikulum 2013 tingkat SMP. Dengan demikian, penulis mengangkat judul skripsi

  “Nilai-

Nilai Nasionalisme Dan Patriotisme Dalam Buku Pendidikan Agama

Dan Budi Pekerti (Studi Komparasi Pendidikan Agama Islam dan

Kristen di SMP)”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana komparasi nilai-nilai nasionalisme antara buku “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” dengan buku “Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti” tingkat SMP Kelas

  VII, VIII, dan IX? 2. Bagaimana komparasi nilai-nilai patriotisme antara buku

  “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” dengan buku “Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti” tingkat SMP Kelas

  VII, VIII, dan IX? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah di atas sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui komparasi nilai-nilai nasionalisme antara buku “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” dengan buku “Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti” tingkat SMP Kelas VII, VIII, dan IX.

  2. Untuk mengetahui komparasi nilai-nilai patriotisme antara buku “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” dengan buku “Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti” tingkat SMP Kelas VII, VIII, dan IX.

D. Manfaat Penelitian

  Dari penelitian ini dapat dikemukakan manfaatnya menjadi dua sisi: 1.

  Teoretis-Akademis a.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, sehingga ada konsep yang jelas dalam materi buku ajar “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti” serta “Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

  ” yang mampu mengakomodasi nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme demi menjaga dan b.

  Dengan dilakukannya analisis perbandingan ini diharapkan dapat melihat perbedaan dan persamaan dalam agama-agama, serta mengenal keunikan masing-masing, sehingga peserta didik benar-benar mampu menjadi sosok yang berkarakter mulia dalam menyikapi keberagamaan disekelilingnya. Selain itu, para guru pendidikan agama diharapkan dapat ikut berperan dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme kepada peserta didiknya secara kompleks.

2. Praktis-Empiris

  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis berupa pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang materi bahan ajar yang mencerminkan nilai-nilai nasionalisme yang pada gilirannya mampu meminimalisir konflik antar kedua agama tersebut.

E. Penelitian Terdahulu

  Kajian tentang nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme memang bukan yang pertama kali oleh para penulis skripsi. Begitu juga dengan kajian pada buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta studi komparasi agama Islam dan Kristen. Sejauh ini penulis melakukan penulusuran terkait skripsi yang relevan dengan judul yang penulis angkat. Adapun skripsi yang penulis temukan sebagai berikut:

  Pertama, penelitian mengenai kajian buku Pendidikan Agama Islam dan Kristen kurikulum 2013 tingkat SMP, penulis merujuk pada keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2014 dengan judul “Komparasi Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural (Telaah Buku Teks Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan Pendidikan

  Agama Kristen dan Budi Pekerti

  SMP Kelas VII)”. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui, memahami dan menghayati nilai-nilai pendidikan multikultural dalam kedua buku teks PAI dan PAK, serta melakukan analisis perbandingan (komparasi) antara substansi nilai-nilai pendidikan multikultural dalam kedua buku teks tersebut meliputi perbedan, persamaan dan titik temu (

  kalimatun sawa’). Persamaan

  penelitian tersebut dengan yang penulis lakukan terletak pada bahan kajiannya, yaitu buku PAI dan Budi Pekerti, serta buku PAK dan Budi Pekerti SMP. Tetapi penelitian tersebut hanya menelaah buku tingkat SMP kelas VII, sedangkan penulis menelaah buku tingkat SMP kelas VII, VII dan IX. Perbedaan penelitian tersebut dengan yang penulis lakukan, yaitu terkait pokok kajiannya. Skripsi karya Ali Murfi tersebut mengkaji nilai- nilai pendidikan multikulturalnya, sedangkan penulis mengkaji nilai-nilai nasionalisme dan patriotismenya.

  Kedua, penelitian terkait nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme penulis merujuk pada skripsi karya Rika Wulandari, mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tahun 2013 dengan judul “Konstruksi Nilai-Nilai Nasionalisme dan Patriotisme Pada Syair Lagu Perjuangan Indonesia (Studi Hermeneutika pada Lagu-lagu Perjuangan Ciptaan C. Simanjutak). Penelitian tersebut perjuangan Indonesia (studi hermeneutika pada lagu-lagu perjuangan ciptaan C. Simanjuntak). Adapun hasil penelitiannya, bahwa nilai-nilai nasionalismenya berupa mewujudkan persatuan, rasa loyal dan kesetiaan terhadap negara dengan sepenuh hati, saling toleransi dan menghargai negara, selalu mencintai keindahan dan kekayaan Indonesia serta menjaga kelestariannya. Sedangkan untuk nilai-nilai patriotismenya berupa selalu setia untuk membela negara, menghargai jasa para pahlawan, membela kebenaran, dan meneruskan perjuangan para pahlawan. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian penulis, yaitu terletak pada objek yang dikaji. Kemudian, titik fokus yang diteliti berkonteks Indonesia, sedangkan penelitian penulis tidak hanya untuk konteks Indonesia saja. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini, yaitu sama-sama menggali dan mendeskripsikan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.

F. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam skripsi ini merupakan jenis penelitian kepustakaan atau sering disebut dengan istilah library research.

  Penelitian ini dilakukan dengan mencari beragam sumber informasi yang ada pada perpustakaan seperti buku, koran, majalah dan lain sebagainya. Penulis mengambil data yang bersumber dari berbagai buku ilmiah yang berhubungan dengan tema skripsi ini.

2. Sumber data dengan tema yang relevan dengan judul penelitian yang diangkat.

  Dalam sumber data ini terbagi menjadi sumber data primer dan sekunder. Adapun perincian sumber data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut: a.

  Sumber data primer Sumber data primer berkaitan langsung dengan objek penelitian dalam skripsi ini. Buku-buku itu antara lain sebagai berikut: 1)

  Buku teks siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti tingkat SMP kelas VII, VIII, dan IX, kurikulum 2013.

  2) Buku teks siswa Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti tingkat SMP kelas VII, VIII, dan IX, kurikulum 2013. b.

  Sumber data sekunder Sumber data sekunder yang mendukung dan melengkapi sumber-sumber data primer. Sumber data sekunder yang menjadi rujukan penulis diantaranya sebagai berikut: 1)

  Buku “5 Penggerakan Bangsa yang Terlupakan (Nasionalisme Minoritas Kristen)”, terjemahan dari buku Gerry van Klinken, penerjemah Amiruddin.

  2) Buku “Masalah-masalah Moral Sosial Aktual dalam Perspektif

  Iman Kristen”, diterjemahkan dari buku Today’s Issues and Religious Studies , penerjemah P. Hardono Hadi.

  3) Buku “NASIONALISME (Teologi, Ideologi, Sejarah)”, diterjemahkan dari buku Nationalism Theory, Ideology, History, karya Anthony D. Smith, penerjemah Frans Kowa.

  4) Buku “Nasionalisme di Persimpangan”, karya Dr. Ali Masykur Musa.

  5) Buku “Pedoman Umum Pelestarian Jiwa, Semangat, dan Nilai- nilai 45”, diterbitkan oleh Dewan Harian Nasional Angkatan 45.

  6) Buku “Islam dan Nasionalisme”, karya Adhyaksa Dault. Serta karya ilmiah lainnya yang sekiranya relevan dengan judul skripsi penulis.

G. Penegasan Istilah

  Dalam penelitian sangat diperlukan penegasan istilah untuk menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda, maka penulis hendak menjelaskan istilah-istilah di dalam judul penelitian ini. Istilah-istilah yang harus penulis jelaskan, yaitu sebagai berikut:

1. Nilai

  Kata nilai berasal dari bahasa Inggris value, dan dari bahasa Latin

  valare yang mempunyai beberapa arti, yaitu berguna, mampu akan,

  berdaya, berlaku, kuat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia nilai kemanusiaan. Nilai juga merupakan sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya (2007:783). Nilai bukan suatu kata benda atau pun kata sifat. Masalah nilai sesungguhnya berpusat di sekitar perbuatan (Prasetyawati, 2014:73-74).

  Nilai mempunyai beberapa pengertian, yaitu a) nilai merupakan sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hati nuraninya, b) nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap pribadi sesorang tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran , objek, atau perilaku yang berorientasi pada pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang, c) nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran, atau keyakinan mengenai ide-ide, objek, atau perilaku khusus (Suhaemi, 2004:19).

  2. Nasionalisme Secara etimologi, nasionalisme berasal dari kata “nasional” dan

  “isme” yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna, kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki kebanggan sebagai bangsa, atau memelihara kehormatan bangsa, memiliki rasa solidaritas terhadap masalah dan kekurangberuntungan saudara setanah air, sebangsa, senegara, serta persatuan dan kesatuan (Prasetyawati, 2014:76-77).

  Kemudian sumber lain menyebutkan bahwa nasionalisme berasal dari kata nation yang yang dipadankan dengan “bangsa” dalam bahasa komunitas orang-orang yang merasa bahwa mereka bersatu atas dasar elemen-elemen penting yang mendalam dari warisan bersama dan mereka memiliki takdir bersama menuju masa depan (Dault, 2005:1-2).

  3. Patriotisme Pada jurnal karya Nazri Muslim dan Jamsari Alias yang penulis unduh dari sebuah websitedengan judul

  “Patriotisme: Konsep dan Pelaksanaannya di Malaysia”, menjelaskan bahwa patriotisme berasal dari bahasa Greek, yaitu patriotes yang berarti rekan senegara dan patrice yang bermakna fatherland atau

  country , yaitu tanah air atau negara. Dari beberapa kata di atas

  membawa pengertian individu atau kumpulan yang berada di hadapan dalam usaha membela tanah air. Seorang patriot dikatakan sebagai seorang yang cinta akan negaranya dan akan berbuat apa aja untuk mempertahankannya. Patriot bermaksud orang yang mempertahankan maupun memperjuangkan kebebasan atau hak tanah air atau pembela negara (Kamus Dewan dan Oxford English Dictionary). Dalam New

  Webster's Dictionary patriot juga berarti orang yang cinta tanah airnya

  dan akan melakukan apa saja demi untuknya (Muslim dan Jamsari, 2004:1-2).

  Sumber lain menyebutkan patriotisme berasal dari kata patriot yang berarti “pembela setia negaranya”. Seorang patriot adalah seorang yang mendukung dengan setia negaranya (Hadi, 2000:36). Ia rela berkorban jiwa, raga, dan harta benda demi nusa bangsa atau negara.

  Buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Buku teks merupakan buku yang berisi tentang uraian materi bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan orientasi pembelajaran, perkembangan siswa, untuk diasimilasikan. Buku tersebut dipakai untuk sarana belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di sekolah (Luwihta, 2016:18).

  Buku teks disebutkan dan dijelaskan dalam Permendiknas nomor 2 tahun 2 008 pasal 1 bahwa “buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaaan, akhlak mulia, kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan, dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinestetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan”.

  Kemudian, mengenai Pendidikan Agama dalam PP No.55 Tahun 2007 telah dijelaskan bahwa Pendidikan Agama merupakan pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajarannya, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran atau kuliah pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

  Jadi, dalam konteks ini buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti adalah buku teks yang berisi tentang uraian materi bidang studi agama, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan orientasi pembelajaran, perkembangan siswa, untuk diasimilasikan, serta berfungsi sebagai sarana belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di macam sesuai dengan agama yang telah ditetapkan di Indonesia, yaitu agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

5. Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan Agama Islam merupakan upaya dalam memberikan bimbingan agama Islam atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi way of life (Pandangan dan sikap hidup) seseorang. Pada pengertian ini terwujud dua hal, yakni (1) segenap kegiatan yang dilakukan seseorang untuk membantu peserta didik dalam menanamkan atau menumbuh kembangkan agama Islam dan nilai-nilainya untuk dijadikan sebagai pandangan hidup yang diwujudkan dalam sikap dan dikembangkan dalam keterampilan hidupnya sehari-hari, (2) segenap fenomena/peristiwa perjumpaan antara dua orang atau lebih yang dampaknya ialah tertanamnya ajaran Islam dan nilai-nilainya pada salah satu atau beberapa pihak (Muhaimin, 2005:7-8).

  Kemudian, Zakiyah Daradjat mengemukakan pendapatnya bahwa, Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (Daradjat, 1992:130) 6. Pendidikan Agama Kristen

  Pendidikan Agama Kristen merupakan wahana pembelajaran yang memberikan fasilitas kepada siswa untuk mengenal Allah Tritunggal hidup yang mengacu pada nilai-nilai kristiani. Melalui Pendidikan Agama Kristen, siswa diharapkan dapat mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang dikenal, dipercaya, dan diimaninnya. Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen bersumber dari Alkitab, yang diharapkan dapat memperteguh iman siswa kepada Tuhan, memiliki budi pekerti luhur, menghormati sesama manusia dan ciptaan Tuhan yang lain (Supit, dkk, 2014:vii).

  Hakikat PAK mengacu pada hasil Lokakarya Strategi PAK di Indonesia pada 1999, yaitu usaha yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan siswa agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih Tuhan Allah dalam diri Tuhan Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya (Supit, dkk, 2014:vii).

H. Sistematika Penulisan

  Pada bagian awal meliputi: sampul, lembar berlogo, judul (sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, lembar pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, dan daftar lampiran.

  BAB I berisi tentang Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan.

  BAB II menjelaskan gambaran secara umum mengenai hakikat agama. BAB III berisi gambaran umum buku “Pendidikan Agama dan Budi Pekerti” tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang terdiri dari identitas buku, latar belakang dan tujuan penyusunan buku, serta konten materi.

  BAB IV berisi hasil analisis dari buku “Pendidikan Agama dan Budi Pekerti” yang terdiri dari nilai nasionalisme pendidikan agama Islam dan Kristen, nilai patriotisme pendidikan agama Kristen, aspek positif dari buku

  “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti”, aspek positif buku “Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti”, serta kritik dan saran terhadap kedua buku tersebut.

  BAB V berisi tentan Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran, serta pada bagian akhir dilengkapi daftar pustaka, dan lampiran lampiran

BAB II NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME A. HAKIKAT NILAI Secara etimologis, kata nilai (value) berasal dari bahasa latin

  “Valare” yang berarti berharga, baik, dan berguna. Secara sederhana, nilai adalah sesuatu yang berharga, baik, dan berguna bagi manusia (Listyarti, 2006:10). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata nilai berarti harga, ukuran, angka yang mewakili prestasi, sifat-sifat penting yang berguna bagi manusia dalam menjalani hidupnya (Kamisa, 1997:376). Nilai merupakan hal-hal yang bermanfaaat atau penting untuk kemanusiaan dan bukan sebuah kata benda atau pun kata sifat, akan tetapi nilai sesungguhnya berpusat di sekitar perbuatan (Salim, 1991: 322).

  Nilai dalam pandangan Brubacher, sebagaimana yang dikutip oleh Noorsyam yang mana tidak terbatas ruang lingkupnya. Nilai tersebut sangat erat pengertian-pengertian dan aktivitas manusia yang kompleks, sehingga sulit ditemukan batasannya. Namun demikian nilai dapat dirumuskan sebagai segala penetapan atau suatu kualitas obyek yang menyangkut apresiasi atau minat (Mujib, 1993:109).

  Pengertian lainnya, nilai merupakan suatu keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar bagi seseorang atau kelompok orang untuk memilih tindakannya atau menilai sesuatu yang bermakna atau pun yang tidak bermakna bagi kehidupannya (Muhaimin, 2006:148).

  Dalam buku “Etika Keperawatan” karya Mimin Emi Suhaemi juga menyebutkan beberapa pengertian nilai, yaitu pengertian secara umum nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntutan hati nuraninya. Kemudian nilai juga merupakan seperangkat keyakinan dan sikap pribadi seseorang tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek, atau perilaku yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang (Suhaemi, 2004:19).

  Selanjutnya, adapun 3 ciri-ciri nilai menurut Bambang Daroeso 1.

  Nilai merupakan suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan mausia. Nilai yang bersifat abstrak tidak dapat diinderakan. Hal yang dapat diamati hanyalah obyek yang bernilai itu. Misalnya saja, orang memiliki kejujuran, maka kejujuran itu ialah nilai. Tetapi jika kita tidak bisa menginderaakan kejujuran itu, kita tidak dapat mengetahui arti nilai.

  2. Nilai memiliki sifat normative, artinya nilai mengandung harapan, cita- cita dan suatu keharusan, sehingga nilai memiliki sikap ideal (Das Sollen). Nilai diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak. Misalnya, nilai keadilan dimana semua orag berharap dan mendapatkan serta berperilaku yang mencerminkan sikap keadilan.

  3. Nilai mempunyai fungsi sebagai daya dorong atau motivator dan manusia yang merupakan pendukung nilai tersebut. Manusia bertindak berdasarkan nilai yang diyakininya dan didorong oleh tersebut. Misalnya, nilai ketakwaan yang menjadikan semua orang terdorong untuk bisa mencapai derajat takwa.

  Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai adalah suatu hal yang diyakini baik, berharga dan berguna bagi kehidupan manusia sebagai dasar untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan.

B. NILAI-NILAI NASIONALISME

  Secara etimologis, term nationalisme, natie, dan national, kesemuanya berasal dari bahasa Latin, yaitu natio, yang berarti bangsa yang dipersatukan karena kelahiran. Kata natio tersebut berasal dari kata

  nascie yang berarti dilahirkan (Moesa, 2007:28). Dalam Kamus Besar

  Bahasa Indonesia (KBBI), nasionalisme diartikan sebagai paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri (2007:776). Kemudian, menurut Hans Kohn nasionalisme adalah paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan (Zaidatunniamah, 2013:21-22). Jadi, nasionalisme adalah sebuah paham atau ajaran tentang cinta dan kesetiaan terhadap negara kebangsaan.

  Menurut Synder, ada empat bentuk nasionalisme yang bisa terjadi, yaitu sebagai berikut (Budiman, 2006:17-18):

  1. Nasionalisme Kewarganegaraan yang terjadi apabila elite politik yang ada tidak terancam oleh proses demokratisasi. Nasionalisme ini didasarkan pada usaha mempertahankan proses demokratisasi karena dianggap memberikan keadilan. Di sini oarng dipersatukan atas dasar kewarganegaraan untuk mempertahankan demokrasi bangsa dan penduduk negara dianggap sama tanpa dibeda-bedakan.

2. Nasionalisme Etnik adalah solidaritas yang dibangkitkan berdasarkan persamaan budaya, bahasa, agama, sejarah, dan sejenisnya.

  3. Nasionalisme Revolusioner merupakan usaha untuk mempertahankan politik yang melahirkan sebuah rezim baru yang dianggap lebih baik dari rezim sebelumnya.

  4. Nasionalisme Kontra-Revolusioner merupakan upaya membangun solidaritas untuk mempertahankan kelembagaan negara yang ada Kemudian Sartono Kartodirjo mengungkapkan, bahwa ada lima prinsip dalam nasionalisme, di mana yang satu dengan yang lainnya saling terkait untuk membentuk wawasan nasional. Kelima prinsip tersebut anatara lain: (1) kesatuan (unity), yang dinyatakan sebagai conditio sine

  

qua non, syarat yang tidak bisa ditolak; (2) kemerdekaan (liberty),

  termasuk kemerdekaan untuk mengemukakan pendapat; (3) persamaan (equality), bagi setiap warga untuk mengembangkan kemampuannya masing-masing; (4) kepribadian (personality) yang terbentuk oleh pengalaman budaya dan sejarah bangsa; (5) performance, dalam arti kualitas atau prestasi yang dibanggakan kepada bangsa lain (Moesa, 2007:31).