MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
MODEL SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/ MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
(SMA/MA/SMK/MAK)
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA, 2017
DAFTAR ISI i
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Menengah
C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
E. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran
2. Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan
Siswa
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI POKOK, DAN PEMBELAJARAN
A. Kelas X
B. Kelas XI
C. Kelas XII
III. MODEL SILABUS SATUAN PENDIDIKAN
A. Kelas X
B. Kelas XI
C. Kelas XII
IV. MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kelas X
B. Kelas XI
C. Kelas XII
A. Rasional
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pendidikan yang secara mendasar menumbuhkembangkan akhlak siswa melalui pembiasaan dan pengamalan ajaran Islam
secara menyeluruh (kaffah). Oleh karena itu, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai suatu mata pelajaran diberikan pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK,baik yang bersifat kokurikuler maupun ekstrakurikuler.
Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara damai dan harmonis (to live together in peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Penumbuhan dan pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran, pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang menyenangkan untuk tumbuh berkembangnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai perilaku (behavior), tidak hanya berupa hafalan atau verbal.
PAI dan Budi Pekerti berlandaskan pada aqidah Islam yang berisi tentang keesaan Allah Swt. sebagai sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi manusia dan alam semesta. Sumber lainnya adalah akhlak yang merupakan manifestasi dari aqidah, yang sekaligus merupakan landasan pengembangan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan pendidikan yang ditujukan untuk dapat menserasikan, menselaraskan dan menyeimbangkan antara iman, Islam, dan ihsan yang diwujudkan dalam:
1. membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. serta berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur (Hubungan manusia dengan Allah Swt.);
2. menghargai, menghormati dan mengembangkan potensi diri yang berlandaskan pada nilai-nilai keimanan dan ketakwaan (Hubungan manusia dengan diri sendiri);
3. menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama serta menumbuhkembangkan akhlak mulia dan budi pekerti luhur (Hubungan manusia dengan sesama); dan
4. penyesuaian mental keislaman terhadap lingkungan fisik dan sosial (Hubungan manusia dengan lingkungan alam).
Berdasarkan penjelasan di atas, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan dengan memperhatikan nilai-nilai Islam rahmatan lilalamin yang mengedepankan prinsip- prinsipIslam yang humanis, toleran, demokratis, dan multikultural.
dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa SMA/MA/SMK/MAK di antaranya adalah: berprasangka baik, disiplin, jujur, berbuat baik kepada sesama manusia, dan berlaku adil.
Islam yang toleran mengandung arti bersikap menghargai pendapat, pandangan, kepercayaan, atau kebiasaan yang berbeda dengan pendirian seseorang, juga tidak memaksa, tetap berlaku baik, lemah lembut, dan saling memaafkan. Nilai-nilai Islam toleran yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa SMA/ MA/SMK/MAK di antaranya adalah: berprasangka baik, hidup rukun, dan menjaga persatuan.
Demokratis berarti yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi sesama dengan mengutamakan kebebasan berekspresi, berkumpul, dan mengemukakan pendapat sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku. Nilai-nilai Islam demokratis yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa SMA/MA/SMK/MAK di antaranya adalah: kontrol diri, disiplin, bertanggung jawab, berkompetisi dalam kebaikan, berpikir kritis, dan menjaga persatuan.
Multikultural berarti bersikap mengakui, akomodatif, dan menghormati perbedaan dan keragamaan budaya, untuk mencari dan memudahkan hubungan sosial, serta gotong royong demi mencapai kebaikan bersama. Nilai-nilai multikultural dalam Islam yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari bagi siswa SMA/MA/SMK/MAK di antaranya adalah: berprasangka baik, persaudaraan, hidup rukun, menghindari tindak kekerasan, saling menasehati, menjaga persatuan, dan hidup damai dalam keberagaman.
Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan hidup bersama secara damai dan harmonis (to live together in peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Penumbuhan dan pengembangan sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran, pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan untuk mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Sekolah sebagai taman yang menyenangkan untuk tumbuh berkembangnya sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa yang menempatkan pengetahuan sebagai perilaku (behavior), tidak hanya berupa hafalan atau verbal.
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih efisien, namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable); mudah dipelajari oleh siswa (learnable); terukur pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth to learn ) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan siswa.
Silabus ini merupakan acuan bagi guru dalam melakukan pembelajaran agar siswa mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari. Upaya peningkatan keimanana dan ketakwaan tersebut dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai Islam rahmatan lilalamin yang mengedepankan prinsip- prinsip Islam yang humanis, toleran, demokratis, dan multikultural.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis
B. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti di Pendidikan Dasar dan Menengah
PAI dan Budi Pekerti dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan ini kemudian dirumuskan secara khusus dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai berikut;
1. menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pembinaan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman siswa tentang Agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt; dan
2. mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia.
C. Kompetensi yang Diharapkan Setelah Siswa Mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
Kempetensi yang Diharapkan setelah siswa mempelajari Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMA/MA/SMK/MAK dapat dilihat pada Tabel Peta Kompetensi yang memberikan gambaran umum tentang capaian kompetensi mulai SD/MI sampai dengan SMA/MA/SMK/MAK.
Al-Qur’ān
Al-Qur’ān
Al-Qur’ān
Al-Qu’an
Terbiasa membaca, menulis, menghapal,
Meyakini, membaca, menghafal, memahami makna dan berperilaku sesuai
Terbiasa membaca, menulis,
Membaca, menghafal, menghayati
menganalisis dan menyajikan hubungan nilai-nilai yang terkandung di dalam al-
menghapal, memahami makna dan
dan menyajikan keterkaitan antara
al- Qur’an ayat-ayat pilihan dengan Qur’an surat-surat pendek pilihan.
berperilaku sesuai nilai-niai yang
sikap dengan nilai-nilai yang
terkandung di dalam al- Qur’an surat-
terkandung di dalam ayat-ayat
kehidupan sehari-hari serta dapat
surat pendek dan ayat-ayat pilihan.
pilihan.
berperilaku sesuai kandungan ayat-ayat tersebut .
Menerima, mengakui, meyakini dan
Meyakini, mengamalkan, menganalisis memahami sifat-sifat Allah Swt., makna
Menerima, mengakui, meyakini dan
Meyakini, menghayati, memahami
makna rukun Iman dan dapat Asmaul Husna, dan dua kalimat
memahami sifat-sifat Allah Swt.,
dan menyajikan contoh perilaku
menyajikan hubunganya dengan syahadat.
makna Asmaul Husna, dan rukun
yang mencerminkan ajaran tentang
iman.
rukun Iman.
kehidupan sehari-hari.
Meyakini, m emahami makna do’a
Meyakini, menganalisis, menyajikan sebelum dan sesudah belajar, doa
Meyakini, memahami makna dan
Meyakini, menghayati, memahami
contoh dan keutamaan perilaku terpuji sebelum dan sesudah makan serta
menyajikan contoh perilaku terpuji
makna dan menyajikan contoh
serta berperilaku terpuji. berperilaku terpuji.
serta berperilaku terpuji.
perilaku terpuji serta berperilaku
Meyakini, menganalisis, bersuci, şalat dan kegiatan agama di
Meyakini dan memahami tata cara
Meyakini dan memahami tata cara
Menjalankan, menghayati,
mendiskripsikan kedudukan al- Qur’an, sekitar rumah dan sekolah, makna zikir
bersuci dari hadas kecil, makna salat,
memahami dan menyajikan serta
hadis, dan ijtihad sebagai sumber dan doa setelah şalat
puasa Ramadan, pelaksanaan şalat
mempraktikkan tata cara bersuci
tarāwih dan tadārus al-Qur’ān, hikmah
dari hadas kecil dan hadas besar,
hukum Islam dan hikmah ibadah haji,
zakat, infaq, dan sedekah.
salat wajib berjamaah, salat Jum’at,
zakat, wakaf serta mengamalkan nilai-
salat sunah berjamaah dan
nilai yang terkandung dalam hukum
munfarid, sujud syukur, sujud
Islam tersebut.
tilawah, sujud sahwi, puasa wajib dan sunah, makanan dan minuman yang halal dan haram, zakat, ibadah haji dan umrah, penyembelihan
Sejarah Peradaban Islam
Sejarah Peradaban Islam Meyakini, memahami dan meneladani
Sejarah Peradaban Islam
Sejarah Peradaban Islam
Meyakini, menganalisis substansi, kisah Nabi Adam a.s., Nabi Idris a.s.,
Meyakini, memahami dan meneladani
Menghayati, meneladani,
strategi, dan penyebab keberhasilan Nabi Nuh a.s., Nabi Hud a.s.,Nabi Saleh
kisah Nabi Ayyub a.s., Nabi Zulkifli
memahami dan menyajikan
dakwah Nabi Muhammad saw di a.s., Nabi Lut a.s., Nabi Ishaq a.s., Nabi
a.s., Nabi Harun a.s., Nabi Musa
rangkaian sejarah perjuangan
Makkah dan Madinah, serta Ya’qub a.s., Nabi Yusuf a.s., Nabi
a.s.,Nabi Dawud a.s., Nabi Sulaiman
Nabi Muhammad saw. periode
meneladaninya. Syu‘aib a.s., Ibrahim a.s., Nabi Ismail
a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Ilyas a’
Makkah madinah, al-Khulaf ā al-
a.s.,Nabi Yunus a.s., Nabi Zakariya
R āsyidùn, Bani Umayah,
a.s., dan Nabi Muhammad saw.
a.s., Nabi Yahya a.s., Nabi Isa
Abbasiyah, berkembangnya dan
a.s.,kisah keteladanan sahabat-sahabat
tradisi Islam di Nusantara.
Nabi Muhammad saw., dan Wali Allah yang sembilan (Wali Songo), kisah keteladanan Ashabul Kahfi sebagaimana terdapat dalam al- Qur’ān
Madrasah Aliyah Kejuruan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diberikan sejak SD sampai SMA/MA/SMK/MAK sebagai mata pelajaran, dan nilai-nilainya terintegrasi dalam proses pembelajaran di sekolah.
Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diperkuat melalui pengkondisian aktivitas berupainteraksi siswa baik di lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan pergaulan dunia yang terintegrasi dalam proses pembelajaran di kelas.
Kerangka pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada SMA/MA/SMK/MAK mengikuti elemen pengorganisasian Kompetensi Dasar yang mengacu pada Kompetensi Inti (KI) berikut ini.
KI Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
Mengolah, menalar, menyaji dalam ranah
Mengolah, menalar, dan
Mengolah, menalar, dan
menyaji, dan mencipta konkret dan ranah abstrak konkret dan ranah abstrak
menyaji dalam ranah
dalam ranah konkret dan terkait dengan
ranah abstrak terkait pengembangan dari yang
terkait dengan
dengan pengembangan dari dipelajarinya di sekolah
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
yang dipelajarinya di
4 secara mandiri, bertindak secara mandiri, bertindak
sekolah secara mandiri secara efektif dan kreatif, secara efektif dan kreatif,
serta bertindak secara serta mampu
serta mampu menggunakan efektif dan kreatif, dan menggunakan metoda
mampu menggunakan sesuai dengan kaidah
metoda sesuai dengan
metoda sesuai dengan keilmuan
kaidah keilmuan
kaidah keilmuan
Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA/ SMK/MAK meliputi:
1. Al-Qur’an dan Hadis
2. Keimanan
3. Akhlak
4. Fiqh
5. Sejarah Peradaban Islam
Peta Materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA/ SMK/MAK meliputi:
Kelas XII Q.S. al-Hujurat/49: 10
Kelas X
Kelas XI
Q.S. Ali Imran/3: 190- dan 1 2, Q.S. al-Isra’/17:
Q.S. al-Maidah/5 : 48;
Q.S. an-Nisa/4: 59, dan
191 , dan Q.S. Ali
Imran/3: 159 serta hadis kontrol diri (mujahadah
32, serta hadis tentang
Q.S. at-Taubah/9 : 105
tentang berpikir kritis an-nafs ), prasangka baik
serta hadis tentang taat
dan bersikap demokratis (husnuzzan), dan
pada aturan, kompetisi
dalam kebaikan, dan etos
Q.S. Luqman/31: 13-14 dan Q.S. al-Baqarah/2:
persaudaraan (ukhuwah).
kerja,
Q.S. an-Nur/24:2, serta
83, serta hadis tentang hadis tentang larangan
Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan
kewajibanberibadah dan pergaulan bebas dan
Q.S. al-Maidah /5 : 32
bersyukur kepada Allah perbuatan zina
serta hadis tentang
toleransi, rukun, dan
sertaberbuat baik kepada
menghindarkan diri dari
sesama manusia
tindak kekerasan.
Iman kepada Allah Iman kepada Kitab Allah, Iman kepada hari akhir, (penghayatan al- Asma’u
qada dan qadar. al-Husnaal-Karim, al- Mu’min, al-Wakil, al- Matin, al- Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir), dan Iman kepada Malaikat Allah Swt.
dan Rasul Allah Swt.
Berpakaian sesuai
Bekerja keras dan syariat Islam, jujur dan
Syaja’ah, kejujuran,
bertanggung jawab. semangat keilmuan.
hormat dan patuh kepada
orangtua dan guru.
Kedudukan al-Qur’an,
Pernikahan dalam Ilam Hadis, dan ijtihad
Pengurusan jenazah,
khutbah, dakwah, tabligh,
dan pembagian waris.
sebagai sumber hukum
dan prinsip-prinsip
Islam, haji, zakat, dan
ekonomi Islam.
wakaf. Substansi dan strategi
Substansi dan keberhasilan dakwah
Substansi dan
perkembangan Nabi Muhammad saw di
perkembangan peradaban
peradaban Islam di Makkah dan Madinah.
Islam pada masa kejayaan
dan perkembangan Islam
Indonesia dan peradaban
pada masa modern.
Islam dunia
E. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan dengan menggunakan beberapa pendekatan antara lainsaintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Di samping itu, pembelajaran juga dapat dilakukan dengan berbagai macam model dan pendekatan sesuai dengan karakteristik materi yang dibelajarkan dan kompetensi yang akan dicapai.
Berikut ini dikemukakan beberapa contoh model pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Dalam pembelajaran al- Qur’an dapat digunakan metode Mencari Pasangan (Make a Match) dalam menentukan ayat dan terjemahannya. Dalam pembelajaran aqidah dapat digunakan metode Penemuan (Inquiry) dalam mencari bukti-bukti kekuasaan Allah Swt. Dalam pembelajaran akhlak dapat digunakan metode Bermain Peran (role playing) dalam mencontohkan perilaku terpuji. Dalam pembelajaran fiqh dapat digunakan metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) dalam menentukan dampak zakat terhadap peningkatan ekonomi kaum dhuafa. Dalam pembelajaran Sejarah Peradaban Islam dapat digunakan metode Pembelajaran Berbasisi Masalah (Problem Based Learning) dalam meminimalisir dampak radikalisme. Contoh penggunaan model-model pembelajaran tersebut tidak baku, tetapi harus disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat dilaksanakan dengan menggunakan berbagai metode dan strategi yang tepat dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama. Dalam metode problem based learning misalnya, pendidik dapat menanamkan nilai-nilai kerjasama, gotong-royong, kerukunan dan demokrasi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Small group discussion (diskusi kelompok kecil), pendidik dapat menanamkan nilai percaya diri dalam berpendapat, bertanggung jawab, dan menghargai pendapat orang lain, tetapi tetap menjaga nilai multikulturalisme dengan toleransi yang tinggi dalam hidup bermasyarakat yang lebih luas. Dengan metode role playing (bermain peran) sebagai muzakki (pemberi zakat) dan mustahiq (penerima zakat) dalam pembelajaran Fiqih tentang zakat, pendidik dapat menanamkan nilai-nilai kepedulian dan empati kepada sesama, persaudaraan, di samping ajaran tentang kerja keras dan cerdas untuk dapat menjadi muzakkiserta penciptaan ekonomi yang berkeadilan.
teknologi. Sebagai contoh: al- Qur’an, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam dapat dikemas sedemikian rupa dalam web secara terpadu. Bahan-bahan materinya dapat berupa berbagai macam media seperti bahan teks, gambar, suara, video, animasi, simulasi dan sebagainya. Materi-materi tersebut dapat dipadukan ke dalam satu-dua media atau semua media (multimedia).
Pengembangan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dapat juga dikemas secara interaktif dan menarik. Salah satu caranya adalah dengan menintegrasikan berbagai macam media sehingga siswa dapat memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya, dan mendapatkan jawaban melalui pemanfaatan komputer. Dengan demikian siswa memiliki kebebasan belajar sesuai dengan keinginanya. Hal ini dimaksudkan agar belajar menjadi tidak monoton, mengekang dan menegangkan.
Kebutuhan siswa harus juga menjadi pertimbangan dalam pembelajaran. Pada umumnya ada tiga tipe pembelajar, yaitu auditory, visual, dan kinestetik. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, pendidik dituntut untuk dapat mengakomodasi kebutuhan siswa yang karakteristiknyaberagam. Dengan demikian, pendidik Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti telah mengimplementasikan ajaran Islam tentang keadilan, berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, renponsif, dan nilai-nilai lain dalam ajaran Islam yang humanis.
2. Penilaian
Aspek yang dinilai pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar teman, dan jurnal catatan guru. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalaui tes tertulis, tes lisan, observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan, serta penugasan. Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui unjuk kerja/praktik, projek, produk, dan portofolio.
Sebagai ilustrasi, berikut ini dikemukakan beberapa contoh teknik penilaian. Dalam penilaian al- Qur’ān dapat digunakan teknik penilaian praktik membaca al- Qur’ān, komponen yang dinilai meliputi: cara membaca (pengucapan huruf, panjang pendek bacaan) dan adab membaca. Dalam penilaian aqidah dapatdigunakan teknik penilaian diri terhadap pengamalan keyakinan. Dalam penilaian akhlak dapat digunakan teknik penilaian observasi. Dalam penilaian fiqh dapatdigunakan teknik penilaian praktik ibadah. Dalam penilaian sejarah peradaban Islam dapatdigunakan teknik penilaian proyek.
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan Siswa
Indonesia sebagai negara kesatuan yang terdiri atas berbagai suku bangsa, agama, budaya, ras, dan kelas sosial merupakan kekayaan yang patut disyukuri dan dipelihara agar tetap menjadi sumber kekuatan. Jika tidak disikapi dengan bijak, keberagaman itu dapat menjadi sumber konflik. Oleh karena itu, berbagai kearifan lokal yang telah mengakar di masyarakat harus dipelihara dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan tetap memperhatikan nilai-nilai Islam yang humanis, toleran, demokratis, multikultural, dan berwawasan kebangsaan.
dalam Kurikulum 2013 juga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan sumber belajar. Pemanfaatan TIK mendorong siswa dalam mengembangkan kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti buku teks yang tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Sesuai dengan Karakteristik Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber belajar. Guru dapat menggunakan buku pengayaan atau referensi lainnya dan mengembangkan bahan ajar sendiri seperti LKS (Lembar Kerja Siswa). Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, LKS bukan hanya kumpulan soal.
Kelas X Alokasi Waktu 3 JP/Minggu
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
1.1 Meyakini bahwa kontrol Q.S ,Q.S. al- Membaca Q.S. al-Hujurat (49): 10 dan 12 diri (mujahadah an-nafs),
Hujurat (49):
serta hadits terkait.
persaudaraan (ukhuwah),
Mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan prasangka baik
10 dan 12
Q.S. al-Hujurat (49): 10 dan 12. (husnuzzhan) adalah
serta hadits
terkait perintah agama. perilaku Memberi stimulus agar siswa bertanya tentang, Q.S. al-Hujurat (49): 10 dan 12 serta
2.1 Berperilaku kontrol diri
kontrol diri
hadits terkait.
(mujahadah an-nafs),
Menterjemahkan,Q.S. al-Hujurat (49): 10 dan prasangka baik
(mujahadah
persaudaraan (ukhuwah),
an-nafs),
dan 12 serta hadits terkait. (husnuzzhan) sebagai
persaudaraan
Mencermati makna, Q.S. al-Hujurat (49): 10 implementasi dari perintah
(ukhuwah),
dan 12 serta hadits terkait. Q.S. al-Hujurat /49: 10
dan
Menganalisis, Q.S. al-Hujurat (49): 10 dan dan 12 Q.S. Ali Imran/3:
prasangka
baik
12 serta hadits terkait.
134,Q.S. al-Hujurat (49):
10 dan 12 serta hadis Mengidentifikasi manfaat kontrol diri
(husnuzzhan)
terkait. (mujahadah an-nafs), persaudaraan (ukhuwah), dan prasangka baik
3.1 Menganalisis, Q.S. al-
(husnuzzhan).
Hujurat (49): 10 dan 12; serta hadis tentang kontrol
Menyimpulkan isi kandungan,Q.S. al- diri (mujahadah an-nafs),
Hujurat (49): 10 dan 12 serta hadits terkait. persaudaraan (ukhuwah),
Menyimpulkan pesan-pesan utama dalam dan prasangka baik
,Q.S. al-Hujurat (49): 10 dan 12 serta hadits (husnuzzhan).
terkait.
4.1.1 Membaca,Q.S. al- Mendemonstrasikan bacaan,Q.S. al-Hujurat Hujurat (49): 10 dan
(49): 10 dan 12, sesuai dengan kaidah tajwid
12, sesuai dengan
dan makharijul huruf.
kaidah tajwid dan Mendemonstrasikan hafalan,Q.S. al-Hujurat makharijul huruf .
(49): 10 dan 12 dengan fasih dan lancar.
4.1.2 Mendemonstrasikan Mengaitkan antara kualitas keimanan dengan hafalan,Q.S. al- kontrol diri (mujahadah an-nafs),
Hujurat (49): 10 dan persaudaraan (ukhuwah), dan prasangka baik
12 dengan fasih dan (husnuzzhan) sesuai dengan pesan,Q.S. al- lancar.
Hujurat (49): 10 dan 12, serta hadis terkait.
4.1.3 Menyajikan hubungan antara kualitas keimanan dengan kontrol diri (mujahadah an-nafs), persaudaraan (ukhuwah), dan prasangka baik (husnuzzhan) sesuai dengan pesan,Q.S. al- Hujurat (49): 10 dan
12, serta hadis terkait.
Membaca Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an- pergaulan bebas dan
1.2 Meyakini bahwa
Q.S. al-
Nur/24: 2 serta hadits terkait. zina adalah dilarang
Isra’/17: 32,
dan Q.S. an- Mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid) agama.
Nur/24: 2,
Q.S. al- Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2.
2.2 Menghindarkan diri dari
Menterjemahkan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan pergaulan bebas dan
serta hadis
Q.S. an-Nur/24: 2 serta hadits perbuatan zina sebagai
tentang
terkait.Memberi stimulus siswa untuk pengamalan Q.S. al-
larangan
ertanya tentang Q.S. al- Isra’/17: 32, dan Q.S. Isra’/17: 32, dan Q.S.
pergaulan
an-Nur/24: 2 dan hadits terkait. an-Nur /24: 2, serta
bebas dan
Mencermati makna Q.S. al-Isra’/17: 32, dan hadis terkait.
perbuatan
zina.
Q.S. an-Nur/24: 2 serta hadits terkait.
3.2 Menganalisis Q.S. al- Menganalisis Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. Isra’/17: 32, dan Q.S.
an-Nur/24: 2 serta hadits terkait. an-Nur /24: 2, serta
hadis tentang larangan Mengidentifikasi manfaat tentang larangan
pergaulan bebas dan perbuatan zina. pergaulan bebas dan
perbuatan zina. Menyimpulkan isi kandungan Q.S. al-
Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 serta
4.2.1 Membaca Q.S. al- Isra’/17: 32, dan Q.S. hadits terkait. an-Nur /24: 2 sesuai
Menyimpulkan pesan-pesan utama dalam dengan kaidah tajwid
Q.S. al- Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 dan makharijul huruf.
serta hadits terkait. Mendemonstrasikan bacaan Q.S. al-Isra’/17:
32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, sesuai dengan hafalan Q.S. al- Isra’/17: 32, dan Q.S. kaidah tajwid dan makharijul huruf.
4.2.2 Mendemonstrasikan
an-Nur /24: 2 dengan Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra’/17:
fasih dan lancar.
32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 dengan fasih dan lancar.
4.2.3 Menyajikan keterkaitan antara larangan berzina
Mengaitkan antara kualitas keimanan dengan dengan berbagai
larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina kekejian (fahisyah)
sesuai dengan pesan Q.S. al- Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2, serta hadis terkait.
yang ditimbulkannya dan perangai yang buruk (saa-a sabila) sesuai pesan Q.S. al-
Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur /24: 2.
1.3 Meyakini bahwa Allah Iman kepada Membaca al-Asma al- Husna (al-Kariim, al- Maha Mulia, Maha
Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al- Mengamankan, Maha
‘Adl, dan al-Akhiir) baik melalui teks bacaan Memelihara, Maha
Allah SWT
(Asmaul
maupun media lainnya. Sempurna Kekuatan-
Husna: al-
Memberi stimulus siswa untuk bertanya Nya, Maha
Kariim, al-
tentang Iman kepada Allah SWT (asmaul Penghimpun, Maha Adil
Mu’min, al-
Wakiil, al-
Husna.
dan Maha Akhir.
Matiin, al-
Menganalisis makna al-Kariim, al-Mu’min,
2.3 Memiliki sikap keluhuran
al-Wakiil, al-Matiin, al- Jaami’, al-‘Adl, dan budi; kokoh pendirian,
Jaami’, al-
‘Adl, dan al-
al-Akhiir bagi Allah.
pemberi rasa aman,
tawakal dan adil sebagai Mengaitkan makna al-Asma al-Husna al-
Akhiir)
implementasi dari Kariim, al- Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-
pemahaman Asmaul Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir dengan sifat-
Husna al-Karim, al-
sifat Allah lainnya.
Mu’min, al-Wakil, al- Mempresentasikan keterkaitan makna al- Matin, al- Jami’, al-‘Adl,
Asma al-Husna: al-Kariim, al- Mu’min, al- dan al-Akhir.
Wakiil, al-Matiin, al- Jaami’, al-‘Adl, dan al-
3.3 Menganalisis makna al- Akhiir dengan perilaku keluhuran budi, Asma al-Husna: al-
kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan Karim, al- Mu’min, al-
perilaku adil.
Wakil, al-Matin, al-
Jami’, al-‘Adl, dan al- Akhir .
4.3 Menyajikan hubungan makna al-Asma al- Husna: al-Karim, al- Mu’min, al-Wakil, al- Matin, al- Jami’, al- ‘Adl, dan al-Akhir
dengan perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil.
1.4 Meyakini keberadaan Iman kepada Mencermati makna dan contoh perilaku malaikat-malaikat Allah
beriman kepada malaikat-malaikat Allah Swt.
Malaikat
Swt.baik melalui teks bacaan maupun media
2.4 Menunjukkan sikap
lainnya
disiplin, jujur dan Memberi stimulus siswa untuk bertanya bertanggung jawab,
tentang keberadaan malaikat-malaikat Allah sebagai implementasi
Swtdan bagaimana menyikapinya dari beriman kepada
Siswa diminta untuk mengidentifikasi ayat- malaikat-malaikat Allah ayat al-Quran yang mengungkapkan nama- Swt. nama dan tugas malaikat.
3.4 Menganalisis makna beriman kepada
Mengaitkan antara beriman kepada malaikat Allah Swt. dengan perilaku teliti, disiplin,
malaikat-malaikat
dan waspada.
Allah SWT.
4.4 Menyajikan hubungan Menjelaskan keterkaitan antara beriman
kepada malaikat Allah Swt. dengan perilaku antara beriman kepada teliti, disiplin, dan waspada dalam kehidupan malaikat-malaikat
sehari-hari.
Allah Swt. dengan perilaku teliti, disiplin, dan waspada.
Mencermati perilaku berpakaian secara sesuai dengan syariat
1.5 Terbiasa berpakaian
Berpakaian
islami baik melalui teks bacaan maupun Islam.
secara Islami
yang lainnya
2.5 Menunjukkan perilaku Memberi stimulus siswa untuk bertanya berpakaian sesuai
tentang berpakaian secara islami dengan syariat Islam.
Mengidentifikasi cara dan model berpakaian
3.5 Menganalisis ketentuan
sesuai syariat Islam.
berpakaian sesuai syariat Islam.
Menganalisis tata cara berpakaian menurut
syariat Islam
4.5 Menyajikan keutamaan tatacara berpakaian
Mengaitkan antara kesesuaian model berpakaian dengan ketentuan syariat Islam.
sesuai syariat Islam. Mengaitkan ketentuan berpakaian menurut syariat islam dengan kualitas keimanan seseorang
Mengamati perilaku jujur dalam kehidupan adalah ajaran pokok
1.6 Meyakini bahwa jujur
Perilaku
sehari-hari yang berkembang di masyarakat agama
jujur
baik melalui teks bacaan maupun yang lainnya
2.6 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan
Memberi stimulus siswa untuk bertanya sehari-hari.
tentang tentang perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari yang berkembang di
3.6 Menganalisis manfaat
masyarakat
kejujuran dalam Menganalisis perilaku jujur dalam kehidupan kehidupan sehari-hari.
sehari-hari yang berkembang di masyarakat.
4.6 Menyajikan kaitan antara Mencari dalil-dali tentang pentingnya contoh perilaku jujur
perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan sehari-
Menyimpulkan hikmah perilaku jujur dalam hari dengan keimanan kehidupan sehari-hari yang berkembang di
masyarakat. Mengaitkan perilaku jujur dalam kehidupan
sehari-hari yang berkembang di masyarakat dengan kualitas keimanan.
1.7 Meyakini bahwa menuntut Semangat Mencermati perilaku semangat menuntut ilmu adalah perintah Allah
ilmu dan menyampaikannya kepada sesama dan Rasul-Nya.
menuntut
ilmu dan
sesuai dengan Q.S. at-Taubah (9): 122 dan hadits terkait baik melalui teks bacaan
maupun media yang lainnya menuntut ilmu dan
2.7 Memiliki sikap semangat
menyampaik annya
Memberi stimulus siswa untuk bertanya sesama sebagai
menyampaikannya kepada
kepada
tentang semangat menuntut ilmu dan implementasi dari
sesama
menyampaikannya kepada sesama pemahaman Q.S. at-
Menganalisis semangat menuntut ilmu dan Taubah /9: 122 dan hadis
menyampaikannya kepada sesama sesuai terkait.
dengan Q.S. at-Taubah (9): 122 dan hadits terkait
3.7 Menganalisis semangat menuntut ilmu,
Membuat kesimpulan tentang semangat menerapkan dan
menuntut ilmu dan menyampaikannya menyampaikannya kepada
kepada sesama.
sesama. Menyajikan kaitan antara kualitas keimanan
4.7 Menyajikan kaitan antara seseorang dengan kewajiban menuntut ilmu, kewajiban menuntut ilmu,
dengan kewajiban membela agama sesuai dengan kewajiban
perintah Q.S. at-Taubah /9: 122 dan hadis membela agama sesuai
terkait.
perintah Q.S. at-Taubah /9: 122 dan hadis terkait.
Mencermati kedudukan al-Quran, al-Hadits, Hadis dan ijtihad sebagai
1.8 Meyakini al- Qur’an,
Sumber
dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam sumber hukum Islam.
Hukum
Islam
baik melalui teks bacaan maupun media lainnya
Mengamati perilaku seseorang yang sebagai implemantasi
2.8 Menunjukkan perilaku ikhlas dan taat beribadah
berpegang teguh kepada al- Qur’an, Hadits, pemahaman terhadap
dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam kedudukan al-Qur
’an, dalam kehidupan sehari-hari
hadis, dan ijtihad sebagai Memberi stimulus siswa untuk bertanya sumber hukum Islam.
tentang kedudukan al-Quran, al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
3.8 Menganalisis kedudukan al-Qur ’an, hadis, dan
Menganalisis kedudukan al-Qur’an, Hadits, ijtihad sebagai sumber
dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam hukum Islam.
Mendeskripsikan macam-macam sumber
4.8 Mendeskripsikan macam-
hukum Islam.
macam sumber hukum Menyimpulkan hasil diskusi tentang Islam.
kedudukan al-Quran, al-Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
Mengaitkan kualitas keimanan seseorang Mengaitkan kualitas keimanan seseorang
1.9 Meyakini bahwa haji, Pengelolaan Mencermati ketentuan dan hal-hal yang
zakat dan wakaf adalah
berkaitan dengan pengelolaan haji, zakat perintah Allah dapat
haji, zakat
dan wakaf baik melalui teks bacaan memberi kemaslahatan
dan waka
maupun media lainnya bagi individu dan
Memberi stimulus siswa untuk bertanya masyarakat.
terkait dengan ketentuan dan hal-hal yang
2.9 Menunjukkan kepedulian berkaitan dengan pengelolaan haji, zakat sosial sebagai hikmah dari
dan wakaf.
perintah haji, zakat, dan Siswa menganalisis ketentuan dan hal-hal wakaf.
yang berkaitan dengan pengelolaan haji, zakat dan wakaf.
3.9 Menganalisis hikmah ibadah haji, zakat, dan
Membuat kesimpulan hasil diskusi tentang wakaf bagi individu dan
ketentuan dan hal-hal yang berkaitan masyarakat.
dengan pengelolaan haji, zakat dan wakaf.
4.9 Menyimulasikan ibadah Mempresentasikan pelaksanaan ibadah
haji, zakat, dan wakaf. haji, pengelolaan zakat dan wakaf. Mengaitkan kualitas keimanan dengan
berperilku orang yang mengamalkan nilai- nilai ibadah haji, zakat, dan wakaf dalam kehidupan sehari-hari
1.10 Meyakini kebenaran Meneladani Mencermati substansi dan strategi dakwah dakwah Nabi
Rasullullah saw di Mekah baik melalui teks Muhammad saw. di
Perjuangan
bacaan maupun media lainnya. Makkah.
Rasulullah
saw. di
Memberi stimulus siswa untuk bertanya
2.10 Bersikap tangguh dan rela
tentang substansi dakwah Rasulullah di berkorban menegakkan
Mekah
Mekah.
kebenaran sebagai Siswa melakukan analisis terhadap ’ibrah dari sejarah
substansi dan strategi dakwah Rasullullah strategi dakwah Nabi di
saw. di Mekah.
Makkah. Membuat kesimpulan hasil diskusi tentang
3.10 Menganalisis substansi, substansi dan strategi dakwah Rasullullah strategi, dan
saw. di Mekah.
keberhasilan dakwah Mempresentasikan /menyampaikan hasil Nabi Muhammad saw.
diskusi tentang substansi dan strategi di Makkah.
dakwah Rasullullah saw. di Mekah.
4.10 Menyajikan keterkaitan Mengaitkan kualitas keimanan seseorang antara substansi dan
dengan berperilaku meneladani kisah Nabi strategi dengan
terkait substansi dan strategi dengan keberhasilan dakwah
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad Nabi Muhammad saw.
saw. di Makkah dalam kehidupan sehari- di Makkah.
hari
1.11 Meyakini kebenaran Meneladani Mencermati substansi dan strategi dakwah
dakwah Nabi
Rasullullah saw di Madinah baik melalui Muhammad saw. di
Perjuangan
teks bacaan maupun media lainnya. Madinah.
Rasulullah
saw. di
Memberi stimulus siswa untuk bertanya
2.11 Menunjukkan sikap
tentang substansi dakwah Rasulullah di semangat ukhuwah dan
Madinah
Madinah.
kerukunan sebagai Siswa melakukan analisis terhadap ibrah dari sejarah
substansi dan strategi dakwah Rasullullah substansi dan strategi dakwah Rasullullah
saw. di Madinah.
Madinah. Membuat kesimpulan hasil diskusi tentang
3.11 Menganalisis substansi, substansi dan strategi dakwah Rasullullah strategi, dan
saw. di Madinah.
keberhasilan dakwah Mempresentasikan /menyampaikan hasil Nabi Muhammad saw.
diskusi tentang substansi dan strategi di Madinah.
dakwah Rasullullah saw. di Madinah.
4.11 Menyajikan keterkaitan Mengaitkan kualitas keimanan seseorang antara substansi dan
dengan berperilaku meneladani kisah Nabi strategi dengan
terkait substansi dan strategi dengan keberhasilan dakwah
keberhasilan dakwah Nabi Muhammad Nabi Muhammad saw.
saw. di Madinah dalam kehidupan sehari- di Madinah.
hari
Kelas : XI Alokasi Waktu 3 JP/Minggu
Materi
Kompetensi Dasar Pembelajaran
Pokok
Mengamati Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an- aturan, kompetisi dalam
1.1 Meyakini bahwa taat pada
Q.S. al
Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 serta kebaikan, dan etos kerja
Maidah/5:
48; Q.S. an- hadits terkait, baik melalui teks bacaan sebagai perintah agama.
Nisa/4: 59;
maupun media lainnya.
2.1 Menaati aturan, tanggung dan Q.S. at Mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid) Q.S.
jawab, berkompetisi
Taubah /9:
al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S.
105. Serta
dalam kebaikan dan kerja
at Taubah /9: 105.
Memberi stimulus agar siswa bertanya tentang implementasi dari
keras sebagai
hadits
terkait
Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan
pemahaman Q.S. al Q.S. at Taubah /9: 105serta hadits terkait. Maidah /5: 48; Q.S. an-
tentang taat
Menterjemahkan Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. Nisa /4: 59; dan Q.S. at
pada
aturan, kompetisi
an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 Taubah /9: 105 serta
dalam
serta hadits terkait.
Hadis yang terkait.
kebaikan,
Mencermati makna Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S.
3.1 Menganalisis makna Q.S. al
an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 Maidah /5: 48; Q.S. an-
dan etos
kerja
serta hadits terkait.
Nisa /4: 59; dan Q.S. at Menganalisis Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an- Taubah /9: 105, serta
Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 serta hadis tentang taat pada
hadits terkait.
Mengidentifikasi manfaat taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja. 4.1.1Membaca
aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
Maidah /5: 48; Q.S. an- Menyimpulkan isi kandungan Q.S. al
Q.S.
al
Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Nisa /4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 serta hadits terkait. Taubah /9: 105 sesuai
dengan kaidah tajwid Menyimpulkan pesan-pesan utama dalam
dan makharijul huruf. Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 serta hadits terkait.
4.1.2Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al
Mendemonstrasikan bacaan Q.S. al Maidah/5: Maidah /5: 48; Q.S. an-
48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: Nisa /4: 59; dan Q.S. at
105, sesuai dengan kaidah tajwid dan Taubah /9: 105 dengan
makharijul huruf.
fasih dan lancar. Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9:
105 dengan fasih dan lancar.
4.1.3 Menyajikan keterkaitan antara perintah
Mengaitkan antara kualitas keimanan dengan berkompetisi dalam
taat pada aturan, kompetisi dalam kebaikan, kebaikan dengan
dan etos kerja sesuai dengan pesan Q.S. al kepatuhan terhadap
Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at ketentuan Allah sesuai
Taubah /9: 105, serta hadis terkait. dengan pesan Q.S. al
Maidah /5: 48; Q.S. an- Nisa /4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105.
Mengamati Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. mengajarkan toleransi,
1.2 Meyakini bahwa agama
Q.S.
al-Maidah/5: 32 serta hadits terkait baik kerukunan, dan
Yunus/10 :
melalui teks bacaan maupun media lainnya. menghindarkan diri dari
40-41 dan
Mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid) Q.S. tindak kekerasan.
Q.S. al-
Maidah/5:
Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32.
2.2 Bersikap toleran, rukun dan
32 serta
Memberi stimulus agar siswa bertanya tentang
menghindarkan diri Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: dari tindak kekerasan
hadits
tentang
32 serta hadits terkait.
sebagai implementasi
toleransi, kerukunan, Menterjemahkan Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan dari pemahaman Q.S.
Q.S. al-Maidah/5: 32 serta hadits terkait. Yunus /10 : 40-41 dan
dan
Q.S. al-Maidah /5: 32, menghindar Mencermati makna Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan
Q.S. al-Maidah/5: 32 serta hadits terkait. serta hadis terkait. dari tindak Menganalisis Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S.
kan diri
al-Maidah/5: 32 serta hadits terkait. Q.S. Yunus /10 : 40-41
3.2 Menganalisis makna
kekerasan
dan Q.S. al-Maidah/5: Mengidentifikasi manfaat toleransi,
32, serta hadis tentang kerukunan, dan menghindarkan diri dari toleransi, rukun, dan
tindak kekerasan.
menghindarkan diri Menyimpulkan isi kandungan Q.S. Yunus/10 : dari tindak kekerasan.
40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32 serta hadits terkait.
4.2.1 Membaca Q.S. Yunus /10 : 40-41 dan
Menyimpulkan pesan-pesan utama dalam Q.S. al-Maidah /5: 32
Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: sesuai dengan kaidah
32 serta hadits terkait.
tajwid dan makharijul Mendemonstrasikan bacaan Q.S. Yunus/10 : huruf .
40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32, sesuai 4.2.2Mendemonstrasikan
dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf. hafalan Q.S. Yunus/10 :
Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-
40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: 32 dengan fasih Maidah /5: 32 dengan
dan lancar.
fasih dan lancar. Mengaitkan antara kualitas keimanan
4.2.3 Menyajikan keterkaitan toleransi, kerukunan, dan menghindarkan diri antara kerukunan dan
dari tindak kekerasan sesuai dengan pesan toleransi sesuai pesan
Q.S. Yunus/10 : 40-41 dan Q.S. al-Maidah/5: Q.S. Yunus /10: 40-41
32, serta hadis terkait.
dengan menghindari tindak kekerasan sesuai pesan Q.S. al- Maidah /5: 32.
Mengamati perilaku beriman kepada Kitab- kitab suci Allah Swt.
1.3 Meyakini adanya kitab-
Iman
kepada
kitab Allah Swt, baik melalui teks bacaan maupun media lainnya
2.3 Peduli kepada orang lain
Kitab-kitab Allah Swt.
dengan saling Memberi stimulus siswa untuk bertanya
menasihati sebagai tentang keberadaan Kitab-kitab Allah Swt dan menasihati sebagai tentang keberadaan Kitab-kitab Allah Swt dan
Siswa diminta untuk mengidentifikasi ayat- Allah Swt.
ayat al-Quran yang mengungkapkan Kitab-
3.3 Menganalisis makna
kitab Allah Swt.
iman kepada kitab- Mengaitkan antara beriman kepada Kitab- kitab Allah Swt.
kitab Allah Swt. dengan perilaku peduli
4.3. Menyajikan keterkaitan kepada orang lain dengan saling menasihati. antara beriman kepada
Menjelaskan keterkaitan antara beriman kitab-kitab suci Allah
kepada Kitab-kitab Allah Swt. dengan Swt, dengan perilaku
perilaku peduli kepada orang lain dengan sehari-hari.
saling menasihati dalam kehidupan sehari- hari.
1.4 Meyakini adanya rasul- Iman Mengamati perilaku beriman kepada Rasul- rasul Allah Swt.
kepada
rasul Allah Swt, baik melalui teks bacaan
Rasul-rasul
maupun media lainnya.
2.4 Menunjukkan perilaku saling menolong
Allah Swt. Memberi stimulus siswa untuk bertanya sebagai cerminan
tentang keberadaan Rasul-rasul Allah Swt dan beriman kepada rasul-
bagaimana menyikapinya rasul Allah Swt.
Siswa diminta untuk mengidentifikasi ayat- ayat al-Quran yang mengungkapkan Rasul-
3.4 Menganalisis makna
rasul Allah Swt.
iman kepada rasul- rasul Allah Swt.
Mengaitkan antara beriman kepada Rasul- rasul Allah Swt. dengan perilaku keteguhan
4.4 Menyajikan kaitan dalam bertauhid, toleransi, ketaatan, dan antara iman kepada
kecintaan kepada Allah. rasul-rasul Allah Swt
dengan keteguhan Menjelaskan keterkaitan antara beriman
dalam bertauhid, kepada malaikat Allah Swt. dengan perilaku toleransi, ketaatan, dan
keteguhan dalam bertauhid, toleransi, kecintaan kepada
ketaatan, dan kecintaan kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Allah.
Mengamati perilaku Syaja’ah (berani mengharuskan umatnya
1.5 Meyakini bahwa Islam
Syaja’ah
membela kebenaran), baik melalui teks bacaan untuk memiliki sifat
(berani
membela
maupun media lainnya
S yaja’ah (berani kebenaran) Memberi stimulus siswa untuk bertanya membela kebenaran)
tentang Syaja’ah (berani membela kebenaran) dalam mewujudkan
dan bagaimana menyikapinya kejujuran
Mencermati dalil-dalil tentang Syaja’ah
2.5 Menunjukkan sikap (berani membela kebenaran). S yaja’ah (berani
Menganalisis makna Syaja’ah (berani membela kebenaran)
membela kebenaran).
dalam mewujudkan kejujuran.
Mengidentifikasi tanda-tanda orang yang memiliki sifat Syaja’ah (berani membela
3.5 Menganalisis makna
kebenaran).
S yaja’ah (berani Mengidentifikasi dalil-dali yang berkaitan membela kebenaran) dengan Syaja’ah (berani membela dalam kehidupan sehari-
kebenaran)..
hari Mendiskusikan dalil-dali yang berkaitan
4.5 Menyajikan kaitan antara dengan Syaja’ah (berani membela kebenaran). S yaja’ah (berani
membela kebenaran) Menyimpulkan hikmah dan manfaat sifat
Syaja’ah (berani membela kebenaran). dalam kehidupan sehari-
hari dengan keimanan Menyajikan paparan tentang makna, dalil, dan
seseorang contoh sifat Syaja’ah (berani membela seseorang contoh sifat Syaja’ah (berani membela
1.6 Meyakini bahwa hormat Hormat dan Mengamati perilaku hormat dan patuh kepada
dan patuh kepada
orangtua dan guru, baik melalui teks bacaan orangtua dan guru
patuh