PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BMT DI KOTA SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.)
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BMT DI KOTA
SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.)
Disusun oleh:
Febri Antika Sonya H.D.
NIM: 223-12-009
PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
BMT DI KOTA SALATIGA
SKRIPSI Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah pada Jurusan Perbankan SyariahOleh: Febri Antika Sonya Harum Dapta NIM. 223-12-009 JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka Skripsi Saudari: Nama : Febri Antika Sonya Harum Dapta NIM : 223-12-009 Jurusan : S1 Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul : Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada BMT di Kota Salatiga Dapat diajukan ke sidang munaqasah.
Salatiga, 9 April 2015 Pembimbing, Mochlasin, M.Ag NIP. 19710923 200604 1002
PENGESAHAN PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BMT DI KOTA SALATIGA DISUSUN OLEH FEBRI ANTIKA SONYA HARUM DAPTA NIM: 223-12-009 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Kamis tanggal 16 April
2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Ekonomi
Syariah
Susunan Panitia Penguji: Ketua Penguji : Hikmah Endraswati, M.Si. ______________________Sekretaris Penguji : Mochlasin, M.Ag. ______ Penguji I : Taufikur Rahman, M.Si. ______________________ Penguji II : Qi Mangku B, Lc, M.Si. ______________________ Salatiga, 21 April 2015
Dekan Dr. Anton Bawono, M.Si NIP. 19740320200312 1 001
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama : Febri Antika Sonya Harum Dapta NIM : 223-12-009 Jurusan : S1 Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujurnya, bahwa skripsi saya
yang berjudul : “PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BMT DI KOTA
SALATIGA”adalah murni hasil penelitian saya sendiri dan bukan plagiat
hasil karya orang lain, kecuali pada bagian-bagian yang disebutkan
rujukannya.Salatiga, 9 April 2015 Yang menyatakan Febri Antika Sonya Harum Dapta NIM. 223-12-009
MOTTO
“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamubersyukur.” ( Q.S. An Nahl ayat 78 ) “ Kesuksesan adalah 1% kejeniusan dan 99% kerja keras.” ( Thomas Alfa Edision )
PERSEMBAHAN
Tiada kata yang dapat mengungkapkan betapa bahagianya penulis telah menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dan dengan penuh rasa cinta kasih, penulis persembahkan kepada:
Ibunda tersayang Ibu Widiyati, yang dengan sabar menemani penulis di
kala sehat maupun sakit, senang maupun sedih, ibunda selalu ada dan
menjadi sandaran hati bagi penulis.Untuk ayah, terima kasih atas dukungan mental penulis juga, semoga ayah
panjang umur dan bisa berbangga hati menyaksikan hasil jerih payah
penulis.Suamiku yang senantiasa membantu memberi dukungan material dan
kasih sayang.
Seluruh keluarga besar penulis, kakak-kakak, adik-adik, keponakan,
nenek, dan semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.Teman-teman seperjuangan. Dosen dan karyawan IAIN Salatiga. Seluruh karyawan BMT di Kota Salatiga atas partisipasinya.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat dan rahiim serta anugerah untuk penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Nikmat yang Allah berikan begitu banyak, sehingga penulis tidak dapat menyebutnya satu per satu, hanya sujud syukur dan pengabdian hidup kepada-Nyalah yang dapat penulis lakukan untuk membalasnya. Sungguh Allah Maha Agung, Maha Bijaksana. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, Maha Esa, Maha Pengasih dan Penyanyang, satu-satunya sesembahan yang berhak disembah, dan tempat meminta pertolongan bagi hambaNya. Cukuplah Allah SWT sebagai penolong, karena Dia adalah sebaik-baik penolong.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, masukan, dan pendapat dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Semoga mereka selalu dalam naunganNya.
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
4. Bapak Mochlasin, M.Ag., selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
bimbingan, masukan dan arahan dalam menyusun skripsi ini.5. Bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga.
6. Seluruh rekan-rekan karyawan BMT di Salatiga yang telah berpartisipasi
dalam pengisian kuesioner penulis.
7. Kedua orang tua, yang telah memberikan dukungan moril dan materiil serta
kasih sayang yang melimpah sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Suami yang senantiasa mendukung dengan cinta kasih dan memenuhi segala
keperluan penulis, serta calon buah hatiku yang selalu mendampingi dan memberi kebahagiaan istimewa.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 jurusan S1 Perbankan Syariah
yang selalu menyemangati serta berjuang bersama penulis dalam penulisan skripsi ini.Semoga atas segala bantuan dan bimbingan serta semangat yang diberikan
mendapatkan balasan yang melimpah dari Allah SWT. Dan semoga skripsi ini
dapat memberikan sumbangan ilmu bagi dalam lingkungan akademisi.Salatiga, 9 April 2015 Penulis
ABSTRAK
Febri Antika Sonya Harum Dapta, 2015. Pengaruh Motivasi dan Kepuasan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan pada BMT di Kota Salatiga . Skripsi. Jurusan Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.Tujuan dilakukankan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara motivasi karyawan terhadap kinerjanya, kepuasan kerja karyawan terhadap kinerjanya, dan motivasi bersama kepuasan kerja karyawan secara bersamaan mempengaruhi kinerja mereka. Penulis menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan data-data dalam bentuk angka dengan pendekatan analisis. Diolah secara statistik dan disajikan secara sistematik, serta dijabarkan secara deskriptif dengan penjelasan yang jelas. Uji instrumennya yaitu uji reliabilitas dan uji validitas. Uji kecocokan modelnya menggunakan uji t , test
2 F test , dan uji R . Uji asumsi klasiknya menggunakan uji multikolinieritas,
heteroskedastisitas, normalitas, dan linearitas. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja para karyawan pada BMT di Kota Salatiga. Sedangkan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi dan kepuasan kerja secara bersamaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Jadi pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan yang lebih berpengaruh daripada motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
Kata kunci: Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Kinerja Karyawan.
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ....................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................... v
MOTTO..................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN .................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................viii
ABSTRAK ................................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xvii
BAB I ........................................................................... PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
D. Kegunaan Penelitian............................................................................ 7
E. Sistematika Penulisan.......................................................................... 8
BAB II .................................................................... TELAAH PUSTAKA
2. Kepuasan Kerja ......................................................................... 18
3. Kinerja ....................................................................................... 24
4. Hubungan Motivasi terhadap Kinerja ....................................... 31
5. Hubungan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja ............................ 32
6. Hubungan Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan .................................................................................. 33
C. Kerangka Penelitian .......................................................................... 33
D. Hipotesis ............................................................................................ 34
BAB III............................................................... METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 36B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 36
C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 37
D. Teknik Pegumpulan Data .................................................................. 38
E. Skala Pengukuran .............................................................................. 39
F. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional .................................. 40
G. Instrumen Penelitian.......................................................................... 42
2. Metode Kuantitatif ....................................................................... 44
a. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 44
b. Uji Kecocokan Model ............................................................ 46
BAB IV ............................................................. ANALISA PENELITIAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................... 51B. Analisa Data ...................................................................................... 56
1. Hasil Uji Instrumen ..................................................................... 56
2. Hasil Uji Asumsi Klasik.............................................................. 59
3. Hasil Uji Kecocokan Model ........................................................ 64
C. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 68
BAB V ....................................................................................... PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 70B. Saran .................................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 73
LAMPIRAN ......................................................................................... xviii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... xix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Menurut Umur ............................... 54Tabel 4.2 Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin ................. 55Tabel 4.3 Karakteristik Responden Menurut Lamanya Bekerja ............ 56Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Data ................................................................... 57Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Data...................................................................... 58Tabel 4.6 Coefficients Uji Multikolinearitas ......................................... 59Tabel 4.7 Coefficients Correlations Uji Multikolinearitas ..................... 60Tabel 4.8 Coefficients Uji Heteroskedastisitas ...................................... 61Tabel 4.9 One Sample Kolmogorov Sminorv Test ................................. 64Tabel 4.10 Uji Ttest................................................................................. 65Tabel 4.11 Uji Ftest Annova ................................................................... 672 Tabel 4.12 Model Summary Uji R ......................................................... 68
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................ 34Gambar 3.1 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho Berdasarkan T tabel48Gambar 3.2 Grafik Penerimaan dan Penolakan Ho Berdasarkan F tabel50Gambar 4.1 Output Viewer Regression Standarized Residual ................ 62Gambar 4.2 Grafik Normal Plot .............................................................. 63BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesuksesan atau kemajuan sebuah perusahaan salah satunya dapat
dilihat dari asetnya. Dari studi banding yang pernah dilakukan peneliti pada BMT Alfa Dinar di Solo, terdapat perbedaan yang signifikan dengan BMT- BMT yang ada di Salatiga, terutama pada perkembangan jumlah aset dan usia BMT. Aset adalah suatu hasil dari kesuksesan atau keberhasilan kinerja karyawan itu sendiri. Pencapaian target aset didapat dari target kinerja yang direncanakan. Jika target kinerja tercapai, sudah pasti target pertumbuhan aset pun tercapai.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa manajer BMT di Salatiga, kinerja karyawan BMT di Salatiga masih belum maksimal. Hal ini ditandai dengan adanya sebagian besar karyawan yang hasil kerjanya belum mencapai target. Rendahnya kinerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya yang akan diteliti adalah dari sisi motivasi dan kepuasan kerjanya.
Pada hakikatnya karyawan merupakan living organism (faktor
maka di dalam perusahaan diciptakan sistem manajemen yang dikenal
dengan manajemen kepegawaian (Damayanti, 2005: 1).Karyawan suatu perusahaan akan dapat bekerja dengan baik dalam
menghasilkan suatu barang/memasarkan jasa perusahaan. Minat dan
semangat terhadap pekerjaannya dapat ditumbuhkan apabila para atasan
perusahaan bisa selalu menyadari akan kewajiban-kewajibannya terhadap
para karyawannya tersebut, dalam hal ini membimbing, membina dan
merawatnya secara wajar sesuai dengan asas-asas kemanusiaan serta
menghargainya sebagai pelaksana dari perusahaan.Karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan
meningkatkan kehidupan perusahaan. Loyalitas dan semangat kerja dapat
dilihat dari mereka merasa senang dengan pekerjaannya. Mereka akan
memberikan lebih banyak perhatian, imajinasi dan keterampilan dalam
pekerjaannya. Dengan demikian diperlukan suatu motivator bagi karyawan
yaitu berupa pemenuhan kebutuhan fisik dan non fisik. Dengan terpenuhinya
kebutuhan tersebut maka karyawan akan bersedia bekerja dan melaksanakan
tugasnya dengan baik. Mereka akan lebih memusatkan perhatiannya
terhadap tugas dan tanggung jawabnya, sehingga hasil pekerjaan yang
dicapai dapat meningkat.
perusahaan PMDN besar dan menengah di Kalimantan Selatan, ditemukan
beberapa hal menarik. Kompensasi non finansial yang diterapkan pada
perusahaan besar mampu menumbuhkan budaya kerja yang kuat, menuntut
keterlibatan karyawan yang tinggi, meningkatkan konsistensi perilaku dan
mendukung karyarwan melakukan pekerjaan yang berorientasi tim, sehingga
berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Sementara itu, kompensasi
finansial ternyata tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Kompensasi finansial kepada karyawan tingkat menengah berupa upah,
belum mampu memberikan kontribusi terhadap perbaikan kinerja
perusahaan. Untuk itulah dibutuhkan suatu dorongan bagi karyawan dalam
menyelenggarakan kegiatan di suatu perusahaan, yaitu motivasi.Lingkungan para pekerja bisa sangat berpengaruh terhadap motivasi
bagi seorang pekerja. Menurut beberapa ahli motivasi (Abraham Maslow
dalam Alimuddin (2012: 23) dan Rahmat (2014: 114)) terdapat beberapa
faktor yang bisa memotivasi pekerja, seperti kebutuhan psikologis atau rasa
aman, kebutuhan sosial, kebutuhan ekonomis, kebutuhan kompensasi,
kebutuhan komunikasi, dan kepemimpinan. Semua faktor tersebut biasanya
berkaitan langsung dengan kondisi lingkungan kerja, yang mana pengaruh
lingkungan kerja ini sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja. Pada saat
Lain halnya dengan Artiningsih, Tamjuddin (2009: 2) menemukan
bahwa bagi perusahaan yang memperlakukan karyawan sebagai beban yang
digaji serendah mungkin agar eksekutif bisa memberikan keuntungan yang
sebesar-besarnya bagi pemegang saham, mengakibatkan demotivasi
karyawan dan turunnya produktifitas kerja. Perusahaan seperti ini akan kalah
bersaing dengan perusahaan yang memperlakukan karyawannya sebagai
human capital (manusia sebagai modal). Gaji karyawan bukan diperlakukan
sebagai biaya, melainkan sebagai investasi yang buahnya akan dipetik dalam
jangka panjang. Gaji karyawan yang meningkat pada pencapaian target-
target tertentu akan diikuti dengan semangat kerja yang tinggi, dan akan
meningkatkan produktivitas. Tingginya tingkat produktivitas dibarengi
dengan efisiensi di bidang operasi kerja akan meningkatkan keuntungan bagi
pemegang saham. Jika hanya menambah jumlah karyawan, persentase
pertambahan biaya gaji belum tentu seimbang dengan peningkatan jumlah
pendapatan.Selain motivasi, kepuasan kerja karyawan juga sangat berpengaruh
dalam kinerja seseorang. Mereka harus merasa senang dengan pekerjaannya,
karena jika tidak mereka hanya akan menghabiskan sebagian besar waktu
untuk mengeluh dan menunggu waktu pulang. Bagi karyawan sendiri ini
Kepuasan kerja merupakan dampak atau hasil dari keefektifan performance dan kesuksesan dalam bekerja. Kepuasan kerja yang rendah pada
organisasi adalah rangkaian dari 1) menurunnya pelaksanaan tugas, 2)
meningkatnya absensi, dan 3) penurunan moral organisasi. (Yukl, 1989 dalam
Darwito, 2008: 4). Sedangkan pada tingkat individu, ketidakpuasan kerja,
berkaitan dengan: 1) keinginan yang besar untuk keluar dari kerja, 2)
meningkatnya stress kerja, dan 3) munculnya berbagai masalah psikologis dan
fisik.Sebuah pekerjaan harus ada keselarasan antara nilai-nilai pekerjaan dan
kebutuhan karyawan tersebut. Nilai-nilai pekerjaan merupakan tujuan yang
ingin dicapai dalam melakukan tugas pekerjaan. Nila-nilai tersebut adalah nilai
pekeraan yang dianggap penting oleh individu. Dikatakan selanjutnya bahwa
nila-nilai pekerjaan harus sesuai atau membantu pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan dasar yang meliputi gaji promosi, rekan kerja, supervisi dan
pekerjaan itu sendiri. Dengan terpenuhinya semua kebutuhan tersebut akan
berdampak pada tingginya kinerja karyawan di masa yang akan datang
(Munandar, 2011 dalam Amalia, 2012: 9)Pentingnya motivasi dan kepuasan kerja yang dimiliki oleh
karyawan memiliki hubungan yang sangat erat dengan mengarahkan
perusahaan ke arah yang telah ditentukan. Karena itulah melalui
Penelitian ini dilakukan di lingkungan BMT (karyawan BMT sebagai obyek penelitian) karena dinilai sebagai salah satu lembaga keuangan yang sangat besar manfaatnya bagi sebagian besar masyarakat di Salatiga yang mayoritas merupakan masyarakat dengan tingkat sosial menengah ke bawah. Selain itu, terlihat dari data yang dikumpulkan melalui kuesioner, bahwa karyawan BMT di Salatiga masih banyak yang masa kerjanya kurang dari 5 (lima tahun), yang artinya ada indikasi lemahnya motivasi dan kepuasan kerja karyawan yang berdampak pada kinerjanya, sehingga target perusahaan tidak bisa tercapai.
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BMT DI KOTA SALATIGA”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada BMT di Kota Salatiga?
2. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada BMT di Kota Salatiga.
2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada BMT di Kota Salatiga.
3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kepuasan kerja secara
bersamaan terhadap kinerja karyawan pada BMT di Kota Salatiga.
D. KegunaanPenelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Mengevaluasi kinerja karyawan di lingkungan BMT pada khususnya dan perusahaan-perusahaan lembaga keuangan pada umumnya. Dengan banyak motivasi dan kepuasan kerja diharapkan terjadi peningkatan kinerja signifikan.
2. Tidak semua perusahaan membuat kebijakan sesuai dengan nilai-nilai yang meningkatkan kekuatan jiwa positif. Penelitian ini diharapkan mendorong adanya perbaikan psikologis karyawan (terutama motivasi dan kepuasan kerja) yang dikelola secara baik, tidak hanya dengan kata-
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan pengaplikasian ilmu pengetahuan di bidang manajemen, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
4. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya serta sebagai pertimbangan bagi perusahaan/organisasi yang menghadapi masalah serupa.
E. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini dikelompokkan menjadi lima bab, yaitu bab pendahuluan, bab tinjauan pustaka, bab metode penelitian, bab hasil dan pembahasan, dan bab penutup.
Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II merupakan kajian pustaka sebagai dasar berpijak dalam menganalisis permasalahan yang ada. Pada bagian ini berisi telaah pustaka, kerangka teori, kerangka penelitian dan hipotesis.
Bab III adalah metode penelitian yang mencakup jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
Bab V berisi penutup, bagian ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian, dan saran yang diperlukan bagi pihak yang memerlukan.
BAB II TELAAH PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Muafi (2003: 12), meneliti tentang “Pengaruh Motivasi Spiritual Karyawan terhadap Kinerja Religius (Studi Empiris di Kawasan Industri Rungkut Surabaya)”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi
spiritual adalah motivasi akidah, motivasi ibadah, dan motivasi muamalat secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja religius. Namun motivasi muamalat memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja religius.
Damayanti (2005: 56 ) dalam skripsinya yaang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan CV. Bening Natural Furniture di Semarang” membuktikan bahwa ada pengaruh motivasi kerja yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan, terutama mengenai upah yang layak dan bonus bagi yang lebih berprestasi agar semangat kerja naik dan mendapatkan produktivitas kerja yang optimal.
Rahmawati (2010: 65) dengan skripsinya meneliti tentang pengaruh pelatihan dan motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada suatu perusahaan industri. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa
Analisa (2011: 72) meneliti tentang “Analisis Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karya wan” yang dilakukan di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan kota Semarang. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa pada motivasi dan lingkungan kerja terdapat pengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.Alimuddin (2012: 62) dalam skripsinya yan g berjudul “Pengaruh
Motivasi terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Telkom Tbk.
Cabang Makassar”, ditinjau dari aspek motivasi eksternal dan internal secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap produktivitasnya
yang dibuktikan dengan hasil pengujiannya.Selviati (2013: 55) dari Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, dalam jurnalnya menyebutkan bahwa hasil penelitiannya
menemukan bahwa tidak ada pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai di
DPPKAD Kota Tanjungpinang, baik secara parsial maupun simultan antara
variabel bebas dengan variabel terikatnya.Wahyuningrum (2008: 151) dalam tesisnya yang berjudul
“Hubungan Kemampuan, Kepuasan, dan Disiplin Kerja dengan Kinerja
Pegawai di Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan” menyebutkan
bahwa kepuasan kerja menimbulkan prestasi kerja. Karyawan yang merasa
hasil kerja, atau dapat diasumsikan bahwa kepuasan kerja menghasilkan
produktivitas yang tinggi serta menunjukkan kinerja yang baik.Amalia (2012: 93) dala m skripsinya yang berjudul “Pengaruh
Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Agen PT Jasaraharja
Putera Cabang Jakarta” menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hubungan positif yang terbentuk
adalah dengan tingginya kepuasan kerja, maka kinerja karyawan juga tinggi.
Koesmono (2005: 176), dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh
Budaya Organisasi terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja
Karyawan pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah di
Jawa Timur”, menemukan bahwa motivasi dan kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh budaya organisasi. Secara positif
perilaku seseorang akan berpengaruh terhadap kinerjanya, secara langsung
motivasi dan kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan yang ada di
industri pengolahan kayu di Jawa Timur.Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada
lokasi penelitiannya. Dari sekian banyak penelitian sebelumnya, mereka
meneliti tentang motivasi dan kepuasan kerja karyawan pada perusahaan
sektor industri dan lembaga pemerintah, sedangkan yang meneliti pada
B. Kerangka Teori
1. Motivasi
Menurut Buhler (2001: 34), motivasi adalah proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan. Motivasi merupakan permasalahan yang sangat kompleks. Perilaku seseorang didorong oleh lebih dari satu motif sekaligus.
Motivasi menurut Heller dalam Wibowo (2010:378) adalah keinginan untuk bertindak. Ada pendapat bahwa motivasi harus diinjeksi dari luar, tetapi sekarang semakin dipahami bahwa setiap orang termotivasi oleh beberapa kekuatan yang berbeda, yang mana apabila di perusahaan, seorang atasan perlu memengaruhi bawahannya untuk menyelaraskan motivasinya dengan kebutuhan perusahaan tersebut.Sedangkan menurutKreitner dan Angelo Kinichi juga dalam Wibowo (2010:378), motivasi merupakan proses psikologis yang membangkitkan dan mengarahkan perilaku pada pencapaian tujuan. Motivasi merupakan dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan. Elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan, mengarahkan, menjaga,
karena itu, motivasi sering diartikan sebagai faktor pendorong seseorang
untuk melakukan aktivitas.Menurut Burhanudin dalam Marman (2013: 56), karyawan tidak
akan melakukan pekerjaan secara optimal apabila tidak mempunyai
motivasi yang tinggi dari dalam dirinya sendiri untuk melakukan hal
tersebut. Masalah motivasi pada perusahaan harus dijadikan perhatian
yang serius dalam manajemen sumber daya manusianya. Perusahaan
harus menjadikan karyawan sebagai asset bukan hanya sebagai alat
produksi.Menurut Abraham Maslow dalam Alimuddin (2012: 23) ada lima variabel yang berpengaruh pada produktivitas, yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis. Kebutuhan pokok manusia sehari-hari, misalnya kebutuhan akan makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan fisik lainnya. Ini merupakan kebutuhan pokok untuk mempertahankan hidupnya. Manifestasi kebutuhan ini terlihat dalam tiga hal pokok yaitu sandang, pangan, papan. Bagi karyawan yang dimaksud adalah kebutuhan akan gaji, uang lembur, hadiah-hadiah, dan fasilitas lainnya seperti rumah dinas, kendaraan, dan lain-lain. Hal-hal tersebut menjadi motif dasar bagi seseorang mau bekerja yang membahayakan kelangsungan hidup dan kehidupan dengan segala aspeknya. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat kedua.
Seseorang mempunyai harapan untuk dapat memenuhi standar hidup yang dianggap wajar. Kebutuhan ini mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang dalam kedudukannya, jabatannya, wewenangnya dan tanggung jawabnya sebagai karyawan. Dia dapat bekerja dengan antusias dan penuh produktivitas bila dirasakan adanya jaminan formal atas kedudukan dan wewenangnya.
c. Kebutuhan sosial. Kebutuhan ini mencerminkan kebutuhan akan
afiliasi dan memiliki teman. Acara-acara sosial perusahaan (seperti pesta liburan, tim-tim olahraga, menjadi sponsor kegiatan-kegiatan sosial masyarakat) menyediakan peluang-peluang sosialisasi.
d. Kebutuhan dihargai. Kebutuhan ini meliputi pemerolehan pengakuan
dan status, yaitu dengan memberikan penghargaan seperti tropi dan sertifikat.
e. Kebutuhan aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk
mencapai potensi total yang bisa dipenuhi melalui pengembangan kecakapan, seperti pertemuan sharing ilmu antar karyawan, atau
a. Faktor kebijakan perusahaan. Di antaranya melipui gaji, tunjangan,
dan pensiun, dampaknya terhadap motivasi kerja biasanya hanya sekedar untuk bertahan, tetapi tidak memberikan dampak yang begitu besar dalam peningkatakn kinerja. Jadi, perusahaan tidak cukup hanya mengandalkan masalah gaji, pensiun, dan tunjangan untuk memotivasi karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik.Kecuali, jika perusahaan mampu memberikan gaji selangit, jauh diatas rata-rata gaji, mungkin akan memiliki pengaruh.
b. Faktor imbalan atau reward. Jika dikelola dengan baik, sistem
imbalan atau reward terhadap karyawan yang berprestasi akan memberikan dampak yang besar untuk peningkatan motivasi. Misalnya, karyawan yang bisa mendapatkan nasabah umroh sebanyak 20 orang, bisa mendapatkan reward umroh gratis untuk 1 orang.
c. Faktor kultur perusahaan. Hal ini tidak boleh dianggap sepele. Meski terlihat sederhana, tetapi masalah kultur perusahaan bisa memberikan dampak yang besar dalam peningkatan motivasi kerja. Kultur-kultur yang mengedepankan rasa hormat, kebersamaan, kejujuran, dan keakraban akan meningkatkan motivasi kerja yang cukup signifikan. kerja meski ketiga faktor diatas kurang mendukung. Mereka memiliki pikiran jauh ke depan. Pandangannya tidak sempit hanya saat ini saja. Mereka memiliki jiwa besar untuk tetap memberikan kontribusi sebaik mungkin (optimis bahwa perusahaan akan berkembang dan posisi karyawan juga bisa naik). Sayangnya, faktor ini kadang terlewatkan baik oleh karyawannya sendiri maupun oleh perusahaan.
Dengan melihat berbagai pendapat tentang motivasi tersebut,
dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keinginan yang kuat
yang mendorong seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Motivasi kerja karyawan berarti keinginan kuat karyawan yang
mendorongnya untuk giat bekerja demi mencapai tujuan bersama yaitu
visi, misi, tujuan perusahaan.Ada beberapa dalil yang berkaitan dengan motivasi kerja, yaitu:
a. QS. Al-Baqarah (2: 186)
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
b. QS. Al-Qashas (28: 77)
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”(QS. Al-Qashas (28): 77) c. QS. Al- Jumu’ah(62: 10)
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak- banyak supaya kamu beruntung” (QS. Al-
Jmu’ah (62): 10)
d. Sabda Nabi saw yaitu: “Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (profesional atau ahli). Barang siapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya, maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla.” (HR. Ahmad)
Seorang pekerja yang bahagia adalah seorang pekerja yang
produktif. Karyawan yang bahagia berarti puas dengan pekerjaannya dan
produktivitasnya pun tinggi. Faktor yang dapat menentukan kepuasan
kerja pegawai yaitu (Robbins (1996: 75) dalam Wahyuningrum (2008:
37)):a. Pekerjaan yang menantang Pegawai cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan, kemampuan yang menawarkan beragam tugas, kebebasan dan umpan balik.
b. Ganjaran yang pantas Para pegawai menginginkan gaji dan kebijakan yang merekapersepsikan sebagai adil, tidak meragukan, dan segaris dengan penghargaan mereka. Gaji dilihat sebagai adil apabila didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar penggajian, serta komunitas. Sedangkan mengenai gaji, tidak semua pegawai akan mengejar gaji, karena banyak pegawai yang bersedia menerima gaji yang lebih kecil untuk bekerja dilokasi yang lebih diinginkan. Misalnya, lebih dekat dengan rumah sehingga c. Kondisi kerja yang mendukung Pegawai yang peduli kepada lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi atau untuk memudahkan mengerjakan tugas. Pegawai akan lebih menyukai keadaan fisik sekitar yang tidak berbahaya atau merepotkan, temperatur, cahaya, keributan dan faktor pendukung lainnya.
d. Rekan sekerja yang mendukung Pegawai dalam bekerja tidak hanya sekedar mendapatkan gaji atau prestasi kerja, tetapi juga mengisi kebutuhan akan interaksi sosial. Oleh karena itu apabila memiliki rekan kerja yang ramah dan perilaku atasan yang baik akan mendukung kepuasan kerja pegawai. Pada umumnya kepuasan kerja meningkat apabila penyelia atau atasan ramah dan dapat memahami, memberikan pujian untuk kinerja yang baik, mendengarkan pendapat pegawai dan menunjukkan minat pribadi kepada pegawai.
e. Kesesuaian antara kepribadian dengan pekerjaan Kecocokan yang tinggi antara kepribadian seorang pegawai dengan pekerjaan akan menghasilkan kepuasan kerja. Pegawai yang tipe kepribadiannya sama dan sebangun dengan pekerjaan yang f. Keturunan atau gen Pegawai akan mantap secara konsisten sepanjang waktu, bahkan apabila ada pergantian pimpinan maka tidak akan terjadi masalah, karena untuk pandangan tentang berbagai hal yang positif, negatif dan hidup itu dipengaruhi oleh faktor keturunan atau genetika.
Pekerjaan memerlukan interaksi dengan rekan kerja dan atasan,
mengikuti peraturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standar
kinerja, hidup dengan kondisi kerja yang sering kurang ideal dan
semacamnya. Kepuasan kerja mencerminkan sikap, bukan perilaku.
Kepuasan kerja merupakan variabel tergantung utama karena dua
alasan, yaitu menunjukkan hubungan dengan faktor kinerja,dan
merupakan preferensi nilai yang dipegang banyak peneliti perilaku
organisasi (Robbins, 1996: 77 dalam Wahyuningrum, 2008: 39).Keyakinan bahwa pekerja yang puas lebih produktif daripada
yang tidak puas menjadi pendirian banyak manajer bertahun-tahun.
Namun, banyak kenyataan mempertanyakan asumsi hubungan kausal
tersebut. Peneliti yang memiliki nilai humanitas kuat menolak bahwa
kepuasan merupakan tujuan yang legitimate suatu organisasi. Mereka
Teori dua faktor Herzberg (Alimuddin, 2012: 24) yang dikenal
sebagai teori motivator dan hygienes factors, berbicara mengenai cara
menggerakkan seseorang dari ketidakpuasan menuju tidak ada
ketidakpuasan dengan menggunakan hygienes, yang merupakan faktor
ekstrinsik pekerjaan. Hygienes adalah faktor-faktor yang terkait dengan
lingkungan dimana pekerjaan dilakukan, seperti warna tembok, suhu
ruangan, kebijakan perusahaan, atau area parkir perusahaan. Faktor-
faktor ini menentramkan karyawan, jadi mereka harus sudah